Top Banner

of 22

Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

Feb 04, 2018

Download

Documents

AdamJabir
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    1/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Luka bakar : Mengapa berbeda dari luka lainnya?

    ". #. $i%ari

    &'art'nt *+ ,urns and Plasti Surg'ry "MM/ and Sa+darung *sital '% &'li India

    Abstrak

    Penatalaksanaan luka bakar selalu menjadi bidang khusus hanya untuk spesialis luka bakar.

    Sejak lama, terapi local dan sistemik selalu ditujukan untuk dressing luka bakar dan pencegahan

    skar luka bakar. Penatalaksaan luka bakar dipengaruhi oleh pemakai berbagai agen fisik dan

    kimia dengan regimen berbeda khusus untuk luka bakar yang ebrbeda dengan regimen untuk

    luka traumatik lainnya. Pada luka bakar yang luas, karena terjadi peningkatan permeabilitas

    kapiler, terjadi kebocoran massif plasma yang dapat mengakibatkan syok, sementara perdarahan

    akut lah yang dapat menyebabkan syok pada tipe luka akut lainnya. Meskipun sejak awal luka

    bakar sudah steril dibandingkan dengan jenis luka lainnya, kematian akibat luka bakar luar tetap

    terjadi terutama disebabkan oleh infeksi luka dan septicemia, karena status imunitas yang rendah

    pada pasien luka bakar. Adanya eskar eschar dan lepuhan bulla atau blister membutuhkan

    protocol terapi luka bakar khusus. Krim antibakteri dan agen dressing lainnya yang digunakan

    untuk luka traumatik tidak efektif pada luka bakar dalam dengan eskar. epi subeskar merupakan

    tempat berkumpulnya bakteri dan banyak obat yang tidak mampu berpenetrasi kedalam eskar.

    !ahkans etelah epitelisasi luka bakar selesai, fase remodeling luka masih terus berlanjut.

    Mungkin dibutuhkan bertahun lamanya untuk maturasi skar luka bakar. Artikel ini memaparkan

    bagaimana patofisiologi, proses penyembuhan dan tatalaksana dari luka bakar yang berbedadengan luka lainnya.

    KATA KUNCI " trauma luka bakar, infeksi luka bakar, patofisiologi

    PENDAHULUAN

    #ari definisi, luka terbuka adalah trauma apapun yang mengakibatkan diskontinuitas kulit dan

    jaringan yang lebih dalam. Kontusio adalah luka tertutup dan merupakan pengecualian dari

    definisi diatas. Klasifikasai luka sangat penting untuk tujuan medikolegal, sama halnya denganpenatalaksanaan. $uka diklasifikasikan terutama berdasarkan jenis luka dan penyebab luka,

    sebagai berikut %&'

    $uka tertutup Kontusio, fraktur tertutup, dll.

    $uka terbuka

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Tiwari%20VK%5Bauth%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Tiwari%20VK%5Bauth%5D
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    2/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    $uka iris

    $aserasi

    Abrasi

    A(ulsi

    $uka bacok

    $uka tusuk

    $uka gigitan

    $uka bakar

    Semua luka tersebut berbeda dalam hal patofisiologi maupun penatlaksanaannya. $uka gigitan

    memang dapat tampak terpotong rapi bersih namun sangat terkontaminasi dan harus dit)obati

    dengan cara yang berbeda dari luka rapi bersih akibat pisau atau kaca. $uka bakar sangat jauh

    berbeda dariluka lainnya sehingga diciptakan subspesialisasi dalam menanganinya. Meskipun

    luka bakar luas secara primer hanya melibatkan satu organ saja* namun hampir semua system

    dalam tubuh dipengaruhi penyakit ini. idak seperti luka traumatik lainnya, keterlibatan dari

    berbagai ahli kesehatan lebih banyak pada kasus luka bakar. .

    Klasifikasi luka bakar

    !erdasarkan agen penyebabnya, luka bakar diklasifikasikan sebagai berikut %+'"

    -isik

    $uka bakar thermal akibat suhu

    o Dry Heat - Flame Burns

    o By Wet Heat - Scalds

    $uka bakar lsitrik

    o $uka bakar kontak

    oltase tinggi

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref2http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref2
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    3/22

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    4/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Setiap tipe luka bakar pada klasifikasi diatas tersebut berbeda satud an yang lainnya danjuga

    berbeda dengan tipe umum luka lainnya. erlepas dari fakta yang jelas bahwa kerusakan kulit

    terjadi pada semua tipe luka ini, penatalaksanaan terapi dan sistemik tidak sama pada berbagai

    tipe luka bakar diatas.

    PATOFIIOLO!I LU"A #A"A$ DAN "AITANN%A DEN!AN &ENI LU"A LAINN%A

    Panas tidak hanya merusak kulit secara local saja tetapi berdapampak pada tubuh secara

    keseluruhan. Perubahan ini terjadi khusus hanya pada luka bajar saja dan umumnya tidak

    ditemukan pada luka akibat trauma lainnya %0'

    erdapat peningkatan permeabilitas kapiler pada seluruh tubuh akibat efek dan kerusakan akibat

    panas. 1al ini menyebabkan kebocoran plasma dari kapiler ke ruang itnerstisial. Peningkatan

    permeabilitas kapiler dan kebocoran plasma berlangsung hingga 23 jam dan maksimal dampak ini

    terjadi pada 3 jam pertama. #alam 23 jam dapat terjadi permeabilitas keapiler kembali ke normal

    ataukah justru terjadi thrombosis dan tidak menjadi bagian dari sirkulasi lagi. 1ilangya plasma

    inilah yang menjadi penyebab syok hipo(olemik pada luka bakar. 4umlah dari cairan yang hilang

    bergantung dengan luasnya luka bakar. Area permukaan tubuh yang terkena luka bakar biasanyad

    dihitung dengan metode 5allace6s 7rules of 9pada orang dewasa dan menggunakan diagram

    $und dan !rowder untuk anakanak dan orang dewasa. Pasien dewasa yang luas luka bakarnya

    8&9: dan pada anak dengan luka bakar 8&;: akan berdampak ke syok hipo(olemik jika tidakdiresusitasi secara adekuat. 4ika luka bakar mencakup 9;: bagian permukaan tubuh, terijadi

    kehilangan cairan maksimal pada tubuh dan hasilnya tetap sama meskipun terjadi luka bakar yang

    luasnya 89;: area permukaan tubuh.

    Peningkatan permeabilitas kapiler general ini tidak terjadi pada tipe luka lainnya. 1anya terdapat

    reaksi local pada lesi luka karena inflamasi yang menyebabkkan (asodilatasi progresif persisten

    dan udem. Syok hipo(olemik pada trauma mayor lainnya biasanya disebabkan karena kehilangan

    darah dan hal ini membutuhkan transfuse secepatnya. Sementara pada luka bakar luas, transfuse

    darah dilakukan setelah 23 jam.

    !erikut adalah penyebab dari kehilangan darah pada luka bakar "

    Sel darah merah terperangkap dalam pembuluh darah yang thrombosis dibawah kulit yang

    terbakar pada fase akut.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    5/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    kehilangan darah yang terjadi. #arah kemudian ditransfusikan setelah 23 jam kecuali terdapat

    indikasi anemia atau terjadi perdarahan akibat sebab yang lainnya

    =mur dari sel darah merah dalam sirkulasi berkurang akibat efek langsung dari panas dan terjadi

    hemolisis lebih cepat. $uka bakar luas juga dapat menyebabkan depresi sumsum tulang sehingga

    terjadilah anemia

    Pada fase kronis luka bakar, terjadi kehilangan darah dari luka granulasi dan infeksi dapat

    menyebabkan anemia. >!? tidak seperti kebanyakan luka lainnya, luka bakar umumnya steril saat

    terjadi trauma. 1al ini disebabkan karena agen penyebab luka bakar, yaitu panas, juga mematikan

    seluruh mikroorganisme di permukaan. 1anya setelah seminggu setelah luka bakar terjadi,

    permukaan luka cenderung terinfeksi sehinga terjadi sepsis luka bakar yang dapat menyebabkan

    kematian akibat luka bakar. $ain halnya pada luka lain seperti luka gigitan, luka tusuk, luka

    cabik, dan abrasi yangd ari awals udah terkontaminasi berat sejak terjadinya trauma sehingga halitulah yang menyebabkan sepsis sistemik.

    PEN%EM#UHAN LU"A DAN LU"A #A"A$

    Penyembuhan luka bakar tergantung dari derajat kedalaman luka bakar. $uka bakar dapat

    diklasifikasikan berdasarkan bagian kulit dan jaringan yang terlibat, sebagai berikut"

    $uka bakar derajat pertama atau luka bakar epithelial @ritema pada kulit tanpa adanya (esikula

    $uka bakar derajat kedua melibatkan epidermis dan berbagai lapisan dermis, sehingga dibagi

    menjadi "

    $uka bakar derajat kedua superficial (esikulasi dan inflamasi tampak di kulit, hanya

    melibatkan papillary dermis saja.

    $uka bakar derajat kedua profunda terbentuknya eskar, melibatkan hingga lapisan

    dermis reticular profunda

    $uka bakar derajat ketiga juga dikenal dengan full thickness burns terbentuk formasi eskar

    pada luka bakar ini%2,9'

    4ackson >&9? mendeskripsikan tiga /ona yang terlibat dalam jaringan yang rusak dalam luka

    bakar " %B' %Cambar &'

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref5http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref6http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F1/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref4http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref5http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref6http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F1/
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    6/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Koagulasi /ona sentral ini merupakan bagian tengah dari luka bakar dengan nekrosis koagulatif

    komplit

    Dona statis /ona statis adalah bagian perifer dari /ona koagulasi. Sirkulasi disini melambat

    namun dapat menjadi normal kembali setelah resusitasi adekuat dan perawatan luka yang benar

    Dona luar hiperemis ini adalah bagian perifer dari /ona statis. Dona ini adalah hasil dari

    (asodilatasi besarbesaran pada tahap inflamasi setelah terjadi trauma. Dona ini dapat kembali

    normal sempurna seperti sedia kala.

    Pada luka bakar derajat pertama dan derajat kedua superfisial, penyembuhan luka adalah tujuan

    utamanya. $uka bakar derajat kedua superficial sembuh dari sisa epiter folikel rambut, yang

    banyak terdapat pada dermis superficial. -ase penyembuhan selesai dalam 9E hari dan hanya

    sedikit meninggalkan bekas luka. Pada luka bakar derajat kedua profunda dan derajat ketiga,

    penyembuhan luka adalah tujuan kedua, yang melibatkan proses epitelisasi dan kontraksi

    %Cambar +'.

    -ase inflamasi >reaktif?, proliferatif >reparatif?, dan maturasi >remodeling? merupakan tiga fase

    dalam proses penyembuhan luka. Proses ini sama pada semua jenis luka, yang membedakanya

    hanya durasi pada setiap fase.

    as' in+laasi

    -ase ini sama terjadi pada semua luka trauma. Segera setelah terjadi perlukaan, respon inflamasi

    tubuh pun dimulai yang melibatkan respon komponen (askuler dan seluluer %E'

    Fespon (askuler " Segera setelah luka bakar terjadi, terdapat (asodilatasi local dengan

    ekstra(asasi cairan pada ruang interstisial. Pada trauma luka bakar luas, peningkatan

    permeabilitas kapiler general dapat menimbulkan ekstra(asasi plasma massif yang membutuhkan

    resusitasi cairan segera.

    Fespon seluler" neutrofil dan monosit adalah sel pertama yang tiba pada lesi inflamasi. Kemudian

    neutrofil mulain menghilang dan digantikan dengan makrofag. Migrasi sel ini menginisiasi faktor

    kemotaktik seperti kallkireins dan peptide fibrin dilepaskan pada proses koagulasi dan mast cell

    pun mengeluarkan subtstansinya seperti G- tumor necrosis factor, histamine, protease,

    leuktorein, dan sitokin. Fespon seluler membantu fagositosis dan pembersihan toksin dan

    jaringan mati yang dikeluarkan oleh jaringan yang terbakar

    as' r*li+'rasi

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F2/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref7http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref9http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F2/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref7http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref9
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    7/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Pada luka bakar parsial, reepitelisasi dimulai dari migrasi keratinosit dari ujung kulit yang

    normal ke dermis beebrapa jam setelah terjadinya trauma, yang nantinya akan menutupi bagian

    luak selama 9E hari. Setelah reeepitelisasi, membrane basalin terbentuk diantara dermis dan

    epidermis. Angiogenesis dan fibrogenesis membantu dalam rekonstitusi dermis.

    Penyembuhan setelah eksisi dan graft luka bakar" pada luka bakar profunda, setelah eksisi dan

    graft primer, proses penyembuhan luka memang sengaja diperlambat. Penggunaan skin graft

    setelah eksisi primer adalah salah satu tahap dari fase proliferati(e pada proses penyembuhan

    luka.

    Fase re'(delling

    -ase remodeling adalah fase ketiga dari tahap penyembuhan luka dimana disini terjadi maturasi

    graft atau skar. Pada proses akhir penyembuhan luka ini, terdapat jaringan protein fibrosis

    structural seperti kolagen dan elastin disekitar epitel, endotel, dan otot polos juga matriks

    ekstraseluler. Kemudian pada fase resolusi, matrik ekstraseluler berubah bentuk menjadi jaringan

    skar dan fibroblast menjadi fenotipe myofibroblast yang menyebabkan terjadinya kontraksi skar.

    Pada luka bakar derajat kedua profunda dan derajat ketiga full thickness burn, pada fase

    resolusi luka ini dibiarkan sembuh sendiri sehingga fase resolusi lebih laam terjadi dan dapat

    menyebabkan skar hipertrofi dan kontraktur >%Cambar +'. 1iperpigmentasi terlihat pada luka

    superficial karena respon o(erreaktif melanotsit terhadap trauma luka bakar dan hipopigmentasiterlihat pada luka bakar profunda disebabkan karena rusaknya melanosit di kulit. Pada area yang

    telah di skin graft, saat iner(asi dimulai, ner(us yang bertumbuh tersebut mengubah control

    melanosit sehingga sering terjadi hiperpigmentasi pada graft pasien berkulit hitam dan

    hipopigmentasi pada pasien kulit putih.

    PENATALA"ANAAN

    As' M'di*l'gal

    Setiap luka bakar dianggap sebagai hal medikolegal kecuali telah terbukti tidak.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    8/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    #i lain pihak, semua luka trauma lain memiliki suatu pola trauma sehingga dapat mengarahkan

    bagaimana mekanisme trauma terjadi dan juga mengaitkannya dengan riwayat trauma yang

    dipaparkan pasien

    Penatalaksanaan luka bakar tergantung dengan derajat keparahan luka bakar yang trjadi

    $uka bakar minor dikatakan jika !SA >total body surface area? H&9: pada orang dewasa dan H

    &;: pada anakanak.

    $uka bakar mayor dikatakan jika luka bakar hingga 09: pada orang dewasa dan 0;: pada anak.

    $uka bakar kritikal atau mengancam nyawa jika terjadi luka bakar 809: pada orang dewasa dan

    80;: pada anak

    $uka bakar minor pada wajah dan perineum membutuhkan persetujuan pasien pada saat ingin

    mengobse(asinya. Kelopak mata dan daun telinga membutuhkan tatalaksana khusus mengingat

    pentingnya struktur yang mendasarinya.

    $uka bakar mayor dan kritikal harus segera dirawat di rumah sakit. Seperti yang telah dikatakan

    sebelumnya bahwa dapat terjadi syokk hipo(olemik karena kebocoran plasma ke ruang

    interstisiel.

    idak seperti pada luka bakar, syok hipo(olemik biasanya terjadi karena perdarahan akut pada

    luka traumatik lainnya.

    #'utuan airan ada lua aar

    idak terdapat satu formulapun yang diterima secar uni(ersal dalam hal kualitas dan kuantitas

    jumlah cairan yang dibutuhkan dalam trauma luka bakar luas. Semua unit luka bakar

    menggunakan formula mereka sendiri ataupun memodifikasi formula yang telah diakui %&&'. 1al

    ini jelas menunjukkan baha semua formula tersebut hanya merupakan hitungan kasar jumlah

    cairan yang dibutuhkan dalam trauma luka bakar luas selama +223 jam pertama. Kualitas dan

    kuantitas resusitasi kemudian diubah tergantung dengan output urin perjam dan parameter tanda

    (ital pasien lainnya. !erikut beberapa formula yang popular dan secara internasional diterima"

    &. -ormula @(an kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah +mlIkgI: luka bakar selama +2 jam

    pertama ditambahkan dalam kebutuhan cairan umum harian pasien. Setengah dari jumlah cairan

    ini diberikan dalam 3 jam pertama dan sisanya dalm &B jam kemudian. ipe cairan dalam hal ini

    adalah sebagian cairan kristaloid misalnya Finger laktat dan sebagian lain plasma

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    9/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    +. -ormula !rooke sama dengan formula @(an, namu disini J cairan yang digunakan adalah

    kristaloid dan sisanya plasma

    0. -ormula Parkland Kuantitas cairan dihitung sebesar 2 mlIkgI: luka bakar dan sudah termasuk

    kebutuhan cairan harian pasien. Semua cairan diberikan dalam bentuk kristaloid.

    Kami menggunakan formula !rooke dimana jumlah total cairan yang diberikan dalam bentuk

    kristaloid dan koloid umumnya tidak digunakan kecuali ada indikasi klinis

    Blister bullae dan Eskar

    Kedua bentuk ini umum terdapat pada luka bakar. !lister muncul pada luka bakar derajat kedua

    superficial karena adanya penumpukan plasma antara dermis dan epidermis yang mati. Lairan

    blister merupakan protein kaya plasma dan merupakan media kultur yang sangat baik untuk

    pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lain dan tidak boleh dibiarkan dalam waktu yang lama

    %&+'.

    !lister juga dapat muncul pada luka akibat gesekan berulang misalnya pada shoe bites yang

    dapat dianggap sebagai spectrum luas dari luka bakar gesek. !leb penuh cairan juga dapat

    terlihat pada luka tertutup yang dapat menandakan adanya fraktur ataupun hematom

    Kulit yang menebal kasar, tidak elastic, dan menjadi lipatan tebal saat kering dikenal sebagai

    eskar. Adanya eskar melingkar pada ekstremitas dapat menimbulkan masalah (askularitas distal

    karena adanya kompresi pembuluh darah proksimal

    Escahrotomy danfasciotomy

    $uka bakar profunda yang bersifat sirkumferensial dapat mengganngu sirkulasi di ekstremitas

    atau tungkai. @skar juga dapat menghambat pernafasan jika terjadi melingkar di dada.

    @skarotomi dibutuhkan untuk membebaskan pasien dari komplikasi tersebut. di ekstremitas,full-

    thickness incision hingga ke daerah jaringan subkutan dilakukan pada garis tengan untuk

    membebaskan eskar. #i dada, umumnya digunakan pola grid pattern yaitu kombinasi insisi

    (ertical dan trans(ersal di anterior, dan lateral dan posterior untuk memfasilitasi ekspansi

    dikeseluruhan bagian paru.

    -asiotomi umumnya dilakukan pada trauma yang menyebabkan sindroma kompartemen. Pada

    prosedur ini, insisi dilakukan dengan membelah fasia profunda dan membuka semua

    kompartemen ekstremitas yang bertujuan untuk membebaskan tekanan dan menghindari iskemia

    lanjutan terkait komplikasi tersebut. =mumnya seluruh kompartemen di ekstremitas butuh untuk

    dilepaskan dari tekanan.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref12http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref12
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    10/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Sebelumnya diduga bahwa kompartemen sindrom pada trauma luka bakar hanya terjadi pada

    luka bakar akibat listrik dimana otot menjadi edem dan terjadi peningkatan intrakompartemen

    sehingga membutuhkan fasiotomi segera. $uka bakar akibat suhu panas >thermal? dulunya

    dikatakan tidak mampu terjadi merusak jaringan sedemikian rupa sehingga dibutuhkan

    fasiotomi, namun pada penelitian terbaru ini %&0&E' menunjukkan hal yang sebaliknya. ercatat

    bahwa jelas terdapat peingkatan tekanan intrakompartemen pada ekstremitas bahkan setelah luka

    bakar akibat suhu panas >thermal?.

    Peningkatan tekanan intraabdominal adalah bentuk lain dari sindroma kompartemen yang

    merupakan komplikasi yang mematikan. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan

    simpotmatik tekanan intraabdominal ke tingkat kritikal pada pasien luka bakar membutuhkan

    laparotomi untuk membebaskan tekanan ini

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    11/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Anast'si 'da 'sisi dan 'nutuan lua

    =ntuk periode emas pembedahan penutupan luka pada jenis luka lain yaitu pada B jam pertama

    %Cambar 0' dimana untuk eksisi luka bakar luas biasanya dilakukan setelah E+ jam. $uka bakardalam keadaan steril pada saat osnet kejadian trauma, namun dalam beberapa hari

    mikroorganisme akan mengkontaminasi dan mengin(asi luka sementara jenis luka lain memang

    sudah terkontaminasi berat dari awal dan membutuhkan debridement dan penutupan luka dini

    karena penutupan luka yang terlambat akan mengakibatkan infeksi lanjut. @ksisi dari luka bakar

    ekstensif hanya dapat dilakukan jika pasien telah selesai diresusitasi dan telah stabil dan

    perubahan fisiologis sudah tidak ada dan kembali ke normal, dan juga pasien masih mampu

    menghadapi trauma pembedahan lainnya. 5aktu yang ideal adalah pada periode kelima hingga

    kelima post luka bakar %Cambar %Cambar2a2a,,bb'.%&3' Pada luka bakar dengan luas H&;:

    eksisi dapat dijadwalkan lebih awal karena luka bakar kecil tersebut tidak merubah fisiologi

    tubuh secara signifikan

    Anastesi adalah hal yang harus diperhatikan dalam luka bakar dan dokter anestesi adalah anggota

    wajib dalam tim luka bakar. %&' #okter ahli anestesi dalam tim luka bakar harus ahli dalam, >a?

    resusitasi luka bakar pada fase akut dimana dibutuhkan manajemen jalan napas dan terkadang

    diperlukan intubasi, >b? diperlukan perubahan fisiologis dalam fase stabilisasi hipermetabolik

    saat bedah eksisi, dan >c? perubahan anatomis karena kontraktur luka bakar dandeformitas pada

    fase pembedahan rekonstruktif. Anastesi untuk luka bakar menjadi spesialisasi tesendiri dimana

    ahli anestesi harus aktif intensif dalam fase akut luka bakar dan harus mampu melakukan

    intubasi fiberoptik pada bedah korektif untuk deformitas fasial dan ser(ikal akibat luka bakar.

    Pembedahan dalam penutupan luka pada jenis luka lain kebanyakan dilakukan dibawah anesttesi

    regional atau local dan tidak dibutuhkan keahlian khusus dalam melakukannya %Cambar

    %Cambar9a9ad'. Perubahan fisiologis setelah luka bakar terjadi biasanya tidak terlalu terlihat

    bahkan setelah terjadi trauma mayor, kecuali syok hipo(olemik karena perdarahan yang dapat

    dikoreksi dengan transfuse darah. Gyatanya, pembedahan awal dibutuhkan pada berbagai luka

    traumatik untuk menghentikan pendarahan dan mengindari perburukan keadaan umum lain.

    Trauma jalan napas primer pada luka bakar

    rauma pada traktur respiratorius pada pasien luka bakar akut yang dapat terjadi, yaitu "

    rauma langsung karena panas hal ini utamanya terbatas pada traktus respiratorius bagian atas

    dan dapat menyebabkan edema laring sehingga diperlukan intubasi

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F3/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref18http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref19http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F3/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F4/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref18http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/?report=printable#ref19http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3495387/figure/F5/
  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    12/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Keterlibatan /at nonthermal pada traktus respiratorius akibat inhalasi gas toksik yang dapat

    menyebabkan asfiksia >contohnya karbon monoksida dan sianida? atau gas iritan >contoh klorin,

    ammonia, dll?. !aik pada kasus terjadinya inflamasi dan kerusakan mukosa jalan napas, jika tidak

    diobati dengan baik akan dapat menimbulkan kerusakan sekunder dan infeksi sehingga dapat

    menginfeksi bagian bawah jalan napas dan al(eolus.%+;+0'

    Infeksi dan status imun pada luka bakar

    Adanya perubahan nyata dalam penurunan kejadian syok hipo(olemik dan gagal ginjal akut yang

    dapat menyebabkan kematian disebabkan karena resusitasi yang baik dan manajemen cairan

    resusitasi yang efektif sehingga membuat infeksi sebagai faktor yang paling harus diperhatikan

    dalam luka bakar .%+2' nfeksi pada luka bakar tergantung dari luas area permukaan tubuh yang

    terkena luka bakar. Perkembangan dalam tatalaksana luka bakar pada decade terakhir ini secara

    signifikan mengurangi kejadian infeksi bakteri akibat luka bakar. Pruitt dkk.%+B' pada

    penelitiannya mengenai perubahan epidemiologi pada pasien dengan infeksi luka bakar

    menyadari bahwa selain bakteri, mikroorganisme baru seperti (irus dan jamur juga bertanggung

    jawab akan terjadinya sepsis pada luka bakar. Pneumonia adalah infeksi yang paling sering

    terjadi sebagai bagian dari sepsis sitemik pada luka bakar. Pada penelitian Pruitt dkk.,

    Staphylococcus aureusmenjadi penyebab 23: infeksi paru sementaraPseudomonashanya

    menyumbang &B:. nfeksi lainnya disebabkan oleh organism gram negati(e lainnya seperti

    leibsiella! "scherichia coli! SalmonelladanHaemophillus.

    idak terdapat perubahan signifikan apapuun pada statistic infeksi luka bakar akibat bakteri pada+; tahun terakhir setelah penelitan oleh Pruitt dkk., kecuali (irulensi organisme yang mengin(asi

    luka meningkat karena beberapa tipe S# aureusresisten terhadap metichillin >M.F.S.A.? dan

    Pseudomonasdanlebsiellaumumnya merupakan spesies penghasil en/im e$tended spectrum

    %-lactamase >@S!$?. Pada 3 tahun terakhir insidensi multidrug resistant &ram-negati'e

    bacilli(cetinobacter bomniijuga meningkat.

    In+'si Jaur ada lua aar

    Adanya infeksi jamur pada luka bakar secara luas dilaporkan oleh %+E' !ecker 5K dkk pada

    penelitian mereka ditahun && dan )andida albicansditemukan menjadi organisme kausatif

    utamanya. Pada penelitian terbaru di tahun +;&& oleh Sarabahi dkk,%+3' mengenai perubahan

    pola jamur pada infeksi luka bakar, )# albicansdigantikan oleh )andida nonalbicans,

    terutama )# kruseidan )# glabratadan(spergillus. Pada penelitian infeksi jamur yang sama,

    infeksi jamur dilaporkan terkait dengan tingginya tingkat mortalitas yaitu lebih dari 2;: dan

    resistant terhadap deri(ate a/ole kon(ensional.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    13/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Penyebab utama dari sepsis pada luka bakar in(asi(e adalah imunosupressi yang sangat besar.

    $uka bakar mempengaruhi komponen imun spesifik maupun non spesifik dalam system imun.

    Pertahanan nonspesifik terdiri dari sel fagosit yang menetap dan yang beredar dalam sirkulasi

    dan jumlah protein plasma yang memediasi respon inflamasi. Pada pasien luka bakar luas, sel

    fagosit polimorfonuklear >PMG polymorphonuclear? tidak mampu melakukan akti(itas

    kemotaktik, fagositik, dan mematikan sel intraseluler. 1al yang sama terjadi pada sisten

    fagosiutuk mononuclear yang tidak mampu melakukan fungsi fagositosis dan pengeluaran

    sitokinnya %+0+'. pada komponen spesifik di system imun, kemampuan respon imun

    termediasi sel cell-mediated immune response jelas berkurang terbukti dengan perpanjangan

    sur(i(al homograft pada pasien luka bakar.

    Fespon imunitas humoral juga berkurang sebagai akibat dari rendahnya konsentrasi serum

    semua bentuk immunoglobulin pada pasien dengan luka bakar berat. %00,02'

    idak hanya jumlah le(el immunoglobulin saja yang terlihat pada pasien luka bakar, sisa

    immunoglobulin yang beredar di sirkulasi juga secara kualitas pun berkurang. Produksi antibody

    celldependent berkurang dalam jangka waktu yang lama pada pasien dengan luka bakar luas

    karena defisiensi sekresi interleukin+regulated dan supresi faktor helper cellderi(ed yang

    dibutuhkan dalam diferensiasi menjadi sel! menjadi antibody secreting cells.%09' nsidensi

    tertinggi septicemia pada luka bakar terjadi pada &; hari pertama dimana titer serum

    immunoglobulin sangat kacau. $ebih mengejutkan lagi, pasien dengan trauma jaringan luas

    seperti e$tensi'e deglo'ing in*ury tidak mengalami penurunan imunitas sebesar yang terjadi pada

    pasien luka bakar.

    $'rai antiat'ri t*ial dan sist'i ada lua aar dan aitannya d'ngan 'nis lua lainnya

    $uka bakar seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dari awal berada dalam keadaan steril.

    1anya ditemukan organism yang terletak jauh dibagian dalam folikel rambut dan glandula

    sebasea. !eberapa organism ini dapat berkembang biak dan menuju permukaan kulit yang

    terbakar.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    14/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    15/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    dan tanda dan gejalanya sangat jelas, seperti gatal dan nyeri yang cukup berat hingga dapat

    mengganggu akti(itas rutin harian.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    16/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    dasar, namun berbeda karena pada luka bakar berdampak lebih berat ke status umum pasien dan

    dapat menjadi kunci penting dalam keberlangsungan hidup, deformitas, dan rehabilitasi pasien.

    DAFTA$ PUTA"A

    &. Mohil FS. Llassification of wounds. n" Sarabahi S, iwari K, editors. Principles and

    practice of wound care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers* +;&+. pp. 2+9+.

    +. !hattacharya S. @tiology and classification. n" Sarabahi S, iwari K, Coel A,

    editors. Principles and practice of burn care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers* +;&;.

    pp. +90B.

    0. artak A. Pathophysiology of !urn shock. n" Sarabahi S, iwari K, Coel A,

    editors. Principles and practice of burn care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers* +;&;.pp. 0E2&.

    2. #eodhar AK, Fana F@. Surgical physiology of wound healing" A re(iew. 4 Postgrad

    Med. &E*20"9+B. %PubMed" &;E2;E++'

    9. @thridge F, $eong M, Phillips $. 5ound healing. n" ouensend LM, !eauchamp F#, @(ers

    !M, MattoO K$, editors. Sabiston eOtbook of surgery. &3th ed. Philadephia" Saunders* +;;.

    pp. &&+&B.

    B. Arturson C. n" Lross reference from $ocal effects" Principles and Practice of burn

    management. &st ed. Setle 4A#, editor. Gew Qork" Lhurchill $i(ingstone* &B.

    E. 5erner S, Crose F. regulation of wound healing by growth factors and cytokines. Physiol

    Fe(. +;;0*30"309E;. %PubMed" &+3202&;'

    3. Kumar , Abbas AK, -austo G, Aster 4L. issue renewal, repair and regeneration. n" Kumar

    , Abbas AK, -austo G, Aster 4L, editors. Fobbins and Lotran. 3th ed. Pensyl(annia" Saunders*

    +;;. pp. &&+&B.

    . Sephel CL, 5oodward SL. Fepair, regeneration and fibrosis. n" Fubin @, Corstein -, Fubin

    F, Schwarting F, Strayer #, editors. FubinRs pathology. Llinicopathologic foundations ofmedicine. 2th ed. Philadephia" $ippincott 5illiams and 5ilkins* +;;&. pp. 39&&B.

    &;. Lhandrakant SS. Medicolegal aspects in burn injuries. n" Sarabahi S, iwari K, Coel A,

    editors. Principles and practice of burn care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers* +;&;.

    pp. 9&B+0.

    &&. LaisonRs 4S. reatment of burns. $ondon" Lhapman and 1all* &3&. pp. &29E.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    17/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    &+. 5illiams 5C, Phillips $. Pathophysiology of burn wound. n" 1erndon #G, editor. otal

    burn care. 5! Saunders Lo $td* &B. p. B2.

    &0. 4ensen AF, 1ughes 5!, Crewal 1. Secondary abdominal compartment syndrome in

    children with burns and trauma" A potentially lethal complication. 4 !urn LareFes. +;;B*+E"+2+B. %PubMed" &B9BB9EB'

    &2. Creenhalgh #C, 5arden C#. he importance of intraabdominal pressure measurements in

    burned children. 4 rauma. &2*0B"B39;. %PubMed" 3&32E&'

    &9. (y M@, Atweh GA, Palmer 4, Possenti PP, Pineau M, #6Aiuto M. ntraabdominal

    hypertension and abdominal compartment syndrome in burn patients. 4 rauma.+;;;*2"03E

    &. %PubMed" &&;;00&0'

    &B. 1obson KC, Qoung KM, Liraulo A, Palmieri $, Creenhalgh #C. Felease of abdominal

    compartment syndrome impro(es sur(i(al in patients with burn injury. 4 rauma. +;;+*90"&&+

    00. discussion &&002. %PubMed" &+2E3;0'

    &E. $atenser !A, Kowalern A, Kimball #, Lhakrin A, #ujo(ny G. A pilot study comparing

    percutaneous decompression with decompressi(e laparotomy for acute abdominal compartment

    syndrome in thermal injury. 4 !urn Lare Fehabil. +;;+*+0"&;9. %PubMed" &+;0+0B'

    &3. Kumar P. Surgical eOcision of burn wound and skin grafting. n" Sarabahi S, iwari K,

    editors. Principles and practice of wound care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers*

    +;&+. pp. &B+;E.

    &. erma PK. Anaesthesia for the thermally injured. n" Sarabahi S, iwari K,

    editors. Principles and practice of wound care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers*

    +;&+. pp. +;3++.

    +;. Camer 4P, 4enner 4, Parkhouse #A. Prediction of upper airway closure in inhalation

    injury. Mil Med. +;;9*&E;"BEE3+. %PubMed" &B&E0+;3'

    +&. Cueugniaud PQ, Larsin 1, !ertinMaghit M, Petit P. Lurrent ad(ances in the initial

    management of major thermal burns. ntensi(e Lare Med. +;;;*+B"3239B.%PubMed" &;;;3'

    ++. 1aponik @-. Fespiratory injury. n" 1aponik @-, Munster AM, editors. Smoke inhalation and

    burns. Gew Qork" McCraw1ill nc* &;.

    +0. 1aponik @-, Summer 5. Fespiratory complications in burned patient" Pathogenesis and

    spectrum of inhalation injury. 4 Lrit Lare. &3E*+"2.

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    18/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    +2. Pruitt !A., 4r Ad(ances in fluid therapy and the early care of the burn patient. 5orld 4

    Surg. &E3*+"&09;. %PubMed" 092++&'

    +9. Pruitt !A 4r. he diagnosis and treatment of infection in the burn patient. !urns ncl herm

    nj. &32*&&"E&. %PubMed" B9+990'

    +B. Pruitt !A, 4r, McManus A. he changing epidemiology of infection in burn patients. 5orld

    4 Surg. &+*&B"9EBE. %PubMed" &+;+B3'

    +E. !ecker 5K, Lioffi 5C, McManus A. -ungal burn wound infection. Arch

    Surg. &&*&+B"223. %PubMed" &39B02'

    +3. Sarabahi S, iwari K, Arora S, Lapoor M, Pandey A. Lhanging pattern of fungal infection

    in burn in a large burn unit in Asia. !urns. +;&+*03"9+;3.%PubMed" ++;09339'

    +. Arturson C. Geutrophil granulocyte function in se(erly burned patients. !urns ncl hermnj. &39*&&"0;&. %PubMed" 2;+EE2B'

    0;. Schmidt K, !ruchelt C, Kistler #, Koslowski $. phagocytic acti(ity of granulocyte anf

    al(eolar macrophages after burn injury measured by chemiluminescence. !urns ncl herm

    nj. &30*&;"E39. %PubMed" BB9+92+'

    0&. Stephan FG, Ayala A, 1arkema 4M, #ean F@, !order 4F, Lhaudhry 1. Mechanisms of

    immunosuppression following hemorrhage" #efecti(e antigen presentation by macrophages. 4

    Surg Fes. &3*2B"9909B. %PubMed" +E002&3'

    0+. Dembola M, =rac/ 5, Fuggiero . solation and functional characteristics of -cF and -cF

    human monocyte subsets. 4 mmunol. &32*&00"&+0.%PubMed" B+09+32'

    00. #aniels 4L, $arson #$, Abston S, Fit/mann S@. Serum protein profiles in thermal burns. 4

    rauma. &E2*&2"&0E9+. %PubMed" 2&0;;20'

    02. Munster AM, 1oacland 1L, Pruitt !A., 4r he effect of thermal injury on serum

    immunoglobulin. Ann Surg. &E;*&E+"B9. %PML#" PML&0E&BE'%PubMed" 92B23+'

    09. eodorc/yk 4A, Sparkes !C, Peters 54. Fegulation of gM production in thermally injured

    patients. !urns. &3*&9"+2&E. %PubMed" +9+E9&3'

    0B. Saffle F, Schnebly 5A. !urn wound care. n" Fichard F$, Staley M4, editors. !urn care and

    rehabilitation" Principles and Practice. Philadephia" -A #a(is Lompany* &2. pp. &&BE.

    Lhapter E.

    0E. Monafo 5-, -redman !. opical therapy for burns. Surg Llin Gorth Am. &3E*BE"&00

    29. %PubMed" 0922+B0'

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    19/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    03. Moncreif 4A, $indberg F!, Swit/er 5@, Pruitt !A. =se of topical antibacterial therapy in

    the treatment of burn wound. Arch Surg. &BB*+"993B9.%PubMed" 9;+09'

    0. Pruitt !A., 4r #iagnosis and treatment of infection in the burn patient" Presidential

    address. Arch Surg. &3B*&+&"&0++. %PubMed" 02+29'

    2;. $indberg F!, Moncreif 4A. he successful control of burn wound sepsis. 4

    rauma. &B9*9"B;&&B. %PubMed" 90&3&2B'

    2&. Stone 11, Kolb $#, Petit 4, Smith F!. he systemic absorption of antibiotic from the

    burned wound surface. Am Surg. &B3*02"B020. %PubMed" 9BE9+3'

    2+. Coel A. Post burn seNuelae and their management. n" Sarabahi S, iwari K,

    editors. Principles and practice of wound care. &st ed. Gew #elhi >ndia?" 4aypee Publishers*

    +;&+. pp. 2B39&9.

    !a'bar dan Tabel

    !a'bar )

    $uka bakar akibat air mendidih pada pasien luka bakar anak menunjukkan tiga /ona kerusakan 4ackson >a?

    Dona koagulasi, >b? Dona stasis, >c? Dona hiperemis

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    20/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    !a'bar *

    Proses

    penyembuhan

    pada luka bakar

    profunda dengan

    tujuan sekunder

    yaitu kontraktur

    dan skar hipertropi

    !a'bar +

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    21/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    Kasus trauma fasial berat yang membutuhkan perbaikan segera dan koreksi segera dilakukan sehingga

    memberikan hasil akhir postoperati(e yang sangat baik dengan skar minimal

    !a'bar ,

    >a? Kasus luka bakar profunda di paha rencana eksisi primer dan graft setelah E+ jam >b? 1asil post operasi

    setelah &; hari

    !a'bar -

  • 7/21/2019 Luka bakar Mengapa berbeda dengan luka lainnya-1.docx

    22/22

    an J Plast Surg

    an J Plast Surg

    Indian J Plast Surg. 2012 May-Aug; 45(2): 3643!3.

    >a? Kasus trauma akibat benda tajam dibagian ekstensor pergelangan tangan >b? #ilakukan eksplorasi dibawah

    anestesi regional dan semua tendon ekstensor dipisahkan >c dan d? endon ekstensor dikoreksi dan kulit

    ditutup. Pasien membutuhkan bidai dan fisioterapi post operatif