1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah: ä Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud atau pikiran yang jelas. ä Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu atau lebih klausa. ä Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan perkataan. ä Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari kalimat: Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969 Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa. Menurut Bloomfield, 1955 Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal. Menurut Hockett, 1985 Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat
Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah:
ä Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud
atau pikiran yang jelas.
ä Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari
kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu
atau lebih klausa.
ä Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan
perkataan.
ä Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud
tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
(.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari
kalimat:
Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969
Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai
pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa.
Menurut Bloomfield, 1955
Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang
lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.
Menurut Hockett, 1985
Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen;
suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.
2
Menurut Lado (1968)
Mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado
dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat
adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
Menurut Ramlan (1996)
Mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda
panjang yang diserta nada akhir turun atau naik.
B. Unsur kalimat
Subyek
Disebut juga pokok kalimat.
Merupakan unsur inti dari kalimat.
Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan.
Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya
“siapa” dan “apa”.
Contoh :
Aku sebetulnya seorang artis.
Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.
Predikat
Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek.
Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat.Untuk mencari predikat dalam kalimat
dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.
Contoh :
Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku.
Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.
Pelengkap
Seringkali sebuah kalimat harus dilengkapi lagi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu
pernyataan yang lebih lengkap.
Contoh:
Adik menulis surat.
Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja.
3
Kata Perangkai
Unsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur
pelengkap di dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Tujuan dan ambisi mereka berbda jauh dengan getaran jiwaku.
Kegemaranku ialah menulis dan melukis.
Kata Penghubung
Ada kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok
kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu
kalimat.
Contoh:
Pekerjaan itu tida kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.
Aku tidak puas, dan keadanku jauh dari bahagia.
Kata Modalitas
Unsur ini sering juga disebut “kata warna”, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti
sebuah kalimat.
Contoh:
Aku sebetulnya seorang artis.
Pekerjan itu memang tidak kusukai.
Frase
Bentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan
predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk menyatakan keterangan
waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya.
Contoh:
Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain.
rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.
Klausa
Sama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa
mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak.
Contoh:
Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal.
Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan.
4
Bentuk Absolut
Unsure ini dinamakan bentuk absolute, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan
apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat.