DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI HIPEREMESIS, PREEKLAMASIS/EKLAMSIA Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi Disusun Oleh : Amalia Utami Citra Septiani Dzikru Fauziyyatur R Luthfi Rayindra Pradita Anwida Zahra Puji Isnaeni Tingkat : I-A AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI HIPEREMESIS, PREEKLAMASIS/EKLAMSIA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi
Disusun Oleh :
Amalia Utami
Citra Septiani
Dzikru Fauziyyatur R
Luthfi Rayindra
Pradita Anwida Zahra
Puji Isnaeni
Tingkat : I-A
AKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTA
DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
2013-2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
“ILMU GIZI”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi pada Akper Jayakarta.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns.
Pancaningsih,S.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Gizi dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Februari 2014
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………..…………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….……... 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………..................... 3
D. Ruang lingkup …………………………………………………………….. 3
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………………. 3
F. Manfaat Penulisan ………………………………………….……………. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Diet Hiperemesis …………………………...…………………… 4
B. Tujuan Diet Hiperemesis.………..………………………….……………. 4
C. Indikasi Pemberian Diet Hiperemesis.……….……….….……………….. 4
D. Prinsip Diet Hiperemesis………………………………………………….. 5
E. Syarat - Syarat Diet Hiperemesis………………………………………… 5
F. Macam - Macam Diet Hiperemesis……………………………………….. 6
G. Definisi Diet Preeklamapsia………………………………………………. 11
H. Tujuan Diet Preeklamapsia .………..………………………….…………. 11
I. Penyebab Preklamsia……………………………………………………… 12
J. Indikasi Pemberian Diet Preeklamapsia .……….……….….…………….. 12
K. Prinsip Diet Preeklamapsia …………………………………………..,….. 12
L. Syarat - Syarat Diet Preeklamapsia ……………………………………… 13
M. Macam - Macam Diet Preeklamapsia ………………………………..…… 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..………… 19
B. Saran ……………………………………………………………..………. 20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hal yang patut disyukuri. Tak heran, bila Ibu seringkali menjalani
tahapan demi tahapan kehamilan dengan antusias. Namun saking antusiasnya, tak
jarang Ibu salah kiprah dalam menyikapinya. Karena beranggapan bahwa ibu hamil
harus mengkonsumsi makanan dengan porsi makan untuk dua orang (ibu dan janin),
Ibu seringkali menambah porsi makan Ibu secara berlebihan, tanpa terlalu
memperhatikan kualitas dari makanan itu sendiri. Padahal makan rasional dengan
kuantitas dan kualitas yang sama seimbangnya lebih dianjurkan.
Apa yang dimaksud dengan makanan yang seimbang kuantitas dan kualitasnya?
Makanan yang seimbang kuantitas maupun kualitasnya adalah makanan yang
mencakup semua zat gizi yang dibutuhkan (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral, serta air) dalam jumlah kalori yang sesuai dengan kebutuhan Ibu selama
kehamilan. Maka dari itu, sebelum menentukan pola makan, Ibu perlu memahami dan
mengenali terlebih dahulu kondisi tubuh Ibu, serta kebutuhan-kebutuhan Ibu maupun
janin dalam kandungan. Pada kehamilan trimester pertama Ibu masih menyesuaikan
diri dengan kehamilannya. Namun sekalipun Ibu mengalami muntah-muntah,
sebaiknya Ibu tidak mengurangi porsi dan kualitas makanan, karena apabila pada
masa trimester pertama ini Ibu hamil mengalami kekurangan zat gizi tertentu, bukan
tak mungkin akan menyebabkan gagalnya pembentukan otak dan organ-organ penting
lainnya pada janin, yang bisa menyebabkan cacat bawaan.
Mengingat pentingnya gizi di awal kehamilan, Ibu perlu memasukkan gizi seimbang,
seperti kalori, protein, serat, kalsium, zat besi dan air dalam menu sehari-hari. Selain
itu, Ibu perlu menambahkan beberapa vitamin dan mineral penting yang sangat
dibutuhkan janin di awal kehidupannya.Golongan yang paling rentan terhadap
kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi, dan balita. Pada kehamilan, selain terjadi
perubahan fisiologis juga disertai perubahan psikologis. Psikologis memegang
peranan yang penting dalam timbulnya hiperemesis seperti: Beberapa dampak lain
dari terjadinya kondisi hiperemesis gravidarum pada wanita hamil yaitu dapat terjadi
perdarahan berupa bercak padaotak, perdarahan sub endokardial pada jantung, pucat-
degenerasi pada tubuli kontorti ginjal dan kemungkinan adanya hepar pada tingkat
ringan.
Penanganan yang dapat dilakukan pada kondisi tersebut salah satunya dengan cara
memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dan pengaturan
makanan (diet) yang tepat dengan maksud menghilangkan rasa takut dan
menghilangkan rasa psikis. Selain perdarahan dan infeksi dan kondisi-kondisi non
fisiologis, pre-eklampsia dan eklampsia juga merupakan penyebab kematian ibu dan
perinatal yang tinggi terutama di negara berkembang. Kematian karena eklampsia
meningkat dengan tajam dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat. Oleh karena
itu, menegakkan diagnosis dini pre-eklampsia dan mencegah agar jangan berlanjut
menjadi eklampsia merupakan tujuan pengobatan. Diperkirakan pre-eklampsia terjadi
5% kehamilan, lebih sering ditemukan pada kehamilan pertama. Juga pada wanita
yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi atau menderita penyakit pembuluh
darah. Karena itu kejadian kejang ini harus dihindarkan. Maka apabila pre eklampsia
tidak diobati secara tepat bisa berakibat fatal, yaitu kematian bayi yang dikandung,
bahkan termasuk ibunya sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hiperemesis gravidarum?
2. Bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa hiperemesis?
3. Bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa preeklamsia?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umun
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi dan untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tantang diit ibu hamil dengan hiperemesis dan preeklamsia
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa
hiperemesis?
b. Untuk mengetahui bagaimanakah diet komplikasi kehamilan berupa
preeklamsia?
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala sesuatu yang
berkenaan dengan diet Hyperemesis dan diet Preeklampsia.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Makalah ini terdiri atas 3 BAB yaitu: BAB 1: Pendahuluan, BAB 2: Tinjauan Teori,
BAB 3: Penutup. Referensi makalah ini terdapat dalam beberapa sumber-sumber
buku dan media massa.
F. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi - informasi bagi pembaca
2. Untuk mengetahui apa itu hiperemesis
3. Untuk mengetahui apa saja macam - macam diet komplikasi kehamilan berupa
hyperemesis dan preeklamsia
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Diet Hiperemesis
1. Definisi
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai tri semester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relative lama.
Keadaan ini bila tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
Ciri khas diet hyperemesis adalah pada penekanan pemberian makanan sumber
karbohidrat kompleks, terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang
berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian
makan dan minum sebaiknya berjarak.
2. Tujuan
Tujuan Diet Hiperemesis adalah untuk :
a. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
3. Indikasi Pemberian Diet
a. Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat
b. Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
c. Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan.
Makanan yang dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai
berikut :
a. Roti Panggang, Biskuit, Krekers.
b. Buah Segar, Sari Buah.
c. Minuman Botol Ringan, Sirop, Kaldu Tak Berlemak, Teh, dan Kopi Encer.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III adalah sebagai
berikut :
a. Makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam
b. Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan yang mengandung zat
tambahan ( pengawet, pewarna dan bahan penyedap ).
4. Prinsip
a. Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu yang relative
lama.
b. Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi faktor
diantaranya :
1) Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progresteron
2) Faktor Psikologi
3) Faktor Gastrointestinal
c. Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan berkurang
dan hilang pada akhir trimester I.
d. Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang berlebihan
sehingga menyebabkan keadaan umum ibu hamil buruk jika hal ini sampai terjadi
maka ibu hamil membutuhkan terapi diit.
e. Pengelolaan Penderita :
1) Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
2) Terapi obat dan cairan infus
3) Terapi psikologis
4) Terapi diit, baik parenteral dan oral.
5. Syarat – Syarat Diet Hiperemesis
Syarat – syarat Diet Hiperemesis adalah :
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energy total.
b. Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energy total.
c. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.
d. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
e. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering
dalam porsi kecil.
f. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan
selingan malam.
g. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
6. Macam - macam Pemberian Diet Hiperemesis
Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu :
a. Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat. Makanan
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan
buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga
hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet Hiperemesis II
Diet Hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara
berangsur mulai diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang
tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
c. Diet Hyperemesis III
Diet Hiperemesis III diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai
dengan kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi.
BAHAN
MAKANAN
DIET HIPEREMESIS I DIET HIPEREMESIS II DIET HIPEREMESIS
III
Berat (g) Urt Berat (g) Urt Berat (g) urt
Beras - - 150 3 gls nasi 200 4 gls nasi
Roti 120 6 iris 80 4 iris 80 4 iris
Biscuit - - 20 2 bh 40 4 bh
Daging - - 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur Ayam - - 50 1 btr 200 1 btr
Tempe - - 50 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Sayuran - - 150 1 ½ gls 150 1 ½ gls
Buah 700 7 ptg sdg
pepaya
400 4 ptg sdg
pepaya
400 4 ptg sdg
pepaya
Minyak - - - - 10 1 sdm
Margarin - - 10 1 sdm 20 2 sdm
Jam 30 3 sdm 20 2 sdm 20 2 sdm
Gula pasir 50 5 sdm 30 3 sdm - -
Susu - - - - 200 1 gls
BAHAN MAKANAN SEHARI
Nilai Gizi pada Hiperemesis :
DIET
HIPEREMESIS I
DIET
HIPEREMESIS II
DIET HIPEREMESIS
III
Energi (kkal) 1100 1700 2300
Protein (g) 15 57 73
Lemak (g) 2 33 59
Karbohidrat (g) 259 293 368
Kalsium (mg) 100 300 400
Besi (mg) 9,5 17,9 24,3
Vitamin A (RE) 542 2202 2270
Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0
Vitamin C (mg) 283 199 199
Natrium (mg) - 267 362
Diet Hiperemesis II & III
Waktu Bahan Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III