Top Banner
30

Makalah Antropologi

May 14, 2023

Download

Documents

Anna M. Reminto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Antropologi
Page 2: Makalah Antropologi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena

dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada teman-

teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih

banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Penulis

Page 3: Makalah Antropologi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPRIBADIAN MANUSIA

B. PENGERTIAN KEPRIBADIAN

C. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEPRIBADIAN

E. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

F. MATERI DARI UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

G. ANEKA WARNA KEPRIBADIAN

H. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

I. KEPRIBADIAN UMUM

Page 4: Makalah Antropologi

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bahasa populer, istilah

“kepribadian” mempunyai arti, ciri-ciri watak seseorang individu

yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai

individu yang khusus. Kalau dalam bahasa sehari-hari kita anggap

bahwa seorang tertentu mempunyai beberapa ciri watak yang

diperlihatkannya secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam

tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki

identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya.

Apabila seorang ahli antropologi, sosilogi, atau psikologi

berbicara mengenai “pola kelakukan manusia”, maka yang

dimaksudkan adalah kelakuan dalam arti yang sangat khusus, yaitu

Page 5: Makalah Antropologi

kelakukan organisme manusia yang ditentukan oleh naluri,

dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakukan manusia yang

tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akalnya dan jiwanya,

yaitu kelakuan manusia yang membabi-buta.

Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan

tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu,

adalah apa yang disebut “kepribadian” atau personality.

Konsep kepribadian rupa-rupanya telah menjadi konsep yang

demikian luasnya, sehingga konsep ini menjadi suatu konstruksi

yang tidak mungkin dirumuskan dalam satu definisi yang tajam

tetapi yang dapat mencakup keseluruhannya.

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPRIBADIAN MANUSIA

Page 6: Makalah Antropologi

Kepribadian adalah keseluruhan cara

seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu

lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah

sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

pola kelakuan untuk seluruh manusia hampir tidak ada yang

seragam. Hal ini disebabkan karena kelakuan manusia dipengaruhi

dan ditentukan oleh akal dan jiwanya. Selain itu setiap manusia

memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Yang dimaksud kepribadian

yaitu susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan

tingkah laku dari setiap individu manusia.

Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri

yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang

pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang

supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang

yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak

punya kepribadian”.

Page 7: Makalah Antropologi

B. PENGERTIAN KEPRIBADIAN

                Pengertian kepribadian adalah ciri – ciri watak

seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya

suatu identitas sebagai individu yang khusus, yang dimaksudkan

adalah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang

diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konskuen dalam tingkah

lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki

identitas khusus yang berada dari individu – individu.

( Koetjaraningrat, 1985:102).

Pengertian kepribadian menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan perilaku

dari seorang individu dengan system kecenderungan

tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

2. Menurut M.A.W Bouwer kepribadian adalah corak tingkah

laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan,

keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

3. Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan keseluruhan

dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh

seseorang.

Page 8: Makalah Antropologi

4. Menurut Theodore R. Newcombe kepribadian adalah

organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai

latar belakang terhadap perilaku.

5. Menurut Horton Kepribadian adalah keseluruhan sikap,

perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap

perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam

tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu.

Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku,

atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas

pribadinya.

6.  Menurut Roucek dan Warren Kepribadian adalah organisasi

faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang

mendasari perilaku seseorang.

C. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN

Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan

rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan

yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner

Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian

yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya,

akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang

dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian

Page 9: Makalah Antropologi

adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem

psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan

diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian

kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964)

mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons

individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya

mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan

emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan

antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma)

lingkungan.

Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku

itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan

individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur

psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang,

hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan

berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku

individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat

beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal,

diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori

Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari

Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray,

teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari

Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson,

teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu,

Page 10: Makalah Antropologi

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika

perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau

pendapat.

Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat

lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang

dari lingkungan.

Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif

atau ambivalen.

Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional

terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya

tersinggung, marah, sedih, atau putus asa

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk

menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan.

Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau

melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan

hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka

atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri,

mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru

yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003)

Page 11: Makalah Antropologi

mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat,

sebagai berikut :

Kepribadian yang sehat

Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai

diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara

fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi

situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara

realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan

kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat

menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara

rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami

superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi

atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak

mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.

Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap

kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang

dihadapinya.

Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan

bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan

mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang

berlaku di lingkungannya.

Page 12: Makalah Antropologi

Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat

menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara

positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)

Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam

setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan

secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar,

dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan

kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati

terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau

masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam

berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,

merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak

membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang

lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan

sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan

orang lain.

Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan

filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang

dianutnya.

Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang

didukung oleh faktor-

faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan),

dan affection (kasih sayang).

Page 13: Makalah Antropologi

Kepribadian yang tidak sehat

Mudah marah (tersinggung)

Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya

lebih muda atau terhadap binatang

Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang

meskipun sudah diperingati atau dihukum

Kebiasaan berbohong

Hiperaktif

Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

Senang mengkritik/mencemooh orang lain

Sulit tidur

Kurang memiliki rasa tanggung jawab

Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan

faktor yang bersifat organis)

Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

Pesimis dalam menghadapi kehidupan

Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Page 14: Makalah Antropologi

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEPRIBADIAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain:

Faktor Biologis

Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan

keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis

seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran

darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan

sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang

sejak dilahirkan telah  menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan.

Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini

menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang

ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan

pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tersebut

memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.

Page 15: Makalah Antropologi

Faktor Sosial

Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ;

yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan.

Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat

istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang

berlaku dimasyarakat itu.

                Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan

orang-orang disekitarnya. Dengan lingkungan yang pertama adalah

keluarga. Dalam perkembangan anak, peranan keluarga sangat

penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian selanjutnya.

Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh

yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian anak.

                Pengaruh lingkungan keluarga terhadap

perkembangan anak sejak kecil adalah sangat mendalam dan

menentukan perkembangan pribadi anak selanjutnya. Hal ini

disebabkan karena pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama,

pengaruh yang diterima anak masih terbatas jumlah dan luasnya,

intensitas pengaruh itu sangat tinggi karena berlangsung terus

menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana

bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka

pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan

meluas. Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai

pengaruh terhadap perkembangan dan pembentukan kepribadian.

Faktor Kebudayaan

Page 16: Makalah Antropologi

Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-

masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di

mana seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang

sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian

antara lain:

Nilai-nilai (Values)

Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang

dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam

kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai anggota suatu

masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras

dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.

Adat dan Tradisi.

Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping

menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-

anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak dan

bertingkah laku yang akan berdampak pada kepribadian

seseorang.

Pengetahuan dan Keterampilan.

Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau

suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya

kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi kebudayaan suatu

masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan cara-cara

kehidupannya.

Page 17: Makalah Antropologi

Bahasa

Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di

atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut

menentukan cirri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa

erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang

memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat komunikasi

dan alat berpikir yang dapat menunukkan bagaimana seseorang

itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan

orang lain.

Milik Kebendaan (material possessions)

Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju

dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan

hidupnya. Hal itu semua sangat mempengaruhi kepribadian

manusia yang memiliki kebudayaan itu.

Page 18: Makalah Antropologi

E. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

Koentjaraningrat (1985:103-110) menjelaskan ada beberapa

unsur yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian sebagai

berikut :

Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui yang

tersusun secara logis dan sistematis dengan memperhitungkan sebab

–akibat dan dapat untuk menerangkan gejala – gejala

tertentu. Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang

manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Dalam

lingkungan individu itu ada bermacam-macam hal yang dialaminya

melalui penerimaan pancaindera-nya serta alat penerima atau

reseptor organismenya yang lain, sebagai getaran eter (cahaya dan

Page 19: Makalah Antropologi

warna), getaran akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan

mekanikal (berat-ringan), tekanan termikal (panas-dingin) dan

sebagainya, yang masuk ke dalam sel-sel tertentu di bagian-bagian

tertentu dari otaknya. Di sana berbagai proses fisik, fisiologi,

dan psikologi terjadi, yang menyebabkan berbagai macam getaran

tekanan tadi, kemudian diolah menjadi suatu susunan yang

dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi

suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Seluruh proses akal

yang sadar (conscious) tadi, dalam ilmu psikologi disebut

“persepsi”.

Perasaan

Perasaan adalah rasa, kesadaran batin sewaktu menghadapi

mempertimbangkan tentang sesuatu hal/pendapat. Selain

pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai

macam perasaan. Kalau orang pada suatu hari yang luar biasa

panasnya melihat papan gambar reklame minuman Green tea berwarna

yang tampak segar dan nikmat, maka persepsi itu menyebabkan

seolah-olah terbayang di mukanya suatu penggambaran segelas

Green tea yang dingin dan penggambaran itu dihubungkan oleh

akalnya dengan penggambaran lain yang timbul kembali sebagai

kenangan dalam kesadarannya, menjadi suatu apersepsi1 tentang

dirinya sendiri yang tengah menikmati segelas Green tea dingin,

manis, dan menyegarkan pada waktu hari sedang panas-panasnya yang

seakan-akan demikian realistiknya sehingga keluarlah air liurnya.

Apersepsi seorang individu yang menggambarkan diri sendiri sedang

Page 20: Makalah Antropologi

menikmati segelas Green tea dingin tadi menimbulkan dalam

kesadarannya suatu perasaan yang positif, yaitu perasaan nikmat

dan perasaan nikmat itu sampai nyata mengeluarkan air liur.

          Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan adanya

seorang individu yang melihat sesuatu hal yang buruk atau

mendengar suara yang tidak menyenangkan, mencium bau busuk, dan

sebagainya. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam

kesadaran perasaan yang negatif, karena dalam kesadaran terkenang

lagi misalnya bagaimana kita menjadi muak karena sepotong ikan

yang sudah busuk yang kita alami di masa lampau. Apersepsi

tersebut mungkin dapat menyebabkan kita menjadi benar-benar

merasa muak apabila kita mencium lagi bau ikan busuk.

Dorongan Naluri

Dorongan naluri adalah dorongan hati yang dibawa sejak

lahir, yang tanpa disadari mendorong untuk berbuat

sesuatu. Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga

mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena

pengaruh pengetahuannya, melainkan karena sudah terkandung dalam

organismenya, dan khususnya dalam gen-nya sebagai naluri. Kemauan

yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia itu, oleh

beberapa ahli psikologi disebut “dorongan” (drive).

              

 Ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu :

Dorongan untuk mempertahankan hidup

Page 21: Makalah Antropologi

Dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologi yang

juga pada semua makhluk di dunia ini dan yang menyebabkan

semua jenis mampu mempertahankan hidupnya di dunia ini.

Dorongan seks.

Dorongan ini timbul pada setiap individu yang normal tanpa

terkena pengaruh pengetahuan, dan memang mendorong landasan

biologi yang mendorong makhluk manusia untuk membentuk

keturunan yang melanjutkan jenisnya. Selain untuk

mendapatkan keturunan, juga untuk mendapatkan status sosial.

Dorongan untuk usaha mencari makan/pekerjaan.

Dorongan ini tidak perlu dipelajari, sejak bayi pun manusia

sudah menunjukkan dorongan untuk mencari makanan ,  yaitu

dengan mencari susu ibunya tanpa dipengaruhi oleh

pengetahuan tentang adanya hal- hal tersebut, dan ini

berkembang (mencari kerja) berdasarkan pengalaman dan

pengetahuan serta faktor lingkungan di sekitar.

Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama

manusia.

Dorongan ini memang merupakan landasan biologi dari

kehidupan masyarakat manusia sebagai makhluk sosial.

Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.

Page 22: Makalah Antropologi

Hal ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna

kebudayaan diantaranya di antara makhluk manusia, sebab

adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat yang

memaksakan berbuat  konform dengan manusia sekitarnya.

Dorongan untuk berbakti.

Hal ini ada karena manusia sebagai makhluk secara kolektif,

sehingga ia dapat hidup bersama dengan manusia lain secara

serasi. Dalam berbagai hal dorongan ini sering

dieksetensikan dari sesama manusia kepada kekuatan yang

diangapannya berada di luar akalnya, maka timbul religi.

Dorongan akan keindahan (bentuk, warna, suara, atau gerak).

Dorongan dalam arti keindahan bentuk,warna,suara,dan gerak,

pada seorang bayi dorongan itu sering tampak pada gejala

tertariknya kepada bentuk – bentuk tertentu dari benda-

benda di sekitarnya, warna –warna cerah, suara yang nyaring,

dan berirama dan kepada gerak-gerak yang selaras. Sehingga

dorongan naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur

terpenting dalam kebudayaan manuai yaitu kesenian.

F. MATERI DARI UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

Dalam sebuah konsep kepribadian umum,makin dipertajam dengan

terciptanya konsep basic personality structure, atau “kepribadian

Page 23: Makalah Antropologi

dasar”, yaitu semua semua unsur kepribadian yang dimiliki

sebagian besar warga suatu masyarakat.

Kepribadian dasar ada karena semua individu warga masyarakat

mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama

pertumbuhan mereka. Metodologi untuk mengumpulkan data mengenai

kepribadian bangsa dapat dilakukan dengan mengumpulkan sample

dari warga masyarakat yang menjadi objek penelitian, yang

kemudian diteliti kepribadiannya dengan tes Psikologi.

Selain ciri watak umum, seorang Individu memilki ciri-ciri

wataknya sendiri, sementara adaindividu-individu dalam sample

yang tidak meliki unsur-unsur kepribadian umum. Pendekatan dalam

penelitian kepribadian suatu kebudaya juga dilaksanakan dengan

metode lain yang didasarkan pada ciri-ciri dan unsur watak

seorang individu dewasa.

Pembentukan watak dan jiwa individu banyak dipengaruhi oleh

pengalamannya di masa kanak-kanak serta pola pengasuhan orang

tua. Berdasarkan konsepsi Psikologi tersebut, para ahli

Antropologi berpendirian bahwa dengan mempelajari adat-istiadat

pengasuhan anak yang khas akan dapat mengetahui adanya berbagai

unsur kepribadian pada sebagian besar warga yang merupakan akibat

dari pengalaman-pengalaman mereka sejak masa kanak-kanak.

Penelitian mengenai etos kebudayaan dan kepribadian bangsa

yang pertama-tama dilakukan oleh tokoh Antroplogi R. Benedict, R.

Linton, dan M. Mead. Sehingga menjadi bagian khusus dalam

antropologi yang dinamakan personality and culture.

Page 24: Makalah Antropologi

Seorang ahli etnopsikologi, A.F.C. Wallace, pernah membuat

suatu kerangka dimana terdaftar secara sistematikal seluruh

materi yang menjadi objek dan sasaran unsur-unsur kepribadian

manusia. Kerangka itu menyebut tiga hal yang pada tahap pertama

merupakan isi kepribadian pokok, yaitu :

1. Aneka warna kebutuhan organik diri sendiri, aneka warna

kebutuhan serta dorongan organik maupun psikologi sesama

manusia yang lain daripada diri sendiri. Sedangkan kebutuhan

tadi dapat dipenuhi atau tidak dipenuhi oleh individu yang

bersangkutan, sehingga memuaskan dan bernilai positif baginya,

atau tidak memuaskan dan bernilai negatif.

2.   Aneka warna hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu

akan identitas diri sendiri atau identitas aku, baik aspek

fisik maupun psikologinya, dan segala hal yang bersangkutan

dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam kategori

manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan

gejala alam, baik yang nyata maupun yang gaib dalam lingkungan

sekelilingnya.

3.   Berbagai macam cara untuk memenuhi. Memperkuat, berhubungan,

mendapatkan, atau mempergunakan aneka warna kebutuhan dari hal

tersebut di atas, sehingga tercapai keadaan memuaskan dalam

kesadaran individu bersangkutan. Pelaksanaan berbagai macam

Page 25: Makalah Antropologi

cara dan jalan itu terwujud dalam aktivitas dari seorang

individu.

G. ANEKA WARNA KEPRIBADIAN

Koentjraningrat (1985:115) menjelaskan bahwa Aneka warna

materi yang menjadi isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan,

kehendak, serta keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas

hubungan antara berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran

individu, menyebabkan adanya beraneka macam struktur kepribadian

pada setiap manusia yang hidup dimuka bumi, dan menyebabkan bahwa

peribadian tiap individu itu unik berbeda dengan kepribadian

individu yang lain. Hal ini menyebabkan suatu tingkah laku yang

berpola yaitu kebiasaan maupun berbagai macam materi yang

menyebabkan timbulnya kepribadian , dan berbagai tingkah laku

berpola dari individu – individu tersebut.

H. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Perkembangan kepribadian menurut Jean Jacques Rousseau

berlangsung dalam beberapa tahap yaitu:

Tahap perkembangan masa bayi (sejak lahir- 2 tahun)

Page 26: Makalah Antropologi

Tahap ini didominasi oleh perasaan. Perasaan ini tidak tumbuh

dengan sendiri melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya

reaksi-reaksi bayi terhadap stimulus lingkungan.

Tahap perkembangan masa kanak-kanak (umur 2-12 tahun)

Pada tahap ini perkembangan kepribadian dimulai dengan makin

berkembangnya fungsi indra anak dalam mengadakan pengamatan.

Tahap perkembangan pada masa preadolesen (umur 12- 15 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi penalaran intelektual pada

anak sangat dominan. Anak mulai kritis dalam menanggapi ide orang

lain. anak juga mulai belajar menentukan tujuan serta keinginan

yang dapat membahagiakannya.

Tahap perkembangan masa adolesen (umur 15- 20 tahun)

Pada masa ini kualitas hidup manusia diwarnai oleh dorongan

seksualitas yang kuat, di samping itu mulai mengembangkan

pengertian tentang kenyataan hidup serta mulai memikirkan tingkah

laku yang bernilai moral.

Tahap pematangan diri (setelah umur 20 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Mulai

dapat membedakan tujuan hidup pribadi, yakni pemuasan keinginan

pribadi, pemuasan keinginan kelompok, serta pemuasan keinginan

masyarakat. Pada masa ini terjadi pula transisi peran social,

seperti dalam menindaklanjuti hubungan lawan jenis, pekerjaan,

Page 27: Makalah Antropologi

dan peranan dalam keluarga, masyarakat maupun Negara. Realisasi

setiap keinginan

I. KEPRIBADIAN UMUM

Koentjaraningrat (1985:117) mengutip pendapat Ralp Linton

menyatakan bahwa yang mengembangkan suatu penelitian tentang

kepribadian umum. Ia mencari hubungan dengan para ahli psikologi

untuk mempertajam pengertian tentang konsep – konsep psikologi

yang menyangkut kepribadian umum tersebut. Kepribadian dasar itu

ada karena semua individu dari warga masyarakat mengalami

pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa tumbuhnya.

Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak dipengaruhi

oleh pengalaman ketika ia sebagai anak – anak yang diasuh orang –

orang dalam lingkungan nya seperti : bapak –ibunya, saudara-

saudaranya dan orang –orang yang ada dalam sekitarnya. Watak juga

ditentukan oleh cara – cara ia sewaktu masih kecil: diajari

makan,kebersihan,disiplin,bermain dan bergaul dengan anak – anak

lainnya. Oleh sebab itu setiap kebudayaan /masyarakat mempunyai

cara pengasuhan anak menunjukkan keseragaman pola –pola adat dan

norma –norma tertentu.

Penelitian pertama mengenal etos kebudayaan dan kepribadian

bangsa yang dimulai oleh antropolog: R. Benedit, Ralph Linton dan

Margaret Mead yang dikembangkan dalam penelitian kepribadian dan

kebudayaan.

Page 28: Makalah Antropologi

Koertjaraningrat (1985;111-130) membedakan antara kepribadian

barat dan kepribadian timur, yaitu :

Kepribadian barat

Yaitu konsep tentang pandangan hidup yang lebih mementingkan

material,pikiran logis/rasional, hubungan sosial berorientasi

pada azas menguntungkan dan bersifat individual.

Kepribadian timur

Yaitu konsep tentang pandangan hidup yang lebih mementingkan

kerohanian, keramahan, solidaritas sosial, kerukunan hidup

bersama, spritual dan berpikir logis.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian

(personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang

mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola -pola

pemikiran dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas yang umumnya

sejalan dengan kebiasaan umum.

Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa,

kepribadian manusia itu teberbentuk dari proses pembelajaran

Page 29: Makalah Antropologi

ataupun yang memang ada sejak lahir atau berupa naluri dan

dorongan yang bersifat alami.

Kadang-kadang pembentuk pribadi seseorang ada juga yang

berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola

pengasuhan oleh orang tua serta naluri alami yang memang

memberikan respon ketika mengalami dan mempelajari sesuatu.

Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam

pembentukan kepribadian manusia, yang terhimpun menjadi satu,

juga tidak berasal dari naluri saja, tetapi juga pembelajaran.

Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagi pengetahuan larut

dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali

tercampur aduk tidak teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Honigman, J.J.1954, Culture and Personality. New York, Harper & Bothers

Page 30: Makalah Antropologi

Whiting, J.W.M., I.L Child.1953, Child Trining and Personality. A Cross-

Cultural Study. New Haven , Yale University press

Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. 2002. Jakarta:

PT R

Wikipedia.2014.”Kepribadian”.”

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian”.17 Juni 2014.