Makalah Ideologi Nasionalisme dan Nasionalisme di Indonesia Nama : Risky Nur Illahi 140910101001 Nafthah Rizkyan 140910101002 Ade Dwi Tristanto 140910101004 Fajryan Subagya 140910101013 Fikry Zuledy P 140910101036 Aldito Bimantoro 140910101038 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
27
Embed
Makalah Ideologi Nasionalisme dan Nasionalisme di Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah Ideologi Nasionalisme dan
Nasionalisme di Indonesia
Nama :
Risky Nur Illahi 140910101001
Nafthah Rizkyan 140910101002
Ade Dwi Tristanto 140910101004
Fajryan Subagya 140910101013
Fikry Zuledy P 140910101036
Aldito Bimantoro 140910101038
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat limpahan rahmat dan arunia-Nya kelompok ini dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang bertema “Makalah
Ideologi Nasionalisme dan Nasionalisme di Indonesia “ Makalah
ini memuat tentang sejarah terbentuknya paham Nasionalisme,
arti Nasionalisme baik dalam arti sempit maupun dalam arti
luas, nasionalisme di Indonesia..
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ide
dan Teori Politik. Serta dengan adanya makalah ini. Diharapkan
mahasiswa mampu untuk mengetahui wawasan tentang Nasionalisme.
Kami berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.dan pihak pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan
saran sangat kita harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Jember 29 Maret
2015
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Paham Nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad
ke-19 menyebar ke berbagai negara di Dunia. Termasuk
Indonesia. Secara Etiologis Nasionalisme berasal dari bahasa
Inggris, yaitu Nation yang artinya Bangsa. Di eropa paham
Nasionalisme dipicu oleh berbagai peristiwa, seperti
terjadinya revolusi Prancis, revolusi industri di Inggris, dan
revolusi Amerika Serikat. Beberapa tokoh seperti Hans Kohn,
Lothrop Stoddard, dan Otto Bouer memberikan definisi tentang
Nasionalisme.
Menurut Hans Kohn Nasionalisme adalah suatu paham yang
menempatkan kesetian tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara dan bangsa. Lothrop Stoddard memandang
Nasionalisme sebagai suatu kepercayaan yang hidup dalam hati
rakyat yang berkumpul menjadi suatu Bangsa. Otto Bouer
mengartikan paham Nasionalisme muncul dikarenakan adanya
persamaan penderitaan dan kesengsaraan sebagai bangsa yang
terjajah.
Dari pendapat – pendapat di atas, secara garis besar
Nasionalisme diartikan sebagai suatu paham atau kesadaran rasa
kebangsaan sebagai bangsa yang disadarkan atas adanya rasa
cinta ke pada tempat yang mereka diami dalam mencapai,
mempertahankan, mengabdikan identitas, dan integrasu kekuatan
bangsanya.
Paham Nasionalisme yang berkembang di Eropa tersebut pada
perkembangannya memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembangnya
Nasionalisme di kawasan Asia-Afrika, khususnya Indonesia.
Paham Nasionalisme di Kawasan Asia-Afrika secara objektif di
dorong oleh berbagai faktor, diantaranya persamaan keturunan,
bahasa, budaya, kesatuan politik, adat- istiadat, tradisi,
agama, dan lain – lain.
Konsep Nasionalisme semakin berkembang dan menjadi wacana
yang banyak mendapat perhatian, diperdebatkan dan danut oleh
berbagai negara di dunia setelah berlangsungnya Perang Dunia
1. Negara – negara yang pertama menganut paham nasionalisme
adalah Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat. Masing-
masing negara tersebut menyadari akan pentingnya semangat
kebangsaan dengar didasarkan pada:
Keinginan untuk dapat bersatu dengan semangat
kesetiakawanan yang tinggi;
Adanya persamaan nasib;
Perasaan bersatu antara manusia dengan tempat tinggalnya.
Perkembangan Nasionalisme Eropa berlangsung ketika
terjadi pergantian tatanan kehidupan masyarakat, yaitu
dari masyarakat feodal menuju masyarakat industri.
Perubahan dan perganitan tesebut diawali dengan
terjadinya revolusi industri di Inggris.
Sekarang ini Indonesia tengah menghadapi berbagai
masalah- masalah seperti, kemiskinan, pengangguran, terorisme,
dan lainnya sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak
permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme
Bangsa Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri, karena
masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya daripada
pemikiran hal-hal seperti itu diangganya penting. Padahal rasa
Nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia
untuk dapat menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mdern,
bangsa yang aman, damai, adil, dan sejahtera.
Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada
sejarah Indonesia di masa penjahahan Belanda. Bangsa Indonesia
mencapai puncak kejayaan rasa Nasionalisme pada Masa tersebut.
Dimana Pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari Sabang-
Merauke untuk membebaskan diri darai kolonialisme. Yang mana
dapat terwujud jika adanya rasa Nasionalisme yang tinggi di
Masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita Bangsa Indonesia
dapat memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dengan
semangat juang tinggi.
Akhir – akhir ini kita diresahkan dengan krisis
Nasionalisme di Indonesia. Dampak dari krisis ini
mengakibatkan banyak permasalahan – permaasalahan muncul
kepermukaan, seperti pemberontakan, masalah perbatasan, krisis
identitas negara dan lunturnya sikap cinta tanah air.
Pemerintah diharapkan sebagai loyalitas penguasa Bangsa
berusaha melakukan usaha – usaha untuk menyelesaikan masalah –
masalah tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan dari Ideologi
Nasionalisme ?
2. Apa pengertian dari Nasionalisme ?
3. Apa yang dimaksud dengan Nasionalisme menurut para ahli ?
4. Apa makna dari Nasionalisme ?
5. Apa saja bentuk dari Nasionalisme ?
6. Mengapa Nasionalisme digunakan sebagai paham untuk
mempersatukan Bangsa Indonesia melawan Kolonialisme ?
7. Bagaimana keadaaan Nasionalisme di Indonesia saat ini ?
8. Bagaimana isu – isu Nasionalisme di Indonesia ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sejarah dan perkembangan ideologi Nasionalisme
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Nasionalisme
3. Mengetahui pandangan para ahli terhadap ideologi
Nasionalisme
4. Mengetahui makna dari Nasionalisme yang sebenarnya
5. Mengetahui berbagai bentuk Nasionalisme
6. Mengetahui bagaimana ideologi Nasionalisme digunakan
Bangsa Indonesia untuk melawan Kolonialisme.
7. Mengetahui keadaaan Nasionalisme di masyarakat Indonesia
saat ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH NASIONALISME
Teori-teori menyebutkan bahwa Nasionalisme dan nilainya
berasal dari Eropa. Sebelum abad ke-17, pada saat itu belum
ada negara nasional pun di Eropa. Negara-bangsa (nation-states)
baru lahir pada abad ke-18 dan awal abd ke-19. Negara bangsa
adalah negara-negara yang lahir karena semangat Nasionalisme.
Semangat Nasionalisme yang pertama muncul di Eropa adalah
Nasionalisme Romantis ( romantic nationalsm ) yang kemudian
dipercepat oleh munculnya revolusi Perancis dan penaklukan
daerah – daerah selama era Napoleon Bonaparte. Beberapa
gerakan Nasionalisme pada waktu ini bersifat separatis, karena
kesadaran Nasionalisme mendorong gerakan untuk melepaskan diri
dari kekaisaran atau kerajaan tertentu. Misalnya, setelah
kejatuhan Napoleon Bonaparte, Kongres Wina ( 1814-1815 )
memutuskan bahwa Belgia yang sebelumnya dikuasai Perancis
menjadi milik Belanda, dan 15 tahun kemudian menjadi negara
nasional yang merdeka. Dan revolusi tahun 1821-1829 dimana
Yunani ingin melepaskan diri dari belenggu kekuasaan
kekaisaran Ottoman dari Turki.
Pada bagian Eropa lain, Nasionalisme muncul sebagai
kesadaran untuk menyatukan wilayah atau daerah yang terpecah-
belah. Misalnya, Italia di bawah pimpinan Giuseppe Mazzini,
Camilo Cavour, dan Giusepe Garibaldi. Mereka menyatukan dan
membentuk Italia menjadi sebuah negara kebangsaan tahun 1858.
Di Jerman, kelompok – kelompok negara kecil akhirnya membentuk
sebuah negara kesatuan Jerman dengan nama Prusia tahun 1871 di
bawah Otto von Bismack. Banyak negara kecil di bawah
kkekuasaan kekaisaran Austria pun membentuk Negara Bangsa
sejak awal abad 19 sampai masa setelah Perang Dunia I.
Sementara itu revolusi 1917 di Rusia telah melahirkan negara-
bangsa Rusia.
Semangat Nasionalisme menyebar ke seantero Dunia dan
mendorong Negara-negara Asia-Afrika memperjuangkan
kemerdekaannya. Ini terjadi setelah Perang Dunia I dan selama
perang Dunia II. Hanya dalam 25 tahun pasca Perang Dunia II,
ada sekitar 66 negara-negara bangsa yang lahir. Indonesia
termasuk salah satu dari negara bangsa yang baru lahir pasca
Perang Dunia II ini.
Di abad ini, semangat Nasionalisme telah mendorong
negara-negara di bawah bekas Yugoslavia dan bekas Uni Soviet
lahir debagai negara-negara bangsa. Dapat dipastikan bahwa ke
depan, Nasionalisme akan terus menjadi ideologi yang
menginspirasi dan mendorong gerakan pembentukan komunitas
bersama berdasarkan karakteristik etnis, kultur, ataupun
wilayah.
Terbentuknya Nasionalisme melalui beberapa fase, yaitu :
Nasionalisme awalnya muncul pada masa kejayaan Yunani,
yaitu cita – cita sebagai bangsa terpilih, kenangan masa
lampau, dan harapan masa depan, serta peran terdepan bangsa
mereka. Sebagai bangsa pembangunan peradaban. Munculnya benih
kesadaran nasional setelah adanya peristiwa Renaissance dan
reformasi pada abad ke-14. Pada abad ke-17 muncul Nasionalisme
di Inggris yang di ikuti dengan munculnya Nasionalisme di
Amerika dan Perancis pada abad ke -18. Pada pertengahan abad
ke -19 Nasionalisme semakin berkembang di Eropa dari
Nasionalisme yang awalnya bersifat kemanusiaan berubah menjadi
agresif dan memusuhi bangsa lain. Sejak saat itu muncul lah
negara-negara yang berusaha melakukan imperialisme dan
kolonialisme. Nasionalisme Eropa terjadi pada masa transisi
dari masyarakat feodal ke masyarakat industri yang
menghasilkan paham kapitalisme dan liberalisme.
Nasionalisme yang muncul di Eropa berbeda dengan
Nasionalisme yang muncul di Asia sebab Nasionalisme di Asia
muncul sebagai reaksi terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
bangsa Eropa. Mereka menumbuhkan Nasionalisme untuk melawan
penjajah. Sementara itu Nasionalisme di Indonesia terasa
pengaruhnya saat perang untuk memperoleh dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Negara – negara pertama yang menganut paham Nasionalisme:
a. Inggris
Di Inggris, Semangat kebangsaan mereka dihidupkan
kembali oleh bangsa Inggris sendiri dan di ilhami oleh
semangat kebangsaan Yahudi ( Ibrani ) yang berkembang
di Palestina pada abad ke-1 SM. Nasionalisme Inggris
yang tinggi dapat terlihat pada beberapa semboyannya,
seperti Right or Wrong is My Country, English Rules the Waves, dan
The’s White Man’s Burden. Melalui semboyan – semboyan
tersebut Inggris Berusaha untuk menjadi Bangsa yang
kuat dan memiliki Imperium yang kuat di Dunia.
Nasionalisme di Inggris dengan konsepsi kemerdekaan
perseorangan serta hak-hak asasi yang berkembang dalam
kekuasaan demokrasi parlementer dan tertuang dalam
piagam Bill of Right (1689).
b. Perancis
perkembangan Nasionalisme Eropa seteah Inggris terjadi
di Perancis. Nasionalisme Perancis banyak di ilhami
oleh revolusi Amerika 1776 dan piagam Bill of Right,
inggris. Semangat Nasionalisme Perancis di wujudkan
dalam bentuk revolusi Perancis yang terjadi pada tahun
1789. Semangat Nasionalisme dalam revolusi ini
bertujuan untuk menolak absolutisme Raja Perancis yang
banyak melakukan tindak sewenang-wenang dalam
menjalankan kekuasaannya.
c. Jerman
Di Jerman semangat Nasionalisme dikobarkan di bawah
kepemimpinan Raja Friederich II, Otto Von Bismarck, dan
Hitler. Berbagai propaganda yang dikumandangkan saat
itu digunakan untuk menciptakan semangat Nasionalisme
di Jerman. Terutama dengan membentuk sikap warga Jerman
yang merasa unggul jika dibandingkan Bangsa lain. Hal
ini salah satunya tampak pada politik Lebensrum Jerman
pada masa Hitler.
d. AmerikaSerikat
Amerika sebagai salah satu koloni Inggris mengobarkan
semangat Nasionalismenya berdasarkan semangat
kemerdekaan, kebebasan, dan toleransi yang tertuang
daam Declaration of Independence ( Pernyataan Kemerdekaan )
tanggal 4 juli 1776.
e. Jepang
Jepang sebagai satu-satunya Negara di Asia mencoba
untuk menerapkan paham Nasionalisme dengan menggunakan
semboyan Hakko Iciu.
2.2 PENGERTIAN NASIONALISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah Negara ( dalam bahasa Inggris
“ nation” ) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara
adalah berdasarkan beberapa “ kebenaran politik ” ( political
legitimacy ). Bersumber dari teori Romantisme yaitu, Identitas
Budaya, Debat Liberalisme yang mengganggap kebenaran politik
adalah bersumber dari kehendak Rakyat atau gabungan kedua
Teori ini.
Ikatan Nasionalisme tumbuh di tengah Masyarakat saat pola
pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai
hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak
dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri untuk
mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya. Tempatnya
hidup dan menggantungkan diri.
Semenjak itu cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang
notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula
dalam dunia hewan bahwa saat ada ancaman dari pihak asing yang
hendak menyerang atau mengambil wilayahnya, dengan adanya
ancaman tersebut seluruh kesatuan kelompok hewan akan
mengerahkan kekuatan mereka bertarung melawan pihak asing
untuk wilayah mereka. Manusia juga demikian apabila ada
kekuatan asing yang mencoba berkonflik dengan mereka, semangat
Nasionalisme mereka akan menguat satu dengan lainnya untuk
mempertahankan Negara mereka.
Dalam zaman modern ini, Nasionalisme merujuk kepada
amalan politik dan kemiliteran yang berlandaskan Nasionalisme
secara etnik serta keagamaan, seperti yang dinyatakan di
bawah. Para Ilmuwan Politik biasanya menumpukkan penyelidikan
mengenai paham Nasionalisme. Ada beberapa tokoh atau ahli
mengemukakan tentang pengertian Nasionalisme:
1. Menurut Ernest Renan :
Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan
bernegara
2. Menurut Otto Boeur :
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangi atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib.
3. Menurut Hans Kohn :
Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya
National Counciousness. Dengan perkataan llain
Nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
Rasionalisasi dari kesadaran Nasional Berbangsa dan
Bernegara sendiri. Dan kesadaran Nasional inilah yang
membentuk Nation dalam arti politik, yaitu negara
Nasional.
4. Menurut L Stoddard :
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki
oleh sebagian terbesar individu dimana mereka
menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki
secara beresama di dalam suatu bangsa.
5. Menurut Dr. Hertz dalam bukunya yang berjudul
Nationality in History and Politics mengemukakan empat
unsur Nasionalisme :
a) Hasrat untuk mencapai kesatuan
b) Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c) Hasrat untuk mencapai keaslian/ identitas
d) Hasrat untuk mencapai kehormatan Bangsa
Dari definisi-definisi itu nampak bahwa Negara dan bangsa
adalah sekelompok Manusia yang memiliki cita-cita bersama yang
mengikat warga negara menjadi kesatuan, memiliki sejarah hidup
bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan,
memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat
pengalaman hidup bersama, menempati suatu wilayah tertentu
yang merupakan kesatuan wilayah, dan terorganisir dalam suatu
pemerintah yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu
masyarakat hukum.
6. Menurut Louis Snyder :
Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor
politik, ekonomi, sosial, dan intelektual. Suatu Negara
Kebangsaan akan menjadi kuat apabila timbul nafsu untuk
mengembangkan Negaranya. Nafsu untuk berkuasa itu
mendorong negara tersebut memperkuat Angkatan Perang.
Apabila telah merasa diri mereka kuat, maka berbagai
alasan dicari-cari sehingga bisa timbul penjajahan yang
sesungguhnya. Semangat dan nafsu untuk berkuasa atas
Bangsa lain ini merupakan saah satu sebab adanya
Kolonialisme dan Imperialisme.
2.3 MAKNA NASIONALISME
Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran Nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong
bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai suatu Bangsa dan
Negaranya. Kita sebagai warga Indonesia. Sudah tentu merasa
bangga dan mencintai Bangsa dan Negara Indonesia. Rasa bangga
dan kecintaan kita terhadap Bangsa dan Negara tidak berarti
kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan
negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat Nasionalisme
yang berlebihan atau nama lainnya Chauvinisme tetapi kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja
sama dengan bangsa lain.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah Chauvinisme suatu
sikap yang meninggikan Bangsanya sendiri, sekaligus tidak
menghargainya Bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti
ini jelas mencerai – beraikan Bangsa yang satu dengan Bangsa
yang lain. Sedangkan dalam arti luas Nasionalisme merupakan
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap Bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati Bangsa
lain.
2.4 BEBERAPA BENTUK NASIONALISME
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian
paham Negara atau gerakan ( bukan negara ) yang populer
berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan
ideologi. Kategori tersebut lazimnnya berkaitan dan kebanyakan
teori Nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua
elemen.
Nasionalisme Kewarganegaraan (nasional sipil).
nasional kewarganegaraan adalah nasionalisme dimana
Negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, “ kehendak rakyat “ dan “ perwakilan politik
”.
Nasionalisme Etnis.
nasional etnis adalah nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis