Prosedur Tetap LKMM Berjenjang ISMKI
GENERASI MANDIRI 2010-2011A. Pendahuluan Latar Belakang
Kaderisasi merupakan sebuah kebutuhan mendasar dalam sebuah proses
kepemimpinan. Jaminan keberhasilan sebuah komunitas dalam
mempertahankan eksistensi dan keberlangsungan kerjanya ditentukan
oleh seberapa adequate komunitas tersebut mampu menjalankan fungsi
kaderisasinya. Disadari atau tidak, masa kekuasaan atau
kepemimpinan dalam komunitas atau organisasi hanya sebuah
pergiliran semata, artinya baik atau buruk sistem yang menopang
pergiliran itu menjadi faktor yang utama dalam menentukan sebuah
ideologi kolektif dalam sebuah organisasi akan terus hidup atau
tidak. ISMKI yang sudah menapaki masa hidupnya selama lebih 27
tahun ini telah menghasilkan banyak karya untuk negeri ini.
Aktivitas dengan berbagai perangkat kerjanya, dan advokasi dengan
kedekatan strukturalnya, menjadikan ISMKI sebagai sebuah wadah
pergerakan mahasiswa kedokteran baik dalam hubungan vertikal kepada
pemerintah maupun horizontal kepada institusi dan mahasiswa
kedokteran secara umum yang bernaung di dalamnya. Pada hakikatnya,
ISMKI juga merupakan wadah mobilitas vertikal mahasiswa dalam
menapaki karirnya di organisasi. Dengan berbagai macam karya dan
tuntutan ke depan yang semakin besar pula, adalah sebuah
keniscayaan organisasi ini membutuhkan system kaderisasi yang
terstruktur dan sistematis sehingga mampu menopang sumber daya
manusia yang handal dalam setiap tataran strukturnya, baik di
tingkat institusi, wilayah dan nasional. Keberadaaan LKMM (Latihan
Kepemimpinan dan Manajemen mahasiswa) / LK (Latihan Kepemimpinan)
sebagai salah satu sarana untuk mencetak kader-kader penerus di
organisasi menjadi sebuah potensi yang sangat besar untuk dikelola
dengan sistem yang
berkelanjutan. LKMM diselenggarakan di setiap institusi
(BEM/PEMA/SEMA/LEM), di wilayah (PHW ISMKI ) maupun di tingkat
nasional (PHN ISMKI). Oleh karena itu, adanya sebuah standard
pentahapan penyelenggaraan LKMM menjadi sebuah kebutuhan mendasar
dalam menyatukan gerak pengkaderan mahasiswa kedokteran seluruh
Indonesia di masa kini dan yang akan datang. Keterkaitan antara
institusi-wilayah-nasional merupakan sebuah jejaring yang melandasi
terbangunnya sebuah komunikasi yang baik dalam merancang generasi
penerus organisasi ini agar sesuai dengan kebutuhan setiap struktur
yang ada. Dan, standard pelaksanaan LKMM ini diwujudkan dalam
bentuk PROTAP LKMM BERJENJANG ISMKI. Harapannya adalah terbentuknya
sebuah standard baku sistem pengkaderan yang dapat diaplikasikan di
seluruh institusi, wilayah mupun di tingkatan nasional dengan
sebuah sistem yang tertata rapi, sistematis dan terkontrol.
Kesepahaman perlu dibangun oleh seluruh institusi kedokteran yang
tergabung dalam ISMKI, sehingga terjadi sinergisitas pembinaan
mahasiswa kedokteran.Pengkaderan yang dilakukan ini menjadi titik
awal untuk menata pergerakan organisasi kita, sehingga prosedur
tetap ini diharapkan menjadi kurikulum pembinaan yang
terstandardisasi secara nasional dan menjaga integralitas
kompotensi setiap kader ISMKI.
Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan Protap LKMM Berjenjang ISMKI
ini adalah:1.
Melakukan standardisasi kurikulum kaderisasi di tingkat lokal
institusi, wilayah maupun nasional ISMKI. Mewujudkan pola
kaderisasi yang tertata rapi, sistematis dan terkontrol sesuai
dengan kebutuhan setiap jenjang atau pentahapannya. Menyatukan
langkah gerak mahasiswa kedokteran dalam mencapai visi bersama
melalui integralitas sistem dalam mencetak generasi penerus
ISMKI.
2.
3.
B. Isi Standardisasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan LKMM
Berjenjang ini meliputi 3 hal: 1. Standardisasi Materi 2.
Standardisasi Waktu 3. Standardisasi Kepesertaan Ketiga standard
ini dibuat berdasarkan pola pengkaderan yang telah dilakukan oleh
sebagian besar institusi dikombinasikan dengan pola pengkaderan
yang dilakukan di wilayah maupun nasional melalui LKMM Nasionalnya.
1. Standardisasi Materi Latihan Kepemimpinan dan Managemen
Mahasiswa, sebuah paket pembinaan kepemimpinan dan organisasi yang
disusun secara sistematis dan terarah, dilaksanakan secara
berjenjang yang terdiri dari LKMM lokal, wilayah dan nasional.
Disusunnya pendekatan transfer materi yang berjenjang ini untuk
memudahkan pemahaman dan batasan yang jelas terhadap target-target
kompetensi yang harus dimiliki oleh kader-kader ISMKI. Sehingga
dari LKMM tingkat lokal,wilayah, dan nasional memiliki
karakteristik tersendiri dan tidak terjadi tumpang tindih dari segi
materi dan konsep acara. Materi-materi yang akan diuraikan
selanjutnya merupakan standard pencapaian yang harus dicapai oleh
kader ISMKI di setiap jenjangnya. Jadi, sifatnya adalah standard
minimal pencapaian. Oleh karena itu, jika analisis kebutuhan
kaderisasi di tingkat institusi melebihi target yang ditetapkan
dalam Prosedur Tetap ini maka merupakan kebijakan internal dan
hak prerogratif institusi tersebut dalam memenuhi kebutuhan
kaderisasi mahasiswanya. Yang terpenting adalah adanya komunikasi
berkelanjutan ketika institusi mengirimkan delegasinya ke LKMM
wilayah maupun nasional.
LKMM LOKAL INSTITUSITargetan Penyampaian Materi: 1. Mahasiswa
mengetahui arti penting menjadi mahasiswa serta persiapan menuju
mahasiswa baik secara karakter diri maupun manajemen diri serta
aplikasinya.2. Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang
jiwa-jiwa kepemimpinan serta aplikasinya.
3. Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar keorganisasian dan
pengenalan kelembagaan, terutama kedudukan ISMKI di mata mahasiswa
kedokteran serta koordinasi ISMKI-BEM sebagai refleksi mahasiswa.
4. Terpenuhinya kapasitas dasar seorang kader lokal yang siap
mandiri dalam aktivitas kemahasiswaan serta menjadi pilar aktivitas
BEM serta Badan Semi Otonom. 5. Mahasiswa dapat bertindak sebagai
actuator dengan baik serta mulai diarahkan juga sebagai leader
dalam berorganisasi Arahan Pelaksanaan LKMM Lokal : a. Materi lebih
ditekankan pada konsep manajemen diri dan pengetahuan dasar
keorganisasian. Output yang diharapkan adalah :seorang yang bisa
menjadi pribadi dengan self manajemen yang baik dan tahu
dasar-dasar keorganisasian b. Metode yang tercatum merupakan
pilihan, bukan kewajiban, disesuaikan dengan kondisi institusi m
asing-masing. c. Penyampaian antartopik bisa dikombinasi (bila
perlu).
d. Disarankan untuk alokasi waktu penyampaian materi minimal 24
jam.
e. Dalam hal ke-ISMKIan, baru sebatas pengenalan awal. f. Dalam
hal penyampaian materi, bisa ditambahkan dengan materi yang sesuai
kondisi masing2 institusi.g. Untuk menambah tingkat pengakaran
materi, bisa ditambahkan games yang mendukung di luar waktu
yang dialokasikan untuk pemberian materi (misal saat makan atau
waktu luang lain)
No
Materi
TIU
TIK 1. Pengenalan jati diri. 2. Mengenal berbagai tipe karakter
individu. 3. Mahasiswa mengenal tipe karakter pribadinya. 4.
Analisa SWOT diri dari manajemen karakter pribadi. 5. Mahasiswa
dapat memaksimalkan potensi karakter pribadinya dan meminimalisasi
kekurangan dari tipe karakter pribadinya. 6. Mahasiswa dapat
menjadi individu sosial yang dapat bersosialisasi aktif di
lingkungannya dengan berbagai individu dengan beragam karakter. 7.
Tercipta integritas dalam diri mahasiswa meliputi penyatuan potensi
diri serta aplikasi dalam tindakan serta komunikasi.
Sub materi
Metode
Indikator Keberhasilan
Waktu
1. Teori karakter diripraktis dan aplikatif mencakup pengenalan
tipe-tipe karakter, kelebihan dan kekurangan, serta bagaimana cara
manajemen karakter dengan memaksimalkan potensi karakter dan
meminimalisir kekurangannya (mix and match ). 2. Analisis SWOT
pribadi.
1
Character Building dan Integritas
Mahasiswa mengetahui dan memaksimal kan potensi diri.
Ceramah Diskusi Simulasi
3. Membangun
keterampilan berkomunikasi (komunikasi dasar
1. Mengungka pkan karakter dirinya secara terbuka melalui lisan
maupun tulisan (mendeskri psikan bagaimana ia mengenal dirinya,
kondisi yang ia sukai dan tidak sukai pada orang atau lingkungan
nya ). 2. Mahasiswa mampu menganalis is SWOT pribadi.
120 90 materi 10 simulasi komunik asi karakter diri 10 simulasi
SWOT 10 presenta si
1. Mengembangkanpola berpikir prestatifdalam segala bidang baik
akademmik maupun organisasi. 2. Menciptakan paradigma positif
tentang belajar dan
1. Mahasiswamampu menyelesai kan studi 120
LKMM WILAYAHTargetan penyampaian materi:1. Mahasiswa memiliki
kemampuan untuk menyatukan visi dan gerak perjuangan mahasiswa
yang
berada di satu wilayah. 2. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk
Kedokteran tingkat wilayah menginisiasi jejaring lembaga mahasiswa
Fakultas
3. Membentuk kader yang memiliki daya sebagai aplikator dan
problem solver, terutama dalam
aplikasinya dalam hubungan kerja sama antar institusi di wilayah
tersebut
Arahan pelaksanaan LKMM Wilayah :a.
Materi lebih ditekankan pada konsep dan aplikasi dalam hubungan
antarinstitusi di wilayah tersebut. Output yang diharapkan adalah :
seorang yang bisa menjadi
konseptor ,aplikator dan problem solvermasalah-masalah di
tingkat wilayah.b.
dalam menyelesaikan
Topik yang ditekankan adalah tentang Urgensi Jejaring Organisasi
dan Nasionalisme ISMKI ting.2 Penyampaian materi dan penugasan
tetap dalam konteks ke-Wilayahan.
c.
d.
Metode yang tercatum merupakan kewajiban, jadi merupakan suatu
rangkaian yang tidak bisa terpisahkan. Bisa ditambahkan materi lain
yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah tanpa
meninggalkan materi pokok sebagaimana tercantum dalam protap.
Disarankan untuk alokasi waktu penyampaian materi minimal 60 jam.
Dalam hal ke-ISMKIan, lebih menekankan tentang urgensi dibentuk
wilayah dan peran wilayah dalam hubungan ke tingkat nasional,
institusi dan hubungan antarwilayah itu sendiri.
e.
f. g.
No
Materi
TIU
TIK
Sub materi
Metode
Indikator Keberhasil an
Waktu
1
Nasionalis me ISMKI ting.2
Peserta diperkenalkan dengan profil dan aktivitas ISMKI
Wilayah
1. Menyatukan visi dan misi wilayah. 2. Meningkatkan peran
mahasiswa terhadap institusi (terutama mewarnai kegiatan
kemahasiswaan institusi dan Badan Semi Otonom) dan wilayah. 3.
Meningkatkan kerja sama institusi dalam ruang lingkup wilayah.
1. Pembagian wilayah dan kedudukannya pada AD/ART. 2. Fungsi,
peranan, dan pergerakan wilayah. 3. Tenderisasi. 4. Profil ISMKI
Wilayah. 5.
Ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan peran, simulasi
kelompok.
65% Mahasiswa faham akan esensis adanya wilayah dan mampu
meningkatk an peranya dalam aktifitas nyata dalam ruang lingkup
wilayah65% Mahasiswa mampu membuat RPO organisasi (institusi atau
wilayah) secara aplikatif
90 60 materi 30disk usi
2
Mahasiswa dapat memahami dan memiliki kedalaman pengetahuan
tentang RPO dan SWOT.
Mahasiswa dapat memahami pengertian, dasardasar,fungsi, dan
teknik perencanaan RPO dan SWOT sebuah organisasi
kemahasiswaan.
3
Urgensi Jejaring Organisa si
Menanamkan urgensinya jejaring organisasi meningkatkan kerjasama
institusi antar wilayah
Mahasiswa secara massif memfanfaatkan/memperkuat institusi
sebagai komponen dari jejaring organsasi.
1. Defenisi, peran, fungsi, tujuan, dan urgensi RPO. 2. Teori
pengembangan organisasi. 3. Teknis, pengembangan, dantindakan RPO.
4. Defenisi, peran, dan fungsi SWOT. 5. Peranan SWOT dalam
pengembangan organisasi (RPO). 1. Klasifikasi Organisasi 2.
Jejaring organisasi 3. Konsep tender bersama untuk perkembangan
wilayah khususnya di bidang kesehatan
120 60 materi 30 diskusi 30 case study 120 60 materi 60 simulas
i
Ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan peran, simulasi
kelompok.
Ceramah Diskusi Permainan peran Proyek Kreatif Solusi aplikatif
dari RPO dan SWOT
65% Mahasiswa mampu menyusun sebuah sistem jejaring institusi
wilayah dalam sebuah tim dari RPO dan SWOT
11
Program Peningkatan Kinerja
Mahasiswa menerapkan PPK sebagai bagian dari Planning dalam
manajemen organisasi.
1. Mahasiswamampu memahami PPK dan tahapannya.
2. Mahasiswamampu menggunakan teknik ppk untuk sarana analisis
organisasi.
1. Pengertian PPK 2. Manajemen kinerja dan tahaptahap PPK. 3.
Skenario penyelesaian masalah.
Tugas mandiri Ceramah, Diskusi, Presentasi
65% mahasiswa mampu menyusun sebuah grand design organisasi
180 120 materi 60 simulasi
LKMM NASIONALTarget Penyampaian Materi: 1. secara nasional.
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menyatukan visi dan gerak
perjuangan
2. Mahasiswa mampu membuat konsep aktivitas organisasi dan
sebagai evaluator serta perancang rencana strategis pengembangan
organisasi dan kaderisasi 3. Menghasilkan lulusan yang siap
berkontribusi di tingkat institusi, wilayah, nasional maupun
internasional.
Arahan pelaksanaan LKMM Nasional : Materi lebih ditekankan pada
Nasionalisme Kebangsaan dan Nasionalisme ISMKIa. kemampuan untuk
menyatukan visi dan gerak perjuangan secara nasional.
Dalam ini diharapkan output : seorang konseptor yang mampu
menciptakan suatu visi dan gerak
perjuangan secara nasional.b. Topik yang ditekankan adalah
tentang Urgensi Jejaring Organisasi dan Nasionalisme ISMKI ting.2
c. Penyampaian materi dan penugasan tetap dalam konteks
ke-nasionalan. d. Metode yang tercatum merupakan kewajiban, jadi
merupakan suatu rangkaian yang tidak bisa
terpisahkan.e. Disarankan untuk alokasi waktu penyampaian materi
minimal 90.
No
Materi
TIU
TIK
Sub materi
Metode
Indikator Keberhasi lan
Waktu
1
Manajemen Konflik
Mahasiswa mampu memanajemen konflik.
1. Mahasiswamampu menanalisa konflik yang ada. 2. Mahasiswa
mampu menyusun strategis pengelolaan konflik.
1. Defenisi konflik 2. Sumber dan jenisjenis konflik 3. Teknik
analisis konflik 4. Teknik mengelola konflik
Simulasi personal&k elompok Diskusi akhir ending: materi
(arah terbalik)
80% mahasiswa mampu membuat strategi penyelesaian konflik
organisasi dan stress organisatoris
120
60 Materi 60 Simulasi
2
Nasionalisme Kebangsaan
Mahasiswa memahami kondisi kebangsaan khususnya terkait
kesehatan.
1. Mahasiswamampu memberikan tawaran solusi problematika
kebangsaan. 2. Peran mahasiswa FK terhadap pengembangan kesehatan
dan penuntasan masalah kesehatan. 3. Mahasiswa dapat
mengidentifikasi masalah Negara saat ini (ruang lingkup: kesehatan)
Masih banyak loh yang ga update tentang masalah bangsanya 4.
Mahasiswa mampu menganalisis dan menawarkan solusi problematika
1. PermasalahanBangsa (kesehatan nasional).
2. Permasalahaninternasional.
Seminar atau Diskusi Panel atau Audiensi Tugas mandiri -Kerja
kelompok -Ulasan ahli (Pakar Rujuk)
3. Peranan
jejaring mahasiswa FK dalam aktivitas dalam skala lokal,
wilayah, dan nasional membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan
nasional
75% Peserta memahami peran vital organisasi dalam penyelesaian
permasalaha n bangsa Peserta mampu membuat arahan kerja organisasi
sebagai solusi permasalaha n yang ada
150` 60 paparan kondisi realita 90 Paparan solusi aplikatif
serta strategi aktivitas massif lokalinternasio nal.
kebangsaan.
3
Advokasi II
1. Mahasiswamampu merancang rencana kerja dalam suatu program
advokasi.
1. Review materi teknikadvokasi. 2. Teknik advokasi dan
negoisasi. 3. Pengaplikasian advokasi
Seminar. Penugasan kelompok.D iskusi akhir.
2. Mahasiswamampu mengaplikasikan rencana kerja advokasi.
75% mahasiswa mampu menyusun strategi advokasi sesuai scenario
kasus 65% mahasiswa mampu menghasilka n negosiasi wi- win solution
dalam advokasi
120 Materi diselingi dengan simulasi
Inisiasi tim advokasi massif
4
Manajemen Wacana Publik
Mahasiswa memiliki paradigma secara objektif dan mampu melakukan
perubahan penyadaran bagi masyarakat dan lingkungannya sebagai
agent of change dan pelaku advokasi.
1. Mahasiswamampu menyusun isu strategis.
1. Analisa wacana i. Strategi Sosialisasi wacana
Tugas mandiri Ceramah, Diskusi, Presentasi
ii.
Propaganda 2. Komunikasi massa
2. Mahasiswamampu menggunakan teknik propaganda ke publik.
75% mahasiswa mampu menyusun strategi pemanfaata n media public
dalam propanganda organisasi
180 60 Ceramah 120 Diskusi dan penugasa n partisipati f 420 360
kunjungan lapangan sekaligus pengump ulan informasi dan data 60
Analisis hasil
5
Analisa dan diagnosis situasi (RPO II)
Mahasiswa dapat memahami pengertian, dasardasar,fungsi, dan
teknik perencanaan RPO sebuah organisasi.
1. Peserta mampu menganalisa kondisi organisasi dalam mencapai
rencana strategis organisasi. 2. Peserta mampu menyusun tahapan
pengembangan dari organisasi yang dianalisis.
1. Review materialur perencanaan strategis - mekanisme
penyusunan renstra 2. Skenario penyelesaian masalah berupa
pengumpulan informasi dan data. Kunjungan lapangan Diskusi Tugas
mandiri
75% mahasiswa mampu menyusun RPO yang aplikatif sesuai kondisi
lapangan
6
Nasionalisme ISMKI
Pemahaman dan pewacanaan tentang ISMKI.
1. Mahasiswamemiliki self belonging. 2. Memunculkan idealisme
mahasiswa kedokteran Indonesia dalam merapatkan barisan dalam
beraktivitas.
1. Profil ISMKI. 2. Koordinasi massif ISMKI. 3. Pewacanaan
permasalahan internal-external serta resolusi.
Overview ISMKI Diskusi Presentasi (ppk-rpo)
65% mahasiswa memahami struktur dan langkah kerja ISMKI serta
mengkritisi berbagai kekurangan yang ada
240 30 Overview 60 Presentasi 150 Diskusi
Serta adanya
penyatuan visi/idealis me pergerakan dari seluruh peserta. 7.
Pengembanga n SDM Pemahaman dan penerapan strategi kaderisasi
organisasi secara terintegrasi Mahasiwa dapat merancang suatu
strategi kaderisasi organisasi yang aplikatif 1. Urgensi kaderisasi
2. Pengenalan strategi PSDM 3. Tahap- tahap kaderisasi Ceramah
Tugas kelompok Diskusi (arah terbalik) 65% mahasiswa mampu
merancang strategi kaderisasi organisasi yang aplikatif , efisien
dan efektif 210 30 Materi 30 Tugas Kelp. 150 Diskusi (arah
terbalik) 8. marketing Pemahaman dan penerapan marketing dalam
organisasi Mahasiswa dapat mendapatkan secara mandiri dalam
pendanaan suatu kegiatan. 1. Review Dasar- dasar marketing 2.
Aplikasi marketing dalam organisasi Ceramah Diskusi Tugas individu
75% mahasiswa mampu merancang strategi PDB organisasi (institusi
dan ISMKI) yang aplikatif 65% Peserta paham dan mampu 150 30 materi
90 diskusi 30 tugas individu 90 45
9.
Teknik Pengawasan
Pemahaman dan penerapan dalam teknik
Mahasiswa paham akan sistem serta teknik pengawasan yang baik
dalam organisasi
1. Pengertian dan tujuan pengawasan 2. Prinsip-prinsip
Ceramah diskusi
pengawasan dalam organisasi (bertindak sebagai pemimpin
organisasi)
pengawasan 3. Kedudukan fungsi pengawasan 4. Jenis-jenis
Pengawasan 5. Proses Pengawasan
Studi kasus
mengaplika sikan teknik pengawasa n dengan baik dalam
organisasin ya
materi 15 diskusi 30 studi kasus
2. Standardisasi Waktu Demi menjamin terlaksananya kurikulum
LKMM Berjenjang ini dengan baik, maka penyelenggaraan LKMM setiap
jenjang sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan: LKMM
LOKAL / INSTITUSI : bulan SEPTEMBER MARET LKMM WILAYAH LKMM
NASIONAL : bulan APRIL- JUNI : bulan JULI -AGUSTUS telah
mengaplikasika materi LKMM berjenjang tingkat
dengan harapan mahasiswa, ekstrainee, sebelumnya dalam bentuk
follow up.
Adapun untuk institusi yang menyelenggarakan LKMM di luar waktu
tersebut, maka WAJIB menyelenggarakan matrikulasi materi kepada
delegasi-delegasi yang dikirimkan ke LKMM WILAYAH sesuai dengan
target pencapaian yang telah diuraikan di atas.
3. Standardisasi Peserta LKMM LOKAL / INSTITUSI Peserta adalah
mahasiswa yang menjalani pendidikan di institusi tersebut, dan
sesuai dengan mekanisme dan aturan kepesertaan yang ditetapkan oleh
masing-masing institusi.
LKMM WILAYAH Peserta adalah mahasiswa yang dinyatakan LULUS LKMM
LOKAL. Atau jika belum pernah mengikuti ada surat keterangan resmi
dari institusi pengirim delegasi bahwa delegasi yang bersangkutan
telah menjalani matrikulasi materi sebelumnya sesuai dengan
mekanisme dan aturan kepesertaan yang ditetapkan oleh masing-masing
bidang PSDM wilayah yang telah berkomunikasi ke bidang PSDM di tiap
institusi mengenai follow up. LKMM NASIONAL Peserta adalah
mahasiswa yang dinyatakan LULUS LKMM LOKAL dan WILAYAH atau tingkat
menengah lainnya. Atau jika belum mengikuti/ lulus salah satunya
akan menjalani mekanisme yang ditentukan oleh SC LKMM NASIONAL.
C. Penutup Prosedur Tetap LKMM Berjenjang ini adalah
standardisasi kurikulum kaderisasi yang akan digunakan sebagai
acuan penyusunan dan penyelenggaraan mekanisme regenerasi di
tingkat institusi, wilayah maupun nasional. Sistem pelaksanaan
terstandard ini akan diaplikasikan seterusnya dengan pengawasan
dari tim LKMM Berjenjang PHN PSDM ISMKI bekerja sama dengan PSDM
wilayah maupun institusi. Semoga, dengan sebuah sistem yang
terstandard ini mampu memenuhi tuntutan kesatuan gerak mahasiswa
kedokteran dalam menghadapi tantangan di masa yang akan
datang.Pembicara LKMM Wil 2011 1. Nasionalisme ismki= 60 sekjen, 40
menit sekwil 2. 3. RPO SWOT= mb icha wasekjend internal Urgensi
jejaring dan Organisasi= mas jule 4. Communication skill= mas agung
5. 6. 7. Tim building= mas dody Advokasi= Bima unissula
Kemampuan Analisis, Manajemen, dan Resolusi Konflik= mas fatnan
uns
8.
Marketing dan sponsorship= mas aditya ghani umy 9. Manajemen
SDM= Mas ijoey 10. Negosiasi = Mas Fakih