1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mempertinggi dearajat kesehatan yang besar artinya bagi pegembangan dan pembinaan sumber dya manusia Indonesia (Depkes, 1992). Di dalam GBHN 1999 telah ditegaskan bahwa titik berat pembangunan bangsa Indonesia dalam masa Pembangunan jangka Panjang Tahap II adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja melalui upaya penngkatan status gizi masyarakat. Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menghambat peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia adalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Yodium merupakan unsur pokok dalam pembentukan hormon tiroid, maka adanya persediaan unsur ini yang cukup dan terus – menerus merupkan suatu keharusan. Yodium dalam makanan bersal dari makanan laut, susu, daging, telur, air minum, garam beryodium dan sebagainya. Factor kandungan yodium lahan setempat sangat penting, khususnya bagi daerah terpencil di mana penduduknya hanya makan makanan yang berasal dari produksi setempat yang lahannya rendah kandungan yodiumnya (Djokomoeljanto, 1987).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mempertinggi
dearajat kesehatan yang besar artinya bagi pegembangan dan pembinaan sumber
dya manusia Indonesia (Depkes, 1992). Di dalam GBHN 1999 telah ditegaskan
bahwa titik berat pembangunan bangsa Indonesia dalam masa Pembangunan
jangka Panjang Tahap II adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja melalui upaya
penngkatan status gizi masyarakat.
Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menghambat
peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia adalah Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY). Yodium merupakan unsur pokok dalam
pembentukan hormon tiroid, maka adanya persediaan unsur ini yang cukup dan
terus – menerus merupkan suatu keharusan. Yodium dalam makanan bersal dari
makanan laut, susu, daging, telur, air minum, garam beryodium dan sebagainya.
Factor kandungan yodium lahan setempat sangat penting, khususnya bagi daerah
terpencil di mana penduduknya hanya makan makanan yang berasal dari produksi
setempat yang lahannya rendah kandungan yodiumnya (Djokomoeljanto, 1987).
Masalah GAKY adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan karena tubuh
menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang
lama dan mempunyai dampak negative terhadap manusia sejk masih dalam
kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Faktor risiko yang ditimbulkan pada
wanita hamil terjadinya abortus, lahir mati, berat badan lahir rendah, sampai cacat
bawaan bagi yang akan dilahirkan (Djokomoeljanto, 1997). Sedangkan pada anak
dapat mengakibatkan terjadinya gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi
mental, gangguan pertumbuhan dan pada dewasa menyebabkan gondook dengan
segala aspeknya, hipotiroid, gangguan fungsi mental (Saidah, 2011).
Program Pemerintah dalam penanggulangan masalah GAKY di Indonesia
untuk kegiatan jangka pendek dengan distribusi kapsul yodium, sedang untuk
2
kegiatan jangka panjang dengan distribusi garam beryodium (Djunaidi, 2000 &
Depkes RI, 1997).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah mengenai yodium dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium.
1.3. Tujuan
1.3.1.Tujuan Umum
Mengetahui zat gizi yodium dan masalah defisiensinya.
1.3.2.Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran, faktor risiko, akibat dan penanggulangan mengenai
zat gizi yodium dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
1.4. Manfaat
1. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan
wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh.
2. Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi tenaga
kesehatan untuk mengenal gangguan akibat kekurangan yodium.
3. Sebagai kontribusi bagi tenaga kesehatan dalam membahas dan
mengetahui gambaran klinis GAKY agar dapat mendiagnosis secara
tepat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Yodium
Yodine ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75% dari yodium
ini ada di dalam kelenjar tiroid, dan merupakan komponen yang penting dalam
pembentukan hormone tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Komponen-
komponen tersebut berperan dalam meregulasi banyak reaksi biokimia, terutama
sintesis protein dan aktivitas enzim. Di dalam darah yodium terdapat dalam
bentuk yodium bebas atau terikat-dengan-protein (protein-bound iodine/PBI)
(Almatsier, 2010).
Gambar 2.1. Struktur kimia Tiroksin dan Triiodotironin
2.1.1.Absorpsi, Metabolisme dan Ekskresi
Iodium mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Dalam bentuk organik di
dalam makanan hewani hanya separuh dari iodium yang dikonsumsi dapat
diabsorpsi. Kelenjar tiroid harus menangkap 60 mikrogram iodium sehari untuk
memelihara persediaan tiroksin yang cukup. Penangkapan iodide oleh kelenjar
tiroid dilakukan melalui transport aktif yaitu pompa iodium. Mekanisme ini diatur
oleh hormone yang merangsang tiroid (Thyroid-Stimulating Hormone/TSH) dan
hormon tirotrofin/TRH yang dikeluarkan oleh hipotalamus dan merangsang
4
pituitary untuk melepaskan TSH yang berperan dalam mengatur sekresi tiroid.
Hormon tiroksin kemudian dibawa darah ke sel-sel sasaran dan hati. Di dalam sel-
sel sasaran dan hati tiroksin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali
digunakan (Almatsier, 2010).
Gambar 2.2. Metabolisme yodium di dalam kelenjar tiroid
Oleh karena afinitas yang tinggi dari protein plasma dengan hormon tiroid,
tiroksin dilepaskan ke dalam jaringan secara perlahan. Setengah dari tiroksin
dalam darah dilepaskan ke dalam jaringan setiap 6 hari, sementara triiodotirosin
setiap 1 hari. Onset dan durasi triiodotirosin lebih cepat dari tiroksin. Ekskresi
dilakukan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Kelebihan
yodium terutama dikeluarkan melalui urin, dan sedikit melalui feses yang berasal
dari cairan empedu (Almatsier, 2010).
2.1.2. Sumber Yodium
Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya
berbeda-beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium
pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada
jaringan hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan
ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah. Sumber lain
5
iodium adalah garam dan air yang difortifikasi. Hal yang sama juga dikemukakan
oleh bahwa makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling
baik. Berikut menyebutkan rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan
antara lain : Ikan Tawar 30 µg; Ikan Laut 832 µg; Kerang 798 µg; Daging 50 µg;