SELAMAT DATANG MAHASISWA KKN/KKT UNWIDHA KLATEN LPPM DALAM RANGKA PEMBEKALAN KKN/KKT UNWIDHA KLATEN_9-12 JULI 2018 Auditorium FKIP UNWIDHA Klaten 12 JULI 2018 I I 1 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten 57438 Po Box 168 Telp. (0272) 326000, 322363, 328842, Fax. (0272) 323288 website: www.unwidha.ac.id e-mail: [email protected]1
37
Embed
LPPM 1 Auditorium SELAMAT DATANG UNWIDHA … · SOSIOLOGI MASYARAKAT PEDESAAN LPPM Dr. H. Ronggo Warsito, M.Pd. ... ilmu tentang masyarakat SOSIOLOGI I I 6. SOSIOLOGI BACK 7 7. MASYARAKAT
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SELAMAT DATANGMAHASISWA KKN/KKT
UNWIDHA KLATEN
LPPM
DALAM RANGKA PEMBEKALAN KKN/KKT
UNWIDHA KLATEN_9-12 JULI 2018
Auditorium FKIP
UNWIDHA Klaten
12 JULI 2018
II
1
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara, Klaten 57438 Po Box 168
Desa terbentuk erat kaitannya dengan naluri alamiah untuk
mempertahankan kelompoknya,
melalui kekerabatan
Dalam masyarakat
kota kebutuhan
primer dihubungkan
dengan status sosial
dan gaya hidup
masa kini sebagai
manusia modern.
II
15
E. STRATIFIKASI DAN ARUS
GLOBALISASI
Stratifikasi sosial dapat dipengaruhi oleh kekuasaan dan peran yang terdapat dalam kedudukan sosial seseorang. Faktor-faktor yang menjadi ukuran atau kriteria sebagai dasar pembentukan dasar pelapisan sosial
yaitu, ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan, dan ukuran
ilmu pengetahuan.
BACK
16
16
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Di dalam sebuah desa biasanya terdapat
orang-orang yang dihormati, berpendidikan,
memiliki kekuasaan dan wewenang serta
memiliki kekayaan. Hal tersebut
mengindikasikan adanya lapisan-lapisan yang
akan terbentuk yang biasa disebut dengan
stratifikasi sosial.
BACK
17
17
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Lapisan yang terdapat dalam stratifikasi
sosial tersebut terbagi menjadi tiga bagian
yaitu lapisan atas, lapisan menengah, dan
lapisan bawah. Lapisan atas umumnya terdiri
dari orang-orang yang memiliki kekayaan,
kekuasaan dan wewenang. Sedangkan untuk
lapisan menengah terdiri dari orang-orang
yang terdidik, sementara untuk lapisan
bawah terdiri dari masyarakat miskin. BACK
18
18
19
19
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Arus globalisasi tidak luput menghampiri masyarakat dan sedikit banyak
memberikan dampaknya, tak terkecuali pada masyarakat pedesaan yang sering
dilukiskan sebagai masyarakat yang masih tradisional.
20
20
21
21
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
Arus globalisasi tidak luput menghampiri masyarakat dan sedikit banyak
memberikan dampaknya, tak terkecuali pada masyarakat pedesaan yang sering
dilukiskan sebagai masyarakat yang masih tradisional.
22
22
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
23
23
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
24
24
STRATIFIKASI DAN ARUS GLOBALISASI
(LANJUTAN)
• Masuknya alat-alat modern
dalam bidang pertanian sedikit
banyak memberikan dampak bagi
kehidupan di pedesaan.
25
25
26
Hubungan-
hubungan positif
antara manusia
Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-
anggotanya diikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah.
Bentuk paguyuban terutama dapat dijumpai di dalam keluarga, kelompok
kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.
Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan
dengan sebuah mesin.
Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang
berdasarkan ikatan timbal-balik, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam
suatu pabrik atau industri, dan sebagainya.
PENJELASAN
F. Masyarakat Paguyuban (Gemeinschaft) dengan
Masyarakat Patembayan (Gesellschaft)
27I
Masyarakat
Paguyuban
(Gemeinschaft)
Masyarakat
Patembayan
(Gesellschaft)
28
28
KITA BUKANLAH ORANG BESAR.
KITA TIDAK DAPAT MENGHASILKAN KARYA
BESAR.
NAMUN ...
KITA DAPAT MENGERJAKAN HAL-HAL YANG
KECIL DENGAN CINTA YANG BESAR
29
29
KISAH KELINCI DAN SI KURA-KURA
• Di suatu hari yang cerah, terlihat serius ke dua binatang dalam suatu pembicaraan. Kedua binatang itu adalah Kelinci dan Kura-kura.
• Keduanya memperdebatkan siapa sebenarnya yang larinya lebih cepat.
• Kedua binatang tersebut akhirnya membuat kesepakatan mengadakan kompetisi lari cepat.
• Keduanya menyepakati awal start dan garis finish.
• Keduanya sama-sama memberi aba-aba. “Satu, dua, yak!
• Kedua binatang itu sama-sama berlari cepat. Kira-kira berjalan 15 detik, kelinci berpikir, “Ngapaian saya harus berlari kencang, toh lawanku jauh lebih lamban.,” Akhirnya kira-kira mendapat 2/3 perjalanan mendekati finish, kelinci berhenti dan beristirahat di bawah pohon jati.
• Karena udara yang sejuk dan angin bergerak semilir, si kelinci tertidur.
30
30
KISAH KELINCI DAN SI KURA-KURA (lanjutan)
• Si Kura-kura yang menyadari bahwa dirinya lebih lamban dalam berlari, berusaha sekuat tenaga mempercepat larinya.
• Waktu berjalan kurang lebih 15 menit, Kura-kura melintasi pohon jati yang kebetulan seekor kelinci sedang tidur pulas.
• Mendenar suara Kura-kura yang sedang berlari, 5 menit kemudian bangunlah si Kelinci.
• Kelinci melihat Kura-kura hampir mendekati finish. Kelinci tancap gas, berlari sangat kencang. “Wus-wus.”
• Meskipun dengan kekuatan penuh dalam berlari, kelinci sudah terlambat, karena Kura-kura hanya dalam hitungan detik sudah sampai finish.
• Ternyata betul juga, dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Kura-kura tetap berlari dan sampailah ia di garis finish. “ Hore..., aku sudah sampai." Diambillah bendera di garis finish yang telah dipasang keduanya.
• Kelinci berusaha meraih bendera tersebut, tetapi sudah terlambat (Sumber: Ringkasan cerita dari Radio JPI FM, Senin, 14-12-2015, Pukul 01.30 WIB).
31
42
31
Ship
Mahasiswa KKN ibaratperson yang berada
di kapal yang bersama-sama
berusaha menjagakapal dari terpaanombak dan badaiyang cukup besar
32
32
“FORUM SILATURAHMI”
Kerja Tim (PARADE).MPG
33
33
T.E.A.M
Together
Everyone
Achieves
More
34
34
Sebaik-baik manusia,
adalah yang bermanfaat untuk orang lain
Lakukanlah SEKARANG,
karena esok belum tentu datang
dan kemarin tak pernah kembali
Sukses Mahasiswa KKN,
Sukses Unwidha Klaten
35
35
SELESAI
1
Terima Kasih
2
Matur Nuwun
4
Jazakumullah
Khoiron
Katsiron3
Thank for your
attention
Pembekalan Mahasiswa KKN/KKT
Kamis, 12 Juli 2018
KHOTIMAHI
I
96
36
36
Materi RujukanDwi Wilujeng. (2012). Masyarakat Pedesaan. (Makalah). https://blog.ub.ac.id/ mistikdwiwilujeng/2012/06/05/makalah-masyarakat-
pedesaan/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 05.20 WIB.
Erick Syaputra. (2016). Sosiologi Pedesaan Desa Pandu Senjaya. (Makalah).
https://ericksyaputra.wordpress.com/2016/05/10/makalah-sosiologi-pedesaan-desa-pandu-senjaya/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni
2018 Pukul 05.30 WIB.
Ferdinand Tonnies and Charles P. Loomis. (1960). Gemeinschaft and Gesellschaft dalam Reading in Sociology, editor Alfred Mc Clung
Lee, cetakan ke-5, Barnes & Noble College Outline Series.
Insani Ubay. (2015). Pergeseran Nilai Tradisional ke Nilai Modern. (http://insaniubay.blogspot.com/2015/12/pergeseran-nilai-
tradisional-ke-nilai.html Diunduh: Sabtu 30 Juni 2018 Pukul 06.00 WIB.)
Ismail Jeunib. (2010). Sosiologi Masyarakat Pedesaan. (Makalah). http://ismail-jeunib.blogspot.com/2010/02/makalah-sosiologi-
masyarakat-pedesaan.html Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 05.10 WIB.
Maurice Duverger. (2000). Sosiologi Politik (Penerjemah Daniel Dhakidae). Jakarta: Manajemen PT Raja Grafindo Persada.
Diterbitkan untuk Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.
Pradiana. (2010). Sosiologi Pedesaan. (Makalah).
(http://pradianap08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/makalah-sosiologi-pedesaan/ Diunduh: Sabtu, 30 Juni 2018 Pukul 06.30
WIB)
Soerjono Soekanto. (2001). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Warsito, R. (2012). Antropologi Budaya. Yogyakarta: Penerbit Ombak. http://penerbitombak.com/product/antropologi-budaya/
Diunduh: Jumat, 29 Juni 2018 Pukul 14.00 WIB.
Wiranata, I Gede A.B. (2005). Hukum Adat Indonesia, Perkembangannya dari Masa ke Masa. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.