LUKA - WOUND - VULNUS OLEH : Prof. Kamardi Thalut
Feb 23, 2016
LUKA - WOUND - VULNUS
OLEH : Prof. Kamardi Thalut
Definisi
LUKA
Adalah hilangnya sebagian jaringan
tubuh
PENYEBAB LUKA BERUPA TRAUMA
Trauma Mekanik : Tumpul, tajam
Trauma Termis : Suhu panas, dingin
Sengatan Listrik : Arus searah, arus bolak balik
Disambar Petir : Langsung, samping, kontak, langkah
Radiasi, Ionisasi : Elektromagnetik,
Gigitan Binatang : Ular berbisa, hiu, manusia,
Ledakan : Bomb, luka tembak
Trauma Khemis : Asam, basa
MORFOLOGI DAN JENIS LUKA
• Luka sayat• Pinggir halus
dan rata• Akibat benda
tajam
Vulnus Scissum
Vulnus Laceratum
• Luka laserasi• Pinggirnya compang
– camping, tidak rata• Akibat benda tumpul
VULNUS PUNCTUM
• LUKA TUSUK• PINGGIR RATA• DALAM • DISEBABKAN BENDA
TAJAM, RUNCING
VULNUS SCLOPETORUM
• LUKA TEMBAK• LUKA MASUK• LUKA KELUAR ADA ATAU
TIDAK ADA • SALURAN BERONGGA
DISEBABKAN ENERGI DARI PELURU
BERATNYA CEDERA
TERGANTUNG BESARNYA
ENERGI KINETIK YANG
MEMBENTUR JARINGAN, JENIS PELURU, SERTA
SENJATA
GELOMBANG KEJUT MENYEBAR DARI
PELURU, MENIMBULKAN LUKA BERONGGA DENGAN TEKANAN NEGATIF MENGHISAP SARAF, PEMBULUH DARAH
DAN KOTORAN
PELURU YANG PECAH WAKTU MEMBENTUR
JARINGAN (SOFT BULLET) AKAN
MENIMBULKAN KERUSAKAN LEBIH HEBAT
VULNUS SCLOPETORUM
• Luka gigitan • Luka berbentuk gigi – gigi atau luka robek • Bahaya infeksi bisa ular;
rabies• Disebabkan gigitan binatang anjing;
ular berbisa
Vulnus Morsum
DERAJAT 1
DERAJAT 2
DERAJAT 3
LUKA BAKAR
Penyebab api, air panas, dllMorfologi luka terpenting, derajatnya :
DERAJAT I : KULIT HIPEREMIS,
UDEM DERAJAT II : TIMBUL BULA DERAJAT III : JARINGAN
NEKROSIS, ESCAR
LUKA BAKAR LISTRIK UMUMNYA DERAJAT III
LUKA SENGATAN LISTRIK
Penyebab : arus listrik tegangan tinggi mengaliri tubuh tahanan jaringan yang lebih tinggi menimbulkan luka bakar yang lebih tinggi derajatnya
Pada luka masuk dan keluar terjadi destruksi jaringan yang hebat panas yang timbul pada pembuluh darah merusak intima; timbul thrombosis, iskemik dan nekrosis jaringan
LUKA AKIBAT ZAT KIMIA
• GAS BERACUN DALAM PEPERANGAN LUKA BAKAR DAN ANOXIA SEL BILA KONTAK DENGAN KULIT DAN MUKOSA SERTA KERACUNAN SISTEMIK
• KERUSAKAN KULIT DILUAR HANYA BERUPA HIPEREMIS DIDALAM PROSES PENGHANCURAN TERUS BERJALAN SELAMA ZAT KIMIA NYA MASIH ADA
Merupakan luka bakarPenyebab : - oksidator : kaporit, permanganas kalikus,
asam kromat - bahan korosif : phenol, fosfor, KOH,NaOH DENATURASI PROTEIN
PETIR BERMUATAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI 20-100 JUTA
VOLT DAN 20000 Amp; SUHU INTI SAMPAI 30000 KELVIN >> SUHU PERMUKAAN MATAHARI
LUKA SAMBARAN PETIR
SAMBARAN LANGSUNG DAN SAMPING ARUS LISTRIK MASUK MELALUI MATA, TELINGA DAN MULUT DAPAT PINGSAN, HENTI JANTUNG DAN NAFAS
SAMBARAN KONTAK ARUS LISTRIK MASUK PADA
TEMPAT KONTAK : LUKA BAKAR 1-2 % , DERAJAT 2 SAMPAI
PADA TUNGKAI DAPAT MENIMBULKAN VASOKONSTRIKSI DAN PARALISIS
LUKA SUHU DINGIN SUHU JARINGAN TURUN VASOKONSTRIKSI,
SEL HIPOKSIA, ANOKSIA PERMEABILITAS PEMBULUH DARAH MENINGKAT TIMBUL OEDEM ALIRAN DARAH MELAMBAT STASIS THROMBOSIS DAN NEKROSIS JARINGAN CAIRAN SEL MENGKRISTAL PADA SUHU DINGIN SEL SARAF, PEMBULUH DARAH , OTOT LURIK
SANGAT PEKA TERHADAP SUHU DINGIN; KULIT FASIA DAN JARINGAN IKAT
LEBIH TAHAN
DERAJAT CEDERA SUHU DINGIN I : HIPEREMIA, OEDEM II : NEKROSIS KULIT DAN SUB KUTIS III : II + NYERI 1 BULAN, KEROPENG IV : MUMIFIKASI, RUSAK SELURUH
JARINGAN, DEMARKASI JELAS 1 BULAN
LUKA RADIASI DAN IONISASI
Penyebab : radiasi elektromagnetik seperti sinar rontgen, sinar gamma, partikel nuklir
Sel jaringan yang bermitosis rentan terhadap radiasi sistem hemopoetik, sistem reproduksi, mukosa usus, epitel kulit dan sel tumor ganas
Pemindahan energi merangsang molekul sel terjadi ionisasi yang mendestruksi DNA cel
Sel saraf yang tidak bermitosis kurang sensitif
Pembuluh darah halus vaskulitis, fibrosis, lumen menutup, hipoksia dan nekrotik jaringan merupakan akibat dini dan lanjut
Luka bakar berupa eritema ringan sementasi pada kekuatan 50 cy, Eritema menetap oleh radiasi kekuatan sedang kerusakan seperti luka bakar derajat III
Luka Gigitan Ular Berbisa
Bisa ular terdiri dari enzim polipeptida yaitu forfolipase A , hialurodinase, ATP-ase , 5- nukleotidase, DNA –ase, RNA-ase,
kolinesterase, protease
Enzim mendestruksi jaringan lokal toksik terhadap saraf , hemolisis, histamin dilepaskan, timbul reaksi anafilaksis
Hialurodinase merusak bahan dasar sel racun mudah menyebar
nekrosis jaringan yang luas, dan hemolisis, luka dikulit berupa eritema, ekimose, ptekia, bula,
nekrosis jaringan
Dapat terjadi perdarahan peritoneum dan perikardium, oedem paru, syok berat karena efek racun pada jantung
PERTOLONGAN : luka disayat atau dieksisi, racun diisap , suntikan IV serum anti bisa ular
Berikan infus Na Cl 0,9 % , untuk pembekuan darah diberikan fibrinogen atau plasma
FASE PENYEMBUHAN LUKA
FASE INFLAMASI
FASE PROLIFERASI
FASE REMODELLIN
G
FASE INFLAMASI berlangsung hari 1-5
Proses Hemostasis dan Pembekuan Darah peran trombosit yang keluar dari pembuluh darah yang putus
Proses Koagulasi mengeluarkan kaskade komplemen ; dari kaskade dikeluarkan bradikinin dan anafilaktosin C3a dan C5a
Vasodilatasi permeabilitas pembuluh meningkat, terjadi eksudat dan penyebukan sel-sel radang.
KLINIS REAKSI RADANG : KEMERAHAN (RUBOR), HANGAT (KOLOR),NYERI (DOLOR), PEMBENGKAKAN (TUMOR)LEUKOSIT BERDIAPEDESE MENEMBUS DINDING PEMBULUH DARAH KARENA KEMOTAKSIS, MENCERNA BAKIERI DAN KOTORAN; MUNCUL SEL MONOSIT DAN LIMFOSIT MEMBANTU MENGHANCURKAN BAKTERI LUKA HANYA DIPERTAUTAN FIBRIN YANG LEMAHMONOSIT MAKROFAG JUGA MENYEKRESI SITOKIN ”GROWTH FACTOR” UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SELANJUTNYA
FASE INFLAMASI
FASE PROLIFERASI/FIBROPLASIA
berlangsung hari ke 4 - minggu ke 3
proses proliferasi fibroblast dari sel mesenkim yang belum
berdiferensiasi menghasilkan mukopolisakarida, asam
amino, bahan dasar serat kolagen
mempertahankan pinggir lukapertumbuhan kolagen diatur untuk menyesuaikan dengan
tegangan pada lukakemampuan menahan
regangan 80% kemampuan kulit normal yang tercapai 3-6 bulan setelah penyembuhan
perupaan kembali patah tulang memerlukan waktu
satu tahun atau lebih
Luka dipenuhi oleh sel-sel radang, fibroblast dan kolagen, pembuluh darah baru (angioneogenesis) membentuk jaringan kemerahan, berbenjol-benjol
halus seperti “strawberry “ JARINGAN GRANULASI
Epitel dari sel-sel basal dipinggir luka terlepas dari dasarnya berpindah menutupi permukaan luka.
Bila epitel sudah menutupi seluruh luka, fase fibroblasia berhenti dan berlanjut dengan
fase pematangan “remodelling” (perpupaan kembali)
FASE PROLIFERASI/FIBROPLASIA
FASE REMODELLING
Berlangsung dapat berbulan – bulan Terjadi proses pematangan
penyerapan kembali jaringan yang berlebih pengerutan yang sesuai
gaya gravitasi dan perupaan ulang jaringan
yang baruTubuh berusaha
menormalkan kembali semua abnormal selama
proses penyembuhanDihasilkan jaringan parut yang pucat tipis dan lentur
dan terlihat pengerutan maksimal pada luka terjadi oedem dan
pembengkakan
CARA PENYEMBUHAN LUKA
PENYEMBUHAN PRIMER (SANATIO PERPRIMUM INTENTIONEM)
• CONTOH : luka operasi dijahit
CARA PENYEMBUHAN LUKA
PENYEMBUHAN SEKUNDER (SANATIO PERSECUNDUM INTENTONEM)
• CONTOH : luka yang tidak dijahit sembuh dengan jaringan granulasi dan parut
CARA PENYEMBUHAN LUKA
• CONTOH : luka kotor terkontaminasi, dibersihkan debridemant biarkan beberapa hari (4-7 ), kalau tumbuh granulasi baik, baru dijahit primer
PENYEMBUHAN PRIMER TERTUNDA
CARA PENYEMBUHAN LUKA
“SKIN GRAFTING“ (SANATIO PERTERTIUM INTENTIONEM)
• CONTOH : luka granulasi dari pinggir tidak mungkin, diambilkan kulit pasien sendiri untuk menutupnya
CARA PENYEMBUHAN LUKA
Gangguan penyembuhan luka
PENYEBAB LOKAL REGIONAL:
Infeksi; jaringan mati, korpus alienum, hematoma
Ulkus infeksi spesifik, ulkus karsinomatosa, ulkus marjoli
Ulkus varicosum, morbus burger
Miskin vaskularisasi seperti kulit pretibial, diatas tendon aschiles
PENYEBAB SISTEMIK• Koagulopati, hemostasis terganggu
• Gangguan sistem imun selullar dan humoral , pembersihan luka dan jaringan mati dan kotaminasi
• Infeksi virus HIV
• Penyakit yang menekan sistem imun seperti penyakit cushing dan addison
• Obat immuno supresi, kortikosteroid
• Kurang gizi, malnutrisi, malabsorbsi
• Diabetes melitus
DIAGNOSISANAMNESIS MEKANISME PENYEBAB, LINGKUNGAN, WAKTU
PERIKSA TELITI , TERTUKAR JENIS DAN MORFOLOGI LUKA
LUKA TERKONTAMINASI BERSIH ATAU KOTOR
LETAK LUKA DAN KONDISI PENDERITA
TINDAKAN
BEKERJA SECARA A-SEPTIK
ANESTESI LOKAL ATAU UMUM
PENCUCIAN LUKA DENGAN AIR,
NaCl 0,9%
CAIRAN ANTISEPTIK,
DEBRIDEMAN KALAU PERLU,
DISINFEKSI SEKITAR LUKA
LUKA DIJAHIT PRIMER ATAU
PRIIMER TERTUNDA
LUKA DITUTUPI KAIN KASA STERIL
DAN DI BALUT
PENYULIT DINI• Hematom dalam ruangan mati dibawah jahitan• Mudah terinfeksi dan timbul abses• Jahitan dibuka nanah dibersihkan luka dibiarkan terbuka diberi antibiotik sampai timbul jaringan granulasi sehat
• Dapat dilakukan kembali jahitan primer tertunda
PENYULIT- KOMPLIKASI
PENYULIT LANJUT• Koloid dan parut hipertrofik• Terjadi karena reaksi serabut kolagen yang berlebihan• Koloid tumbuh melewati batas luka kemerahan, gatal dan
tumbuh terus• Parut hipertrofik tidak melewati batas luka dan menyusut
lama – lama• Kontraktur misalnya di sendi- sendi
PENYULIT- KOMPLIKASI
LUKA BAKAR
• PALING SERING KARENA API LANGSUNG DIPICU BENSIN, GAS, DLL
• PADA ANAK 60% KARENA AIR PANAS• MENGENAI SEBAGIAN ATAU SELURUH
TEBAL KULIT• SUHU TINGGI MATAHARI, LISTRIK,
SAMBARAN PETIR• BAHAN KIMIA SEPERTI ASAM KUAT
DAN BASA KUAT YANG DAPAT MENYEBABKAN “LIQUIDFECTUAL NECROSIS “ KARENA DENATURASI PROTEIN, KOLAGEN DAN DEHIDRASI
PENYEBAB
PATOFISIOLOGI
Pada luka bakar > 20 % dapat terjadi syok hipovolemik dengan segala gejalanya. Eritrosit yang rusak menyebabkan Anemia
Permeabilitas kapiler yang rusak meningkat, terjadi trasudasi ke jaringan intertisial, timbul oedem dan bula yang maksimal setelah 8
jam, mengandung banyak elektrolit diikuti evaporasi
Kulit terbakar atau terpajan suhu tinggi akan merusak pembuluh kapiler dibawahnya, disekitarnya dan tempat yang jauh
luka bakar mengenai wajah atau tertutup dapat timbul cedera inhalasi “inhalation injuries” udem laring dengan obstruksi jalan nafas, dan keracunan
hipoksia
Luka bakar terkontaminasi oleh kuman berasal dari kulit sendiri, saluran nafas, nosokomial
(kuman gram positif dan gram negatif “Pseudomonas aerugenosa“) yang berbahaya
karena mengeluarkan eksotoksin protease menghancurkan jaringan nekrosis nanah
dengan eksudat
Patofisiologi lanjutan
infeksi luka bakar sukar diatasi karena pembuluh kapiler mengalami trombosis kapiler
membawa sistem pertahanan tubuh dan antibiotik tidak sampai kejaringan mati
Hipoperfusi sistem Splangnikus merusak mukosa lambung dan duodenum timbul ulcus Curling dengan gejala
hematemesis dan melena
Proses katabolisme pada fase permulaan banyak menghancurkan protein dari otot skelet
sehingga otot mengecil
• Dinyatakan dengan persen (%) terhadap luas seluruh tubuh
• Orang dewasa menurut rumus ( 9)• Anak – anak rumus ( 10-15 – 20 )• Bayi rumus ( 10 )
LUAS LUKA BAKAR
DERAJAT LUKA BAKAR
Kedalaman luka bakar ditentukan tingginya suhu dan lama berkontak
Derajat I : mengenai epidermis, keluhan nyeri dan hipersensitif; tampak eritema, seperti “ sun burn “ sembuh dalam 5-7 hari
Derajat II :
SUPERFISIAL mengenai stratum basale epidermis ; sisa epitel startum basal dan adneksa kulit / gld. Sebacea, cold, sudofera, folikel rambut masih banyak
PROFUNDA Mengenai dermis lebih dalam; sisa epitel dari adneksa tinggal lebih sedikit keluhan nyeri, udem, hiperemis, ada bula
Dapat sembuh sendiri dalam 2-3 minggu
DERAJAT III Mengenai seluruh lapisan kulit sampai subkutis atau lebih dalam lagi
Sisa epitel dari adneksa tidak ada lagi , pertumbuhan epitel dari pulau-pulau epitel tidak mengenai lagi
Klinis tidak nyeri (an-estesi )
Tampak pucat, abu-abu, hitam ( escar )
Penanganan dengan “escerectomy “ dan cangkok kulit ( skin grafting)
PENANGANAN LUKA BAKAR
Penanganan Sistemik
Upaya pertama mematikan api kontak dengan suhu tinggi tidak lama
Bagian tubuh yang terbakar didinginkan dengan air disiram atau direndam selama 15 menit
Dengan pendinginan proses denaturasi protein berhenti sehingga Luka Bakar Derajat I tidak menjadi II dan
Luka Bakar Derajat II dan tidak menjadi III
Mengganti cairan yang hilang dengan infus ringer laktat sebanyak :
luas luka bakar x berat badan (kg ) x 4 ml (Rumus Baxter) ; ukur produksi urine 1-3 ml/kg/jam, orang dewasa dan anak.
Berikan ½ nya pada 8 jam pertama
Penanganan LokalDengan tindakan aseptik luka bakar dibersihkan dengan larutan garam fisiologis;
bula dipunksi
Luka ditutupi dengan membran amnion untuk mencegah evaporasi, rasa nyeri dan mencegah infeksi
Amnion akan mengeropeng hari ke -5 , lalu pasien dimandikan
Pada luka bakar derajat dua kadang- kadang diperlukan debridemant secara tangensial, kemudian cangkok kulit (skin graffting) biasanya sebelum hari ke sepuluh
Pada luka bakar derajat III diperlukan “escarotomy” atau “escarectomy“ kemudian cangkok kulit (skin graffting)
Perawatan luka bakar dilipat –lipat sendi dan dileher dalam posisi ekstensi, abduksi dan “position of function“ dijari-jari tangan untuk mencegah kontraktur
BERAT LUKA DAN INDIKASI RAWAT & RUJUK
Tergantung luas, dalam dan letaknya
Luka bakar derajat dua > 10 %
Luka bakar mengenai wajah , tangan, kaki, genitalia, perineum, persendian utama
Luka bakar sengatan listrik dan sambar petir
Luka bakar derajat tiga
Luka bakar kena zat kimia
Cedera inhalasi
Ada komorbiditas
BACAAN : BUKU AJAR ILMU BEDAH Sjamsuhidayat – De JongEdisi 3
FOR ANY QUESTIONS