Top Banner
MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP OLEH KELOMPOK 5 NOVIANTI ARIF SUSI RATNA SARI ASRIDAL SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) WATAMPONE 2011
21

Makalah Dasar-dasar Pendidikan

Jan 19, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

OLEH

KELOMPOK 5

NOVIANTI ARIF

SUSI RATNA SARI

ASRIDAL

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

WATAMPONE

2011

Page 2: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar-dasar Pendidikan”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak

terima kasih pada semua pihak yang telah berperan dalam menyelesaikan tugas

makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan

tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu pembimbing yang

telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca

umumnya

Watampone, Maret 2011

Penulis

Page 3: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan seumur hidup

B. Pendidikan Seumur dalam Berbagai Perspektif.

C. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-

Program Pendidikan dan Sasaran Pendidikan

D. Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup.

E. Arah Pendidikan Seumur Hidup.

BAB III PENUTUP

A. Saran

B. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak

bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat

komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, piker (rasio, intelek),

kepribadian manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian demikian jelas

memerlukan rentangan waktu yang relative panjang bahkan berlangsung seumur

hidup.

Didalam GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur

hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan

masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu, didalam GBHN 1993 dinyatakan pula, bahwa pendidikan

nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi, baik antara berbagai jalur, jenis

dan jenjang pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah.

Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk

berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan seumur hidup?

Page 5: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

2. Jelaskan pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif?

3. Jelaskan implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program

pendidikan dan sasaran pendidikan?

4. Jelaskan kepentingan pendidikan seumur hidup?

5. Bagaimana arah pendidikan seumur hidup?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui konsep pendidikan seumur hidup.

2. Agar mengetahui pendidikan seumur dalam berbagai perspektif.

3. Agar mengetahui implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-

program pendidikan dan sasaran pendidikan

4. Agar mengetahui pentingnya pendidikan seumur hidup.

5. Agar mengetahui arah pendidikan seumur hidup.

D. Manfaat Penulisan

Sebagai bahan literatur bagi mahasiswa yang berkepemtingan, sebagai

bacaan, dan untuk memenuhi nilai mata kuliah dasar-dasar pendidikan

Page 6: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Dalam GBHN dinyatakan bahwa “ Pendidikan berlangsung seumur hidup

dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.

Karena itu, pendidikan ialah tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat

dan pemerintah. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia diharapkan

supaya selalu berkembang sepanjang hidup, dan dilain pihak masyarakat dan

pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk

belajar. Prinsip ini berarti, masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap

orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan

berlangsung semur hidup.

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa

pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal

dunia. Konsep ini sesuai dengan konsep islam seperti yang tercantum dalam hadis

Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke

liang kubur. Proses pendidikan ini mncakup bentuk-bentuk belajar secara

informal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah,

didalam pekerjaan dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk Indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai

dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (TAP MPR NO. IV/MPR 1973jo:

Page 7: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

TAP NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN) yang menetapkan prinsip-prinsip

pembangunan nasional berikut ini:

1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah

pembangunan jangka panjang).

2. Pembangunan berlangsung seumur hidup dan didalam keluarga (rumah

tangga), sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Beranjak dari ketentuan mendasar tersebut, maka dalam kebijaksanaannya.

Pemerintah menetapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subjek

manusia seutuhnya sebagai perwujudan manusia Pancasila.

Hal ini dijadikan cita-cita pendidikan bangsa dan watak bangsa yang menjadi

tanggung jawab semua warga Negara untuk mewujudkannya.

2. Pembangunan manusia Indonesia, secara khusus merupakan tanggung jawab

lembaga dan usaha pendidikan nasional untuk mewujudkannya melalui

institusi-institusi pendidikan.

Karena itulah konsepsi manusia Indonesia seutuhnya ini merupakan konsepsi

dasar tujuan pendidikan nasional, seperti yang dirumuskan didalam UU

Nomor 2 Tahun1989 pasal 4 sebagai berikut:

Page 8: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

“pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekrti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian

yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaaan”.

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah

sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan

hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan

demikian, secara potensial manusia diisi kebutuhannya agar berkembang

secara wajar.

2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian

manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung

selama hidup.

B. Pendidikan Seumur Hidup dalam Berbagai Perspektif

Cukup banyak dasar-dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan

seumur hidup sangat penting. Dasar-dasar pemikiran tersebut ditinju dari berbagai

aspek, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan Ideologis

Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama, khususnya

hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta

Page 9: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

keterampilannya. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang

mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

2. Tinjauan ekonomis

Pendidikan merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran

yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup

dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk:

a. Meningkatkan produktivitasnya

b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya

c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan

menyenangkan

d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara

tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan

besar artinya.

3. Tinjauan sosiologis

Pada umumnya di negara-negara berkembang ditemukan masih banyak orang

tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-

anaknya. Oleh karena itu, anak-anak mereka yang kurang mendapatkan

pendidikan formal, putus sekolah, atau tidak bersekolah sama sekali.

4. Tinjauan filosofis

Negar-negara demokratis menginginkan seluruh rakyatnya menyadari

peningnya hak memilih dan memahai fungsi pemerintah, DPR, DPD, dan

Page 10: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan

kepada setiap orang. Hal ini menjadi tugas pendidikan seumur hidup.

5. Tinjauan teknologis

Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda eksplosi ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang

dihasilkannya. Semua orang, tidak terkecuali para pendidik, sarjana,

pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharuhi pengetahuan dan

keterampilannya, seperti apa yang terjadi di Negara- Negara maju

6. Tinjauan psikologis dan paedagogis

Perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang besar terhadap

konsep, teknik dan metode pendidikan. Selain itu, perkembangan tersebut

menyebabkan makin luas dalam kompleksnya ilmu pengetahuan. Akibatnya,

tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada peserta didik disekolah.

Karena itu, tugas pendidikan sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan

bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak

untuk belajar terus-menrus sepanjang hidupnya.

C. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program-Program

Pendidikan dan Sasaran Pendidikan

Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan, dalam garis

besarnya dapat dikelompokkan dalam enam kategori, sebagai berikut:

Page 11: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

1. Pendidikan baca tulis fungsional

Program ini tidak hanya penting bagi pendidikan seumur hidup karena

relevansinya denga kondisi yang ada pada Negara-negara berkembang dengan

alasan masih banyaknya penduduk yang buta huruf, melainkan juga sangat

penting ditinjau dari implementasinya. Bahkan di Negara yang sudah maju

sekalipun dimana radio, film, tv, komputer sampai internet telah menantang

ketergantungan orang akan bahan-bahan bacaan, namun membaca masih

merupakan cara yang paling murah dan praktis untuk mendapatkan dan

menyebarkan pengetahuan.

2. Pendidikan vokasional

Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan diluar batas usia sekolah

atau sebagai program pendidikan formal dan non formal merupakan salah satu

program penting dalam rangka pendidikan seumur hidup.

Pada kebanyakan Negara berkembang yang system pendidikan formalnya

umumnya diambil dari Negara barat, pendidikan sekolah pada umumnya

dirasakan kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya yang sedaang

membangun. Oleh sebab itu, program pendidikan yang bersifat remedial agar

para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif menjadi

sangat penting.

3. Pendidikan professional

Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap-tiap profesi hendaknya

telah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan professional

Page 12: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodelogi,

perlengkapan, terminology an sikap profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa

yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi professional bahkan

tantangan buat mereka lebih besar

4. Pendidikan kearah perubahan dan pembangunan

Diakui bahwa era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya

perkembangan iptek telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan

masyarakat, dari cara memasak yang serba menggunakan mekanik dan

elektronik, sampai dengan menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja

konsekuensinya mmenuntut pendidikan yang berlangsung secara kontinu.

Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka

mampu mengikuti perubahan social dan pembangunan juga merupakan

konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.

5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaaan politik

Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan

dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat semakin maju dan

kritis, baik rakyat biasa maupun pemimpin pemerintahan Negara yang

demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

bagi setiap warga Negara. Pendidikan seumur hidup bersifat kontinu dalam

konteks ini merupakan konsekuensinya.

Page 13: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang

Spesialisasi yang berlebihan dalam masyarakat, bahkan yang dimulai pada

usia muda dalam program pendidikan formal di sekolah, membuat manusia

berpandangan sempit pada bidangnya sendiri, buta akan nilai-nilai kultural

yang terkandung dalam warisan budaya masyarakatnya sendiri.

Bagaimanapun orang-orang terpelajar diharapkan mampu memahami dan

menghargai nilai-nilai agama. Sejarah, kesusastraan, filasafat hidup, seni dan

musik budanya sendiri.

D. Pentingnya Pendidikan Seumur Hidup

Berikut akan dikemukakan beberapa hal perlunya pendidikan seumur hidup

tersebut.

1. Pertimbangan ekonomi

Tokoh pendidikan seumur hidup melihat bahwa pembentukan sistem

pendidikan seumur berfungs sebagai basis untuk memperoleh keterampilan

tipe baru yang secara ekonomis berharga dan menguntungkan masyarakat.

Tidak berarti menekankan bahwa pendidikan seumur hidup akan dapat

meningkatan produktivitas pekerja dan akan meningkatkan keuntungan, tapi

hal yang lebih penting adalah untuk meningkatkan kualitas hidup,

memperbesar pemenuhan diri, melepaskan dari kebodohan, kemiskinan dan

eksploitasi.

Page 14: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

2. Keadilan

Meskipun tersebar keinginan untuk persamaan dalam memperoleh

kesempatan pendidikan tersebut, banyak pengamat berpendapat bahwa

sekolah yang ada sekarang pada pokoknya berjalan untuk mempertahankan

status quo, dimana siswa dididik untuk menyesuaikan diri dengan posisi sosial

tertentu untuk melestarikan tatanan yang sudah ada.

3. Faktor peranan keluarga

Pendidikan seumur hidup dapat memperlengkapi kerangka organisasi yang

memunukinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya ditangani

keluarga. Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa penekanan peranan

pendidikan seumur hidup sebagai pembantu keluarga, berarti akan

memperluas sistem pendidikan agar dapat menjangkau anak-anak awal dan

orang dewasa. Dengan harapan, pengakuan pentingnya pendidikan moral dan

social, serta desakan terhadap sekolah untuk melakukan peranan pendidikan

yang diakukan keluarga, akan memperkuat dan menghidupkan kembali

pengaruh rumah dalam proses interaksi antar beberapa factor yang

berpengaruh terhadap anak.

4. Faktor perubahan peranan sosial

Meskipun antara keluarga dengan keadaan sosial diluarnya mempunyai

hubungan yang sangat erat, tetapi perubahan yang terjadi dan dialami

keduanya cukup berbeda. Garis antara orang dewasa dengan anak-anak secara

tradisional sangat jelas dalam keluarga masyarakat yang tidak maju.

Page 15: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

Sementara itu, perkembangan yang kompleks dalam hal penggunaan

teknologi di masyarakat yang maju, bagaimanapun juga, menyebabkan

pentingnya perluasan konsep anak.

5. Perubahan teknologi

Pertumbuhan teknologi menyebabkan meningkatnya persediaan informasi,

mengubah sifat-sifat pekerjaan, meningkatkan urbanisasi, keberhasilan bidang

kesehatan yang berakibat meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya

angka kematian, semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibat

keduniaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan spiritual serta

berakibat pula kerenggangan dan keterasingan manusia yang satu dengan

yang lainnya.

6. Faktor-faktor vokational

Persoalan ini dimunculkan sekarang karena dinyatakan bahwa kejuruan yang

diperlukan dunia dimasa mendatang secara drastis berbeda dengan apa yang

ada sekarang. Dalam hal ini, kemampuan system pendidikan seperti yang

diorganisasi sekarang untuk membekali anak dengan keterampilan khusus

yang diperlukan untuk keberhasilan dimasa mendatang tampaknya masih

diragukan. Dengan demikian, anak didik perlu diberikan kemampuan untuk

mereaksi secara positif terhadap perubahan, baik dalam segi meneruskan

kemampuan yang secara kejuruan berguna bagi masyarakat, dan juga

kemampuan untuk mempertahankan kemampuan identitas dalam menghadapi

jenis pekerjaan yang sangat berbeda dengan apa yang ada sekarang.

Page 16: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

Sekarang ini orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang

keterampilan yang mereka miliki, misalnya ancaman keusangan membayangi

banyak pekerja, dan hal ini tidak hanya terjadi pada pekerja-pekerja kasar,

tetapi justru merambah kepada orang yang sudah professional. Sebagai respon

terhadap permasalahan ini, dibanyak Negara telah dikembangkan kelas-kelas

untuk para orang dewasa. Oleh karena itu, system pendidikan diupayakan

diorganisasi sedemikian rupa untuk membantu belajar masa dewasa

diberbagai tingkatan masyarakat.

8. Kebutuhan anak-anak awal

Kelompok usia anak-anak awal merupakan kelompok umur kedua diluar masa

persekolahan yang normalnya tersedia. Pada dasarnya anak-anak awal sudah

memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengerti meskipun belum memadai

perhatian yang diberikan terhadap kenyataan ini dalam perencanaan

pelayanan pendidikan. Disamping itu yang juga perlu diperhatikan bahwa

penelitian kejiwaan sekarang telah menunjukkan pentingnya masa anak-anak

awal sebagai fase kritis pertumbuhan dalam bidang antara lain perkembangan

intelektual, perhatian, konsentrasi, kewaspadaan, pertumbuhan kognitif dan

perkembangan social

Page 17: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

E. Arah Pendidikan Seumur Hidup

Umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa

dan anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka

yang sangat dibutuhkan dalam hidupnya.

1. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa

Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan

pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan “self interest” yang

merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa.

Diantara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka

umumnya dan latyihan keterampilanbagi pekerja, sangat membantu mereka

untuk menghadapi situasi dan persoalan penting yang merupakan kunci

keberhasilan.

Program kegiatan, pembiayaan, dan administrasi penyelenggaraan, ada

sebagian kecil yang ditangani masyarakat sendiri, tetapi di sebagian besar

Negara hal-hal tersebut memperoleh bantuan dari pihak luar seperti lembaga

pendidikan tinggi, pemerintah setempat atau suatu staf ahli dari proyek

tertentu.

Tempat penyelenggaraan dan alat-alat pendidikan hamper sepenuhnya

diserahkan pada masyarakat dengan keadaan yang bervariasi, dari keadaan

yang sederhana sampai keadaan yang dapat memenuhi persyaratan.

Page 18: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

2. Pendidikan seumur hidup bagi anak

Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan sisi lain yang perlu

memperoleh perhatian dan pemenuhan karena anak akan menjadi tempat awal

bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Proses pendidikannya menekankan pada metodologi mengajar karena pada

dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar, motivasi belajar, dan

kepribadian yang kuat.

Sementara itu, program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca

tulis, keterampilan dasar dan memprtinggi daya pikir anak sehinnga

memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis,dan mempunyai

pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.

Page 19: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa

pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus dari bayi sampai meninggal

dunia. Proses pendidikan ini mncakup bentuk-bentuk belajar secara informal

maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah, didalam

pekerjaan dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif dapat dilihat dari

berbagai aspek diantaranya tinjauan ideologis, ekonomis, sosiologis, filosofis,

teknologis, psikologis dan paedagogis.

Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan, dalam garis

besarnya dapat dikelompokkan dalam enam kategori yaitu, Pendidikan baca tulis

fungsional, Pendidikan vokasional, pendidikan profesional, pendidikan kearah

perubahan dan pembangunan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan

politik dan pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang.

Pentingnya pendidikan seumur hidup yaitu meningkatkan persamaan

distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang

menyenangkan, alternative dalam menghadapi struktur sosial yang cenderung

selalu berubah, mengantarkan pada peningkatan kualitas hidup dan sebagainya.

Page 20: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

Arah pendidikan seumur hidup yaitu pendidikan seumur hidup kepada

orang dewasa dan pendidikan seumur hidup bagi anak.

B. Saran

Dari pembahasan diatas pembaca diharapkan dapat memahami konsep

pendidikan seumur hidup, pendidikan seumur dalam berbagai perspektif,

implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan

dan sasaran pendidikan, pentingnya pendidikan seumur hidup, arah pndidikan

seumur hidup.

Page 21: Makalah Dasar-dasar Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta :PT Rineka Cipta,2001

Ihsan, Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005