KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTENJURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
Nama Mahasiswa: NIM :
Hari/Tanggal Ujian:
Tindakan: Prosedur Fisioterapi Dada
NOKegiatan/Prosedur012
1.Tahap Pra Interaksi :Kaji ulang dan cek catatan/status klien
untuk memastikan bahwa klien perlu dilakukan tindakan fisioteraphy
dada.
2.Identifikasi kebutuhan klien untuk meyakinkan tindakan
fisioterapi dada dilakukan pada klien yang tepat.
3.Bina hubungan dengan anak dan keluarga (lihat SOP Komunkasi
terapetik) pada anak
4.Pastikan keadaan umum klien baik untuk melakukan fsioterapi
dada.
5.Pastikan TTV dalam keadaan stabil.
6.Pastikan anak tidak dalam keadaan habis makan atau minum susu
(minimal satu jam).
7.Persiapan alat : Bantal dua atau tiga buah Tempat tidur yang
bisa diatur posisinya (untuk anak yang lebih besar) atau dipangkuan
(untuk bayi atau anak yang lebih kecil). Tempat tidur datar/papan
miring (bila ada) Stestoskop Tisue/celstop Bengkok Pot sputum Air
hangat untuk minum.
8.Tahap Kerja :Alat didekatkan kepada pasien
8.Pasang sampiran/gorden untuk menjaga privasi
9.Cuci tangan(lihat SOP cuci tangan)
10.Pakai handscoen (lihat SOP memasang sarung tangan.
11.Pastikan letak sekret berdasarkan data klinis dan gambaran
foto dada serta dengan melakukan pemeriksaan perkusi dan auskultasi
daerah paru.
12.Buka baju anak sehingga terbuka bagian dada dan
punggungnya.
13.Bantu anak dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat.
14.Minta anak untuk mempertahankan posisi selama 10-15
menit.
15.Lakukan teknik perkusi selama 1-2 menit, dilanjutkan dengan
vibrasi 4-5 kali. Lakukan teknik perkusi dan vibrasi ini secara
berulang.
16.Setelah drainase pada posisi pertama, minta anak untuk batuk
efektif dengan cara menarik nafas 3 kali kemudian batukkan.
17.Tampung sekret pada sputum pot.
18. Bila anak tidak dapat batuk efektif, lakukan penghisapan
lendir.
19.Biarkan anak istirahat sebentar sebelum mendrainase posisi
yang lain.
20.Berikan anak air minum hangat.
21.Ulangi latihan sampai area tersumbat yang dipilih telah
terdrainase.
22.Untuk mengetahui keefektifan tindakan, setelah selesai
melakukan tindakan lakukan pemeriksaan ulang area paru dengan cara
perkusi dan auskultasi.
23.Tanyakan perasaan anak setelah dilakukan tindakan.
24.Atur kembali posisi pasien senyaman mungkuin.
25. Buka handscoen
26.Pasien dirapihkan, alat-alat dibereskan.
27.Evaluasi respon klien
28.Catat pada catatan perawat bahwa prosedur telah dilakukan dan
dihentikan, perubahan vital sign seperti adanya menggigil.
29.Terminasi : Tanyakan respon klien, reinforcement, kontrak
waktu, salam (lihat SOP Komunikasi Terapeutik).
30. Cuci tangan
31.Dokumentasikan : Tanggal, jam dan karakteristik sputum
(warna, bau, jumlah),
JUMLAH
TOTAL NILAI
PERSENTASE
Keterangan : * : Critical Point Nilai 2=Tindakan dilakukan
dengan sempurna Nilai 1=Tindakan dilakukan tidak sempurna Nilai
0=Tindakan tidak dilakukan sama sekali Nilai akhir=Total nilai x
10032 Lulus Ujian Praktek : Apabila mahasiswa melakukan perasat
dengan persentase minimal 75 Critical Point dilakukan sempurna
Tangerang,..2013
Mahasiswa yang diuji , Penguji,( ) ( )