MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA MAKALAH
Diajukan sebagai salahsatu syarat guna memperoleh nilai Ujian
Tengah Semester (UTS)
Disusun oleh: KELOMPOK V Siti Rahayu Solihah Olis Olivia Yuni
Parlina Ihat Fasihatul Jannah
Yayasan Pendidikan Islam SMK Miftahul Huda II Ciamis 2012
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit Rendahkanlah
dirimu serendah karang yang ada dilautan Do the best but dont feel
the best Ulah ngemutan ilmu saalit atanapi teu gaduh Katsu kangae
wa motsu na makenu kangae wa hit soyu Tong cicing sanajan teu
lumpat
PERSEMBAHAN : Makalah ini penulis persembahkan kepada untuk ibu
Erna Yuliana, S.Sos dan wali kelas penulis yang terhormat
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini telah disetujui dan disahkan pada : Hari Tanggal : .
: .
Oleh yang terhormat : Guru Mata Pelajaran Ketua Kelompok
ERNA YULIANA, S.Sos
OLIS OLIVIA
Mengetahui; Wali kelas x Restaurant SMK Miftahul Huda II
IMA APRIANI, S.Pd
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim Alhamdulillah, puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil persentase ini dengan
baik. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan siswa SMK Miftahul
Huda II. Makalah isi berisi tentang hasil presentase kelompok kami
yang berjudul MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA
INDONESIA. Semoga pembaca dapat memetik ilmu dari isi makalah ini.
Dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat : 1. Kepala Sekolah SMK Miftahul Huda II, Bapak Sobirin
S.Pd, M.Pd yang tidak pernah lelah menasihati kami. 2. Para Guru
dan staf Tata Usaha yang tidak pernah mengeluh dalam membimbing
kami. 3. Wali kelas X Restaurant, Ibu Ima Apriani S.Pd yang tidak
pernah lelah membimbing dan menuntut kami selama ini. 4. Pada
teman-teman seperjuangan kelas X Restaurant dan X Multimedia. 5.
Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Bayasari, Mei 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
...............................................................
LEMBAR PENGESAHAN
.........................................................................
KATA PENGANTAR
.................................................................................
DAFTAR ISI
................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah
...............................................................
1.2. Metode Penulisan
...........................................................................
1.3. Sistematika Penulisan
....................................................................
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
........................................................ 2.1.
Persamaan kedudukan warga negara di Indonesia
........................ 2.1.1. Jaminan persamaan hidup (Pendekatan
Kultural) .............. 2.1.2. Jaminan persamaan hidup dalam
konstitusi Negara ........... 2.2. Menghargai persamaan kedudukan
warga negara di Indonesia ... 2.2.1. Ras
.......................................................................................
2.2.2. Agama
..................................................................................
2.2.3. Gender
.................................................................................
2.2.4. Golongan
.............................................................................
2.2.5. Budaya dan Suku
.................................................................
BAB III PENUTUP
......................................................................................
3.1 Simpulan
.........................................................................................
3.2 Saran
................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara tentang warga negara, pada
zaman globalisasi ini banyak sekali
deskriminasi bagi kelompok-kelompok tertentu. Seperti halnya
kelompok yang kaya yang mendeskriminasin kelompok miskin atau
prang-orang yang berkulit putih mendeskriminasi orang-orang yang
berkulit hitam. Ini semua merupakan perbuatan yang tidak manusiawi.
Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan
konstitusi dan Pancasila kita harus menjunjung tinggi persamaan hak
dan kewajiban kewarganegaraan Indonesia. Kami sebagai pelajar muda
tergerak untuk meluruskan persimpangan ini. Kami berharap dalam
pembahasan makalah ini dapat menciptakan warga negara yang saling
menghargai persamaan kedudukan warga negara Indonesia.
1.2
METODE PENULISAN Dalam rangka mengumpulkan materi yang
dibutuhkan penulis berusaha
mencari informasi yakni penulis berusaha membaca dan menelaah
buku pendidikan kewarganegaraan ini. Juga dari hasil presentasi
kami minggu sebelumnya.
1.3
SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
MOTTO DAN PERSEMBAHAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR
ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Metode
Penulisan 1.3. Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1.
Persamaan kedudukan warga negara di Indonesia 2.1.1. Jaminan
persamaan hidup (Pendekatan Kultural) 2.1.2. Jaminan persamaan
hidup dalam konstitusi Negara 2.2. Menghargai persamaan kedudukan
warga negara di Indonesia ... 2.2.1. Ras 2.2.2. Agama 2.2.3. Gender
2.2.4. Golongan 2.2.5. Budaya dan Suku BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan
3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI PENULIS
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1.
PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA
2.1.1. Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultural) Jaminan
persamaan hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia secara kultural
telah tertanam melalui adat dan budaya yang relatife memiliki
nilai-nilai yang hampir sama. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
menunjukan bahwa perbedaan dalam bangsa kita bukanlah penghalang
dalam pergaulan hidup. Namun perbedaan tersebut menjadi sarana
untuk mwujudkan persatuan dan kesatuan. Ada beberapa nilai cultural
bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan dalam berbagai
lingkungan kehidupan. a. Nilai Religius Inti dari nilai religious
adalah menghargai persamaan hidup dan memberi jaminan bahwa setiap
manusia yang diciptakan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan
Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan di hadapan Tuhan hanya terletak pada
derajat ilmu pengetahuan, adab, dan keimanan.b. Nilai Gotong
Royong.
Nilai gotong royong merupakan wujud kepedulian untuk membantu
sesama. Dalam nilai ini kita tidak membeda-bedakan status sosial,
suku, agama, ras, dan antar golongan. Intinya gotong royong adalah
adanya keinginan yang kuat dalam setiap anggota masyarakat dalam
meringankan beban orang lain sehingga mampu menjadi mandiri.
c. Nilai Ramah Tamah Esensi dari sikap sopan dan ramah tamah
adalah ketulusan melakukan suatu perbuatan dengan berprasangka baik
terhadap orang lain, baik yang sudah dikenal maupun tidak dikenal.
Nilai ini adalah satu keunggulan dan kebanggaan bangsa Indonesia.
d. Nilai Kerelaan Berkorban dan Cinta Tanah Air Rela berkorban dan
cinta tanah air merupakan wujud ketulusan pengorbanan seseorang,
baik dalam bentuk harta benda maupun nyawa untuk kepentingan harga
diri, harkat dan martabat bangsa dan negara.
2.1.2. Jaminan Persamaan Hidup Dalam Konstitusi Negara Jaminan
persamaan hidup dalam dalam konstitusi negara Indonesia adalah
sebagai berikut : a. Pembukaan UUD 1945 Pada alinea pertama
Pembukaan UUD 1945 mengandung makna adanya pengakuan jaminan
persamaan hidup bagi bangsa beradab dimana di dunia ini. Hal ini
dikarenakan tidak ada satu pun bangsa di dunia ini mau di jajah
oleh bangsa lain. Adapun alinea kedua, mengandung makna bahwa
negara mampu memberikan jaminan persamaan yang berkeadilan sosial,
baik internal bangsa maupun parsitipasi aktif terhadap dunia
internasional.
b. Sila-Sila Pancasila
Pengakuan jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia telah dirumuskan dalam
sila-sila Pancasila sebagai berikut : 1. Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa Sila ini memiliki makna adanya pengakuan persamaan jaminan
hidup bagi warga negara Indonesia untuk beragama dan melaksanakan
ajaran agamanya sesuai keyakinan masing-masing. 2. Sila Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab Sila ini menunjukkan keinginan bangsa
Indonesia dalam aspek hubungan antarmanusia terdapat jaminan
persamaan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
berdasarkan moralitas yang adil dan beradab. 3. Sila Persatuan
Indonesia Setiap warga negara harus sanggup memberikan jaminan
persamaan hidup antar warga dan siap berkorban untuk bangsa dan
negara atas dasar cinta tanah air. 4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Permusyawaratan/ Perwakilan. Sila ini menunjukan
kehidupan demokrasi yang memberikan jaminan persamaan hidup bagi
setiap warga negara, mewujudkan cita-cita luhur melalui consensus,
adanya persamaan politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya. 5.
Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Setiap anggota masyarakat diharapkan mampu menciptakan kondisi
untuk semua golongan mendapatkan kesempatan yang sama dan
berkeadilan menuju kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
c. UUD 1945 dan Peraturan Perundang-undangan Lainnya.
1. Pasal 26 ayat 1 berbunyi : Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 2.
Pasal 27 ayat 1 berbunyi : Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal 27
ayat 2 ; Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28 :
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.4. Pasal 28 a :
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya
5. Pasal 29 ayat 2 :
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya itu.6. Pasal 30 ayat 1 :
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.7. Pasal 31 ayat 1 :
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.8. Pasal 32
ayat 1 :
Negara
memajukan
kebudayaan
nasional
Indonesia
ditengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.9. Pasal 33
ayat 3 :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan10. Pasal 34 ayat 4 :
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur
dalam undang-undang
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999
yaitu jaminan kepada warga negara untuk mengeluarkan pikiran dan
tulisan melalui media massa.
2. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 yaitu jaminan kepada warga
negara untuk membela negara. 3. Undang-Undang No. 31 Tahun 2002
yaitu jaminan kepada warga negara untuk mendirikan partai politik.
4. Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 yaitu jaminan kepada warga negara
untuk hak praduga tak bersalah melalui kekuasaan kehakiman.
Selain mengatur tentang jaminan persamaan kedudukan warga
negara, dalam UUD 1945 juga mengatur tentang hak dan kewajiban
warga negara. Berkaitan dengan hak, kewajiban dan kewenangan , hak
dan kewajiban WNI lebih luas dibanding dengan hak dan kewajiban
WNA. Hak dan kewajiban WNI antara lain kesamaan hak dan kewajiban
dalam hukum dan pemerintahan, kewajiban menjunjung hukum, hak
mendapatkan penghidupan dan pekerjaan yang layak, hak berkumpul dan
berserikat, hak beragama, hak membela negara, hak mendapat
pendidikan dan pengajaran, hak menikmati kekayaan alam Indonesia.
Hak dan kewajiban WNA tidak seluas hak WNI, WNA memiliki hak dalam
lapangan ekonomi, sosial dan budaya dalam batas tertentu, misalnya
:1. Dalam pemilu, WNA tidak memiliki hak pilih dan dipilih.
2. Dalam bidang ekonomi ada pembatasan bidang usaha. 3. Dalam
bidang hankam, WNA tidak bisa menjadi tentara. Negara atau
pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan dan
ketertiban, mewujudkan kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan.
Konsep negara modern terhadap hal ini ialah negara kesejahteraan
(Welfare State).
Tugas dan kewajiban negara atau pemerintah kaitannya dengan hak
dan martabat manusia adalah: 1. Memerhatikan warga negaranya sesuai
dengan harkat dan martabat sebagai makhluk tuhan. 2. Meningkatkan
harkat dan martabat manusia berarti juga meningkatkan sikap dan
tindakan pemerintah terhadap warga negara.
2.2.
MENGHARGAI PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DI INDONESIA Setiap
warga negara dan menghormati sebagai wujud pengamalan
Pancasila. Persamaan warga negara merupakan sesuatu yang sangat
pentingdalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan
perinsip persamaan kedudukan wargaa negara akan mewujudkan
kehidupan yang egalitarian atau sederajat. Egalitarian ini
memberikan hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama bagi setiap
warga negara untuk mewujudkan dan mempertahankan negaranya sesuai
dengan kemampuan masing masing. Hal ini sangat di perlukan untuk
menjamin eksistensi negara. Dengan perinsip persamaan warga negara
ini, juga akan melahirkan berbagai komitmen warga negara seperti
persatuan, solidaritas, toleransi yang sangat di perlukan bagi
bangsa Indonesia yang majemuk, yang rentan terhadap konplik. Dengan
kata lain, persamaan warganegara dapat untuk mewujudkan bhineka
tunggal ika. Dengan cara apa saja menghargai persamaan kedudukan
warga negara? Banyak cara dapat di gunakan antara lain:
1. Tunjukan solidaritas terhadap golongan lain yang
memperjuangkan
hak-haknya sebagai warga negara untuk menuntut pemerintah
memenuhi kebutuhan dasarnya. 2. Menerapkan asas persamaan di depan
hukum dalam peradilan, tanpa memandang perbedaan status, sosial,
etnis, gender, dan agama. 3. Pemerintah tidak membuat berbagai
kebijakan baik dibidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
bersifat diskriminatif atau menghapus berbagai kewajiban
diskriminatif yang ada. 4. Menegmbangkan sikap toleransi terhadap
WNA ataupun WNI yang berbeda latar belakang, etnis, budaya, agama
untuk mewujudkan identitas dalam kehidupan nasional dalam bentuk
seni budaya, politik lokal, sebatas dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika. Sebagai mana di ketahuibersama bahwa semboyan bangsa Indonesia
adalah Bineka Tunggal Ika. Dengan perbedaan hendaknya jangan di
anggapsebagai ancaman tetapi lebih merupakan anugrah yang harus di
syukuri bersama dan untuk lebih meningkatkan persatuan dan kesatuan
di antara semua komponen bangsa, memakai perbedaan itu harus
diminimalis sedemikian rupa sehingga terjali keserasian hidup.
Berikut ini merupakan contoh persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan vaiabel pembeda seperti ras, agama, gender, golongan,
budaya dan suku. 2.2.1 Ras
Ras adalah warna kulit yang menjadi cirri khas suku bangsa
tertentu. Seseorang dengan ras tertentu terkadang memperoleh
perlakuan menguntungkan atau merugikan. Kita menyadari bahwa semua
orang memiliki hak yang sama.
Mengenai perbedaan ras yang ada hendaknya jangan dijadikan
masalah yang berlebihan. Sesungguhnya bangsa Indonesia memiliki
ras, misalnya : a. Ras keturunan atau etnis tionghoa. b. Ras
keturunan Belanda atau Etnis Belanda. c. Ras Keturnan Arab atau
Etnis Arab. Semua itu adalah warga negara Indonesia yang mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dengan orang-orang bangsa Indonesia
asli di dalam mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, kita harus saling menghormati satu sama lain. 2.2.2 Agama
Indonesia memiliki 5 lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui
oleh pemerintah, yaitu : a. MUI (Majelis Ulama Indonesia). b. PGI
(Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia). c. KWI (Konfrensi Wali
Gereja Indonesia) d. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) e.
PHDI (Perisada Hindu Darma Indonesia) Agama Islam merupakan agama
mayoritas penduduk Indonesia. Namun bukan berarti semua kebijakan
negara harus berdasarkan ajaran Islam. Sejarah mencatat bahwa sikap
kebersamaan antarumat beragama di Indonesia telah menciptakan
suasana damai. Kita harus melestarikan sikap damai tersebut. 2.2.3
Gender
Gender merupakan jenis kelamin yang menyebabkan terjadinya
perbedaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Saat ini, sudah
tidak terlihat lagi perbedaan gender. Perempuan memiliki hak yang
sama dengan laki-laki. 2.2.4 Golongan
Di Indonesia banyak terdapat golongan , baik yang berbasis
agama, partai politik, maupun organisasi. Setiap golongan
diharapkanmemposisikan dirinya sejajar dengan golongan lain dan
saling melengkapi satu sama lain. 2.2.5 Budaya dan suku
Indonesia terdiri dari sekitar 250 suku bangsa yang memiliki
budaya berbeda satu sama lain. Perbedaan ini seharusnya
diintegrasikan dan bukan diperbandingkan. Misalnya suku Tionghoa
memiliki kebudayaan Barongsai. Oleh karena suku Tionghoa di
Indonesia merupakan bagian dari warga negaraIndonesia. Maka
kebudayaannya pun menjadi kebudayaan Indonesia yang sejajar dengan
kebudayaan Minangkabau, Batak, dan Jawa. Disamping itu, kita
diharapkan untuk berprilaku sesuai dengan budaya nasional dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain : a. Di lingkungan keluarga,
yaitu : 1. Hormat pada orang tua 2. Bertutur kata yang sopan 3.
Selalu berpamitan apabila keluar rumah b. Di lingkungan sekolah,
misalnya : 1. Hormat pada guru 2. Melaksanakan upacara bendera
3. Kegiatan napak tilas c. Di lingkungan masyarakat, misalnya :
1. Kegiatan siskamling 2. Menjaga bangunan sejarah 3. Membina
kesenian lingkungan hidup
BAB III PENUTUP
3.1
SIMPULAN 1. Warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia
asli dan orangorang bangsa lain yang menetap di negara Indonesia
yang di sahkan melalui undang-undang sebagai warga negara
Indonesia.
2. Pewarga negaraan Indonesia adalah tata cara bagi orang asing
untuk memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia. 3. Cara
memperoleh kewarganegaraan adalah melalui permohonan pernyataan
pemberian kewarga negaraan, dan mengikuti kewarganegaraan orang
tua. 4. Persamaan diantara warga negara antara lain dalam bidang
politik di muka hukum, kesempatan, ekonomi dan sosial.5. Jaminan
persamaan hidup warga negara di dalam konstitusi negara,
antara lain pembukaan UUD 1945, sila-sila pancasila, dan UUD
1945, dan peraturan perundang-undangan.
3.2
SARAN 1. Sebagai seorang wanita janganlah merasa rendah diri
karena perbedaan gender. Kita harus maju dengan menegakkan
persamaan kedudukan warga negara di Indonesia. 2. Sebagai warga
negara Indonesia kita tidak boleh pilih kasih dengan
membeda-bedakan ras, agama, budaya dan suku karena kita Bhineka
Tunggal Ika.
DAFTAR PUSTAKA
Lelono, Putri Setyo. Buku Kerja Siswa Pendidikan
Kewarganegaraan. Srakarta; Suara Media Sejahtera.
Buku UUD 1945
RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap : Olis Olivia TTL Alamat Sekolah : Majalengka, 25
Juni 1996 : Cidulang, Cikijing, Majalengka : TK Thoriqul Huda : SDN
Cidulang 2 : SMP IT Mitahul Huda II
: SMK Mitahul Huda II
Nama lengkap : Siti Rahayu Solihah TTL Alamat Sekolah : Cianjur,
15 Agustus 1995 : Cirumput, Cugenang, Cianjur 43252 : SDN Talaga 2
: SMPN I Cugenang : SMK Mitahul Huda II
Nama lengkap : Yuni Parlina TTL Alamat Sekolah : Ciamis, 29 Juni
1996 : Panjalu, Panjalu, Ciamis : SDN 3 Panjalu : SMPN I Panjalu :
SMK Mitahul Huda II
Nama lengkap : Ihath Fasihatul Jannah TTL Alamat Sekolah :
Kotabaru, 14 Desember 1996 : Kotabaru, Padangratu, Lampung Tengah :
MI Miftahul Ulum
: MTs Mitahul Ulum : SMK Mitahul Huda II