Top Banner
MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ENDOKARDITIS DISUSUN OLEH: B 14/ KELOMPOK 13 1. Tyas Ajeng Anastasia Murti 131111159 2. Virra Jayati Ningrum 131111053 3. Dhanni Ratnaningtyas 131111123 4. Mardiyatni 131111189
28

makalah endokarditis

Dec 02, 2015

Download

Documents

cghcghcnfbgnghdchngtdghtdhgtxcghfgcbjfdghchtdctydchhtgfcvhjjhgvjgdchtgdchgvmhj,jhmbu,khjgvchtdxjtergsdrthgcvbhjbjbvb hnmbcvmhbndcfhmdnbhdfvbhjbjdfvdhjfvdbsvhjsdbvsdhkjfdshk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah endokarditis

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ENDOKARDITIS

DISUSUN OLEH:

B 14/ KELOMPOK 13

1. Tyas Ajeng Anastasia Murti 131111159

2. Virra Jayati Ningrum 131111053

3. Dhanni Ratnaningtyas

131111123

4. Mardiyatni

131111189

5. Yeni Widiastuti 131111143

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Page 2: makalah endokarditis

SURABAYA

2011

KATA  PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah system

kardiovaskuler dengan judul Asuhan Keperawatan pada Klien dengan

Endokarditis tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas pembelajaran

SCL (Student Center Learning) dari pendidikan.

Dalam penulisan asuhan keperawatan ini penulis telah mendapat bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak baik dalam hal materi maupun moril sehingga

pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1. Abu Bakar, M.kep., Ns., Sp.Kep.M.B. selaku PJMA Keperawatan

Kperawatan Kardiovaskuler

2. Sukma Randani Ismono, S.Kep.Ns sebagai Fasilitator

3. Teman-teman angkatan B14 yang telah memberikan motivasi dalam

penyusunan asuhan keperawatan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu.

Kami sadar bahwa asuhan keperawatan yang kami buat ini masih jauh dari

sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun untuk menyempurnakan asuhan keperawatan ini menjadi lebih baik

lagi.

Demikianlah asuhan keperawatan ini kami buat, semoga asuhan

keperawatan ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan

terutama bagi kelompok kami dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.

Surabaya, 14 November 2011

Penyusun

Page 3: makalah endokarditis

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...............................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................11.1 Latar Belakang........................................................................................................11.2 Rumusan Masalah...................................................................................................21.3 Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................32.1 Pengertian...............................................................................................................32.2 Etiologi....................................................................................................................32.3 Patofisiologi............................................................................................................42.4 Manifestasi Klinis...................................................................................................52.5 Web Of Caution.......................................................................................................52.6 Pemeriksaan Penunjang..........................................................................................72.7 Diaagnosis...............................................................................................................82.8 Penatalaksanaan......................................................................................................82.9 Komplikasi............................................................................................................102.10Prognosis..............................................................................................................102.11Konsep Keperawatan Endokarditis......................................................................11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................213.1 Kesimpulan...........................................................................................................213.2 Saran.....................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

Page 4: makalah endokarditis

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946.

Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya

meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar,

septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin

dan platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme.

Resiko yang lain untuk terjadinya endokarditis, terutama pada pasien

dengan kelainan kongenital pada jantungnya. Pada negara berkembang

insiden endokarditis 1,6 – 4,3 diantara 100.000 penduduk. Angka

kematian 20%-40%, meskipun diberikan antibiotik yang cukup.

Komplikasi neurologis endokarditis berkisar 20%-40%, hal ini akan

mempertinggi angka kematian (41%-86%). Maka perlu diketahui gejala

klinik secara dini dari endokarditis,maupun komplikasi neurologisnya

dengan harapan angka kematiannya dapat ditekan.

Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah

mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat,

misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik

Istilah yang paling sering dipakai adalah SBE dan ABE Prevalensi

paling sering terjadi pada kelainan katup oleh karena rhematik, dan ini

sering terjadi pada negara sedang berkembang. Juga pada anak-anak yang

dilakukan operasi jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital.

Pada pasien endokarditis tanpa penyakit jantung sebelumnya kejadian ini

sering pada ABE terutama anak-anak di bawah 2 tahun, dan pecandu

narkotik.

Peran dan fungsi perawat adalah memberi penyuluhan kesehatan

agar masyarakat dapat mewaspadai bahaya penyakit endokarditis,

merawat pasien dengan penyakit endokarditis adalah mencakup perbaikan

Page 5: makalah endokarditis

cardiac output, membantu klien mendapatkan perawatan diri dari

keterbasan aktifitas, mengatasi nyeri, dan perbaikan perfusi jaringan.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang asuhan

keperawatan pada pasien dengan penyakit endokarditis untuk

memudahkan kita sebagai perawat dalam merawat pasien dengan penyakit

endokarditis dengan penanganan tepat dan asuhan keperawatan yang

komprehensif.

1. 2 Tujuan

1. 2.1 Tujuan umum

Memperoleh pemahaman serta mampu melakukan asuhan

keperawatan secara komprehensif pada pasien dengan endokarditis

1. 2.2 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan dan memahami tentang konsep penyakit endokarditis

(definisi hingga prognosis endokarditis)

2. Menjelaskan dan memahami tentang konsep asuhan keperawatan

pada pasien endokarditis

1. 3 Manfaat

Dapat memperoleh pemahaman serta mampu melakukan asuhan

keperawatan secara komprehensif pada pasien dengan endokarditis

Page 6: makalah endokarditis

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Endokarditis adalah penyakit infeksi katub dan permukaan endotel

jantung yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organism lain

yang menyebabkan bilah katub.(Suddarth, Brunner)

Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya

meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar,

septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan

platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme.(Japardi.2005)

Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditid

biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini

didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan,

maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard

banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial.

Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan

oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain. (Suparman,

2005)

2.2. Etiologi

Endokarditis paling banyak disebabkan 90 -95% Streptpkokus

viridians yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran nafas bagian

atas

Stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi endokarditis sub akut

Stertokokus fekalis, bakteri gram negative aerob/anaerob, jamur, virus

Page 7: makalah endokarditis

Faktor Predisposisi:

1. Faktor Jantung

Faktor predisposisi diawali dengan penyakit-penyakit kelainan

jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung

bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps

katub mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi.

Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik

dengan fibrilasi dan gagal jantung.

Pada waktu yang lalu penyakit demam rhematik jantung

merupakan factor predisposisi utama terjadinya endokarditis. Kelainan

kongenital merupakan 6-20% predisposisi terjadinya endokarditis. Dari

kelainan kongenital yang sering menyebabkan endokarditis antara lain:

Ventrikular septal defek, kelainan katup aorta, mitral insuffisiensi,

patent ductus arteriosus, tetralogy fallot, Koartatio aorta, Marfan’s

syndrom, pulmonary stenosis. Mitral valve prolaps (MVP) merupakan

10-30% factor predisposisi endokarditis.

Predisposisi yang lain untuk terjadinya endokarditis yaitu: pada

kelainan katup aorta ini sering pada usia tua (20%). Pada protese katup,

endokarditis biasanya terjadi 2 bulan setelah operasi dan bakteri

penyebab terbanyak staphylococcus. Tindakan-tindakan pada jantung,

misalnya kateterisasi dan pemasangan pacemaker dapat pula

memudahkan terjadinya endokarditis.

2. Faktor luar jantung

Penyalah gunaan obat intra vena, tindakan-tindakan kebidanan,

kateterisasi urin, pencabutan gigi, kronik hemodialis, tindakan-tindakan

diagnotik, infeksi nosokomial ini merupakan keadaan yang

memudahkan terjadinya endokarditis.

2.3 Patofisiologi

Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain

itu juga melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah

dan kulit. Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah

sekali terinfeksi dan menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis dan

Page 8: makalah endokarditis

fibrin. Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga

memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan

menambah kerusakan katub dan endokard, kuman yang sangat patogen

dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran. Infeksi

dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard

atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat

terjadi ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.

Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas

dari endokard merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infeksi.

Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang disebabkan jamur

biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang besar

pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat teranggkut sampai di otak,

limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak, kulit, dan paru. Bila

emboli menyangkut di ginjal. akan meyebabkan infark ginjal,

glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan

nyeri tekan.

2.4 Manifestasi Klinik

Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas. Sejak kapan

penyakitnya mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan

demam, letih-lesu, keringat malam banyak, nafsu makan berkurang, berat

badan menurun, sakit sendi, sakit dada, sakit perut, hematuria, buta

mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki), dan sakit pada

kulit.

1. Manifestasi umum

Mirip dengan influenza tidak jelas tentang adanya kelemahan dan tidak

nafsu makan,berat badan turun, batuk, nyeri sendi dan punggung.

Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau

tidak teratur sama sekali. Suhu 38 - 40 C terjadi pada sore dan malam

hari, kadang disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia

ditemukan bila infeksi telah berlangsung lama. pada sebagian penderita

ditemukan pembesaran hati dan limpha.

Page 9: makalah endokarditis

2. Manifestasi Emboli dan Vaskuler

Fenomena emboli dapat termanifestasi di paru (pneumonia

berulang, abses pulmo), ginjal (hematuria, gagal ginjal), limpha (nyeri

abdomen kuadran kiri atas), jantung (myokardium infark), otak (stroke)

Manifestasi vaskuler ditemukan perdarahan splinter (garis atau

goresan perdarahan) biasa dilihat dikuku jari tangan atau kaki, dan

ptekia dapat muncul di konjungtiva dan membrane mukosa. Ptekia

timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada). umumya

sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi

kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada

masa penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan

(splinter hemorrhagic).

3. Manifestasi Jantung

Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit jantung, tanda-tanda

yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi, sianosis, atau jari

tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong sekali

untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun,

perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung

terjadi pada stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi

pada insufisiensi aorta dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan

katub pulmonal dan trikuspid serta penyakit jantung bawaan non

valvular .

Endokarditis infeksi akut

Infeksi akut lebih sering timbul pada jantung yang normal, berbeda dengan

infeksi sub akut, penyakitnya timbul mendadak, tanda-tanda infeksi

lebih menonjol, panas tinggi dan menggigil, jarang ditemukan

pembesaran limfa, jari tabuh, anemia dan ptekia . Emboli biasanya

sering terjadi pada arteri yang besar sehingga menimbulkan infark atau

abses pada organ bersangkutan. Timbulnya murmur menunjukkan

kerusakan katub yang sering terkena adalah katub trikuspid berupa

kebocoran, tampak jelas pada saat inspirasi yang menunjukkan gagal

Page 10: makalah endokarditis

jantung kanan, vena jugularis meningkat, hati membesar, nyeri tekan,

dan berpulsasi serta udema. Bila infeksi mengenai aorta akan terdengar

murmur diastolik yang panjang dan lemah. Infeksi pada aorta dapat

menjalar ke septum inter ventricular dan menimbulkan abses. Abses

pada septum dapat pecah dan menimbulkan blok AV . Oleh karena itu

bila terjadi blok AV penderita panas tinggi, kemungkinan ruptur katub

aorta merupakan komplikasi yang serius yang menyebabkan gagal

jantung progresif. Infeksi katub mitral dapat menjalar ke otot papilaris

dan menyebabkan ruptur hingga terjadi flail katub mitral.

Page 11: makalah endokarditis

2.5 Web Of Caution

Page 12: makalah endokarditis

2.6 Pemeriksaan Diagnostik1. Laboratorium

Leukosit dengan jenis netrofil, anemia normokrom normositer,

LED meningkat, immunoglobulin serum meningkat, uji fiksasi anti gama

globulin positf, total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam

serum menurun, kadar bilirubin sedikit meningkat.

Pemeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan

hematuria secara mikroskopik. Yang penting adalah biakan mikro

organisme dari darah . Biakan harus diperhatikan darah diambil tiap hari

berturut-turut dua / lima hari diambil sebanyak 10 ml dibiakkan dalam

waktu agak lama (1 - 3 minggu) untuk mencari mikroorganisme yang

mungkin berkembang agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media

yang sesuai. NB: darah diambil sebelum diberi antibiotik . Biakan yang

positif uji resistansi terhadap antibiotik.

Anemia normokrom normositer. Terdapat toxic granule, kadang

didapatkan staphylococcus dalamnya. LED akan meningkat, lekostosis,

kultur darah (+).

2. EKG

Kelainan EKG yang dijumpai adanya infark miokard karena

emboli dari arteri koronaris karena vegetasi. Kelainan konduksi berupa

arteri ventricular aritmia dapat juga terjadi karena perluasan infark

miokardium, abaces didekat sistim konduksi, sehingga terjadi blok sistim

hantaran.

3. Foto dada : terlihat di atasi dari satu atau lebih dari bilik jantung, yang

akan berkembang menjadi kegagalan ventrikel kiri dengan terlihatnya

adema paru, pleuraleffusi.

4. Echocardiografi

Diperlukan untuk:

melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar ( > 5

mm)

melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif

Page 13: makalah endokarditis

mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis ( prolap

mitral, fibrosis, dan calcifikasi katub mitral )

penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya

destrruktif katub aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan

penggantian katub

2.7 Diagnosis

Diagnosis endokarditis infeksi dapat ditegakkan dengan sempurna bila

ditemukan kelainan katub, kelainan jantung bawaan, dengan murmur ,

fenomena emboli, demam dan pembiakan darah yang positif. Diagnosis

dapat ditegakkan bila memenuhi kriteria diatas.

Endokarditis pasca bedah dapat diduga bilamana terjadi panas,

leukositosis dan anemia sesudah operasi kardiovaskuler atau operasi

pemasangan katub jantung prostetik.

2.8 Penatalaksanaan

Pengobatan terhadap penyebab infeksi endokarditis akan mengurangi

resiko emboli serebral. Resiko emboli ulang jarang terjadi setelah

pemberian terapi yang memadai. Terapi yang diberikan yaitu: penicillin G

4x3 juta unit/hari selama 4minggu, kemudian diteruskan gentamicin 3x1

mg/koagulan/hari selama 2 minggu. Tindakan pembedahan perlu

dipertimbangkan apabila dengan pemberian antibiotic mengalami

kegagalan.

Pada keadaan-keadaan seperti:

1. Emboli yang berulang

2. Terjadinya absces sehingga terjadi kelainan sistim konduksi

3. Pada pemeriksaan echokardiography terdapat lebih dari satu major

emboli dengan ukuran lebih 10 mm

4. Terjadi kegagalan jantung

5. Jamur sebagai penyebab endokarditisnya

6. Pada katup tiruan dimana terjadi infeksi bakteri pyogenik.

Maka pada keadaan-keadaan tersebut perlu dipertimbangkan tindakan-

tindakan pembedahan. Penatalaksaan terhadap komplikasi neurologi

tergantung dari komplikasi apa yang terjadi.

Page 14: makalah endokarditis

Pemberian obat yang sesuai dengan uji resistensi dipakai obat yang

diperkirakan sensitif terhadap mikroorganisme yang diduga. Bila

penyebabnya streptokokus viridan yang sensitif terhadap penicillin G ,

diberikan:

Dosis 2,4 - 6 juta unit per hari selama 4 minggu, parenteral untuk

dua minggu

Kemudian dapat diberikan parenteral / peroral penicillin V karena

efek sirnegis dengan streptomicin, dapat ditambah 0,5 gram tiap 12

jam untuk dua minggu . Kuman streptokokous fecalis (post operasi

obs-gin) relatif resisten terhadap penisilin sering kambuh dan resiko

emboli lebih besar oleh karena itu digunakan penisilin bersama

dengan gentamisin yang merupakan obat pilihan.

Dengan dosis penisilin G 12 - 24 juta unit/hari,dan gentamisin 3 - 5

mg/kgBB dibagi dalam 2 - 3 dosis. Ampisilin dapat dipakai untuk

pengganti penisilin G dengan dosis 6 - 12 gr/hari .

Lama pengobatan 4 minggu dan dianjurkan sampai 6 minggu. Bila

kuman resisten dapat dipakai sefalotin 1,5 gr tiap jam (IV) atau

nafcilin 1,5 gr tiap 4 jam atau oksasilin 12 gr/hari atau vankomisin

0,5 gram/6 jam, eritromisin 0,5 gr/8 jam lama pemberian obat

adalah 4 minggu.

Untuk kuman gram negatif diberikan obat golongan aminoglikosid :

gentamisin 5 - 7 mg/kgBB per hari, gentamisin sering

dikombinsaikan dengan sefalotin, sefazolia 2 - 4 gr/hari , ampisilin

dan karbenisilin.

Untuk penyebab jamur dipakai amfoterisin B 0,5 - 1,2 mg/kgB per

hari (IV) dan flucitosin 150 mg/Kg BB per hari peroral dapat

dipakai sendiri atua kombinasi.

Infeksi yang terjadi katub prostetik tidak dapat diatasi oleh obat

biasa, biasanya memerlukan tindakan bedah. Selain pengobatan dengan

antibiotik penting sekali mengobati penyakit lain yang menyertai

seperti : gagal Jantung . Juga keseimbangan elektrolit, dan intake yang

cukup .

Page 15: makalah endokarditis

2.9 Komplikasi

Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan:

1. Infark atau infark berdarah

2. Perdarahan intra serebral, SAB, perdarahan subdural

3. Proses desak ruang, seperti absces atau mycotic aneurysma

4. Perubahan fungsi otak karena berbagai faktor.

Bila terjadi emboli akan mengakibatkan:

a. Gejala neurologik fokal bila mengenal hanya satu pembuluh darah

b. lebih dari satu pembuluh darah tergantung dari iskemianya apakah dapat

membaik sebelum terjadi kerusakan yang permanen maka gejalanya

mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan kerusakan jaringan otak

dan terjadi proses supurasi.

Hal tersebut mengakibatkan:

- Septik atau septik meningitis

- Absces, mikro absces otak

- Meningoencephalitis

- Bila dinding arteri atau vasa vaserum terkena maka akan terjadi

aneurysma, yang akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah

yang bersangkutan.

2.10 Prognosis

1. Endokarditis mempunyai prognosis yang buruk bila:

a. Bakteri penyebab non streptococcus

b. Berkembang menjadi payah jantung

c. Berkenanya katup aorta

d. Infeksi pada katup tiruan

e. Usia tua

f. Terjadinya absces pada miokard

2. Komplikasi endokarditis bakterialis ke sistim saraf akan lebih

memperburuk prognosenya, dengan angka kematiannya

2.11 Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian awal

Page 16: makalah endokarditis

Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi:

1. Identitas Pasien

Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan,

agama, alamat.

2. Keluhan Utama

Keluhan yang dirasakan klien saat pengkajian yaitu nyeri,demam

tinggi, sesak nafas.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Adanya nafas pendek, kelemahan, demam tinggi, nyeri pada dada

dan tidak khas, adanya tanda kemerahan di kulit tangan dan kaki

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mempunyai riwayat penyakit demam rematik

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga mempunyai penyakit yang menurun atau menular.

6. Psikososial

Klien biasanya cemas dengan keadaaan sakitnya

2. Anamnese dan Pemeriksaan Fisik

a. Respirasi : (B1: Breathing)

data subyektif:

Napas pendek ,memburuk pada malam hari

data obyektif:

Dyspnea nocturnal

Batuk

Inspirasi wheezing

Takipnea

creackles dan ronchi lemah

Respirasi lambat

b. Sirkulasi (B2: blood)

data subyektif :

Mempunyai riwayat demam rematik, keturunan penyakit jantung,

pernah operasi jantung, by-pass

sering berdebar

Page 17: makalah endokarditis

data obyektif :

Takikardi, disritmi , friction rub perikardia, murmur, disfungsi

otot-otot papila,irama gallop S3/S4 , edem

Peningkatan vena jugularis,ptekia (konjungtiva dan membran mukus)

Perdarahan pada bagian tertentu Osler’s nodes pada jari/jari kaki Janeway lessions (telapak tangan,dan kaki)

c. Persyarafan (B3: Brain): biasanya composmentis

d. Perkemihan (B4: Bladder):

data subyektif :

Riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal

Riwayat frkwensi pemasukkan urin menurun

data obyektif :

Konsentrasi urine keruh/pekat

e. Pencernaan (B5:Bowel):

f. Aktivitas/istirahat :

Data subyektif : Keletihan, kelemahan

Data obyektif :

Takikardia

Tekanan darah menurun

Dispnoe pada saat aktivitas

3. Pemeriksaan penunjang

1. EKG menunjukkan adanya iskemia, hipertropi, blok konduksi, disritmia

(elevasi ST), PR depresi

2. Echocardiografi: adanya efusi perikardial, hipertropi perikardial,

disfungsi katub, dilatasi atrium

3. Enzim jantung: peningkatan CPK, tapi MB inzuenzim tidak ada

4. Rontgen: terlihat pembesaran jantung, infiltrat pulmonal

5. Kultur darah : untuk mengisolasi penyebab bakteri , virus dan jamur

6. BUN: mengevaluasi uremia (kemungkinan faktor pencetus)

4. Prioritas keperawatan:

Page 18: makalah endokarditis

1. Timbulnya nyeri

2. Peningkatan istirahat dan membantu perawatan diri

3. Kaji pengobatan / penyebab yang mendasari

4. Mengatur sistim penyakit yang mendasari/ dan mencegah komplikasi

5. Petunjuk penyebab penyakit, pengobatan dan pencegahan

5. Tujuan Intervensi:

1. Nyeri dapat dikontrol

2. Tingkat aktifitas (kebutuhan dasar) dapat dipenuhi

3. Infeksi dapat dikontrol : tidak terjadi demam

4. Mempertahankan hemodinamik yang stabil; bebas keluhan payah jantung

5. Perubahan gaya jantung

6. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan keterbatasan pengisian jantung/konstraktilitas ventricular, disritmia dan peningkatan kerja ventricular

2. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Ketidakadekuatan oksigenasi akibat pengisian jantung yang tidak adekuat

3. Ketidakefektifan pola nafas berhunbungan dengan nyeri akut akibat inflamasi

4. Nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan5. Ansietas berhunbungan dengan nyeri( perubahan status kesehatan)

BAB 3

PENUTUP

Page 19: makalah endokarditis

3.1 Kesimpulan

Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya

meliputi dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar,

septum, yang ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan

platelet yang disebut vegetasi, ini berisi makroorganisme.

Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah

mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat,

misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik.

Endokarditis paling banyak disebabkan 90 -95% Streptpkokus viridians

yaitu mikroorganisme yang hidup dalam saluran nafas bagian atas.

Pemberian obat yang diberikan sesuai dengan uji resistensi dipakai obat

yang diperkirakan sensitif terhadap mikroorganisme yang diduga.

Endokarditis mempunyai prognosis yang buruk bila bakteri penyebab

non streptococcus,berkembang menjadi payah jantung, usia tua, terjadinya

absces pada miokard. Komplikasi endokarditis bakterialis ke sistim saraf

akan lebih memperburuk prognosenya, dengan angka kematiannya

3.2 Saran

Kami berharap setiap mahasiswa mampu memahami dan mengetahui

tentang penyakit Endokarditis dan konsep asuhan keperawatan secara

komprehensif. Walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan