1 BAB I PENDAHULUAN a.Latar Belakang Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kau t antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal denganbentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa . Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu: 1.Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar 2.Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar 3.Ikatan koordinasi / ikatan semipolar 4.Ikatan logam 5.Ikatan Hidrogen 6.Ikatan (Gaya) Van Der Waals. 7.Ikatan Hidrofobikb.Tujuan Tujuan pembuatan mak alah ini adala h : Untuk memenuhi nilai bahan konstruksi teknik kimia Agar kita mengetahui ikatan – ikatan yang terjadi pada ikatan kimia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Ikatan logam Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi
antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama
lain.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar
(terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom
lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam
mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap
posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Unsur-unsur logam menunjukkan sifat-sifat yang khas, seperti umumnya berupa zat padat
pada suhu kamar, dapat ditempa dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik.
Sifat-sifat tersebut dapat dimaklumi setelah melihat bagaimana atom-atom logam dalam
membentuk ikatan logam. Atom-atom logam mempunyai elektron valensi yang kecil,
sehingga elektron valensi dapat bergerak bebas dan sangat mudah dilepaskan akibatnya
elektron-elektron valensi tersebut bukan hanya milik salah satu ion logam tetapi merupakan
milik bersama ion-ion logam yang terjejal dalam kisi kristal logam. Dapat dikatakan bahwa
elektron valensi dalam logam terdelokalisasi, membaur membentuk awan elektron yang
menyelimuti ion-ion positif logam yang telah melepaskan sebagian elektron valensinya.
Akibatnya terjadi interaksi antara kedua muatan (elektron bermuatan negatif dengan ionlogam yang bermuatan positif) yang berlawanan dan membentuk ikatan logam. Gaya tarik
menarik ini cukup kuat sehingga pada umumnya unsur logam mempunyai titik didih dan titik
1. jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah
2. jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat
3. jenis elektron s, p atau d. logam-logam blok s ikatannya paling lemah dan logam-
logam blok d ikatan logamnya paling kuat (kelas 11).
4. Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang
mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar
molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan
kovalen maupun ikatan ion.
5. Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang
memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan
pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan
bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan
dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan
hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakinbesar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa
tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap
molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan
hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.
c. Contoh ikatan logam
Ikatan logam pada magnesium
Magnesium memiliki struktur elektronik terluar 3s2. Diantara elektro-elektronnya terjadi
delokalisasi, karena itu "lautan" yang ada memiliki kerapatan dua kali lipat daripada yang
terdapat pada natrium. Sisa "ion" juga memiliki muatan dua kali lipat (jika kamu
menggunakan tinjauan ikatan logam) dan tentunya akan terjadi dayatarik yang lebih banyak
Ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul yang terjadi antara dua muatan listrik
parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya
antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam
makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari
molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai
pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi
dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan
bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1
) hingga tinggi (>155 kJ mol-1
).
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-
atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya,semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen
pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam
florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi
perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.
Jika kedua elektron helium berada pada salah satu sisi secara bersamaan, inti tidak terlindungi
oleh elektron sebagaimana mestinya untuk saat itu.
Dipol-dipol sementara yang bagaimana yang membemberikan kenaikan dayaarik
antarmolekul
Bayangkan sebuah molekul yang memiliki polaritas sementara yang didekati oleh salah satuyang terjadi menjadi termasuk non-polar hanya saat itu saja. (kejadian yang tidak disukai,
tetapi hal ini menjadikan diagram lebih mudah digambarkan! Pada kenyataannya, satu
molekul lwbih menyukai memiliki polaritas yang lebih besar dibandingkan yang lain pada
saat seperti itu – dan karena itu akan menjadi yang paling dominan).
Seperti molekul yang ditemukan pada bagian kanan, elektronnya akan cenderung untuk
ditarik oleh ujung yang agak positif pada bagian sebelah kiri.
Hal ini menghasilkan dipol terinduksi pada penerimaan molekul, yang berorientasi pada satu
cara yang mana ujung + ditarik ke arah ujung – yang lain.
Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul dapat bergerak ke ujung yg lain.
Pada saat terjadi hal ini, meraka akan menolak elektron pada bagian kanan yang satunya.
Ikatan Hidrofobik merujuk pada kecenderungan senyawa-senyawa non polar untuk
berikatan sendiri di dalam lingkungn cair.Pembentukan ikatan ini tidak di dorong oleh gaya
tarik bersama.Pembentukan ikatan ini terjadi karena kebutuhan untuk meminimalkan
interaksi yang secara energitis kurang menguntungkan antara gugus non polar dengan air.
Molekul non polar cenderung membentuk butiran dengan luas permukaan yang minimal
sehingga mengurangi jumlah molekul air yang terkena.Denagn alas an yang sama bagian
hidrofobik biopolimer didalam lingkungan air sel hidup cenderung tertanam di bagian dalamstruktur molekul atau di dalam lapisan-ganda lipid sehingga kontak dengan air menjadi