I. Konsep Keperawatan Keluarga1.1 DefinisiKeluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial
dari tiap anggota keluarga (Duvall & Logan, 1986).Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Bailon & Maglaya1978). Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
1.2 Bentuk keluarga1) Tradisional :a. The nuclear
family(keluarga inti)Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak.b. The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri
(tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumahc. Keluarga
usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan
anak sudah memisahkan dirid. The childless familyKeluarga tanpa
anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanitae. The extended family(keluarga
luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman,
tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)f. The single-parent
family(keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang
tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang
berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan
orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota
keluarga pada saat akhir pekan (week-end).h. Multigenerational
familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumahi. Kin-network familyBeberapa
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama.
Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)j. Blended
familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnyak. The
single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati2)
Non Tradisional :a. The unmarried teenage motherKeluarga yang
terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikahb. The stepparent familyKeluarga dengan orangtua tiric.
Commune familyBeberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersamad.
The nonmarital heterosexual cohabiting familyKeluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahane. Gay and
lesbian familiesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)f.
Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentug. Group-marriage
familyBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknyah. Group
network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknyai. Foster familyKeluarga
menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu
sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinyaj. Homeless
familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mentalk. GangSebuah bentuk
keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
1.3 Tahap Perkembangan KeluargaMenurut Friedman (1998), tahap
perkembangan keluarga di bagi menjadi :1) Pasangan baru (keluarga
baru)Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki
dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :a. Membina
hubungan intim yang memuaskanb. Membina hubungan dengan keluarga
lain, teman, kelompok sosialc. Mendiskusikan rencana memiliki
anak2) Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)Keluarga yang
menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak
pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :a.
Persiapan menjadi orang tuab. Adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan keluargac.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan3) Keluarga
dengan anak pra-sekolahTahap ini dimulai saat kelahiran anak
pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun :a.
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa amanb. Membantu anak untuk
bersosialisasic. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara
kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhid. Mempertahankan
hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)e. Pembagian waktu untuk
individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)f. Pembagian
tanggung jawab anggota keluargag. Kegiatan dan waktu untuk
stimulasi tumbuh dan kembang anak4) Keluarga dengan anak
sekolahTahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah
mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat
sibuk :a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan
lingkunganb. Mempertahankan keintiman pasanganc. Memenuhi kebutuhan
dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga5) Keluarga dengan
anak remajaDimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak
meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas
anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih
besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :a. Memberikan
kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominyab. Mempertahankan
hubungan yang intim dalam keluargac. Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan
dan permusuhand. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga6) Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)Tahap ini
dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung
dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :a. Memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besarb. Mempertahankan keintiman
pasanganc. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tuad. Membantu anak untuk mandiri di masyarakate.
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga7) Keluarga usia
pertengahanTahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu
pasangan meninggal :a. Mempertahankan kesehatanb. Mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anakc.
Meningkatkan keakraban pasangan
8) Keluarga usia lanjutTahap terakhir perkembangan keluarga ini
dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah
satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal :a.
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkanb. Adaptasi dengan
peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatanc. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling
merawatd. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakate. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
1.4 Struktur Keluarga1) Patrilineal : keluarga sedarah yang
terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalur ayah2) Matrilineal : keluarga
sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu3)
Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah ibu4) Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah suami5) Keluarga kawinan : hubungan suami
istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.
II. Konsep Teori Kasus2.1 DefinisiHipertensi didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smith Tom, 1995).
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan
sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003).
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara
95 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105
dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115
mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan
diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik
(Smith Tom, 1995).Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua
angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada
saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari
120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah
tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke
atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.2.2 Klasifikasi
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai
140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg
dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini
sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya
usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik
terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan menurun drastis.Hipertensi berdasarkan
penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis:1. Hipertensi primer atau
esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya
(terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh hipertensi).2.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai
akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa
perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui,
maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%,
penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB). Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah
feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan
hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah
raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali normal.Beberapa penyebab terjadinya
hipertensi sekunder:1. Penyakit Ginjal2. Kelainan Hormonal3.
Obat-obatan4. Penyebab Lainnya2.3 EtiologiFaktor risiko hipertensi
adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai penderita maka
dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah
tinggi yang lebih berat lagi. Ada faktor risiko yang dapat
dihindari atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat dihindari (MKI
2000 : 58)Faktor risiko yang tidak dapat dihindari atau diubah
adalah :1. keturunan/genetik2. suku bangsa 3. umur.
Faktor risiko yang dapat dihindari :1. makanan yang mengandung
lemak dan kolesterol tinggi2. garam, makanan asin atau yang
diasinkan3. buah durian4. minuman alkohol yang berlebihan5. makanan
dan minuman yang mengandung bahan pengawet6. rokok, kopi7.
kegemukan (obesitas) 8. stress
2.4 Tanda dan GejalaMenurut Tom Smith. 1986 : 144, yaitu:1.
serangan pusing2. kekakuan3. kehilangan keseimbangan4. sakit kepala
pagi hari5. penglihatan yang memburuk6. Kelumpuhan anggota badan,
khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka, atau salah
satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda
peringatan adanya stroke 7. Terengah-engah pada waktu bekerja
dengan rasa sakit pada dada yang menjalar ke rahang, lengan,
punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan nyeri
dada8. Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih
banyak serta lebih sering mengeluarkan urin siang hari dapat
menjadi tanda pertama gangguan ginjal.
2.5 KomplikasiKomplikasi yang mungkin timbul akibat hipertensi
antara lain:1. gangguan jantung2. gangguan peredaran darah otak /
stroke3. gangguan penglihatan4. gangguan ginjal
2.6 Penatalaksanaan1. Penanganan hipertensi secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penatalaksanaan non
farmakologis dan farmakologis (MKI 2000 : 60).a. Pengobatan
farmakologisObat penurun tekanan darah tinggi:1). Diuretik :
Hidrochlortiasid,Furosemid dll. 2). Betabloker :Proparnolol,
dll.3). Alfabloker : Prazosin dll.4). Penghambat ACE : Kaptopril
dll.5). Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)b.
Pengobatan non farmakologis1) menurunkan berat badan 2) mengurangi
asupan garam3) menghindari merokok, minum alkohol dan
hiperlipedemia4) mengurangi stress2. Pencegahan hipertensia. Olah
raga teraturb. Diet rendah garam, rendah lemak dan rendah
kolesterolc. Menghindari merokokd. Menghindari minum alkohol e.
Menghindari stress
III. Asuhan Keperawatan1 Pengkajiana) Pengumpulan dataMerupakan
informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status
kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada
anggota keluarga meliputi:b) Struktur dan sifat anggota keluarga,
anggota anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.c)
Data demografi.d) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan
tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu senggang.e) Faktor
sosial budaya dan ekonomif) Faktor lingkungang) Perumahanh)
Fasilitas social dan lingkungani) Fasilitas transportasi dan
kesehatanj) Riwayat kesehatan
2 Analisa dataAnalisa data bertujuan untuk mengetahui masalah
kesehatan yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat
menggunakan Typologi masalah dalam family healt care. Permasalahan
dapat dikategorikan sebagai berikut :Ancaman kesehatan adalah
keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan atau
kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.1) Riwayat penyakit
keturunan dari keluarga seperti hipertensi2) Masalah nutrisi
terutama dalam pengaturan dietKurang atau tidak sehat adalah :
kegagalan dalam memantapkan kesehatan.Contoh:1) Adakah didalam
keluarga yang menderita penyakit hipertensi2) Siapakah yang
menderita penyakit hipertensic) Krisis adalah : saat- saat keadaan
menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga dalam hal
penyesuaian maupun sumber daya mereka.
3). Penentuan prioritas masalahDidalam menentukan prioritas
masalah kesehatan keluarga menggunakan sistim scoring berdasarkan
tipologi masalah dengan pedoman sebagai berikutCara membuat skor
penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga
:NoKRITERIASKORBOBOT
1Sifat masalah Aktual (Tidak/kurang sehat) Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera3211
2Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah Sebagian Tidak dapat
2102
3Potensi masalah untuk dicegah Tinggi Sedang Rendah3211
4Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada
masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani Masalah tidak
dirasakan2101
Skoring :1) Tentukan skor untuk tiap kriteria2) Skor dibagi
dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bob3) Jumlahkanlah
skor untuk semua criteria 4) skor tertinggi 5 sama dengan seluruh
bobot
Penjajakan pada tahap keduaTahap ini menggambarkan sampai dimana
keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan
dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg
dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.
Pada tahap kedua menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk
melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah
yang dihadapi .Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehatan dan keperawatan, maka dapat dirumuskan
diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga yang menderita
penyakit hipertensi antara lain :1) Ketidak sanggupan keluarga
mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidaktahuan tentang gejala hipertensi2) Ketidaksanggupan keluarga
dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat
untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan3) Ketidak mampuan merawat
anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat
penykit hipertensi .4) Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak
dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.5)
Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS.,dana
sehat dan tidak memahami manfaatnya.Adapun diagnosa keperawatan
yang berhubungan pengaturan diet pada klien hipertensi adalah :1)
Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.2) Ketidak sanggupan
keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi
penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengaturan diet yang benar.3) Ketidakmampuan untuk
penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makanan
dalam jumlah yang tepat.4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan
rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung garam5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat
tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahan
tentang manfaat tanaman obat tersebut.
PerencanaanRencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan
tindakan keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 )Rencana
tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan khusus diet pada
klien hipertensi adalah :1) Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi
sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang
benar.a) TujuanKeluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi
anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.b) Kriteria
hasili. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas
pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.ii.
Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai
anjuran.c) Rencana tindakanBeri penjelasan kepada keluarga cara
pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi.i. Beri
penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan
makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .d) Rasionali.
Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
peresepsi yang negatif sehingga dapat dijadikan motivasi untuk
mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensiii.
Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang
rendah garam.2). Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk
mengatur diet terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat
dari pengaturan dieta) TujuanKeluarga dapat memahami tentang
manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensib) Kriteria hasili.
Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi
klien hiperetensiii. Keluarga dapat menyediakan makanan khusus
untuk klien hipertensic) Rencana tindakani. Beri penjelasan kepada
keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.ii.
Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.d)
Rasionalisasii. Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu
melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensiii.
Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita
hipertensi.3).Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus
bagi penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar a) TujuanKeluarga
mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.b)
Kriteria hasili. Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus
untuk penderita hipertensi.ii. Keluarga mampu menyajikan makanan
dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi.c) Rencana tindakani.
Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan
makanan untuki klien hipertensi.ii. Beri penjelasan kepada klien
dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien
hipertensi.iii. Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga
untuk memnbuat makanan dengan jumlah yang tepat.d) Rasionalisasi.i.
Dengan diberikan penjelasan diharapkanklien dan keluarga dapat cara
pengolahan makanan untuk klien hipertensi.ii. Diharapkan klien
dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.iii. Dengan
diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang
tepat kilen dan keluarga mampu menjalankan /melaksanakaannya
sendiri.4). Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi
penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam.a) TujuanSeluruh anggota keluarga membiasakan diri
setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah garam.b) Kriteria
hasili. Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang
rendah garamii. Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan
yang banyak mengandung garam.iii. Klien dan keluarga mau berubah
kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.c)
Rencana tindakan.i. Beri penjelasan kepada klien dan keluarga
tentang pengaruh garan terhadap klien hipertensi.ii. Beri
penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak
mengandung garam.iii. Beri motivasi kepada klien dan keluarga
bahwamereka mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut
yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.d) Rasionali.
Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang
pengaruh garam terhadap klien hipertensiii. Diharapkan klien dan
keluarga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung
garam.iii. Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau
merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi sehat5).
Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat keluarga
berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman obat
keluarga.a) TujuanDiharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan
sumber tanaman obat keluarga.b) Kriteria hasilKlien dan keluarga
dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk pengobatan
hipertensic) Rencana tindakanBeri penjelasan kepada klien dan
keluarga manfaat Toga.Beri penjelasan kepada klien keluarga macam
dan jenis tumbuhan /tanaman yang dapat membantu menurunkan tekanan
darah Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha
memiliki tanaman obat keluarga .d) Rasionali. Agar klien dan
keluarga dapat memahami manfaat Toga.ii. Klien dan keluarga dapat
mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah.iii.
Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat
tersebut kapan saja diperlukan. PelaksanaanPelaksanaan asuhan
keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai
rencana yang telah disusun.Pada peleksanaan asuhan keperawatan
keluarga dapat dilaksanakan antara lain :1). Deteksi dini kasus
baru.2). Kerja sama lintas program dan lontas sektoral3). Melakukan
rujukan4). Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas,
1992 :6)EvaluasiPenilaian adalah tahap yang menentukan apakah
tujuan tercapai (out put ) dan penilaian selalu berkaitan dengan
tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan
porses.Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa
dimensi ;1). Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita
memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.2). Bila evaluasi
digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat
dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.3). Kecocokan
(Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.4). Kecukupan
(Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97
)
IV. Daftar PustakaMansjoer A, dkk (2001), Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 1, Media Aesculapius, JakartaBrunner &
Suddart, (2003), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta :
EGCLab UPF Ilmu Penyakit Dalam (1994), Pedoman Diagnosis dan terapi
Ilmu Penyakit Dalam, RSDS, Surabaya.Soeparman Waspadji, (1997),
Ilmu Penyakit Dalam, JakartaEffendi, Nasrul, 1998. Dasar
Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II . Jakarta : EGC.
Moerdono, Prof.Dr. 1994. Masalah hipertensi . Jakarta: Bhrata
Karya Aksara.Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien
hipertensi . Jakarta : EGCStanhope Marcia dan Ruth N, 1997.
Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi
dan penyuluhan .Jakarta : EGC.Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses
keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.
Jakarta : EGC.