Top Banner
Praktikum Geologi Struktur Rekonstruksi Lipatan BAB VIII REKONSTRUKSI LIPATAN 8.1. Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian dan klasifikasi perlipatan. 2. Merekonstruksi lipatan berdasarkan singkapan batuan yang ditemukan dengan menggunakan interpolasi Higgins dan interpolasi Busk. 8.2. Dasar Teori Secara umum, lipatan (fold) adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan. Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat didalam lipatan adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan atau foliasi. Lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi). M. Faisal Amiruddin H1C112251
30

Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Feb 02, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

BAB VIII

REKONSTRUKSI LIPATAN

8.1. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian dan klasifikasi

perlipatan.

2. Merekonstruksi lipatan berdasarkan singkapan

batuan yang ditemukan dengan menggunakan

interpolasi Higgins dan interpolasi Busk.

8.2. Dasar Teori

Secara umum, lipatan (fold) adalah deformasi

lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan

sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula

membentuk lengkungan. Lipatan adalah hasil perubahan

bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan

sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada

unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut.

Pada umumnya unsur yang terlibat didalam lipatan

adalah struktur bidang, misalnya bidang perlapisan

atau foliasi.

Lipatan merupakan gejala yang penting, yang

mencerminkan sifat dari deformasi terutama, gambaran

geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk

(distorsi) dan perputaran (rotasi).

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 2: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada

sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung

atau garis lengkung (Anonim, 2013).

Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam

(inhomogeneous) yang terjadi pada suatu bahan yang

mengandung unsur garis atau bidang. Walaupun

demikian, suatu deformasi yang menghasilkan lipatan

pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada

kondisi yang lain.

Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur

struktur garis atau bidang tidak menunjukkan tanda

perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa suatu

unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan dapat

berubah menjadi bidang atau garis lurus, atau suatu

unsur dapat tetap sebagai struktur bidang atau garis

lurus setelah terjadi deformasi.

Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli

geologi struktur, antara lain :

1. Hill (1953)

Lipatan merupakan pencerminan dari suatu

lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua

proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling

(melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja

sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada

bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap

bidang permukaan lapisan. 

2. Billing (1960)

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 3: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu

gelombang pada batuan permukaan.

3. Hob (1971)

Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya

penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan.

Sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila

gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan.

Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses

buckling terjadi perubahan bentuk batuan, dimana

pada bagian puncak lipatan antiklin berkembang

suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya

tegasan tensional (tarikan). Sedangkan pada bagian

bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang

menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik

pada sinklin.

4. Park (1980)

Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve)

dari suatu bidang lapisan batuan.

(Furqon, 2012).

Struktur lipatan sendiri adalah merupakan salah

satu struktur geologi yang paling umum dijumpai pada

batuan sedimen klastik, dan sering pula ditemukan

pada batuan vulkanik dan metamorf atau bentuk yang

terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana

kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan

bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini mempunyai

kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 4: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang

sama pula.

*Sumber : ipsdismp.wordpress.com, 2009

Gambar 8.1Lipatan (Fold)

Lipatan merupakan salah satu struktur geologi

yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen, dan

dapat pula ditemukan pada batuan beku dan metamorf.

Salah satu ciri khas batuan sedimen adalah

dijumpainya bidang perlapisan batuan yang terbentuk

pada saat sedimentasi. Apabila kita perhatikan pada

singkapan batuan di lapangan, bidang perlapisan

tersebut mempunyai bidang kedudukan yang bervariasi,

hal ini tergantung pada tektonik yang

melatarbelakanginya.

Dalam dunia pertambangan, lipatan sangat dicari

dan menguntungkan karena pada lipatan terdapat bahan

tambang yang berharga. Lipatan yang dicari biasanya

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 5: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

yang berbentuk antiklin dan sinklin karena

berhubungan dengan endapan gas dan minyak bumi.

Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami

perlipatan, batuan tersebut diendapkan dalam keadaan

mendatar, tetapi ada kalanya batuan tersebut sudah

mengalami perubahan bentuk. Hal ini disebabkan oleh

keadaan cekungannya yang sifat permukaannya tidak

rata. Kemudian saat pengendapannya, lapisan-lapisan

sedimen tersebut telah mengalami tekanan-tekanan atau

tarikan-tarikan oleh gaya-gaya yang berasal dari

dalam. Kebanyakan berupa gaya tekan. Dengan kata

lain, sedimen tersebut secara terus menerus mengalami

perubahan-perubahan sepanjang sejarah pembentukannya,

dan mengakibatkan terjadinya lipatan-lipatan

berukuran besar ataupun kecil.

Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai

berkilo-kilometer untuk melaluinya, sedangkan yang

berukuran kecil hanya beberapa meter sampai

sentimeter. Struktur lipatan di samping mempunyai

ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil (mikro

fold) hingga berukuran regional (mega fold) juga

memiliki bentuk yang bermacam-macam. Adanya variasi

ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat

fisik batuan yang terlipat, sistem tegasan, dan

mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya

gaya yang bekerja. (Anonim, 2013).

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 6: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Mekanisme yang menyebabkan terbentuknya lipatan

ada dua macam, yaitu :

1. Buckling (Melipat)

Buckling disebabkan oleh gaya tekan yang

arahnya sejajar dengan permukaan lempeng.

*Sumber : geologiunpad2010kel3.blogspot.com, 2013Gambar 8.2

Buckling

2. Bending (Pelengkungan)

Bending disebabkan oleh adanya gaya tekan yang

arahnya tegak lurus permukaan lempeng.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 7: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

*Sumber : geologiunpad2010kel3.blogspot.com, 2013

Gambar 8.3Bending

Pengklasifikasian lipatan antara lain :

1. Secara diskriptif atau secara geometris

Klasifikasi ini didasarkan pada kedudukan dari

bidang sumbu (axial plane/surface) dan garis sumbu (fold

axis). Contohnya lipatan tegak, lipatan miring,

lipatan menunjam dan sebagainya.

2. Secara morfologi

Klasifikasi ini didasarkan pada bentuk lipatan

keseluruhan atau bentuk penampang/kenampakan denah

(plan view). Contohnya lipatan simetri, lipatan

paralel.

3. Mekanisma cara terjadinya

Klasifikasi ini didasarkan pada sifat

pelenturan yang terjadi pada proses perlipatan.

Proses ini akan tergantung pada sifat bahan dan

perlapisannya, misalnya sifat perlipatan pada

perlapisan batulempung yang sifatnya ductile danM. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 8: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

batupasir yang sifatnya brittle, akan menimbulkan

pengaruh yang berbeda. Contohnya Flexur, Shear, Flow

folding.

Klasifikasi ini juga akan tercermin pada sifat

pada klasifikasi morfologi, misalnya lapisan yang

seragam, bersifat brittle akan membentuk lipatan yang

paralel.

Berdasarkan proses lipatan dan bentuk lipatan

secara morfologi, lipatan dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu :

1. Concentric Fold (Parallel Fold)

Concentric Fold (Parallel Fold) adalah sebutan untuk

perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan

yang terlipat tetap sama.

*Sumber : homepage.ufp, 2006

Gambar 8.4Parallel Fold

2. Similar Fold

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 9: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Similar Fold adalah sebutan untuk perlipatan

dimana lapisan-lapisan yang terlipat atau dilipat

dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. *Sumber : www.see.leeds.ac.uk, 2013

Gambar 8.5Similar Fold

3. Supratenuous Fold

Supratenuous Fold adalah lipatan yang terbentuk

karena adanya perbedaan kompaksi sedimen pada saat

pengendapan terjadi di punggung bukit.

Berdasarkan bentuk lengkungannya, lipatan dapat

dibagi menjadi dua jenis, yaitu antiklin dan sinklin.

1. Antiklin

Antiklin merupakan punggung lipatan yang

kemiringan kedua sayapnya ke arah saling

berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 10: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin

disebut inti antiklin.

*Sumber : Anonim, 2013

Gambar 8.6Antiklin

2. Sinklin

Sinklin merupakan lembah lipatan yang

kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan

saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya

mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin

disebut inti sinklin.

*Sumber : Anonim, 2013

Gambar 8.7

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 11: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Sinklin

Berdasarkan mekanisme gaya yang terjadi, lipatan

dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Lipatan Tegak

Lipatan tegak adalah lipatan yang garis

sumbunya membagi secara simetris atau sama besar

antara antiklin dan sinklin.

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2013

Gambar 8.8Lipatan Tegak

Lipatan tegak juga terbagi menjadi :

a. Lipatan simetri, yaitu lipatan dimana axial plane-

nya vertikal.

b. Lipatan asimetri, yaitu lipatan dimana axial

plane-nya condong.

c. Overturned fold, yaitu lipatan dimana axial plane-nya

condong dan kedua sayapnya miring ke arah yang

sama dan biasanya pada sudut yang berbeda.

d. Recumbent fold, yaitu lipatan dimana axial plane-nya

horisontal.M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 12: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

e. Vertical isoclinal fold, yaitu lipatan dimana axial plane-

nya vertical.

f. Isoclined isoclinal fold, yaitu lipatan dimana axial

plane-nya condong.

g. Recumbent isoclinal fold, yaitu lipatan dimana axial

plane-nya horisontal.

h. Box fold, yaitu lipatan dimana crest-nya luas dan

datar.

i. Fan fold, yaitu lipatan dimana sayapnya membalik.

j. Monocline, yaitu lipatan dimana kemiringan

lapisan secara lokal terjal.

k. Structure terrace, yaitu lipatan dimana kemiringan

lapisan secara lokal dianggap horisontal.

l. Homocline, yaitu lapisan yang miring dalam satu

arah pada sudut yang relatif sama.

2. Lipatan Miring

Lipatan miring adalah lipatan yang garis

sumbunya tidak simetris, membentuk sudut.

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2013

Gambar 8.9

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 13: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Lipatan Miring

3. Lipatan Menggantung

Lipatan menggantung adalah lipatan mirip

lipatan miring, tetapi bagian puncaknya terdorong

sangat tinggi sehingga bentuknya seperti

menggantung.

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2013

Gambar 8.10Lipatan Menggantung

4. Lipatan Isoklinol

Lipatan isoklinol adalah lipatan dengan sayap

sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus

menerus.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 14: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2012

Gambar 8.11Lipatan Isoklinol

5. Lipatan Rebah

Lipatan rebah adalah lipatan yang mendapat

tekanan terus menerus, dan menyebabkan puncaknya

melandai seperti rebahan.

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2013

Gambar 8.12Lipatan Rebah

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 15: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

6. Lipatan Kelopak

Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian

dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah

tidak menjadi tipis.

*Sumber : http://chestofbooks.com, 2012

Gambar 8.13Lipatan Kelopak

Selain yang telah disebutkan di atas, masih ada

lagi jenis-jenis lipatan yang lainnya, antara lain :

1. Lipatan disharmonik, yaitu lipatan yang tidak

teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-

bahan yang berlainan.

2. Lipatan ptigmatik, yaitu lipatan yang terbalik

terhadap sumbunya.

3. Lipatan chevron, yaitu lipatan bersudut dengan

bidang planar.

4. Lipatan klin bands, yaitu lipatan bersudut tajam

yang dibatasi oleh permukaan planar.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 16: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

5. Lipatan Seretan (drag fold), yaitu lipatan yang

terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.

Ada juga struktur lipatan akibat adanya tegasan

ekstensional, yang dimaksud tegasan ekstensional

adalah sebenarnya bukan merupakan akibat langsung

dari aktifitas tekotniknya namun merupakan akibat

sekunder karena adanya gaya berat dari tubuh batuan

itu sendiri. Struktur lipatan ini selalu terjadi pada

zona sesar normal.

Berdasarkan genetiknya lipatan dapat terbentuk

dari gaya tektonik atau non tektonik tetapi kedua hal

tersebut memiliki perbedaan yaitu karena lipatan yang

dibentuk akibat aktifitas tektonik seringkali pola

lipatannya teratur, pada permukaan bidang lapitan

bebatuan sering dijumpai sejumlah slicken side dan

pembentukannya setelah batuan tersebut terbentuk.

Sedangkan lipatan yang terbentuk akibat non tektonik

umumnya pola lipatannya tidak teratur, tida dijumpai

slicken side pada permukaan bidang lapisan batuan dan

pembentukannya terjadi pada saat pengendapan (slump

structure), atau dapat juga terjadi setelah batuannya

terbentuk.

Unsur-unsur struktur lipatan, yaitu :

1. Antiklin, adalah puncak lipatan.

2. Sinklin, adalah lembah lipatan.

3. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya

disekitar sumbu lipatan.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 17: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

4. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya

selalu dijumpai pada antiklin.

5. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.

6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.

7. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang

imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu

lipatan.

8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak

Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan

maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip

(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum

sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat

berupa bidang datar (planar), melengkung (curve),

atau bergelombang (wave).

9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang

simetri.

10. Back Limb, sayap yang landai.

11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan

maksimum pada suatu perlipatan.

12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point

pada suatu perlapisan yang sama.

13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.

14. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan,

selalu dijumpai pada sinklin.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 18: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

*Sumber : Anonim, 2013Gambar 8.14

Unsur-Unsur Struktur Lipatan

15. Axial line (hinge line), adalah garis khayal yang

menghubungkan titik-titik pelengkungan maksimum

pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur

lipatan.

16. Axial surface (hinge surface), adalah bidang yang

khayal dimana terdapat semua axial line dari suatu

lipatan. Pada beberapa lipatan, bidang ini dapat

merupakan suatu bidang planar dan dinamakan axial

plane.

17. Crystal line, adalah suatu garis khayal yang

terdapat pada setiap permukaan suatu antiklin.

18. Crystal surface, adalah suatu bidang khayal dimana

terletak semua crystal line dari suatu antiklin.

19. Trough line, adalah suatu garis khayal yang

menghubungkan titik-titik terendah pada suatu

sinklin.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 19: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

20. Trough surface, adalah suatu bidang khayal dimana

terletak semua trough line dari semua sinklin.

21. Plunge, adalah sudut penunjaman dari axial line

terhadap bidang horisontal dan diukur pada bidang

vertikal.

22. Bearing, adalah sudut horisontal yang dihitung

terhadap arah tertentu dan merupakan arah dari

penunjaman suatu axial line.

23. Rake, adalah sudut antara axial line atau hinge line

dengan bidang atau garis horisontal yang diukur

pada axial surface.

Lipatan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan

besarnya kemiringan dari axial plane menjadi 3,

yaitu recumbent fold, inclined fold dan upright fold, yaitu :

1. Bentuk recumbent fold utamanya diperlihatkan dengan

posisi axial plane yang horisontal, walupun tidak

murni horisontal memang. Sudut yang dibentuk oleh

axial plane ini sendiri berkisar antara 00-100.

2. Bentuk inclined fold ditunjukkan oleh posisi axial

plane yang yang miring dan membentuk sudut 100-700.

3. Bentuk upright fold, sudut yang dibentuk adalah 700-

900yang itu berarti posisi dari axial plane tersebut

hampir vertikal. Walaupun sebagian besar dari

struktur lipatan memiliki anticlinal

maupun synclinal axes yang relatif membulat, ada juga

beberapa dari struktur lipatan tersebut yang tajam

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 20: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

serta bersiku-siku. Struktur yang demikian ini

disebut dengan chevron folds.

Lipatan berdasarkan porosan lipatan atau garis

sumbu dan bentuknya terbagi atas 12 jenis, yaitu :

1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan

lapisan yang tetap.

2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak

lapisan sejajar dengan sumbu utama.

3. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak

teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-

bahan yang berlainan.

*Sumber : mydollarkuh.blogspot.com, 2013

Gambar 8.15.Lipatan Disharmonik

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 21: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap

sumbunya.*Sumber : http://upload.wikimedia.org, 2013

Gambar 8.16.Lipatan Ptigmatik

5. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan

bidang planar.

6. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap

sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus

menerus.

7. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam

yang dibatasi oleh permukaan planar.

*Sumber : http://geologiunpad2010.files.wordpress.com, 2013

Gambar 8.17.Lipatan Klin Band

8. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya

membagi secara simetris atau sama besar antara

antiklin dan sinklin.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 22: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

9. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya

tidak simetris, membentuk sudut.

10.Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan

miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat

tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung.

11.Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus

menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti

rebahan.

12.Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian

dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah

tidak menjadi tipis.

13.Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang

terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar

*Sumber : http://aanpambudi.files.wordpress.com, 2013

Gambar 8.18.Macam – macam jenis Lipatan

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 23: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

Bentukan – bentukan khas yang terjadi pada

lipatan adalah :

1. Bentukan berupa pola aliran trellis, pada bagian

terdahulu telah dikemukan mengenai pola pengaliran

trellis itu terdiri atas lembah-lembah besar yang

sejajar satu sama lain (lembah subsekwen), dan

anak-anak sungainya yang bermuara tegak lurus pada

sungai yang sejajar tersebut. Anak-anak sungai

tersebut merupakan lembah obsekuen, resekwen atau

konsekwen.

2. Bentukan berupa punggungan antiklinal (anticlinal

ridge), Merupakan punggungan atau pegunungan yang

bertepatan dengan sinklinal. Pada umumnya deretan

pegunungan itu sejalan dengan sumbu atau strike dari

antiklinal itu. Bentuk punggungannya membulat dan

relief halus, dengan lerengnya berupa dip dari

struktur.

3. Bentukan berupa lembah antiklinal (anticlinal valley),

merupakan lembah-lembah yang berkembang sepanjang

sumbu antiklinal. Bentukan ini benar-benar

menunjukkan pembalikan relief.

4. Bentukan lembah sinklinal (synclinal valley), merupakan

lembah yang berkembang sepanjang sumbu sinklinal.

5. Bentukan punggungan sinklinal (synclinal ridge),

Merupakan punggungan yang berkembang sepanjang

sumbu sinklin. Ini pun menunjukkan adanya

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 24: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

pembalikan relief yang sempurna. Punggungannya

biasanya lebar dengan lereng yang curam.

6. Bentukan berupa punggungan homoklinal (homoclinal

ridge), Punggungan homoklinal merupakan punggungan

yang terdapat disetiap antiklinal/sinklinal akibat

pengirisan lembah pada saya dan sepanjang sayap

itu.

7. Bentukan berupa lembah homoklinal (homoclinal valley),

Merupakan lembah yang berkembang pada sayap

antiklin atau sinklin. Sayap antiklin yang

berkembang menjadi lembah ini disebabkan oleh

proses erosi atau denudasi yang kuat.

Sesuai penyaluran gayanya, bentuk-bentuk dasar

konstruksi lipatan, yaitu piramidal, prismatis, dan

semi-prismatis, yaitu :

1. Bentuk prismatis adalah bentuk yang terdiri dari

bidang-bidang datar bersudut siku-siku dan bidang-

bidang yang melintang tegak lurus pada kedua belah

sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku.

2. Bentuk piramidal adalah bentuk yang terdiri dari

bidang-bidang datar berbentuk segi tiga.

3. Bentuk semi-prismatis adalah bentuk yang terjadi

dari gabungan bentuk prismatis dan bentuk

piramidal.

(Furqon, 2012)

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 25: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

H

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

*Sumber : Anonim, 2013Gambar 8.19.

Unsur-Unsur Struktur Lipatan

Keterangan :

HS = Hinge surface

HA = Strike of hinge surface

HL = Hinge line

HB = Bearing of hinge line

α = Dip of hinge surface

β = Plunge of hinge line

γ = Rake of hinge line

Berdasarkan besarnya sudut kemiringan hinge surface

dan sudut penunjang hinge line, lipatan dibedakan

seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 8.1.Hinge Surface dan Hinge Line

Angel TermDip of Hinge

Surface

Plunge of Hinge

Line

00 Horizontal Recumbent fold Horizontal fold

10 – 100Subhorizonta

lRecumbent fold Horizontal fold

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 26: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

100 – 300 Gentle Gentle inclined fold Gentle flunging fold

300 – 600 ModerateModerately inclined

fold

Moderately

plunging fold

600 – 800 Steep Steeply inclined foldSteeply plunging

fold

800 – 890 Subvertical Upright fold Vertical fold

900 Vertikal Upright fold Vertical fold

Analisis lipatan dilakukan untuk mengetahui arah

lipatan, kedudukan bidang sumbu dan garis sumbu,

bentuk lipatan, penunjaman, dan pola tegasan yang

berpengaruh terhadap pembentukan lipatan.

Untuk analisa lipatan berukuran kecil (micro

fold), analisa dapat dilakukan di lapangan dengan cara

mengukur langsung unsur-unsurnya, baik itu kedudukan

garis-garis sumbu, bentuk lipatan, dan arah

penunjaman. Untuk lipatan berskala besar (mayor fold),

dimana sering terdapat bentuk utuhnya tidak dapat

diamaati secara langsung atau struktur lipatan

tersebut telah terkikis, maka akan dilakukan analisis

sebagai berikut :

1. Mengukur kedudukan struktur bidang yang terlipat,

yaitu bidang perlapisan (bedding atau lentation) pada

batuan sedimen dan bidang-bidang foliasipada

batuan metamorf.

2. Mengukur bidang-bidang dan garis-garis sumbu

lipatan-lipatan kecil (hinge line of small fold).

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 27: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

3. Mengukur kedudukan deavage, yakni rekahan yang

bervariasi sejajar dan umumnya sejajar pula dengan

kedudukan bidang sumbu lipatan.

4. Mengukur perpotongan bidang-bidang perlapisan

dengan deavage.

8.2.1.Metoda Rekonstruksi Lipatan

Untuk mempelajari lipatan, dapat dilakukan

dengan pengukuran langsung dan

merekontruksikannya dalam bentuk penampang atau

analisa danmenggunakan diagram beta, phi diagram

dan diagram kontur. Rekonstruksi lipatan umumnya

dilakukan pada suatu lintasan atau pembuatan

penampang pada peta geologi. Adapun cara yang

dilakukan berdasarkan bentuk dan sifat batuan :

a. Metode Tangan Bebas (Free Hand Method)

Metode ini digunakan untuk lipatan pada

batuan yang incompetent, dimana akan terjadi

penipisan dan penebalan yang tidak teratur.

Cara menggambarkannya dengan menghubungkan

batas-batas lapisan mengikuti orientasi

kemiringan.

b. Metode Busur Lingkar

Metode ini digunakan untuk lipatan pada

batuan yang competent, misalnya lipatan

paralel. Dasar dari metode ini adalah

anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 28: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah

perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan

yang berdekatan. Untuk batas-batas lapisan

yang dijumpai berulang pada lintasan yang

direkontruksi, maka pembuatan busur lingkaran

dilakukan dengan interpolasi.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 29: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)

Praktikum Geologi StrukturRekonstruksi Lipatan

8.3. Alat dan Bahan

8.3.1.Alat

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini

adalah :

a. Clipboard

b. Pensil Mekanik

c. Rapido 0,3

d. Penggaris

e. Penggaris sablon 0,3

f. Penghapus

g. Busur

h. Jangka

8.3.2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini

adalah kertas A4s.

M. Faisal AmiruddinH1C112251

Page 30: Rekonstruksi Lipatan (Geologi Struktur)