FREE MAGAZINE #25 ® 2013 Guys, di kesempatan kali ini, kita bakal ngomongin segala hal tentang tempat wisata di Lombok, lho. Gak nyangka, ya, ternyata Indonesia punya segudang tempat wisata yang patut diacungi jempol! Nah, dari pada cuma mantengin halaman depan, mending langsun kita buka halaman selanjutnya aja, guys! Selamat membaca, ya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FREE MAGAZINE #25 ® 2013
Guys, di kesempatan kali ini, kita bakal ngomongin segala hal tentang tempat wisata di Lombok, lho. Gak nyangka, ya, ternyata Indonesia punya segudang tempat wisata yang patut diacungi jempol!
Nah, dari pada cuma mantengin halaman depan, mending langsun kita buka halaman selanjutnya aja, guys! Selamat membaca, ya.
REDAKSI
Pemimpin Redaksi
Christiant
Editor
Cantrika Lina
Cover
Fathul Layout
Ismail Upin
Supervisor
Patricia AraPromotor
Hanifa Meimei
Tentang Pulau Lombok
Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Pembagian Administratif
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kotamadya:
- Kotamadya Mataram- Kabupaten Lombok Barat- Kabupaten Lombok Tengah- Kabupaten Lombok Timur- Kabupaten Lombok Utara
Geografi
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.
Demografi
Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama
Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.
Bahasa
Di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok
(terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam
percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam
empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan
tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok
(sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat
dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-
hari.
Agama
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah
agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang
berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti
umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini
mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja. Konon hal ini terjadi karena penyebar Islam saat
itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan
dakwahnya.
Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan
selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang. halaman ini ditambahkan oleh Lalu Zulkarnain, bekerja pada Sekretariat Daerah Kota Mataram.
Sejarah
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan
Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung,
menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan
dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan
Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah
satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau
Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam
dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [3]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah
pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika
kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Memasuki area pantai Senggigi, wisatawan seta merta disapa oleh lembutnya angin semilir yang menenangkan. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena
ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Gunung Rinjani
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl
serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Secara administratif gunung ini berada dalam
wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur,
Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Pantai Kuta, Lombok
Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun.
Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.
Air Terjun Sendang Gile
Air terjun ini terletak di desa Senaru, kecamatan Bayan. Terdapat ratusan ekor monyet di sepanjang jalan menuju air terjun ini. Air terjun Sendanggile berasal dari
mata air kaki gunung Rinjani. Airnya jernih dan bersih dan memiliki pemandangan yang luar biasa.
Taman Narmada
Taman ini terletak 10 km sebelah timur kota Mataram. Dahulunya taman ini merupakan tempat peristirahatan dan pemandian keluarga raja. Di taman ini terdapat kolam yang airnya dipercaya bisa membuat awet muda dan panjang umur bagi siapa yang meminumnya.
Gili Nanggu
Tempat wisata Lombok ini terletak di Lombok bagian Selatan. Pulau ini memiliki
pantai yang memiliki terumbu karang dan keindahan alam bawah laut juga budidaya penyu. Selain itu, di tempat wisata Lombok Pulau Gili Nangu ini terdapat penginapan atau motel dengan bentuk unik.
Gili Sundak
Terletak di bagian selatan Kabupaten Lombok Barat,
tepatnya dekat Pelabuhan Lembar. Gili ini merupakan tempat wisata yang belum terjamah keaslian alamnya oleh kendaraan bermotor maupun cidomo. Gili Sundak masih berada di gugusan gili wilayah selatan berjajar, dengan Gili Nangu dan Gili Tangkong.
Pantai Labuhan Haji
Tempat wisata Lombok yang berupa pantai ini memiliki pasir yang berwarna hitam. Mungkin lebih jelasnya bukan berwarna hitam tapi berwarna kehitaman. Ini karena banyak penduduk asli atau
wisatawan yang berjalan-jalan di sekitar pantai dan membuang sampah sembarangan, sehingga warna pasirnya menjadi lebih kotor. Sangat tidak sesuai dengan pemandangannya yang indah.
Lingsar
Pura dengan ikan keramat di dalam kolam, lokasi 9 km dengan naik kendaraan dari kota Mataram.
Tetebatu
Tetebatu memang layak disebut sebagai surga di kaki Gunung Rinjani, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tengoklah pemandangan alamnya. Anda akan betah dan tak mau kemana-mana lagi, berharap waktu berhenti di Tetebatu. Dari Tetebatu, Anda bisa trekking sejenak ke air terjun Jukut dan air terjun Joben.
Sejauh mata memandang, Anda hanya akan melihat keindahan nuansa pegunungan di Tetebatu. Dari tempat ini terbentang pemandangan ke arah selatan Lombok, Gunung Rinjani di utara dan pemandangan laut saat menoleh ke arah timur. Tetebatu adalah tempat peristirahatan yang sempurna untuk wisatawan yang penat dan bagi yang ingin sementara singgah untuk meneruskan liburan di daerah Lombok Tengah. Suhunya yang dingin, membuat Tetebatu senantiasa sejuk. Langitnya seringkali ditutupi awan, matahari tidak pernah memancar dengan kuat. Redup dan tenang. Dengan nuansa alam seperti ini, sawah di Tetebatu cocok untuk bertani tembakau dan padi.
Sapit
Setidaknya ada dua pesona desa Sapit yang menjadi daya tarik utama wisatanya. Yang pertama adalah pertaniannya yang sangat maju namun dikerjakan dengan cara tradisional dan pemandangan pegunungan yang memesona. Di desa ini berdiri homestay sehingga para wisatawan dapat menginap lebih lama di Sapit sembari menikmati aneka keindahan alam yang tersaji. Jika kita ke Sembalun dan memilih rute Masbagik – Aikmel – Swela – Pesugulan, kita akan melewati desa Sapit. Sebuah desa tradisional yang berada di kecamatan Swela. Jaraknya kira-kira 65 km dari kota Selong. Dari desa ini kita bisa melihat Samudera Indonesia dan Selat Alas sekaligus gunung Rinjani. Desa ini berada di ketinggian 1.100 mter dpl, sehingga udaranya dingin dan bersih. Sunrise di desa Sapit sangat indah karena kita bisa melihat matahari terbit dari arah daratan Sumbawa. Turis yang tinggal beberapa hari di Sapit bisa mengagumi pesona alam desa ini dengan trekking di beberapa bukit yang ada di Sapit. Sekitar 5 kilometer di utara desa ini terdapat sumber air Lemor. Selain itu ada air terjun dan air Sebau yang mengandung belerang. Tidak hanya pemandangan saja yang mengesankan namun masyarakat Sapit yang sangat ramah dengan para pendatang. Mereka ini berprofesi sebagai petani. Uniknya, hingga kini mereka masih menerapkan cara bertani tradisional sehingga menambah kesan klasik di pedesaan ini. Satu lagi yang menjadi keunikan Sapit adalah keberadaan langgar Sapit yakni masjid peninggalan Wetu Telu yang berlokasi di Dusun Montong Kemong. Letaknya sekitar 500 meter dari pusat desa dengan terus mengikuti jalan. Langgar Sapit berada di pertigaan kedua setelah kita mengikuti jalan tersebut. Bangunan Langgar Sapit ini cukup menonjol karena berbentuk rumah khas suku Sasak yang saat itu tergolong cukup megah dan hingga kini masih terjaga kelestariannya. Namun
begitu, ritual adat yang dulu sering dilakukan kini mulai jarang diteruskan. Sekarang, Langgar Sapit dijaga oleh pemangku adat karena dianggap sebagai tempat suci oleh warga setempat. Wetu Telu adalah aliran Islam yang pertama kali dianut oleh masyarakat Sasak. Kini, masjid ini hanya digunakan untuk peringatan hari besar agama seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Masjid juga digunakan untuk tempat pelaksanaan acara Ngayu-ayu yakni semacam ritual meminta hujan yang diiringi dengan musik tradisional Sasak yakni gamelan dan gendang Beleq. Selain itu ada ritual ada meminta doa kesuksesan dalam bertani dan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.