Top Banner
MAKALAH EKONOMI MONETER “PERMINTAAN AKAN UANG” Nama Kelompok: Yosephine Rose Christine 0901025022 Jessica Ayu Margita 1001025015 Nur Hidayah 1101025165
36

MAKALAH EKONOMI MONETER

Feb 06, 2023

Download

Documents

Berlian Nur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH EKONOMI MONETER

MAKALAH EKONOMI MONETER

“PERMINTAAN AKAN UANG”

Nama Kelompok:

Yosephine Rose Christine 0901025022

Jessica Ayu Margita 1001025015

Nur Hidayah 1101025165

Page 2: MAKALAH EKONOMI MONETER

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MULAWARMANBAB I

PENDAHULUAN

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses

perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum

mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi

kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia

lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang

sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri;

singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada

kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak

cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh

barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka

mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan

barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah

sistem “barter” yaitu barang yang ditukar dengan barang.

Page 3: MAKALAH EKONOMI MONETER

Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang

dirasakan dengan sistem ini.

Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang

mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan

barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh

barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan

nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.

Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk

menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat

tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran

itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally

accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar

diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-

benda yang merupakankebutuhan primer sehari-hari;

misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat

tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang

Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang:

orang Inggris menyebut upah sebagai salaryyang berasal dari

bahasa Latin salarium yang berarti garam. Barang-barang yang

dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah

dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang

logam.

Page 4: MAKALAH EKONOMI MONETER

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam

pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain

karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai

pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage),

dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta

timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda

tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.

Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam

dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi

sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak,

mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-

pindahkan.

Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-

syarat tersebut adalah emasdan perak. Uang logam emas dan

perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money).

Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai

nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).

Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur,

menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas

dalam menyimpan uang logam.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu

anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang

harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah

Page 5: MAKALAH EKONOMI MONETER

logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang

logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar

sehingga diciptakanlah uang kartal (Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, 1999: 49-61)[1], mula-mula uangkartal

(kertas)  yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas

dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi.

Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu

merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang

disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat

ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan

selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara

langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka

menjadikan“kertas-bukti” tersebut sebagai alat tukar.

Page 6: MAKALAH EKONOMI MONETER

BAB II

PEMBAHASAN

1. KRONOLOGI UANG

Dapat dibayangkan bila dalam kehidupan masyarakat saat

ini tidak ada uang ? Apa yang terjadi bila kita membutuhkan

makanan, membutuhkan rumah, membutuhkan alat transportasi ?

Sanggupkan masyarakat bertahan tanpa uang ?

Page 7: MAKALAH EKONOMI MONETER

Sarana utama untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari adalah

uang. Uang digunakan masyarakat untuk membeli kebutuhan

sehari-hari. Di dalam ilmu ekonomi, uang termasuk bagian yang

dipelajari dalam Ekonomi Moneter.

Di dalam masyarakat tradisional, uang didefinisikan

sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat

tukar tersebut dapat berupa apa saja yang dapat diterimah

oleh masyarakat dalam proses pertukaran. Sedangkan uang dalam

ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai

berikut (Sidiq, Sahabudin, 2005: 31-41) yaitu ; menurut

(R.G.Thomas 2001)beliau mengemukakan uang dalam suatu benda

yang dengan mudah dan umum diterima masyarakat untuk

pembayaran bagi pembelian barang, jasa, dan barang berharga

lainya, serta untuk pembayaran utang. (D.H.Robertson

2001 ) beliau mengemukan uang adalah sesuatu yang  dapat

diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.

(A.C.Pigou 1999 ), uang  adalah alat tukar. Definisi

tersebut  itu tercantum dalam bukunya yang berjudul The Veil

Of Money. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan mengenai

ciri-ciri uang , yaitu ; dapat diterima  umum, dapat

digunakan sebagai alat penukar, dapat digunakan sebagai alat

pembayaran.

Page 8: MAKALAH EKONOMI MONETER

Tahapan yang dilalui manusia hingga terbentuknya uang. Tahap

barter  pada awalnya manusia mampu mencukupi kebutuhan

dengan  cara menghasilkan sendiri alat pemuas kebutuhanya.

Manusia memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya. Dalam

perkembanganya , manusia mengalami peningkatan  kebutuhan.

Hal tersebut menyebabkan  manusia tidak mampu lagi memenuhi

kebutuhannya secara sendiri – sendiri. Manusia akan

membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

seperti pada masyarakat tradisional mereka menggunakan sistem

barter untuk melengkapi kebutuhan hidupnya.

Barter merupakan pertukaran barang dengan barang,

kegiatan ini akan terjadi apabila adanya keinginan diantara

kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut, misalnya

si A membutuhkan garam, sedanngkan si B membutuhkan beras,

dengan adanya kesepakatan maka mereka akan melakukan

transaksi atau pertukaran tersebut. Terlepas dari tahap

barter yang kerap memperoleh kesulitan maka munculah sistem

uang barang. Uang barang ini merupakan barang yang seolah –

olah berfungsih sebagai uang dengan pengaplikasian bahwa

barang tersebut dapat diterima masyarakat(generally

accepted), atau bisa juga barang terebut memiliki nilai yang

tinggi dan di butuhkan sehari – hari misalnya garam.

Page 9: MAKALAH EKONOMI MONETER

Setiap sejarah hidup pasti ada kesulitan dan kendala

yang dihadapi seperti yang di jelaskan tadi setelah

masyarakat tradisional menggunakan sistem barter pasti

mengalami kesulitan dengan munculnya tahap uang barang, dan

begitu juga demikian pada saat uang barang mulai diterapkan

dalam masyarakat, maka lama kelamaan akan timbul juga

berbagai hambatan seperti uang barang tidak memiliki

pecahaan, sulit untuk menyimpan( storage) dan mengangkut

(transportation) dalam jumlah yang besar dan kendala yang

paling berat uang barang ini hanya beredar di daerah tertentu

dan tidak beredar di daerah lain.

Dari hal tersebut untuk menetralisir kesulitan – kesulitan

dalam uang barang maka manusia berusaha menciptakan uang

logam yang terbuat dari emas dan logam, karena masyarakat

menganggap dengan logam dan emas maka akan memperoleh nilai

yang tinggi,langkah,dapat diterima secara umum, tidak mudah

susut, dapat diterima secara umum dan kemungkinan untuk rusak

sangat kecil.

Melihat banyaknya manfaat dan faedah dari uang logam ini

segelintir masyarakat menggunakan uang ini bahkan sampai

sekarangpun, uang logam ini masih dapat di gunakan sebagai

alat tukar. Dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini

lama kelamaan uang logam ini dapat dikatakan sudah langkah

Page 10: MAKALAH EKONOMI MONETER

dan sulit untuk di dapatkan lagi karena emas dan perak di

beberapa daerah merupakan barang langkah, sehingga dibatasi

untuk berbelanja, kemudian persediaannya tidak sama pada

setiap daerah karena pemilikan sumber daya alam yang tidak

merata dan juga sulit memindahkan dalam jumlah besar dan

tidak aman.

Dampak dari pengaruh zaman yang semakin berkembang dan

juga masuknya dampak dari globalisasi ini sangat dirasakan,

sebut saja seperti pembahasan sebelumnya yaitu uang, dari

berbagai bentuk, jenis dan kegunaannya, dan dari setiap

perubahan tersebut muncullah sebuah fase yang di sebut tahap

uang kertas dimana uang kertas merupakan tahap evolusi

penting dalam sejarah uang. Uang kertas disebut juga uang

kepercayaan atau uang tunda. Mengapa demikian? Sebut saja

uang kertas ini ini tidak dijamin dan tidak ditukarkan dengan

emas, masyarakat tetap menerima sebagai alat tukar.

Berbicara mengenai sebuah kepercayaan bahwa masyarakat

tetap menerima karena ada unsur kepercayaan terhadap negara

sebagai pihak yang mengeluarkan uang. Dari segelitir

kepercayaan yang di akui negara terhadap uang kertas tersebut

terdapat pula keuntungan daripada penggunanya uang kertas ini

salah satunya pembiayaan pembuatan lebih murah dibandingkan

dengan uang logam, pengiriman dalam jumlah besar menjadi

Page 11: MAKALAH EKONOMI MONETER

lebih mudah dan efektif, kemudian penambahan atau pengurangan

jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan cepat dan

dengan adanya uang ini, maka uang logam mulia seperti emas

dan perak dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

Selanjutnya kita mengenal tahap penggunaan uang

elektronik Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya

teknologi informasi, mulailah berkembang uang elektronik,

dimana untuk menyelesaikan transaksi ekonomi, pihak yang

melakukan transaksi tidak perlu membawa uang tunai, namun

cukup dengan melakukan pembayaran melalui kartu kredit,

trnasfer antar rekening, yang saat ini bahkan telah dapat

dilakukan melalui internet , serta sms dan hanphone.

Setelah mengenal berbagai tahapan mengenai uang,

selanjutnya kita harus mengetahui fungsi umum dari pada uang

yang dimana sebagai satuan pengukur nilai dimana fungsi ini,

setiap barang atau jasa dapat diukur dan diperbandingkan

nilainya. Sebagai contoh dengan uang Rupiah, sebuah rumah dan

mobil dapat diukur nilainya, serta dapar diperbandingkan

nilai keduanya.

Bila nilai sebuah rumah adalah Rp 200 juta dan sebuah

mobil adalah Rp 100 juta, maka nilai mobil tersebut adalah ½

dari nilai rumah tersebut,  kemudian Sebagai alat tukar-

menukar yang dimana salah satu kelebihan dari uang adalah

Page 12: MAKALAH EKONOMI MONETER

kemampuannya dalam menghilangkan syarat kesamaan keinginan

dalam transaksi barter, karena saat ini semua barang dan jasa

untuk mendapatkannya dapat ditukar dengan uang, selanjutnya

sebagai alat penyimpan kekayaan maksudnya selain dalam bentuk

barang (seperti tanah, emas, rumah, kendaraan, saham),

seseorang dapat menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang

berupa uang kas atau dalam tabungan, dengan kelebihan tidak

perlu secara fisik menyimpan kekayaan tersebut, dan Sebagai

alat pembayaran di masa yang akan datang di artikan sebagai

sebuah transaksi ekonomi tidak selalu selesai dalam satu

saat, namun seringkali berlanjut atau ditunda (pembayarannya)

hingga waktu yang akan datang, sehingga memerlukan uang untuk

melakukan pembayaran di masa yang akan datang.

2. PERMINTAAN AKAN UANG

Teori Kuantitas (Quantity Theory) uang adalah teori

ekonomi mengenai permintaan uang demand for

money (Boediono,1985: 17). Teori kuantitas tergolong sangat

tua namun masih memadai dengan keadaan saat ini. Teori

kuantitas uang membahas penyebab utama terjadinya perubahan

nilai uang atau tingkat harga. Teori ini menyatakan bahwa

perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat

adanya perubahan jumlah uang beredar. Seperti halnya benda-

Page 13: MAKALAH EKONOMI MONETER

benda ekonomi lainnya (ingat, bahwa uang juga merupakan

barang ekonomi), bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam

masyarakat akan mengakibatkan turunnya nilai mata uang.

Menurunnya nilai uang sama artinya dengan naiknya tingkat

harga. Menurut teori kuantitas uang, bertambahnya jumlah uang

yang beredar cenderung mengakibatkan naiknya tingkat harga

(inflasi), dan sebaliknya. Teori kuantitas uang dikemukakan

oleh Irving Fisher. Ia mengemukakan persamaan yang

dinamakan persamaan pertukaran (equation of exchange)Persamaan

pertukaran dinyatakan sebagai berikut:

MV = PT, dimana

M   =          jumlah uang beredar/penawaran uang (money

suplly)

V   =          kecepatan peredaran uang (velocity circulation of

moneya)

P =          tingkat harga-harga (price level)

T    =          jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang

diperjual-belikan dalam satu tahun tertentu (transaction)

Di dalam persamaan tersebut, M sama dengan jumlah uang

kertas, logam, dan uang giral yang beredar (terdapat) dalam

perekonomian. Kecepatan peredaran uang (V) ditentukan

berdasarkan berapa seringnya uang beredar yang terdapat dalam

masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun. Apabila setiap

Page 14: MAKALAH EKONOMI MONETER

jenis uang secara rata-rata berpindah tangan sebanyak sepuluh

kali dalam satu tahun, maka V adalah sepuluh. Nilai P

ditentukan berdasarkan indeks harga. Di dalam perekonomian

terdapat banyak jenis barang dan harganya berbeda-beda pula.

Dari waktu ke waktu harga-harga mengalami perubahan yang

berbeda. Adalah tidak mungkin untuk menggambarkan semua

keadaan ini dalam persamaan di atas. Untuk menunjukkan

keadaan harga-harga dan perubahannya dari tahun ke tahun,

digunakan indeks harga beserta perubahan-perubahannya. T

menunjukkan jumlah barang-barang jadi dan barang-barang

setengah jadi yang diperjualbelikan.

Perlu diingat bahwa PT tidak sama nilainya dengan pendapatan

nasional. Pendapatan Nasional adalah nilai seluruh barang

jadi yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun

tertentu. Nilai tersebut diperoleh dengan menjumlahkan hasil

perkalian tiap-tiap barang jadi dan jasa dengan harga-

harganya. Sedangkan PT adalah penjumlahan hasil perkalian

tiap-tiap barang yang termasuk pendapatan nasional dengan

harga-harganya, ditambah dengan hasil perkalian tiap-tiap

barang setengah jadi dengan harga-harganya. Singkatnya, PT

meliputi pendapatan nasional ditambah nilai transaksi barang-

barang setengah jadi. Berarti nilai PT lebih besar dari

pendapatan nasional. Dalam teori kuantitas diasumsikan

Page 15: MAKALAH EKONOMI MONETER

(dianggap) bahwa kecepatan peredaran uang adalah tetap;

dan penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) sudah

tercapai.

Berdasarkan asumsi tersebut maka dalam persamaan MV = PT,

besarnya faktor V dan T adalah tetap (konstan). T dianggap

tetap karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh,

pendapatan nasional tidak dapat ditambah lagi. Jumlah barang-

barang yang diperjualbelikan (ditransaksikan) pun tidak

mengalami perubahan. Setiap perubahan jumlah uang beredar (M)

akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya terhadap

harga-harag (P).

Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat bahwa kecepatan

peredaran uang (V) adalah tetap. Mereka beranggapan bahwa

jumlah uang beredar dan pertambahannya tidak mempunyai

pengaruh yang berarti terhadap kecepatan peredaran uang.

Menurut mereka kecepatan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor

teknis. Faktor-faktor tersebut antara lain sistem pembayaran

gaji dalam masyarakat, kebiasaaan masyarakat dalam melakukan

perdagangan, efisienai sistem pengangkutan, dan kepadatan

penduduk.

Kesimpulan teori kuantitas uang oleh Irving Fisher yaitu

perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan yang

sama besarnya terhadap harga-harga, dan dalam arah yang

Page 16: MAKALAH EKONOMI MONETER

bersamaan. Maksudnya, bila uang beredar bertambah sebanyak

5%, maka tingkat harga-harga juga akan bertambah (inflasi)

sebanyak 5%, dan sebaliknya.

Dalam tahun 1929-32 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh

dunia, yang bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika

Serikat.  Periode ini dinamakan the Great Depression.  Pada

puncak kemerosotan ekonomi itu, seperempat dari tenaga kerja

di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya

mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi

tersebut menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa

mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan

pertumbuhan ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga

kerja penuh.  Dan teori-teori ekonomi sebelumnya juga tidak

dapat menerangkan mengapa peristiwa kemunduran ekonomi yang

serius tersebut dapat terjadi.  Ketidakmampuan tersebut

mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang terkemuka pada

masa tersebut, yaitu Teori Keynesian, adalah suatu teori

ekonomi yang didasarkan pada ide seorang ekonom Inggris abad

ke-20, John Maynard Keynes. Pandangan Keynes sering dianggap

sebagai awal dari pemikiran ekonomi modern. Keynes banyak

melakukan pembaharuan dan perumusan ulang doktrin-doktrin

klasik dan neo-klasik. Kita semua sudah tahu bahwa, analisis

klasik bertumpu pada masalah-masalah mikro. Aliran Klasik

Page 17: MAKALAH EKONOMI MONETER

mengatakan“Penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri” 

hal ini dikritik Keynes sebagai sesuatu yang keliru. Dalam

kenyataannya, menurut Keynes permintaan lebih kecil dari

penawaran. Alasannya, sebagian dari pendapatan yang diterima

masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya dikonsumsi.

Menurut Klasik  jumlah tabungan akan selalu sama dengan

jumlah investasi, namun ini dibantah Keynes. Alasannya,

motif orang untuk menabung tidak sama dengan motif pengusaha

untuk menginvestasi. Pengusaha melakukan investasi didorong

oleh keinginan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya.

Semantara itu, sektor rumah tangga melakukan penabungan

didorong oleh berbagai motif yang sangat berbeda,  hal ini

menyebabkan jumlah tabungan tidak akan pernah sama dengan

jumlah investasi.

 Keynes mengatakan bahwa permintaan akan uang untuk

spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini

rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini rendah apabila

tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan  yang

berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini).Ini adalah inti

teori moneter Keynes, Menurut teori Keynesian asumsi dasar

bahwa ekonomi bekerja penuh atau full employment, tingkat harga

yang fleksibel dan informasi yang dimiliki secara sempurna

adalah tidak benar dan bertentangan dengan realitas serta

Page 18: MAKALAH EKONOMI MONETER

tidak akan tercapai dalam jangka pendek bahkan juga dalam

jangka panjang(Boediono1985: 28). Menurut Keynes pasar tenaga

kerja jauh dari seimbang, karena upah tidak pernah fleksibel,

sehingga permitaan dan penawaran hampir tidak pernah seimbang

sehingga penganguran sering terjadi.

Menurut Keynesian pengangguran bisa terjadi disebabkan

oleh tidak fleksibelnya harga-harga, termasuk harga tenaga

kerja (upah) dan lambatnya reaksi rasional dari para pelaku

ekonomi sehingga tidak terjadinya full employment. Dalam

teorinya, Keynes berpendapat tentang kebijakan makro.

Kebijakan makro Keynes mengatakan bagaimana peran pemerintah

dalam  mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian

mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi full

employment-nya. Keynes menyarankan agar perekonomian tidak

diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar. Hingga batas

tertentu, peran pemerintah justru diperlukan Misalnya, jika

terjadi pengangguran, pemerintah bisa memperbesar

pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya. Dengan

demikian, sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa bekerja,

yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dari

deskripsi tersebut, memang alur pemikiran Keynes sangat logis

dan bisa kita telusuri dengan mudah tanpa berumit- rumit.

Dengan demikian kritik Keynes mengenai klasik dan neo-klasik

Page 19: MAKALAH EKONOMI MONETER

memang masih masuk akal dalam ilmu ekonomis dan memenuhi

aturan. Dalam hal ini, teori Keynes merupakan analisis model

disequilibeium ekonomi.

Tentunya kita telah mengetahui bahwa pelopor dari teori

permintaan uang sebelum Milton Friedman ialah Keynes. Di mana

Profesor Milton Friedman merupakan plopor dari Universitas

Chicago pembaharuan Teori Kuantitas (Klasik) sesudah

Keynes.Teori Kuantitas Modern dari Friedman bisa

diinterpretasikan sebagai pengembangan lanjut dari aspek lain

dari teori Cambridge yaitu konsep bahwa teori permintaan akan

uang hanyalah satu penerapan dari teori umum mengenai

permintaan dalam ekonomi mikro, sedang prinsip-prinsip

dasarnya ialah sama yaitu pemeliharaan antara berbagai

alternatife oleh konsumen/pemilik kekayaan. Dalam konsep

dasar yang dikembangkan oleh Friedman, Dia menjelaskan  bahwa

orang mau memegang uang karena uang adalah salah satu bentuk

aktiva (asset) yang memberikan manfaat karena merupakan

sumber daya beli yang likuid. Di dalam konsepnya pula ia

menjelaskan mengenai kekayaan. Menurutnya kekayaan

dimaksudkan tidak hanya aktiva-aktiva yang berbentuk uang

atau bias diubah (dijual) menjadi uang, tetapi termasuk juga

nilai dari aliran penghasilan di tahun-tahun akan mendatang

dari tenaga kerjanya. Friedman memaparkan bahwa terdapat

Page 20: MAKALAH EKONOMI MONETER

berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang yaitu

Harga umum, prosentase perubahan tingkat harga, tingkat

bunga, dan preferensi atau selera orang tersebut.

Teori kuantitas yang dicetuskan oleh Friedman pada asasnya

adalah teori permintaan akan uang, bukan teori mengenai

tingkat output, bukan teori mengenai tingkat penghasilan, dan

bukan pula teori mengenai penentuan tingkat

harga(Boediono,1995 : 63)[10]. Dijelaskan pula bahwa

permintaan akan uang adalah suatu hubungan yang stabil dan

bahkan lebih stabil daripada fungsi-fungsi/hubungan ekonomi

lainnya seperti fungsi konsumsi yang merupakan hubungan yang

sangat penting dalam teori lain (Keynes).

Melihat berbagai perbedaan pendapat mengenai Permintaan

Uang dari beberapa pandangan tokoh memang membawa dampak

dalam prekonomian terutama dalam keberadaan uang itu sendiri.

Perbedaan pandangan memang sudah harusnya terjadi dikarenakan

setiap orang melihat sesuatu pasti mempunyai pendapat atau

asumsi yang berbeda – beda, namun hal tersebut tergantung

bagaiman cara kita menyikapinya sesuai dengan keadaan dan

situasi.

3. KONSEP FRIEDMEN

Page 21: MAKALAH EKONOMI MONETER

Dalam konsep ini berpangkal otak pada teori tentang

permintaan uang sejalan dengan permintaan barang tahan lama.

Definisi uang dalam analisa Friedmen adalah sebagai berikut:

M2 = Kartal + DD dan TD

Dimana DD = Giro ( Demond Deposit)

TD = Deposito ( Time Deposito)

Friedment mengemukakan bahwa TD mempunyai kaitan erat dengan

uang. Beberapa persamaan friedmen dengan kuantitas klasik,

kita uraikan sebagai berikut: M = kY = 1/V. Y atau Y=1/V. M =

V.M

Beliau menegaskan teori fisher lebih canggih, hanya dia

memberikan kompromi sedikit. Dia berbicara tidak lagi tentang

nominal interest rate tetapi tantang differential interest

rate antara interest rate money, ekspected inflation, dan

lain-lain. Secara sistematis dirumuskan

4.  FAKTOR-FAKTOR LAIN (SELAIN

PENDAPATAN,  HARGA/TINGKAT BUNGA, DAN SELERA) YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG

a. Kekayaan Dari Masyarakat

Suatu masyarakat yang makin kaya dapat

diperkirakan/diharapkan makin besar pula permintaan akan

Page 22: MAKALAH EKONOMI MONETER

uang. Namun demikian, dengan makin banyak nya alternatifnya

bentuk kekayaan yang dengan mudah dapt di tukarkan dengan

uang kas serta dapat memperoleh bunga (misalnya tabungn atau surat

berharga jangka pendek), maka tidak mesti bahwa kenaikan kekayaan

yang cukup besar tercermin pula dengan kenaikan permintaan

uang yang cukup besar, mungkin sebagian di wujudkan dalam

bentuk kekayaan lain seperti  tabungan atau surat berharga

jangka pendek yang dengan mudah dapat ditukarkan dengan uang

kas.

b. Tersedianya Fasilitas Kredit

Dengan makin banyak serta makin mudanya fasilitas kredit

(seperti misalnya adanya credit card, cara pembayaran dengan

angsuran dan sebagainya) maka permintaan akan uang kas akan

makin kecil. Dengan adanya “credit card” pembayaran sesuatu

barang atau jasa tidak perlu dengan uang kas, sehingga

keingan masyarakat akan uang kas makin kecil.

c. Kepastian Tentang Pendapatan Yang Di Harapankan

Apabila masyarakat lebih pasti tentang pandapatan yang

diharapkan di masa mendatang, maka permintaan uang cendrung

turun. Sebaliknya apabila masyarakat diliputi rasa ketakutan

bahwa pendapatan yang diharapkan kemungkinan tidak menjadi

kenyataan, maka permintaan uang kas cendrung naik.

d. Harapan Tentang Harga

Page 23: MAKALAH EKONOMI MONETER

Apabila masyarakat berharap bahwa kemudian hari harga-harga

barang dan jasa akan turun, mereka cendrung menahan uang kas

dengan menunda pembelian barang. Sebaliknya apabila

diperkirakan harga-harga akan naik, permintaan uang oleh

masyarakat cendrung turun. Dalam masa inflasi keinginan

masyarakat utuk menahan uang kas sangat kecil, mereka lebih

suka barter (barang dengan barang).

5. STANDAR MONETER

Dalam pengaplikasiannya standar moneter ini mempunyai

berbagai bentuk, sebut saja Standar Kembar (bimetallism) yang

dimana Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan

emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Caranya,

harga perak ditetapkan, misalnya sebesar $1,293 per gram dan

emas sebesar $19,395 per gram. Dengan demikian perbandingan

niali antara perak dengan emas adalah 15 : 1. Perbandingan

ini disebut Mint Ratio. Artinya, harga emas 15 kali harga

perak. Pemerintah bersedia untuk membuat uang (pada

perbandingan tersebut) semua emas dan perak yang

ditawarkannya. Demikian juga masyarakat bebas untuk melebur

uang menjadi logam mulia dan sebaliknya. Namun, standar

kembar ini sering menimbulkan masalah.

Page 24: MAKALAH EKONOMI MONETER

Kemudian Standar Emas yang mana sebenarnya sangat sulit untuk

memberikan gambaran tentang standar emas ini, karena bentuk

dari sistem ini bermacam – macam (berbeda antara satu negara

dengan negara lain). Nmaun secara umum dapat dilakukan bahwa

suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata

uangnya, dikaitkan / didasarkan atas nilai seberat emas

tertentu. Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau

membuat emas batangan menjadi mata uang kertas serta

menukarkan mata uangnya (yang bukan emas)dengan emas atau

sebaliknyadengan perbandingan yang telah di tentukan oleh

bank sentral. Karena negara – negara lain juga mengaitkan

nilai mata uangnya dengan emas, maka dapatlah diketahui

perbandingan nilai mata uang mereka (kursnya). Misalnya di

Amerika perbandingan dolar dengan emas adalah US$4/1 gram,

sedangkan di inggris perbandingannya €1/1 gram, maka nilai

tukar antara dolar dengan pondsterling adalah US$4/€1. Nilai

tukar ini akan stabil jika bank sentral di kedua

negaratersebut tidak mengubahperbandingan nilai mata uangnya

degan emas. Stabilitas inilah yang merupakan salah satu

keuntungan penggunaan sistem standar emas (Nopirin,Ph.D,1992.

Selanjutnya Fiat Standar, masalah pokok yang timbul dari standar

barang (emas dan atau perak) adalah kurang praktis apabila

Page 25: MAKALAH EKONOMI MONETER

transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Atas dasar

alasan ini, kemudian beredar surat emas / perak sebagai

pengganti emas / perak yanng disimpan. Surat emas / perak ini

semula dijamin 100% dengan emas / perak yang tersimpan

kemudian berangsur–angsur jaminan in i makin berkurang.

Semula memang pengeluaran surat emas ini sebagai bukti atas

pemilikan emas yang tersimpan dimana setiap saat si pemilik

dapat mengambil emas tersebut. Oleh karena itu kertas

(sertifikat) yang tidak dijamin dengan 100% emas itu pun

apabila memenuhi fungsi–fungsi tersebut diatas dapat disebut

uang.

Standar Uang Giral (Deposit Money)yang dimana Deposito di Bank yang

dapat setiap saat ditarik (dengan cek) dapat dikategorikan

sebagai uang. Mengapa? Karena pertama, depositoini dapat

digunakan sebagai alat pembayaran. Caranya, pembayaran ini

dilakukan dengan menulis cek., yakni transfer deposito dari

si penulis / pembayar kepada si penerima pembayaran. Kedua

Deposito ini dapat dipakai sebagai alat penumpuk kekayaan.

Seseorang atau suatu badan usaha dapat mewujudkan kekayaannya

dalam bentuk deposito. Ketiga, deposit dapat dipakai sebagai

alat pembayaran tertunda (deffered payment). Seseorang atau

badan usaha dapat membayar utangnya tiap bulan dengan menulis

Page 26: MAKALAH EKONOMI MONETER

cek atas depositonya di Bank. Karena deposito dapat memenuhi

fungsi – fungsi uang, maka dapat dikategorikan sebagai uang.

Dan bahkan makin maju suatu perekonomian jenis uang giral ini

proporsinya terhadap jumlah total uang beredar makin besar.

Di Amerika Serikat pada tahun 1983 jumlah uang giral

meliputi kurang lebih ¾ dari jumlah uang beredar., sisanya

(yang ¼) berupauang kartal (uang kertas dan logam).

Selanjutnya Standar Uang Kuasi yaitu Uang kuasi terdiri atas

deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing

milik swasta domestik. Apabila kriteria uang didasarkan pada

fungsinya, maka sebenarnya tabungan ini tidak masuk dalam

pengertian uang. Namun, ada yang berpendapat bahwa seseorang

itu dapat mewujudkan kekayaannya dalam bervagai bentuk

seperti : tanah, rumah, uang, perhiasan, dan bahkan berbentuk

tabungan. Maka memasukan tabungan kedalam pengertian uang

dapat dimengerti.Argumentasi lain untuk memasukan tabungan

kedalam pengertian uang dengan melihat apakah ada kemungkinan

saling mengganti (substitutability) antara tabungan dengan

uang giral (demand deposit). Apabila ada maka tabungan dapat

dimasukan kedalam pengertian uang.Karena kriteria ini pun

belum jelas, yakni sampai seberapa besar angka

Page 27: MAKALAH EKONOMI MONETER

substitutability ini dapat diterimanya tabungan sebagai uang,

maka hingga kini masalah tersebut selalu diperdebatkan.

6.  PERMINTAAN UANG DALAM MONETER

Hadirnya uang dalam sistem perekonomian akan

mempengaruhi perekonomian suatu negara yang biasanya bekaitan

dengan kebijakan-kebijakan moneter, pada umumnya analisis

ekonomi suatu negara di tentukan oleh analisis ekonomi suatu

negara di tentukan oleh anakisis atas ukuran uang yang

beredar. Samuelson mengatakan banyak ekonom percaya bahwa

perubahan jumlah uamg beredar dalam jangka panjang terutama

akan menghasilkan tingkat harga sedangkan dampak terhadap

output rill adalah sedikit atau bahkan tidak ada. Suatu

kebijakan moneter menyentuh sector rill merupakan suatu

proses yang kompleks karena uang berkaitan dengan hampir

seluruh aspek kehidupan perekonomian. Proses ini lazimnya

disebut mekanisme transisi kebijakan moneter, pengaruh

tindakan otoriter moneter terhadapa perekonomian ini terjada

melalui berbagai saluran atau chanels,yaitu saluran uang,

saluran suku bunga, saluran kredit, saluran nilai tukar,

saluran asset, dan saluran ekspentasi.

Page 28: MAKALAH EKONOMI MONETER

Berbicara mengenai permintaan uang, suatu keadaan yang

dimana apabila permintaan uang di masyarakat cenderung

meningkat maka akan menjadi ancaman dalam prekonomian, sebut

saja inflasi. Inflasi merupakan keadaan dimana naiknya harga

suatu barang secara terus menerus. Contohnya saja pada saat

hari-hari penting seperti Hari Raya, Natal dan Tahun Baru

harga barang melonjak naik seperti kebutuhan sehari – hari

misalnya harga daging yang tadinya hanya Rp15.000 per kilo

naik menjadi Rp 35.000 per kilo. Hal ini merupakan ancaman

bagi masyarakat apabila tidak mengatur jumlah uang yang

dikeluarkan.

Dengan kejadian ini pemerintah mengambil tindakaan untuk

mengatasi ancaman seperti ini yaitu dengan menegluarkan

sebuah kebijakan yaitu Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan

yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal

(pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,

pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal

(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan

ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat

diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca

pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan

dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter

Page 29: MAKALAH EKONOMI MONETER

dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).

Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh

sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor

riil. Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan

tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan

tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur

keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang

agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja

penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi

barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah

satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut

yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar

valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk

meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat

diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang

beredar. Adapun jenis kebijakan moneter sebut saja Kebijakan

moneter ekspansif (Monetary expansive policy) Suatu kebijakan

dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini

dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya

beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat

perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini

Page 30: MAKALAH EKONOMI MONETER

disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy).

Kemudian Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)

Suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang

beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian

mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat

(tight money policy).

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan

instrumen kebijakan moneter dengan Operasi Pasar Terbuka

(Open Market Operation) Merupakan cara mengendalikan uang yang

beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah

(government securities). Jika ingin menambah jumlah uang

beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah.

Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka

pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada

masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya

adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan

SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang. Kemudian

Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Pengaturan jumlah uang yang

beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank

umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang

sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah

uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank

sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi

Page 31: MAKALAH EKONOMI MONETER

membuat uang yang beredar berkurang. Rasio Cadangan Wajib

(Reserve Requirement Ratio) Mengatur jumlah uang yang beredar

dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus

disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,

pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan

jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

Kemudian Imbauan Moral (Moral Persuasion) Kebijakan moneter

untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi

imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau

perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam

mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan

menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral

untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada

perekonomian(Nasution,Mulia. 1998).

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana

tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank

Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah

antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan

jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan

tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka

kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama

Page 32: MAKALAH EKONOMI MONETER

kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan

menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating).

Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai

stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank

Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk

mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan

untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu[15].

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan

untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-

sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan

tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan

oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-

sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen,

antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah

maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan

cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau

pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara

pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah(1998).

Page 33: MAKALAH EKONOMI MONETER

BAB III

KESIMPULAN

Page 34: MAKALAH EKONOMI MONETER

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan

sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum.

Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh

setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan

jasa. Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern

saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang.

Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal

dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam

peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peran

uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir

dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak

mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang

mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada

akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.

Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa

mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia

lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan

uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup

perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia

bisa membeli rasa “aman, bersosialisasi, dihargai dan

dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan

dirinya.

Page 35: MAKALAH EKONOMI MONETER

Sebagai pada analisis ekonomi pada umumnya, selalu

diketengahkan masalah keseimbangan antara permintaan uang

dengan melibatkan satu atau beberapa varianbel yang mempunyai

permintaan. Dari pendapat tersebut di atas dapat dikatakan

jumlah dan nilai uang mempunyai hubungan timbal balik, dan

apabila pendapat ini dihubungkan dengan harga maka bila

jumlah uang dua kali lipat harga pun akan naik dua kali lipat

demikian pula sebaliknya.Melihat berbagai perbedaan pendapat

mengenai Permintaan Uang dari beberapa pandangan tokoh memang

membawa dampak dalam prekonomian terutama dalam keberadaan

uang itu sendiri. Perbedaan pandangan memang sudah harusnya

terjadi dikarenakan setiap orang melihat sesuatu pasti

mempunyai pendapat atau asumsi yang berbeda – beda, namun hal

tersebut tergantung bagaiman cara kita menyikapinya sesuai

dengan keadaan dan situasi.Aktivitas moneter merupakan salah

satu kegiatan ekonomi dalam suatu negara.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pemerintah sebagai

pelaku sekaligus sebagai pengatur ekonomi, tetapi juga

masyarakat pada umumnya. Di dalam kehidupan sehari – hari,

aktifitas moneter berkaitan dengan penggunaan uang dalam

perekonomian. Kegiatan ini berimplikasi pada kondisi

perekonomian  negara secara makro. Untuk itu , di perlukan

Page 36: MAKALAH EKONOMI MONETER

kontrol pemerintah agar tidak terjadi kegoncangan dalam

perekonomian negara.