38
I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama Kepala Keluarga: Tn. DNama Responden: FAlamat lengkap : Ds.
Karang Tengah RT1 RW4 KembaranBentuk Keluarga: Extended family
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumahNoNamaStatusL/PUsiaPendidikanPekerjaanKet
1Ny. KNenekP60SDIbu Rumah tangga
2.Tn. DKK (paman)L45SDBuruh Pasir
3Ny. SBibi P273 SMAKaryawan Pabrik
4Ny. KuBibiP18SMPKaryawan Pabrik
5FKeponakan P21SMAKaryawan PabrikResponden
6LKeponakan, anak Ny. SP2,5--
7Tn. ASuami Ny. SL28SMPSupir
Kesimpulan : Keluarga F merupakan keluarga besar atau extended
family.
II. STATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
Laporan ini disusun berdasarkan kasus yang diambil dari seorang
perempuan berusia 21 tahun yang menjalani pengobatan di Puskesmas 1
Sokaraja.
B. IDENTITAS PENDERITANama:FUmur:21 tahunJenis
kelamin:PerempuanStatus: Belum menikahAgama: IslamSuku
:JawaKewarganegaraan: IndonesiaPekerjaan:Karyawan PabrikPendidikan:
SMAPenghasilan/bulan: Rp 750.000,00Alamat: Desa Karang Tengah Rt 01
Rw 04 KembaranTanggal periksa:1 November 2012A. ANAMNESIS1. Keluhan
Utama : Panas2. Riwayat Penyakit Sekarang :Onset: 4 hari yang lalu
sebelum masuk puskesmasKuantitas: semakin lama semakin
memberatKualitas: Mengganggu aktivitasFaktor memperberat: Jika
beraktivitasYang memperingan: Obat-obatan dari dokterGejala
penyerta: mual, nyeri ulu hati, kembung, lemas, pusing, tidak nafsu
makan 3. Riwayat Penyakit Dahulua. Riwayat penyakit yang sama:
disangkalb. Riwayat penyakit jantung: disangkalc. Riwayat diabetes
mellitus: disangkald. Riwayat hipertensi: disangkale. Riwayat
mondok: disangkalf. Riwayat alergi obat/makanan: telurg. Riwayat
pengobatan: pengobatan sakit gigih. Riwayat trauma: disangkal4.
Riwayat Penyakit Keluargaa.Keluhan yang sama dengan anggota
keluarga lain : disangkal5. Riwayat Sosial dan Exposurea.
Community: Rumah pasien berada di daerah pemukiman yang padat
penduduk dengan jarak rumah yang satu dengan rumah yang lainnya
berdekatan. Pasien tinggal tidak bersama dengan kedua orang tuanya,
melainkan dengan keluarga besarnya, yaitu nenek dari bapak, paman
dari bapak, kedua bibi dari bapak, dan sepupunya.b. Home: Rumah
keluarga F terdiri dari 5 ruangan. Terdiri dari 3 kamar tidur
berukuran 2 m x 2 m , 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga berukuran 4 m
x 3 m, 1 dapur berukuran 5 m x 2 m. Sumber air diambil dari sumur
yang terletak dibelakang rumah. Jarak septik tank dengan sumber air
5 m. Tidak semua ruangan terdapat ventilasi. Di ruang tamu terdapat
3 jendela , ruang keluarga terdapat 1 jendela, kamar tidur terdapat
1 ventilasi, dan dapur tidak terdapat ventilasi. Pancahayaan lampu
kalau malam kurang. Sehingga secara umum rumah ini belum dikatakan
sehat.c. Hobby: Menonton tvd. Occupational: Karyawan pabrike.
Personal habit: Pasien memiliki kebiasaan makan makanan pedas dan
asam serta jajan di pinggir jalan dan memanjangkan kuku.f. Diet :
Pasien suka makanan yang asam dan pedasg. Drug: Obat dari dokter
gigi6. Riwayat Gizi :Pasien dalam kesehariannya tinggal bersama
keluarganya. Pasien makan sebanyak 2-3 kali sehari. Terkadang makan
hasil masakan nenek atau membeli makan diluar. Menu makanan yang
biasa dikonsumsi adalah nasi, lauk pauk seperti tahu, tempe, telur
dan sayur-sayuran. 7. Riwayat Psikologi:Pasien termasuk orang agak
pendiam. Pasien relatif lebih sering menyimpan masalahnya sendiri.
Namun, untuk mengantisipasinya, pasien terkadang menceritakan
masalah pribadinya teman dekatnya. 8. Riwayat Ekonomi :Pasien
berasal dari keluarga ekonomi kelas menengah ke bawah. Pekerjaan
nenek sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan pamannya sebagai buruh
angkut pasir dan supir, pekerjaan bibinya sebagai karyawan pabrik
sama seperti pasien.9. Riwayat Demografi :Hubungan antara pasien
dengan keluarganya dapat dikatakan kurang harmonis. Hal tersebut
dapat terlihat dari kurang tebukanya pasien terhadap
keluarganya.10. Riwayat Sosial : Penyakit yang diderita pasien
dirasakan mengganggu aktivitas karena pasien menjadi tidak bisa
bekerja dan hanya ingin berbaring/istirahat. Pasien kurang
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 11. Review of
System:a. Keluhan Utama: Pusingb. Kulit: Warna kuning langsat c.
Kepala: Simetris, ukuran normald. Mata: Edema palpebra (-/-),
konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)e.
Hidung: Simetris, nafas cuping hidung (-), discharge (-)f. Telinga:
Pendengaran jelas, keluar cairan (-)g. Mulut: Bibir pucat (+),
Sariawan (-), mulut kering (+), lidah kotor (+)h. Tenggorokan:
sakit menelan (-)i. Pernafasan: sesak nafas (-), mengi (-), batuk
(-)j. Sistem Kardiovaskuler: nyeri dada (-)k. Sistem
Gastrointestinal: mual (+), muntah (-), kembung (+), nyeri perut
bagian atas (+), BAB (+) normal, nafsu makan menurun (+)l. Sistem
Muskuloskeletal: lemas (+), m. Sistem Genitourinaria: buang air
kecil normaln. Ekstremitas : Atas :bengkak (-), luka (-)
Bawah:bengkak (-), luka (-)B. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan
UmumTampak lemah, kesadaran compos mentis, dan status gizi baik.2.
Tanda Vital a. Tekanan darah: 120/80 mmHgb. Nadi: 78 x/menit,
regularc. RR: 20 x /menitd. Suhu: 37O C3. Status gizia. BB : 40
kgb. TB : 155 cmc. IMT : 19,55 kg/m2Kesan status gizi : baik4.
Kulit : sianosis (-), turgor kulit kembali cepat (< 1 detik),
ikterus (-)5. Kepala : bentuk kepala normal, pusing (+)6. Mata :
edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-), air mata (-), mata cekung (-/-)7. Telinga : bentuk normal,
sekret (-/-)8. Hidung : napas cuping hidung (-), sekret (-/-)9.
Mulut : bibir pucat (+), mulut kering (+), lidah kotor (+)10.
Tenggorokan : hiperemis (-)11. Leher : deviasi trakea (-),
pembesaran kelenjar limfe (-)12. Thoraks : bentuk simetris normal,
benjolan (-), retraksi (-)Cor Inspeksi : bentuk dada normal
simetris, benjolan (-), jejas (-), lesi (-)Auskultasi : bunyi
jantung normal (S1>S2), bising (-), denyut jantung
regulerPalpasi : nyeri tekan (-), thrill (-)Perkusi : Batas atas
kiri :SIC II LMC sinsitra Batas atas kanan :SIC II LPS dextraBatas
bawah kiri :SIC V LMC sinistraBatas bawah kanan :SIC IV LPS
dextraPulmo :Inspeksi:Dinding dada simetris pada saat statis dan
dinamis, retraksi tidak ada, ketinggalan gerak tidak
adaPalpasi:Simetris, vokal fremitus kanan sama dengan kiri,
ketinggalan gerak tidak adaPerkusi:Sonor kedua lapang
paruAuskultasi:Suara dasar: vesikuler kanan dan kiri Suara tambahan
tidak didapatkan13. Punggung : skoliosis (-), kifosis (-), lordosis
(-)14. Abdomen : Inspeksi:Perut datar, simetris, venektasi tidak
ada, sikatrik tidak ada, tidak tampak massa.Auskultasi:Terdengar
suara bising usus normalPalpasi:hepar dan lien tidak teraba, defans
muskular tidak ada, tidak teraba massa, ballotemen tidak ada,
buli-buli tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+).
Perkusi:hipertimpani diseluruh kuadran abdomen, nyeri ketok
costovertebra (-)15. Genitalia : tidak dilakukan16. Anorektal :
tidak dilakukan17. Ekstremitas :Superior : Edema (-/-), jejas
(-/-), akral dingin (-/-)Inferior: Edema (-/-), jejas (-/-), akral
dingin (-/-)18. Pemeriksaan NeurologikFungsi Luhur: dalam batas
normalFungsi Vegetatif: dalam batas normalFungsi Sensorik: dalam
batas normalFungsi motorik: K 5555 5555 T N N RF + + RP - - 5555
5555 N N + + - -
19. Pemeriksaan PsikiatrikPenampilan: sesuai umur, perawatan
diri cukup Kesadaran: kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos
mentisAfek: appropriatePsikomotor: normoaktifInsight: baik
C. PEMERIKSAAN PENUNJANGDisarankan untuk melakukan pemeriksaan
penunjang:Laboratorium (darah lengkap), kultur darah atau urin,
pemeriksaan darah tepi
D. RESUMEPenderita F usia 21 tahun datang ke Puskesmas 1
Sokaraja dengan keluhan panas sudah 4 hari sebelum masuk puskesmas
dan disertai mual, pusing, lemas, nyeri ulu hati, tidak nafsu
makan, dan perut kembung. Awalnya demam hanya gelemeng tetapi lama
kelamaan semakin memberat dan dirasakan terutama pada sore sampai
malam hari. Sehari sebelum masuk puskesmas, pasien pingsan sepulang
dari kerja. Pasien merasakan keluhan setelah mengkonsumsi makanan
pedas. Pasien tinggal dalam satu rumah bersama nenek, paman, kedua
bibi, dan sepupunya. Diagnosis pasien adalah demam tifoid. Kondisi
psikologi keluarga kurang baik. Status ekonomi pasien termasuk
kelas menengah ke bawah. Pasien juga mempunyai kebiasaan makan
makanan pedas dan asam serta senang memanjangkan kuku. Rumah pasien
kurang memenuhi kriteria rumah sehat, seperti jarak septic tank
dengan sumber air minum hanya 5 m, ventilasi kurang, pencahayaan
kurang.E. DIAGNOSTIK HOLISTIK1. Aspek Personal Pasien mengeluh
panas yang hilang timbul dan sudah berlangsung selama 4 hari.Idea :
pasien berpendapat bahwa penyakit yang dialaminya dapat segera
disembuhkan.Concern : pasien mengaku merasa lemas dan pusing dan
hanya mampu berbaring/istirahat, sehingga tidak bisa beraktivitas
(produktivitas menurun). Expectacy : pasien mempunyai harapan
segera sembuh dari penyakitnya.Anxiety : Pasien takut akan kondisi
kesehatannya. Kedaan ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari
terutama dalam pekerjannya di pabrik.
2. Aspek Klinis Diagnosis: Demam tifoidDiff diagnosis: dengue
fever, malaria, Infeki Saluran KemihGejala klinis: demam, mual,
perut sakit dan kembung, pusing, lemas, nafsu makan menurun
3. Aspek Faktor Risiko Intrinsik Individua. Kebiasaan pasien
senang makan makanan yang pedas dan asam serta jajan di pinggir
jalan.b. Kebiasaan pasien yang senang memanjangkan kuku menjadi
tempat berkembangnya mikroorganisme.
4. Aspek Faktor Risiko Ekstrinsik Individua. Sumber air yang
digunakan di rumah pasien berdekatan dengan septik tank, yaitu 5
meter.b. Pendidikan anggota keluarga lain tergolong rendah, yaitu
SD dan SMP.c. Alat memasak di rumah masih menggunakan tungku kayu
bakar.
5. Aspek Skala Penilaian Fungsi Sosial Skala fungsi Sdr. F
Berdasarkan kasus, skala fungsional Sdr. F adalah skala 2.Skala
FungsionalAkltivitas Menjalankan FungsiKemampuan dalam menjalani
kehidupan untuk tidak tergantung pada orang lain
Skala 1Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit (tidak
ada kesulitan)Perawatan diri, bekerja di dalam dan di luar rumah
(mandiri)
Skala 2Mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari di dalam dan
di luar rumah (sedikit kesulitan)Mulai mengurangi aktivitas kerja
(pekerjaan kantor)
Skala 3Mampu melakuka perawatan diri, tetapi mampu melakukan
pekerjaan ringan (beberapa kesulitan)Perawatan diri masih bisa
dilakukan, hanya mampu melakukan kerja ringan
Skala 4Dalam keadaan tertentu, masih mampu merawat diri, namun
sebagian besar pekerjaan hanya duduk dan berbaring (banyak
kesulitan)Tidak melakukan aktivitas kerja, tergantung pada
keluangan
Skala 5Perwatan diri dilakukan orang lain, tidak mampu berbuat
apa-apa, berbaring pasifTergantung pada pelaku rawat
F. PENATALAKSANAAN1. Personal Carea. Initial PlanPemeriksaan
Penunjang : Laboratorium (darah lengkap), kultur bakteriologis
darah dan urinb. Medikamentosa1) Infus RL 250 cc 2) Tiamfenikol
3x13) Neurodex 3x14) Paracetamol 3x15) Antacyd syrup 3x2 cthc.
Non-medikamentosa1) Istirahat total 2) Konsumsi makanan rendah
serat. Kurangi aktifitas fisik yang berat.3) Diet bubur halus4)
Jaga higeinitas5) Jaga daya tahan tubuh.d. KIE (Konseling,
Informasi, dan Edukasi)1) Memberikan informasi mengenai penyakit
demam tifoid, mulai dari definisi, penyebab, faktor risiko,
patofisiologi, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis.2)
Memberikan langkah-langkah dalam mencegah terjadinya demam
tifoid.2. Family Carea. Memberikan edukasi pada keluarga untuk ikut
mendukung dalam kontrol dan pengobatan pasien.b. Adanya dukungan
moral dari keluarga dalam pengendalian penyakit pasien, terutama
dukungan moral.
3. Local Community CareMemberikan edukasi mengenai penyakit
demam tifoid dan cara mengatasi/mencegahnya kepada masyarakat
sekitar.
G. FLOW SHEETNama:Sdr FDiagnosis:Suspek Demam TifoidFlow
SheetNoTglProblemT mmHgNx/1Rx/1PlanningTarget
1.5 November 2012Sakit perut dan lemas110/6074x/m20x/m
Tiamfenikol 3x1Neurodex 3x1Paracetamol 3x1Antacyd syrup 3x2 cth
Rasa mual hilang
H. FOLLOW UPKamis, 1 November 2012S: panas, mual, nyeri ulu
hati, perut kembung dan sakit, badan terasa lemas, serta tidak
nafsu makanO: Keadaan umum tampak lemah, mata cekung (-), air mata
(+), mulut kering (+), tidak tampak haus, turgor kulit kembali
cepat (