BAB II PEMBAHASAN LIPATAN Lipatan yaitu: Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal. Sinklinal addalah bagian dari 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
PEMBAHASAN
LIPATAN
Lipatan yaitu:
Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-
menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan
disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan
secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi
berkerut dan melipat. Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal.
Sinklinal addalah bagian dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan
disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan disebut
antiklinorium.
1
Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya
disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah
struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan,
disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga
batuan sedimen yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau
bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan, dalam bahasa
Inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik beberapa bagian, sebagai akibat dari
adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin.
Di samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan
posisi suatu lipatan yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklinal.
Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekutan
yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah, kelopak,
antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah lipatan yang
memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang terkenal adalah Sirkum
Pasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut mempunyai kelanjutan di Indonesia.
Lipatan Alpina di Indonesia berupa sistem pegunungan Sunda yang terbentang di
Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P Banda. Lipatan
ini merupakan busur dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non
vulkanis. Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke
Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.
A. Struktur Lipatan
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum dijumpai
pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulkanik dan
metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah dijumpainya bidang
perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila kita perhatikan pada
singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan terebut mempunyai bidang kedudukan
yang bervariasi, hal ini tergantung pada tektonik yang melatarbelakanginya. Terdapat
beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:
2
1. Hill (1953)
“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada
gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada
bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan.”
2. Billing (1960)
“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.”
3. Hob (1971)
“Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang
lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar
dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling
terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin,
berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan)
sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang
menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”
4. Park (1980)
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.”
Mekanisme Terjadinya Flexures
Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Pemendekan (buckling)
2. pembengkokkan (bending)
3. aliran fleksur (flexural flow)
4. aliran pasif (passive flow)
Masing-masing mekaninsme tersebut disertai gelincir lengkukan (flexural slip)
yang paling banyak terdapat di antara tiap lapisan batuan yang berbeda, karena
perbedaan sifat batuan tiap satuan lapisan tersebut, seperti perbedaan kekompakan tiap
3
tubuh batuan, yang akan menyebabkan adanya gores - garis di bidang kontak kedua
batuan. Pada struktur sesar, hal ini disebut dengan cermin sesar.
Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan, akan mengubah bentuk lapisan menjadi
sebuah lipatan sesuai ketahanan atau kekompakan komposisi batuan.
Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-
bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi
disebut gaya endogen. Gejala tektonik merupakan bagian dari gaya endogen.
Lipatan atau fold atau flexure karena adanya deformasi lapisan batuan yang
terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula
membentuk lengkungan. Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapat
tekanan yang arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk
lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin.
Pada lipatan ada yang dinamakan bidang porosan dan porosan lipatan. Bidang
porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua. Porosan
lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa
dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan.
Lipatan memiliki beberapa bentuk sebagai berikut
B. Tipe-tipe lipatan
Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi enam tipe :
1. Lipatan tegak (Symmetric Folds)
Lipatan tegak addalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan yang sama yang
mendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai
kekuatan dan arah gerakan sama.Lipatan tegak yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal
dan sinklinal dengan letak Yang simetrik terdapat sumbu lipatan di sampingnya.
4
2. Lipatan Miring (Asymmetric Folds)
Lipatan miring adalah lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorong
di salah satu sisinya lebih kuat, sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satu
sisinya lebih curam. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain.
Ditunjukkan oleh Bidang porosnya yang miring. Lipatan miring yaitu lipatan yang
mempunyai antiklinal agak miring
3. Lipatan Rebah (Overturned Folds)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini terjadi
karena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung, diakibatkan salah
satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu sisi lain lebih miring.
Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros
vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal
yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah yaitu lipatan yang terjadi
karena adanya tekanan yang kuat yang
mendorong bagian dasar dari lipatan.
4. Lipatan Menutup (Recumbent Folds)
Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi
yang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan
miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.
Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa antikinal yang relative sejajar.
5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust)
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu
sisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
Tipe yang lainnya :
a. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya
5
tangensial.
b. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
c. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya
ditandai kemiringan landai.
d. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.
C. Penyebab terjadinya lipatan
Karena adanya Pergerakan lempeng tektonik yang saling menekan sehingga
Salah satu dampak atau hasil yg nampak dari gerakan tersebut adalah lipatan.
D. Proses terjadinya lipatan
proses terjadi nya lipatan itu karena ada nya tabrakan antara lempeng tektonik,
yg mengalami subduksi atau penunjaman.
Contohnya :
Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif
Tektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah
yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua,
sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan
benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan
(faulting), dan retakan (jointing).
E. Dampak terjadinya lipatan
Dampaknya adalah fenomena permukaan bumi menjadi bervariasi, dan
munculnya ilmu geomorfologi.
-Gerak Orogenetik
Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung relatif cepat.
6
-Gerak ini juga dapat menimbulkan gempa.
-Gerak orogenetik disebut juga tenaga struktural.
-Gerak Orogenetik menyebabkan menyebabkan terjadinya
a) Lipatan
b) patahan/ retakan
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya,
sebagai berikut:
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya, sebagai berikut:
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap;
Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan
sumbu utama;
2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya
tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar;
7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara
simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris,
membentuk sudut;
7
9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
menggantung;
10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai
akibat seretan suatu sesar.
B. Bentuk-Bentuk Pegunungan Lipatan
Pegunungan lipatan merupakan bagian dari proses diastropisme selain
pegunungan patahan. Pegunungan lipatan memiliki macam-macam lipatan atau jenis-
jenis lipatan dan memiliki bentuk-bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 4 yakni jalur
pegunungan lipatan, dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk-
bentuk pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan dijelaskan