Top Banner
MAKALAH MATA KULIAH AGAMA ISLAM KRITERIA CALON SUAMI DAN CALON ISTRI IDAMAN DALAM PANDANGAN ISLAM Disusun Oleh: Kelompok IX Oda Winda Swari (21030111130073) Aryo Adi Prasetyo (21030111130074) Dony Ridwan Prihadi (21030111130075) Hanif Ardiansyah (21030111130076) Kelas B JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 1
39

Makalah Agama

Jul 31, 2015

Download

Documents

Oda Winda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Agama

MAKALAH MATA KULIAH AGAMA ISLAM

KRITERIA CALON SUAMI DAN CALON ISTRI

IDAMAN DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun Oleh:

Kelompok IX

Oda Winda Swari (21030111130073)

Aryo Adi Prasetyo (21030111130074)

Dony Ridwan Prihadi (21030111130075)

Hanif Ardiansyah (21030111130076)

Kelas B

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

1

Page 2: Makalah Agama

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah mata kuliah agama Islam yang berjudul : Kriteria Calon

Suami dan Calon Istri Idaman dalam Pandangan Islam tepat pada waktunya.

Makalah ini berisi tentang criteria dan ciri-ciri calon suami dan calon istri

idaman menurut “kacamata” Islam. Tentunya sebagai seorang muslimin dan

muslimah ingin mendapatkan suami dan istri yang diinginkan dan sesuai menurut

ajaran agama Islam.

Penulis menucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam

penulosan makalah ini. Penulis menyadari ada kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi kepentingan kualitas di masa yang akan datang. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembacanya.

Semarang, 19 Maret 2012

Penulis

2

Page 3: Makalah Agama

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................1

Kata Pengantar....................................................................................................2

Daftar Isi...............................................................................................................3

Bab I Pendahuluan..............................................................................................4

I.1. Latar Belakang.........................................................................................4

I.2. Rumusan Masalah....................................................................................5

I.3. Tujuan Penulisan......................................................................................5

I.4. Manfaat Penulisan....................................................................................5

Bab II Isi...............................................................................................................6

Pasangan Hidup untuk Kita............................................................................6

Mengapa Kita Harus Selektif dalam Mencari Pasangan Hidup?...................8

Akibatnya Salah Memilih Suami atau Istri....................................................9

Siapa yang Seharusnya Kita Pilih?.................................................................10

Pilihlah Orang yang Bertaqwa kepada Allah SWT........................................10

Saatnya Kita Memilih.....................................................................................12

Kriteria Calon Istri Idaman menurut Islam....................................................12

Kriteria Calon Suami menurut Islam..............................................................19

Bab III Penutup...................................................................................................24

III.1. Kesimpulan............................................................................................24

III.2. Saran......................................................................................................24

Daftar Pustaka.....................................................................................................25

3

Page 4: Makalah Agama

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang

tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.  Tentu saja manusia

diciptakan oleh Allah SWT. Allah SWT telah menceritakan proses penciptaan

manusia di dalam Al-Qur'an secara terperinci. Manusia pertama yang

diciptakan oleh Allah SWT adalah Adam. Di dalam Al Qur’an dijelaskan

bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian

dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna

maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Pada

dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam

keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah

berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup

(isteri).

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari

apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan

Muslim dijelaskan :“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari

tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak

langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan

adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan

dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka

akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya. Oleh karena itu,

pernikahan sangat dianjurkan dan Islam juga mengajarkan kepada umatnya

untuk berhati-hati dalam memilih pasangan hidup karena hidup berumah

tangga tidak hanya untuk satu atau dua tahun saja, akan tetapi diniatkan untuk

selama-lamanya sampai akhir hayat kita.

4

Page 5: Makalah Agama

I.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara memilih pasangan hidup dalam pandangan Islam?

2. Bagaimanakah kriteris calon suami idaman dalam “kacamata” Islam?

3. Bagaimanakah criteria calon istri idaman dalam “kacamata” Islam?

I.3. Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dalam memenuhi tugas mata kuliah agama Islam di

jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

I.4. Manfaat Penulisan Makalah

Muslimin dan Muslimah dapat mendapatkan informasi mengenai criteria

pasangan hidup yaitu calon suami dan calon istri idaman dalam pandangan Islam.

5

Page 6: Makalah Agama

BAB II

ISI

Pasangan Hidup untuk Kita

Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia sebagai makhluk social takkan

mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, manusia juga

membutuhkan pasangan hidup untuk menjalani kehidupan sampai masa tua dan

akhir hayat. Sesungguhnya Allah selalu memberikan kita nikmat lahir dan nikmat

batin. Secara lahiriah Allah memberikan kita jodoh atau pasangan dan secara

batiniah Allah memberi kita cinta. Jika tidak demikian maka kita tidak akan bisa

dimengerti dan dirasakan. Cinta tanpa pasangannya berarti tidak ada artinya,

pasangan tanpa cinta juga tidak ada artinya.

Gambar. Ilustrasi Pernikahan

Dalam Al Quran Surat Ar-Ruum :

“21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram

kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang

berfikir.” (Al-Quran: Surat Ar-Ruum : 21)

Ada 4 faktor yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan, yaitu:

1. Rezeki

2. Jodoh

3. Ilmu

4. Agama

6

Page 7: Makalah Agama

Tapi keempat faktor itu sesungguhya tidak bisa mengantarkan kita sendiri

kepada kebahagiaan kecuali jika ada pasangannya, seperti Allah memberikan kita

rezeki, Allah tidak akan memberikan kebahagiaan kecuali memberikan sesuatu itu

pasangannya, dan pasangan rezeki itu kekayaan hati yaitu konaah. Jadi

sesungguhnya pasangan dari kekayaan lahir itu adalah kekayaan batin, yaitu

konaah. Pasangan jodoh itu cinta. Jadi seumpama tidak ada konaah maka

kekayaan itu tidak bisa dimengerti dan dirasakan. Orang akan selalu kurang

meskipun banyaknya harta yang dimiliki. Jika ada perempuan dan laki-laki tapi

tidak ada cinta, maka tidak akan bisa dimengerti makna pasangan tadi kecuali

hanya rasa keberlainan saja. Dia lain daripada saya, ia perempuan dan saya laki-

laki. Jadi rasanya hanya ada keberlainan saja.

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam

keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah

berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri).

Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik

dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa

yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)

Islam telah menganjurkan kepada manusia untuk menikah. Muslim atau

Muslimah dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi

membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam.

Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan

cermat, hal ini dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah

menjatuhkan pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam

hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan

menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami

atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi

(memberi nafkah) bagi anak istrinya. Ajaran Islam sangat menekankan system

pemilihan pasangan hidup (suami atau istri) yang berpedoman kepada nilai-nilai

Islam. Tujuannya agar lelaki yang shalih akan mendapatkan wanita yang shalihah,

demikian pula sebaliknya.

7

Page 8: Makalah Agama

Allah SWT berfirman:

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji

adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik

adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-

wanita yang baik (pula)” (QS. An Nuur: 26).

Gambar. Ilustrasi Pasangan Hidup yang Baik

Mengapa Kita Harus Selektif dalam Mencari Pasangan Hidup?

Kecermatan memilih pasangan hidup sangat menentukan keberhasilan

perjalanan seorang hamba di dunia dan akhirat. Apalagi mengingat pernikahan

merupakan bentuk penyatuan dari dua lawan jenis yang berbeda dalam banyak

hal, keduanya tentu memiliki kebaikan dan keburukan yang tingkatannya juga

berbeda satu sama lain. Adalah menjadi suatu hak dan kewajiban bagi setiap

muslim dan muslimah untuk mencari pendamping yang benar-benar akan

membuka pintu kebaikan buat dirinya dan mengundang keridhaan dari Rabb-nya

dan hal ini hanya dapat dicapai bila diawali proses pemilihan calon pasangan

hidup yang selektif, yang dilandasi oleh semangat Islami sebagai dasar terjadinya

suatu pernikahan. Setelah pernikahan, tidak ada pilihan lagi buat kita, kecuali dua

hal: mendapatkan ketenangan yang membahagiakan rumah tangga atau

memperoleh kesengsaraan yang membinasakan.

8

Page 9: Makalah Agama

Akibatnya Salah Memilih Suami atau Istri

Akibat salah dalam memilih pasangan hidup, banyak pasangan suami istri

yang menghadapi kesulitan dan hidupnya malah tidak bahagia, bahkan perceraian

dan gonta ganti pasangan menjadi sesuatu yang sudah biasa dilakukan. Dewasa

ini, begitu banyak kasus pertikaian di dalam sebuah keluarga, dari sekedar konflik

yang berbentuk pertengkaran mulut sampai dengan penganiayaan fisik bahkan

pembunuhan, yang disebabkan oleh kesalahan langkah awal dalam membentuk

rumah tangga. Iklim pergaulan di masyarakat kita yang memang cenderung

permisif dan belum Islami, merupakan penyebab utama yang melahirkan

pernikahan sebatas dorongan nafsu semata. Tolak ukur pencarian pasangan hidup

jarang yang berorientasi pada nilai-nilai agama. Melainkan seringkali hanya

sebatas keindahan fisik, melimpahnya materi dan mulianya status di masyarakat,

atau bahkan hanya karena sudah terlanjur cinta yang telah menyebabkan mata hati

menjadi buta terhadap kebaikan dan keburukan orang yang dicinta. Apabila

pernikahan terjadi hanya lantaran dorongan nafsu semacam itu, maka wajarlah

jika banyak pasangan yang bertikai mereasa kesulitan menyelesaikan

permasalahan rumah tangga mereka secara Islami, lantaran proses pernikahan

mereka terjadi begitu saja secara naluriah, tanpa ada landasan nilai-nilai ke-

Islaman yang mengawali. Lalu bagaimana mungkin akan kembali kepada Qur’an

dan Sunnah, sedangkan mereka dahulunya tidak berangkat dari keduanya? Maka

memilih pasangan hidup atas dasar nilai-nilai Islam adalah sikap yang penting,

dan berhati-hati dalam memilih pasangan hidup menjadi suatu keharusan bagi kita

Nasehat Luqman Al Hakim berikut ini:

“Wahai anakku, takutlah terhadap wanita jahat karena dia membuat

engkau beruban sebelum masanya. Dan takutlah wanita yang tidak baik karena

mereka mengajak kamu kepada yang tidak baik, dan hendaklah kamu berhati-hati

mencari yang baik dari mereka.”

Begitu pula untuk wanita berhati-hatilah dalam mencari pasangan.

Pasangan yang baik bisa mendukung dan mengarahkan hidup ke hal-hal yang

positif.

9

Page 10: Makalah Agama

Siapa yang Seharusnya Kita Pilih?

Islam telah mengajarkan dengan cermat atas dasar apa kita harus memilih

pasangan hidup kita:

“Dinikahi wanita atas dasar empat perkara: karena hartanya, karena

kecantikannya, karena keturunannya, dan karena agamanya. Barangsiapa yang

memilih agamanya, maka beruntunglah ia.” (HR. al Bukhari dan Muslim)

Maka jelaslah bagi kita bahwa ada empat dasar dalam menentukan siapa

yang layak untuk kita pilih menjadi pasangan hidup kita, yakhi kekayaan,

keelokan, keturunan serta akhlak dan agama. Dan di antara semuanya, maka

akhlak dan agama menjadi jaminan kedamaian dan kebahagiaan, sebaliknya

pengabaian bahkan pengingkaran terhadap masalah ini akan menyebabkan fitnah

dan kerusakan yang besar bagi para pelakunya. Alangkah indahnya memang bila

kesemuanya terkumpul pada diri seseorang hamba Allah.

Pilihlah Orang yang Bertaqwa kepada Allah SWT

1. Kekayaan

Hal ini memang utama, bahkan Rasullah saw adalah seorang

dermawan yang paling banyak sedekahnya, tetapi pernikahan bukanlah

sekedar transaksi perdagangan semata, bahkan Allah mengancam mereka

yang menikah semata-mata karena mengharapkan kekayaan dengan

kefakiran:

”Barangsiapa yang menikahi wanita karena hartanya, Allah tidak

akan menambahkannya kecuali kefakiran..” (HR. Ibnu Hibban).

2. Keelokan

Hal ini juga memang boleh-boleh saja dan menyukai keelokan

memang fitrah manusia, bahkan Allah sendiri indah dan menyukai

keindahan, tetapi pernikahan pun bukan sekedar kesenangan mata belaka.

Sesungguhnya keelokan merupakan karunia Allah kepada hamba-Nya,

yang kelak pasti akan diambil-Nya secara perlahan dengan

bertambahnya usia sang hamba. Karena memang tidak ada keelokan yang

berkekalan di dunia yang fana ini.

10

Page 11: Makalah Agama

“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, sebab

kecantikan itu akan lenyap dan janganlah kamu menikahi mereka karena

hartanya, sebab harta itu akan membuat dia sombong. Akan tetapi

nikahilah mereka karena agamanya, sebab seorang budak wanita yang

hitam dan beragama itu lebih utama.” (HR. Ibnu Majah).

3. Keturunan

Demikian pula hal ini juga sesuatu yang utama, tetapi pernikahan

pun bukan sekedar kebanggaan silsilah yang justru bias membawa kepada

penyakit ‘ashobiyah’. Bahkan Allah mengancam mereka yang menikahi

seseorang hanya untuk mengejar keturunan, dengan memberikan

kerendahan bukan kemuliaan.

“Barangsiapa yang menikahi wanita karena keturunannya, Allah

tidak akan menambahkan kecuali kerendahan…”(HR. Ibnu Hibban) 

4. Akhlak dan Agama

Inilah faktor yang paling utama, yang tidak boleh tidak, harus ada

pada calon pasangan hidup kita. Semakin baik akhlak dan agama

seseorang, maka seakan-akan semakin jelaslah kebahagiaan sebuah rumah

tangga telah terbentang dihadapan kita. Akhlak dan agama disini bukanlah

sebatas ilmu dan retorika atau banyaknya hapalan di kepala, melainkan

mencakup ucapan dan perbuatan sebagai cerminan dari hati 

seseorang yang telah melekat dalam kepribadiannya.

Betapa beruntungnya menikah dengan hamba yang bertaqwa,

karena ia pandai menghormati pasangan hidupnya dan sangat berhati-hati

dari menzhaliminya.Dan sebaliknya penolakan terhadap lelaki atau wanita

yang bertaqwa, bagaikan menolak kebaikan dan menggantinya dengan

kerusakan.

“Jika datang seorang laki-laki kepadamu (untuk melamar), sedang

kau tahu ia baik akhlak dan agamanya lalu kau tolak, maka jadilah fitnah

buatmu dan kerusakan yang besar,” (HR. Ibnu Majah)

“Apabila telah datang kepadamu seorang wanita yang agama dan

akhlaknya baik maka nikahilah dia. Jika engkau menikahi wanita bukan

11

Page 12: Makalah Agama

atas dasar agama dan akhlak, maka wanita itu akan menjadi fitnah dan

menimbulkan kerusakan luas.”(HR. At Tirmidzi). 

Akhirnya pernikahan yang ideal sesungguhnya merupakan

keseimbangan dari semua faktor tersebut, dengan akhlak dan agama

sebagai parameter yang paling penting, karena itu dalam

memilih pasangan hidup, jangan sampai niatan kita hanya sekedar mencari

kecantikan atau keturunan atau harta saja dengan meninggalkan criteria

taqwa, sehingga tidak ada keberkahan yang akan kita dapatkan dalam

rumah tangga kita kelak.

“Barangsiapa yang menikahi wanita karena hartanya, Allah tidak

akan menambahkannya kecuali kafakiran. Barangsiapa yang mengawini

wanita karena untuk memejamkan pandangannya, menjaga kemaluannya

serta menjalin tali persaudaraan, niscaya Allah memberkahinya.” (HR.

Ibnu Hibban).

Saatnya Kita Memilih

Tidak jarang seseorang dihadapkan pada sekian banyak pilihan

pasangan hidup yang dari segi akhlak dan agama sama dan setaraf, apalagi

masalah di dalam ketaqwaan seseorang memang sulit untuk dideteksi

dalam waktu yang singkat. Maka untuk mencari sebuah keutamaan,

pilihan kadang memang perlu dipersempit, sebab semakin banyak

pilihan maka akan semakin sulit bagi kita untuk memilih yang terbaik.

Dan menurut kacamata agama yang tentunya selalu selaras dengan fitrah

dan naluriah seorang insan. Ada beberapa keutamaan yang bisa

dipertimbangkan dalam memilih pasangan hidup.

Kriteria Calon Istri Idaman menurut Islam

1. Pilihan yang sekufu 

“Pilihlah wanita-wanita yang akan melahirkan anak-anakmu dan

nikahilah wanita yang sekufu (sederajat) dan nikahlah dengan

mereka.”(HR. Ibnu Majah, Al Hakim, dan Al Baihaqi) 

12

Page 13: Makalah Agama

Al Kafa’ah merupakan masalah kesesuaian dan kesamaan antara

pasangan pernikahan yang dianggap paling mendekati, seperti

pertimbangan akan masalah: usia, garis keturunan, kehormatan,

profesi, atau tingkat pendidikan. Para ulama menyarankan agar laki-

laki idealnya menikah dengan wanita yang setingkat dengannya atau di

bawahnya, sedangkan seorang wanita sebaiknya menikah dengan laki-

laki yang mempunyai tingkatan yang sama atau di atasnya. 

Tetapi penting untuk dipahami, bahwa tingkat kesamaan sosial ini

bukanlah merupakan syarat mutlak dalam sebuah proses pernikahan,

karena Islam sendiri adalah agama tanpa kelas, yang menyamakan

kedudukan semua hambanya, terkecuali dari ketakwaanya. Kalaupun

ia menjadi sebuah pertimbangan, adalah semata-mata sebagai tindakan

kehati-hatian, agar kelak tidak ada penyesalan dikemudian hari yang

akhirnya bias lebih menyakitkan, karena sesungguhnya hati manusia

itu memang sering labil dan mudah berubah-ubah. Dan masalah ini,

sebenarnya merupakan tata cara kebijaksanaan duniawi yang masih

bisa disepakati bila ada persetujuan diantara kedua belah pihak.

2. Memilih yang penuh kasih sayang dan subur

“Nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih dan banyak

memberikan keturunan (subur) sebab aku akan bangga dengan

banyaknya ummat dihari kiamat kelak” (HR. Ahmad). Hamba

yang penuh kasih dan mengasihi adalah hamba yang memiliki nada

perasaan (afek) yang halus serta emosi yang terkendali. Kita dapat

mengenali apakah seseorang termasuk kriteria ini melalui ucapan,

perbuatan ataupun tatapan mata, baik dikala ia gembira maupun

kecewa, yang kesemuanya itu dapat memberikan gambaran tentang

bagaimana kepribadian dan isi hati yang dimilikinya. Apakah

dipenuhi kelembutan dan kasih sayang? Ataukah dipenuhi kekasaran ,

kebencian dan kepalsuan.

Sementara itu mereka secara mudahnya dapat kita ketahui dari

berapa jumlah saudara atau keluarganya yang terdekat, atau dari jenis

13

Page 14: Makalah Agama

penyakit penghambat keturunan yang diderita dirinya ataupun

saudaranya dan keluarganya yang terdekat.

3. Memilih kerabat yang jauh 

Nasihat Rasulullah saw. “Janganlah kalian menikahi kerabat dekat,

sebab dapat berakibat melahirkan keturunan yang lemah akal dan

fisik.”

Dan selain untuk menjaga kualitas keturunan dari penyakit

bawaan, menikahi mereka yang berasal jauh dari keluarga kita akan

menambah ikatan kekerabatan dengan orang lain, serta memberikan

kebahagiaan sendiri bila harus berpergian jauh untuk

saling silaturahim.

4. Memilih para gadis 

“Nikahilah para gadis sebab ia lebih lembut mulutnya, lebih

lengkap rahimnya, dan tidak berfikir untuk menyeleweng, serta rela

dengan apa yang ada di tanganmu.” (HR. Ibnu Majah. Al Baihaqi dari

Uwaimir bin Saidah)

Pernikahan dengan yang masih gadis lebih utama daripada janda,

karena dapat membuat hubungan lebih erat dan menyatu, mereka lebih

mudah digoda dan Bercanda serta bersenang-senang, lebih setia dan

menerima, serta lebih sedikit beban mental dan psikologisnya

bagi kita. Semua ini mempunyai kesan dan kenikmatan tersendiri di

dalam menambah keindahan rumah tangga.

5. Memiliki Agama yang Bagus

Inilah yang harus kita jadikan inti sebelum kriteria-kriteria

lainnya.Tentu saja wanita idaman memiliki aqidah yang

bagus.Seorang wanita yang baik agamanya tentu saja tidak suka

membaca ramalan-ramalan bintang seperti zodiak dan shio.Karena ini

tentu saja menunjukkan rusaknya aqidah wanita tersebut. Membaca

ramalan bintang sama halnya dengan mendatangi tukang ramal.

Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang datang

14

Page 15: Makalah Agama

ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai

ramalan bintang setiap pekan atau setiap bulannya. Jika cuma sekedar

membaca ramalan tersebut, Rasulullah SAW  bersabda,

�ة� �ل �ي �ل �ع�ين ب ر�� �ة أ �ه�ص�ال �ل �ل �ق�ب �م�ت ى�ء�ل �ش� �ه�ع�ن ل

� أ اف�اف�س� �ىع�ر! �ت �أ م�ن

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, lalu ia bertanya

mengenai sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam.”

Jika sampai membenarkan ramalan tersebut, lebih parah lagi

akibatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

�ىم�ح�م!د� �ع�ل �ز�ل �ن �م�اأ ب �ف�ر� �ف�ق�د�ك �ق�ول �م�اي �ف�ص�د!ق�ه�ب افا و�ع�ر!� �أ �اه�نا �ىك �ت �أ م�ن

“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia

membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kufur pada Al

Qur’an yang diturunkan pada Muhammad”

Begitu pula ia paham tentang hukum-hukum Islam yang berkenaan

dengan dirinya dan juga untuk mengurus keluarga nantinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan

seorang pria untuk memilih perempuan yang baik agamanya. Beliau

bersabda,

�د�اك� �ي �ت �ر�ب �ت �الد4ين �ذ�ات ب �ه�ا،ف�اظ�ف�ر� �د�ين �ه�او�ل �ه�او�ج�م�ال ب �ح�س� �ه�او�ل �م�ال �ع�ل ب ر�� �ة�أل أ �م�ر� ال �ح� �ك �ن ت

“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat,

harta dan kecantikannya.Pilihlah perempuan yang baik agamanya.

Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”

Inilah kriteria wanita idaman yang patut diperhatikan pertama kali

–yaitu baiknya agama- sebelum kriteria lainnya, sebelum kecantikan,

martabat dan harta.

6. Selalu Menjaga Aurat

Kriteria ini pun harus ada dan jadi pilihan.Namun sayangnya

sebagian pria malah menginginkan wanita yang buka-buka aurat dan

seksi.Benarlah, laki-laki yang jelek memang menginginkan wanita

yang jelek pula.

15

Page 16: Makalah Agama

Ingatlah, sangat bahaya jika seorang wanita yang berpakaian

namun telanjang dijadikan pilihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda,

!ا �ه�االن �ب �ون �ض�ر�ب �ق�ر�ي �ب �ال �اب ذ�ن� �أ �اط ك ي ه�م�اق�و�م م�ع�ه�م�س� ر�

� �م�أ !ار�ل لن �ه�ال� �أ �م�ن �ف�ان ص�ن

�ة�ال �ل �م�ائ �ال ت �خ� �ب �م�ة�ال ن س�� �أ !ك ه�ن ء�وس� ر� �ت �ال م�ائ �ت م�م�يال �ات ع�ار�ي �ات ي �اس� اء ك �س� و�ن س�

�ذ�ا �ذ�او�ك ة�ك ير� �م�س� �وج�د�م�ن �ي !ر�يح�ه�ال �ن �ر�يح�ه�او�إ �ج�د�ن �ي !ة�و�ال ن �ج� �ال �ن ل �د�خ� �ي

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku

lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk

memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang,

berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.

Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium

baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan

sekian.”

Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits

ini adalah:

1. Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja

menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita

yang berpakaian tetapi telanjang.

2. Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam

tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.

Sedangkan aurat wanita yang wajib ditutupi adalah seluruh tubuhnya

kecuali wajah dan telapak tangan.

Allah Ta’ala berfirman,

�ا �ان �و�ك �ن �ؤ�ذ�ي ي �ف�ال� ف�ن �ع�ر� �ي ن� �ىأ د�ن

� �أ �ك !ذ�ل �ه�ن �يب ب �ج�ال� !م�ن �ه�ن �ي �ع�ل �ين �د�ن �ي �ين �م�ؤ�م�ن اء�ال �س� �و�ن �ك �ات �ن �و�ب و�اج�ك �ز� �أل� Jق�ل �ي !ب Jه�االن ي� �اأ ي

ح�يم�ا ار� !ه�غ�ف�ور� لل

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka

mendekatkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu

supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di

ganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59).

16

Page 17: Makalah Agama

Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang

dipakai oleh wanita setelah memakai khimar.Sedangkan khimar

adalah penutup kepala.

Allah Ta’ala juga berfirman,

�ه�ا م�ن م�اظ�ه�ر� �ال! !إ �ه�ن �ت �ز�ين �د�ين �ب ي !و�ال� وج�ه�ن �ف�ر� �ح�ف�ظ�ن !و�ي �ص�ار�ه�ن ب� �أ �م�ن �غ�ض�ض�ن �ي �ات �م�ؤ�م�ن �ل �ل و�ق�ل

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka

menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya.” (QS. An Nuur : 31).

7. Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i

Wanita yang menjadi idaman juga sepatutnya memenuhi

beberapa kriteria berbusana berikut ini yang kami sarikan dari

berbagai dalil Al Qur’an dan As Sunnah.

Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali

wajah dan telapak tangan.

Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.

Allah Ta’ala berfirman,

�ول�ى !ة�األ� �ي اه�ل �ج� ال ج� Jر� �ب �ت ن ج� �ر! �ب ت !و�ال� �ن �ك �وت �ي �ف�يب ن و�ق�ر�

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-

tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab :

33).

Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak

menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

Syarat keempat:  Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu

Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda,

�ة �ي ان �ز� �ر�يح�ه�اف�ه�ي �ج�د�وام�ن �ي �ىق�و�م�ل �ع�ل ت �ف�م�ر! ت �ع�ط�ر� ت �ة�اس� أ Jم�اام�ر� �ي أ

17

Page 18: Makalah Agama

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui

sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia

pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.

Syarat kelima: Tidak menyerupai pakaian pria atau pakaian non

muslim. 

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,

اء� - - 4س� �الن �م�ن �ت ج4ال �ر� �م�ت ،و�ال ج�ال� �الر4 �م�ن �ين !ث ن �م�خ� ال صلىاللهعليهوسلم Jى� !ب �الن �ع�ن ل

“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan

kaum wanita yang menyerupai kaum pria.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

�ه�م� �ق�و�م�ف�ه�و�م�ن !ه�ب ب �ش� �ت م�ن

”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk

bagian dari mereka”.

Inilah di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus

dipenuhi.Inilah wanita yang pantas dijadikan kriteria.

8. Betah Tinggal di Rumah

Di antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang

shalihah adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh

menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan

yang mendesak.Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan

masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi

laki-laki.Allah Ta’ala berfirman,

�ول�ى !ة�األ� �ي اه�ل �ج� ال ج� Jر� �ب �ت ن ج� �ر! �ب ت !و�ال� �ن �ك �وت �ي �ف�يب ن و�ق�ر�

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah

kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS

Al Ahzab: 33).

Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

: �ق�ول� �ف�ت �ط�ان ي ف�ه�االش! ر� �ش� ت �ه�ااس� �ت �ي �ب �م�ن ت ج� �ذ�اخ�ر� !ه�اإ �ن ة ،و�إ �ة�ع�و�ر� أ �م�ر� !ال �ن إ

�ه�ا" �ت �ي �ف�يق�ع�ر�ب �ت �ان �ذ�اك !ه�إ �ىالل �ل �إ �ون �ك �م�ات ب �ق�ر� �ه�،و�أ �ت ب �ع�ج� �الأ ح�د إ� �يأ آن م�ار�

18

Page 19: Makalah Agama

“Sesungguhnya perempuan itu aurat.Jika dia keluar rumah maka

setan menyambutnya.Keadaan perempuan yang paling dekat dengan

wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”

9. Memiliki Sifat Malu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�ر� ي �خ� !ب �ال �ىإ ت� �أ �ي �اء�ال ي �ح� ال

“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”

Intinya, jika seorang pria ingin mendapatkan wanita idaman, itu

semua kembali pada dirinya. Ingatlah: ”Wanita yang baik untuk laki-

laki yang baik”. Jadi, hendaklah seorang pria mengoreksi diri pula,

sudahkah dia menjadi pria idaman, niscaya wanita yang ia idam-

idamkan di atas insya Allah menjadi pendampingnya. Inilah kaedah

umum yang mesti diperhatikan.

Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu mendapatkan

keberkahan dalam hidup ini.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan

menjadi sempurna.

Kriteria Calon Suami menurut Islam:

1. Beragama Islam

Allah berfirman dalam beberapa ayat berikut: "...Allah sekali-kali tidak

akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-

orang yang beriman"(Q.S. An-Nisaa' : 141)

"...Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-

wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang

mu'min lebih baik daripada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.

Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan

ampunan dengan izin-Nya..."(Q.S. Al-Baqarah : 221)

Ketentuan-ketentuan di atas dimaksudkan untuk memberikan

perlindungan kepada kaum perempuan muslim agar mereka tidak menjadi

19

Page 20: Makalah Agama

obyek bagi musuh-musuh islam dalam usahanya melemahkan kaum

muslimin dan menghancurkan Islam dari pemerkuaan bumi ini.

Perkawinan merupakan jalan bagi orang-orang kafir untuk memaksakan

kehendaknya dengan leluasa terhadap keluarga agar mengikuti agama

mereka.

Hal ini bisa terjadi sebab suami oleh Islam ditempatkan sebagai

pemimpin dan penguasa dalam rumah tangga yang harus ditaati oleh istri.

Dengan kekuasaannya para suami kafir mudah sekali memurtadkan istri

dari Islam dan mengajak anak-anaknya mengikuti agamanya. Dengan cara

semacam ini jumlah kaum muslimin lama-kelamaan akan menjadi

berkurang dan kekuatannya menjadi lemah. Hal semacam ini sudah tentu

sangat membahayakan perkembangan umat Islam dan sekalipun merusak

kemurnian ajaran Islam.

2. Taat Beragama dan Baik Akhlaqnya

Disebutkan dalam Hadits sebagai berikut: "Bila datang seorang

laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya, hendaklah kamu

nikahkan dia, karena kalo engkau tidak mau menikahkannya, niscaya

akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas."(H.R.

Tirmidzi dan Ahmad)

Hadits di atas memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin,

khususnya para orang tua atau wali, untuk benar-benar memperhatikan

ketaatan beragama dan akhlaq laki-laki yang akan menjadi suami dari anak

atau perempuan di bawah perwaliannya. bila ada laki-laki yang taat

beragama dan baik akhlaqnya namun tidak mampu membiayai diri untuk

kawin, masyarakat muslim diharuskan memberikan pertolongan kepada

yang bersangkutan agar dapat menikah dengan baik. Seorang perempuan

sering kali lebih memperhatikan kemampuan materi dari laki-laki yang

akan menjadi calon suaminya dan mengabaikan sisi agama dan tanggung

jawabnya dalam merealisasikan kehidupan beragama sehari hari. ia

menganggap bahwa yang lebih penting dalam rumah tangga adalah

kemampuan materi seorang suami sehingga dapat mewujudkan

20

Page 21: Makalah Agama

kesejahteraan bagi keluarganya. Ia tidak mempedulikan masalah akhlaq

dan ketaatan beragama karena menganggap bahwa kesejahteraan keluarga

dapat diperoleh walaupun mereka tidak taat beragama.

Para perempuan muslim harus benar-benar seksama mencermati masalah

kualitas keagamaan dan akhlaq laki-laki tersebut agar kelak dirinya tidak

terjerumus ke dalam kehidupan rumah tangga yang menyimpang dari

ajaran Islam. Insya Allah, dengan suami yang benar-benar berpegang pada

akhlaq yang baik dan menjalankan agama yang lurus, istri dan anak-anak

kelak akan menikmati suasana rumah tangga yang penuh bahagia.

3. Menjauhi Kemaksiatan

Allah berfirman dalam QS At-Tahiriim Ayat 6 :

"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari

siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai

Allah atas perintah Allah kepada mereka dan selalu taat pada apa yang

diperintahkan."

Disebutkan juga dalam hadits berikut :

"Tiga golongan yang Allah haramkan masuk syurga yaitu : peminum

minuman keras, orang yang durhaka terhadap ibu bapaknya, dan orang

yang berbuat dayyuts yang menanamkan perbutan dosa kepada

keluarganya."(H.R. Nasa'i)

Menjauhi kemaksiatan ialah menjauhi perbuatan yang diharamkan

oleh agama, terutama yang tergolong dosa besar, seperti syirik, berjudi,

berzina, mabuk, mencuri dan lain-lainnya. Ayat di atas menegaskan bahwa

kepala keluarga bertanggung jawab untuk menjauhkan anggota

keluarganya dari segala macam dosa. Kepala keluarga yang membiarkan

keluarganya berbuat dosa, apalagi memberi contoh melakukan perbuatan-

perbuatan dosa, berarti menyiapkan diri masuk ke dalam neraka. Hal

semacam ini dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Karena para suami

dinyatakan sebagai orang yang paling bertanggung jawab untuk

membersihkan anggota keluarganya dari perbuatan maksiat, dengan

21

Page 22: Makalah Agama

sendirinya dia harus dapat dijadikan contoh sebagai orang yang bersih dari

perbuatan maksiat. Dia harus menjadi orang yang taat menjauhi larangan-

larangan agama, terutama yang tergolong dosa-dosa besar. Bila seorang

suami ternyata suka melakukan perbuatan maksiat, dia tak layak untuk

menjadi kepala keluarga. Dikatakan demikian sebab dia sendiri tidak dapat

memelihara dirinya dari perbuatan yang menjerumuskannya ke dalam

neraka, padahal seorang suami bertanggung jawab untuk menyelamatkan

diri dan keluarganya dari siksa tersebut.

Syarat seorang calon suami harus menjauhkan diri dari perbuatan-

perbuatan maksiat adalah suatu hal yangmutlak menurut ketentuan agama.

Oleh karena itu, para perempuan muslim wajib dengan seksama dan teliti

menyelidiki laki-laki calon suaminya apakah ia seorang yang bersih dari

perbuatan-perbuatan maksiat atau sebaliknya.

4. Taat Kepada Orang Tuanya

Disebutkan dalam Hadits berikut: Dari Mu'awiyah bin Jahimah,

sesungguhnya Jahimah berkata: "Saya datang kepada Nabi SAW, untuk

minta izin kepada beliau guna pergi berjihad, namun Nabi SAW bertanya:

"Apakah kamu masih punya ibu bapak (yang tidak bisa mengurus

dirinya)?". Saya menjawab: "Masih". Beliau bersabda: "Uruslah mereka,

karena syurga ada di bawah telapak kaki mereka"."(H.R. Thabarani,

Hadits hasan)

Disebutkan pula dalam Hadits berikut:

Dari Ibnu 'Umar RA ujarnya: "Rasulullah SAW bersabda: "Berbaktilah

kepada orang tua kalian, niscaya kelak anak-anak kalian berbakti kepada

kalian; dan peliharalah kehormatan (istri-istri orang), niscaya

kehormatan istri-istri kalian terpelihara".(H.R. Thabarani, Hadits hasan)

Ketaatan anak kepada orang tua dalam rangka menjalankan

perintah agama menjadikan mereka ridla. Keridlaan ibu dan bapak kepada

anaknya dapat mengantarkan anaknya masuk syurga kelak di akhirat. Hal

ini membuktikan bahwa ketaatan anak kepada orang tua atau ibu bapak

merupakan kunci pokok bagi keselamatan anak dalam kehidupannya di

dunia dan di akhirat. Anak yang taat kepada orang tua dapat diharapkan

22

Page 23: Makalah Agama

akan bisa memimpin keluarganya ke jalan yang diridlai oleh Allah.

Karena pentingnya seorang muslimah mendapatkan suami yang mengerti

tanggung jawab dan taat kepada orang tuanya, hendaklah perempuan

perempuan muslim memperhatikan hal ini. Para perempuan muslim tidak

seharusnya hanya melihat keadaan fisik dan penampilan lahir seorang laki-

laki tanpa mempedulikan sikap dan perilakunya apakah ia orang yang taat

kepada orang tuany ataukah durhaka kepada mereka.

8. Dapat Memimpin

Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34 :"Laki-laki adalah

pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka

atas sebagian lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian

harta mereka..."

Fungsi suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga adalah

meluruskan kesalahan istri, meninggatkan ketaqwaan istri, memperluas

pengetahuan dan pemahaman istri mengenai tanggung jawabnya terhadap

suami dan keluarga, menolong istri memecahkan kesulitan yang dihadapi

dan mendorong istri untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan

mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari terutama dalam

mendidik anak-anak.

9. Berperilaku Halus

Rasulullah saw bersabda: "Orang mu'mim yang paling baik

imannya yaitu yang paling baik akhlaqnya; dan orang yang paling baik di

antara kamu yaitu orang yang sangat baik kepada istrinya."(H.R.

Bukhari).

Kehidupan rumah tangga tidak selalu berjalan dengan mulus.

Hampir setiap saat muncul permasalahan yang bisa menimbulkan

perselisihan , pertengkaran dan percekcokan antara suami istri. Bila suami

orang yang berperilaku atau kejam, ia tidak akan segan-segan berbuat

kasar dan kejam kepada istrinya. Sudh tentu perlakuan kasar semacam ini

tidak diinginkan oleh setiap istri walau berbuat salah.

23

Page 24: Makalah Agama

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Allah telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan, dan

untuk mengikat hubungan di antara keduanya islam menganjurkan kepada

manusia untuk menikah. Muslim atau Muslimah dalam memilih calon istri

atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu. Karena kriteria

memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah,

hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini

dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan

pilihan kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam

hidupnya. Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan

menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi

suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam

menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu sebaiknya

dalam memilih jodoh kita lebih mementingkan akhlak dan agama.

III.2. Saran

Saudaraku hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang

mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin

atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan. Yang

demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal

sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak

bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila

iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut

berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan

atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq

mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.

24

Page 25: Makalah Agama

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Penciptaan Manusia. http://sayyidulayyaam.blogspot.com .

Diakses pada tanggal: 19 Maret 2012.

Anonim. 2010. Calon Suami yang Baik Dalam Islam .

http://tajung.blogspot.com/Kriteria. Diakses pada tanggal: 17 Maret 2012.

Anonim. http://akuislam.com/blog/wpcontent/uploads/2011/03/tumblr_lpum

497lFr1r008mdo1_400.png. Diakses pada tanggal: 19 Maret 2012.

Anonim. 2009. Kriteria Memilih Pasangan Hidup Menurut Islam.

http://gugundesign.wordpress.com. Diakses pada tanggal: 17 Maret 2012.

Anonim. Nikah Isalmi. http://myoesuf.files.wordpress.com/2011/02/nikah-

islami.jpg. Diakses pada tanggal: 19 Maret 2012.

Anonim. Wanita Idaman Lelaki. http://profhariz.com/wp-content/uploads/2011

/09/Wanita-Idaman-Lelaki.jpg Diakses pada tanggal: 19 Maret 2012.

Iqbal, Muhammad. 2010. Mencari Pasangan Hidup.

http://takabasword.forumotion.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2012.

Khabib. Petunjuk Memilih Suami. http://khabib.staff.ugm.ac.id. Diakses pada

tanggal: 19 Maret 2012.

Saidah. 2010. Pasangan hidup. http://citysaidah.wordpress.com. Diakses pada

tanggal: 17 Maret 2012.

Wajidah, Ammar. 2010. 16 Kriteria Calon Suami Idaman Menurut Islam.

http://ammarwajidah.blogspot.com. Diakses pada tanggal: 17 Maret 2012.

Yanwar, Pro. 2009. Arti Pasangan Hidup. http://yanwarinside.wordpress.com

/tag/arti-pasangan-hidup/ . Diakses pada tanggal: 17 Maret 2012.

25