PROSES PERENCANAAN
PENENTUAN TUJUAN & PEMBUATAN KEPUTUSAN
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Umum
susun oleh :
1. Sigit Hari Pranoto
2. I gede Bagus Riki Sanjaya
3. Meri Kardilan
4. Sofyan Jawani
Dosen Pengampu :
Ibu Lale Puspita Kembang,M.M
Jurusan / Semester :
Manajemen Informatika
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA (AMIKOM)
MATARAM
2014KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan
yang maha esa, Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang
sangat pantas penulis ucapkan, yang karena bimbingannyalah maka
penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah berjudul "Penentuan
Tujuan dan Pembuatan Keputusan
selawat bernada salam,kami sanjung sajikan kepada kepangkuan
nabi besar Muhammad SWT,dengan adanya rasulullah,alhamdulillah
sampai saat ini kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini kami buat berdasarkan buku penunjang yang kami
miliki. dan untuk mempermudahnya kami juga menyertai. berhubungan
dengan kemajuan kedepan. kami menyadari bahwa masih sangat banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan
ini.Mataram, 15 November 2014
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3A. PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI 41. MISI &
TUJUAN ORGANISASI 42. FUNGSI TUJUAN ORGANISASI63. KRITERIA TUJUAN
YANG EFEKTIF74. MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO)85. KEKUATAN MBO106.
KELEMAHAN MBO 11B. PEMBUATAN KEPUTUSAN121. MEMAHAMI KEPUTUSAN122.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN143. TIPE-TIPE KEPUTUSAN 194. PROSES
PEMBUATAN KEPUTUSAN 215. KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN 24DAFTAR PUSTAKA 27A. PENETAPAN TUJUAN ORGANISASITujuan
dan rencana telah menjadi konsep umum di masyarakat kita. Suatu
tujuan (goal) adalah keadaan yang diharapkan dimasa depan yang
berusaha direalisasikan organisasi. Tujuan ini penting sifatnya
karena organisasi didirikan untuk maksud tertentu dan tujuan dibuat
untuk mendefinisikan dan menyatakan maksud tersebut. Suatu rencana
(plan) merupakan cetak biru (blueprint) dari pencapaian tujuan dan
merinci alokasi sumberdaya, jadwal, tugas, dan tindakan lain yang
dibutuhkan. Tujuan menggambarkan akhir dari masa depan; rencana
menggambarkan perangkat atau alat saat ini. Kata perencanaan
(planning) umumnya menggabungkan kedua definisi tersebut; yang
berarti penentuan tujuan organisasi dan pendefisian perangkat untuk
meraih hal tersebut. 1. TUJUAN ORGANISASI
a. Misi Organisasi
1. Pernyataan misi (mission statement) yang formal merupakan
penjelasan yang dinyatakan secara umum tentang skala usaha dan
operasi yang membedakan organisasi dengan organisasi lain di bidang
yang sama. Isi dari pernyataan misi sering berfokus pada pasar dan
pelanggan serta mengidentifikasikan usaha dibidang yang diinginkan.
Sejumlah pernyataan misi menggambarkan karakteristik perusahaan,
seperti nilai perusahaan, kualitas produk yang dihasilkan,
fasilitas lokasi, dan perilaku terhadap karyawan.
2. Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dulu
harus menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi adalah suatu
pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu
organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan
pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat
keputusan strategic perusahaan, mencerminkan konsep diri
perusahaan, serta menunjukkan bidang-bidang produk atau jasa pokok
dan kebutuhan-kebutuhan langganan utama yang akan dipuaskan
perusahaan. Secara singkat, misi menggambarkan bidang-bidang
produk, pasar dan teknologi yang ditekankan perusahaan, dimana hal
ini mencerminkan nilai-nilai dan berbagai prioritas dari para
pembuat keputusan strategic. Misi organisasi juga menunjukkan
fungsi yang hendak dijalankannya dalam system social atau ekonomi
tertentu.
Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penetapan
tujuan
strategic.
b. Tujuan Resmi Organisasi
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau
situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk
dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan
organisasi. Jadi dua unsur penting tujuan adalah 1) hasil-hasil
akhir yang diinginkan diwaktu mendatang dengan mana 2) usaha-usaha
atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan. Tujuan-tujuan ini dapat
berupa tujuan umum atau khusus, tujuan akhir, ataupun tujuan
antara.
Tujuan umum, atau sering disebut tujuan strategic secara
operational tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih
dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai
dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk suatu hirarki tujuan.
Tujuan-tujuan khusus, meskipun secara fungsional berdiri sendiri,
secara operational terangkai didalam suatu jaringan kegiatan yang
memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman pencapaian tujuan
organisasi.
Pernyataan umum yang menjelaskan arah organisasi ingin melangkah
dimasa depan disebut tujuan strategis (strategic goal). Pernyataan
ini lebih mengarah keorganisasi secara menyeluruh dan bukan
menunjuk pada divisi atau departemen tertentu. Tujuan strategis
sering disebut tujuan resmi, karena merupakan maksud dari apa yang
ingin dicapai organisasi.
2. FUNGSI TUJUAN ORGANISASI
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai
beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan.
Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut:
Pedoman bagi kegiatan. Melalui penggambaran hasil-hasil akhir
diwaktu yang akan datang, tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi
kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan
kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi
tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai
apa yang harus dan harus tidak dilakukan.
Sumber Legitimasi. Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi
suatu organisasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya, dan
disamping itu, keberadaannya dikalangan kelompok-kelompok seperti
pelanggan, politikus, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada
umumnya. Pengakuan atas legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan
organisasi untuk mendapatkan berbagai sumberdaya dan dukungan dari
lingkunagn disekitarnya.
Standar pelaksanaan. Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan
dipahami, hal ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi. Setelah organisasi
menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang yang dapat
dikuantifikasikan seperti penjualan, posisi pasar, atau laba,
derajat kesuksesan yang dicapai dapat dengan mudah diukur.
Sumber motivasi. Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai
sumber motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam
kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi
para anggota. Phenomena ini tampak paling jelas dalam organisasi
yang menawarkan bonus bagi pencapaian tingkat penjualan tertentu,
dan sebagainya, yang dikaitkan secara langsung dengan laba tahunan.
Contoh lain, dalam organisasi olahraga professional (bahkan
amatir), status dan prestise sebagai anggota tim juara hamper
selalu menjadi sumber motivasi kuat.
Dasar rasional pengorganisasian. Dinyatakan secara sederhana,
tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi.
Tujuan organisasi dan struktur organisasi berinteraksi dalam
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan, pola
penggunaan sumberdaya, implementasi berbagai unsur perancangan
organisasi: pola komunikasi, mekanisme pengawasan,
departementalisasi, dan sebagainya.3. KRITERIA TUJUAN YANG
EFEKTIF
Spesifik dan terukur (specific and measurable). Jika
memungkinkan, tujuan harus ditampilkan dalam bentuk kuantitatif,
misalnya meningkatkan keuntungan 2%, mengurangi kerusakan produk
sebanyak 1 %, atau meningkatkan peringkat rata-rata efektivitas
guru dar 3,5 menjadi 3,7.
Menyentuh area penting (cover key result areas). Tujuan tidak
dapat disusun untuk setiap aspek perilaku karyawan atau kinerja
organisasi; maka angka yang tertera jelas tidak berarti lagi.
Manajer diharapkan mengidentifikasi sejumlah area penting- mungkin
hingga empat atau lima departemen di organisasi atau pekerjaan.
Area penting merupakan kegiatan yang memberi kontribusi terbanyak
bagi kinerja perusahaan. Banyak perusahaan menggunakan pendekatan
berimbang untuk penentuan tujuannya.
Menantang namun tetap realistis (challenging but realistic).
Tujuan seharusnya bersifat menantang namun tidak sulit untuk
dicapai dengan akal sehat. Seorang manajer yang baru saja direkrut
menemukan bahwa stafnya harus bekerja sebanyak 100 jam tiap minggu
untuk mencapai semua yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan
bersifat tidak realistis, maka karyawan akan menuju kegagalan dan
akan menurunkan moral karyawan. Namun, jika tujuan terlalu mudah,
karyawan tidak akan merasa termotivasi. Tujuan yang direntangkan
merupakan tujuan yang sangat ambisius namun tetap realistis
sehingga menantang karyawan untuk mencapai standar.
Jangka waktu yang jelas (defined time period). Tujuan harus
merinci jangka waktu pencapaian. Jangka waktu merupakan tenggat
yang menyatakan tanggal tujuan tersebut dicapai. Sebuah tujuan yang
berisi peluncuran intranet.
Dikaitkan dengan kompensasi (linked to rewards). Dampak akhir
dari tujuan tergantung dari sejauh mana gaji mengalami peningkatan,
promosi, dan penghargaan yang didasarkan pada pencapaian tujuan.
Siapa saja yang mencapai tujuan harus diberi penghargaan.
Penghargaan member arti dan kaitan dengan tujuan serta membantu
karyawan berkomitmen untuk untuk mencapainya. Kegagalan dalam
mencapai tujuan sering kali disebabkan oleh faktor diluar
karyawan.
4. Management By Objective (MBO)Diperkenalkan pada tahun 1954
oleh Peter Druker, the pratice of management MBO merupakan
penetapan prosedur formal atau semi formal, yang dimulai dengan
penetapan tujuan dan dilanjutkan oleh kegiatan (langkah), sampai
peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan.
Istilah management by objective
Manajemen berdasarkan sasaran
Manajemen berdasarkan hasil
Management by results
Goals management
Work planning and review
Goals and controls
Joint target setting
Esensi dari MBO adalah
1. Penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan
yang berkerja sama2. Penentuan bidang tanggung jawab utama setiap
individu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk hasil-hasil yang
dapat diukur.3. Penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman
pengoperasian satuan kerja dan penilaian sumbagan masing-masing
anggota.
Peter Drucker menekankan pada hubungan tujuan individu dan
tujuan umum, penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi
seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan integrasi
bagian-bagiannya.
Sukses penerapan MBO didasarkan pada dua hipotesa :1. Bila
seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia
mengeluarkan usaha lebih untuk meraihnya dibandingkan bila
seseorang tidak merasa terikat.
2. Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia
akan melakukan apa saja untuk membuatnya terjadi.
Tujuan dapat diukur secara :
1. Kuantitatif
: Volume produksi, laba, biaya
2. Kualitatif
: Rencana pemasaran, hubungan langganan
Unsur-unsur umum atau aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif
:
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan-tujuan perseorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi dalam implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
Proses MBO
1
2
3Atasan dan bawahan
Atasan dan bawahan
Atasan dan bawahan
berdiskusi dan membi-
berdiskusi dan menca-
penyetujui tujuan-tujuan
carakan tanggungjawab
pai persetujuan tentang
pelaksanaan tertentu yang
penting jabatan atasan
komponen-komponen
dapat diukur untuk bawahan
kunci efektifitas jabatan
bawahan
5
4
Atasan dan bawahan
Atasan dan bawahan bertemu
bertemu untuk meninjausecara periodic untuk bersa
kembali tingkat prestasima-sama mengevaluasi kema
bawahan keseluruhan
juan bawahan
(tahunan atau tahunan)
Kekuatan MBO
Henry L. Tosi dan Stephen J. Carroll, Managerial reaction to
management by objectives dan James A.F. Stoner, mengemukakan
kekuatan progam MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan
dari mereka
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer
menetapkan tujuan dan sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada
tujuan organisasi5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan
melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu (bawahan
mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam hubunganya dengan tujuan
organisasi)
Kelemahan MBO1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, yaitu
komsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar
untuk menggunakan teknik MBO.
2. Kelemahan yang seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai
dalam pengembangan dan implementasi program MBO.
Kategori kedua menyangkut beberapa masalah pokok yang harus
dikendalikan agar program MBO sukses :
1. Gaya dan dukungan manajemen
2. Penyesuaian dan perubahan
3. Keterampilan-keterampilan antar pribadi
4. Deskripsi jabatan
5. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan
6. Pengawasan metode pencapaian tujuan
7. konflik antara kretivitas dan MBO
Membuat MBO EfektifUnsur unsur yang diperlukan bagi efektivitas
MBO yang diperlukan oleh manajer tingkat atas, menurut Henry L.
Tosi dan Stephen J. Carroll, Managerial reaction to management by
objectives adalah :
1. Mendidik dan melatih manajer
2. Merumuskan tujuan secara jelas
3. Menunjukan komitmen manajemen puncak secara kontinyu
4. Membuat umpan balik efektif
5. Mendorong partisipasi
A. PEMBUATAN KEPUTUSAN Kehidupan para manajer dipenuhi dengan
serangkaian pembuatan (pengambilan) keputusan-keputusan untuk
investasi, menaikkan harga jual, mengambil tindakan terhadap
karyawan yang sering terlambat, pemilihan gedung baru yang harus
dibangun, dan masalah-masalah besar maupun kecil lainnya di mana
manajer harus membuat keputusan tindakan apa yang diambil, atau
paling tidak menuaskan orang lain untuk memutuskan,
A. MEMAHAMI KEPUTUSAN
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu
penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang
tepat pada dasarnya yaitu keputusan yang bersifat rasional, sesuai
dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sesuai
dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan dapat tidak
bersifart rasioanal karena faktor-faktor yang terkait dengan emosi,
hubungan antar manusia, faktor tradisi, lingkungan, dan
sebagainya.Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari
manajemen, seperti halnya dengan kepemimpinan dan komunikasi.
Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang harus
dikuasai setiap manajer. Hal ini disebabkan pembuatan keputusan
sangat diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan
manajemen. Misalnya saja di saat proses perencanaan berlangsung,
berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk memilih
alternatif dan prioritasnya. Pembuatan keputusan tersebut mencakup
kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis masalah,
mengidentifikasi kriteria keputusan, mempertimbangkan kriteria,
mengembangkan alternatif, membandingkan dan mengevaluasi semua
alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih alternatif terbaik
dan mengimplementasikan keputusan. Untuk memperlancar proses
pengambil keputusan tersebut kita harus mengetahui kunci pokok
keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan tersebut
adalah komitmen, penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman,
jumlah dan kualitas personalia yang akan melaksanakan keputusan,
fasilitas yang mendukung pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan,
dan pertanggungjawaban pelaksanaan keputusan.Gambar: Kearah manakah
keputusan akan kita ambil?Apabila ada yang diputuskan berarti ada
masalah yang ingin diselesaikan. Masalah pada dasarnya adalah
penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi
atau tercapai. Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi
tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus
berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang
tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang
salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk
memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu
dipecahkan/ diselesaikan.
Pembuatan keputuasan merupakan bagian kunci kegiatan manajer
dalam menangani masalah. Kegiatan ini memainkan peranan penting,
terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Pembuatan
keputusan (Decision making) menggambarkan proses melalui mana
serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu. Pembuatan keputusan dapat didefenisikan sebagai penentuan
serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer
puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap
jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat
pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan
dalam organisasi apapun.
Dalam pengambilan keputusan, faktor lingkungan juga berpengaruh
penting dalam rangka memutuskan atau membuat keputusan. Lingkungan
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang ataupun sebuah
organisasi dalanm pengambilan keputusan. Secara umum informasi yang
terkait dengan lingkungan dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan
keadaannya yaitu: Pengambilan keputusan di saat keadaan yang
pastiKeadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana
seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap
mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga
estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.
Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pastiKeadaan
yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang
atau sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak
lengkap atau sebuah organisasi tersebut idak memilikii informasi
mengenai masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan pada keadaan
yang mengandung resikoKeadaan yang mengandung risiko (risk) adalah
keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan
informasi yang di miliki, namun relatif tidak lengkap jika di
bandingkan dengan keadaan yang pasti. Suasana dikatakan beresiko
jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang
akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari
keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat
berperan. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)Suasana
konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan
berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak
hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik
pada tindakan pesaing.B. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan
tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor
berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat
berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan
keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil
beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif
terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada
beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil
kebijakan/keputusan yaitu:
a. Teori Rasional KomprehensifBarangkali teori pengambilan
keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan
adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur
:
Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang
dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai
sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain
(dapat diurutkan menurut prioritas masalah).
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman
pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan
prioritasnya/kepentingannya. Bermacam-macam alternatif untuk
memecahkan masalah diteliti secara saksama. Asas biaya manfaat atau
sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas. Setiap
alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain. Pembuat keputusan akan
memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan
sasaran yang ditetapkanb. Teori InkrementalTeori ini dalam
mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang
harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh
pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini
memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut: Pemilihan tujuan atau
sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk
mencapanya merupakan hal yang saling terkait. Pembuat keputusan
dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung
berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini
hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal. Setiap
alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi
sebab dan akibatnya. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan
di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk
mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak
dari masalah lebih dapat ditanggulangi. Tidak ada keputusan atau
cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga
keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari
kesepakatan guna mengambil keputusan. Pembuatan keputusan
inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi
keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning
Theory)Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu
seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai
Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu
pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental
maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan
arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan
fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.Model
pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat
keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori
inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan
terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang
menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model
inkremental dalam proses pengambilan keputusan.d. Metode
Konservatif/KonvensionalMenurut Lend Plom anda akan dinilai
konservatif bila dalam membuat keputusan, Anda merujuk pada
pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama.
Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan
menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti
cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi
tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil
mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus
terbukti banyak berhasil.
Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan
istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah
dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda
memakai teori ini maka :
Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi
Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama
Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah
bertumpu pada kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang
kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru
Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak
kreatifitas
Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru
dalam membuat keputusan keputusan yang efektif.e. Metode
RasionalPendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya
semata-mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang
lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan
seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan
sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk
mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara
pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan
berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang
berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada
suatu rencana yang efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr. Alawiat sebagai
contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang
secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai
berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling
logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari
solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan
menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.f. Metode
Pemograman LinierTerdiri atas dasar 2 kata, yaitu linier yang
mempunyai arti bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam model
adalah fungsi linier, dan yang kedua programming, kata ini tidak
ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian, secara
harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik
perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi
matematika yang berbentuk model linier. Oleh karena itu dalam
penerapanya, linier programming memiliki perencanaan kegiatan
kegiatan untuk mencapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan
alternatif-alternatif.Dengan demikian maka definisi dari linier
programming adalah sesuatu modal matematik atau teknik matematik
yang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan
sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling
berkompetensi dengan menggunakan model linier.Perkembangan ilmu ini
bermula ketika PD II, angkatan perang Inggris dan Amerika Serikat
dihadapkan pada maslah yang kompleks, yaitu mengalokasikan sumber
daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan
operasi perang yang luar biasa besar skalanya. Kunci sukses kedua
angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses
pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan
beserta logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan. Keputuan
tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada
ilmuwan yang melakukan penelitian.g. Metode Pemograman
IntegrerDalam kehidupan sehari hari sangat banyak pengambil
keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilangan.
Industriawan pesawat mempertanyakan Berapa pesawat yang harus
diproduksi tahun ini?, pengusaha akan bertanya Berapa jumlah
karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi?, atau
developer yang menanyakan, Berapa gedung yang harus dibangun tahun
ini? Mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau
6 setengah, tentu tidak mungkin.Contoh kasusnya seperti ini : suatu
perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan
bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus
adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp.
10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya
Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih
dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut
agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin.h. Metode
PeramalanKita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan
tiruannya, misalnya ramalan cuaca, ramalan pertumbuhan ekonomi,
ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib. Semua kata peramalan
yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau
memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang, tapi caranya tidak
perlu sama. Cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan
cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologi maupun
paranormal.Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan
sebagai alat atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu
nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau
informasi yang relevan, baik data masa lalu maupun data saat ini,
sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu
peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh paranormal,
melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja
atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah-kaidah yang dapat
dijelaskan secara matematik maupun statistik.Teknik ini sangat
berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga
kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi,
misalnya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat
memberikan berapa permintaan printer laser, misalnya di bulan-bulan
mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik
berapa besarnya produksi printer tersebut saat ini. Akibatnya
perusahaan tersebut bisa tepat dalam mengambil keputusan untuk
memproduksi printer tersebut.C. TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Keputusan yang dibuat setiap manajer akan berbeda-beda, sesuai
dengan perbedaan kondisi dan situasi yang dihadapi. Tipe-tipe
keputusan yang dibuat dedapat diklasifikasikan berdasarkan sistem
yang dikemukakan oleh Simon, antara lain:
a. Keputusan yang diprogram, yaitu keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan aturan atau prosedur. Contohnya keputusan masa lamanya
cuti karyawan.
b. Keputusan yang tidak diprogram, yaitu keputusan yang
berkenaan dengan masalah-masalah baru, khas atau khusus. Dalam
menangani tipe keputusan ini, manager biasanya cenderung
menggunakan judgement, intuisi dan kreativitas.
Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton
adalah:
Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi
yang tersedia.
Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan
kemudian menentukan keputusan yang sesuai.
Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara
individual dan mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa
mengikut sertakan individu para bawahan sebagai suatu kelompok.
Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan
sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran
dalam suatu pertemuan kelompok.
Manajer membicarakan situasi keputusan.
Stamatis (1996) mengemukakan model pengambilan keputusan yang
terdiri atas enam tahap, yakni mengidentifikasi dan menentukan
masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, mengevaluasi
alternatif pemecahan masalah, membuat keputusan,
mengimplementasikan keputusan dan menindaklanjutinya untuk
mengevaluasi keputusan tersebut. Sedangkan Robbins (1991)
mengidentifikasi tiga model pengambilan keputusan, yaitu:
Optimizing decision-making model yakni pengambilan keputusan
yang menjelaskan bagaimana setiap individu harus berprilaku dalam
rangka memaksimumkan hasil yang ingin dicapai.
Satisfacting model, yakni pengambil keputusan memilih solusi
pertama yang dipandang cukup baik, memuaskan dan memadai.
Implicit favourite model, yakni masing-masing individu
menyederhanakan proses dalam memecahkan masalah yang kompleks.
Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif
(perhitungan-statistik) Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya.
Proses pembuatan keputusan yang efektif: Pemahaman dan perumusan
masalah
Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Pengembangan alternatif-alternatif
Evaluasi alternatif-alternatif
Pemilihan alternatif terbaik
Implementasi keputusan
Evaluasi hasil-hasilD. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Banyak manajer yang harus membuat keputusan denga metoda-metoda
pembuatan keputusan informal untuk memberikan pedoman bagi mereka.
Sebagai contoh, manajer dapat menggantungkan pada tradisi dan
membuat keputusan sama seperti yang dibuat untuk masalah atau
kesempatan serupa di waktu lalu. Mereka juga dapat menarik
wewenangnya dan membuat keputusan berdasarkan nasehat dari seorang
ahli atau manajer atasannya. Akhirnya mereka dapat menggunakan
pemikiran yang disebut a priori, yaitu mereka membuat anggapan
bahwa penyelesaian masalah yang paling logic dan jelas adalah yang
paling benar.
Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan keputusan bagi
manajer adalah sebagai berikut.
a. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin
memperbaiki situasi, mereka harus pertama-tama menemukan apa
masalah sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian masalah yang
mereka harus oecahkan serta bagian-bagian mana yang harus mereka
pecahkan.
b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer
menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan
langkah-langkah selanjutnya. Menentukan data-data apa yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
c. Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk
menerima alternative keputusan pertama yang fleksibel sering
menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik
untuk masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternative
memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan
terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang
efektif.
d. Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan
sekumpulan alternative, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai
efektivitas setiap alternative.
e. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan
didasarkan pada jumlah informs yang tersedia bagi manajer dan
ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan alternatif terbaik
juga sering merupakan suatu kompromi diantara berbagai faktor yang
telah dipertimbangkan.
f. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat
rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah
yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
g. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus
dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah
implemenetasi dilakukan denga lancer dan keputusan memberikan hasil
yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang
bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus
dihadapinya.
Berikut alternatif lain dalam proses pengambilan keputusan bagi
seorang manajer:
a. Rumuskan persoalan keputusanPersoalan (problem) adalah
sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/
diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi
suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik
bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam
membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan
persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.
b. Kumpulkan informasi yang relevanMemecahkan persoalan berarti
suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor
yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan
data atau informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin
terjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.c. Cari alternatif
tindakanMemutuskan berati memilih salah satu dari beberapa
alternatif tindakan yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu.
Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang fisibel sebanyak
mungkin.
d. Analisis alternatif yang fisibel (Terlaksana)Setiap
alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan
suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan
pengambil keputusan di dalam memilih alternatif yang baik.
e. Memilih alternatif terbaikDi dalam pengambilan keputusan,
pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara
banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada
kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada
hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang
merugikan pihak lain.
f. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnyaPengambilan
keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain
action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir
dari proses pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil. Evaluasi sangat
berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan
semula karena terjadi perubahan.
Ilmu manajemen memungkinkan manajer memanfaatkan pendekatan
ilmiah atau analisis di dalam pemecahan persoalana atau pengambilan
keputusan. Ilmu manajemen memberikan sumbangan yang sangat besar
terhadap diterimanya manajemen berorientasi pada tujuan yang
dikenal dengan management by objectives atau purpose oriented
management. Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama
semakin canggih. Makin berkurangnya persediaan energi dan material
kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien dan efektif
Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor
(produksi, pengendalian mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat
penting.Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama
sekali sehingga tak ada hubungannya sama sekali dengan pengalaman
yang sebelumnya.Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan
jangka panjang (longranges objectives) memerlukan pengambilan
keputusan dengan data hasil ramalan. Bagi suatu perusahaan, ramalan
penjualan (sales forecast) sangat penting untuk dasar perencanaan
produksi, bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya. Hal ini untuk
menghindari terjadinya over production atau under production.
Berbagai metode amalan kuantitatif telah dikembangkan. Hasil
keputusan yang dibuat harus optimal dengan memperhatikan kendala
yang ada. Di dalam praktir data/ informasi yang menunjukan
pembatasan itu tak diketahui dengan berbagai alasan tentunya (data
tak tersedia, biaya pengumpulan terlalu mahal) sehingga tidak semua
kendala tercantum di dalam model matematika yang akan dipergunakan
untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan persoalan. Dalam
kenyataanya, manajer sewaktu membuat keputusan tidak hanya
didasarkan atas pemecahan yang diperoleh dari model ilmu manajemen
(misal linear programming), akan tetapi juga didasarkan pada
pertimbangan lain seperti: intuisi, pertimbangan politik atau
mungkin tekanan dari pihak lain.E. KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Keterlibatan ini dapat formal seperti penggunaan kelompok dalam
pembuatan keputusan atau informal seperti permintaan akan
gagasan-gagasan.
Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan
Metode-metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan
Ciri-ciri Operasi Riset
Ada tujuh operasi riset :
1. Terpusatnya pada pembuatan keputusan
2. Penggunaan metoda ilmiah
3. Penggunaan model matematik
4. Efektifitas ekonomi
5. Bergantung pada komputer
6. Pendekatan tim
7. Orientasi system
Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasional
1. Diagnosa masalah
2. Perumusan masalah
3. Pembuatan model
4. Analisa model
5. Implementasi penemuan
Berbagai Model dan Tehnik Riset Operasi
Programasi Linier
Analisa Network
Teori Permainan
Model Rantai Makov
Simulasi
Tabel 3. Berbagai Kebaikan dan Kelemahan Pembuatan Keputusan
Kelompok
Kebaikan
1.Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah
pengetahuan yang lebih besar
2.Dalam pengembangan alternatif usaha-usaha indivudual para
anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam
berbagai bidang fungsional organisasi
3.Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka
pandangan yang lebih besar
4.Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih besar dapat
menerima resiko dibandingkan pembuat keputusan individual
5.Karena berpatisipasi dalam pengambilan keputusan, para anggota
kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan
keputusan
6.Kreatifitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar
individu dengan berbagai pandangan yang berbeda
Kelemahan
1.Implementasi suatu keputusan, apakah dibuat oleh kelompok atau
tidak, harus diselesaikan oleh para manajer secara individual.
Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan-keputusan
kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
2.Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu ke waktu sebagi
salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat
memakan biaya.
3.Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila
keputusan harus dibuat dengan cepat
4.Keputusan kelompok dalam bebagai kasus, dapat merupakan hasil
kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok
5.Bila atasan terlibat, atau salah satu anggota mempunyai
kepribadian dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataan
bukan keputusan kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Stoner, James, dkk. 1996. Manajemen. Jakarta: PT
Prenhallindo
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta
Anonim. 2013. Manajemen tentang Perencanaan. Diakses pada
tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perencanaan.html)
Anonim. 2013. Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perenca-naan-dan-pengambilan.html)
Anonim. 2013. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses
pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://firman-sari.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengambilan-keputusan.html)
Anonim. 2013. Perencanaan dan Pembuatan Keputusan. Diakses pada
tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://akholilashari.blogspot.com/2011/04/proses-perencanaan-dan-pembuat-an.html)
Anonim. 2013. Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013
dalam (http://id.wiki-pedia.org/wiki/Perencanaan)
Anonim. 2013. Perencanaan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal
4 Maret 2013 dalam
(http://aguzprastyo.wordpress.com/2011/10/23/perancanaan-dalam-management/)
Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses
pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://satriabajahikam.blogspot.com/2012/02/pengambilan-keputusan-da-lam-manajemen.html)
Misi Organisasi
Kesempatan dan ancaman dalam lingkungan organisasi
Tujuan-tujuan strategik
Kekuatan dan kelemahan organisasi
Nilai-nilai manajer puncak
Penentuan Tujuan dan Pembuatan Keputusan
21