27 SMALL GROUP DISSCUSION KASUS 1 Chair : Winsen Sanditaria Sekretaris : Dewi Seftiani Scriber : Reni Retnowati KASUS Tn. B, seorang tukang kayu datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, nyeri mata kemerahan, serta penglihatan kabur setelah mengalami jatuh dan benturan batu pada matanya.dari hasil pemeriksaan tonometri didapatkan nilai IOP (Intra Okular Presure) 50 mmHg. Pupil terlihat membesar dan terfiksasi. Konjungtiva kemerahan dan kornea keruh (beruap), iris terganggu fungsinya, halo (+), dan penurunan visus serta lapang pandang perifer. Saat ini klien diberikan terapi betoptic, diamox, xalatan, dan manitol sambil menunggu pemeriksaan lanjutan untuk menentukan terapi selanjutnya. STEP 1 1. IOP ? (Deya) 2. Tonometri ? (Anisa F.) 3. Halo ? (Siska) 4. Terapi betoptic ? (Meta) 5. Diamox ? (Anisa S.) 6. Lapang pandang perifer ? (Winsen) 7. Xalatan ? (Dewi S.) 8. Terfiksasi ? (Fitri) 9. Manitol ? (Ade) 10. Visus ? (Deya)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
27
SMALL GROUP DISSCUSION KASUS 1
Chair : Winsen Sanditaria
Sekretaris : Dewi Seftiani
Scriber : Reni Retnowati
KASUS
Tn. B, seorang tukang kayu datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, nyeri mata
kemerahan, serta penglihatan kabur setelah mengalami jatuh dan benturan batu pada
matanya.dari hasil pemeriksaan tonometri didapatkan nilai IOP (Intra Okular Presure) 50
mmHg. Pupil terlihat membesar dan terfiksasi. Konjungtiva kemerahan dan kornea keruh
(beruap), iris terganggu fungsinya, halo (+), dan penurunan visus serta lapang pandang
perifer. Saat ini klien diberikan terapi betoptic, diamox, xalatan, dan manitol sambil
menunggu pemeriksaan lanjutan untuk menentukan terapi selanjutnya.
STEP 1
1. IOP ? (Deya)
2. Tonometri ? (Anisa F.)
3. Halo ? (Siska)
4. Terapi betoptic ? (Meta)
5. Diamox ? (Anisa S.)
6. Lapang pandang perifer ? (Winsen)
7. Xalatan ? (Dewi S.)
8. Terfiksasi ? (Fitri)
9. Manitol ? (Ade)
10. Visus ? (Deya)
Jawaban :
1. IOP Tekanan bola mata, normal 15-20 mmHg (Anisa S.), 10-20 mmHg (Reni)
terfiksasi, konjungtiva kemerahan, dan kornea keruh.
2. Gangguan Persepsi Sensori (visual) berhubungan dengan kerusakan nervus
optikus dan retina yang ditandai dengan klien mengeluh penglihatan kabur,
27
penurunan visus dan lapang pandang perifer, halo (+), IOP = 50 mmHg, pupil
membesar dan terfiksasi, dan kornea keruh.
3. Ansietas berhubungan dengan penglihatan kabur sekunder terhadap kerusakan
nervus optikus dan retina yang ditandai dengan penurunan visus dan lapang
pandang perifer.
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penurunan visus dan lapang pandang
perifer.
D. Intervensi Keperawatan
No.Diagnosa
KeperwatanaTujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan TIO yang ditandai dengan klien mengeluh nyeri mata, kemerahan, IOP = 50 mmHg, pupil membesar dan terfiksasi, konjungtiva kemerahan, dan kornea keruh.
Jangka pendek :Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien dalam waktu …. jamdengan kriteria:a. Nyeri mata klien
berkurang.b. TIO klien
berkurang/tidak meningkat.
Jangka panjang :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….. hari,klien menunjukan tidak adanya nyeri mata yang dirasakannya dan TIO klien terkontrol.
Mandiri : Pertahankan tirah baring
ketat pada posisi semi-Fowler dan cegah tindakan yang dapat meningkatkan TIO (batuk, bersin, mengejan).
Berikan lingkungan gelap dan tenang.
Observasi tekanan darah, nadi, dan pernapasan tiap 24 jam jika klien tidak menerima agens osmotic secara intravena dan tiap 2 jam jika klien menerima agens osmotic intravena.
Observasi derajat nyeri mata setiap 30 menit selama fase akut.
Observasi asupan-haluaran tiap 8 jam saat klien mendapatkan agens osmotic intravena.
Observasi ketajaman
Tekanan pada mata meningkat jika tubuh datar dan maneuver Valsava diaktifkan seperti pada aktivitas tersebut.
Stress dan sinar akan meningkatkan TIO yang dapat mencetuskan nyeri.
Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Mengidentifikasi
27
penglihatan setiap waktu sebelum penetesan obat mata yang diresepkan.
Kolaborasi : Berikan obat mata yang
diresepkan untuk glaucoma dan beritahu dokter jika terjadi hipotensi, haluaran urine <24ml/jam, nyeri pada mata tidak hilang dalam waktu 30 menit setelah terapi obat, tajam penglihatan turun terus menerus.
Berikan analgesic narkotik yang diresepkan jika klien mengalami nyeri hebat dan evaluasi keefektifannya.
kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
Agens osmotic intravena akan menurunkan TIO dengan cepat. Agens osmotic bersifat hiperosmolar dan dapat menyebabkan dehidrasi; manitol dapat mencetuskan hiperglikemis pada klien diabetes mellitus, tetes mata miotik memperlancar drainase akuos humor dan menurunkan produksinya. Pengontrolan TIO adalah esensial untuk memperbaiki penglihatan.
Mengontrol nyeri. Nyeri hebat akan mencetuskan maneuver Valsava dan meningkatkan TIO.
2. Gangguan Persepsi Sensori (visual) berhubungan dengan kerusakan nervus optikus dan retina yang ditandai dengan klien mengeluh
Jangka Pendek :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Jam klien dapat berpartisipasi dalam program pengobatan.
Jangka Panjang :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam klien dapat mempertahankan lapang
Mandiri : Pastikan derajat / tipe
kehilangan penglihatan
Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan / kemungkinan kehilangan penglihatan
Mempengaruhi harapan masa depan pasien dan pilihan intervensi
Sementara intervensi dini mencegah kebutaan, pasien menghadapi kemungkinan atau mengalami
27
penglihatan kabur, penurunan visus dan lapang pandang perifer, halo (+), IOP = 50 mmHg, pupil membesar dan terfiksasi, dan kornea keruh.
ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut
Tunjukan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, mengikuti jadwal, tidak salah dosis.
Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh, kurangi kekacauan, atur perabot ; ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam
Kolaborasi : Berikan obat sesuai
indikasi :Kronis, sederhana, tipe
sudut terbuka :- Pilikarpin Hidroklorida
(IsotoCarpin, OcusertPilo, Pilopine HS Gel)
- Timolol maleat (Timoptic);betaksalol (betopic)
pengalaman kehilangan penglihatan sebagian atau total. Meskipun kehilangan penglihatan telah terjadi tak dapat diperbaiki (meskipun dengan pengobatan),kehilangan lanjut dapat dicegah.
Mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lebih lanjut.
Menurunkan bahaya keamanan sehubungan dengan perubahan lapang pandang / kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil terhadap sinar lingkungan.
- Membuat kontraksi otot sfinter iris, mendalamkan bilik anterior, dan mendilatasi pembuluh keluar traktus selama serangan akut/ sebelum pembedahan.
- Menurunkan sekresi aqueus humor dan menurunkan TIO
3. Ansietas berhubungan dengan penglihatan kabur sekunder terhadap kerusakan nervus optikus dan retina yang ditandai dengan penurunan visus dan lapang pandang perifer.
Jangka Pendek : Klien menyatakan
stress,emosional,ketakutan dan depresi berkurang.
Klien memperlihatkan pemahaman penyakit dan istruksi yang diberikan.
Jangka Panjang : Klien bisa mengatsi
cemasnya
Mandiri Dorong percakapan untuk
mengetahui keprihatinan, perasaan dan tingkat pemahaman klien.
Orientasikan klien pada lingkungan yang baru.
Jelaskan intervensi sedetil-detilnya, perkenalkan diri pada setiap interaksi dan terjemahkan setiap suara asing.
Pengetahuan informasi dan mekanisme kopig yang tepat akan mengurangi kecemasan klien.
Pengenalan terhadap lingkungan membantu mengurangi ansietas dan peningkatan keamanan.
Klien yang mengalami gangguan visual bergantung pada masukan indera yang lain untuk mendapatkan informasi.
27
Dorong klien untuk tetap melakukan perawatan diri dan menjalankan kebiasaan hidup sehari-hari (bila mampu).
Dorong partisipasi keluarga atau orang yang berarti dalam perawatan klien.
Dorong partipasi dalam aktivitas social dan pengalihan perhatian bila memungkinkan (kunjungan orang terdekat, tv, radio, rekaman audio)
Perawatan diri dan kemandirian akan meningkatkan rasa sehat.
Partisipasi keluarga dan orang terdekat akan membuat klien lebih nyaman
Isolasi social dalam waktuluang terlalu lama dapat menimbulkan perasaan negative
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan penurunan visus dan lapang pandang perifer.
Jangka Pendek : Klien mampu
mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan risiko cedera (jatuh).
Klien mampu mengidentifikasi dan menyingkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan.
Klien melaporkan tidak mengalami cedera (jatuh).
Klien mampu mencegah aktivitas yang meningkatkan risiko cedera.
Jangka Panjang : Klien tidak mengalami
cidera atau gangguan visual.
Mandiri Kurangi risiko bahaya dari
lingkungan klien, seperti:- Kunci roda brankar atau
tempat tidur.- Berikan pencahayaan
yang adekuat.- Turun dari tempat tidur
dari sisi mata yang tidak sakit dan tempat tidur berada dalam posisi rendah.
- Pasang pengaman tempat tidur.
- Singkirkan benda-benda yang mudah jatuh (seperti tempat sampah, tisu, kursi tanpa sandaran) atau benda berbahaya dari area yang dilewati klien untuk ambulasi.
- Letakkan alat-alat seperti bel pemanggil, tisu, telepon, atau pengontrol di tempat yang mudah dijangkau klien pada sisi yang tidak terpengaruh.
- Dorong klien untuk menggunakan pegangan kamar mandi jika mungkin.
Mencegah cedera.
27
- Bersihkan lantai dari objek kecil seperti peniti, pensil, jarum.
Beritahu klien untuk mengubah posisi secara perlahan
Beritahu klien agar tidak meraih benda untuk stabilitas saat ambulasi
Dorong klien untuk menggunakan peralatan adaptif (tongkat, walker) untuk ambulasi sesuai kebutuhan.
Beritahu klien untuk naik dan turun 1 kali dalam satu waktu.
Tekankan pentingnya menggunakan pelindung mata saat melakukan aktivitas beresiko tinggi seperti ambulasi pada malam hari dan saat berada di tengah anak-anak atau binatang peliharaan.
Mencegah pusing
Mencegah jatuh akibat perubahan kedalaman persepsi. Benda/objek mungkin tidak terletak di tempat seperti yang dilihat klien. Meraih yang berlebihan akan mengubah pusat gravitasi yang akan menyebabkan klien jatuh.
Memberikan sumber stabilitas.
Meningkatkan rasa keseimbangan.
Mencegah cedera.
6. Pendidikan Kesehatan
1. Pasien mendapatkan instruksi tertulis yang berisi nama obat, frekuensi, waktu
pemberian, cara kerja dan efek samping obat .
2. Menekankan pemberian obat sebagai rutinitas sehari-hari dan memahami pengobatan
harus dilanjutkan meskipun TIO telah terkontrol.
27
3. Pasien harus waspada bahwa tanggung jawab mereka meliputi perawatan mata yang
baik pemeliharaan kesehatan fisik yang baik dan gaya hidup yang konsisten dengan
tingkat stress yang rendah.
4. Selalu memperhatikan bagaimana penampilan dan yang dirasakan di mata.
5. Perubahan yang tidak lazim harus dilaporkan pada dokter, meliputi iritasi berlebihan,
berair, pandangan kabur, berkabut, dan pelangi disekitar lampu.
6. Melakukan pemeriksaan tindak lanjut untuk menentukan keefektifan terapi,
memantau TIO, dan mengkaji lapang pandang penglihatan. Frekuensi kunjungan
tindak lanjut bergantung pada tingkat dan stabilitas TIO dan luasnya kerusakan yang
telah ditimbulkan.
7. Mempertahankan nutrisi yang baik dan pembatasan garam, menghindari asupan
cairan yang berlebihan, dan menjaga berat badan yang memadai.
8. Ingatkan klien agar menggunakan obat-obatan resep dan jangan memebeli obat-
obatan bebas atau yang lain tanpa sepengetahuan dokter.