Top Banner
BAB F \EGJA@UHUAG 1.1 Hatar Behaiagn Fgjcgesfa sebanaf Genara berfihfm trcpfs memfhfif berageia ranam tumbu`ag yagn japat jfmag oaatia g sebagy ai-bagy aigya ugtui iepegt fgnag magus fa. Masy araiat Fgjcges fa sedai zamag ja`u hu teh a` meg nega h tagamag yag n mempugy af i`as fat cbat ata u me gyembu`iag  berbanaf makam pegyaift. agamag yagn beri`asfat cbat tersebut jfiegah jegnag sebutag tagamag cbat trajfsfcgah. !isphcrasf ba`ag ahamf yagn mempugyaf aitf"ftas bfchcnfs megdajf saha` satu tarnet para  pegehftf# seteha` segya$a-segya$a sfgtetfi yagn mempugyaf aitf"ftas bfchcnfs sepertf segya$a agt fcisfj ag sfgtet fi %butyhatej`fjrcxytchueg  &B'(# butyhatej`yjrcxyagfsche  &B')(# jag terbutyh`yjrcxyqufgcge  &B'*( + jfh ara gn pegn nugaaggya iar ega ber sf oat iar sfg cneg fi. Berjasariag beberapa pegehftfag yagn teha` jfiembagniag# segya$a-segya$a yagn mempugyaf  pctegsf sebanaf agtfcisfjag umumgya merupaiag segya$a oha"cgcfj# oegchat# jag ahiahcfj. )gtfcisfjag merupiag segya$a yagn mampu megn`ambat cisfjasf mcheiuh hafg. ubu` tfjai mempugyaf sf stem perta`agag agtfcisfjatf o yagn berhebf`ag# se`f gnna dfia terdajf paparag rajfiah berhebf`# tubu` membutu`iag agtfcisfjag eiscneg. ,ei`a$atfrag ter`ajap eoei sampfgn agtfcisfjag sfgtetfi megdajfiag agtfcisfjag ahamf megdajf ahtergatfo yagn terpfhf`. ha"cgcfj merupaiag segya$a metabchft seiugjer yagn tejapat paja tagamag `fdau# iekuahf ahna. ha"cgcfj yagn hazfm jftemuiag paja tumbu`ag tfgniat tfgnnf &agnfcspermae( ajaha` oha"cg jag oha"cg ch jegnag - jag /-nhf icsfja # fscoha"cg - jag /-nhficsfja# oha"agcg - jag /-nhficsfja. ,`ahicg jegnag - jag /-nhficsfja jag jf`fjrci`ahicg# prcagtcsfagfjfg jag agtcsfagfg# aurcg /-nhficsfja jag jf`fjrcoha"cgch /-nhficsfja. <chcgnag oha"cg# oha"cgch# oha"agcg# fscoha"cg# jag i`ahicg duna serfgn jftemuiag jaham begtui anhficggya. ha"cgcfj termasui segya$a oegchfi aham yagn berpctegsfah sebanaf agtfcisfjag jag mempugyaf bfcaitfoftas sebanaf cbat. egya$a-segya$a fgf japat jftemuiag paja batagn# jaug# Maiaha` Ifmfa Ba`ag Aham ‘Ohavcgcfj-Aurcg” Iehcmpci F [ZFOF B\ \ahembagn 2<!
26

Makalah Auron (isi)

Oct 18, 2015

Download

Documents

STIFI Bhakti Petiwi Palembang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia sebagai Negara beriklim tropis memiliki beraneka ragam tumbuhan yang dapat

    dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan manusia. Masyarakat Indonesia sejak

    zaman dahulu telah mengenal tanaman yang mempunyai khasiat obat atau menyembuhkan

    berbagai macam penyakit. Tanaman yang berkhasiat obat tersebut dikenal dengan sebutan

    tanaman obat tradisional.

    Eksplorasi bahan alami yang mempunyai aktivitas biologis menjadi salah satu target para

    peneliti, setelah senyawa-senyawa sintetik yang mempunyai aktivitas biologis seperti senyawa

    antioksidan sintetik [butylatedhidroxytoluen (BHT), butylatedhydroxyanisole (BHA), dan

    terbutylhydroxyquinone (TBHQ)] dilarang penggunaannya karena bersifat karsinogenik.

    Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dikembangkan, senyawa-senyawa yang mempunyai

    potensi sebagai antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolat, dan alkaloid.

    Antioksidan merupkan senyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Tubuh

    tidak mempunyai sistem pertahanan antioksidatif yang berlebihan, sehingga jika terjadi paparan

    radikal berlebih, tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Kekhawatiran terhadap efek samping

    antioksidan sintetik menjadikan antioksidan alami menjadi alternatif yang terpilih.

    Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang tedapat pada tanaman hijau,

    kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (angiospermae)

    adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavanon

    C- dan O-glikosida. Khalkon dengan C- dan O-glikosida dan dihidrokhalkon, proantosianidin

    dan antosianin, auron O-glikosida dan dihidroflavonol O-glikosida. Golongan flavon, flavonol,

    flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk aglikonnya.

    Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang berpotensial sebagai antioksidan dan

    mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan pada batang, daun,

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    1

  • bunga dan buah. Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat

    baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur

    sel, meningkkatkan efektivitas vitamin, antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai

    antibiotik.

    1.2 Rumusan masalah

    1. Pengertian Flavonoid Auron

    2. Struktur Umum Aurone

    3. Contoh Auron

    4. Tumbuhan yang Mengandung Auron

    5. Sifat Fisika dan kimia Aurone

    6. Bio Aktivitas Aurone

    7. Jalur Biosintesis Auron

    8. Isolasi Aurone

    9. Karakteristik Dan Identifikasi Isolat

    1.3 Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian flavonoid auron

    2. Untuk mengetahui struktur umum aurone

    3. Untuk mengetahui contoh auron

    4. Untuk mengetahui tumbuhan yang mengandung auron

    5. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia aurone

    6. Untuk mengetahui bio aktivitas aurone

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    2

  • 7. Untuk mengetahui jalur biosintesis auron

    8. Untuk mengetahui isolasi aurone

    9. Untuk mengetahui karakteristik dan identifikasi isolat

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Flavonoid Auron

    Flavonoid adalah hasil metabolit sekunder dari sebagian besar tanaman dan juga

    merupakan salah satu golongan polyfenol yang terkandung dan tersebar luas di dalam tanaman.

    Menurut Britanica Concise Encyclopedia, flavonoid didefinisikan sebagai senyawa organic yang

    terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan membentuk pigmen biologi. Ada kandungan antosantin

    dan antosianin yang memberikan warna merah dan kuning pada mahkota bunga. Diperkirakan

    sekitar 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-tumbuhan diubah menjadi

    flavonoid atau senyawa yang berkaitan erat dengannya.

    Salah satu contoh golongan flavonoid adalah aurone. Aurone, yang salah satu contohnya

    adalah aerusidin, memberikan warna kuning cerah yang berfloresensi pada beberapa perhiasan

    bunga, misalnya pada snapdragon(Scrophulariaceae, Antirrhinum majus). Aurone seperti halnya

    antosianin pada bunga berguna sebagai petunjuk pada tawon besar untuk melakukan

    penyerbukan. Oleh karena itu, biosintesisnya menjadi salah satu topik penting terutama interaksi

    antara tanaman dengan tawon besar. Studi genetik sebelumnya pada Antirrhinum

    mengidentifikasi proses terjadinya warna kuning pada bunga.

    Aurone seperti halnya antosianin pada bunga, dapat menghasilkan nectar untuk

    menghasilkan madu pada tawon besar. Biosintesanya merupakan isu penting yang berkembang

    dan berhubungan dengan interaksi antara tanaman dan penghasil madu. Studi genetik yang telah

    ada mengenai Antirrhinum mengidentifikasi beberapa warna kuning pada bunga. Untuk

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    3

  • menunjukkan biosintesa aurone, terlebih dahulu harus diidentifikasi tentang homolog oksidasi

    polifenol (PPO) dari A. majus yang mengkode sintesa auresidin(AmAS1). Pasangan DNA yang

    mengkode sintesis auresidin diekspresikan pada makhkota dari varietas yang mengandung

    aurone. AmAS1 mengkatalisis biosintesa auresidin dari 2,4,6,4-tetrahydroxychalcone (THC) and

    2,4,6,3,4-pentahydroxychalcone (PHC) dan juga mengubah substrat PHC, THC 4-O-glucoside,

    and PHC 4-O-glucoside menjadi brakcteatin, aureusidin 6-O-glucoside, and bracteatin 6-O-

    glucoside in vitro. Aktivitas puncak AmAS1 ialah pada pH rendah dari THC yang mendekati 5.4

    dan diakumulasikan di vakuola. Dari penemuan ini, ditunjukkan secara eksperimental bahwa

    AmAS1 dibawa dari reticulum endoplasma.(RE) ke vakuola lewat badan golgi. Penemuan ini

    mendemonstrasikan bahwa biosintesa aurone terjadi di vakuola tapi bukan di sitoplasma.

    2.2 Struktur Umum Aurone

    Aurone mempunyai dua isomer molekul yaitu konfigurasi Z dan E. Molekulnya terdiri

    dari benzofuran yang bergabung dengan benzylidin pada posisi 2.

    Aurone dengan konfigurasi Z Aurone dengan konfigurasi E

    Penomoran Aurone

    Aurone memiliki 3 cincin karbon yaitu cincin A, cincin B, dan cincin C. Penomorannya

    dimulai dari atom O pada cincin C. kemudina berlanjut searah jarum jam menuju cincin A. Lalu

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    4

  • berlanjut ke cincin B dengan penomoran mulai dari arah cincin C kemudian bergerak searah

    jarum jam.

    2.3 Contoh Auron

    1. Aerusidin

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    5

  • 2. Hipsidol (6-4-Dihydroxyaurone)

    3. Leptosidin

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    6

  • 4. Sulfuretin (6,3,4- Trihydroxyaurone)

    5. Maritimein

    6. 4-chloroaurone

    2.4 Tumbuhan yang Mengandung Auron

    Auron terdapat pada organ tanaman bunga dan daun juga terdapat pada bryophita.

    Contoh tanaman yang mengandung Aurone :

    1. Antirrhinum majus

    Antirrhinum majus (Snapdragon) mengandung auron : Aureusidin, Bracteatin

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    7

  • Gambar snapdragon

    Dokumentasi kelompok I dec.2013

    a. Sistematika

    Kingdom : Plantae

    Subkingdom : Tracheobionta

    Superdivision : Spermatophyta

    Division : Magnoliophyta

    Class : Magnoliopsida

    Subclass : Asteridae

    Order : Scrophulariales

    Family : Scrophulariaceae

    Genus : Antirrhinum

    Species : Antirrhinum majus L.

    b. Deskripsi tanaman

    Nama latin Snapdragon adalah Antirrhinum. Salah satu jenisnya yang paling banyak

    ditemui, adalah Antirrhinum Majus. Flora ini memiliki lebar tajuk antara 30cm-45cm. Terdapat

    tiga jenis A. Majus. Ketiganya dibedakan berdasar ukuran tinggi tanaman. Jenis paling tinggi,

    bisa mencapai 75cm. Jenis medium, mencapai 45cm. Terakhir, jenis pendek, tinggi

    maksimalnya 25cm.

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    8

  • Menanam Snapdragon mudah. Tumbuhan berbunga ini menyukai sinar matahari. Ia

    membutuhkan sinar matahari, paling tidak enam jam sehari. Jika sinar matahari terlalu terik,

    tempatkan Snapdragon di tempat yang lebih teduh. Hal ini perlu dilakukan, agar daun dan bunga

    Snapdragon tidak hangus.

    Untuk media tanam, hampir sama dengan tanaman pada umumnya. Snapdragon

    membutuhkan tanah dengan pH netral, cukup kelembapan, dan memiliki drainase yang baik.

    Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan. Perhatikan keadaan suhu udara, jika terlalu panas,

    artinya Snapdragon membutuhkan lebih banyak air. Sebaliknya, jika udara dingin, apalagi

    musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman.

    c. Kandungan kimia

    Tanaman ini juga kaya akan flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan

    menyerap radikal oksigen (ORAC) melawan radikal perosokil, superoksida, hidrogen peroksida,

    radikal hidroksil, dan singlet oksigen. Mengandung auron jenis Aureusidin, Bracteatin.

    d. Khasiat

    Penelitian terakhir yang dilakukan John Innes Centre, Norwich, Inggris, memasukan DNA

    snapdragon dan memadukannya dari Tomat. Zat antioksidan yang tergandung dalam Snapdragon

    diyakini para peneliti menghambat pertumbuhan sel kanker. Zat macam ini juga banyak

    ditemukan pada tanaman berdaun gelap seperti Blackberry, Cranberry dan chokeberry.

    2. Dahlia variabilis

    Dahlia variabilis (Dahlia) mengandung auron : Sulfuretin (6,3,4-trihydroxyaurone)

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    9

  • Gambar tanaman dahlia

    Dokumentasi kelompok I 2013

    a. Sistematika

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledonaea

    Famili : Compositae

    Genus : Dahlia

    Spesies : Dahlia variabilis

    b. Deskripsi

    Tanaman Dahlia yang dibudidayakan terdiri atas Dahlia pohon yang tingginya bisa

    mencapai beberapa meter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah).

    Bunga dahlia memiliki warna : putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu atau campurannya.

    Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan yang terbesar sekitar 30 cm. Spesies dahlia yang

    ada saat ini adalah D. pinnata, D. variabilis, D. coccinea, D. juarezii.

    c. Kandungan kimia

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    10

  • Dahlia menghasilkan umbi yang mengandung 70 persen pati dalam bentuk inulin (Asih dkk,

    2009). Umbi dahlia mengandung 69,50-75.48% inulin, yang berpotensi untuk dihidrolisis

    menjadi sirup fruktosa dan fruktooligosakarida atau sebagai substrat pada produksi alkohol

    secara fermentasi (Saryono dkk, 1998). Mengandung auron jenis Sulfuretin (6,3,4-

    trihydroxyaurone).

    d. Khasiat

    Bunga dahlia kaktus yang berwarna putih selalu diperdagangkan karena merupakan jenis

    bunga yang banyak dipakai untuk merangkai bunga dukacita. Jenis Dahlia lain yang kaya warna

    (dahlia besar dan dahlia kecil) dijual di dalam polibag untuk digunakan sebagai tanaman di luar

    rumah. Dahlia adalah tanaman berubi. Ubi dahlia mengandung hampir 70 prosen pati dalam

    bentuk inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dari ubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran.

    Jika inulin difermentasi oleh enzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi

    fruktosa, suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup.

    Karena itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gula fruktosa.

    3. Spatoglossum variabile

    Spatoglossum variabile (alga laut) mengandung auron : 4-chloro-2-hydroxyaurone; 4-

    chloroaurone

    Gambar alga laut

    Dokumentasi kelompok I 2013

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    11

  • a. Sistematika

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Phaeophyta

    Kelas : Phaeophyceae

    Ordo : Dictyotales

    Famili : Dictyotaceae

    Genus : Spatoglossum

    Spesies : Spatoglossum variabile

    b. Deskripsi

    Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat

    (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai

    monomer mannuronic acid dan gulunoric acid.

    c. Kandungan Kimia

    Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40

    % berat kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya

    mengandung 16-18 % berat kering. Mengandung auron : 4-chloro-2-hydroxyaurone; 4-

    chloroaurone.

    d. Khasiat

    Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat

    dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri,

    kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak

    digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan

    kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul

    dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan

    seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    12

  • 4. Gomphrena agrestis

    Gomphrena agrestis mengandung auron : (E)-3-O-D-glucopyranosyl-4,5,6,4-tetrahydroxy-7,2-

    dimethoxyaurone

    Gambar Gomphrena agrestis

    Dokumentasi kelompok I 2013

    a. Sistematika

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Angiosperms

    Ordo : Caryophyllales

    Family : Amaranthaceae

    Genus : Gomphrena

    Species : Gomphrena agrestis

    b. Deskripsi

    Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar

    di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini

    dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Terna semusim, tumbuh tegak, tinggi 60 cm

    atau lebih, seluruh bagiannya berambut. Batangnya berwarna hijau kemerahan, membesar pada

    ruas percabangan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun

    bentuknya bulat telur sungsang sampai memanjang, ujung meruncing, tepi rata, berwarna hijau,

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    13

  • berambut kasar berwarna putih di permukaan atas dan berambut halus di permukaan bawah.

    Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai, bentuknya bulat seperti bola, berwarna merah tua

    keunguan, putih atau merah muda. Buahnya buah kotak berbentuk segitiga, terbungkus oleh

    lapisan tipis berwarna putih, berbiji kotak. Daun bunga kenop dapat dimakan sebagai sayuran.

    Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji.

    c. Kandungan kimia

    Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI dan

    amarathin. KAndungan minyak asiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat sebagai peluruh

    dahak. Mengandung auron jenis (E)-3-O-D-glucopyranosyl-4,5,6,4-tetrahydroxy-7,2-

    dimethoxyaurone.

    d. Khasiat

    Rasanya manis, sifatnya netral. Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak

    napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh

    herba segar atau herba kering. Bunga berkhasiat untuk pengobatan:

    Batuk rejan (pertusus),

    TB Paru disertai batuk darah,

    Sesak napas (Asma Bronkial),

    Radang saluran napas akut dan menahun,

    Radang mata,

    Sakit Kepala,

    Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati, mimpi buruk pada anak,

    Disentri

    Tidak lancar buang air kecil

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    14

  • Menambah nafsu makan

    5. Bidens bipinnata

    Bidens bipinnata mengandung auron : (Z)-6-O-(3,6-di-O-acetyl-D-glucopyranosyl)-6,7,3,4-

    tetrahydroxyaurone

    Gambar Bidens bipinnata

    Dokumentasi kelompok I 2013

    a. Sistematika

    Kerajaan : Plantae

    Divisi : Asterids

    Ordo : Asterales

    Famili : Asteraceae

    Genus : Bidens

    Spesies : Bidens bipinnata

    b. Deskripsi

    Terna tegak, kerap bercabang-cabang, sedikit aromatis, tinggi hingga 1 m. Batang

    bersegi-4, gundul atau sedikit berambut, sering berwarna kemerahan. Daun-daun berhadapan,

    utuh atau berbagi menyirip dalam 2-3, jarang 5, bertangkai panjang hingga 6,5 cm. Helai daun

    bundar telur memanjang dengan ujung runcing, 112 0,55,5 cm, tepi bergigi bergerigi,

    gundul atau sedikit berambut.Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    15

  • Bunga dalam bongkol-bongkol yang berkumpul terminal atau pada ketiak daun. Bongkol

    57 mm tingginya, berdiameter 7-8 mm, berkelamin ganda, berisi 2040 bunga yang berjejalan,

    bertangkai panjang hingga 9 cm. Bunga tepi berjumlah 57, dengan mahkota bertabung pendek

    dan lidah jorong atau eliptis lebar, 58 mm panjangnya, kuning atau putih krem. Mahkota bunga

    cakram bentuk tabung, bertaju 5, kuning. Buah keras (achene) ramping memanjang, 0,51,3 cm,

    coklat kehitaman bila masak, dengan 23 kaitan serupa jarum bergerigi-berduri di ujungnya;

    amat berguna untuk melekat pada rambut atau tubuh binatang yang akan memencarkannya.

    c. Kandungan Kimia

    Mengandung Phytosterin B, mengandung auron jenis (Z)-6-O-(3,6-di-O-acetyl-D-

    glucopyranosyl)-6,7,3,4-tetrahydroxyaurone.

    d. Khasiat

    Di Jawa Barat, daun-daun dan pucuk ketul yang muda dikunyah sebagai obat sakit gigi.

    Pucuk yang dilayukan di atas api digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Di banyak

    tempat, terutama di Jawa, daun-daun muda dimanfaatkan sebagai lalap atau bahan campuran

    pecal. Mempunyai efek farmakologis :

    Anti piretik (penurun panas)

    Antiradang

    Menghentikan pendarahan

    Melancarkan peredaran darah

    Astringen

    Contoh tanaman lain yang mengandung auron:

    6. Helianthus tuberosus (Jerusalem artichoke) mengandung auron jenis : bracteatin

    7. Coreopsis maritime, mengandung auron jenis : maritimein (maritimetin-6-O-glucoside)

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    16

  • 8. Coreopsis grandiflora, mengandung auron jenis : leptosidin

    9. Limonium, mengandung auron jenis : Aureusidin

    10. Helianthus annuus , mengandung auron jenis : 5-hydroxy-4,6,4-trimethoxyaurone

    11. Helminthia echiodes, mengandung auron jenis : 4,6,7,4-tetrahydroxyaurone

    12. Helichrysum bracteatum (Strawflower) mengandung auron jenis : Bracteatin

    2.5 Sifat Fisika dan kimia Aurone

    polaritas : polar

    kelarutan

    larut air, contoh : snapdragons and dahlias, and carotenoids,

    tak larut air, contoh : bunga tomat dan tulip

    pengaruh asam : -

    pengaruh basa : Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah ros

    2.6 Bio Aktivitas Aurone

    a. Antifeedant serangga

    Auron dihasilkan dari berbagai macam fenol melalui asam fenoksi asetat dan kumaranon

    dan teruji untuk antifeedant serangga membasmi larva Spodoptera litura. Secara alami, auron

    aktif pada konsentrasi 0.12 mikromol/cm2. Prekursor sintesis, kumaranon, menunjukkan bahwa

    adanya gugus metoksil dan metil pada cincin benzena meningkatkan aktivitas antifeedant

    serangga. Hal yang sama, pada uji auron menunjukkan bahwa adanya gugus metoksil pada

    cincin A dan/atau cincin B meningkatkan aktivitas antifeedant serangga, tapi pada 4,5,6- dan

    3,4,5- yang tersubstitusi tidak menunjukkan aktivitas ini. Hidroksilasi auron pada cincin B

    tidak berguna untuk antifeedant serangga melawan Spodoptera litura. Aktivitas antifeedant pada

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    17

  • senyawa memiliki hubungan yang signifikan antara aktivitas biologi dan ikatan hidrogen yang

    dihitung dari nilai Rf pada KLT Silanol dan parameter lipofiliknya dihitung dari waktu retansi

    (Rt) pada HPLC.

    b. Antikanker

    Seri 4,6-dimetoksiauron disintesis dengan mereaksikan 4,6-dimetoksibenzofuran-3(2H)-1

    dengan berbagai macam benzaldehid pada katalisis basa dengan reaksi aldol. Konfigurasi Z

    ditunjukkan auron berdasarkan data spektroskopi dan dan kristalografi. Auron telah diuji

    kemampuannya untuk mengatur ABCG2 (protein yang menyebabkan resistensi pada kanker

    payudara). Beberapa jenisnya (0.5 ?M) meningkatkan akumulasi Mitoksantron (MX) pada sel

    kanker payudara (MDA-MB-231) yang berhubungan dengan ABCG2 dan mempekakan sel-sel

    tersebut ke efek sitotoksik MX. Dalam uji resensitivikasi, 0.5 ?M auron mengurangi resistensi sel

    yang terinfeksi pada MX menjadi dua kalinya pada sel-sel parental, melebihi fumitremorgin C

    (FTC) pada konsentrasi yang sama. 10 ?M auron juga meningkatkan akumulasi kalsein-AM di

    sel MDCKII/MDR1 yang berhubungan dengan ABCB1 (P-glikoprotein), pada perbandingan

    tingkatan uji verapamil dengan konsentrasi yang sama. Analisis aktivitas struktur menunjukkan

    bahwa penggantian cincin benzilidin B dari auron kurang berpengaruh pada penghambatan

    ABCG2, dengan berbagai macam aktivitas dengan komponen yang cincin Bnya tidak

    disubstitusi maupun yang tersubstitusi. Bedanya, substitusi cincin B menaikkan daya inhibitor

    ABCB1. Telah ditemukan indikasi bahwa auron dengan daya inhibitor ABCG2 yang baik

    mempunyai daya inhibitor ABCB1 yang buruk dan sebaliknya. Terbatasnya aktivitas

    antiproliferasi (>70% pertahanan sel) ditemukan pada banyak auron pada 4 lini sel berbeda.

    c. Antileishmania

    Auron merupakan kelas baru produk alam dengan aktivitas leishmanicidal. Seri dari

    auron yang berpotensial sebagai obat untuk infeksi Lishmania ditemukan in vitro menggunakan

    uji sitotoksisitas langsung melawan promastigot (memiliki flagella, menginfeksi serangga)

    Leishmania donovani, L. infantum, L. enriettii, dan L. major, dan uji melawan amastigot (tanpa

    flagella, mengifeksi manusia) intraseluler L. donovani yang terletak di antara makrofag.

    Komponen akan aktif pada konsentrasi antara 0.4 dan 5.0 g/ml. Ketika diuji melawan turunan

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    18

  • makrofag sumsum tulang belakang sebagai kontrol sel host mamalia, semua komponen

    menunjukkan konsentrasi sitotoksik menengah (EC50 2.32-25.0 g/ml). Melihat pada molekular

    dan fungsinya, studi in vitro ini menunjukkan bahwa aktivitas antileishmanial dari auron

    diitentukan oleh substituen alamnya. Kemampuan dari auron sederhana untuk menghambat

    pertumbuhan parasit secara nyata bergantung pada pola oksigenasi dari substituen. Senyawa

    yang keaktifannya tinggi seperti menunjukkan jumlah substituen oksigen yang mengindikasi

    lipophilik alamnya. Peningkatan jumlah kelompok senyawa hidroksil 6-Benzoyl-2-

    [oxomethylpheny]-3-hydroxy-benzofurane, 6-Methoxy-2-[phenylmethylene]-3(2H)-

    benzofuranone, 6-Hydroxy-2-[phenylmethylene]-3(2H)-benzofuranone,6-Methoxy-2-

    {phenylhydroxyme-thylene]-3(2H)-benzofuranone tidak diharapkan mengurangi aktivitas

    antiprotozoal. Namun, dijelaskan oleh pergeseran ke karakter yang lebih hidrofilik. Hasil

    pertama mengindikasikan bahwa pengenalan dari substituen inti dapat menurunkan aktivitas

    antileishmanial dari auron. Hubungan dekat biosintesis antara auron dan kalkon mungkin saja

    menghasilkan beberapa pernyataan mengenai aktivitas antiparasitiknya. Chen et al.

    mendemonstrasikan antileishmania dan antimalaria yang kuat dari licokalkon A. Adanya

    kelompok elektron pada cincin A dan tiga karbon penghubung antara dua cincin aromatis

    penting untuk aktivitas antimalaria dan trypanosomicidal.

    Akan tetapi, selama pengahambatan pertumbuhan Leishmania terjadi pada lingkungan

    fagolisosom asam, hubungan stabilitas asam dari penghubung keton tak jenuh pada khalkon

    sama dengan yang terjadi pada auron pada aktivitas intraseluler yang tinggi. Auron mempunyai

    kesamaan yang penting dengan kalkon. Mereka sama-sama memiliki ukuran sama, 3 karbon

    penghubung, dan substituen yang sama pada kedua cincin aromatis. Bedanya ada pada konjugasi

    3 karbon penghubung. Kalau auron terhubung ke cincin B. Struktur planar merupakan

    karakteristik untuk semua auron dan mempunyai kesamaan dengan struktur kalkon seperti yang

    dibicarakan di atas. Penemuan ini menunjukkan bahwa kalkon dan auron tempat yang sama pada

    enzim parasitik dan mempunyai aktivitas antiparasit. Aktivitas leishmanicidal dari auron tertentu

    yang dijelaskan di sini menunjukkan keuntungan pada antiprotozoa ketika berkurangnya

    kemanjuran dari obat yang ketersediaannya menurun.

    2.7 Jalur Biosintesis Auron

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    19

  • Auron merupakan tanaman golongan flavonoid yang menghasilkan warna kuning pada

    beberapa makhkota bunga tertentu. Auron tidak mempunyai struktur inti dari flavonoid, tetapi

    biosintesisnya secara langsung diturunkan dari kalkon yang merupakan prekursor yang sangat

    penting dari semua flavonoid. Efisiensi yang lebih tinggi pada pembentukan 6-glukosida dari

    auron jika dibandingkan dengan aglikon yang sama memungkinan bahwa kalkon-4-glukosida

    mungkin saja menjadi substrat yang nyata bagi biosintesis auron pada bunga. Telah

    didemonstrasikan pada Antirrhinum majus dengan mengisolasi kalkon 4-O-glucosyltransferase

    yang mengkatalisis bentuk dari tetra- dan pentahydroxychalcone 4-O-glucosides. Intermediate

    4-O-glucoside telah diubah menjadi 6-O-glucosides oleh sintesis auresidin. Enzim ini

    dihasilkan dan diakumulasikan di sitoplasma.

    Yang menarik adalah sintesis auresidin, (suatu oksidasi polifenol (PPO) yang

    mengkatalisis perubahan dari tetra- dan pentahydroxychalcone menjadi auron aureusidin and

    bracteatin,) telah ditempatkan dengan baik di lumen vakuola. Berbeda untuk semua PPO pada

    tanaman lain yang berhubungan dengan plastida. Dalam penemuan ini dibahas mengenai bentuk

    karakteristik enzim molecular seperti pH rendah yang optimum untuk aktivitas katalitik.

    4-glucosilasi kalkon terjadi di sitoplasma. 4-glikosida kalkon ditransfer menuju vakuola

    dimana perubahan akhir menjadi auron aureusidin and bracteatin dikatalisis. Kompetisi antara

    beberapa jalur sintesis (antosianin, flavon dan aurone biosintesa) yang sama memerlukan katalis

    tersebut. Kalkon terdapat dalam tanaman transgenic Torenia hybrid yang mempunyai

    4glokosiltransferase kalkon dan sintasis aureusidin dari Antirrhinum majus yang dapat

    meningkatkan produksi aurone dimana antosianin secara bersamaan diregulasi oleh RNA.

    2.8 Isolasi Aurone

    Auron diekstraksi dengan alkohol atau campuran alkohol-air. Kelarutan glikosida dalam

    Auron meningkat dalam air sehingga campuran alkohol-air bisa digunakan untuk mengekstraksi.

    Kromatografi kolom dengan eluen n-heksana, kloroform, metanol, ammonium hidroksida.

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    20

  • Contoh Isolasi Auron :

    Alga di cuci dengan air, dikeringkan selama 5 hari dan di rendam dengan methanol selama 1 minggu.

    Ekstrak alga dari methanol di saring dan di uapkan dalam kondisi vakum.

    Residu di destilasi dengan air dan di fraksinasi berturut-turut dengan n-heksana, Kloroform, EtOAc dan n-butanol.

    Ekstrak dari EtOAc dimasukan ke dalam kolom yang berisi silica gel

    Dieluasi dengan campuran n-heksana Kloroform dan Kloroform -metanol

    Hasil eluasi di preparative dengan KLT dengan solven Kloroform-metanol-amonium hidroksida (9,5 : 0,5 : 3 tetes)

    2.9 Karakteristik Dan Identifikasi Isolat

    1. Reaksi Warna

    Auron + uap ammonia (+) warna kuning merah

    Auron + Mg + HCl pekat (+) warna merah dengan cepat

    2. KLT (Kromatografi Lapis Tipis)

    Prosedur kerja untuk identifikasi dengan menggunakan kromatografi lapis tipis :

    1. Perhatikan bercak yang terlihat

    2. Periksa dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 365 nm. Jika berfluoresensi

    kuning maka jenis flavonoid yang mungkin adalah auron yang mengandung 4-OH bebas.

    Jika bercak yang tampak berwarna hijau-kuning, hijau-biru, atau hijau maka jenis

    flavonoid yang mungkin adalah auron yang tak mengandung 4-OH bebas.

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    21

  • 3. uapi dengan NH3 kemudian periksa dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 365

    nm. Jika bercak berwarna jingga atau merah maka jenis flavonoid yang mungkin adalah

    auron yang mengandung 4-OH bebas. Jika terjadi sedikit perubahan warna atau tanpa

    perubahan sama sekali maka jenis flavonoid yang mungkin adalah auron yang tak

    mengandung 4-OH bebas.

    3. UV- Spektra dalam pelarut methanol dengan spektrofotometer Vis

    Hasil spectrum ultra violet dapat membantu untuk mengidentifikasi jenis flavonoid dan

    menentukan pola oksigenasi. Kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti flavonoid dapat

    ditentukan dengan menambahkan pereaksi (pereaksi geser) ke dalam cuplikan dan mengamati

    pergeseran serapan yang terjadi. Secara tidak langsung, cara ini berguna untuk menentukan

    kedudukan gula atau metil yang terikat pada salah satu gugus hidroksil fenol. Berbagai jenis

    spektrum rujukan yang lengkap sangat membantu penafsiran spektrum serapan UV-Vis.

    Keuntungan cara ini adalah jumlah flavonoid yang dibutuhkan sangat sedikit sekitar 0,1 mg.

    Flavonoid yang sudah diketahui strukturnya dapat dianalisis secara kuantitatif dengan hukum

    Beer-Lambert:

    A= x c x d

    Keterangan:

    A= daya serap

    = absorbansi molar (Lt.mol-1cm-1)

    c = konsentrasi aurone (mol.Lt-1)

    d = tebal larutan (cm)

    Untuk identifikasi spektrum Flavonoid dalam metanol pada spektrum rentang 240-285 nm (pita

    II) dan 300-550 nm (pita I). Terdiri dari dua absorpsi maksimum utama yaitu sistem benzoil

    cincin A (pita II) dan sistem sinamoil cincin B dengan tambahan pengaruh beberapa auksokrom

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    22

  • (pita I). Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksimal tersebut memberikan informasi

    yang berharga mengenai sifat aurone dan pola oksigenasinya.

    Tabel. Rentang Serapan UV-Vis Senyawa Flavonoid dalam Me-OH

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aurone dapat dibedakan dari flavonoid yang lain.

    Pereaksi untuk mengetahui pola hidroksilasi pada Aurone

    Proses hidroksilasi aurone hampir sama dengan falvonoid yaitu dengan penambahan pereaksi (pereaksi geser) dapat digunakan untuk menentukan kedudukan gugus hidroksi fenol bebas pada inti flavonoid.

    Langkah-langkah identifikasi sebagai berikut :

    Awal amati sebelum penambahan

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    23

  • (a) + pereaksi AlCl3

    Syarat : ada karbonil pada C-4, ada OH pada C-3 atau C-5 maka Al akan menempel pada

    posisi orto

    Adanya gugus yang ditempeli Al pergeseran maks ke kanan

    Ex : Flavon dan Flavonol

    (b) + HCl akan melepaskan ikatan pada cincin B (cincin yang tidak tahan asam) setelah

    terjadi pergeseran maks ke kanan (pada no 2) setelah penambahan HCl maks akan

    bergeser ke kiri (khusus pita 1) ini artinya ada gugus OH pada cincin B/ pada posisi orto

    i. Gugus OH yang tahan asam pada 3/5

    ii. Gugus yang tidak tahan asam pada posisi orto

    Penambahan Na Metoksida meningkatkan intensitas Flavonoid pada cincin B (pita1)

    menunjukan adanya OH pada posisi 3/4 tetapi jika awalnya intensitas meningkat 5

    kemudian intensitas menurun OH pada posisi 3/4

    Penambahan Na Asetat dan Borat maks bertambah (bergeser kekanan) ada gugus OH pada

    posisi mana saja asal Orto kecuali OH pada posisi C-5 & C-6

    Leukoantosianidin + asam Antosianidin (pada bunga)

    BAB III

    PENUTUP

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    24

  • 3.1 Kesimpulan

    Flavonoid adalah hasil metabolit sekunder dari sebagian besar tanaman dan juga

    merupakan salah satu golongan polyfenol yang terkandung dan tersebar luas di dalam

    tanaman. Menurut Britanica Concise Encyclopedia, flavonoid didefinisikan sebagai

    senyawa organic yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan membentuk pigmen biologi

    Aurone mempunyai dua isomer molekul yaitu konfigurasi Z dan E. Molekulnya terdiri

    dari benzofuran yang bergabung dengan benzylidin pada posisi 2.

    Aurone memiliki 3 cincin karbon yaitu cincin A, cincin B, dan cincin C. Penomorannya

    dimulai dari atom O pada cincin C. kemudina berlanjut searah jarum jam menuju cincin

    A. Lalu berlanjut ke cincin B dengan penomoran mulai dari arah cincin C kemudian

    bergerak searah jarum jam.

    Contoh Auron : Aerusidin, Hipsidol (6-4-Dihydroxyaurone), Leptosidin, Sulfuretin

    (6,3,4- Trihydroxyaurone), Maritimein 6. 4-chloroaurone

    Auron terdapat pada organ tanaman bunga dan daun juga terdapat pada bryophita.

    Contoh tanaman yang mengandung Aurone : Antirrhinum majus, Dahlia variabilis,

    Spatoglossum variabile, Gomphrena agrestis, Bidens bipinnata, Helianthus tuberosus,

    Coreopsis maritime, Coreopsis grandiflora, Limonium, Helianthus annuus, Helminthia

    echiodes, Helichrysum bracteatum

    DAFTAR PUSTAKA

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    25

  • Ferreira, EO; Salvador, MJ; Pral, EM; Alfieri, SC; Ito, IY; Dias, DA (2004). "A new

    heptasubstituted (E)-aurone glucoside and other aromatic compounds of Gomphrena agrestis

    with biological activity". Zeitschrift fur Naturforschung. C, Journal of biosciences 59 (78):

    499505. PMID 15813368.

    Markham, k. r. , 1988. Cara Mengidentifikasikan Flavonoid. Terjemahan Kosasih

    Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB

    Nakayama, ; Sato, T; Fukui, Y; Yonekura-Sakakibara, K; Hayashi, H; Tanaka, Y;

    Kusumi, T; Nishino, T (2001). "Specificity analysis and mechanism of aurone synthesis

    catalyzed by aureusidin synthase, a polyphenol oxidase homolog responsible for flower

    coloration".FEBS Letters 499 (12): 10711. doi:10.1016/S0014-5793(01)02529-7. PMID

    11418122.

    Nakayama, (2002). "Enzymology of aurone biosynthesis". Journal of Bioscience and

    Bioengineering 94 (6): 48791.doi:10.1016/S1389-1723(02)80184-0. PMID 16233339.

    Rahman, atta-ur-; Choudhary, MI; Hayat, S; Khan, AM; Ahmed, A (2001). "Two new

    aurones from marine brown alga Spatoglossum variabile". Chemical & pharmaceutical bulletin

    49 (1): 1057. doi:10.1248/cpb.49.105. PMID 11201212.

    Rahman, atta-ur- M.I. Choudhary, S. Hayat, A.M. Khan, A. Ahmed, Two new aurones

    from marine brown alga Spatoglossum variabile, dans Chemical Pharmaceutical Bulletin, 49

    (2001), p. 105-107.

    Villemin, didier; Martin, Benoit; Bar, Nathalie (1998). "Application of Microwave in

    Organic Synthesis. Dry Synthesis of 2-Arylmethylene-3(2)-naphthofuranones". Molecules 3 (3):

    88. doi:10.3390/30300088.

    Makalah Kimia Bahan Alam Flavonoid-Auron Kelompok I STIFI BP Palembang 2013

    26


Related Documents