Top Banner

of 19

makalah karate.docx

Feb 10, 2018

Download

Documents

Rajo Sipatokah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    1/19

    MAKALAH PENJASKES

    TENTANG

    BELADIRI (KARATE)

    OLEH

    DEMPI

    DINI DARMA YULITA

    EGA SAFITRI

    FAUZUL HAMDI

    KELAS X.3

    GURU PEMBIMBING

    ZUL ATRIL,S.Ag

    SMA N 5 SIJUNJUNG

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    2/19

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    3/19

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

    Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

    makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

    Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

    maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam sekolah.

    Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

    pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

    makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

    Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya

    miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

    memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

    makalah ini.

    Penyusun

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    4/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Karate Indonesia

    Di tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia

    yang telah menyelesaikan kuliahnya bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo. Beliau

    adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA

    Shotokan. Ia mulai mengajarkan karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin

    belajar karate, dia mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia)

    yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia).

    Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri Karate di Indonesia.

    Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa

    mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin

    dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi

    Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton

    Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI, yang pada dekade 2005

    karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan dipecat yang

    kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan

    peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate club). Kabarnya, perguruan ini

    sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.

    B. Tujuan

    Dapat mengetahui Tentang Karate

    Dapat mengetahui peraturanKarate

    C. Rumusan Masalah

    Mengetahui cara cara melakukan pertandingan karate

    Mengetahui tata cara karate

    Bagai mana peraturan karate

    D. Batasan masalah

    Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada karate indonesia

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    5/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Sejarah Olahraga Karate

    Seorang ahli ilmu bela diri lain yang sangat terkenal yang muncul pada jaman

    Dinasti Sung (920-1279 M) adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Hong). Awalnya

    Chang belajar ilmu bela diri pada Shaolin Tsu, kemudian mengasingkan diri di

    gunung Wutang (Butong). Di tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan

    binatang, seperti kera, burung bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia

    menciptakan gaya perkelahian yang khas dengan pribadinya yang disebut aliran

    Wutang. Kalau Shaolin Chuan hanya dipraktekkan oleh para Pendeta Budha, maka

    aliran Wutang ini diperuntukkan orang awam yang tidak ada ikatan dengan aliran

    Kuil manapun. Chang mengaja rkan supaya menerima pukulan lawan dengan gaya

    lemah gemulai seperti air yang mengalir dan menyerang dengan satu kepastian untuk

    mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptannya didasari dengan gagasan

    tentang harus adanya gerak melingkar yang luwes dan gerakan ujung yang tajam.

    Aliran ini selanjutnya punya dampak yang luas di dalam perkembangan seni bela diridi China. Gaya aliran Wutang ini segera tersebar merata di seluruh Wilayah China

    bagian utara yang pada masa kemudian akan berkembang menjadi Taichi-Chuan,

    Hsingi-Chuan, dan Pakua-Chuan.

    Masih terdapat banyak tokoh seni bela diri yang menciptakan gaya dan aliran

    masing-masing. Diantaranya Chueh Yuan yang juga pernah belajar di Shaolin Tsu.

    Pada tahun 1151-1368 M dia berhasil menciptakan aliran baru dengan cara

    memperluas 18 pukulan Arhat menjadi 72 jurus. Dia berkeliling ke banyak WilayahChina dan kemudian bertemu dengan Po Yu Feng yang menciptakan pukulan Wu

    Chuan. Keduanya mengadakan kerjasama menciptakan satu aliran baru yang

    mencapai 170 macam gaya ilmu pukulan, diantaranya Lima Tinju, Tinju Naga, Tinju

    Harimau, Tinju Bangau, Tinju Macan Tutul, dan Tinju Ular. Di seluruh Wilayah

    China yang begitu luas, berbagai macam gaya dan aliran bela diri dikembangkan,

    yang akhirnya menyesuaikan diri deng an sifat-sifat lingkungan di mana gaya dan

    aliran itu berkembang dan dipraktekkan. Namun pada umumnya, berbagai aliran dan

    gaya yang ada dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran UTARA dan aliran

    SELATAN.

    Aliran Selatan berasal dari daerah China Selatan di bagian hilir sungai Yang

    Tse. Karena beriklim sedang, sumber kegiatan ekonomi yang paling utama di wilayah

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    6/19

    ini adalah pertanian khususnya beras. Rakyat setempat cenderung bertubuh gempal

    dan kuat karena kegiatan kerja di sawah. Disamping itu di wilayah selatan terdapat

    banyak sekali sungai, sehingga alat lalu lintas yang utama adalah perahu. Dengan

    mendayung sehari-hari menyebabkan badan bagian atas lebih berkembang. Maka

    dengan demikian aliran selatan ini menekankan pada gaya melentur dan penggunaan

    tangan dan kepala.

    Aliran Utara berkembang di wilayah China Utara di bagian hulu Sungai Yang

    Tse, dimana sifat daerahnya adalah pegunungan. Mengingat di wilayah ini banyak

    orang terlibat dengan perburuan binatang dan penebangan kayu sebagai sumber

    nafkah. Maka aliran utara ini lebih menekankan pada gerakan yang lincah dan

    penggunaan teknik tendangan.

    Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela

    diri China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan

    pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang

    menguasai China. Sebagai akibatnya ilmu bela diri China dari Jaman Ming ini

    disebarkan ke berbagai negara lain termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan

    juga Kepulauan Okinawa. Salah seorang diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke

    Jepang, dimana dia selanjutnya mengajarkan gagasan dan teknik Judo. Sampai pada

    abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3 (tiga) Kerajaan. Dan pada tahun

    1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji berhasil mempersatukan semua pulau di

    Kepulauan Okinawa di bawah kekuasaannya. Penguasa ke-2 dari golongan Sho, yaitu

    Shin Sho, menyita dan melarang penggunaan senjata tajam. Kemudian Keluarga

    Shimazu dari Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan Okinawa, tetapi larangan

    terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan. Sebagai akibatnya, rakyat

    hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan fisik mereka untuk

    membela diri.

    Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari China mulai diperkenalkan di

    Okinawa melalui para pengungsi yang berdatangan dari China yang saat itu sudah

    dikuasai oleh bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada

    sejumlah ahli seni bela diri dari China. Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan

    cepat sekali menjalar ke seluruh Kepulauan Okinawa. Melalui ketekunan dan

    kekerasan latihan, rakyat Okinawa berhasil mengembangkan sejenis gaya dan teknik

    berkelahi yang baru yang akhirnya melampaui sumber aslinya. Aliran-aliran seni bela

    diri Te (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi menurut nama daerah

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    7/19

    perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te. Naha-te mirip dengan

    seni bela diri China aliran selatan, khususnya dalam pola gerakan yang dilaksanakan

    dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat bagi orang yang bertubuh besar. Shuri-te

    mirip dengan seni bela diri China aliran utara yang pola gerakannya lebih

    menekankan kegesitan dan keringanan tubuh. Sementara kaum Shimazu makin

    memperketat larangan atas pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini

    makin berkembang.

    Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu. Diantaranya

    yang sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo. Dahulu Sumo sifatnya sangat

    keras dan ganas, dimana para pesertanya diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan

    secara mental memang sudah siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan

    yang mematikan tidak diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah

    sangat mirip dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini. Tokoh seni bela diri

    China yang mengungsi dari penjajahan bangsa Manchu juga tersebar ke seluruh

    Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang mereka sebarkan menyebabkan

    timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah pengaruh dan bimbingan Chen Yuan Pao,

    aliran Jiu Jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan oleh beberapa tokoh beladiri

    Jepang. Konsep bahwa "Kelunakan dapat mengalahkan kekerasan" dinyatakan

    berasal dari China, dan aliran ini mengembangkan pengaruhnya yang penting pada

    pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat populer ial ah Judo yang didirikan

    oleh Jigoro Kano.

    Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo

    telah berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang olah raga

    modern. Pada tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa pada tahun

    1869 untuk pertama kalinya memperagakan Te atau Okinawa-Te ini di Jepang.

    Berturut-turut kemudian pada tahun 1929 tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni,

    Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate di Jepang.

    Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi menamakan

    alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya Shotokan. Okinawa

    Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari China, sekali lagi

    berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di Jepang, sehingga mengalami

    perubahan-perubahan dan berkembang menjadi Karate seperti sekarang ini. Berkat

    upaya keras dari para tokoh ahli seni bela diri ini selama periode setelah Perang

    Dunia II, Karate kini telah berkembang pesat ke seluruh dun ia dan menjadi olah raga

    seni bela diri paling populer di seluruh dunia.

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    8/19

    Sejarah Funakoshi tidak bisa dipisahkan dengan sejarah keagungan karate.

    Dimulai sebagai seorang anak yang lemah, pesakitan dan memiliki kesehatan yang

    kurang baik, orang tua Funakoshi membawanya kepada maestro beladiri pada saat itu

    yaitu Yasutsune Itosu untuk mengajarinya karate bersama Yastsune Azato ( Azato

    memberikan banyak pelajaran kepada Funakoshi untuk membangun pikiran disiplin

    dan tehnik karate).Dengan dibantu oleh seorang dokter, Tokashiki, yang memberikan

    ramuan-ramuan alami untuk menguatkan fisiknya, dan latihan yang diberikan oleh

    Azato dan Itosu, Funakoshi tumbuh menjadi orang yang kuat dan gagah. Dia menjadi

    murid menonjol ketika menjadi murid Arakaki dan Sokon Bushi Matsumura. Dia

    menguasai dan mencapai taraf yang tinggi dalam kedisiplinan. Maestro Funakoshi

    selalu menceritakan disetiap kesempatan sejarah hidupnya pada bagian ini. Ketika dia

    hidup bersama kakek neneknya, dia mulai memasuki sekolah wajib dimana dia

    sekelas dengan anak guru Azato dan menerima intruksi karate pertama dari

    Yatsusune (Ankoh) Azato.

    Ketika pada akhirnya Funakoshi datang ke Jepang dari Okinawa, tahun 1922,

    dia tinggal bersama orang-orang sekampung halaman di sebuah asrama mahasiswa di

    Suidobata, Tokyo. Dia tinggal di dalam kamar yang kecil dekat pintu dan dia akan

    membersihkan asrama ketika para mahasiswa pergi kuliah. Dia juga bekerja sebagai

    tukang kebun, dan pada malam hari Funakoshi mengajar karate kepada para

    mahasiswa.

    Dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, ia mendirikan sekolah karate

    pertamanya di Meishojuku. Setelah itu dia mendrikan sekolah karate di Mejiro, dan

    akhirnya dia memiliki tempat untuk menghasilkan murid generasi penerus karate,

    seperti, Takagi dan Nakayama dari Nippon Karate Kyokai, Yoshida dari Takudai,

    Obata dari Keio, Shigeru Egami dari Waseda ( pembawa sukses dalam perkembangan

    karate ), Hironishi dari Chuo, Noguchi dari Waseda dan Hirori Ohtsuka ( Otsuka ).

    Pada saat melakukan perjalanan keliling Jepang untuk mengenalkan dan

    mengajar karate, Funakoshi selalu mengajak Takeshi Shimoda, Yoshitaka ( anaknya

    ), Egami dan Ohtsuka untuk menyertainya. Murid utamanya adalah T. Shimoda dan

    Y. Funakoshi.

    Shimoda merupakan lulusan Nen-ryu Kendo School, dia juga berlatih

    Ninjutsu, tetapi dia sangat tidak beruntung, Dia sakit dan meninggal pada saat masih

    muda , tahun 1934, setelah melakukan sebuah perjalanan pertunjukan karate. Dia

    digantikan oleh Gigo ( Yoshitaka) Funakoshi, yang memiliki karakter yang sangat

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    9/19

    baik dan tehnik karate yang sangat tinggi. Shigeru Egami berpendapat bahwa tidak

    ada orang yang lebih baik untuk menggantikannya. Dikarenakan jiwa muda dan

    metode latihan yang keras ( bahkan dapat dikatakan sebagai latihan yang kuat dan

    brutal ), membuat terjadinya konflik dengan golongan tua. Othsuka Hironori, yang

    mengatakan tidak dapat menerima latihan yang sangat keras. Akhirnya Otsuka keluar

    dan mendirikan sekolah karate sesuai dengan gayanya sendiri, yang diberi nama

    Wado-Ryu ( Jalan keharmonisan ), dan secara nyata nama itu menyindir Yoshitaka.

    Dalam jangka panjang metode latihan Yoshitaka adalah sangat penting bagi masa

    depan karate-do. Tetapi, sekali lagi, dia meninggal dalam usia muda, tahun 1945,

    ketika berumur 39 tahun, penyakit TBC ( Tuberculosis) menghantarkan dia pada

    kematian.

    Pada abad awal abad ke-20, ketika momentum ultra-nasionalis melanda

    jepang, perkembangan seni beladiri di Jepang mengalami kemunduran, orang yang

    berlatih beladiri dianggap sebagai penyembah berhala(pagan) dan seni kebrutalan (

    savage art). Funakoshi mencoba mengatasi prasangka tersebut, dan akhinya berhasil

    mendapatkan pengakuan bahwa karate merupakan salah satu seni beladiri Jepang

    tahun 1941.

    Setelah itu banyak pekumpulan karate berdiri di Jepang. Pada tahun 1942,

    karate diperkenalkan di Universitas Keio sebagai klub karate pertama, yang lainya

    termasuk Chuo, Waseda (1930), Hosei, Universitas Tokyo (1929). Klub yang lain

    didirikan di Shichi-Tokudo, di lingkungan tangsi militer di sudut halaman Istana.

    Funakoshi mengunjungi Shichin-Tokudo setiap beberapa hari sekali untuk

    mengajar, ketika Otsuka mengajar di Shichin-Tokudo, seorang murid, Kogura, dari

    Universitas Keio yang menyandang Dan III ( san-dan ) Kendo ( Seni melidungi diri

    Jepang/Japanese Fenching ) dan juga penyandang sabuk hitam karate, mengambil

    pedang dan berhadapan dengan Otsuka. Semua murid melihatnya dan menunggu apa

    yang akan terjadi. Mereka menyangka dengan kemahirannya dalam kendo, tidak

    seorang pun yang dapat menghadapinya dengan pedang terbuka (the shinken). Otsuka

    terlihat tenang melihat Kogura dan pada saat Kogura mengerakkan pedangnya,

    Otsuka menyapu kakinya dan Kogura jatuh terjerembab. Kejadian ini tidak banyak

    diceritakan, dan hal ini membuktikan keahlian Otsuka. Kejadian itu juga membuang

    kejemuan terhadap filosofi Funakoshi bahwa latihan kata/jurus lebih dari sekedar

    cukup waktu yang dibutuhkan dan juga sangat penting untuk menujukkan

    kemampuan besar Gichin Funakoshi sebagai guru dan karateka.

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    10/19

    Pada tahun 1922, tiga muridnya, Miki, Bo dan Hirayama berpendapat bahwa

    berlatih kata saja tidak cukup. Mereka mulai mengenalkan pertarungan bebas ( Jiyu

    Kumite ). Mereka membuat pelindungan badan dan menggunakan pelindung kepala

    kendo di dalam pertandingan. Funakoshi mendengar tentang penyimpangan ini, dan

    tidak menghalangi usaha yang dia anggap telah mengurangi arti seni beladiri karate.

    Funakoshi menghentikan kunjungannya ke Shichin-Tokudo. Baik Funakoshi dan

    Otsuka tidak pernah terlihat lagi. Setelah kejadian tersebut Gichin Funakoshi

    melarang adanya pertandingan karate. ( Tidak pernah ada pertandingan karate hingga

    setelah ia meninggal tahun 1958).

    Ketika Funakoshi datang ke Jepang, ia membawa 16 kata, yaitu 5 pinan

    (heian), 3 naihanchi (Tekki), kushanku-dai (Kanku-dai), kushanku-sho (Kanku-sho),

    seisan (Hangetsu), patsai (bassai-dai), Wanshu (Empi/Enpi),chinto (Gankaku), jutte

    (jitte) dan Jion. Dia memberikan muridnya kata dasar sebelum mereka menunjukkan

    kemajuan yang berarti untuk meningkat ke tingkat lanjutan. Pada saat itu tidak kurang

    dari 40 kata masuk dalam kurikulum, kemudian dimasukkan dalam edisi terbatas

    Karate-do for specialist yang merupakan karya monumental dari Shigeru Egami.

    Jigoro Kano, penemu seni beladiri Judo moderen, sekali waktu mengundang

    Funakoshi dan temannya, Makoto Gima, untuk melakukan pertunjukan seni beladiri

    di Kodokan (Tomisaka). Kira-kira ribuan orang menyaksikan pertunjukan tersebut.

    Gima yang belajar setelah Yabu Kenstu adalah pemuda dari Okinawa, memainkan

    kata Naihanshi Shodan, dan Funakoshi memaikan Kata Koshokun ( Kushanku-dai ).

    Sensei Kano menyaksikan pertujukan tersebut dan menanyakan tentang tehnik

    yang terkandung didalamnya. Dia merasa sangat kagum. Dia mengundang Funakoshi

    dan Gima untuk menghadiri upacara tendon ( makan malam dengan nasi dan ikan-

    fish and rice dinner), mereka menyanyi dan berkelakar untuk menyenangkan

    Funakoshi.

    Didalam ketulusannya mengajarkan seni beladiri karate yang baik dan benar,

    Funakoshi bukan tanpa hujatan. Kritik menghina menyangkut ketegasannya dalam

    aturan mempelajari kata, dan mempelajari apa yang mereka sebut lembut karate

    merupakan hal yang menyia-nyiakan waktu. Funakoshi tegas terhadap aturan hito-

    kata sanen ( tiga tahun satu kata ).

    Funakoshi adalah orang yang rendah hati. Dia mengajari dan mempratekkan

    apa yang dia katakan dengan kerendahan hati. Dia tidak memberikan nasehat tentang

    kebajikan dan kerendahan hati, tetapi pada dasarnya kerendahan hati seseorang

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    11/19

    adalah bersumber pada pandangan yang benar terhadap sesuatu dan hidup penuh

    dengan kesadaran. Dia hidup dengan damai dengan dirinya dan orang

    disekelilingnya.

    Kapanpun nama Gichin Funakoshi disebutkan, akan mengingatkan kita pada

    perumpamaan A man of Tao (Do) dan A little Man. Dikatakan seorang murid

    bertanya Apa bedanya antara- a man of tao -dengan a little man ? Guru

    menjelaskan , sederhana sekali,ketika a little man menerima dan ( kelulusan atau

    rangking ), dia tidak akan sabar menunggu untuk pulang kerumah dan naik keatas

    kemudian mengatakan kepada semua orang bahwa dia telah mendapatkan dan

    pertamanya. Ketika menerima dan keduanya, dia akan naik hingga ke ujung tiang

    dan mengumumkannya kepada semua orang. Ketika menerima dan ketiganya, dia

    melompat di atas mobilnya dan berparade keliling kota sambil membunyikan

    klakson, memberitahukan kepada semua orang tentang dan ketiganya.

    Guru melanjutkan, Ketika- a man of Tao-menerima dan pertamanya, dia

    akan menundukan kepalanya sebagai tanda berterima kasih dan bersyukur. Ketika

    menerima dan keduanya, dia akan menundukan kepalanya hingga kebahu. Ketika

    menerima dan ketiganya, dia akan menundukan kepalanya hingga pinggang dan

    diam-diam dia berjalan disamping dinding sehingga orang tidak dapat melihat dia.

    Funakoshi adalah a man of Tao. Dia tidak memiliki keistimewaan apapun

    dalam sebuah kompetisi, catatan kemenangan, atau kejuaraan. Keistimewaannya

    terletak pada kepribadiannya.

    Pengertian Karate

    Karate atau karate-do merupakan salah satu seni bela diri timur. Pada

    umumnya, karate lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan

    tangan secara menyeluruh. Konsep yang diamalkan adalah berdasarkan kepada

    kefahaman umum adalah serangan-serangan lurus dan mendatar. Variasi belaan juga

    adalah lebih kepada kaedah mudah yang mana apabila difikirkan secara mudah,

    karate adalah satu seni yang ringkas dan lebih berpandukan kepada konsep 'tinju'

    teratur. Pandangan inilah yang menjadi faktor kesilapan kepada persepsi seni karate

    itu sendiri.

    Kempo boleh dikenali dengan penggunaan tangan melurus kehadapan tanpa

    kekuda menepi dimana setiap kaki yang menjadi kekuda (stance) adalah membuka

    dari hadapan ke belakang dengan jarak yang kecil. Kedudukan menyerang ini amat

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    12/19

    merbahaya kerana membolehkan pengamalnya bergerak dan mengubahgerak kepada

    9 arah berbeza yang hanya boleh dilakukan dengan kaki yang berdiri tegak sahaja.

    Kebiasaannya, kedudukan tangan adalah membengkok menghala kehadapan dan

    mudah untuk menyerang.

    Serangan biasa ditujukan kepada pertemuan urat walaupun hanya untuk

    tumbukan dan belaan. Terdapat pelbagai variasi tumbukan dan gerakan tumbukan

    yang mana amat sukar untuk ditahan atau ditangkis, ditangkap dan kunci. Tumbukan

    bergaris dan membulat adalah digunakan secara serentak dan tidak mempunyai

    penamat yang mutlak.

    Konsep 'Zen' amat dipraktikkan oleh pengamal seni kempo dimana

    merosakkan bahagian yang digunakan untuk menyerang. Antara tumbukan yang

    merbahaya adalah 'tumbukan iai' iaitu tumbukan angin dimana ianya digunakan untuk

    memecahkan dibahagian dalam berbanding merosakan bahagian luar. Oleh itu,

    konsep karate lama ini amat sesuai digunakan bagi menentang pakar-pakar Muay

    Thai yang mempunyai tulang dan anggota badan yang kuat dan keras.

    Kedudukan tegap dan berubah mengikut arah juga amat sesuai bagimenentang sebarang seni beladiri yang berbentuk kuncian dan tempur jarak dekat.

    Kaedah untuk menyerang juga teleah disusun agar dapat digunapakai secara meluas

    lagi berkualiti bagi memastikan agar sebarang serangan dibuat kepada seni beladiri

    yang berbentuk menanti dapat ditangani dengan berkesan. Humbanan juga dapat

    dikekang dengan mudah dan memang diketahui oleh pengasas seni aikido seperti

    morehei usheiba mengetaui mengenai perkara ini dan satu perjanjian dibuat bagi

    menghormati keharmonian seni beladiri jepun dan sebarang pergaduhan antara

    pengamal kedua-dua pihak haruslah disimpan dan dielakkan sama sekali.

    Teknik Karate

    Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar),

    Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk

    menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

    1. Kihon

    Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus

    menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    13/19

    Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk

    putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap DAN atau Sabuk Hitam, siswa

    dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.

    2. Kata

    Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya

    merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang

    prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.

    Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat

    digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.

    Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap

    Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi

    di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.

    3. Kumite

    Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh

    murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang

    mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan

    kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite)

    atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite

    Shiai atau Kumite Pertandingan.

    Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang

    sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga

    pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding. Untuk aliran full body

    contact seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite

    sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan

    tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.

    Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas

    kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu

    Kumite untuk persiapan Shiai, dimana yang dilatih hanya teknik-teknik yang

    diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk

    beladiri, dimana semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti

    bantingan, kuncian dan menyerang titik vital.

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    14/19

    Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan

    berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk

    putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak

    kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara.

    Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak

    perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu

    perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri,

    maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai

    pemenang.

    4. Luas Lapangan

    Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan

    ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.

    Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.

    Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu

    peraturan dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10

    meter. Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matrasyang paling luar adalah batas jogai dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak

    boleh menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua

    lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang

    bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras

    yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding

    efektif.

    Kebanyakan karate yang diperkenalkan pada masa kini merupakan satu olahankepada peringkasan seni beladiri yang terdahulu seperti kempo dan sebagainya.

    Ramai pengamal karate tidak mengetahui bahawa di dalam karate, seni dan

    pergerakan yang ditawarkan adalah jauh lebih hebat dan unik daripada apa yang

    dipamerkan dewasa ini. Padahal karate adalah sebuah seni bela diri yang harus terus

    dijaga keasrianya

    5. Peralatan Karate

    Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate

    Pakaian karate (karategi) untuk kontestan

    Pelindung tangan

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    15/19

    Pelindung tulang kering

    Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao

    Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:

    Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)

    Pelindung tubuh untuk kontestan putri

    Pelindung selangkangan untuk kontestan putera

    Peluit untuk arbitrator/alat tulis

    Seragam wasit/juri

    Baju putih

    Celana abu-abu

    Dasi merah

    Sepatu karet hitam tanpa sol

    Papan nilai

    Administrasi pertandingan

    Lampu merah, hijau, kuning sebagai tanda waktu pertandingan dengan

    pencatat waktu (stop watch).

    Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah

    pelindugn selangkangan untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang lain tidak

    diperkenankan.

    6. Falsafah Karate

    1. Rakka (Bunga yang berguguran)

    Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud

    setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar

    dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga

    diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokoktersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan

    menumbuk muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas.

    Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    16/19

    yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun

    sudah cukup untuk membela diri.

    2. Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)

    Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah

    dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk

    pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama

    air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan

    dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut,

    bayangan bulan di danau itu akan kabur.

    7. Aliran Karate

    Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang, dan

    sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.

    Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk

    dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:

    1. Shotokan

    Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai

    gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan

    Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari

    Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari

    berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi.

    Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh

    lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan

    yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan

    berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

    2. Goju-ryu

    Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan

    teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa

    yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di

    Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang

    oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi

    aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun

    Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    17/19

    yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga

    Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para

    praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari

    lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta

    senang melakukan pertarungan jarak rapat.

    3. Shito-ryu

    Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari

    banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA,

    lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 katabeserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17,

    Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat

    menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara

    frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

    4. Wado-ryu

    Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri

    Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik

    kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik

    Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu.

    DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau

    mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat

    mengalir (bukan tangkisan keras), dan kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu

    seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam

    pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikandiri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus

    Jujutsu tersebut.

    Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4

    besar JKF" antara lain adalah:

    1. Kyokushin

    Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan

    tetapi, aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut

    berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran

    ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti

    kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    18/19

    praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa

    pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta

    melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal sebagai

    salah satu aliran karate paling keras. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite

    100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite

    berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang.

    Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.

    2. Shorin-ryu

    Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan olehShoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru

    Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan

    Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan

    Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan

    bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.

    3. Uechi-ryu

    Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari

    beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di

    provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat

    mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).

  • 7/22/2019 makalah karate.docx

    19/19

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Karate atau karate-do merupakan salah satu seni bela diri timur. Pada

    umumnya, karate lebih digambarkan dengan gerakan serangan dan belaan kaki dan

    tangan secara menyeluruh. Konsep yang diamalkan adalah berdasarkan kepada

    kefahaman umum adalah serangan-serangan lurus dan mendatar

    Serangan biasa ditujukan kepada pertemuan urat walaupun hanya untuk

    tumbukan dan belaan. Terdapat pelbagai variasi tumbukan dan gerakan tumbukan

    yang mana amat sukar untuk ditahan atau ditangkis, ditangkap dan kunci. Tumbukan

    bergaris dan membulat adalah digunakan secara serentak dan tidak mempunyai

    penamat yang mutlak. Kebanyakan karate yang diperkenalkan pada masa kini

    merupakan satu olahan kepada peringkasan seni beladiri yang terdahulu seperti

    kempo dan sebagainya

    B. Saran

    Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan

    binatang buas dan alam sekitarnya. Namun sejak pertambahan penduduk dunia

    semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga

    keinginan orang untuk menekuni ilmu bela diri semakin meningkat. Jadi kita harus

    mempelajari ilmu membela diri untuk menjaga dari gangguan orang lain.