HART] S B tr RAI{ I Mtr M T]LA I LAHIR KEMBALI DARI RAHIM NATAL Ketika Tuhan Tinggal di Kandang Ke Pit5fcp Du!u, Yuk! NO. .I2 TAHUN KE-63, DESEMBER 2013 Rp 15.OOO,OO (LuarP.lawa Rp 17.000,00)
HART] S B tr RAI{ I Mtr M T]LA I
LAHIRKEMBALIDARI RAHIM NATAL
Ketika TuhanTinggal d i Kandang
Ke Pit5fcpDu!u, Yuk!
NO. . I2 TAHUN KE-63, DESEMBER 2013Rp 15.OOO,OO(Luar P. lawa Rp 17.000,00)
#ef*ar ffs*,ffi
2 Lahir Kembali dari Rahim Natal"Saya tak berharap mendapat jawaban dari Bapa Sucii 'kata Anna. Tetapitak di sangka-sangka, Bapa Suci menelepon sendir i Anna, saat ia sedangberl ibur. "Saya tak pernah membayangkan bahwa Bapa Suci berbicarakepada saya seperti seorang sahabati'kata Anna.
4 Berani MemulaiOrang saki t ingin sembuh. Orang miskiningin sejahtera. Semua orang ingin sukses.Bangsa yang terjajah ingin merdeka.Pencandu narkoba ingin sembuh. Semuaorang menginginkan perubahan menujukondisi yang lebih baik.
l+ ,ir ft &Hqlonan Anok UTUSAN
Adir< Kecit PenjualJambu Biji
Sahabat Wanita PekerjaSeks
Dua Kr-rntnm Bungati i SLr rg,.r
Pelavanan Tiirda HentiKaharKcnangarr
Pastoralia
Pesona
Jelrciela
Udar ltasa .
Kerasulan l)oa
Refl*ksi
Fakok lm*n
Prwarta;]n
Xrr-rstaka
[]ak Krurnnn
@Tak Bergengsi?
Enjoy Aja!
223S283132333940
34
10121,4161820
Foto cover: Perawat RS. Panti RahayuFoto : Slamet Riyadi
ufusA]li,lii jiil.ri it t {t0HAilift e (Aift{ AV\jAlv1
,saisA laAre l9:tl
Redaksi rnenerima kiriman naskah 2 - 3 halaman kuarto ketikan 1,5 spasi (file tipe rtf ), dan foto untukilustrasi. Naskah dan fotoyang dimuat akan mendapatkan imbalan. Redaksi berhak menyunting naskahsejauh tidak mengubah substansi maupun isinya.
CARA BERLANGGANANHubungi agen setempat atau langsung ke bagian Distr ibusiMajalah UTUSAN. Harga eceran: Jawa-Bal i @ Rp 15.000,- lang-ganan 1 2 bulan Rp i 80.000,- LuarJawa @ Rp 1 7.000, langgananl2.bulan nn Zp{pOOr Langganan 1 tahun dibayar di muka,bebas onqKos Krrrm.
PEMBAYARAN MELALUI'1. Wesel Pos ke Distribusi Majalah UTUSAN Jl. Pringgokusuman 35
Yogyakarta 552722. Transfer: t rBank BCACab. J l .Jend.Sudirman,Yogyakarta
Rek. No. 037-0285-1 1 o, a.n. SindhunataFBank BRt Cab. Cik Di Tiro, Yogyakana
Rek. No. 0029-01 -0001 1 3-56-8, a.n. Sindhunata
Setiap transfer mohon diberi keterangan untuk PembayaranLanqqanan Maialah UTUSAN. nomor dan nama oelanqqanserti, copy bu(ti transfer dikirim ke Distribusi tr,tilalan-u1usntl.
ffi *u;u,rh utusan Redaksi ** *rrrurANinrto
lz in: No. i20O/SK/DITJaN PPG/STT/1987 Tanqqal 21 Desember 1987Penerbit: Sekretariat Nasional Kerasulan Doa Indo-nisia Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: G. P. Sindhunata, S.J, Koordinator Redaksi: SlametRiyadi Sekretar is Redaksi : Maria Daniar Ristant i Redaksi : A. Wi l ly SatyaPutranta, F. Purnawijayanti, Bambang Shakuntala Kontributor! Olivia Lewi,Anne Shakka, Yohanes Muryadi , lvonne Suryanto, Gendhotwukir E-mai lRedaksi : [email protected] Pemimpin Keuangan: Fi l ipus Bino,Ani Ratna Sari lklan: Slamet Riyadi Administrasi/DistribusilSirkulasi:Maria Dwi Javant i . Aoust inus Mardiko. FranciscaTriharvani Alamat Redaksi /Administrasi/Distribusi: Jl. Pringgokusuman 35, Yogyakarta, 55272 Telp &Fax.(0274) 54681 1, Flexi : (0274) 6508836 HP:081802765006e-mai l : utusan.a_dis i@gmai l .com lk lan: utusanik lan69mai l .com Percetakan: Kanir iusYogyakarta.
UTUSAN No. 1 2 Tahun Ke-63. Desembe r 21fi 1
PEMBAGA BUDIMAN
Lahir Kembali
Compassion bisa berarti keharuan, perasaan
iba, dan kasihan, juga berart i mengert i
perasaan terdalam orang lain. Paling sering
com passi on diartikan dengan "belarasa"'
Di antara sekian banyak art i , apakah
yang sesungguhnya dimaksudkan dengan
com passi o n? Untuk menjawab pertanyaan ini,
kita harus masuk ke dalam pengalaman yang
nyata. Pengalaman itu terlihat jelas misalnya
dalam sapaan Paus yang meneguhkan diri
Anna di atas, K arcna compossion itu Anna lalu
ber-compossion pula terhadap bayinya, dan
masuk ke dalam pengalaman compassion
yang sebenar-benarnya. Sebab, sepert i
nyata diteliti oleh Donald DeMarco, seorang
profesor dari Kanada, compossion itu terjadi
dan paling terasa dalam diri ibu yang sedang
hamil, sePerti Anna.Prof. DeMarco menjelaskan hal tersebut
berdasarkan studinya tentang tradisi Yahudi'
Dalam bahasa lbrani-Yahudi, kandungan
atau rahim disebut sebagai rechem' Dalam
kata rechem itu terletak akar pengertian
com passi on.Memang, ibu yang mengandung
bayinya sekaf igus mengand ung compassion
didalam dirinya sendiri' Dengan compassion
l i
&
ffi
dari Rahim NatalAlkisah, September lalu, Anna Romano
menulis surat kepada Paus Fransiskus. Dalam
surat itu Anna, perempuan ltalia berusia 35
tahun, mencurahkan segala kesesakan hatinya'
Dituliskannya di sana, ia hamil di luar nikah
dengan seorang pria yang sudah berkeluarga'
Pria kekasihnya itu mendesak, agar Anna
menggugurkan kandungannya. "Saya tak
berharap mendapat jawaban dari Bapa Sucii
kata Anna.Tetapi tak di sangka-sangka, Bapa
Suci menelepon sendiri Anna, saat ia sedang
berlibur. "Saya tak pernah membayangkan
bahwa Bapa Suci berbicara kepada saya seperti
seorang sahabati kata Anna.
Bapa Suci hanya berbicara beberapa
menit. Bapa Suci menghiburdan meyakinkan,jangan pernah Anna merasa sendirian' Bapa
Suci juga berpesan, ia harus menyayangi
anaknya, karena anaknya adalah hadiah
dari Tuhan dan tanda i lahi . Bahkan' Bapa
Suci menyatakan kesediaannya untuk
membaptis anaknya j ika t idak ada pastor
yang bersedia, sekal igus menjadi bapa
rohaninya. Pembicaraan dan pesan Paus itu
sangat menguatkan Anna, sampai ia benar-
benar berkeputusan takkan menggugurkan
kandungannya'"Saya belum tahu, anak saya
laki{aki atau perempuan'Tapijika bayi saya
laki-laki, saya takkan ragu untuk menamainya
Fransiskus," tutur Anna.Paus Fransiskus telah memberikan
compassion, dan ber-corn passion kepada
Anna. Karena compassion itu, Anna dite-
guhkan dan merasa tidak sendirian' la mera-
sa dimengert i dan di ter ima apa adanya'
Compossion Bapa Suci demikian menghibur,
sampai Anna tak lagi berpikir untuk membuang
bayinya. Ki ta ser ing mendengar kata
compassion. saki ng sering mengucapkan nya
atau diucapkannya, kata compassion itu
seakan sudah ie las dengan sendir inya'
cffi#tio. sr.i;*Tffi;-#-qhib*, *hirsga Anna Romano tak lasi insin membuang bavinva'
yang dimilikinya itu, ia dapat mencurahkarF\'
kehangatan, cinta, dan komitmen kepa€,'
bayinya. Dengan compassion itu, ia dapat
merasakan, betapa lemah bayi dalam kan-
dungannya i tu. Karena i tu, compassion
membangkitkan rasa sayang, haru, dan iba
kepada bayinya. Di samping ilu, compassion
membangunkan dia, bahwa bayinya adalah
sumber harapan bagi perjalanan hidupnya
pada masa dePan.Jelas, dengan semua hal di atas, ibu yang
sedang hamil adalah tempat compassion
mengkristal . lbu yang hamil adalah model
dari compassion yang seharusnya dimiliki
manusia. Maksudnya, ibu yang hamil bisa
memberikan pesan dan teladan, bagaimana
sesungguhnya manusia itu terjalin dan ber-
hubungan satu sama lain dalam perasaan dan
hatinya yang terdalam.Dunia kita sekarang kering. Dan bahkan
dalam keluarga, orang merasa kesepian dan
terasing. ltu semua terjadi karena dunia dan
keluarga miskin akan compossion dasariah,
seperti yang dimiliki seorang ibu terhadap
anak dalam kandungannya. Cinta tanpa
compassionitu adalah cinta yang tercerabut
2 UTUSAN No.l2Tahun Ke-63,Desember2013
I
I
I
dari akarnya. cinta macam itu lalu menjadi cinta diri semata-mata.Akibatnya misalnya, orang merasa tak bersalah bila ia melakukan aborsi.Sekarang cinta tanpa compassion itu meraja di mana_mana. Katanovelis D.H. Lawrence, sekarang ini kita sedang mengalamiperdarahandi akar-akar hidup kita, sebab kita terpotong dari bumi, matahari,dan bintang-bintang. Di dunia macam ini cinta jadi olok-olokan sinismenyeringai. Sebab, cinta itu bagaikan bunga yang miskin, yang kitapetik dari pangkal pohon kehidupan, lalu kita letakkan dalam potbunga buatan di atas meja. Kita mengira bunga yang terpotong daribatang kehidupannya bisa seialu segar. Mana mungkin? Bunga layukarena terpotong dari akar kehidupan itulah ibarat cinta yang tanpacompassion,yang ditunjukkan oleh para ibu pada awalkehidupan kita.
Compassion tidak hanya dibutuhkan oleh manusia. Tuhan punmembutuhkan compossion. peristiwa compassion macam itulah yangterjadi pada peristiwa Natal. Tuhan demikian mencintai kita, sampai lamau menjadi manusia. Menjadi manusia harus dimulaidengan menjadibayi. Bagaimana mungkin Tuhan bisa menjadi bayi, bira Maria menorak-Nya? Maria menerima, walau itu berartiaib baginya. Betapa tidak? laharus mengandung tanpa suami. Apa kata orang tentangnya? Mariarela menanggung aib itu karena ia mempunyai compassionyang dalamterhadap bayinya. Maria tak tahu, bayi itu hendak menjadi apa nanti.Tetapi, ia tetap menaruh haru, iba, sayang, cinta, belarasa terhadapbayinya yang miskin dan tak berdaya. Di sinilah terjadi peristiwa yangamat indah: Tuhan sungguh membutuhkan compassion dan manusia,dan ternyata dalam segala kelemahan dan kekurangannya manusiamampu memberikan compassion yang dibutuhkan_Nya. Re chem, rahimMaria yang hina itu ternyata bisa menjadi istana bagiruhan, karena Mariaberkenan menghiasi rahimnya itu dengan cornpassion-nya. setelah yesuslahir, Maria tak henti-hentinya mencurahkan compassion kepada-Nya.Maria membimbing-Nya, niencoba mengerti-Nya walau sesungguhnya iatak pernah dapat mengerti-Nya. la menderita k arena compassion_nya, danmenyimpan penderitaan dalam hatinya demi compassionrerhadap putra-Nya. Compassion itu ditunjukkan dan diberikannya sampai di kaki sarib.
Karena tersambung terus denganTuhan dan putra-nya, co mpassionMaria akhirnya menjadi ilahi. Akhirnya Maria mengerri, compassion ituadalah rahmat, pemberianTuhan sendiri.Tak mungkin ia dapat memilikicom passion itu, jika Tuhan tidak menganugerahinya. Di ujung_ujungnyaternxrta colnpassion adalah anugerah ilahi. Maklum, jika manusia tidakdapat meraihnya dengan kekuatan sendiri. ra harus mohon dan berdoaagar ia diberi compossion itu. Dan Maria sendiri mengerti, com passionadalah anugerah yang merekatkan dia dengan putra-Nya sejak dalamkandungannya. sekarang ini dunia kita retak. Dan kita terpisah satuterhadap lainnya. Kita membutuhkan perekatyang merekatkan kembalisatu sama lain. Karena itu, menjelang Natal ini, marilah kita mohon agarkita dianugerahi compossion, yangdimiliki ibu-ibu yang sedang hamil,lebih-febih compassion ilahi-manusiawi yang dimiliki Maria.6I
Selamat Natal,Gabriel Possenti Sindhunata, SJ
KITAB SUCI
I
Sekecil BAi SesawiKalau sekiranya kamu mempunyai imansebesar biji sesawi saja... (Luk t7:6).
Kita ingin mempunyai iman sebesar bijisesawi itu saja,karena kataYesus dengan iman,,sekecil,,itu saja, kita sudahdapat berkata kepada pohon ara,,,Terbantunlah engkaudan tertanamlah di dalam laut; dan ia akan taat padamu."Kita ingin agar terbantunlah dan terlemparlah dari dirikita belenggu yang menyesakkan kita, kegelapan yangmenjerumuskan kita, dosa dan kesalahan yang menyiksakita. Tetapi, di manakah ki ta dapat menemukan danrhempunyai iman sebesar bijisesawi itu saja?
lman"sekecil"itu tidak usah kita carijauh-jauh. lman itudapat kita peroleh ketika kita menyisihkan waktu untuk doapendek dan singkat, asal dalam doa dan waktu yang singkatitu kita sungguh berani memasrahkan kepadaTuhan segalayang kita hadapi dan alami dengan penuh percaya danyakin. lman sebesar sesawi itu dapat kita peroleh ketikakita mau berhenti sejenak dari kerja, dan mohon kepadaTuhan agar Dia menolong kita untuk melanjutkan kerjadan tugas kita hari ini. Latihan-latihan kecil itu perlu kitajalankan setiap hari, sehingga pelahan-lahan menumpukjadi gunung kepercayaan yang makin bulat, kuat, dansempurna.
Tidaklah mungkin iman yang dahsyat dan total kitaperoleh tanpa latihan-latihan penyerahan diri yang kecil_kecil itu. Memang iman yang kuat dan dahsyat tidak begitusaja diturunkan dari langit. Kita harus mulai menanam imanitu, ibarat kita menanam "biji sesawi,i lman sebiji sesawiitulah yang akan membawa kita ke dalam pembebasan,penghiburan dan kesejahteraan yang akan diberikanTuhankepada kita - gps.
UTUSAN No. 12 Tahun Ke-63, Desember20l3 3
UDAR RASA
KAUOMAT"9AKr0@ @0rArm0
Vst. Asmodiwongso
Perjumpaan pertamaku dengan wanitai tu ter jadi pada sebuah sore yang keringpertengahan 2004. Dia datang diantar katekislingkunga nku. Wajahnya hitam, ra mbut kusa msebahu, matanya tampak selalu gel isah,dan suaranya gemetar. Saat bersalamantelapak tangannya terasa kasar, khas buruhperempuan yang bekerja di pabrik mebel didaerahku.
Giyatmi namanya. Dia ingin dibapt ismenjadi seorang Katolik. Konon dia datangkepada Pak Katekis hanya dengan mengulang-ngulang satu kal imat, "Saya ingin menjadiKatolik."
Ah, rupanyg dia mengira menjadiKatolik sama seperti ketika dia melamar dipabrik: wawancara l ima menit , kemudianlangsung disuruh mengambil arnplas untukmenghaluskan kursi-kursi setengah jadi.
Meski begi tu, aku tetaP kagum ataskeberaniannya mengungkapkan keinginan,mengingat ekspresinya yang senant iasagelisah dan tampak sepertitak pernah mampumencari kata untuk berkata-kata.
Rupanya, Giyatmi dibawa kepadakukarena dia bakal menjadi katekumen khusus.Pertapa, dia tak mungkin mengikut i kelasreguler bersama katekumen lainnya. Jamkerjanya yang selalu lembur hingga larutmalam tak memungkinkannya mengikut ipelajaran agama di rumah Pak Katekis. PakKatekis sendir i sul i t menyediakan waktukhusus baginya mengingat kesibukannyamemang begitu banyak, di gereja maupunmasyarakat.
Kedua, ini aku ketahui kemudian, Giyatmiternyata tak bisa membaca dan menul is.Kemampuannya dalam menangkap pem-
bicaraan pun sangat lemah.Semua penjelasan Pak Ka-tekis mengenai prosedurmenjadi seorang katekumenhingga dibaptis hanya dijawabdengan kata sakt inya, "SaYaingin menjadi Katoliki'
Mungkin karena Pak Katekismemandangku memil ik i t ingkatkenyentrikan yang sama, maka Giyatmidiserahkan ke tanganku.
Demikianlah, sejak sore itu aku menjadikatekis pocokon, katekis pengganti karenawaktuku jauh lebih longgar untuk melayanijadwal Giyatmi yang tak tentu. Pelajaranagama pun disepakat i seminggu dua kal isaat magrib. Ya, saat magrib, karena saatitulah karyawan-karyawan pabrik' mendapatkesempatan untuk salat dan makan malam.Pada waktu itu Giyatmi bergegas menggenjotsepedanya ke rumahku. Selalu dengan wajahberpeluh dan tampak lelah dia muncul didepan rumahku.
Pertemuan kami sebenarnya tak layakdisebut'pelajaran agama, lebih merupakanobrolan mengenai hidup sehari-har i yangkadang coba kusel ingi dengan beberapapokok iman Katol ik. l tu pun awalnya takberjalan mulus. Apa pun yang kukatakanselalu di jawab dengan, "Nggih . . . nggih.. . ," al ias mengiyakan begitu saja. Namun,ketika kutanya sejauh mana dia memahami,jawabannya berupa senyuman tipis penuhpenyesalan serta gelengan kepala.
Bagaimana soal hafalan doa?Tak satu pun.Lima bulan masa pelajaran agama, bahkan
Sembah Bekti atau Salam Maria tak mampu
gontinyo
dihafalnya. Aku pernah mengult imatumdir inya, minggu depan harus sudah hafalbagian pertama doa Salam Maria. Hasilnya, diadatang sambil menangis dan berkata,"Mohonmaaf, saya ingin menjadi Katolik. Apa lagiyangbisa saya buat?"
Matanya kadang berki lat hidup ket ikaaku bertanya tentang keluarganya, tentangsuaminya yang rupanya memiliki keterbatasanseperti dirinya, dan tentang anaknya yang
katanya pintar dan penurut kepada bapakibunya. Tetapi, kilat matanya paling berbinarketika dia bercerita mengenai kambingnyayang bunting. Rupanya, itulah satu-satunyaharta berharga yang dia miliki.
Dar i har i ke har i Giyatmi semakinbergairah, tak sabar menanti saat menjadiKatolik."Supaya hati saya bisa tenteram, hatisuami dan anak saya bisa tenteram meskipunmereka belum Katol ik," jawabnya ket ikakutanya alasannya ingin menjadi Katolik. Akutak mampu menggal i lebih jauh, karena iaselalu menjawab, "Pokoknya tentrem :
Dan ketika mendekati Paskah, dia kumintamemilih nama baptis. Agak sulit bagaimanamenuntun dia untuk memil ih. Akhirnya
i
26 UTUSAN No. 12 Tahun Ke-63, Desember 2013
UDAR RASA
kubawakan buku-buku santo-santa, kuminta anaknya di rumahmembacakan dan minta dia memil ih. Esok harinya dia datangdengan wajah berseri.
"Saya sudah dapat nama baptis. Saya pilih Martai sebutnyapenuh semangat.
"Mengapa pilih Marta?""Karena saya anak Pak Marto. Supaya bapak saya juga
kecioratan berkat."Aku garuk-garuk kepala. Bagaimana lagi?Taktega aku mengusir
cahaya semangat di wajahnya dengan meminta mencari namabaptis baru.
Dua minggu menjelang Paskah sorot gairah berubah menjadikekhawatiran. Saatnya wawancara dengan Romo Paroki, sementaraSembah Bektlsama sekali belum dapat dihafalnya, apalagiSepuluhPerintah Allah dan Lima Perintah Gereja. Sebagai promotor yangbaik, aku mengantarnya ke gereja. Wajah kusamnya tampaksemakin kusam ketika masuk ke ruang wawancara. Tiga puluhmenit kemudian, dia keluar ruang dengan air mata berl inanqnamun ada senyum t ipis di bibirnya.' "Saya jadi ikut Tuhan Yesus," bisiknya.
Sore itu aku mengantar istriku ke rumah Giyatmi, mengantarbaju putih yang akan dikenakan esok hari saat menerima SakramenBaptis. Hatiku dipenuhi kegembiraan dapat mengantar Giyatmiuntuk menjadi Katolik, sebuah impian yang diharapkan mampumembuatnya tenteram.
Namun, pemandangan di depan rumahnya meruntuhkankegembiraanku. Giyatmi duduk di bangku reyot depan rumahdengan termenung bersama suami dan anak tunggalnya. Semuatampak sedih.
"Kambing saya matii ' ungkapnya.Padahal dia berharap kelahiran anak kambingnya akan menjadi
penanda ketika dirinya menjadi pengikutTuhan Yesus.Aku tak mampu berkata apa-apa. lstriku segera merangkulnya
dan mengusap rambut anaknya. Aku tahu, bagi keluarga yangdemikian papa, seekor kambing bunting adalah sebuah harapan.Mereka hidup hampir tanpa harapan. Sekarang harapan kecil inipun pupus. Sesuatu yang pasti sulit dipahami oleh mereka yang
Pagi selalu datang. Ia setia membuka hari,membangunkan kita dari mimpi.
dengan senang hati,harapan menanti.
Pagi memang tak berjanji hari ini bisa dilewatipagi itulah
Karena ifu, songsonglah pagidengankegembiraan dan harapan.
Bersama Bapa Paus Fransiskus dan seluruhumat Katolik, marilah kita mendoakan bersama
Srihalil3n-kgnrihptinan dqnig asar harapansemua hati.
erkecukuoan.fvf intgu Paskah, Giyatmi menerima Sakramen Baptis. Suami
dan anaknya rela mengantar, bahkan ikutdudukdi bangku gereja.
Sang suami mengenakan batik lusuh dan bersandaljepit, sang anakmengenakan baju pramuka, satu-satunya baju yang layak tampilselain seragam merah putihnya.
Usai Misa, umat berbaris menyalami. Sambil tersenyum,kugenggam tangannya sambil berbisik,"Sudah tidak sedih karenakambing, Mbak?"
"Tidak, saya sudah mendapat gantinya, Anak Domba Allahijawab Giyatmi berbinar. E
UTUSAN No. 12 Tahun Ke-63, Desember 2013
Hati Kudus
.it:::f :
i tu akan membosankan dan melelahkan.
dalam kebersamaan, dengan teman-teman, dengan
Sering kita tak berani melanjutkan periaianan, 1tegagal, jatuh, dan berdosa. Ki ta takut bangun,
t idak layak lagi karena dosa-dosa kita. Mengapa kita t
bangun karena merasa berdosa? Kata Paus Fransiskus
Pintu yang Tg.TqunKata Paus Fransiskus, "Pergi atau berialan
seni. l ika kita terlalu terburu-buru, kita:: '*kant idak bisa sampai di tu juan, di mana per ja lanan
berakhir. Sebaliknya, j ika kita mandheg, berhenJi
mau berjalan, ki ta juga t idak akan sampal ke
Berjalan adalah seni, di mana kita perlu menatap- Ihorizon, dan berpikiri ke mana kita akan pergl,
pent ing bahwa ki ta jatuh dan gagal , tapi leblh p
ki ta t idak ingin t inggal sebagai yang jatuh dair ,
kita harus segera bangun dan berjalan lagi. Itu s!indah, art inya: t iap hari ki ta bekerja, ki ta berialai l
manusia dan secara manusiawi pula." Tapi Pausmengingatkan, "Tidaklah baik, j ika k i ta ber ja lan
yang ki ta c inta. Ber ja lan bersama-sama i tu akan mem
kita untuk sampai ke tujuan yang kita kejar."
"s iapakah di antara k i ta yang t idak berdosa? Tidak ada'
sungguh t idak ada, semua orang merasa berdosa. Ki ta semua
membawa dosa beserta kita." Paus bahkan berkata, gereja
pun adalah gereja para pendosa. Ki ta para pendosa in i justru
dipanggi l Tuhan untuk diubah-Nya, diperbarui dan di jadikan-
Nya suci .Di ingatkan pula oleh Bapa Suci , dalam sejarah orang
pernah tergoda untuk beranggapan, bahwa gereja in i hanyalah
gereja mereka yang suci dan murni . " I tu t idak benar. I tu
adalah ajaran yang salah. Gereja k i ta, yang memang suci ,
tak pernah menolak orang berdosa, gereja selalu memanggi l
g iapa saja, termasuk para pendosa, untuk masuk ke
dalamnya. Gereja ingin memanggi l s iapa saja, terutama orang
berdosa, agar di dalamnya mereka mengalami belas kasih,
kelemahlembutan dan pengampunan Bapa, sehingga mereka
menemukan kembal i ja lan menuju kesuciannya," kata Paus.
Gereja t idak menolak orang berdosa, karena Gereja adalah
tubuh Kr istus. Dalam tubuh Kr istus i tu k i ta mel ihat Hat i -Nya
yang Mahakudus, yang terbuka bagi s iapa saja. Hat i Kudus
i tu selalu mengundang ki ta, para pendosa, untuk mau datang
kepada-Nya.Dalam Hat i Teramat Kudus i tu k i ta akan mengalami kasih,
pengampunan dan cinta, sepert i yang telah diber ikan-Nya
kepada pemungut bea, pelacur, dan siapa saja yang merasa
berdosa. Dalam Hati yang Teramat Kudus i tu kita akan
merasakan kasih dan kelemahlembutan Bapa-Nya, yang mau
menerima kembal i anaknya yang hi lang dan mengkhianat i
c inta-Nya. Ki ta semua diundang untuk menjumpai Hat i -Nya,
agar hat i k i ta diubah dan di jadikan sepert i Hat i -Nya. Hat i
Yesus i tu lah yang memberanikan ki ta untuk bangki t dar i
kejatuhan, kegagalan dan dosa-dosa ki ta, untuk kemudian
ber ja lan lagi meneruskan ziarah hidup ki ta:
Aku ingin pulang kembali ke rumahku.
Telah Iama rumahku kutinggalkan,
dan aku mengembarada la m kekhawati ra n, kebi ng u nga n,
dan aku tersasardalam kesesatan, dan kesalahan'
Aku tak berani pulang.
Tapi selalu kudengar bisikan, "Pulanglah, Anakku".
Kucoba mengikuti bisikan itu,
dan dari jauh kulihat pintu rumahku terbuka,
di sana kulihat Kau yang selalu merindukanku,
Kau yang selalu menunggu kedatanganku'
Kuberanikan diri untuk berjalan pulang,
dan kulihat benar-benar pintu rumahku
terbuka lebar-lebar.Aku masuk ke dalamnYa, ternYatapintu rumahku itu adalah Hati-Mu, ya Yesus.
Oh Hati yang Teramat Kudus, ampunilah aku,
kusera h ka n sem ua kepercayaa n ku pada - M u'
28 UTUSAN No. 1 2, Tahun ke-63, Desember 20 1 3
(sps)
ffi*ffiyffimfuw€ Kwre$m*fum*reWffi KB# S*$m#w ffi&ffiffiwfumwae#
Apakah kemanusiaan zaman in i masih menant i SangPenyelamat? Tampaknya, banyak orang telah menganggapTuhan sebagai hal asing yang t idak lagi terkai t dengankehidupannya. Mereka t idak lagi membutuhkan Dia. Merekamenjalani h idup seolah-olah Tuhan t idak ada. Lebih parahlagi , Ia dianggap sebagai halangan yang harus dis ingkirkan'Bahkan di antara orang beriman serfdiri, tertarik denganmimpi-mimpi yang menggoda dan terseret doktr in yang salahyang mengiming- imingi ja lan pintas kebahagiaan.
Meski ada begitu banyak kontradiksi, kekhawatiran dantragedi , kemanusiaan zaman in i mencar i ja lan pembaruan,ja lan keselamatan. Sesungguhnya, mereka menant ikedatangan Juru Selamat, walau ser ing kal i tanpa sadat yangmemperbarui dunia dan hidup ki ta.
Tentu saja, para nabi gadungan akan terus-menerusmenawarkan sebuah keselamatan "murahan", yang selaluberakhir dengan kekecewaan mendalam. Sejarah selama 50tahun terakhir in i te lah menunjukkan bahwa pencar ian juru
selamat "murahan" hanya meninggalkan kekecewaan. In i lahtugas orang Kr ist iani , dengan kesaksian hidup ki ta sendir i ,mewartakan kebenaran Naial yang dibawa Kristus kepadasemua manusia yang berkehendak baik.
Lahir dalam kemiskinan di palungan, Yesus datang untukmenawarkan kegembiraan dan perdamaian yang dapatmemberi kepenuhan bagi j iwa manusia zaman ini. Tapi,bagaimana ki ta harus mempersiapkan dir i untuk membukahat i bagi Al lah yang datang? Dalam masa adven in i , s ikap
El isabeth, para gembala, orang
'i*,:
rohani yang mawas dir i $erta penuh harapan tetap menjadi cir i
kf ias orang Krist iani. Sikap ini lah yang di:alani oleh Zacharia
Kerasulan Doa
rendah hati, orang-orang sederhana, dan tentu saja Maria danYosef! Lebih daripada siapapun, Maria dan Yosef merasakankecemasan dan kekhawatiran yang paling mendalam menantikehadiran Sang Bayi .
Tidaklah sul i t untuk membayanEkan bagaimana merekamelewati hari-hari yang mendebarkan, menanti Sang Bayilahir dan berada dalam dekapan tangan mereka.
Semoga sikap mereka menjadi sikap kita. Karena itu,marilah kita mendengar kata-kata 5t. Maximus, Uskup Turin,sebagai berikut: "Sembari kita menanti Kelahiran Tuhan,marilah kita mengenakan pakain yang bersih tanpa noda bagidir i k i ta. Yang saya maksud adalah pakaian j iwa, bukan tubuh'Janganlah kita mengenakan pakaian sutra tetapi kenakanlahpeker jaan yang suci . Bolehlah pakaian mewah menutupihingga kaki tetapi t idak mempercantik kesadaran jiwa kita."
Lahir di tengah-tengah kita, semoga Bayi Yesus tidakmendapati kita sibuk dengan diri sendiri, mempercantikrumah dengan aneka dekorasi Natal . Mari lah k i ta melabuhkanjiwa kita dan menjadikan keluarga kita tempat pertemuanyang indah, di mana la merasa di ter ima dengan penuh cintadan iman. Semoga Bunda Perawan Maria dan Santo Yosefmembantu k i ta menghidupi Mister i Natal dengan keajaibanyang selalu diperbarui dan ketenangan j iwa,
Berdasarkan sikap ini, saya berdoa dari hati yang terdalamsemoga Natal in i membawa berkat kebahagiaan bagi Andasekal ian dan sekeluarga sembari mengingat mereka yangmungkin berada dalam kesul i tan pada har i Natal in i . SelamatHari Natal !
Benediktus XVI
,s*
.1:- -'
Kerasulan Doa
Komunitas Kolese lgnasius
Yosfakarta, yang terdiri dari
P. Fl. Hasto Rosariyanto SJ,
P. Rutten Rudito SJ,
P. Henk van Opzeeland SJ,
P. Bernhard Kieser SJ,
P. Sindhunata SJ,
P. Heru Prakosa SJ,
P. A. Setyawan SJ,
P. Krispurwana Cahyadi SJ,
P. A. Bagus Laksana SJ,
Br. A. Praptawidjaja SJ,
beserta semua frater, akan
membawa serta ucapan
syukur dan permohonan
Anda pada perayaan Ekaristi
Jumat Pertama bulan yang
bersangkutan.
Dengan kerelaan itu,
berarti Anda juga mengaiak
dan membantu orang lain
untuk belajar bersyukur.
Rubrik ini tersedia bagi
siapa saja yang ingin
mengucapkan syukur
dan menyampaikanpermohonan kepada Hati
KudusYesus. Kirimkan
ucapan syukut dan
permohonan Anda ke
Jl. Pringgokusuman no. 35,
SM5: 081 229'148590.
t
Dari Pencinta Hati Kudus Tuhan Yesuspara Romo terkasih, saya ingin mengucapkan syukur atas segala berkat yang telah diberikan kepada
keluarqa sava selama ini. Anak-anak saya telah bisa menjalani hidup dengan layak bersama keluarganya
masini-masinq. pui i Tuhan, saya sendir i bersama suami sampai sekarang, dapat memenuhi janj i
perkai inan r"Juru SO tahun in i dengan baik. Dan, meskipun sudah lansia, kami berdua diber i .kesehatan
yang baik sehingga masih dapat berkarya untuk masyarakat, baik untuk mengajar maupun seKaoar
membantu tetangga. Awal hidup berkeluarga yang sul i t , membuat saya sungguh t idak menyangka Danwa
keluaroa kami bisa sampai di s in i , dalam keadaan yang penuh syukur hingga har i in i '
Oaia. syulu, in i , kami juga mohon doa bagi semua orang yang selama in i senant iasa membantu
dan mendukung keluarga kami, sanak-saudara dan teman-teman. Semoga mereka juga selalu mendapat
kel impahan berkat dan kemudahan dalam menjalani h idup dan penuh syukur sebagaimana yang telan
kami alami.Namun, Romo, pada har i -har i senja kami berdua in i , kekhawat i ran akan masa depan anak cucu kami,
rasanya semakin hari semakin besar. Tak banyak lagi yang bisa kami berdua lakukan untuk merel(a,
karena kemampuan f is ik yang semakin menurun seir ing usia yang semakin bertambah'
Oleh karena i tu, bersama syukur in i , kami juga serahkan anak cucu kami. Semoga mereka semua
o"rJ. ' l . r .r f i" ; ;G;;; ; kehangatan rasin-uiu. semoga mereka semua Engkau beri rahmat kekuatan,
ketekunan, kesabaran, dan iman yang kuat akan Engkau sehingga dapat menjalani kehidupan in i seturut
denoan kehendak-Mu.-Rorno, ,"roqu berkat Tuhan dapat meredakan segala kekhawatiran kami, memasrahkan semuanya
ke dalam kuasa-Nya, sehingga dalam har i -har i yang masih kami mi l ik i in i kami masih dapat memberikan
yang terbaik bagi keluarga dan sesama. O Hati Yesus yang Teramat Kudus, ke dalam tangan-Mu
kuserahkan semua kePercaYaanku.(Yustina dan Robertus)
Romo-romo, kami mohon kesabaran dan kekuatan untuk merawat Bapak Agus Jularto yang sudah
fO ,"h"" ini menaerita sakit karena stroke. Doakanlah semoga saya dalam masa-masa ini dapat
memberikan dir i dengan penuh keikhlasan dan syukur. O Hat i Yesus yang Teramat Kudus, ke dalam
tangan-Mu kuserahkan semua kepercayaanku.
(Yang mohon kesabaran)
Romo-romo yang baik, mohon berkat dan petunjuk Tuhan. Anak kami yang kedua, istr inya meninggal
dunia setahun yang lalu. Tapi sekarang sedang dekat dengan seorang wanita yang berbeda keyakinan'
Semoga Tuhan memberikan kesabaran dan petunjukjalan bagi anak kami i tu ' Jangan sampal keputusan
yang tergesa-gesa aKan membawanya kejalan yang salah. o Hati Yesus yang Teramat Kudus, ke dalam
tangan-Mu kuserahkan semua kepercayaanku'(Bandung)
Romo yang baik, mohon doakan saya supaya segera mendapatkan jodoh. Saya telah menjalani
hidup sendir i setelah di t inggalkan oleh suami selama lebih dar i t iga tahun. Mohonkan juga kekuatan dan
kesabaran bagi saya dalam menjalani h idup yang t idak mudah in i . Juga mohon berkat bagi orangtua saya
supaya selalu damai dan t idak gel isah dengan keadaan saya ini. O Hati Yesus yang Teramat Kudus, ke
dalam tangan-Mu kuserahkan semua kepercayaanku. (Natal ia)
UJUD UMUM:
Semoga anak-anak yanq di te lantarkan dan menjadi korban t indak
kekerasan bisa menemukan cinta kasih dan per l indungan yang mereka
butuhkan.
UJUD MISI:
Semoga umat Kr ist iani , berkat Sabda yang menjelma menjadi Manusia,
dapat menyiapkan peradaban manusia menyongsong kedatangan Sang
Penvela mat.
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga para pendidik di sekolah luar biasa dikaruniai ketekunan,
kesabaran, dan keteguhan hat i dalam membimbing anak didiknya'
Doa Persembahan HarianAl lah Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan har i in i .
Kuhunjukkan semua doa, pik i ran, perkataan, t indakan maupun
suka-dukaku har i in i dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kr istus,
yang senant iasa mempersembahkan Dir i -Nya dalam Ekar ist i bagi
keselamatan dunia.
Kiranya Roh Kudus, yang menj iwai Yesus, juga menjadi pembimbing
dan kekuatanku har i in i sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-
Mu.Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku
berdoa bagi u jud-ujud Bapa Suci dan para rasul dan doa Gereja
Indonesia untuk bulan in i :
30 UTUSAN No. 12,Tahun ke-63, Desember 2013
REFTEKSI
Ketika Tuhan
menjadi ist imewa di mata Tuhan, karenadalam kesederhanaan, kandang telah menjaditempat yang menyenangkan bagi Tuhan.
Tuhan pun lebih memilih dalam hatiyangsederhana dan terbuka untuk menerimakehadiran-Nya. Apalah artinya pribadi yangmerayakan Natal dengan menyediakananeka makanan yang lezat di rumahnya,yang menyiapkan pohon Natal besar denganlagu-lagu Natal di ruang tamu rumahnya, biladia sendir i t idak membuka hat inya untukTuhan dan sesamanya? Tuhan berkenankepada setiap hati yang sederhana, yangmau menerima Tuhan dengan terbuka danmemberikan tempat bagi Tuhan di dalamnya.
Sering kali, kita berpikir bahwa Tuhandatang hanya pada saat-saat khusus dan kitaharus menyambut kedatangan-Nya secarakhusus pula. Tuhan tidak mungkin datangdalam pengalaman yang biasa-biasa saja,tetapiTuhan akan datang dalam pengalamanyang luar biasa. ltulah sebabnya, pada saatNatal, banyak rumah dihiasi dengan indah,lagu-lagu Natal terdengar di mana-mana,dan banyakorang berusaha memakai pakaian
terbaiknya pada malam Natal karena inginmembuat Natal menjadi pengalaman yang
luar biasa.Ket ika datang, Tuhan t idak memil ik i
kesempatan untuk masuk ke dalam rumah-rumah penginapan yang mewah denganhiasan-hiasan indah dan makanan enak.Bahkan.Tuhan ditolak untuk masuk ke dalamrumah-rumah penginapan itu. Tuhan tidakmengalami pengalaman istimewa itu. JustruTuhan datang ke dalam kandang,tempat parapenggembala domba setiap hari beristirahatbersama domba-domba mereka. Tuhanmasuk dalam pengalaman sehari-hari paragembala.
Tuhan bukan pribadi yang hanYa maudatang pada saat-saat ter tentu dalamkehidupan manusia. Tuhan t idak per lu
menunggu manusia siap menantikan-Nyaatau tidak,Tuhan tidak menimbang-nimbangapakah manusia telah menyediakan segala-galanya untuk menyambut Dia atau tidak.Tuhan datang sebagai orang biasa dan maudatang dalam kehidupan manusia yang biasa-biasa saja. Setiap hari Tuhan datang dalamhidup kita dalam setiap kesempatan ketikakita bangun pagi sampai beristirahat pada
waktu malam.Tuhan datang dalam setiap pekerjaan
kita, entah kita berhasil atau tidak. Tuhandatang dalam setiap perasaan kita, entah kitasedang sedih atau sedang bergembira.Tuhanmenciritai setiap saat ketika kita menjadiorang biasa yang melakukan pekerjaan
sehari-hari. 6l
Fr. Yohanes Kurniawan, SMM
Tinggal di Kandang
Biasanya ket ika seorang ist imewa,misalnya gubernur, bupati, atau wali kotadatang ke suatu tempat selalu disambutsecara khusus dan istimewa pula. Banyak haldisiapkan untuk menerima kehadiran orangyang diistimewakan itu agar kehadirannyamenjadi berkesan. Kota-kota dibersihkan,hiasan di tempatkan di mana-mana, parapenari menjemputnya di gerbang kota, dansuara musik terdengar dari segala tempatuntuk membuat acara penjemputan benar-benar menjadi sangat istimewa dan meriah.
Tuhan tidak mengalami hal-hal sepertiini ketika la datang ke dunia. Ketika datang,Tuhan hanya ditemani seorang wanita biasadan sederhana, yaitu Maria. la juga hanyaditemani seoranj tukang kayu dan seekorkeledai yang kelelahan.
Tuhan bukanlah tamu istimewa. Setelahmengetuk sekian banyak rumah dan tak satupun membukakan pintunya, maka hanyakandang sederhana menyediakan diri untukdidatangi Tuhan. Kandang bukanlah rumah.Kandang lebih kecil, sederhana, kotor, dan takterurus. Akan tetapi, justru di situlah Tuhanmenemukan tempat untuk menginaP.
Orientasi Tuhan bukanlah pada hal-hallahiriah, misalnya rumah yang mewah danbanydk hiasan, melainkan pada hal-halterpent ing, yakni apakah rumah i tu siapdidiamiatau t idak.
Yesus, bersama Maria dan Yusuf, Yangberdiam didalam kandang menyadarkan kitapada satu hal penting bahwa Natal bukanlahdi rumah-rumah mewah yang terdapataneka hiasan namun menolak kehadiranTuhan. Natal i tu ter jadi di kandang yang
sederhana dan kotor, namun telah terbukauntuk menerima kedatangan Tuhan. Kandangmemang tidakseperti rumah, namun kandang
UTUSAN No. l2Tahun Ke-63, Desember20l3 31
POKOK IMAI{
Di ManaYesusKetika Berusia Lz-go TahunP
Kitab Inj i l memang t idak menul iskan
secara terperinci tentang kehidupan Yesus
pada usia 12 sampai 30 tahun' Ki tab Inj i l
hanya menuliskan kelahiran-Nya, dan saat la
berumur 12 tahun, dan kemudian dikisahkan
kembali setelah Dia telah berumur 30 tahun
dan mengajar' Tidak dikisahkan antara waktu
tersebut. Hanya disebutkan bahwa Yesus
bertambah besar, bertumbuh dalam hikmat'
dan dikasihi oleh Tuhan dan manusia (Luk
2:521.Di ma,nakahYesus pada usia antara 12- 30
tahun? Walau tidak dituliskan secara eksplisit
didalam Kitab Suci, kita dapat menyimpulkan
bahwa la hidup di Nazaret sebagai anak
tukang kaYu; Ia "magang" membantu
ayah angkat-Nya, Yusuf, dan setelah Yusuf
meninggal , la ' sendir i menggant ikannya
menjadi tukang kayu. ltulah sebabnya' pada
saat la berkhotbah di Nazaret, orang-orang
mengenali-Nya sebagai "anak tukang kayu"
(Mat 13:55).Katekismus menuliskan misteri kehidupan
Yesus yang "tersembunyi" (usia 12-30 tahun)
ini sebagai berikut.KGK 531: Selama sebagian besar
kehidupan-Nya Yesus mengambil bagian
dalam nasib kebanyakan manusia: kehidupan
biasa tanpa kebesaran lahiriah, kehidupan
sedrang pengraj in, kehidupan rel ig ius
Yahudi yang takluk kepada hukum Allah (Bdk'
Gal 4:4), kehidupan dalam persekutuan
desa. Dari seluruh periode ini, hanya inilah
yang diwahyukan kepada kita bahwa Yesus
"taat" kepada orang-tua-Nya dan bertambah
"hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dika-
sihi oleh Allah dan manusia"' (Luk 2:51-52)'
KGK 532: Dalam kePatuhan kePada
bunda-Nya dan bapa piara-Nya Yesus
memenuhi Per intah keemPat dengan
amat sempurna' l tu lah gambaran duniawi
mengenai kepatuhan-Nya sebagai Anak
terhadap Bapq:surgawi-Nya' Kepatuhan
32 UTUSAN No. l2Tahun Ke-63, Desember2013
Yesus sehari-hari terhadap Yusuf dan Maria
menyatakan dan mengantisipasi kepatuhan-
Nya pada hari Kamis Putih:"Bukan kehendak-
Ku . . ." (Luk 22:42). Dengan kepatuhan
Kristus dalam keseharian kehidupan yang
tersembunyi itu, mulailah sudah pemulihan
kembal i apa yang telah dihancurkan oleh
ketidakpatuhan Adam (Bdk' Rm 5:19)'
KGK 533: Kehidupan yang tersembunyi
di Nazaret memungkinkan set iap orang
supaya berada bersamaYesus dalam kegiatan
sehari-hari."Rumah di Nazaret adalah sebuah
sekolah, di mana orang mulai mengerti
kehidupan Kr istus ' t tu lah sekolah
tnj i t . . . . Pertama-tamo la mengaiarkan
kiheningan. Semoga hiduPlah di
dalam ki ta Penghargaan Yang besar
rcrhadap keheningan "' sikap roh yang
mengagumkan dan yang perlu ini " ' ' Di sini
kita belaiar betapa pentingnya kehidupan
di rumah' Nazaret memperingatkan kita
akon aPa sebenarnYa keluarga' akan
kebersamaannYa dalam cinta' akan
martabatnya, akan keindahannya yang
gemilang, akan kekudusannya, dan haknya
yang t idak dapat diganggu gugot ""
Akhirnya kita belaiar di sini aturan bekeria
dengan Penuh ketert iban' O mimbgr
Nozaret, rumoh putra pengraiin' Disiniingin
saya kenal dan rayakan hukum pekerioan
ma nusiawi yang keras teta pi membebaska n
.... Akhirnya saya ingin menyampaikan
berkat kepada para pekeria di seluruh dunia
dan menuniukkan kepada mereka contoh
Iuhur saudara ilahinya" (Paus Paulus Vl'
pidato 5 Januari 1964di Nazaret)'
Kitab lnjil dituliskan pertama-tama untuk
mengajarkan perbuatan dan perkataan
Yesus yang berhubungan dengan rencana
keselamatan Allah sehingga memang bukan
kisah r iwayat hidup/biograf i Yesus yang
mengisahkan hidup Yesus dengan sedetail-
detailnya. Hal Yesus "berguru" di Tibet atau
pun India merupakan spekulasi beberapa
penulis modern, namun kita umat Kristiani
t idak mengimaninya' Tul isan-tul isan i tu
baru dibuat seki tar abad ke-19 sehingga
t idak dapat dibukt ikan keautent ikannya'
Kita, umat Krist iani , mengimani apa yang
tertulis di Kitab Suci tentang Kristus bahwa
la dikandung secara ajaib dari Roh Kudus'
di lahirkan oleh Perawan Maria, kemudian
mengajar para murid-Nya dan banyak orang'
serta melakukan banyak mukjizat dengan
penuh kuasa. Semua ini akhirnya mencapai
puncaknya melalui sengsara, wafat ' dan
kebangkitan Kristus, Sang Allah Putra' Hal ini
jelas dituliskan dalam Kitab Injil, yang sudah
dapat dibukt ikan autent is i tasnya' melalui
tulisan para Bapa Gereja yang hidup pada saat
Injil dituliskan dan diturunkan' 6l
Artikel ini dimuat sebagai bentuk
keria sama Majalah UTUSAN
dan Mingguan Herald, Malaysia'
PEWARTAAlI
Syukur atas Hidup KitaYH. Bintang Nusantara
dsa syukur menjadi energi luarbiasa dalam menjalani kehidupan.Orang yang senantiasa bersyukur
akan mampu menghadapi berbagaitantangan dan permasalahan hidup. Energirasa syukur ini ada dalam diri setiap orang.
Secara sederhana, hal ini tampak darireaksi orang yang bersangkutan dalammenghadapi peristiwa hidupnya.la tidak akanreaktil melainkan mempunyai kendali diriuntuk menemukan apa yangTuhan kehendakidalam peristiwa hidup yang dialaminya.
Kendali diri untuk menemukan kehendakTuhan initidaklah terjadi dengan sendirinya.Kendal i d i r i in i per lu diusahakan ataudikembangkan. Daniel Goleman dalambuku Kecerdasan Emosional: MengapoEI Lebih Penting daripada EQ (1998:431)
memberikan sumbangan pemikiran tentangpent ingnya ki ta mengelola emosi k i ta.Kecakapan emosi yang ki ta kembangkanakan mendorong pengendal ian dir i yanglebih baik, penyelesaiaq konflik secara lebihefektil dan lebih bertanggung jawab dalammelaksanakan tugas.
Ket idaksabaran ser ing kal i merasukidan merusak dir i k i ta. Emosi yang negat i fmembuat hati kita menjadi keras. Oleh karenaitu, terhadap peristiwa yang terjadi atau kitaalami, kita menjadi dibutakan oleh berbagaiperasaln negatif yang muncul, apakah iturasa tak senang, dendam, benci, atau amarah.
Tanpa sadar, kita sering kali tidak maumenerima kehadiran orang lain, per ist iwayang terjadi, situasi yang ada, dan bahkankeberadaan dir i k i ta sendir i sebagaimanaadanya. Kita sulit menerima apa yang ada se-bagaimana kehendak Allah atas semuanya itu.Kesulitan untuk bersyukurjuga terjadi ketikarealitas yang kita alamidan hadapisering kalitidak sesuai dengan impian atau harapan kita.
Ki ta dapat belajar dar i Paulus yangmenulis suratnya kepada jemaat di Korintus,
'Aku senantiasa mengucap syukur kepadaAllahku karena kamu atas kasih karunia Allahyang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalamKristus Yesus"(1 Kor 1 :4).
Bersyukur, bagi Paulus berarti berterimakasih kepadaTuhan atas seluruh berkah dankemurahan-Nya. Kita menerima keberadaandan keadaan diri kita, orang lain, dan segalaper ist iwa yang ter jadi dengan ucapansyukur karena percaya bahwa semua adalahkehendak atau penyelenggaraan-Nya. Ketikaki ta percaya bahwa yang ter jadi adalahkehendak-Nya, maka kita menjadi damai danbahagia. Oleh karena itu, bersyukur bagi kitamemang merupakan cara yang paling efektifuntuk menjadi bahagia.
Penghalang utama untuktidakbersyukuradalah sikap tidak mau menerima. Oleh karenaitu, upaya untuk mengembangkan rasa syukurdapat di lakukan dengan mengembangkankebiasaan untuk t idak memaksakankehendak. t idak main hakim sendir i , danuntuk lebih.terbuka akan pendapat ataupandangan orang lain, serta kesediaan untukmengampuni.
Mengembangkan rasa syukur berart ipula upaya terus-menerus untuk menerimabimbingan-Nya, menyetujui bahwa lamembimbing ki ta dari har i ke hari sepan-
jang sejarah hidup ki ta, melalui keadaankonkret dan peristiwa aktual yang kita alami.Mengembangkan rasa syukur berarti be'r-upaya untuk memahami dan memiliki kesa-daran akan kehendak-Nya terhadap diri kita,memahami dan menyadari bahwa Tuhansenantiasa membimbing dan mengantar kitapada jalan-Nya, pada rancangan-Nya. Me-ngembangkan rasa syukur terjadi ketika kitameletakkan kehendak kita sendiri dan men-coba mengenal dan menerima kehendak-Nya.
Allah menghendaki kita memuliakan-Nyadengan mengucapkan rasa syukur. MasaAdven 2013 ini dapat menjadi kesempatanistimewa bagi kita untuk melihat kembalidan mensyukur i bagaimana Tuhan telahmendekat i k i ta, manusia. Ki ta mengenal ikembali dan merenungkan bagaimanaTuhandengan segala upaya menyatakan kehendak-Nya dalam dan melaluiseluruh si tuasi hidupkita untuk mengantar kita pada keselamatan.Secara khusus pula, kita bersyukur atasTahunlman yang berlangsung pada 11 Oktober2012-24 November 2013 yang telah menjadiretret panjang bagi kita untuk menemukankembal i iman ki ta, melakukan pembaruanhidup, dan menjalani hidup baru menujukekudusan seturut teladan Bunda Maria, pararasul, dan para kudus.
Semoga, syukur atas hidup dapat ki taupayakan melalui kata-kata, doa, nyanyianpujian, dan melalui kesaksian hidup setiaphari. Kita menyambut kelahiran Yesus dalamperistiwa Natal melalui kelahiran-Nya di dalamhidup kita setiap hari ketika mewujudkankehendak-Nya atas hidup kita. 6
UTUSAN No. 12 Tahun Ke-63. Desember 2013
ftaruna
Tarc Bergengs$?Er?J#yAi er
Di tengah hiruk-pikuk demo buruh di
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur
pada akhir Oktober lalu, reporter Merdeka.Com
mendapati seorang buruh peserta demo yang
mengendarai sepeda motor sport 250 cc. Kalau
mel ihat t ipenya, bisa diduga harga sepeda
motor itu antara Rp 49,9 juta-Rp 56,9 iuta.Buruh bernama Tauf ik in i mengaku, ia
membeli motor itu secara kredit dengan besar
angsuran Rp 1,5 juta per bulan selama 3,5
tahun. Set iap bulan, le laki in i menerima gaj i
sebesar Rp 2,5 juta. Tetapi bila lembur, ia bisa
mengantungi Rp 4 juta.
"Dengan gaji sekarang, bayar kredit motor
saja sudah berkurang banyak," kata Tauf ik.
"Kalau gaj i k i ta jadi Rp 3,7juta, kanjadi nggak
perlu nyari-nyari lemburan lagi. Kreditan mo-
tor juga aman."
Wah, jadi ternyata itu tujuannya? Dia ikut
berdemo bukan karena gaj inya t idak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehar i -
har i , tetapi semata-mata demi mendukung
gaya hidup pr ibadinya.
Fntah apa yang membuat Tauf ik
memutuskan membel i sepeda motor mewah
itu, Merdeka.Com tidak menyebutkannya. Bisa
jadi dia merasa pede karena terl ihat gagah
saat mengendarainya, atau mungkin dia ingin
disebut gaul .
Kaskuser dengan akun pangerankodok4S
berkomentar, "Mengapa nggak (buat) kuliah
aja tu duit, biar nggak jadi buruh? Malah (buat)
nyicil Ninja 4 takJ'
Senada dengan pangerankodok48, Kas-
kuser lain dengan akun ben.justplay merasa
kesal melihat foto Taufik di atas motornya.
"Gueyang S1 aja bawaannya Revo hasilkrediti '
cetusnya getir.
Dar i thread la in, Kaskuser berakun
si tch_07 menimpal i , "Pengeluaran terbesar
bukan soal sandang, pangan, papan, tapi
biaya untuk GENGSI. Berapa pun dikasih, kalo
emang GENGSI, nggak bakal cukup. Dikasih 7
juta sebulan pun, entar bi lang nggak cukup
buat nyic i l mobi l j '
/up! GENGSII Gengsi ! In i lah kata yang
tepat untuk menilai Taufik. Di kalangan anak
muda dan "anaktua'isepeda motor milikTaufik
i tu tergolong kelas premium. Selain harga
belinya memang mahal, biaya perawatan dan
onderdi lnya pun past i lebih mahal ket imbang
tipe sepeda motor"sejuta umat'i
Maka, tak salah kalau Kaskuser sampai
menggugat Tauf ik. Sebagai seorang buruh,
akan lebih baik j ika Tauf ik menerapkan
pola hidup yang sesuai dengan t ingkat
penghasilannya. Tetapi, ketika gengsi sudah
menjalar i pola pik i rnya, Tauf ik pun ter jerat
oleh hasrat untuk meraih segala sesuatu yang
dapat menaikkan gengsinYa.
Ketika masih bekerja sebagai marketer
sepeda motor, aku pernah ditemui seorang
konsumen yang ingin membel isebuah sepeda
motor sport 1 50 cc untuk anaknya. Sekarang,
sepeda motor ini harganya sekitar Rp 21 jutaan
Anaknya i tu pelajar sebuah 5MK, sedangkan
ayahnya (konsumen yang menemuiku i tu) ,
sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.
Sang ayah bilang kepadaku,'Anak saya mau-
nya t ipe i tu, Mas. Dia malu ke sekolah pakai
motor bebek."Duh! Aku cuma bisa facepalm begi tu.
konsumen i tu pulang.
Selain i tu, aku juga Pernah mel ihat
kerumunan anak-anak SMA swasta yang
nongkrong di depan sekolah. SMA i tu
terkenal sebagai sekolah bagi anak-anak
yang kemampuan akademisnya sangat
rendah. Meski begi tu, gengsi anak-anak
i tu sangat t inggi . Sepeda motornya bagus-
bagus dan harganya di atas Rp 1 3 juta. Begi tu
pula ponsel yang mereka mi l ik i , rata-rata
smartphone. Tetapi , set iap bulan mereka
nunggak membayar SPP.
Melihat kenyataan seperti i tu, aku setuju
dengan benjustplay. Para pekerja kantoran
biasanya malah mengendarai sepeda motor
bebek atau skuter. Kalau punya sepeda
motor seperti mil ikTaufik, itu karena mereka
35 UTUSAN No. l2Tahun Ke{3,Desember2013
MAKIN SEJAHTERA,6NGSUR6N KNGEN,
GAYA HIOUP ME-
memang benar-benar mampu membel inya.
Aku sendir i , saat membel i sepeda motor,
memil ih salah satu t ipe bebek yang pal ing
murah supaya cicilannya tidak berat.
Ya, memang begi tu lah dunia k i ta, orang
muda. Sepeda motor ser ing kal i menjadi
ident i tas pemakainya. Maka, tak jarang
aku ler ing mendengar, t ipe sepeda motor
digunakan untuk menunjuk pemil iknya.
Misalnya, "Oh, si A itu yang motornya Zkan?"
bukan "Oh, si A itu yang kemarin juara debate
contest, ya?"
I tu baru soal kendaraan. Soal la innya
adalah fashion dan jajan. Kita pasti sangat
akrab dengan produk fashion bermerek
dan mahal, tetapi banyak juga anak muda
memakainya. Begi tu pula soal ja jan. Di kota-
kota besar past i ada cafd yang biasanya
dipenuhi anak-anak muda. Harga satu cangkir
l
kopi saja sama dengan empat eksemplar
majalah in i .
Kada ng-kadang, terbesi t pertanyaan,
berapa sih uang saku anak-anak SMP dan SMA
zaman sekarang? Kalau orang tuanya memang
mampu, ya t idak per lu di tanya. Uang saku
mereka pasti sisa banyak kalau hanya untukjajan di kantin sekolah.
Tetapi , anak-anak dar i keluarga dengan
ekonomi menengah ke bawah, ser ing kal i
terjebak gengsi. Mereka ingin bergaya seperti
teman-temannya yang berasal dari keluarga
berada, sepert i anak konsumen yang aku
tgmui, yang malu pakai motor bebek ke
sekolah.Sejenak aku ter ingat pada Kardinal
Jorge Mario Bergogl io atau Paus Fransiskus.
Pemimoin mi l iaran umat Katol ik di seluruh
dunia in i terkenal sederhana. Saat masih
menggembalakan umat di Argent ina,
Kardinal Bergogl io memil ih t inggal d i
apartemen sederhana, memasak sendir i ,
dan naik kendaraan umum saat bepergian.
Kesederhanaan i tu ber lanjut saat ia terpi l ih
menjadi paus pengganti Benediktus XVl.
Pada bulan Desember ini, aku juga teringat
pada peristiwa kelahiran Yesus Kristus, Sang
Mesias. Yesus tidak lahir di tempat yang layak
sebagai seorang bayi kecilyang lemah. Setelah
di lahirkan, la dibar ingkan di atas palungan,
temDat makanan ternak. Dar i s i tu lah t radis i
mengatakan, Yesus lahir d i kandang. Tetapi
tcrunc
bisa jadi , Yesus lahir d i atas grerobak yang
di tar ik keledai . 5ebab, Bunda Maria yang
sedang mengandung past i t idak nyaman
duduk di atas punggung keledai .
Kepada ki ta, Yesus dan Paus Fransiskus
menunjukkan sikap hidup sederhana sebagai
pi l ihan hidup mereka. Yesus, sebagai Tuhan,
past i dengan mudah memil ih dar i keluarga
mana la akan lahir . la bisa saja memil ih lahir
di keluarga kaya, tetapi i tu t idak dipi l ih-Nya. lajustru ingin diasuh oleh Bunda Maria dan Bapa
Yusuf yang miskin dan sederhana. Bahkan,
ket ika berpuasa selama 40 har i d i padang
gurun pun, Yesus menolak segala kemegahan
dunia yang ditawarkan iblis kepada-Nya.
Paus Fransiskus pun demikian. Sebagai
paus, ia punya hak untuk mendapat segala
macam fasi l i tas kepausan. Tetapi ia t idak
mengambi lnya. la justru enioy menumpang
minibus ket imbang the papal l imousine.
la tidak tinggal di lstana Apostolik (Palazzo
Apolost ico) yang megah, tetapi memil ih
tinggal di sebuah kamar hotel yang standar.
Akhirnya, te ladan Yesus dan Paus
Fransiskus terletak pada soal pil ihan. Mereka
memilih hidup sederhana tanpa tergiur segala
hal bergengsi yang ditawarkan.Yesus, dalam
kemiskinan, mampu menarik hat i banyak
orang dengan ajaran dan pertolongan-Nya.
Dengan hidup secara sederhana pun Paus
Fransiskus masih dapat memimpin Gereja
sedunia.Maka, bila kita enioy dengan gaya hidup
sederhana, kita tidak akan malu hidup dengan
cara demikian. Kita pun dapat menikmati hari-
hari tanpa beban. Bahkan, kita juga tidak akan
pernah menuntut orang la in memfasi l i tasi
gengsi kita.
Cukup Taufi k saja yang melakukannya. 5l
Willy Putranta
tarl$d,\$jf
UTUSAN No. l2 Tahun Ke-63, Desember 2013 37
Tadi sudahsarapan apa Mun
Pax..t
ya, Kang..?
Waduh... belun...MeMnya sarapan dulu Ini i€la tidalr bisa
dianggaq sweleya, Kang..?g66t sudah
erlanjur ma.tufiRe per&
Nda,( brsa bangun,Kang.. pungungt<u, nalah Reseleo..
rni tadi idenya Kang
40 UTUSAN No. l2Tahun Ke-63, Desember2013