Top Banner

of 19

Makalah Erupsi Obat

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    1/19

     Makalah Erupsi Obat 

    2 comments

    Posted in Labels: Materi Kuliah

    undefinedundefined

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  LATAR BELAKANG

    Obat adalah bahan kimia yang digunakan untuk pemeriksaan, pencegahan dan pengobatan

    suatu penyakit atau gejala. Selain manfaatnya obat dapat menimbulkan reaksiyang tidak 

    diharapkan yang disebut reaksi simpang obat. Reaksi simpang obat dapat mengenai banyak 

    organ antara lain paru, ginjal, hati dan sumsum tulang, tetapi reaksi kulit merupakan manifestasi

    yang tersering.

    Reaksi tersebut dapat berupa reaksi yang dapat diduga (predictable) dan yang tidak dapat

    diduga (unpredictable). Reaksi simpang obat yang dapat diduga (predictable) terjadi pada semua

    individu, biasanya berhubungan dengan dosis dan merupakan farmakologi obat yang telah

    diketahui. Reaksi ini meliputi 8! dari seluruh efek simpang obat termasuk diantaranya efek 

    samping dan overdosis (kelebihan dosis). Rekasi simpang yang tidak dapat diduga

    (unpredictable) hanya terjadi pada orang yang rentan, tidak tergantung pada dosis dan tidak 

     berhubungan dengan efek farmakologis obat, termasuk diantaranya reaksi alergi obat. Reaksi

    alergi obat pada kulit disebut erupsi alergi obat.

    B.  RUMUSAN MASALAH

    ".  #pa pengertian erupsi obat$

    https://aanborneo.blogspot.sg/2012/07/makalah-erupsi-obat.htmlhttps://aanborneo.blogspot.sg/2012/07/makalah-erupsi-obat.html#comment-formhttps://aanborneo.blogspot.sg/search/label/Materi%20Kuliahhttps://aanborneo.blogspot.sg/2012/07/makalah-erupsi-obat.html#comment-formhttps://aanborneo.blogspot.sg/search/label/Materi%20Kuliahhttps://aanborneo.blogspot.sg/2012/07/makalah-erupsi-obat.html

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    2/19

    %.  &elaskan epidemiologi erupsi obat$

    '.  &elaskan etiologi erupsi obat$

    .  &elaskan faktor faktor risiko erupsi obat$

    *.  &elaskan patofisiologi erupsi obat$

    +.  &elaskan manifestasi klinis erupsi obat$

    .  #pa saja tanda dan gejala erupsi obat$

    8.  &elaskan diagnosis erupsi obat$

    -.  &elaskan pemeriksaan penunjang erupsi obat$

    ".  agaimana penatalaksanaan erupsi obat$

    C.  TUJUAN

    /ujuan dari penulisan makalah ini antara lain 0

    ".  1enjelaskan pengertian erupsi obat.

    %.  1enjelaskan epidemiologi erupsi obat.

    '.  1enjelaskan etiologi erupsi obat.

    .  1enjelaskan faktor faktor risiko erupsi obat.

    *.  1enjelaskan patofisiologi erupsi obat.

    +.  1enjelaskan manifestasi klinis erupsi obat.

    .  1enjelaskan tanda dan gejala erupsi obat.

    8.  1enjelaskan diagnosis erupsi obat.

    -.  1enjelaskan pemeriksaan penunjang erupsi obat.

    ".  1enjelaskan penatalaksanaan erupsi obat.

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    3/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.  PENGERTIAN

    2rupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik pada kulit atau daerah

    mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik.

    2rupsi obat alergik (2O#) merupakan reaksi hipersensitivitas yang ditandai oleh satu atau

    lebih makula yang berbatas jelas, berbentuk bulat atau oval dengan ukuran lesi bervariasidari

     beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter. 3ambaran yang khas dari 2O# adalah

    kecenderungannya untuk berulang di tempat lesi yang sama bila terpapar kembali dengan obat

    yang sama.

     

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    4/19

    B.  EPIDEMIOLOGI

    elum didapatkan angka kejadian yang tepat terhadap kasus erupsi alergi obat, tetapi

     berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, studi epidemiologi, uji klinis terapeutik obat dan

    laporan dari dokter diperkirakan kejadian alergi obat adalah %! dari total pemakaian obat  

    obatan atau sebesar "* %! dari keseluruhan efek samping pemakaian obat obatan.

    C.  ETIOLOGI

    &enis obat penyebab alergi sangat bervariasi dan berbeda menurut 4aktu, tempat dan jenis

     penelitian yang dilaporkan. /ingginya angka kejadian alergi obat tampak berhubungan erat

    dengan kekerapan pemakaian obat tersebut. 5iduga risiko terjadinya reaksi alergi sekitar " '!

    terhadap sebagian besar jenis obat. 6ada umumnya laporan tentang obat tersering penyebab

    alergi adalah golongan penisilin, sulfa, salisilat dan pira7olon. Obat lain yang sering pula

    dilaporkan adalah analgetik lain (asam mefenamat), antikonvulsan (dilantin, mesantoin, tridion),

    sedatif (terutama luminal) dan trankuili7er (fenotia7in, fenergan, klorproma7in, meprobamat).

    /etapi, alergi obat dengan gejala klinis berat paling sering dihubungkan dengan penisilin dan

    sulfa.

    D.  FAKTOR RISIKO ALERGI OBAT Adapun faktor – faktor yang mempere!ar ri!iko timu"nya erup!i oat antara "ain #

    $.  %eni! Ke"amin

     Wanita mempunyai risiko untuk mengalami gangguan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkandengan pria.

    &.  Si!tem Imunita!

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    5/19

    Erupsi alergi obat lebih mudah terjadi pada seseorang yang mengalami penurunan sistem imun.

    '.  (!ia

     Alergi obat dapat terjadi pada semua golongan umur terutama anak anak dan orang de!asa.Pada anak anak disebabkan perkembangan sistem imunologi yang belum sempurna. "ebaliknya#pada orang de!asa disebabkan karena lebih seringnya berkontak dengan bahan antigenetik.

    ).  Do!i!

    Pemberian obat yang intermitten dengan dosis tinggi akan memudahkan timbulnya sensitisasi.$etapi# jika sudah melalui %ase induksi# dosis yang sangat kecil sekalipun sudah dapat menimbulkanreaksi alergi.

    *.  Infek!i dan Kegana!an

    Mortalitas tinggi lainnya juga ditemukan pada penderita erupsi obat berat yang disertai dengankeganasan.

    +.   Atopik 

    &aktor risiko yang bersi%at atopik ini masih dalam perdebatan.

    E.  PATOFISIOLOGI

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    6/19

     

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    7/19

     Keterangan :

    1ekanisme terjadinya erupsi alergi obat dapat terjadi secara nonimunologik dan imunologik 

    (alergik), tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. 6ada mekanisme imunologik,

    erupsi alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat

    tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah a4alnya berperan sebagai antigen yang tidak 

    lengkap (hapten). Obat atau metabolitnya yang berupa hapten ini harus berkonjugasi dahulu

    dengan protein, misalnya jaringan, serum atau protein dari membran sel untuk membentuk 

    antigen yaitu kompleks hapten protein. Obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi

    langsung sebagai antigen lengkap. Sehingga mengakibatkan terjadinya erupsi obat.

    F.  ,A-IFESTASI KLI-IS

    1anifestasi alergi obat dapat diklasifikasikan menurut organ yang terkena atau menurut

    mekanisme kerusakan jaringan akibat reaksi imunologis Gell  danCoombs (tipe sampai dengan

    9).

    1.  Tipe I (Hipersensivi!s Tipe Cep!"

    1anifestasi yang terjadi merupakan efek mediator kimia akibat reaksi antigen dengan g2

    yang telah terbentuk menyebabkan kontraksi otot polos. 1eningkatnya permeabilitas kapiler 

    serta hipersekresi kelenjar mukus. a) :ejang bronkus gejalanya berupa sesak, kadang kadang

    kejang bronkus disertai kejang laring. ila disertai edema laring keadaan karena pasien tidak 

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    8/19

    dapat atau sangat sulit bernapas. b) ;rtikaria, c) #ngiodema, d) 6ingsan dan hipotensi. Renjatan

    anafilatik dapat terjadi beberapa menit setelah suntikan seperti penisilin.

    1anifestasi klinis renjatan anafilatik dapat terjadi dalam 4aktu ' menit setelah pemberian

    obat, karena hal tersebut mengenai beberapa organ dan secara potensial membahayakan. Reaksi

    ini sering disebut sebgai anafilaksis. 6enyebab yang tersering adalah penisilin.

    6ada tipe ini terjadi beberapa fase yaitu 0

    a. 

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    9/19

    c.  :elainan sendia, artralgia dan efusi sendi=

    d.  ;rtikaria, angiodema, eritema, makulopapula, eritema multiforme. 3ejala tersebut sering disertai

     pruritis=

    e.  ?ainnnya seperti kejang perut, mual, neuritis optik, glomerulonefritis, sindrom lupus

    eritematosus sistemk serta vaskulitis.

    3ejala tadi timbul * % hari setelah pemberian obat, tetapi bila sebelumnya pernah

    mendapat obat tersebut gejalanya dalam 4aktu " * hari.

    ).  Tipe I 

    'eaksi tipe () disebut Delayed Type Hypersensitivity *+$,- juga dikenal sebagai Cell  Mediated Imunity *reaksi imun seluler-. Pada reaksi ini tidak ada peranan antibodi. 'eaksi terjadikarena respon sel $ yang telah disensitasi oleh antigen tertentu.

    erbagai jenis Delayed Type Hypersensitivity *+$,- antara lain :

    a.  Cutaneous Basophil   Hypersensitivity/

     b.  ,ipersensi0itas kontak *kontak dermatits-/

    c.  'eaksi tuberkulin/

    d.  'eaksi granuloma.

    Mani%estasi klinis reaksi alergi tipe () dapat berupa reaksi paru akut seperti demam# sesak# batuk# in%iltrat paru dan e%usi pleura. 1bat yang tersering menyebabkan reaksi ini yaitunitro%urantion# ne%ritis intersyisial# ense%alomielitis dan hepatitis. amun# dermatitis merupakanmani%estasi yang paling sering. Kadang kadang gejala baru timbul bertahun tahun setelahsensitasi. 3ontohnya# pemakaian obat tropikal *sul%a# penisilin atau antihistamin-. ila pasien telahsensiti%# gejala dapat muncul 45 26 jam setelah obat dioleskan.

    G.  TANDA %!n GEJALA

    ".  ercak kemerahan akibat barbiturate mungkin terdapat pada telapak tangan dan kaki=

    %.  iasanya berupa eritema atau morbiliform, kadang kadang disertai dengan demam,

    limfadenopati dan nyeri pada mulut.

    H.  DIAGNOSIS

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    10/19

    1.  An!&nesis

    @a4ancara mengenai ri4ayat penyakit (anamnesis) merupakan cara yang paling penting

    untuk diagnosis alergi obat karena cara cara pemeriksaan yang ada sekarang masih rumit dan

    hasilnya juga belum memuaskan. :esulitan yang sering timbul yaitu apakah gejala yang

    dicurigai timbul sebagai manfestasi alergi obat. 1asalah tersebut lebih sulit lagi bila pada saat

    yang sama pasien mendapat lebih dari satu macam obat.

    Aal hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat adalah 0

    a.  Ri4ayat pemakaian obat masa lalu dan catat bila ada reaksi=

     b.  1anifestasi klinis alergi obat sering dihubungkan dengan jenis obat tertentu=

    c.  6emakaian obat topikal (salep) antibiotik jangka lama merupakan salah satu jalan terjadinya

    sensitasi obat yang harus diperhatikan=

    d.  5iagnosis alergi obat sangat mungkin bila gejala menghilang setelah obat dihentikan dan timbul

    kembali bila pasien diberikan obat yang sama=

    e.  Batat semua obat yang dipakai pasien termasuk vitamin, tonikum dan obat yang sebelumnya

    sering dipakai, tetapi tidak menimbulkan gejala alergi obat=

    f.  Batat lama pemakaian serta ri4ayat obat obat sebelumnya. #lergi obat sering timbul bila obat

    diberikan secara berselang seling, berulang ulang serta dosis tinggi secara parental=

    g.  ?ama 4aktu yang diperlukan mulai dari pemakaian obat sampai timbulnya gejala. 6ada reaksi

    anafilaksis gejala timbul segera, tetapi kadang kadang gejala alergi obat baru timbul " hari

    setelah pemakian pertama.

    #.  U'i K)i

    ;ji kulit yang ada saat ini hanya terbatas pada beberapa macam obat (penisilin, insulin,

    sediaan serum), sedangkan untuk obat obatan yang lain masih diragukan nilainya. Aal ini

    dikarenakan 0

    a.  eberapa macam obat bersifat sebagai pencetus lepasnya histamin (kodein, tiamin) sehingga uji

     positif yang terjadi adalah semu=

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    11/19

     b.  :onsentrasi obat terlalu tinggi juga menimbulkan hasil positif semu. Sebagian besar obat

    mempunyai berat molekul kecil sehingga hanya merupakan hapten. Oleh sebab itu, sukar untuk 

    menentukan antigennya=

    c.  :ebanyakan reaksi alergi obat disebabkan hasil metabolismenya dan bukan oleh obat aslinya,

    sehingga bila kita melakukan uji kulit dengan obat aslinya hasilnya kurang dapat dipertanggung

     ja4abkan kecuali penisilin yang diketahui hasil metabolismenya serta obat obat yang

    mempunyai berat molekul besar (insulin, #B/A, serum serta vaksin yang mengandung protein

    telur).

    I.  /E,ERIKSAA- /E-(-%A-G

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilaksanakan untuk memastikan penyebab erupsi obatalergi adalah :

    a.  /emerik!aan in 0i0o

    7ji kulit yang tepat dilakukan memakai bahan yang bersi%at imunogenik yaitu determinanantigen dari obat atau metabolitnya. ahan uji kulit harus bersi%at non iritati% untuk menghindaripositi% palsu. 7ji ini man%aatnya sangat terbatas karena baru sedikit sekali determinan antigen obat

     yang sudah diketahui dan tersedia untuk uji kulit. +engan uji kulit hanya dapat diidenti%ikasi alergiterhadap makro molekul seperti insulin# antisera# ekstrak organ# sedangkan untuk mikromolekulsejauh ini hanya dapat diidenti%ikasi alergi terhadap penisilin saja. 7ji ini antara lain :

    4-  7ji $empel (patch test)

    7ji tempel sering dipakai untuk membuktikan dermatitis kontak. "uatu seri sediaan uji tempel yang mengandung berbagai obat ditempelkan pada kulit *biasanya daerah punggung- untuk dinilai65 82 jam kemudian. 7ji tempel dikatakan positi% bila terjadi erupsi pruritus# eritema dan

     0esikular yang serupa dengan reaksi. Klinis alergi sebelumnya# tetapi dengan intensitas dan skalalebih ringan.

    2-  7ji $usuk (prickscratch test)

    7ji tusuk dapat digunakan untuk mengkon%irmasi adanya reaksi tipe (# dengan adanya deteksikompleks antigen (gE spesi%ik. 7ji kulit dapat dilakukan dengan memakai bahan yang bersi%atimunogenik yaitu determinan antigen dari obat atau metabolitnya. ahan untuk uji kulit harus

     bersi%at non iritati% untuk menghindarkan positi% palsu. 7ji kulit sebetulnya merupakan cara yange%ekti% untuk diagnosis penyakit atopik# tetapi man%aatnya terbatas untuk alergi obat karena padasaat ini baru sedikit sekali determinan antigen obat yang sudah diketahui. +engan uji kulit hanyadapat diidenti%ikasi alergi terhadap makromolekul *insulin# antisera# ekstrak organ-# sedangkanuntuk mikromolekul sejauh ini hanya dapat mengidenti%ikasi alergi terhadap penisilin saja. ,asilnegati% hanya berarti pada uji kulit penisilin.

    9-  7ji Pro0okasi (e!posure test)

    7ji pro0okasi dapat memastikan diagnosis alergi obat# tetapi merupakan prosedur diagnostik terbatas karena mengandung resiko yang berbahaya yaitu terjadinya ana%ilaksis sehingga hanya

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    12/19

    dianjurkan dilakukan ditempat yang memiliki %asilitas dan tenaga yang memadai. Karena itu makauji pro0okasi merupakan kontra indikasi untuk alergi obat yang berat misalnya ana%ilaksis# sindroma"te0en ohnson# dermatitis eks%oliati%# kelainan hematologi# eritema 0esiko bulosa. 7ji pro0okasidilakukan setelah eliminasi yang lamanya tergantung dari masa paruh setiap obat.

     .  /emerik!aan in 0itro

    7ji in 0itro untuk alergi obat lebih la;im digunakan dalam penelitian. Pemeriksaan yangdilakukan antara lain (g< dan (gM spesi%ik# uji aglutinasi dan lisis sel darah merah# 'A"$# ujipelepasan histamin# uji sensitisasi jaringan *baso%il atau lerkosit serta esai sitokin dan reseptor sel-#sedangkan pemeriksaan rutin seperti (gE total dan spesi%ik# uji 3oomb=s# uji komplemen dan lain lain bukanlah untuk kon%irmasi alergi obat. $ujuan dari uji ini untuk membantu membedakanapakah reaksi kulit yang terjadi pada indi0idu tersebut disebabkan karena obat atau bukan.

    J.  PENATALAKSANAAN

    $.  /enata"ak!anaan (mum

    a.  Melindungi kulit# pemberian obat yang diduga menjadi penyebab erupsi kulit harus dihentikansegera/

     b.  Menjaga kondisi pasien dengan selalu melakukan penga!asan untuk mendeteksi kemungkinantimbulnya erupsi yang lebih parah atau relaps setelah berada pada %ase pemulihan/

    c.  $rans%usi darah bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2 9 hari# khususnya pada kasus yangdisertai purpura yang luas. Pada kasus dengan purpura yang luas dapat pula ditambahkan 0itamin 3>?? mg atau 4??? mg intra0ena sehari dan hemostatik/

    d.  Menjaga kondisi %isik pasien termasuk asupan nutrisi dan cairan tubuhnya. erikan cairan 0ia in%us bila perlu. Pengaturan keseimbangan cairan elektrolit dan nutrisi penting karena pasien sukar atautidak dapat menelan akibat lesi di mulut dan tenggorok serta kesadaran dapat menurun. 7ntuk itudapat diberikan in%us# misalnya berupa glukosa >@ dan larutan +arro!.

    &.  /enata"ak!anaan K1u!u!

    a.  Si!temik 

    4-  Kortikosteroid

    Pemberian kortikosteroid sangat penting pada alergi obat sistemik. 1bat kortikosteroid yangsering digunakan adalah prednison. Pada kelainan urtikaria# eritema# dermatitis medikamentosa#purpura# eritema nodosum# eksantema %ikstum dan PE

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    13/19

     .  Topika"

    Pengobatan topikal tergantung pada keadaan kelainan kulit# apakah kering atau basah. ikadalam keadaan kering dapat diberikan bedak salisilat 2@ ditambah dengan obat antipruritus sepertimentol C D 4@ untuk mengurangi rasa gatal. ika dalam keadaan basah perlu digunakan kompres#

    misalnya larutan asam salisilat 4@.

    Pada bentuk purpura dan eritema nodosum tidak diperlukan pengobatan topikal. Padaeksantema %ikstum# jika kelainan membasah dapat diberikan krim kortikosteroid# misalnyahidrokortison 4@ 2 C@. Pada eritroderma dengan kelainan berupa eritema yang menyeluruh danmengalami skuamasi dapat diberikan salep lanolin 4?@ yang dioleskan sebagian sebagian. $erapitopikal untuk lesi di mulut dapat berupakenalo% in orabase& 7ntuk lesi di kulit yang erosi% dapatdiberikan so"ratulle atau krim sul%adia;in perak.

    ASUHAN KEPERA*ATAN ERUPSI OBAT

    An!)isis D!!

    5S 0

    C  :lien mengeluh sesak nafas

    C  :lien mengatakan hal ini terjadi setelah klien minum obat antibiotik 

    5O 0

    C  6ada kulit dan mukosa mulut terdapat bula yang luas dan sebagian terdapat krusta

    N+ D!! S,'e-i %!n D!! O,'e-i M!s!)!/ Ei+)+0i

    1. 5S 0

    C  :lien mengatakan sesak nafas

    3angguan

     pertukaran gas.

    5efinisi 0 kelebihan

    dan kekurangan

    oksigenasi dan atau

    eliminasikarbondioksida di

    membran kapiler

    aveolar.

    #. 5S 0

    C  :lien mengatakan hal ini terjadi

    setelah klien minum obat antibiotik 

    :erusakanintegritras jaringan

    5efinisi 0 suatu

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    14/19

    5o 0

    C  6ada kulit dan mukosa mulut terdapat

     bula yang luas dan sebagian terdapat

    krusta

    kerusakan padamembran mukossa

     jaringan korneal

    integumen atausubkutan seseorang

    suatu perubahan pada jaringan tubuhseseorang.

    Ren!n! As/!n Keper!2!!n

    N+D!! S,'e-i %!n D!!

    O,'e-i NOC NIC

    1. 3angguan pertukaran gas bDd

     proses sesak nafas yang di

    tandai dengan 0

    5S 0

    C  :lien mengatakan sesak nafas

    6ertukaranan

    BO% atau O% di

    alveolar untukmempertahankan

    konsentrasi gas

    darah arteri.

    C  1eningkatkan

    keseimbangan asam basa

    dan mencegah komplikasiakibat dari

    ketidakseimbangannya

    C  6engelolaan jalan nafasmemfasilitasi kepatenan

     jalan nafas

    #. :erusakan integritas jaringan

     bDd kulit dan mukosa mulut yang

    di tandai dengan 0

    5S 0

    C  :lien mengatakan hal ini terjadi

    setelah klien minum obatantibiotik 

    5O 0

    C  6ada kulit dan mukosa mulutterdapat bula yang luas dan

    sebagian terdapat krusta

    :ulit dan membran

    mukosa keutuhan

    struktural dan fungsifisiologis normal

    dari kulit serta

    membran mukosa.

    6era4atan luka

     pencegahan komplikasi

    luka dan peningkatan penyembuhan luka.

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    15/19

    Ren!n! Tin%!-!n Keper!2!!n

    N+H!ri3

    T!n00!)

    Di!0n+s!

    Keper!2!!nT'!n Tin%!-!n R!si+n!)

    1. Selasa, *

    &uni %"%

    3angguan

     pertukaran gas bDd, proses

    sesak

    nafas ditandai

    dengan 0

    5S 0

    C  :lien

    mengatakansesak nafas

    5iharapkan

    setelahdilakukan

    tindakan

    kepera4atan

    selama 'E%

     jam, dengan

    krieteria hasil0

    5S 0

      :lien

    mengata kansesak nafasnya

     berkurang

    5O 0

    1eningkatkan

    keseimbangan asam  basa dan mencegah

    komplikasi akibat dari

    ketidakseimbangannya

    6engelolaan jalan

    nafas memfasilitasi

    kepatenan jalan nafas

    ;ntuk

    memperlancar  pernafasan

    klien

    :lien

    mengatakan

    sesaknafasnya

     berkurang

    #. Selasa, *

    &uni %"%

    :erusakan

    integritas jaringan bDd

    kulit dan

    mukosa

    mulut yang ditandai

    dengan 0

    5S 0

    C  :lien

    mengatakan

    hal ini terjadi

    Setelah di

    lakukantindakan

    kepera4atan

    selama % E %

     jamdiharapkan

    integritas kulit

     berkurang bahkan hilang

    dengan hasil

    yang di

    6era4atan luka

     pencegahan

    komplikasi luka dan

     peningkatan

     penyembuhan luka.

    ;ntuk

     peningkatan

     penyembuhan

    luka

    ;ntukmencegah

    komplikasi

    luka yang

     bertambah

     parah

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    16/19

    setelah klienminum obat

    antibiotik 

    5O 0

      6ada kulitdan mukosa

    harapkan 0

    :ulit dan

    membran

    mukosakeutuhan

    Inervensi

    N+ H!ri 3 T!n00!) 3J!&

    I&p)e&en!si ( DAR "

    1. Selasa, * &uni %"% 5S 0 :lien mengatakan sesak nafas

    6 0

    F0

    R 0

    S 0 " C

    / 0 /erus menerus

    0

      1encatat keluhan pasien

      1eningkatkan keseimbangan asam basa danmencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya

      6engelolaan jalan nafas memfasilitasi kepatenan jalan

    nafas

    0

      :lien mengatakan sesak nafasnya berkurang

      ;ntuk memperlancar pernafasan klien

    #. Selasa , * &uni %"% 5S 0

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    17/19

      :lien mengatakan hal ini terjadi setelah klien minumobat antibiotik 

    5O 0

      6ada kulit dan mukosa mulut terdapat bula yang luas

    dan sebagian terdapat krusta

    6 0

    F 0

    R 0

    S 0

    / 0

    # 0

      1encatat keluhan pasien

      6era4atan luka pencegahan komplikasi luka dan

     peningkatan penyembuhan luka.

    R 0

      :lien mengatakan dikulit dan mukosa mulut sudahmulai membaik 

      ;ntuk peningkatan penyembuhan luka

      ;ntuk mencegah komplikasi luka yang bertambah parah

    Ev!)!si

    N+ H!ri 3 T!n00!) SOAP P!r!  

    1. Selasa, * &uni %"% S 0 :lien mengatakan sesak nafas

    O 0 C

    # 0 1asalah belum teratasi

    6 0 ?anjutan ntervensi

    #. Selasa, * &uni %"% S 0 :lien mengatakan hal ini terjadi setelahklien minum obat antibiotik 

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    18/19

    O 0 6ada kulit dan mukosa mulut terdapat bulayang luas dan sebagian terdapat krusta

    # 0 1asalah belum teratasi

    6 0 ?anjutan ntervensi

    BAB III

    PENUTUP

    A.  KESIMPULAN

    2rupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik pada kulit atau daerah

    mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik dan diperkirakan

    kejadiannya %! dari total pemakaian obat obatan atau sebesar "* %! dari keseluruhan efek 

    samping pemakaian obat obatan. 6enyebab alergi obat yang tersering adalah golongan

     penisilin, sulfa, salisilat dan pira7olon. #dapun faktor risiko alergi obat antara lain jenis kelamin,

    sistem imunitas, usia, dosis, infeksi dan keganasan serta atopik.1anifestasi alergi obat dapat

    diklasifikasikan menurut organ yang terkena atau menurut mekanisme kerusakan jaringan akibat

    reaksi imunologis Gell  dan Coombs (tipe sampai dengan 9). /anda dan gejala erupsi obat

    yaitu bercak kemerahan, eritema, demam, limfadenopati dan nyeri pada mulut. 5iagnosis erupsi

    obat adalah anamnesis dan uji kulit. 6emeriksaan penunjang erupsi obat dengan pemeriksaan in

    vivo serta in vitro. Sedangkan untuk penatalaksanannya bisa secara umum dan khusus.

  • 8/17/2019 Makalah Erupsi Obat

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Sudoyo, #ru @ dkk. %-. Ilmu Penyakit Dalam Volume 2 Edisi 5. &akarta 0 23B.

    @ilkinson, &udith. %+. Buku aku Diagnosis kepera!atan dengan Inter"ensi #IC dan Kriteria $asil 

     #%C . &akarta 0 23B.

    http0DD4ikimed.blogbeken.comDerupsiCalergiCobat

    http0DDkesehatanvegan.comD%"DD"DerupsiCalergiCobat

    http0DDifan*%8*.4ordpress.comD%"D'D8DdrugCeruptionD

    http0DD444.scrib.comDdocD**"-D2R;6SCO#/C#?2R3: