MAKALAH KELOMPOK 3DERIVATIF DAN HEDGING
(Kontrak Forward, Futures, dan SWAP untuk Manajemen Risiko
Tingkat Bunga, Risiko Mata Uang, dan Risiko Pasar)
Disusun Oleh :
SuwarnoRinawatiArif WiyudaMikael ChandraPENDIDIKAN PROFESI
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU2014
PENDAHULUANDalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah
sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang
nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan
pokok atau juga disebut produk turunan (underlying product);
daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset,
pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan
uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan
mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok. Derivatif digunakan
oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio, perusahaan dan
lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi
yang mereka miliki terhadap resiko dari pergerakan harga saham dan
komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing tanpa mempengaruhi
posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying). Efek
derivatif merupakan Efek turunan dari Efek utama baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan
langsung dari Efek utama maupun turunan selanjutnya. Derivatif
merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini
disebut sebagai underlying assets.Dalam pengertian yang lebih
khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau
lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
aset/ komoditas yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan
pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara
pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang
dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh
instrumen induknya yang ada di spot market.A. KONTRAK FORWARD
Kontrak forwardmerupakan suatu perjanjian antara penjual dan
pembeli pada saat ini, mengenai transaksi aset tertentu, tanggal
dan harga disepakati dimuka dan waktu yang telah ditentukan. Oleh
karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang
dilakukan berbeda. Kontrak forward ini digunakan untuk
mengendalikan dan meminimalkanrisiko, sebagai contoh risiko
perubahan nilaimata uang(contoh: kontrakforwarduntuk transaksi mata
uang) atau transaksikomoditi (contoh: kontrakforwarduntukminyak
bumi).
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu
harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi
forward, belum terjadi pertukaran atau pembayaran uang. Pembayaran
dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan
yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan harga spot atau
harga pada saat asset tersebut berpindah tangan {pada waktu
tersebut (spot), biasanya dua hari kerja}.
Di Indonesia kontrak forward (kontrak serah) dibuat atas dasar
kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan
dimana saja, sedangkan kontrak berjangka telah ditetapkan secara
standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak
forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik,
sedangkan kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga cara yaitu
penyerahan barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi
sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran
dengan transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi
kontrak berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif
kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan
oleh Lembaga Kliring setiap hari.
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang beredar
di pasar:a. Currency Forward
Currency forward contract banyak digunakan oleh perusahaan untuk
mengelola risiko valuta asing. Biasanya, perusahaan multinasional
yang menggunakannya, karena mereka beroperasi pada lebih dari satu
negara, sehingga terekspos terhadap risiko valas. Namun, perusahaan
lokal juga kadang memanfaatkannya untuk melakukan hedging terhadap
transaksi dalam mata uang asing. Dalam currency forward contract,
maka suatu pihak wajib untuk membeli atau menjual mata uang
tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di
tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. Kontrak ini terjadi
secara over-the-counter dan dapat di-customized sesuai dengan
kebutuhan.
Misalnya, perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di
Jepang sebesar 5 juta yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya
ia tidak ingin supaya nilai tukar yen merosot terhadap dollar,
karena jika demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih
rendah. Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar
90 yen per dollar, maka perusahaan A memperoleh kepastian untuk
memperoleh cash flow sebesar 5 juta/90 yen = $555,555 di masa
depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per
dollar, maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen-nya dengan
rate 90 yen per dollar.
b. Equity Forward
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli
atau menjual instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu
tertentu di masa depan. Jenis kontraknya bisa saham tertentu,
portfolio maupun indeks. Melalui equity forward, nilai transaksi
yang akan terjadi di masa depan sudah dipatok pada saat ini,
sehingga dapat mengatasi risiko yang terjadi dari perubahan nilai
pasar. Contoh dari equity forward contract ini adalah program share
buyback yang sering terjadi di pasar modal. Pada program ini, satu
pihak berjanji untuk membeli kembali saham tertentu dengan jumlah
tertentu, pada harga tertentu di masa depan. Positifnya, ini
mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan
kepastian mengenai cash flow. Namun, jika harga merosot maka karena
terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa membeli di
atas harga pasar.c. Commodity Forward
Commodity forward adalah kontrak dengan underlying asset berupa
komoditas seperti minyak, metal, jagung, dan lainnya. Kontrak ini
memungkinkan suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas
dengan harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini
mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk
produsen, kontrak ini bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga
komoditas menguat di masa depan.
d. Bond Forward
Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya saja
obligasi punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti
kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi yang umum
dijadikan bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS.
Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada
harga yang telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal
jatuh tempo T-bills tersebut. Contohnya, jika T-bill 90 hari dijual
discount sebesar 5%, maka harganya tiap $1 par adalah sebesar $1-
(5%*90/360) = $0.9875. Biasanya, quote yang digunakan untuk T-bills
forward contract adalah discount rate-nya. Dari discount tersebut,
baru kemudian kita dapat menghitung harganya. Selain T-bills,
terdapat kontrak forward untuk obligasi-obligasi lainnya pula,
termasuk yang memberikan kupon secara periodik. Biasanya, harga
yang di-quote adalah harga clean price, tanpa accrued interest.
Melalui bond forward, maka Anda dapat menyepakati harga tertentu.e.
Interest Rate Forward (FRA)
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate
Agreement (FRA) dimana underlying-nya berupa pembayaran bunga dalam
mata uang tertentu. Jadi, dalam FRA ini merupakan kesepakatan untuk
meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara fixed rate. Jika
kita masuk kontak FRA misalnya, pihak kita memegang posisi long,
dan pihak lawan (dealer) memegang posisi short. Pihak yang long
akan memperoleh keuntungan ketika tingkat suku bunga naik,
sementara pihak yang short menerima keuntungan jika tingkat suku
bunga turun. Cash settlement-nya berupa selisih antara tingkat suku
bunga kontrak dengan tingkat suku bunga underlying (LIBOR) pada
saat maturity.
Misalnya, FRA jatuh tempo dalam 90 hari dengan underlying berupa
LIBOR 180 hari. Suku bunga yang dipatok untuk FRA ini adalah
sebesar 7%, dengan principal kontrak sebesar $5 juta. Bagaimana
seandainya: a) jika suku bunga naik jadi 8%, maka dealer harus
melakukan pembayaran:(8%-7%) x 180/360 x $5,000,000 = $25,000Karena
LIBOR yang digunakan adalah 180 hari, maka present value-nya adalah
sebesar: $25,000/(1+ 8%*(180/360)) = $24,038
b) jika suku bunga turun jadi 6.5%, maka kita yang harus
melakukan pembayaran:
(7%-6.5%) x 180/360 x $5,000,000 = $12,500
Karena LIBOR yang digunakan 180 hari, maka present value-nya
adalah sebesar:$12,500/(1+6.5%*(180/360)) = $12,106B. KONTRAK
FUTURE
Kontrak Future merupakan suatu kontrak yang diperdagangkan
padabursa berjangka, untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari
instrumen keuangan pada suatu tanggal di masa akan datang, dengan
harga tertentu. Tanggal di masa akan datang tersebut disebut dengan
istilahtanggal penyerahanatau dikenal juga dengan istilahdelivery
dateatautanggal penyelesaian akhir(final settlement date). Harga
tertentu disebut dengan istilahharga kontrak berjangka(futures
price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut
dengan istilah harga penyelesaian(settlement price).Suatu kontrak
berjangka menimbulkan "kewajiban" kepada pemegang kontrak guna
melaksanakan pembelian atau penjualan dimana berbeda dengankontrak
opsiyang memberikan "hak" dan "bukan kewajiban". Pada kontrak
berjangka ini, kedua belah pihak "wajib" untuk melaksanakan
kewajiban masing-masing pada tanggal penyelesaian, dimana si
penjual akan menyerahkankomoditiyang dijadikan aset acuan kepada
pembeli dan pembeli wajib membeli dengan harga penyelesaian yang
telah disepakati. Apabila kontrak berjangka dilakukan dengan cara
penyelesaian tunai (tanpa penyerahan barang) maka pelaku
perdagangan berjangka yang mengalami kerugian wajib untuk
mentransfer sejumlah uang tunai kepada pelaku perdagangan yang
memperoleh keuntungan.
Kontrak berjangka dengan penyerahan tunai hanya diperbolehkan
kalau harga penyelesaian aset acuan sudah dapat diterima umum
seperti misalnya harga saham yang diperdagangkan di bursa saham.
Untuk bebas dari kewajiban pada tanggal penyelesaian akhir maka
pemegang posisi pada kontrak berjangka harus melakukan perhitungan
atas posisinya baik dengan melakukan penjualan posisi "long"
ataupun melakukan pembelian kembali posisi "short" yang secara
efektif akan menutup posisi kontrak berjangka serta kewajibannyanya
berdasarkan kontrak tersebut. Aktivitas dalam transaksi kontrak
futures yang sudah terstandarisir dilakukan dalam bursa yang
terorganisir (securities exchange), dengan bantuan sebuah lembaga
kliring (exchange clearinghouse).Munculnya futures karena pembeli
pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas spesifikasi
kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya. Spesifikasi
kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan
besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh
exchanges clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures
secara terorganisasi.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures
price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saar
kontrak futures di exercise) apabila terminal futures price lebih
rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka
penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat
dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying
assets lebih tinggi dari pada initial futures price-nya, maka
penjual yang akan memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukan
bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures ini memiliki
symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan profit
function yang seimbang antara penjual dan pembeli.
Kontrak futures bukan dimaksudkan untuk memiliki underlying
assets secara fisik, melainkan lebih merupakan financial instrument
yang digunakan untuk meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya
mencapai profit tertentu. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut,
sehingga kontrak futures pada umumnya tidak dipertahankan hingga
expiration date, melainkan diselesaikan dengan cara closing out the
position atau di reserve sebelum berakhirnya masa kontrak. Reverse
dilakukan dengan mengambil posisi berlawanan atas kontrak yang
sama, yaitu sebagai penjual kontrak futures pada tingkat harga yang
lebih tinggi.
1. Kontrak Future - Perjanjian antara pembeli dan penjual yang
berisi: Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu
komoditi atau asset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah
tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang
ditentukan dalam kontrak
Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset
tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan
harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam
kontrak.2. Perdagangan dalam Bursa Kontrak Futures akan
Berfungsi:a. Transfer Risiko (Risk Transfer) sarana para hedger
(pihak yang melakukan hedging misalnya: petani, produsen atau
exportir) untuk mengalihkan risiko harga yang melekat pada
komoditas yang menjadi patokan kepada pihak spekulator.
b. Pembentukan Harga (Price Discovery) Harga yang terbentuk
diharapkan mencerminkan kekuatan permintaan dan penawaran dari
komoditas.c. Stabilitas Keuangan (Financial Sustainability)
Kepastian pencapaian nilai dari aset yang akan dijual sudah
dilindungi nilainya (hedging).d. Pengawasan Mutu (Quality Control)
Kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian
mutu aset secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam
kontrak futures.e. Pengumpulan Informasi yang Efisien (Eficient
Information Gathering) Informasi antar pelaku pasar yang ingin
bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah dan
sekaligus murah).3. Manfaat Kontrak Futures
Sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko
perubahan harga di masa depan. Spekulasi untuk memperoleh
keuntungan 4. Jenis Komoditi pada Kontrak Futuresa. Jenis Komiditi
Barang KomoditasRincian
Biji-BijianGandum, jagung, oats
Hewan dan Daging Sapi (hidup maupun daging sapi)
Makanan Coklat, kopi, gula
SeratKapas
LogamTembaga, emas, platina, perak
MinyakBensin, minyak pelumas
KayuKayu
b. Jenis Komoditi Keuangan KeuanganRincian
Tingkat Bunga Treasury Bills, Treasury Noles, Tresury Bonds,
Municipal Bonds
Indeks PasarNYSE Composite Index, Indeks Nikei
Valuta AsingPound Inggris, Dollar Kanada, Frank Swiss, Yen
Jepang
5. Penilaian Future3 Komponen Penilaian Futures yang wajar
(Fair), yaitu:a. Harga aset yang menjadi patokan (underlying)
dipasar (P)b. Yield yang diperoleh sampai dengan settlement date
(y).c. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai
dengan settlement date ( r ).
Keterangan:
F = Harga Futures (Rp.)
r = Suku bunga Pinjaman (%)
P = Harga di pasar (Rp.)
y = yield (%)Contoh kontrak Futures:
Aset dijual dipasar dengan harga Rp1.000,00 Aset akan membayar
kepada pemiliknya Rp200,00 selama setahun dan dibayar secara
triwulan, sehingga setiap tiga bulan pemilik aset akan memperoleh
Rp50,00. Settlement date kontrak futures tersebut adalah tiga bulan
dari sekarang. Tingkat suku bunga triwulan yang berlaku adalah 8%
pertahun. Penyelesaian:
F = P + P (r y)F = 1000 + 1000 (0,02 0,05) = 990Salah satu
manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk
melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman
risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Hedgingatau
disebut juga lindung nilai dalam dunia keuangandapat diartikan
sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi
atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai
adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya
risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya
memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut. Salah satu definisi
tertua dari lindung nilai terhadap risiko adalah membeli
perlindungan asuransi yang melindungi properti tersebut terhadap
berbagai risiko seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, huru-hara
dan lain-lain.
Seoranghedgeratau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan
investasi pada suatusekuritasyang diyakininya memiliki harga di
bawah nilai pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan
sekuritas lainnya yang berhubungan dengan sekuritas tersebut.
Holbrook Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut
teori ini dengan istilah "speculation in the basis" (spekulasi
dasar), di mana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoritis
lindung nilai dengan nilai pasar sesungguhnya.
Beberapa bentuk risiko yang diambil merupakan suatu risiko yang
menyatu dari kegiatan bisnis yang dilakukan, dan beberapa merupakan
hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada bidang
usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan
harga adalah hal yang wajar. Beberapa bentuk risiko lainnya adalah
tidak diinginkan namun tidak dapat dihindari tanpa dilakukan
lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko, tentunya
dapat mengatasi risiko alami yang timbul seperti persaingan,
kualitas barang yang jelek, barang yang tidak diminati, dan
lainnya. Namun, risiko musnahnya sediaan barang dagangan oleh
kebakaran adalah suatu risiko yang tidak diinginkan, tetapi dapat
dilakukan lindung nilai dengan mengasuransikan tokonya terhadap
risiko kebakaran. Tidak semua lindung nilai merupakan instrumen
keuangan.
Perbankandan lembaga keuangan lainnya menggunakan lindung nilai
untuk mengendalikan ketidak sesuaian antaraaktivadan kewajibannya
seperti misalnya ketidak sesuaian saat jatuh tempo antara posisi
jual, suku bunga pinjaman tetap dandepositojangka pendek. Banyak
transaksi lindung nilai yang tidak melibatkan instrumen keuangan
eksotisHYPERLINK "http://id.wikipedia.org/wiki/Lindung_nilai" \l
"cite_note-2"ataupunderivatif. Lindung nilai alamiah adalah
merupakan suatuinvestasiyang bertujuan mengurangi risiko dari
risiko yang tak terduga dengan cara menyelaraskan nilai perputaran
uang misalnya pemasukan dan biaya.
Contohnya, seorang eksportirbarang dengan tujuan Amerika
menghadapi risiko terhadap perubahan nilai mata uangdollaryang lalu
memilih untuk mendirikan fasilitas produksi di wilayah Amerika agar
struktur biaya dan harga jual dapat selaras nilainya. Contoh
lainnya adalah sebuah perusahaan yang mendirikan anak perusahaan di
negara lain dan meminjam uang dalam mata uang setempat untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan, walaupun suku bunga
pinjaman setempat lebih tinggi daripada suku bunga pinjaman di
negara asal namun dengan selarasnya pembayaran pinjaman hutang dan
pemasukan yang diharapkan yang keduanya dalam mata uang setempat
maka perusahaan induk telah mengurangi terjadinya risiko terhadap
nilai tukarvaluta asing.
Ada dua alternatif posisi hedging yang bisa dilakukan
investor:a. Short hedge (menjual future).Short hedge merupakan
transaksi menjual kontrak future ke pasar sebelum sekuritas dijual.
Short hedge dilakukan untuk menjaga kenaikan harga dan penurunan
tingkat bunga. Apabila tingkat harga sekuritas turun, maka harga
kontrak turun sehingga investor mengalami keuntungan dari kontrak
future dan kerugian dari penurunan harga sekuritas (capital loss).
Keuntungan tersebut diimbangi dengan penurunan harga sekuritas.
Para investor memperkirakan bahwa hasil dari investasi akan stabil
dengan hasil (yield). Sehingga sebagian kerugian yang seharusnya
diterima oleh investor dari capital loss (penurunan harga
sekuritas) dapat ditekan menjadi lebih kecil.
b. Long hedge (membeli future).Long hedge digunakan untuk
melindungi tingkat kenaikan harga dan penurunan tingkat bunga.
Untuk melindungi resiko, investor membeli kontrak future sebelum
investor membeli sekuritas. Tujuannya untuk menjamin tingkat hasil
(yield) apabila tingkat bunga turun dan harga sekuritas naik. Jika
tingkat harga sekuritas naik, maka harga kontrak naik sehingga
investor mengalami kerugian dari kontrak future dan keuntungan dari
kenaikan harga sekuritas (capital gain). Futures contract dan
forward contract pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu
memungkinkan pelaku kontrak untuk mengunci satu harga di masa
mendatang. Perbedaan utama ada di cara implementasinya.Forward
contractFutures Contract
Diperdagangkan di OTC (Over the Counter) Di perdagangkan di
pasar modal
Kontrak tidak standar. Pemilihan tanggal jatuh tempo, cara
pengiriman, dll tergantung negosiasi.Isi kontrak standar (misal:
selalu jatuh tempo minggu ke 3 tiap bulan X, settelment memakai
cash di akhir tempo)
Untung rugi dibukukan di akhir kontrakUntung rugi dibukukan tiap
hari
Tidak perlu marginPerlu margin (uang yang ditaruh di broker buat
jaga jaga kalau posisi futures kita rugi)
Contoh:
Tuan A & pemborong apel membeli kontrak futures di pasar
modal sebagai berikut:
Tuan A memasuki Short kontrak futures apel dengan futures price
Rp2000 (harga ini berubah-ubah setiap saat) dengan masa jatuh tempo
1 bulan lagi dan dengan settelment uang tunai (cash settlement).
Artinya, 1 bulan lagi Tuan A akan menjual apel dengan harga Rp2000.
Karena cash settlement, 1 bulan lagi dia tidak perlu membawa
apelnya ke exchange tapi cukup mentransfer/ditransfer uang sebesar
selisih antara futures price yang sudah ditentukan sebelumnya dan
harga apel di pasaran 1 bulan lagi. (futures price harga pasar 1
bulan lagi) akan masuk ke rekening Tuan A.
Si pemborong apel memasuki Long kontrak futures apel dengan
futures price Rp2000 (harga ini berubah-ubah setiap saat) dengan
masa jatuh tempo 1 bulan lagi dan dengan settelment uang tunai
(cash settlement). Artinya, 1 bulan lagi si pemborong apel akan
membeli apel dengan harga Rp2000. Karena cash settlement, 1 bulan
lagi dia tidak perlu menyiapkan keranjang buat membawa apelnya dari
exchange tapi cukup mentransfer/ditransfer uang sebesar selisih
antara futures price yang sudah ditentukan sebelumnya dan harga
apel di pasaran 1 bulan lagi. (harga pasar 1 bulan lagi futures
price) akan masuk ke rekening pemborong apel.
Efek dari transaksi ini pada dasarnya sama saja dengan forward
kontrak antara Tuan A dan penjual apel secara langsung.
Perbedaan-perbedaan yang disebut di tabel memiliki akibat yang
cukup penting dan dibahas di bawah ini:
Counter-party risks: Kontrak forward dilakukan atas persetujuan
dua pelaku kontrak. Di sini timbul resiko bahwa salah satu pihak
tidak bisa memenuhi kewajibannya. Mengikuti contoh di atas, hal ini
terjadi kalau misalnya pemborong apel bangkrut dan tidak bisa
membeli apel 1 bulan lagi sesuai perjanjian.
Kontrak futures dilakukan melalui perantara pasar modal. Dalam
hal ini, exchanges melalui clearing house-nya adalah counter-party
dari setiap transaksi. Jadi kalau Anda mau membeli kontrak futures,
Anda tidak bertransaksi langsung dengan pihak yang mengambil posisi
berseberangan.
Tuan A yang punya apel tidak bertransaksi langsung dengan si
pemborong, tetapi melalui pihak ketiga (the exchange). Karena hal
ini, resiko salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya menjadi
sangat kecil. Kenapa kecil? Karena adanya sistem margin yang
dimonitor setiap hari. Sebagai pihak ketiga, exchange meminta kedua
pihak untuk menaruh % persen dari nilai transaksi sebagai
jaminan.Liquidity risks: Pemegang kontrak forward tidak mudah
mencari orang lain yang mau menggantikan posisinya (menjual kontrak
itu ke orang lain dengan harga yang wajar).
Pemegang kontrak futures bisa dengan mudah membatalkan
kontraknya dengan cara membeli tipe kontrak yang bersebrangan di
exchange. Contoh: Kalau tadinya Tuan A memasuki kontrak Long
futures, dia bisa memasuki kontrak Short futures beberapa hari lagi
untuk menetralisir posisinya.
Margin Call: Pemegang kontrak futures beresiko terkena margin
call. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, margin adalah sebuah
jaminan sebesar x% dari nilai transaksi yang harus ditaruh di
exchange (tentu melalui broker masing-masing). Contoh: kalau
tiba-tiba harga apel 2 hari lagi (belum jatuh tempo) naik jadi
Rp2500, Tuan A yang mengambil posisi short akan rugi dan harus
mentransfer uang. Pertama-tama, uangnya yang ditaruh sebagai margin
akan ditransfer dulu. Bila masih kurang, Tuan A akan ditelpon orang
dari exchange untuk memintanya menambah margin/uang jaminan. Bila
Tuan A ternyata tidak punya cash untuk menambah uang jaminan, maka
kontraknya akan ditutup secara paksa.
Bila harga apel yang awalnya Rp2000 naik menjadi 2500 2 hari
lagi, dan turun menjadi 1500 1 bulan lagi. Bila Tuan A tidak bisa
memenuhi margin call di level 2500, dia akan rugi walaupun
sebenarnya satu bulan lagi harga apel jatuh ke 1500. Bila dia
memasuki kontrak forward, dia tidak perlu tahu berapa harga apel
antara hari ini dan 1 bulan lagi, yang penting adalah harga 1 bulan
lagi.C. SWAP
Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui
pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/ pembelian
kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank
yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang dibuat
dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan. Nilai swap ini
dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu
suatu nilai nominal yang digunakan untuk menghitung pembayaran
terhadap suatu swap dan produk manejemen risiko lainnya dimana
nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya (absolute). Istilah
swap ini sebenarnya berasal dari bahasa Inggris namun istilah ini
digunakan sebagai suatu istilah baku yang dikenal di Indonesia baik
oleh lembaga yang berwenang seperti Bank Indonesia.
Swap ini seringkali digunakan sebagai suatu instrumen lindung
nilai atau risiko tertentu misalnya risiko gejolak nilai tukar mata
uang dan disamping itu juga digunakan sebagai instrumen spekulasi.
Kebanyakan swap diperdagangkan dalam perdagangan derivatif dan
diluar bursa (Over The Counter-OTC), dengan ketentuan dan tata cara
yang berbeda-beda sesuai kesepakatan para pihak. Beberapa jenis
swap juga diperdagangkan pada bursa berjangka. Sementara itu ada
lima macam bentuk dasar dari swap jika ditinjau dari sudut
banyaknya kepentingan yaitu swap suku bunga, swap nilai tukar, swap
kredit, swap komoditi, dan swap ekuitas.
Nilai dari suatu swap adalah merupakan nilai kini bersih (net
present value) dari seluruh arus kas dimasa depan (of all future
cash flows). Pada masa awalnya, suatu kontrak swap mempunyai nilai
kini bersih dari arus kas dimasa depan adalah sama dengan nol.
Misalnya pada pada kontrak swap suku bunga tetap ke mengambang atas
vanila, dimana Pihak A membayar suku bunga tetap dan pihak B
membayar suku bunga mengambang. Pada perjanjian tersebut suku bunga
tetap adalah merupakan nilai kini dari pembayaran kurs suku bunga
tetap dimasa depan yang dibayarkan oleh pihak A, yang setara dengan
nilai kini dari kurs suku bunga mengambang yang diharapkan oleh
pihak B. Interest Rate SwapInterest rate swap pada dasarnya
merupakan suatu persetujuan antara dua pihak untuk menukarkan
pembayaran bunga untuk suatu periode tertentu atas dasar suatu
notional value yang disetujui bersama dan dicirikan, sebagai tujuan
utamanya, oleh konversi pembayaran bunga tetap (fixed rate) ke
dalam pembayaran bunga mengambang (floating rate).Contoh Interest
Rate Swap:
PT X meminjam uang Rp. 100 Juta kepada Bank B dengan tingkat
suku bunga mengambang (misalnya LIBOR + 1) per tahun. Untuk
mengantisipasi adanya perubahan tingkat suku bunga di masa yang
akan datang, PT X melakukan kontrak interest rate swap dengan suku
bunga tetap sebesar 7% kepada Bank B.Bila suku bunga LIBOR sebesar
7%, maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 7% + 1% = 8%, PT X
tetap membayar bunga sebesar 7%, dengan demikian terdapat
keuntungan sebesar 8% 7% = 1%. Bila suku bunga LIBOR menjadi 5%,
maka tingkat suku bunga mengambang menjadi 5% + 1% = 6%, dengan
demikian PT X menderita rugi sebesar 7% 6% = 1%. Currency Swap
Merupakan suatu transaksi/kontrak untuk membeli atau menjual
valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal valuta
tertentu sekaligus dengan perjanjian untuk menjual atau membeli
kembali pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan datang,
dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak. Kedua transaksi
tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang
sama.Contoh Currency Swap :
Alpha Corp yang berbasis di USA ingin mendapatkan hutang
berbunga tetap $ 10,000,000 dalam pound Inggris untuk perusahaan
afiliasinya di London. Tetapi, Alpha tidak begitu dikenal oleh para
investor Inggris.Beta Company, Ltd, yang berdomisili di Inggris,
ingin mendanai perusahaan anaknya di New York dengan jumlah
pembiayaan yang sama dalam dolar. Beta juga memiliki comparative
dis-advantage bagi pemodal AS.Gamma Bank, mengakomodasi kedua
perusahaan dengan merancang swap dolar AS/pound Inggris. Jika kurs
swap adalah US $ 1 = 0,55 pound (baik saat insepsi maupun saat
jatuh tempo), jangka waktu 5 tahun, dan suku bunga swap 10% dalam
pound dan 8% dalam dolar.Pada saat insepsi Alpha Corp akan
menukarkan $ 10,000,000 untuk 5,500,000 pound dari Beta Company,
Ltd. Pada saat pembayaran bunga, Alpha akan membayar 550,000 pound
kepada Beta tiap tahun, sedangkan Beta akan membayar Alpha $
800,000. Pada saat jatuh tempo yaitu akhir tahun ke-5, tiap
perusahaan akan menukarkan kembali prinsipal sebesar $ 10,000,000
dan 5,500,000 pound, exposure terhadap risiko nilai tukar yang
timbul dari operasi bisnis internasional.D. KONTRAK FUTURES LQ-45
di BEIKontrak futures LQ-45 diperkenalkan pada 24 Pebruari 1997.
Indeks dibentuk dari 45 saham paling aktif. Diperbaharui tiap 6
bulan, Pebruari dan Agustus. Dasar pemilihan:a. Likuiditas b.
Kapitalisasi pasar c. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan Kontrak
Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual
suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di
masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang
menggunakan underlying berupa indeks saham. LQ Futures menggunakan
underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark
saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang
cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang
cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan
dari pasar saham di Indonesia.
Spesifikasi Kontrak LQ Futures:UnderlyingLQ45
MultiplierRp. 500.000 per point indeks
Bulan Kontrak2 kontrak Bulan terdekat (spot month dan 2nd Month)
dan
1 kontrak Bulan Kuartal terdekat (Bulan Kuartal adalah Juni dan
Desember)
Jam TradingHari Senin s/d Kamis:Sesi 1: 09.15 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 16. 15 WIB
Hari Jumat:Sesi 1: 09. 15 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 16. 15 WIB
Last Trading DaySetiap Hari Bursa terakhir setiap bulan
kontrak
Margin AwalIDR 3.000.000/ kontrak
E. KONTRAK FUTURES UNTUK KOMODITAS DI BBJ
Bursa Berjangka Jakarta, yang biasa disingkat "BBJ", atau dalam
bahasa Inggris disebut Jakarta Futures Exchange secara resmi
didirikan pada tanggal 19 Agustus 1999 di Jakarta (tepatnya di
Gedung AEKI), memperoleh izin operasi tanggal 21 November 2000 dan
mulai melakukan perdagangan pertamanya sejak tanggal 15 Desember
2000. Fungsi utama BBJ adalah menyediakan fasilitas bagi para
anggotanya untuk bertransaksi kontrak berjangka berdasarkan harga
yang ditentukan melalui interaksi yang efisien berdasarkan
permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan elektronis.BBJ
didirikan 29 perusahaan berbentuk PT. Sesuai PP No 9/99, para
pendiri itu mayoritas berasal dari perusahaan yang bergerak dalam
komoditi fisik. 10 dari 29 perusahaan pendiri itu bukan berasal
dari kalangan komoditi tetapi dari kalangan pasar modal, kalangan
commission house dan umum. Mereka ini yang berusaha memajukan
bursa, sedangkan yang berasal kalangan komoditi menunggu saat
bursanya sudah likuid sebelum dapat memanfaatkannya.
Dalam beroperasi, BBJ mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32
Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Tapi, patut
diketahui, meski aturannya hanya berbicara tentang komoditas, dalam
praktiknya BBJ juga memfasilitasi produk kontrak berjangka lain di
luar komoditas. Misalnya kontrak berjangka keuangan yang terdiri
dari kontrak valuta asing (valas) dan indeks saham. Khusus untuk
kontrak-kontrak berjangka keuangan ini BBJ mengakomodasi lewat
Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).Struktur pengawasan BBJ juga
berbeda dengan BEJ. Bila BEJ berada di bawah pengawasan Badan
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), BBJ
diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti). Instansi pemerintah yang membawahi masing-masing
pengawas itu juga berbeda. Kalau Bapepam-LK di bawah Kementerian
Keuangan, Bappebti ada di bawah Kementerian Perdagangan.DAFTAR
PUSTAKARoss, Westerfield and Jaffe. 2001. Corporate Finance. 6th
ed. USA: McGraw-Hill Irwin. Chapter 25 (695-725).
http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/05/transaksi-derivatif-produk-keuangan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Berjangka_Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Derivatifhttp://lautselatan38.blogspot.com/2011/12/bursa-berjangkahttp://zoel.blog.esaunggul.ac.id/2012/04/05/derivatif/F
= P + P (r-y)