BAB I SKENARIO I Tangan Pak Robi Robi 30 tahun seorang satpam, mengeluh tangan kanannya nyeri sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya ia memang terjatuh dan menimpa kaca. Luka yang ada di lengannya di siram minyak gas, dan langsung dibungkus dengan kain. Karena nyeri tidak hilang maka dibawa ke klinik dokter. Dokter yang memeriksa mendiagnosa vulnus scissum dan menyarankan di lakukan foto rontgen dan juga dijahit, tetapi Robi memaksa untuk tidak di foto dan dijahit, dengan alasan takut akan jarum suntik dan memaksa dokter untuk minta obat saja. Sang dokter agak tersinggung dan mengatakan “terserah saja, kalau tidak mau sembuh ya sudah” ucap sang dokter. Tujuh (7) hari kemudian Robi datang lagi dengan keluhan panas badan dan pada luka didapatkan tanda-tanda radang. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
SKENARIO I
Tangan Pak Robi
Robi 30 tahun seorang satpam, mengeluh tangan kanannya nyeri sejak 3 hari yang
lalu, sebelumnya ia memang terjatuh dan menimpa kaca. Luka yang ada di lengannya di
siram minyak gas, dan langsung dibungkus dengan kain. Karena nyeri tidak hilang maka
dibawa ke klinik dokter. Dokter yang memeriksa mendiagnosa vulnus scissum dan
menyarankan di lakukan foto rontgen dan juga dijahit, tetapi Robi memaksa untuk tidak
di foto dan dijahit, dengan alasan takut akan jarum suntik dan memaksa dokter untuk
minta obat saja. Sang dokter agak tersinggung dan mengatakan “terserah saja, kalau tidak
mau sembuh ya sudah” ucap sang dokter. Tujuh (7) hari kemudian Robi datang lagi
dengan keluhan panas badan dan pada luka didapatkan tanda-tanda radang.
1
BAB II
KATA KUNCI
1. Nyeri
2. Minyak Gas
3. Vulnus Scissum
4. Foto Rontgen
5. Panas Badan
6. Tanda Radang
2
BAB III
MINIMAL PROBLEM
Apakah pertolongan pertama pada pasien sudah tepat ?
Mengapa terjadi nyeri berkelanjutan selama 3 hari ?
Bagaimana sikap dokter yang tepat dalam melakukan penanganan terhadap
pasien ?
Apakah suatu hal pada pasien yang menyebabkan panas badan dan radang ?
3
BAB IV
PEMBAHASAN / HASIL DISKUSI
4.1. Batasan
Vulnus Scissum merupakan luka sayat atau luka iris akibat terkena benda tajam
yang ditandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan.
4.2. Anatomi
Kulit dorsum manus tipis, berambut dan bebas bergerak di atas tendo-tendo dan
tulang yang ada di bawahnya. Persarafan sensorik ke kulit dorsum manus berasal dari
ramus superficialis nervi radialis dan ramus cutaneus posterior nervi ulnaris.
Ramus superficialis nervi radialis membelok di sekitar radius di bawah tendo
musculi brachioradialis , berjalan ke bawah diatas retinaculum musculorum extensorum
dan menyarafi kulit dua pertiga bagian lateral dorsum manus
Ramus cutaneus posterior nervi ulnaris membelok di sekitar ulna di bawah tendo
musculi flexor carpi ulnaris , berjalan ke distal di atas retinaculum musculorum
extensorum dan menyarafi sepertiga medial dorsum manus.
Pada dorsum manus terdapat arteri radialis yang berjalan ke distal di bawah tendo
musculi extensor pollicis longus untuk mencapai celah di antara kedua caput musculus
interosseus dorsalis 1 disini arteria radialis membelok ke depan dan sampai ke telapak
tangan Cabang-cabang arteri radialis pada dorsum manus ikut serta pada anastomosis di
sekitar articulatio radiocarpalis . Arteria digitales dorsalis berjalan ke pollex dan index.
4
4.3. Histologi
Bagian paling atas adalah lapisan sel keratinisasi stratum korneum yang
ketebalannya bermacam-macam pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada tumit dan
telapak tangan adalah yang paling tebal sementara pada daerah yang terlindungi seperti
skrotum dan kelopak mata hanya pecahan dari millimeter. Berkaitan dengan forensik
pada perkiraan perlukaan penetrasi pada kulit.
Kemudian epidermis yang tidak terdapat pembuluh darah. Lapisan epidermis
umumnya berkerut, permukaan bawahnya terdiri dari papilla yang masuk ke dalam
dermis. Demis (korium) terdiri dari jaringan ikat dengan adneksa kulit sperti folikel
rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Terdapat banyak pembuluh darah, saraf
pembuluh limfe serta ujung saraf taktil, tekan, panas.. bagian bawah dari dermis terdapat
jaringan adiposa dan (tergantung dari bagian tubuh) fascia, jaringan lemak, dan otot yang
berurutan di bawahnya.
Berikut ini adalah perubahan histologi akibat terjadinya luka:
1. 30 menit-4 jam terjadi pengumpulan lekosit PMN pada luka & terbentuknya
benang-benang fibrin.
2. 4-12 jam terjadi udem jaringan & pembengkakan endotel PD.
3. 12-24 jam terdapat peningkatan jumlah Makrofag dan dimulainya pembersihan
jaringan mati.
4. 24-72 jam terdapat peningkatan jumlah lekosit sampai maksimal sekitar 48jam,
perbaikan dimulai,fibroblast muncul,PD baru mulai terbentuk,untuk membuat
jaringan granulasi.
5. 3-6 hari, epidermis mulai tumbuh.
6. 10-15 hari , epidermis menjadi tipis&datar.
7. Minggu-bulan ,proses penyembuhan jaringan berlanjut,jaringan granulasi
terbentuk.
5
4.4. Fisiologi
Pada saat terkena kaca pak Robi merasakan nyeri pada tangannya tepatnya di
dorsum manus . Hal ini terjadi karena nyeri timbul setelah menjalani proses transduksi,
transmisi, modulasi dan persepsi. Transduksi adalah rangsang nyeri diubah menjadi
depolarisasi membran reseptor yang kemudian menjadi impuls saraf. Transmisi, saraf
sensoris perifir yang melanjutkan rangsang ke terminal di medula spinalis disebut sebagai
neuron aferen primer, jaringan saraf yang naik dari medula spinalis ke batang otak dan
talamus disebut neuron penerima kedua, neuron yang menghubungkan dari talamus ke
kortek serebri disebut neuron penerima ketiga. Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor
perifer, medula spinalis atau supraspinal. Modulasi ini dapat menghambat atau memberi
fasilitasi. Persepsi, nyeri sangat dipengaruhi oleh faktor subyektif, walaupun
mekanismenya belum jelas.
Zat-zat penghasil nyeri, pembedahan akan menyebabkan kerusakan sel dengan
konsekuensi akan mengeluarkan zat-zat kimia bersifat algesik yang berkumpul di
sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri. Zat mediator inflamasi tersebut diantaranya:
6
bradikinin, histamin, katekolamin, sitokinin, serotonin, lekotrien, prostaglandin dan
substansi-P. Nyeri dapat berlangsung berjam-jam sampai berhari- hari.
Respons sistemik terhadap nyeri, nyeri akut berhubungan dengan respons
neuroendokrin sesuai derajat nyerinya. Nyeri akan menyebabkan peningkatan hormon
katabolik dan penurunan hormon anabolik. Manifestasi nyeri dapat berupa hipertensi,
takikardi, hiperventilasi (kebutuhan Oksigen dan produksi karbon dioksida meningkat),
tonus sfingter saluran cerna dan saluran air kemih meningkat (ileus, retensi urin).
4.5. Patofisiologi
Hal-hal yang terjadi pada saat nyeri adalah proses
1. Transduksi
2. Transmisi
3. Modulasi
4. Persepsi
4.6. Patomekanisme
Mekanisme nyeri dibagi menjadi :
1. Nyeri akut adalah nyeri dengan tanda inflamasi, biasanya berlangsung
beberapa hari sampai proses penyembuhan. Tanda- tanda utama inflamasi