Top Banner
BAB I KONSEP MEDIS A. Pengertian Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik T, 2007). Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya. Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen (Daniele gale, 2008). Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 1
35

Lp Tumor Mammae

Feb 01, 2016

Download

Documents

Fitriani Fitri

laporan pendahuluan tumor mamae
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lp Tumor Mammae

BAB I

KONSEP MEDIS

A. Pengertian

Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara

yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk

benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,

sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.

Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di

atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-

paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik T, 2007).

Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam

mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya. Normalnya, sel

yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah

mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus

menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk

tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru

itu bersifat karsinogen (Daniele gale, 2008).

Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang

dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut

dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan

besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akan

tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak

menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor

yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar

disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 1

Page 2: Lp Tumor Mammae

payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar

susu.

B. Etiologi

Belum ada penyebab spesifik tumor payudara yang diketahui, para

peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut

tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi

yang efektif untuk mencegah tumor payudara. Faktor-faktor resiko mencakup:

1. Tinggi melebihi 170 cm

Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker

payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja

membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang

diantaranya berubah ke arah sel ganas.

2. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)

3. Menarke dini. Resiko tumor payudara meningkat pada wanita yang

mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun.

4. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita

yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami tumor

payudara.

5. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.

6. Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat

menyebabkan tumor mammae. Oleh sebab itu tumor mammae lebih

banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

7. pernah mengalami radiasi didaerah dada.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 2

Page 3: Lp Tumor Mammae

C. Patofisiologi

Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan

cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak

mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.

Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan

proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal

dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak

menyebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan

secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh

dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi

sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:

1. Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi

bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya

kanker pada manusia.

Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun

samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini

tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut,

tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat

karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

2. fase insitu: 1-5 tahun

pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-

cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru,

saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 3

Page 4: Lp Tumor Mammae

3. fase invasi

Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui

membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.

Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa

minggu sampai beberapa tahun.

4. fase diseminasi: 1-5 tahun

Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke

tempat-tempat lain bertambah.

D. Manifestasi Klinis

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda

dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya

memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh

jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada

stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di

sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang

membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan

mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan / massa di payudara,

ada rasa sakit dapat juga tanpa rasa sakit, keluar cairan yang abnormal dari

puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin

juga bernanah), timbul kelainan kulit berupa perubahan warna atau tekstur

kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d'orange) pada payudara, puting

susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) dan

luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Gejala lainnya yang

mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran

atau bentuk payudara, kulit di sekitar puting susu bersisik atau ada lekukan

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 4

Page 5: Lp Tumor Mammae

pada kulit, puting susu tertarik ke dalam (retraksi puting susu) atau terasa gatal

atau pembengkakan salah satu payudara. Konsistensi payudara yang keras dan

padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm,

biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar

payudara.Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh. Pada

stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,

pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Setiap kelainan pada payudara harus

dipikirkan ganas sebelum kita buktikan tidak ganas.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium meliputi:

a. Morfologi sel darah

b. Laju endap darah

c. Tes faal hati

d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum

atau plasma

e. Pemeriksaan sitologik

Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan

yang keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang

keluar dari ekskoriasi

2. Mammografi

Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi

secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi

kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.

Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran

kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 5

Page 6: Lp Tumor Mammae

3. Ultrasonografi

Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat

pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit

dengan kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.

4. Thermography

Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae

atau mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena

peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.

5. Xerodiography

Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara

pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan

peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.

6. Biopsi

Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau

ganas, dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif

terhadap massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi

terapi.

7. CT. Scan

Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada

organ lain

8. Pemeriksaan hematologi

Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada

peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

F. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu metastase ke jaringan sekitar

melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 6

Page 7: Lp Tumor Mammae

G. Penatalaksanaan

Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non

pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara

mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari

luas, besar dan penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan

penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal.

1. Terapi kuratif :

a. Untuk kanker mamma stadium 0, I, II dan III

1) Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternatif

tomoorektomi + diseksi aksila

2) Terapi ajuran:

a) Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads

b) Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF

(Cyclophosphamide 100 mg/m2 dd po hari ke 1-14,

methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1 siklus diulangi tiap 4

minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP

(Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50

mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1 dan

8 untuk 6 siklus.

c) Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen

untuk 1-2 tahun

3) Terapi bantuan, roboransia,

4) Terapi sekunder bila perlu

5) Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan

(fisioterapi)

2. Terapi paliatif

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 7

Page 8: Lp Tumor Mammae

Untuk kanker mamae stadium III B dan IV :

a. Terapi utama

1) pramenopause, bilateral ovariedektomi

2) pasca menopause; 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2)

hormone resptor negative (kemoterapu dengan CMF atau CAF)

b. Terapi ajuran

1) operable (mastektomi simple)

2) inoperable (radioterapi)

c. Terapi bantuan; roboransia

d. Terapi komplikasi, bila ada :

1) patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat

patah

2) odema lengan: 1) deuretik, 2) pneumatic sleeve, 3) operasi

tranposisi omentum atau kondoleon,

3) Efusion pleura, 1) aspirasi cairan atau drainase bullae, 2)

bleomisin 30 mg dan teramisin 1000 mg, intra pleura

4) Hiperkalsemia : 1) deuretika dan rehidrasi, 2) kortikosteroid, 3)

mitramisin ¼-1/2 mg/kg BB IV

5) Nyeri, terapi nyeri sesuai WHO

6) Borok, perawatan borok

e. Terapi sekunder, bila ada.

H. Prognosis

Tujuan akhir dari suatu program ini bukan saja memperbaiki ketahanan

hidup, tetapi juga perbaikan penyembuhan sebab kanker yang diobatik pada

stasium dini dengan sendirinya menaikkan angka survival biarpun

penyembuhannya belum tentu tercapai.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 8

Page 9: Lp Tumor Mammae

I. Pencegahan

Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya

benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri.

Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum

menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.

Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada

payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak

terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,

lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau

keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua

payudara.

3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa

lagi.

4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,

dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan

telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.

Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada

ketiak kiri.

5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar

susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan

mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat

digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada

sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 9

Page 10: Lp Tumor Mammae

dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara

sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 10

Page 11: Lp Tumor Mammae

BAB II

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas

2. Keluhan utama ada benjolan pada payu dara dan lain-lain keluahan serta

sejak kapan, riwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah

diberikan), faktro etiologi/resiko.

3. Konsep diri mengalmi perubahan pada sebagian besar klien dengan kanker

mammae.

4. Pemeriksaan klinis

Mencari benjolan Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone

antara lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini

dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah

menstruasi + 1 minggi dari hari akhir menstruasi. Klien duduk dengan

tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag

lebih kurang sama tinggi.

a. Inspeksi

1) Simetris mammae kiri-kanan

2) Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan

kulit, tanda radang, peaue d’ orange, dimpling, ulserasi dan lain-

lain. Inspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan

diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di

bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang

tertinggal, dimpling dan lain-lain.

b. Palpasi

1) Kien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas

lapangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.

2) Konsistensi, banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas.

3) Pemebesaran kelenjar gerah bening (kelenjar aksila)

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 11

Page 12: Lp Tumor Mammae

4) Adakah metastase Nudus (regional) atau organ jauh)

5) Stadium kanker (system TNM UICC, 1987)

5. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan penunjang klinis

1) Pemeriksaan radiologi

a) Mammografi/USG Mamma

b) X-foto thoraks

c) Kalau perlu (Galktografi, Tulang-tulang, USG abdomen,

CT scan)

2) Pemeriksaan laboratorium

a) rutin, darah lengkap, urine

d) gula darah puasa dan 2 jpp

e) enzim alkali sposphate, LDH

f) CEA, MCA, AFP

g) Hormon reseptor ER, PR

h) Aktivitas estrogen/vaginal smear

2. Pemeriksaan sitologis

a) FNA dari tumor

b) Cairan kista dan pleura effusion

c) Secret putting susu

B. Diagnosa Keperawatan

Pra Operasi

1. Kecemasan berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan

kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan

kematian, pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan

tegangan, kelelahan, mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan

tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri, stimulasi

simpatetik.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 12

Page 13: Lp Tumor Mammae

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan

berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan

kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya,

pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikiuti

intruksi/pencegahan komplikasi.

Post Operasi

1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan,

interupsi saraf, diseksi otot

2. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan

hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi

khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung,

kurangnya rasa kecap, nausea), emotional distress, fatigue,

ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan

intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap, kehilangan selera, berat

badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot

dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal cramping

3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan

tubuh sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi,

prosedur invasive pembedahan

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pembedahan,

efek radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake

nutrisi dan anemia

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, gangguan

neuromuscular, nyeri.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 13

Page 14: Lp Tumor Mammae

C. Intervensi Keperawatan

Pre Operasi

a. Kecemasan berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk

interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan,

mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik.Diagnosa

Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Kecemasan berhubungan dengan

Faktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi

DO/DS:

- Insomnia

NOC :- Kontrol kecemasan- Koping Setelah dilakukan asuhan selama ……………klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil: Klien mampu

mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik

NIC :

Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

Gunakan pendekatan yang menenangkan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama

prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan dan

mengurangi takut Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan

prognosis Libatkan keluarga untuk mendampingi klien Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik

relaksasi

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 14

Page 15: Lp Tumor Mammae

- Kontak mata kurang- Kurang istirahat- Berfokus pada diri sendiri- Iritabilitas- Takut- Nyeri perut- Penurunan TD dan denyut

nadi- Diare, mual, kelelahan- Gangguan tidur- Gemetar- Anoreksia, mulut kering- Peningkatan TD, denyut

nadi, RR- Kesulitan bernafas- Bingung- Bloking dalam pembicaraan- Sulit berkonsentrasi

untuk mengontol cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan

kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi Kelola pemberian obat anti cemas:........

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 15

Page 16: Lp Tumor Mammae

b. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi,

misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi,

tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi.Diagnosa

Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Kurang PengetahuanBerhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

DS: Menyatakan secara verbal adanya masalahDO: ketidakakuratan

mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai

NOC: Kowlwdge : disease

process Kowledge : health

BehaviorSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:Pasien dan keluarga

menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga

NIC :

Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal

ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang

tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan

cara yang tepat Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan

pasien dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan

second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 16

Page 17: Lp Tumor Mammae

mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

cara yang tepat

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 17

Page 18: Lp Tumor Mammae

Post Operasi

a. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.Diagnosa

Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan

DS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan

nyeri - Tingkah laku berhati-hati- Gangguan tidur (mata

sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit

(penurunan persepsi waktu, kerusakan proses

NOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,

relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,

berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 18

Page 19: Lp Tumor Mammae

berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

Tidak mengalami gangguan tidur

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 19

Page 20: Lp Tumor Mammae

b. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker,

konsekuensi khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), emotional

distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa

kecap, kehilangan selera, berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot dan lemak

subkutan, konstipasi, abdominal cramping.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 20

Page 21: Lp Tumor Mammae

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 21

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba

setelah makanDO:- Diare- Rontok rambut yang

berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah

NOC:a. Nutritional status:

Adequacy of nutrientb. Nutritional Status :

food and Fluid Intakec. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator:

Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron binding

capacity Jumlah limfosit

Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori

dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan

kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan

konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen

makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.

Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan

cavitas oval

Page 22: Lp Tumor Mammae

c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (efek

kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasive pembedahan.

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 22

Page 23: Lp Tumor Mammae

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Risiko infeksi

Faktor-faktor risiko : - Prosedur Infasif- Kerusakan jaringan dan

peningkatan paparan lingkungan

- Malnutrisi - Peningkatan paparan

lingkungan patogen - Imonusupresi - Tidak adekuat pertahanan

sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)

- Penyakit kronik- Imunosupresi- Malnutrisi- Pertahan primer tidak

adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik)

NOC : Immune Status Knowledge : Infection

control Risk controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama…… pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: Klien bebas dari tanda

dan gejala infeksi Menunjukkan

kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Menunjukkan perilaku hidup sehat

Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal

NIC : Pertahankan teknik aseptif Batasi pengunjung bila perlu Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan

petunjuk umum Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi

kandung kencing Tingkatkan intake nutrisi Berikan terapi antibiotik:................................. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Pertahankan teknik isolasi k/p Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,

panas, drainase Monitor adanya luka Dorong masukan cairan Dorong istirahat Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 23

Page 24: Lp Tumor Mammae

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 24

Page 25: Lp Tumor Mammae

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, gangguan neuromuscular, nyeri.Diagnosa

Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan : Tirah Baring atau

imobilisasi Kelemahan menyeluruh Ketidakseimbangan

antara suplei oksigen dengan kebutuhan

Gaya hidup yang

dipertahankan.

DS: Melaporkan secara

verbal adanya kelelahan atau kelemahan.

Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

DO :

Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi

NOC : Self Care : ADLs Toleransi aktivitas Konservasi eneergiSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil : Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri

Keseimbangan aktivitas dan istirahat

NIC :

Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi

secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

(takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)

Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik

dalam merencanakan progran terapi yang tepat. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang

mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai

dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber

yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti

kursi roda, krek Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 25

Page 26: Lp Tumor Mammae

terhadap aktifitas Perubahan ECG :

aritmia, iskemia

Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan

penguatan Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 26

Page 27: Lp Tumor Mammae

Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 27