BAB 4 INFEKSI ENDOKARDITIS Persentasi endokarditis Fakta-fakta utama Presentasi dengan variasi yang tinggi—tergantung pada patologi intrakardia, virulensi organisme, dan keterlibatan ekstrakardia. Presentasi dapat bersifat insidius, seperti pada infeksi streptokokus, atau disertai gejala-gejala konstitusional yang menonjol seperti pada infeksi staphylococcus aureus. Gambaran-gambaran yang muncul dapat meliputi hal-hal berikut. Manifestasi umum dari sepsis Meliputi malaise, anoreksia, penurunan berat badan, demam, rigor, dan berkeringat malam.Infeksi jangka-panjang mengakibatkan anemia, clubbing, dan splenomegali. Manifestasi kardia dari endokarditis Sepsis mengakibatkan takikardia, hipotensi. Penghancuran katup mengakibatkan murmur baru atau perubahan murmur. Hal ini dapat mengakibatkan gagal jantung progresif dan edema paru. Murmur pansistolik kasar dan deteriorasi akut dapat diakibatkan oleh perforasi septum interventrikular atau 167
Tindakkan yang dilakukan adalah dengan memutuskan rantai siklus hidup nyamuk aedes aegypti pada fase nyamuk dewasa dan fase larva hidup. Dapat dilakukan dengan cara :
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 4INFEKSI ENDOKARDITIS
Persentasi endokarditisFakta-fakta utama
Presentasi dengan variasi yang tinggi—tergantung pada patologi intrakardia,
virulensi organisme, dan keterlibatan ekstrakardia.
Presentasi dapat bersifat insidius, seperti pada infeksi streptokokus, atau disertai
gejala-gejala konstitusional yang menonjol seperti pada infeksi staphylococcus
aureus. Gambaran-gambaran yang muncul dapat meliputi hal-hal berikut.
Manifestasi umum dari sepsisMeliputi malaise, anoreksia, penurunan berat badan, demam, rigor, dan berkeringat
malam.Infeksi jangka-panjang mengakibatkan anemia, clubbing, dan splenomegali.
Manifestasi kardia dari endokarditis Sepsis mengakibatkan takikardia, hipotensi.
Penghancuran katup mengakibatkan murmur baru atau perubahan murmur. Hal
ini dapat mengakibatkan gagal jantung progresif dan edema paru.
Murmur pansistolik kasar dan deteriorasi akut dapat diakibatkan oleh perforasi
septum interventrikular atau ruptur sinus dari aneurisme valsalva ke dalam
ventrikel kanan.
Blok atrioventrikular (AV) derajat-tinggi {2-4% infeksi endokarditis (IE)} terjadi
dengan perluasan infeksi intrakardia ke dalam septum interventrikular (misalnya,
dari katup aorta).
Abses intrakardia dapat terlihat pada infeksi katup apapun (25-50% dari
endokarditis aorta, 1-5% endokarditis mitral namun jarang terjadi pada trikuspid)
dan paling sering terjadi pada endokarditis katup prostetik.
Perikarditis
167
Manifestasi deposisi kompleks imunKulit: Petechiae (paling sering terjadi), splinter hemoragi; nodus osler {nodul kecil yang
nyeri (pulp infarcts) pada tangan dan kaki yang menetap selama berjam-jam sampai
berhari-hari}; lesi Janeway (daerah eritematosa yang tidak nyeri dan/atau perdarahan
pada telapak tangan dan kaki).
Mata: Roth spots (perdarahan oval retina dengan pusat yang pucat terletak dekat
Renal: Hematuria mikroskopik, glomerulonefritis dan gangguan ginjal.
Serebral: Ensefalopati toksik
Muskuloskeletal: arthralgia atau arthritis.
Manifestasi sistemik endokarditisManifestasi umum sepsisMeliputi malaise, anoreksia, penurunan berat badan, demam, rigor, dan berkeringat
malam.Infeksi jangka panjang mengakibatkan anemia, clubbing, dan splenomegali.
Emboli sepsis Emboli sepsis terlihat pada 20-45% pasien dan dapat melibatkan sirkulasi
apapun {otak, tungkai, koronaria, ginjal, atau limpa; emboli paru disertai
endokarditis trikuspid (liat endokarditis sisi kanan, hal.190)}.
Sekitar 40% pasien yang mengalami emboli akan mengalami kasus yang
rekuren.
Resiko tergantung pada organisme (paling sering pada infeksi Gram-negatif, S.
aureus atau kandida) serta keberadaan dan ukuran vegetasi (emboli pada 30%
pasien tanpa vegetasi melalui echokardiografi, 40% disertai vegetasi <5 mm dan
65% disertai vegetasi >5 mm).
Tanyakan secara khusus terhadap riwayat pengobatan gigi, infeksi,
pembedahan, penggunaan obat intravena (IV), atau instrumentasi, yang dapat
mengakibatkan bakteremia.
Periksa adanya sumber-sumber potensial infeksi, misalnya pada gigi/ lesi kulit.
Faktor-faktor resiko endokarditis dapat dilihat dalam tabel berikut.
168
Faktor-faktor resiko infeksi endokarditis
Resiko tinggi Katup prostetikEndokarditis bakterial sebelumnyaPenyakit katup aortaRegurgitasi mitral atau penyakit mitral campuranPenyakit jantung sianosis kongenitalPatent duktus arteriosusShunt L-->R yang tidak dikoreksiShunt intrakardia dan paru-sistemik
Resiko menengah Mitral valve prolapse (MVP) dengan regurgitasi atau penebalan katupStenosis mitralPenyakit katup trikuspidStenosis paruKardiomiopati hipertrofiPenyakit katup aorta bikuspidalPenyakit katup degeneratif pada lansiaTrombus mural (misalnya, pada post infark)
Resiko rendah MVP tanpa regurgitasiInkompetensi trikuspid tanpa gangguan strukturalAtrial septal defect (ASD)Bedah koreksi shunt L-->R tanpa shunt residualKalsifikasi anulus katup mitral (MV)Penyakit jantung iskemik dan/atau coronary arterybypass graft (CABG) sebelumnyaPacu jantung permanenMiksoma atrial
Faktor-faktor predisposisi lainnya Prostesis arterial atau fistula arteriovenous Bakteremia rekuren, misalnya pada pengguna obat-obatan IV, penyakit periodontal
berat, karsinoma kolon Kondisi-kondisi yang menjadi predisposisi infeksi, seperti diabetes, gagal ginjal,
alkoholisme, imunosupresi. Pemasangan sentral line sebelumnya
Pada banyak kasus tidak ditemukan faktor resiko yang jelas
169
Diagnosis endokarditisFakta-fakta utama
Gambaran klinis dapat bersifat non-spesifik dan diagnosisnya cukup
menyulitkan.
Mempertahankan dugaan yang kuat terhadap pasien yang datang dengan
demam yang tidak dapat dijelaskan, lesi jantung predisposisi, bakteremia, dan
fenomena emboli.
Klasifikasi duke Dibuat pada tahun 1994 sebagai upaya menstandardisasi diagnosis IE
Sangat spesifik (99%) dan sensitif (92%)
Beberapa modifikasi, versi paling terbaru akan dibahas lebih lanjut.
Kriteria mayor Kultur darah positif
o Mikroorganisme yang umum pada IE dari dua kultur darah yang berbeda
o Kultur darah positif yang persisten
o Kultur darah positif tunggal untuk Coxiella Burnettii atau antibodi fase I
o Titer C. Burnettii>1:800
Bukti adanya keterlibatan endokardia: echokardiogram positif
o Osilasi massa intrakardia (vegetasi)
o Abses
o Gangguan parsial baru pada katup prostetik
o Regurgitasi katup baru
Kriteria minor Kondisi predisposisi atau penggunaan obat
Kultur darah Ambil 3-4 set kultur dari berbagai lokasi setidaknya dalam rentang waktu 1 jam dan menginokulasi setidaknya 10 mL/botol untuk tingkat pendeteksian yang optimal. Botol kultur aerobik dan anaerobik harus digunakan. Laboratorium harus disarankan bahwa IE merupakan kemungkinan, terutama jika terdapat dugaan organisme yang jarang ditemukan. Pada pasien yang stabil dengan terapi antibiotik, dosis terapi harus ditunda untuk memungkinkan pengambilan kultur darah pada beberapa hari secara berturut-turut. Periksa kultur jangka panjang (fungi) pada pengguna obat IV.
Full blood count (FBC) Dapat menunjukkan hasil normokromik, anemia normositik (kecuali defisiensi hematin), leukositosis netrofil, dan mungkin trombositopenia.
Urea dan elektrolit (U&E) Mungkin mengalami gangguan (harus diawasi selama perawatan)
Liver function tests (LFTs) Dapat mengalami gangguan, terutama dengan peningkatan alkalin fosfatase (ALP) dan gamma glutamil transferase (GGT).
Erythrocyte sedimentation rate (ESR)/ C-reactive protein (CRP)
Reaksi fase akut
Urinalisis Hematuria mikroskopik ± proteinuria Imunologi Peningkatan poliklonal pada kadar komplemen, lgs serum Elektrokardiogram (ECG) Dapat mengalami perubahan terkait dengan penyebab
mendasar apapun. Mungkin terdapat blok atrioventrikular (AV) atau defek konduksi (terutama abses akar aorta) dan, jarang terjadi (emboli), miokard infark (MI) akut.
Chest X-ray (CXR) Dapat normal. Perhatikan adanya edema paru atau multipel daerah yang terinfeksi atau infark akibat emboli sepsis (endokarditis trikuspid).
Echokardiografi (ECHO) ECHO transtorasik dapat memastikan adanya lesi katup dan/atau menunjukkan adanya vegetasi jika ukurannya >2 mm. Transoesophageal echocardiography (TOE) lebih sensitif terhadap abses akar aorta dan keterlibatan katup mitral. ECHO yang normal tidak menyingkirkan diagnosis
172
Magnetic resonance imaging (MRI, jarang digunakan)
Berguna dalam mengidentifikasi perluasan paravalvular, aneurisme akar aorta, dan fistula
Dentisi Semua pasien harus menjalani OPG (orthopentamogram—gambaran sinar-X gigi) dan konsultasi gigi-geligi
Swab Lokasi infeksi yang potensial (lesi kulit) Ventilasi/ perfusi (V/Q) Pada kasus-kasus dimana terdapat dugaan endokarditis sisi-
kanan, pemeriksaan ini dapat menunjukkan defek yang tidak sesuai
Aliran yang abnormal di sekitar cincin katup prostetik menghasilkan mikro trombi
dan non-bacterial thrombotic vegetations (NBTV), yang dapat terinfeksi selama
bakteremia transien. Sumber infeksi biasanya dari gigi geligi atau sepsis
urologis, atau dari saluran intravena.
Infeksi dini dengan organisme yang lambat (misalnya, Strep. epidemidis) yang
dapat membutuhkan waktu beberapa bulan untuk dapat bermanifestasi secara
klinis.
182
Beberapa organisme yang sering ditemukan yaitu stafilokokus koagulase-negatif,
Staph. Aureus, Strep. viridans, atau enterokokus
Resiko: prosedur-prosedur invasif, sepsis dental—pada endokarditis primer
Penanganan: seringkali memerlukan intervensi bedah sehingga memiliki tingkat
mortalitas yang tinggi, namun lebih kecil dibandingkan dengan PVE dini.
Sterilisasi infeksi mungkin dapat dilakukan pada bioprotesis hanya dengan
menggunakan antibiotik IV.Pembedahan (lihat pembedahan untuk endokarditis,
hal.202) selanjutnya dapat ditunda.
Gambar 4.1.vegetasi mobile (V) melekat pada pintu katup aorta prostetik (L) pada pria dengan
endokarditis infeksi. Dipublikasi kembali dengan seijin Tuna IC, Harrison MR (2001).Gambara dalam
kedokteran medis. N Engl Med 344(4): 275.
Pembedahan pada endokarditisDiskusikan secara dini dengan pusat kesehatan kardiotorasik regional: intervensi
dengan segera mungkin dapat dilakukan.
Intervensi bedah mungkin diperlukan, baik selama infeksi aktif atau selanjutnya
karena derajat destruksi katup. Waktu yang optimal tergantung pada sejumlah
faktor:
183
o Toleransi hemodinamik dari lesi
o Hasil pengobatan infeksi
o Adanya komplikasi
Pilihan terapi antimikroba dapat dimodifikasi tergantung pada hasil mikrobiologi
dari spesimen-spesimen intraoperatif. Sampel harus dikirim untuk dikultur,
pewarnaan, tes imunologi, dan PCR, tergantung dari organisme yang diduga.
Durasi terapi antimikroba tergantung pada gambaran klinis:
o Spesimen operatif kultur-negatif: 2-3 minggu pada infeksi katup dan 3-4
minggu pada abses
o Spesimen operatif kultur-positif: 3-4 minggu pada infeksi katup dan 4-6
minggu pada abses.
Waktu terapi ditentukan melalui gambaran klinis. Indikasi American College of
Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) untuk pembedahan dapat
dilihat pada Tabel 4.2. Pada pasien dengan cedera neurologis, pembedahan
harus ditunda untuk menghindari perdarahan intrakranial jika fungsi kardia
memungkinkan (infark emboli—penundaan 10-14 hari, perdarahan 21-28 hari
dan jika ruptur aneurisme mikotik telah direparasi).
Waktu dalam melakukan pembedahan (Tabel 4.2)
Jika pasien stabil secara hemodinamik, pembedahan dapat ditunda sampai
terapi antibiotik sudah selesai. Penanganan akhir tergantung pada katup yang
terkena, tingkat destruksi, dan efeknya terhadap fungsi ventrikel. Regurgitasi
aorta dan mitral yang berat biasanya memerlukan pembedahan; regurgitasi
trikuspid jika dapat ditoleransi dengan baik, dapat ditangani secara medis.
Dekompensasi (gagal jantung kongestif berat atau sindroma curah jantung
rendah dengan gangguan fungsi renal) dapat merespon terhadap terapi namun
tingkat mortalitas cukup tinggi.
Pasien-pasien ‘metastable’ yang telah berhasil ditangani setelah episode
dekompensasi akut harus dipertimbangkan untuk menjalani operasi secara dini
setelah 2-3 minggu terapi antibiotik.
184
Onset komplikasi yang terdaftar di bagian sebelah tabel merupakan indikasi
terhadap pembedahan secara dini.
Hasil penanganan infeksi Infeksi yang persisten atau relaps (secara klinis ataupun laboratoris) walaupun
dengan pemberian antibiotik yang sesuai pada dosis yang adekuat dapat
diakibatkan oleh organisme yang resisten atau abses (paravalvular,
ekstrakardia). Pertimbangkan penggantian katup jika fokus ekstrakardia tidak
ditemukan.
Organisme dapat mempengaruhi keputusan tindakan: pertimbangan
pembedahan dini pada endokarditis fungal atau endokarditis prostetik dengan E.
coli atau S. aureus.
Adanya komplikasi Blok AV derajat tinggi
Perforasi septum interventrikular
Ruptur aneurisme sinus Valsalva ke dalam ventrikel kanan (RV)
Abses intrakardia
Endokarditis prostetik, terutama yang terkait dengan prostetik yang tidak stabil
Pilihan operasi Adanya abses annular membuat pembedahan lebih menyulitkan secara teknis
Endokarditis mitral dan trikuspid: reparasi katup kompeten (bukan penggantian
katup) merupakan solusi yang terbaik, yang meminimalkan materi prostetik,
memaksimalkan kebebasan dari tindakan re-operasi. Secara teknis, prosedur ini
cukup menyulitkan.
Katup aorta: abses annular mungkin memerlukan penggantian akar aorta
Resiko tambahan dari tingkat mortalitas operatif terkait dengan endokarditis yaitu
2-5%, dengan resiko tambahan yang cukup besar jika pasien datang dengan
syok kardiogenik atau setelah perawatan rumah sakit dalam jangka waktu yang
lama.
185
Tabel 4.2 Indikasi dan waktu pembedahan pada endokarditis infeksi katup sisi-kiri
Rekomendasi: Indikasi untuk pembedahan WaktuA. Gagal jantung
IE aorta atau mitral dengan regurgitasi akut berat atau obstruksi katup yang menyebabkan edema paru refraktoris atau syok kardiogenik
Darurat
IE aorta atau mitral dengan fistula didalam ruang jantung atau perikardium yang menyebabkan edema paru refraktoris atau syok
Darurat
IE aorta atau mitral dengan regurgitasi akut berat atau obstruksi katup dan gagal jantung persisten atau tanda-tanda echokardiografi dari toleransi hemodinamik yang buruk (penutupan mitral secara dini atau hipertensi paru)
Kegawatan
IE aorta atau mitral dengan regurgitasi berat dan tanpa HF ElektifB. Infeksi yang tidak terkendali
Infeksi lokal yang tidak terkendali (abses, aneurisme palsu, fistula, pembesaran vegetasi)
Kegawatan
Demam yang persisten dan kultur darah positif >7-10 hari KegawatanInfeksi yang disebabkan oleh fungsi atau organisme multiresisten
Kegawatan/elektif
C. Pencegahan emboliIE aorta atau mitral dengan vegetasi yang besar (>10 mm) setelah satu atau lebih episode emboli walaupun dengan terapi antibiotik yang sesuai
Kegawatan
IE aorta atau mitral dengan vegetasi yang besar (>10 mm) dan prediktor-prediktor komplikasi lainnya (gagal jantung, infeksi persisten, abses)
Kegawatan
Vegetasi tunggal yang sangat besar (>15 mm) Kegawatan
a. Pembedahan darurat: pembedahan yang dilakukan dalam waktu 24 jam, pembedahan kegawatan: dalam beberapa hari, pembedahan elektif: setelah setidaknya 1 atau 2 minggu terapi antibiotik.Pembedahan dapat dilakukan jika prosedur yang mempertahankan fungsi katup memungkinkan.Diproduksi kembali dari Guidelines on Prevention, Diagnosis, and Treatment of Infective Endocarditis (versi baru 2009).The Task Force on the Prevention, Diagnosis, and Treatment of Infective Endocarditis of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J 30: 2369-413. http://www.escardio.org/guidelines-surveys/esc-guidelines/GuidelinesDocuments/guidelines-IE-FT-.pdf .
Pedoman ACC/AHA mengenai profilaksis endokarditis diperbarui pada 2008
untuk merefleksikan pendapat konsensus bahwa antibiotik profilaksis rutin tidak
diindikasikan pada sebagian besar dari apa yang sebelumnya dianggap pasien
yang beresiko terhadap prosedur-prosedur seperti koreksi gigi-geligi, endoskopi,
dll.
Walaupun mengurangi penggunaan antibiotik dapat memberikan manfaat
populasi yang penting dalam bentuk penurunan evolusi spesies yang resisten,
dalam rasio resiko: manfaat pada tingkat individual, banyak dokter terus
memberikan profilaksis menurut pedoman yang dijelaskan sebelumnya (lihat
Tabel 4.3 dan 4.4).
Presentasi endokarditis, Tabel 4.1, hal. 195 menunjukkan kondisi-kondisi jantung
terhadap resiko IE. Resiko tinggi dan moderat memerlukan profilaksis; resiko
‘rendah’ tidak memerlukan profilaksis.
Regimen pengobatan dapat dimodifikasi, tergantung pada ‘derajat resiko’ (terkait
pasien dan prosedur) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.3 rekomendasi profilaksis pada endokarditis infeksi bagi pasien-pasien dengan
resiko tertinggi menurut jenis prosedur yang dijalani
Rekomendasi: profilaksis
A. Prosedur-prosedur gigi-geligiAntibiotik profilaksis hanya dipertimbangkan pada prosedur-prosedur gigi-geligi yang memerlukan manipulasi gingiva atau daerah periapikal gigi atau perforasi mukosa oral
Antibiotik profilaksis tidak direkomendasikan untuk infeksi anestesi lokal pada jaringan yang tidak terinfeksi, pencabutan jahitan, foto sinar-X gigi, penggantian atau penyesuaian prostodontis yang dapat dilepas atau peralatan orthodontis atau kawat gigi. Profilaksis juga tidak direkomendasikan setelah penanggalan gigi atau trauma pada bibir dan mukosa oral.
B. Prosedur-prosedur saluran respiratorisAntibiotik profilaksis tidak direkomendasikan pada prosedur saluran respiratoris, termasuk bronkoskopi atau laringoskopi, intubasi transnasal atau endotrakea
C. Prosedur-prosedur gastrointestinal atau urogenitalAntibiotik profilaksis tidak direkomendasikan pada gastroskopi, kolonoskopi, sitoskopi, atau echokardiografi transesofagus
D. Kulit dan jaringan lunakAntibiotik profilaksis tidak direkomendasikan pada prosedur apapunaUntuk penanganan jika terdapat infeksi, lihat pada bab sebelumnya.
187
Diproduksi kembali dari Guidelines on Prevention, Diagnosis, and Treatment of Infective Endocarditis (versi baru 2009).The Task Force on the Prevention, Diagnosis, and Treatment of Infective Endocarditis of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J 30: 2369-413. http://www.escardio.org/guidelines-surveys/esc-guidelines/GuidelinesDocuments/guidelines-IE-FT-.pdf
Tabel 4.4 antibiotik profilaksis
Regimen minimal1 jam sebelum 6 jam sesudah
Tidak ada alergi penisilin Amoksisilin 3g per oral Tidak ada dosis keduaAlergi terhadap penisilin Klindamisin 300-600mg per
oralTidak ada dosis kedua
Modifikasi fleksibel tergantung pada ‘derajat resiko’ Dosis tambahan setelah prosedur Aminoglikosida tambahan Pemberian parenteral
Regimen maksimal1 jam sebelum 6 jam sesudah
Tidak ada alergi penisilin Amoksisilin 2 g IV +Gentamisin 1,5 mg/kg IM/IV
1-1,5 g per oral
Tidak ada dosis keduaAlergi penisilin Vankomisin 1 g IV selama 1
jam+Gentamisin 1,5 mg/kg IM/IV
1 g IV pada 12 jam
Tidak ada dosis kedua
Tinjauan pasien rawat jalanWaspadalah terhadap pemulangan pasien dari proses tindak lanjut rutin