Top Banner
e MAGZ 1 Khotbah Minggu TEACHING
43

MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

Mar 27, 2019

Download

Documents

buicong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

1

Khotbah Minggu TEACHING

Page 2: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

2

Hamba TuHan RECGEMBALA SIDANG SENIORPdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 081-55055985Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL REC MERR GALAXYPdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-330846008 Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL REC NGINDEN Pdt. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL REC BATAM CENTERPdt. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] /[email protected]

GEMBALA LOKAL REC DARMO PERMAIEv. Edo Walla, M.DivTelp : 082-110002494 Email: [email protected]

Page 3: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

3

Khotbah Minggu TEACHING

Pondasi bangunan adalah bagian paling penting, namun tidak terlihat dari luar. Bagaimanapun, tidak terlihat bukan berarti tidak bisa

dirasakan keberadaannya. Pada saat gempa atau banjir besar terjadi, ketahanan suatu pondasi baru teruji. Bangunan yang tetap teguh dan lurus berdiri pasti didirikan di atas pondasi yang kukuh.

Begitu pula dengan pengajaran kitab suci dalam rumah. Orang luar seringkali tidak bisa melihat bagaimana salah satu disiplin rohani ini dilakukan. Namun, mereka akan mengetahuinya tatkala anggota keluarga menghadapi berbagai ujian kehidupan. Pengajaran yang sehat dan kuat akan menolong mereka untuk tetap teguh dan kukuh berdiri di tengah hantaman kehidupan.

Pondasi Sejak Dini(2 Timotius 3:14-17)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

eMAGZ

Page 4: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

4

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ Itulah yang sedang dibahas oleh Paulus dalam teks kita hari ini.

Ada dua tantangan serius yang harus dihadapi oleh Timotius: penganiayaan (3:1-9, 11-12) dan kesesatan (3:13). Keduanya saling berkaitan. Sebagian orang yang dianiaya karena kesalehan mereka telah tergoda untuk merengkuh kesesatan dan kejahatan supaya terhindar dari penderitaan tersebut. Orang-orang ini adalah mereka yang tidak bertahan dalam tekanan kehidupan.

Tidak demikian dengan Timotius. Kata sambung “tetapi” di awal ayat 14 mengontraskan Timotius dengan para penyesat di ayat 13. Dalam teks Yunani kontras ini bahkan terlihat semakin jelas. Kata “kamu” di ayat 14 muncul dua kali (sy mene) sebagai penekanan. Nasihat kepada Timotius supaya dia “tetap berpegang” (LAI:TB; menō, lit. “tetap tinggal”, ASV) dalam pengajaran sangat berbeda dengan tindakan para penyesat yang “bertambah jahat” (LAI:TB; prokoptō, lit. “terus maju”) dalam kejahatan. Orang-orang yang sesat adalah mereka yang tidak puas dan tidak mau tinggal di dalam Alkitab. Mereka ingin melampaui Alkitab. Hasilnya? Ada kemajuan. Namun, bukan dalam kebenaran, melainkan dalam kejahatan.

Berpegang pada kebenaran secara konsisten memang tidak mudah. Ada resiko yang harus ditanggung. Tanpa ragu-ragu Paulus berkata: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (3:12).

Hanya sedikit orang yang bersedia membayar harga demi kebenaran. Timotius adalah salah satunya. Dia mengetahui begitu banyak penganiayaan yang dihadapi oleh Paulus, karena dia sendiri berkali-kali menyertai Paulus dalam pelayanan (3:11).

Kini Timotius diperhadapkan pada keadaan yang hampir sama. Ada ancaman penganiayaan. Ada bahaya kesesatan. Di tengah situasi seperti ini Paulus memberikan sebuah nasihat: “Tetapi hendaklah engkau tetap

Page 5: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

5

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau

yakini” (3:14a). Secara hurufiah bagian ini dapat diterjemahkan: “Tetapi hendaklah engkau, engkau, terus-meneruslah tinggal di dalam apa yang engkau telah pelajari dan telah percayai”.

Nasihat di atas menyiratkan bahwa Timotius sebelumnya sudah belajar kebenaran dan mempercayai kebenaran itu. Dari ayat-ayat selanjutnya kita akan mengetahui bahwa kebenaran ini diperoleh dari kitab suci (3:15-16). Bukan hanya itu. Dia juga sudah tinggal di dalam kebenaran itu. Paulus hanya mengingatkan dia untuk terus melanjutkan hal tersebut.Jadi, memiliki kitab suci saja tidaklah cukup. Membacanya dalam ibadah saja juga tidak memadai. Kitab suci perlu dipelajari. Ada kedisiplinan yang dituntut. Sesudah itu, apa yang sudah dipelajari juga perlu untuk dipercayai. Pembacaan kitab suci secara seksama bukan sekadar pemuas rasa ingin tahu atau penambahan pengetahuan. Pembelajaran firman Tuhan seharusnya berujung pada pengokohan iman.

Bagaimana Timotius bisa terus-menerus tinggal dalam kebenaran kitab suci? Paulus mengajarkan dua rahasia. Keduanya dipayungi oleh ide tentang “mengingat” (eidōs, lit. “mengetahui”; semua versi Inggris).

Kitab suci perlu dipelajari. Ada kedisiplinan yang

dituntut. Sesudah itu, apa yang sudah dipelajari juga

perlu untuk dipercayai

Page 6: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

6

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ Mengingat siapa yang telah Mengajarkan

hal itu (ayat 14b)

Timotius mengenal kitab suci sejak kecil (3:15). Dia belajar dari nenek dan ibunya (1:5). Peranan Lois dan Eunike bagi kerohanian Timotius sangat vital, karena ayah Timotius bukanlah seorang Yahudi maupun seorang yang beriman (Kis. 16:1). Dia tidak mengenal kitab suci. Dari nenek dan ibunyalah Timotius belajar kebenaran dan didorong untuk mempercayai kebenaran itu.

Hidup dalam situasi beda budaya seperti ini jelas tidak mudah. Etika Yahudi seringkali sangat berbeda (bahkan bertentangan) dengan etika Yunani-Romawi kuno. Konsep relijius mereka bertabrakan. Praktik hidup pun pasti berlainan. Perjuangan Lois dan Eunike untuk meletakkan pondasi yang kuat bagi kerohanian Timotius perlu untuk selalu diingat dan diapresiasi.

Selain Lois dan Eunika, Timotius juga perlu mengingat Paulus. Ketika Timotius beranjak dewasa, dia mengikuti Paulus dalam pelayanan. Perjalanan misi ini juga merupakan sebuah proses pembelajaran bagi Timotius. Dia sudah berhasil meneladani gurunya, seperti yang dikatakan di 3:10 “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku”.

Apakah mengingat orang yang berjasa bagi kerohanian kita merupakan tindakan yang anthroposentris (berpusat pada manusia)? Sama sekali tidak! Yang dipentingkan tetaplah kebenaran itu sendiri (ayat 14a “apa yang engkau telah pelajari dan percayai”). Apa (kebenaran), bukan siapa (yang mengajar). Mengingat orang lain hanyalah salah satu sarana saja. Mengingat orang-orang yang Tuhan sudah tempatkan untuk membawa kita pada titik yang sekarang seringkali menjadi penyemangat bagi kita untuk tetap bertahan di jalan sukar yang sedang menghadang.

Page 7: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

7

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ Mengingat Manfaat peMbelajaran kitab

suci (ayat 15-17)

Secara hurufiah bagian ini dimulai dengan “dan bahwa” (kai hoti). Penerjemah LAI:TB dengan bijaksana menolong kita untuk memahami ayat 15 sebagai bagian dari apa yang harus diingat oleh Timotius, dengan cara menambahkan terjemahan “ingatlah juga” (bdk. 3:14b).

Sejak kecil Timotius sudah mengenal kitab suci. Kata “dari kecil” (apo brephous) secara hurufiah bahkan seharusnya diterjemahkan “sejak baru lahir”. Paulus tidak sedang membesar-besarkan hal ini. Kehidupan orang Israel memang sudah bersentuhan dengan kitab suci sejak dini. Setiap bayi laki-laki yang lahir akan mengikuti Brit Milah (perjanjian sunat). Sunat dilakukan pada hari ke-8 dari kelahiran (Flp. 3:5). Pembacaan kitab suci (bagi orang tua yang bisa membaca) atau penerusan tradisi-tradisi tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas yang tidak terelakkan bagi anak-anak Yahudi (Ul. 6:6-9).

Tidak heran, Timotius mengenal kitab suci. Kata “mengenal” (oida) di sini jelas bukan sekadar mengetahui. Kata kerja perfek oidas di sini menyiratkan tindakan yang sudah dilakukan sejak dahulu dan hasilnya masih berkelanjutan. Dengan kata lain, Timotius bukan hanya mempelajari kebenaran. Dia juga mengalami kebenaran itu. Ada hasil. Ada manfaat.

Pengenalan kitab suci bermanfaat untuk menuntun pada keselamatan yang benar (ayat 15b). “Kitab suci” yang dipikirkan Paulus di sini kemungkinan besar merujuk pada tulisan-tulisan di Perjanjian Lama (PL). Jika ini benar, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa PL tidak bertentangan dengan Injil Yesus Kristus. Sebaliknya, PL merupakan penuntun pada keselamatan di dalam Yesus Kristus. Konklusi ini selaras dengan ajaran Paulus di tempat-tempat lain (misalnya Rm. 1:2-4; 3:21-

Page 8: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

8

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ 22). Melalui Hukum Taurat bangsa Yahudi diingatkan betapa

banyak dosa dan pelanggaran yang mereka lakukan (Rm. 5:13). Mereka berada dalam kutukan ilahi karena kegagalan dalam melakukan segala sesuatu yang ada Hukum Taurat (Gal. 3:10; Yak. 2:10). Semua ini seyogyanya menyadarkan mereka bahwa keselamatan tidak mungkin diperoleh melalui perbuatan baik. Hanya anugerah Allah di dalam Kristus Yesus merupakan solusi bagi kegagalan manusia (Rm. 5:20-21).

Bagi Timotius yang sudah mengenal kitab suci, berita injil sebenarnya lebh ke arah perubahan paradigma daripada pemberian informasi yang baru. Dia sudah mencapai separuh jalan. Paulus hanya membimbing dia untuk menengok perjalanan di belakang dari perspektif injil dan mengarahkan dia pada perjalanan selanjutnya di dalam Kristus.

Pengenalan kitab suci bermanfaat untuk menuntun pada kesalehan yang benar (ayat 16-17). Keselamatan berdasarkan anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus bukanlah izin untuk berbuat dosa semau kita. Kita tetap perlu menunjukkan kesalehan. Hanya saja, kesalehan ini harus dilakukan dengan konsep dan motivasi yang benar. Kita berbuat baik bukan supaya diselamatkan. Kita berbuat baik karena sudah dselamatkan. Kesalehan adalah bukti keselamatan. Kesalehan adalah wujud ucapan syukur kita kepada Allah.

Perjalanan menuju kesalehan ini tidak mungkin tercapai tanpa kitab suci. Dari pembacaan kitab suci kita memperoleh ajaran, teguran, koreksi, dan didikan (3:16). Melalui firman-Nya dalam kitab suci, Allah berbicara kepada kita. Dia mengajar, menegur, mengoreksi, dan mendidik kita dalam kebenaran. Dengan demikian pembacaan kitab suci bukan sekadar menambah informasi, tetapi menghasilkan transformasi diri.

Tujuan ultimat dari semua ini adalah kesalehan yang sempurna (ayat 17). Dalam teks Yunani, ide tentang kesempurnaan muncul dua kali di ayat

Page 9: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

9

Khotbah Minggu TEACHINGeMAGZ ini. Perhatikan terjemahan hurufiah berikut ini: “supaya manusia

kepunyaan Allah menjadi sempurna (artios), disempurnakan (exartizō) untuk setiap perbuatan baik” (bdk. ASV “That the man of God may be complete, furnished completely unto every good work”).

Tujuan di atas jelas tidak mudah. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai titik itu tanpa mengenal kebenaran firman Tuhan dengan baik? Bahkan dengan kebenaran kitab suci pun kita kadangkala lebih memilih untuk tunduk pada kedagingan daripada kebenaran. Di sinilah kita diingatkan sekali lagi bahwa keselamatan tidak mungkin diperoleh melalui perbuatan baik. Pada saat yang sama kita sekaligus diingatkan untuk bersandar terus pada anugerah Allah.

Adalah tugas orang tua (terutama para ayah) untuk mengajarkan Alkitab pada seluruh anggota keluarga. Menyerahkan tugas ini pada gereja dan sekolah Kristen adalah kekeliruan. Sebuah upaya menggeser tanggung-jawab yang tidak bertanggung-jawab. Orang tua yang tidak mau membayar harga bagi pendidikan rohani anak-anak mereka akan membayar harga lebih mahal di kemudian hari untuk kesalahan dan kegagalan anak-anak mereka. Tidak ada harapan di masa depan tanpa kematian dan kebangkitan Kristus Tuhan. Tidak ada jalan yang aman tanpa kebenaran firman Tuhan. Soli Deo Gloria.

Di sinilah kita diingatkan sekali lagi bahwa keselamatan tidak mungkin diperoleh melalui perbuatan baik. Pada saat yang sama

kita sekaligus diingatkan untuk bersandar terus padaanugerah Allah.

Page 10: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

10

TEACHINGPokok Doa Sya faat

POKOK DOA SYAFAAT

1. berdoa untuk proses perizinan rec kutisari. kiranya tuhan memberikan penyertaan supaya bisa berjalan dengan baik. kiranya masyarakat dan pemerintah terkait memiliki kasih dan pengertian yang baik untuk mengizinkan dan mendukung keberadaan tempat ibadah di wilayah kutisari.

2. berdoa untuk seminar M2 bagi keluarga kristen kiranya segenap pengurus diberikan kekuatan untuk mempersiapkan segala keperluan. berdoa untuk peserta yang mengikuti kiranya memperoleh berkat rohani untuk mengalami pemulihan keluarga melalui pemenuhan kebutuhan perhatian orang tua terhadap anak.

eMAGZ

Page 11: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

11

TEACHINGKatek i smus Wes tm ins te r

KATEKISMUS WESTMINSTER

pertanyaan 154 : Bagaimana Firman dibuat ampuh demi keselamatan?

jawaban :Roh Allah menjadikan pembacaan dan terutama pemberitaan Firman sebagai sarana yang ampuh. Olehnya Dia menerangi dan meyakinkan orang berdosa serta membuat mereka rendah hati, mendorong mereka agar tidak lagi mengandalkan diri mereka sendiri, dan membuat mereka tertarik pada Kristus, menjadikan mereka serupa dengan gambar-Nya dan takluk pada kehendak-Nya, menguatkan mereka terhadap godaan dan kerusakan, membangun mereka dalam anugerah, dan meneguhkan hati mereka sehingga kudus dan terhibur oleh iman, demi keselamatan.

a. Neh 8:8; Kis 26:18; Maz 19:9. b. 1Ko 14:24-25; 2Ta 34:18-19, 26-28. c. Kis 2:37, 41; 8:27-39. d. 2Ko 3:18. e. 2Ko 10:4-6; Rom 6:17. f. Mat 4:4, 7, 10; Efe 6:16-17; Maz 19:12; 1Ko 10:11. g. Kis 20:32; 2Ti 3:15-17. h. Rom 15:4; 16:25; 1Te 3:2, 10-11, 13; Rom 15:4; 10:13-17; Rom 1:16.

eMAGZ

Page 12: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

12

Al l About Mar r iage CARE

Lima bahasa kasih untuk anak-anakAmarah dan Kasih

Amarah dan kasih. Hubungan keduanya jauh lebih erat

daripada yang diakui sebagian besar orang. Kita marah kepada yang kita kasihi. Anda mungkin heran mendapati sebuah bab tentang amarah dalam buku yang membahas soal kasih. Akan tetapi, nyatanya kita seringkali merasakan marah dan kasih pada waktu yang sama.Amarah adalah emosi yang paling merepotkan dalam kehidupan berkeluarga, karena bisa menimbulkan konflik perkawinan dan penyiksaan secara lisan dan

fisik pada anak. Tetapi, tidak semua amarah itu jahat. Anda bisa marah karena menginginkan keadilan dan peduli pada kesejahteraan seseorang (termasuk anak). Tujuan akhir dan benar dari marah, memotivasi kita untuk mengatur segala sesuatu supaya benar dan memperbaiki yang jahat.

ancaMan bagi kesejahteraan anakAnda mungkin heran mengetahui bahwa hal utama yang

eMAGZ

Page 13: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

13

Al l About Mar r iage CARE

membahayakan anak seumur hidupnya adalah

amarahnya sendiri. Apabila anak tidak menangani amarahnya dengan baik, amarah itu akan merusak atau menghancurkannya. Penanganan amarah yang keliru berkaitan dengan setiap masalah yang dihadapinya kini, dan mungkin yang akan dihadapinya kelak – mulai dari nilai yang menyedihkan, rusaknya hubungan hingga kemungkinan bunuh diri. Anda harus berupaya sebisanya mengajarkan pencegahan kepada anak, baik kini maupun di masa mendatang.

Kendatipun demikian, apabila anak belajar mengatasi amarah dengan baik, ia akan mendapat keuntungan besar dalam hidup. Anak akan terhindar dari sebagian besar masalah dan lebih mampu memanfaatkan amarah untuk kebaikan dirinya ketimbang membiarkan amarah itu merugikannya.

Orang DeWasa Dan aMarahYang tak kalah pentingnya, orangtua harus belajar mengatasi

amarah sewaktu menanggapi anak. Hanya sedikit orang dewasa yang menguasai pelbagai cara yang pantas untuk mengatasi amarah. Salah satu penyebabnya yaitu sebagian besar amarah diungkapkan tanpa disadari, di bawah tingkat kesadaran. Penyebab lain yakni hanya sedikit orangtua yang mengalami transisi dewasa ke cara yang dewasa. Hal ini mempengaruhi kita, terutama cara kita dalam menghadapi pasangan dan anak.

Orangtua yang belum belajar mengendalikan amarah mereka sendiri, cenderung tidak akan melatih anak mereka melakukannya. Padahal latihan semacam ini penting bagi kesejahteraan anaknya dan bagi masyarakat. Apabila Anda tidak pernah belajar mengendalikan amarah Anda sendiri, kami sangat menganjurkan supaya Anda mencari pertolongan untuk hal ini, agar nantinya mampu mengajarkan cara terbaik untuk mengendalikan amarah kepada anak dengan memberinya contoh dan dengan kata-kata.

eMAGZ

Page 14: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

14

Al l About Mar r iage CAREeMAGZ peMbentukan Watak

Cara anak belajar mengendalikan amarah akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan integritas pribadinya, salah satu aspek terpenting dari watak. Latihlah anak mengendalikan amarah sebagaimana mestinya. Kemudian ia akan mampu mengembangkan watak yang baik dan integritas yang kuat. Kendatipun demikian, apabila anak tidak diajar mengendalikan amarah secara matang, wataknya akan tetap tidak dewasa. Yang dimaksud dengan watak di sini yaitu sistem nilai pribadinya, etika, dan moralnya. Ketidakdewasaan ini akan terlihat dalam bentuk tidak adanya integritas.Tidak adanya integritas sangat mempengaruhi perkembangan rohaniah anak. Semakin ia tidak mampu mengatasi amarahnya dengan baik, semakin antagonistik pula sikapnya terhadap kekuasaan, termasuk kekuasaan Allah. Ketidakmampuan anak menangani amarahnya secara dewasa merupakan penyebab utama penolakannya terhadap nilai-nilai rohaniah yang dianut orangtuanya.

Sadarilah reaksi amarah itu sendiri normal pada manusia; tidak jelek atau pun baik. Masalahnya bukanlah amarah itu sendiri, melainkan cara menanganinya. Amarah bisa berakibat baik, apabila memberi kita tenaga dan memotivasi kita mengambil tindakan tertentu.

MeMbantu anak yang Marah Mengatasi respOn yang pasif-agresifPerilaku pasif-agresif adalah ungkapan amarah yang dilontarkan kembali kepada penguasa secara tidak langsung. Respon ini merupakan kehendak di bawah sadar untuk melawan penguasa. Penguasa di sini bisa orangtua, guru, bos, polisi, hukum, norma-norma sosial – atau sistem nilai apapun yang mewakili kekuasaan.

Perilaku ini tidak masuk akal, tujuannya membuat tokoh yang berkuasa marah. Perilaku ini hanya boleh dianggap normal apabila tidak membahayakan siapapun. Bila tidak, perilaku ini akan menjadi bagian

Page 15: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

15

Al l About Mar r iage CAREeMAGZ permanen dari karakter dan kepribadiannya seumur hidup, yang

akan digunakannya terhadap para atasan, pasangan hidup, anak-anak, dan temannya.

Ketika berusaha menolong anak Anda yang remaja melalui tahap ini, ingatlah bahwa tujuan Anda adalah melatihnya supaya mampu mengendalikan amarah pada usia 17 tahun. Ia tidak dapat melepaskan diri dari tahap pasif-agresif kecuali apabila ia mempelajari cara mengendalikan amarah lainnya yang lebih dewasa dan dapat diterima untuk menggantikan perilaku pasif-agresif itu.

Mengajarkan tanggapan yang tepat sejak usia DiniJelaslah, untuk mengajar anak mengendalikan amarahnya, Anda tidak dapat menanti hingga anak menginjak remaja. Anda harus memulainya di saat anak masih sangat kecil, walau Anda tidak dapat mengharapkan dia mampu mengatasi amarah sebelum anak berusia enam atau tujuh tahun. Mengendalikan amarah merupakan bagian tersulit dari menjadi orangtua, karena cara anak mengungkapkan amarah terbatas. Pilihannya hanya dua, yakni secara lisan atau dengan perilaku. Keduanya sulit ditangani orangtua. Akibatnya, banyak orangtua menanggapi ungkapan amarah anak dengan cara yang keliru dan merusak.

MeMbantu anak MenDaki tangga aMarahMembantu anak menaiki anak tangga demi anak tangga dari Tangga Amarah, menjauhi ungkapan amarah paling negatif ke arah yang lebih positif. Tujuannya adalah membantunya meninggalkan perilaku pasif-agresif dan penyalahgunaan verbal ke respon yang lebih kalem dan menyenangkan, bahkan yang mencari penyelesaian. Proses ini adalah proses panjang dan butuh kesabaran.

Page 16: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

16

Al l About Mar r iage CAREeMAGZ MeMbiarkan anak Mengungkapkan aMar-

ah secara lisanApabila Anda ingin melatih anak mengatasi amarah secara dewasa, biarkan ia mengungkapkannya secara lisan, meskipun sama sekali tidak menyenangkannya. Biarkan anak mengungkapkan amarahnya dengan kata-kata, Anda akan dapat membimbingnya menaiki anak tangga Tangga Amarah itu. Ingatlah, amarah harus dikeluarkan baik secara lisan maupun dengan perilaku. Apabila orangtua tidak membiarkannya keluar secara lisan, perilaku pasif-agresif akan menyusul.

saat untuk MelatihIngatlah, bilamana anak sekali-kali marah dan marahnya terhadap Anda masih dalam batas normal, ia juga memberi dirinya peluang untuk dilatih. Oleh sebab itu, janganlah melatihnya sebelum Anda berdua tenang dan merasa baik kembali. Namun juga jangan menunggu terlalu lama, agar Anda tidak kehilangan dampak membangun atas apa yang telah terjadi.

kasih Dan aMarahSekali lagi, unsur terpenting dalam melatih anak menguasai amarah adalah kasih Anda yang tanpa syarat terhadapnya. Bilamana anak tahu bahwa ia dikasihi seperti ini, bilamana ia selalu merasa benar-benar dikasihi, ia akan jauh lebih mau menanggapi pelatihan Anda. Selain itu, Anda juga cenderung lebih mudah mencapai tujuan Anda membawanya mencapai kedewasaan emosional pada usia 17 tahun.

The Five Love Languages of ChildrenGary Chapman & Ross CampbellKutipan Bab 10 - bersambung . . .

Page 17: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

17

Perbuatan K i ta B i sa Mempengaruh i Kas ih A l lah? Q and A

Sebagai seorang yang percaya kepada Allah, kita setiap hari bergumul dengan kesalehan, entah kita berhasil atau gagal melakukannya,

entah kita melakukannya dengan konsep dan motivasi yang benar atau salah. Kita menyadari bahwa kesalehan memegang peranan vital dalam hubungan dengan Tuhan.

Walaupun demikian, tidak semua orang memiliki pemahaman yang benar tentang kesalehan. Tidak sukar untuk mendapatkan pembenaran bagi pengamatan ini. Tidak sedikit orang Kristen yang menjadikan kesalehan sebagai pancingan untuk mendapatkan perkenanan Tuhan. Perbuatan baik diperlakukan sebagai alat manipulasi rohani. Sebagian yang lain menganggap bahwa kesalehan

Apakah Perbuatan Kita Bisa Menambah Atau Mengurangi Kasih Allah?

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

eMAGZ

Page 18: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

18

Perbuatan K i ta B i sa Mempengaruh i Kas ih A l lah? Q and AeMAGZ sama sekali tidak penting. Apapun yang kita lakukan tidak

mempengaruhi relasi kita dengan Allah.

Nah, salah satu kebingungan seputar pergumulan kita dengan kesalehan diungkapkan melalui pertanyaan di atas. Apakah perbuatan kita bisa menambah atau mengurangi kasih Allah kepada kita? Apakah dosa kita berpotensi mengurangi kasih Allah kepada kita? Sebaliknya, apakah perbuatan baik kita bisa menambah kasih Allah kepada kita?

Untuk memahami persoalan ini dengan benar dan seimbang, kita perlu membedakan antara “kasih” dan “wujud kasih”. Dalam kaitan dengan kasih Allah, Alkitab secara jelas dan konsisten mengajarkan bahwa perbuatan kita tidak akan mempengaruhi kasih Allah kepada kita. Allah bahkan sudah mengasihi kita pada waktu kita masih lemah dan berdosa (Rm. 5:6, 8). Kita bisa mengasihi Allah karena Dia lebih dahulu mengasihi kita (1Yoh. 4:10). Kita bisa menemukan Allah karena Dia lebih dahulu mencari dan menemukan kita (Luk. 19:10). Kita bisa memilih Dia karena Dia lebih dahulu memilih kita (Yoh. 15:16; Ef. 1:4-5).

Jika kita meyakini bahwa kasih itu diberikan secara sempurna bagi kita, maka kita seyogyanya tidak boleh berpikir bahwa kasih itu bisa ditambah atau dikurangi oleh apapun juga. Jika kasih Allah telah diberikan kepada kita tanpa syarat (unconditional), maka tidak ada satu pun dalam diri kita yang dapat menyebabkan atau membatalkan kasih itu. Dosa-dosa kita, bahkan yang paling serius sekalipun, tidak akan mampu mengubah kasih Allah kepada kita. Ini adalah logika yang Alkitabiah. Roma 5:10 mengajarkan: “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-

Page 19: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

19

Perbuatan K i ta B i sa Mempengaruh i Kas ih A l lah? Q and AeMAGZ Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan,

pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”. Jadi, sekali anak, kita tetap akan menjadi anak. Allah tidak mungkin membuang kita.

Penjelasan di atas tentu saja tidak boleh ditafsirkan sebagai izin untuk berbuat dosa semau kita. Allah yang mengasihi kita adalah Allah yang kudus. Dia tidak berkompromi dengan dosa. Walaupun kasih-Nya sama sekali tidak dipengaruhi oleh perbuatan kita, tetapi wujud kasih-Nya dipengaruhi oleh perbuatan kita. Bukan berarti Allah dibatasi oleh atau bergantung pada manusia. Dalam kedaulatan dan hikmat-Nya, Allah sudah menetapkan sebuah hukum atau pola rohani: kasih tidak meniadakan keadilan (Kel. 34:6-7). Kesalahan akan diperhitungkan.

Kasih Allah yang tidak berubah kepada kita justru mendorong Dia untuk menghukum kita apabila kita berbuat dosa. Ini adalah sebuah disiplin yang penuh kasih dari seorang Bapa kepada anak-anak yang dikasihi-Nya (Ibr. 12:5-7). Jika Dia tidak mendisiplin kita, Dia tidak serius mengasihi kita. Dengan cara yang sama, status kita sebagai anak-anak Bapa di surga seharusnya mendorong kita untuk lebih menghargai kekudusan-Nya (1Pet. 1:17).

Yang paling penting adalah kita tidak membangun dikotomi (pemisahan) antara kebaikan dan hukuman Allah. Keduanya bukan musuh bebuyutan, sehingga perlu dipisahkan. Hukuman adalah bukti kasih-

Kasih Allah yang tidak berubah kepada kita justru mendorong Dia untuk menghukum kita apabila kita

berbuat dosa. Ini adalah sebuah disiplin yang penuh kasih dari

seorang Bapa kepada anak-anak yang dikasihi-Nya

Page 20: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

20

Perbuatan K i ta B i sa Mempengaruh i Kas ih A l lah? Q and AeMAGZ Nya kepada kita. Lagipula, Dia tidak selalu menuntut

maupun menghukum setimpal dengan kesalahan-kesalahan kita (Mzm. 103:10). Bahkan hukuman terberat untuk dosa-dosa kita, yaitu neraka (dalam arti dijauhkan dari hadirat Allah, 2Tes. 1:9), sudah ditanggung oleh Kristus di atas kayu salib tatkala Dia berseru: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mrk. 15:34).

Jadi, perbuatan kita tidak dapat menambah atau mengurangi kasih Allah kepada kita. Hanya saja, kasih itu akan diwujudkan dan ditunjukkan kepada kita dengan cara yang berbeda-beda, sesuai dengan perbuatan kita. Itu adalah pola rohani yang Allah tetapkan dalam firman-Nya.

Marilah kita menghargai kasih Allah dengan cara mengasihi apa saja yang Dia kasihi dan membenci apa saja yang Dia benci. Kita menjaga kesalehan bukan karena kita ingin menghindari hukuman. Kita melakukan kebenaran karena kita sudah dibenarkan di dalam Kristus Yesus secara cuma-cuma. Soli Deo Gloria.

Page 21: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

21

Doct r i ne Does Mat te r TEACHING

(Lanjutan tgl 4 Februari 2018)

Pada bab sebelumnya kita menyajikan Yesus sebagai pribadi yang melakukan mujizat. Kita mengatakan ada tiga alasan mengapa

Dia melakukannya. Semuanya untuk (1) menunjukkan belas kasih, (2) memuliakan Allah, (3) memberi bukti yang mendukung klaim-Nya. Untuk tiga alasan yang sama, Dia bisa melakukan mujizat melalui pelayanan kita. Demonstrasi kuasa Allah atas kekuatan jahat sangat penting dalam memenangkan orang agar mendengarkan Injil. Doa adalah kunci dalam strategi ini. Rasa takut merupakan emosi yang dominan dalam pengalaman sebagian besar manusia. Saat kita menunjukkan kuasa Allah atas setan dan penyakit, kita menciptakan suatu keinginan dalam diri orang banyak untuk mengikuti Allah kita. Hal ini membuka pintu untuk pemberitaan Injil anugerah

PELAYANAN MELALUI TANDA DAN MUJIZAT

eMAGZ

Page 22: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

22

Doct r i ne Does Mat te r TEACHINGeMAGZ keselamatan Kristus. Ini memberi tahu mereka yang tidak

tertarik pada pesan kita bahwa Injil ini layak didengar.

Pelayanan seperti ini penting dalam Kisah Para Rasul. Faktanya, saat orang Kristen mula-mula menghadapi tantangan penginjilan, mereka memohon dua hal dalam doa. Kesatu, agar mereka memiliki “keberanian sepenuhnya untuk memberitakan firman-Mu” (Kis. 4:29). Kedua, “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus” (Kis. 4:30). Paulus berkomentar mengenai pelayanannya: “Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh Allah” (Rm. 15:18-19a; lihat juga 1Tes. 1:5). Ini menjadi sebagian bukti mengenai Injil yang membantu membujuk orang melihat kenyataannya.

Di dalam gereja kami, sebagian besar anggotanya adalah para petobat dari agama Buddha dan Hindu. Setengahnya pada awalnya mencari Allah dalam Alkitab karena diberi tahu temannya bahwa kebutuhan hidupnya bisa dijawab oleh Allah. Ketika saya menulis kata-kata ini, kami siap untuk membaptis empat petobat dari agama Buddha. Salah satunya bergumul dengan ketergantungan obat. Istrinya membawa dia ke gereja beberapa minggu setelah dibebaskan dari penjara. Pada hari minggu pertama, kami membawa dia ke depan altar dan berlutut bersamanya meminta Allah agar membantunya mengatasi perbudakan ini. Selama beberapa bulan setelah itu, dia datang beribadah secara tidak teratur. Saya cukup teratur menemui

Page 23: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

23

Doct r i ne Does Mat te r TEACHINGeMAGZ dia dan akhirnya bisa menjelaskan Injil kepadanya dan

menanyai dia apakah dia mau datang kepada Kristus mendapatkan keselamatan. Dia mengiyakan, dan merupakan sebuah sukacita melihat dia bertumbuh dalam anugerah pada bulan-bulan berikutnya.

Bersambung…….. Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando

Page 24: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

24

Bagian Badan (Ayat 14-16) DO YOU KNOW?

tangannya bunDaran eMas, berhiaskan perMata tarsis.

Kali ini sang wanita berpindah pujian dari bagian kepala laki-laki menuju bagian badan. Yang pertama menjadi sasaran pujiannya adalah ‘tangan’. Istilah ‘tangan’ (yad) dalam penggunaan di Alkitab dan bahasa Ugarit dapat merujuk ‘tangan’ dari jari tangan hingga ke ketiak atau

bahu. Misalnya, di Kej. 24:30 tangan merujuk pada lokasi gelang dipakai, yaitu di pergelangan tangan. Di Yer. 38:12, tangan (yad) merujuk pada posisi ketiak.

Sedangkan istilah ‘bundaran’ (gelilim) merupakan istilah yang juga rumit dipahami. Muncul beberapa kali di Alkitab, yaitu di 1 Raja 6:34 dan Ester 1:6 dengan pemahaman yang juga sulit digambarkan. Di

Bagian Badan (ayat. 14-16)Ev. Nike Pamela, M.A

eMAGZ

Page 25: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

25

Bagian Badan (Ayat 14-16) DO YOU KNOW?eMAGZ 1 Raja 6:34 dipakai untuk menggambarkan pintu yang dapat

‘dilipat’, sedangkan di Ester 1:6 dipakai untuk kata ‘bergantung’. Istilah gelilim juga muncul di Yes. 8:23 di tengah-tengah antara

kata Yordan dan wilayah bangsa lain.

Dengan demikian kalimat ‘tangannya bundaran emas’ seharusnya dipahami sebagai ‘lengan tangannya bergelantungan ataupun berlingkarkan emas’. Bukan sekedar emas, namun emas itu diberi keterangan, yaitu (emas yang) dipenuhi dengan ‘tarsis’ (LAI menerjemahkannya dengan ‘permata Tarsis’). Kata ‘tarsis’ beberapa muncul di bagian Alkitab lainnya dan biasanya diterjemahkan dengan kata ‘permata pirus’ (Kel. 28:20; 39:13; Yeh. 1:16; 10:9; 28:13) atau permata Tarsis (Dan. 10:6). Namun tidak dijelaskan jenis permata apakah yang terkenal dari Tarsis. Tidak heran, beberapa terjemahan Alkitab bahasa Inggris menerjemahkannya dengan berbagai kata seperti ‘beryl/chrysolite, rubies, topaz, jewels ataupun jewels/stones of Tarshish’.

Intinya adalah, sang wanita sangat memuji lengan tangan sang pria, yang diibaratkan dipenuhi dengan emas berharga, bandingkan dengan pujian terhadap kepala yang juga diibaratkan dengan emas murni (ay. 11). Dengan kata lain, sang wanita tidak mampu mendeskripsikan indahnya dan berharganya lengan si laki-laki sehingga dia mengibaratkannya dengan dipenuhi emas dan barang berharga lainnya.

tubuhnya ukiran Dari gaDing, bertabur batu nilaM.

Kembali, kata ‘tubuh’ cukup memberikan pemahaman yang membingungkan. Bagian tubuh mana yang dimaksud? Dengan kebingungan terhadap kata ‘tubuh’, maka perlu dibandingkan dengan kemunculan kata yang sama di bagian lain Alkitab. Kata ‘perut’ (me’im) banyak dipakai untuk kata yang sama seperti yang dipakai (2 Sam 10:20; 2

Page 26: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

26

Bagian Badan (Ayat 14-16) DO YOU KNOW?eMAGZ Taw 21:19 pada kata ‘usus’; 2 Taw 32:21 memakai kata ‘ditewaskan’,

maksudkan pedang ditusukkan ke perutnya).

Dalam bahasa aslinya, sebenarnya setelah kata ‘perut’ (me’im) ini, muncul satu kata lain yaitu ‘elet yang memang sulit untuk diartikan. Mengapa sulit? Karena kata ‘elet ini merupakan hapax legomena, yaitu kata yang hanya muncul sekali di satu kitab atau hanya sekali di Perjanjian Lama. Karena hanya muncul satu kali, sulit untuk memahami arti kata ‘elet ini. Kata yang hampir mirip di Yer. 5:28 menerjemahkannya dengan ‘menjadi gemuk’. Namun kali ini beberapa terjemahan baik Septuaginta, Vulgata memiliki terjemahan yang berbeda terhadap kata ‘elet ini. Septuaginta lebih memilih terjemahan ‘a box’ atau ‘tablet’. Tidak mengherankan terjemahan dalam bahasa Inggris terhadap kata ‘elet ini cukup beragam.King James : bright‘elet iniRevised Standard atau NAS : workJerusalem Bible : a block New English Bible : a plague

Jadi kata ‘elet ini cukup menarik karena menghasilkan berbagai macam penafsiran. Namun dalam hal ini kata ‘elet harus dikaitkan dengan kata ‘perut’ (me’im) dan kata ‘gading’ (sen). Jika ‘elet ini diartikan ‘perut yang gendut’, maka hal ini tidak seimbang dengan perumpamaan gading yang dipakai. Ketika perut laki-laki diibaratkan dengan gading (gajah), maka yang ingin ditekankan adalah kekuatan, kelembutan dan bentuknya yang kokoh (bdg. Tahta Salomo yang juga terbuat dari gading 1 Raja 10:18; 2 Taw 9:17). Dengan demikian kata yang kurang lebih mendekati arti dari ‘elet ini adalah ‘bidang’, dalam hal ini ‘bidang perut’ sang laki-laki.

Jadi tubuh yang diibaratkan dengan ukiran gading dimaksudkan dengan gambaran bidang perut yang kokoh, lembut sekaligus kuat.

NK_P

Page 27: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

27

Mis i & Pe les ta r ian L ingkungan H idup MISSION

(Lanjutan tgl 4 Februari 2018)

Pada tahun 1971, seorang Kristen Filipina, Nacpil,

menulis sebuah artikel dengan judul “Mission but not Missionaries”. Ia menyampaikan perasaan kuat di antara banyak orang Kristen di Dunia ke-tiga, bahwa para misionaris dari Barat menghambat dan melumpuhkan pertumbuhan suatu iman yang benar-benar pribumi. Juga

dicatat bahwa gereja-gereja yang tidak menerima misionaris (seperti Tiongkok dan Birma) mengalami pertumbuhan tercepat. Ini merupakan seruan agar gereja-gereja yang lebih muda dapat mengatur kehidupan dan strategi mereka sendiri tanpa harus menoleh atau memberikan pertanggungan jawab kepada gereja-gereja yang lebih tua. Dengan begitu, hubungannya

SALING BERBAGI DALAM KEMITRAAN

eMAGZ

Page 28: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

28

Mis i & Pe les ta r ian L ingkungan H idup MISSIONeMAGZ akan benar-benar menjadi setara dan gereja-gereja yang

lebih muda akan punya hak yang nyata dalam memilih orang seperti apa yang mereka kehendaki untuk datang dan ikut bekerja dengan mereka. Nacpil menulis:

Sekarang di Asia, pelayanan yang missioner yang dapat dilakukan oleh seorang misionaris menurut sistem yang ada adalah untuk pulang ke negerinya! Dan tindakan yang paling bebas, perlu dan berani yang dapat dilakukan gereja-gereja muda saat ini adalah berhenti meminta kedatangan misionaris menurut sistem yang ada sekarang.

Mungkin harapan agar gereja-gereja dan badan-badan misi di Barat menghentikan misionaris untuk masa tertentu (betapapun singkatnya) tidak realistis, walaupun itu terjadi dalam beberapa kasus. Kenyataannya adalah, tanpa sekurang-kurangnya suatu bukti bahwa misionaris dari Barat yang pergi ke luar negeri, sulit bagi gereja-gereja dan badan-badan misi untuk mempertahankan dukungan keuangan pada tingkat yang memadai. Keinginan yang dapat dipahami, untuk menghubungkan dukungan misi dengan wajah yang dikenalnya hanya dengan lambat menjalar ke luar negara di mana gereja atau badan misi itu ada, untuk mencakup pribadi-pribadi dari negara-negara lain.

Walaupun gereja-gereja di Barat terus gagal dalam mengenakan struktur dan gaya yang layak bagi suatu badan yang diarahkan pada misi, sekurang-kurangnya dalam teori telah diakui bahwa tidak ada dasar rasional untuk gereja terlepas dari panggilannya menjadi

Page 29: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

29

Mis i & Pe les ta r ian L ingkungan H idup MISSIONeMAGZ bagian dari misi Allah di manapun ia berada. Albert Shenk

mengatakan:

Dua abad upaya missioner di seluruh dunia yang disponsori oleh gereja-gereja Barat sebagian besar telah gagal di dalam mencetuskan suatu reorientasi yang fundamental dalam kesadarannya perihal gereja. Dari sudut kesadaran itu, dunia orang Kristen tetap menjadi suatu realitas yang mencukupi diri sendiri dan terisolasi. Sejarah gereja dan teologi terus diajar di Barat, sebagai suatu urusan Barat. Apa yang terjadi “di sana” adalah misi, sehingga itu tak berdampak di sini: Apa yang terjadi di Barat adalah “gereja”.

Perlu dikatakan bahwa gereja-gereja historis di Eropa masih belum memahami pelajaran yang sulit, bahwa dari sudut pandang sosiologis, mereka hanya suatu kultus minoritas dalam suatu situasi lintas budaya dan dari perspektif teologis mereka merupakan umat musafir yang melintasi suatu wilayah yang tidak bersahabat dari Babilon ke “kota…. Yang direncanakan dan dibangng oleh Allah” (Why. 18; Ibr. 11:10). Oleh karena itu, mungkin lebih sulit lagi untuk menangkap ide bahwa “kemitraan dalam misi” juga menjadi bagian dari hakikat gereja yaitu, bahwa kemitraan bukanlah terutama apa yang gereja lakukan, melainkan apa yang menjadi sifatnya. Gereja-gerja (secara teologis) terikat satu sama lain, sebab Allah telah memanggil masing-masing kepada “persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita” (I Kor. 1:9). Betapapun berbeda pola-pola ibadah, metode penginjilan, gaya kepemimpinan, keterlibatan dalam masyarakat dan cara menyatakan iman, ada “satu tubuh dan satu Roh…satu pengharapan… satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua” (Ef. 12:13); “dalam satu Roh kita semua…dibaptis

Page 30: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

30

Mis i & Pe les ta r ian L ingkungan H idup MISSIONeMAGZ menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu

Roh” (1 Kor. 12:13). Oleh sebab itu, kemitraan bukanlah suatu slogan yang bagus, yang diciptakan suatu panitia yang pintar; ia merupakan penyataan dari suatu kehidupan yang adalah satu, tidak dapat dibagi-bagi dan dimiliki bersama dalam Yesus Kristus.

Bersambung………..

Page 31: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

31

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ REnunGan HaRIan

senin, 12 februari 2018Dari generasi ke generasi

(bacaan: 2 tiMOtius 1:5)

Seperti kebiasaannya, Paulus telah menegaskan seperti apa hubungan antara dirinya dengan penerima surat melalui salam pembuka

suratnya. Timotius adalah “anakku yang kekasih;” anak rohaninya. Ketika Paulus menegaskan dirinya sebagai “rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah,” tersirat pernyataan bahwa Timotius adalah ahli warisnya di dalam pemberitaan “janji tentang hidup dalam Kristus Yesus” tersebut (ayat 1). Timotius akan meneruskan pelayanan Paulus. Hubungan keduanya tidak hanya ikatan emosional, tetapi juga merupakan pembentukan kepada seorang pelayan muda dari seorang senior yang akan menyelesaikan tugasnya (ayat 4:6-8).

Paulus mengingatkan Timotius bahwa, sebagaimana “nenek moyangnya,” umat zaman Perjanjian Lama yang setia kepada Allah, dirinya juga melayani Allah dengan hati nurani yang murni (ayat 3). Paulus melihat adanya kesinambungan antara pelayanan yang dilakukan dirinya dengan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya yang setia kepada Allah. Karena itu, Paulus juga mengajak Timotius melihat hal yang sama pada dirinya. Timotius tidak hanya memiliki Paulus sebagai bapak rohaninya, ia juga memiliki keluarga yang memiliki warisan rohani. Lois, neneknya, dan Eunike, ibunya, memiliki iman yang tulus ikhlas (ayat 5).

Dalam I Timotius, Paulus telah menulis bahwa hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas akan menghasilkan kasih (ayat 1Tim. 1:5) dan menjadi perlengkapan bagi perjuangan seorang pelayan Tuhan (ayat 1Tim. 1:18). Kesimpulan bagi kita adalah, Paulus ingin Timotius menyadari siapa dirinya; Timotius adalah penerus perjuangan iman dari generasi-generasi sebelumnya. Kesadaran akan hal ini akan menimbulkan rasa

Page 32: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

32

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ tanggung jawab yang lebih besar, sekaligus juga dasar yang lebih

kokoh bagi pelayanannya, di dalam penyertaan “kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Kristus

Yesus, Tuhan kita” (ayat 2). (SH)

selasa, 13 februari 2018perhatikan nasihat ayah-ibu

(bacaan: aMsal 1:8-9)

Setiap orang-tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Sekalipun pengajaran, pendidikan, nasihat, petunjuk orang-tua berada

di bawah urutan otoritas Alkitab, anak seharusnya menaatinya. Orang-tua yang hidup takut akan Tuhan, pasti akan memberikan nasihat yang selaras dengan firman-Nya. Berbekal nasihat orang-tua itu, seorang anak akan belajar membedakan nasihat orang berdosa. Penulis Amsal menasihatkan agar nasihat orang-tua diperlakukan sebagai karangan bunga yang menghiasi kepala dan kalung yang mempercantik leher. Artinya nasihat mereka selalu melekat dan membekali sang anak kemana pun pergi. Nasihat itu juga menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan.

Waspada terhadap nasihat orang berdosa. Di tengah masyarakat, kita temui berbagai petunjuk dan nasihat yang dapat merasuki pikiran dan mendorong kita bertingkah laku sesuai nasihat itu. Biasanya bujukan itu bertujuan menguntungkan diri sekalipun merugikan orang lain. Bisa saja tidak sampai membunuh, tetapi memperdaya, menjatuhkan nama, mencelakakan orang lain; hanya supaya mendapat keuntungan. Berbagai model dapat kita amati di sekitar kita, di mana orang berlomba menggapai sukses dan keuntungan tanpa mempedulikan kepentingan sesama. Hati-hati dengan nasihat orang yang tidak takut akan Tuhan! (SH)

Page 33: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

33

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ rabu, 14 februari 2018

syukur kepaDa tuhan(bacaan: 1 taWarikh 17:27)

Daud seorang yang memiliki hati yang berlimpah ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan. Ketika ia mendengar firman

Tuhan yang disampaikan oleh nabi Natan, Daud masuk ke dalam kemah dan ia duduk mengarahkan pandangannya kepada Tuhan, Allah. Daud merasakan kedekatan hubungan Tuhan dengan dirinya dan juga pada sederetan generasi dalam keluarganya yang masih jauh di depan. Bagi Daud kelayakan dan kepercayaan Tuhan kepada dirinya dan keluarga membuat dia mengungkapkan syukur dan permohonan peneguhan Tuhan dan berkat Tuhan.

Daud duduk di hadapan Tuhan yang telah menyatakan bahwa Ia mempunyai rencana yang besar dan kekal atas Daud. Pernyataan ini membuat Daud merasakan betapa kecil dan tak berartinya dirinya. Daud gentar atas kedaulatan Tuhan yang berlaku baginya untuk mengemban perkara yang besar yang tidak sebanding dengan keberadaannya yang kecil.

Kemudian Daud mengungkapkan penghormatannya kepada Tuhan, satu-satunya Allah yang tidak ada yang dapat disejajarkan. Tuhan yang melakukan perbuatan-perbuatan besar terhadap umat-Nya, Israel dengan dahsyat. Bahkan rencana kekal Tuhan pun diteguhkan atas dirinya sebagai bagian dari bangsa Israel.

Daud meminta dua permohonan kepada Tuhan, yakni: Pertama, Daud memohon janji Tuhan ini diteguhkan sebab Daud merasa tidak berdaya mengemban tugas akbar ini. Daud memohon Tuhan semesta alam, Tuhan yang akan menjadi pelindung agar rencana besar itu dapat terjadi dalam dirinya dan keturunannya. Kedua, Daud memohon Tuhan memberkatinya dan keluarganya supaya dapat tetap setia di hadapan Tuhan.

Page 34: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

34

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ Mengetahui rancangan Tuhan atas diri dan keluarga, Daud

merasakan betapa kecil dirinya. Mendapatkan kepercayaan yang mulia, Daud mengungkapkan ketidakmampuan dirinya. Daud merendahkan diri di hadapan Tuhan dan berdoa dengan tulus, terbuka dan berserah. Sebuah doa yang perlu kita maknai dan imani setiap hari. [INAKO]

kamis, 15 februari 2018ajarkanlah berulang-ulang

(bacaan: ulangan 6:6-9)

Sebuah majalah yang menceritakan apa yang suka dilakukan para ibu yang sedang hamil di Jepang. Mereka senang mengajak bayinya bicara

sejak dalam kandungan. Tidak hanya berbicara, tetapi mereka ternyata rajin mengajarkan penjumlahan. 1+1=2, 2+2=4 dan sebagainya. Sepintas mungkin terlihat lucu bagi kita, untuk apa mengajarkan penjumlahan kepada bayi yang masih dalam kandungan? Tetapi faktanya ternyata sungguh menakjubkan. Anak-anak yang ibunya sering mengajarkan penjumlahan dan rajin mengajak berbicara ternyata jauh lebih cepat berhitung dan menangkap berbagai pelajaran sejak usia 3 tahun dibanding anak-anak lainnya. Hasil penelitian di Jepang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pengajaran berulang-ulang sejak bayi masih berada di dalam perut ibunya. Jika dilakukan sekali saja tentu tidak akan membawa hasil apa-apa. Agar metode ini bisa berhasil, si ibu harus terus menerus mengajarkan kepada bayinya. Dengan kata lain, pengulangan dalam mengajar akan membuahkan hasil yang signifikan.

Jauh sebelum ada riset tentang pemgajaran berulanng, Alkitab telah lebih dulu memerintahkan kita untuk melakukannya kepada anak-anak kita, “haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila

Page 35: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

35

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring

dan apabila engkau bangun.” (ay 7). Ayat ini menggambarkan betapa pentingnya bagi kita untuk mengajarkan anak-anak kita mengenai ketetapan-ketetapan Tuhan secara berulang-ulang, kapan saja, dimana saja. Lewat dongeng sebelum tidur, ketika sedang bermain, ketika sedang dalam perjalanan dan sebagainya. Pola pengajaran berulang akan mampu menanamkan benih Firman Tuhan di dalam hati mereka sehingga mereka bisa terbentuk  sebagai pribadi yang takut akan Tuhan sejak kecil.

jumat, 16 februari 2018sejarah atau kisah-nya

(bacaan: yosua 24:15)

Orang-orang yang melihat sejarah sebagai kumpulan kisah dan fakta yang boleh diperlakukan sesukanya akan kehilangan sejarah. Orang-

orang yang mempelajari sejarah untuk melihat jiwa penggerak sejarah akan menjadi orang yang lebih bijaksana. Namun yang paling bahagia adalah anak-anak Tuhan yang melihat sejarah sebagai ungkapan kasih Tuhan dalam memperlakukan umat-Nya.

Hal ini ada dalam firman Tuhan kepada Yosua (1-2). Sekalipun yang dipaparkan oleh firman Tuhan adalah kumpulan fakta yang membentuk sejarah umat Israel, tetapi sebenarnya yang hendak ditekankan oleh Tuhan adalah Ia sendiri yang merangkai fakta sejarah Israel. Tuhan yang memanggil Abraham keluar dari kaum keluarganya, membentuk benih umat Israel di Mesir, lalu menuntun mereka keluar dari tanah perbudakan itu, dan menguduskan bagi diri-Nya suatu umat di padang gurun (3-7). Tangan Tuhan juga yang memberikan Tanah Perjanjian dengan banyak kemenangan melawan raja-raja Kanaan (8-11), dan menganugerahkan tanah dan hasilnya bagi umat-Nya (12-13). Sejarah umat Israel jelas mengisahkan tindakan-tindakan Tuhan yang terkait erat dengan umat-Nya. Yosua melihat Tuhan begitu jelas di dalam sejarah Israel sehingga ia

Page 36: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

36

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ mampu memberi respons yang sungguh tepat. Yosua memilih

untuk tetap beribadah kepada Tuhan bahkan jika seluruh umat Israel memilih meninggalkan Tuhan (14-15).

Setiap kita yang melatih mata iman untuk melihat karya Tuhan dalam sejarah hidup umat-Nya, pasti akan memilih sikap Yosua yang tidak terpengaruh arus zaman dan sikap teman. Kehadiran Allah dalam hidup Yosua tampak sungguh nyata sehingga kita tahu bahwa tanpa Tuhan, kita tidak bisa hidup. Dia sudah, sedang, dan akan terus menghidupkan kita agar kita tetap setia kepada-Nya. (SH)

sabtu, 17 februari 2018tugas seOrng ayah(bacaan: efesus 6:4)

Hal apakah yang patut dikagumi dan umum dijumpai pada marmoset, siamang, kuda laut, dan burung jacana? Berikut ini ada beberapa

petunjuk untuk menjawabnya. Marmoset adalah sejenis monyet sebesar tupai. Siamang adalah anggota keluarga kera. Kuda laut bukanlah sejenis kuda. Dan jacana adalah burung air sebesar burung robin (sejenis burung Amerika Utara berdada merah), yang kadangkala disebut juga “si pelari bakung” karena jari-jari kaki mereka yang panjang memungkinkan mereka untuk berjalan di atas daun bakung dan menyeberangi permukaan air. Jawabannya adalah: setiap hewan jantan dari keempat jenis satwa tersebut setia merawat anak-anaknya.

Saya berharap bahwa semua ayah Kristen juga merawat anak-anaknya dengan memberikan bimbingan rohani. Para ayah mempunyai kesempatan yang baik untuk mendorong, memperingatkan, mengajar, menasihati, dan memberi contoh tentang kehidupan kristiani kepada anak-anaknya. Perhatikan pula bahwa perintah yang diucapkan Musa dalam Ulangan 6

Page 37: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

37

Fami l y Fe l lowsh ip CAREeMAGZ ditujukan kepada para ayah. Ayat 7 khususnya, mengungkapkan

tentang salah satu tugas ayah-yakni mengajar anak-anaknya.

Perintah ini serupa dengan pernyataan Paulus dalam Efesus 6:4. Ia berkata bahwa para ayah harus mendidik anak-anaknya “di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Para ayah Kristen yang melakukan hal ini akan menunjukkan bahwa mereka berbeda dari ayah-ayah yang lain, dan taat pada kehendak Allah. Alangkah baiknya bila anak-anak kita diasuh oleh ayah dan ibu yang mengasihi Tuhan! --MRDII

Page 38: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

38

Jadwa l Ibadah & Keg iatan PENGUMUMAN

hari / tanggal pkl keterangan

Senin, 12 Februari 2018

23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FMHUT: Bp. Donny Vibrianto

Selasa, 13 Februari 2018

HUT: Bp. Perry HuangHUT: Anak Penila Medad Gedalya ArindongHUT: Sdr. Cleming Tedjokusumo

Rabu, 14 Februari 2018

18.30Pembinaan Jemaat modul 1 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Ev. Heri Kristanto

19.00 Latihan Musik KU 3

Kamis, 15 Februari 2018

18.30Pembinaan Jemaat modul 1 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto

19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2

Sabtu, 17 Februari 2018

06.00 Doa Pemuridan

22.00 Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

aGEnDa mInGGu InI

Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan :

“Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada

Tuhan dan sesama.”

Page 39: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

39

Jadwa l Ibadah & Keg iatan PENGUMUMAN

IbaDaH umumMinggu, 11 Februari 2018

penata-layanan

ibadah remaja

(Pk. 10.00 WIB)

rec nginden

ku i(Pk. 07.00)

rec ngin-den ku ii(Pk. 10.00)

rec nginden ku iii

(Pk. 17.00)

rec Darmo permai

ku i(Pk. 07.00)

rec Darmo permai ku ii

(Pk. 10.00)

Tema bul an keluarga: pOnDasi sejak Dini: kitab suci Dal aM keluarga (2 tiMOtius 4:15-17)

Pengkhot-bah

Pdt. Yohanes Dodik

Iswanto

Ev. Heri Kristanto Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Liturgos Sdr. Calvin Bp. Willy TW Sdri. Helen Bp. Koe-soemo Sdr. Dave

Pelayan Musik

Sdr. DanielSdr. AurelSdr. Arka

Sdri. Kristine

Sdr. IshakSdr. Tan HendraSdr. Rio

Sdr. Willy W

Sdr. Ishak

Sdr. YosuaSdr. Rio

Sdr. SugikBp. Amir

Pelayan LCD Sdr. Nathan Bp. Kevin

T Sdri. Ririt Sdr. Yosi

Penyambut Jemaat

Sdri. FefeSdri. Naomi

Ibu TitikSdri.

KrisnaSdr. Yori

Bp. BudiyonoIbu EndangIbu WiwinIbu Sundari

Bp. ImboIbu Yatmi

Bp. Andreas K

Ibu Rini A

Ibu RuthBp. Andrew

Doa Syafaat

Sdri. NaomiBp. Willy

TW

Bp. Budiyono Ibu Ike

Ibu RuthDoa

Persemba-han

Ibu Ruth

Doa Pra & pasca Ibadah

Pdt. Dodik

SingerIbu Santi

Sdri. Naomi

Sdr. CharlesSdri. Sherly

Sdr. DennisSdri.

AngelineTEAM Sdri. Dita

Sdri. Dina

Page 40: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

40

Jadwa l Ibadah & Keg iatan PENGUMUMAN

IbaDaH umumMinggu, 18 Februari 2018

penata-layanan

ibadah remaja

(Pk. 10.00 WIB)

rec nginden

ku i(Pk. 07.00)

rec ngin-den ku ii(Pk. 10.00)

rec nginden ku iii

(Pk. 17.00)

rec Darmo permai

ku i(Pk. 07.00)

rec Darmo permai ku ii

(Pk. 10.00)

Tema bul an keluarga: bukan sekaDar siMbOl: pengajaran Dal aM keluarga (ul angan 6:6-9)

Pengkhot-bah

Ev. Heri Kristanto

Pdt. Yohanes Dodik Iswanto Pdt. Agung Gunawan

Liturgos Sdri. Naomi Ibu Debby Ibu Dina Sdri. Vani Sdri. Lina Sdri. DitaSdri. Dina

Pelayan Musik

Sdr. MichaelSdr. EvanSdr. James

Bp. Willy TW

Sdr. IshakSdr. Haris

Sdr. Willy KSdr. Christian

Bp. Haryadi

Sdr. Klemens

Sdr. SugikSdr. Rio

Sdr. IshakPelayan

LCD Sdr. Daniel Ibu Herlin Sdri. Kezia A Sdri. Vionatha Sdr. Yosi

Penyambut Jemaat

Sdr. JeremySdr. Calvin

Bp. ImboIbu

SuyatmiIbu Fenny

Ibu HariatiBp. LipurnoSdr. ClemingSdri. Kezia

Sdr. Ishak BSdri. Natalia

Bp. Sugiraharjo

Ibu Evi

Ibu RuthBp.

AndrewSdr. Mito

Doa Syafaat

Sdr. Calvin Pdt. Dodik Ibu Hariati Bp. Soegianto Ibu Ruth Sdr. MitoDoa Persemba-

hanDoa Pra & pasca Ibadah

Ibu Debby Bp. Willy TW Ev. Heri

SingerSdri.

MichelleSdri. Fefe

Sdr. DennisSdri.

Melinda

Sdr. RianSdri. Devina

Sdr. AmirSdr. Mito

Sdri. Happy

Page 41: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

41

Jadwa l Ibadah & Keg iatan PENGUMUMAN

Keterangan 11 februari 2018(Pk. 10.00 WIB)

18 februari 2018(Pk. 10.00 WIB)

Liturgis Kak Pipon Kak Debby

Pelayan Musik Kak Willy Kak Willy

Doa Pra/Pasca SM Kak Santi Kak Suani

Tema tuhan MeMberikan tulah Di tanah Mesir keMatian anak sulung

Bahan Alkitab Keluaran 7-11 Keluaran 11-12

Sion Kak Fenny Kak Mei

Getsemani Kak Suani Kak Mei

Yerusalem Kak Vena Kak Vena

Nazareth Kak Budi Kak Debby

Betlehem Kak Santi Kak Kezia

SEKOLaH mInGGu

keterangan 10 februari 2018(Pk. 18.00 WIB)

17 februari 2018(Pk. 18.00 WIB)

Tema

Pengkhotbah Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.

Litrugos Sdr. Marlin Sdri. Christine

Pelayan Musik TEAM TEAM

Pelayan LCD Sdri. Sola Sdri. Sola

Penyambut Jemaat Sdri. WilisSdri. Nelvin

Sdr. DemsakSdr. Charles

Petugas Doa

Singer Sdri. AntonetaSdri. Fani

Sdri. AntonetaSdri. Fani

IbaDaH PEmuDa

eMAGZ

Page 42: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

42

Jadwa l Ibadah & Keg iatan PENGUMUMAN

ibadah hari/tanggal jumlah jemaat keterangan

REC NGINDEN KU I

Minggu, 4 Februari 2018

31

REC NGINDEN KU II 137

REC NGINDEN KU III 72

Sekolah Minggu 36

Remaja GABUNG UMUM

Pemuda 26

REC DARMO PERMAI KU I 26

REC DARMO PERMAI KU II 34 SM: 7, RM: 5

REC BATAM CENTER 16 SM: 50 ; RM: 43

POS Batu Aji SM&RM: 21

DaTa KEHaDIRan JEmaaT

Page 43: MAGZ - rec.or.idrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-11-Februari-2018.pdf · tentang perjalanan bangsa Israel dengan TUHAN (bagi orang tua yang tidak bisa membaca) selanjutnya menjadi rutinitas

eMAGZ

43

PENGUMUMANE-POSTER

E-POSTER