i LITERATUR REVIEW : PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP MANAJEMEN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN TB PARU OLEH : FIKI SELVIYANA NIM. P00320017016 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2020
i
LITERATUR REVIEW : PENERAPAN FISIOTERAPI DADA
TERHADAP MANAJEMEN BERSIHAN JALAN
NAFAS PADA PASIEN TB PARU
OLEH :
FIKI SELVIYANA
NIM. P00320017016
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Fiki Selviyana
NIM : P00320017016
Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Judul Literatur Review : Literatur Review : Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap
Manajemen Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien TB Paru
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, 25 Juni 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Fiki Selviyana
RIWAYAT HIDUP
v
I. INDENTITAS
1. Nama Lengkap : Fiki Selviyana
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Silea Jaya, 5 Mei 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Jawa/Indonesia
6. Alamat : Silea Jaya Kec. Buke Kab. Konawe Selatan
7. No. Telp/ Hp : 0853-4040-6900
II. PENDIDIKAN
1. SDN Silea Jaya
2. MTSN Andoolo Utama
3. MAN 02 Konawe Selatan
4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2017 - 2020
MOTTO
vi
Ketika kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, maka jadilah pemenang karena
kemampuan bukan karena kecurangan
.
Sebuah perjalanan yang panjang selalu di mulai dengan langkah kaki yang kecil,
selama semuanya dipenuhi dengan kata yakin di dunia ini tidak ada yang tidak
mungkin (terjadi)
.
sebuah tangis akan menjadi tawa jika keyakinan menjadi dasarnya
begitupula ilmu akan bermanfaat jika berada tepat pada pemiliknya
Fiki Selviyana
KATA PENGANTAR
vii
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Literature Review dengan judul “Literatur Review : Penerapan Fisioterapi Dada
Terhadap Manajemen Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Tb Paru”. Literature review
diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam meneyelesaikan pendidikan
pada Jurusan Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari. Perjalanan yang
sangat panjang telah di tempuh oleh penulis dalam rangka meneyelesaikan studi. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya.
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga saya yang telah banyak memberikan dukungan dan doa
kepada saya. Serta semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
2. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari.
3. Bapak Indriono Hadi S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkkes Kendari.
4. Bapak Muslimin L.,A.Kep.,S.Pd.,M.Si selaku pembimbing I yang telah banyak
memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan semangat serta membimbing saya
dengan sabar.
5. Ibu Hj. Sitti Rachmi Misbah, S.Kp.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
memberi saya masukan, wawasan, inspirasi, dan semangat serta membimbing saya
dengan sabar.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari yang
telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
viii
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
DAFTAR ISI
ix
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ....................................... iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
BAB II METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur ..................................................................... 4
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................................... 5
C. Seleksi Studi dan penilaian kualitas ......................................................... 6
BAB III HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................................... 12
B. Pembahasan .............................................................................................. 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
B. Saran.......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR REVIEW : PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP
MANAJEMEN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN TB PARU
x
Fiki Selviyana
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia
Email : [email protected]
Latar belakang: Untuk mengeluarkan sekret dengan baik caranya dengan cara batuk
yang benar yaitu batuk efektif yang termasuk dalaam serangkaian fisioterapi dada.
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan berbagai
metode salah satunya adalah latihan batuk untuk mengeluarkan sekret. Batuk efektif
adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
(Apriyadi, 2015).Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan
yang terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainage.Tujuan: Untuk mengetahui
keberhasilan penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas
pada pasien TB paru. Metodologi: Penulusuran dilakukan dengan mengggunakan
Google Scholar dengan kata kunci tiap variable yang telah di pilih utnuk menemukan
artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan review. Hasil:
fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai penatalaksanaan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru. fisioterapi dada dan
latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien mengatasi
keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi karena pemberian obat dan terapi
oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif. terbukti bahwa
tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam
mengeluarkan secret. penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang
dilaksanakan selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan
nafas sehingga penerapan mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Kesimpulan :
dalam mengeluarkan secret implementasi yang diberikan pada pasien yaitu fisioterapi
dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Setelah
peneliti melakukan asuhan keperawatan pada pasien TB Paru dengan pemenuhan
pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi Rumah Sakit Putri Hijau Medan
dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat mengatasi masalah bersihan jalan
nafas tidak efektif.
Kata Kunci : fisioterpi dada, bersihan jalan nafas, Tb paru.
LITERATURE REVIEW: APPLICATION OF CHEST PHYSIOTHERAPY
ON CLEAN ROAD MANAGEMENT IN LUNG TB PATIENTS
Fiki Selviyana
xi
Department of Nursing, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia
Email: [email protected]
Background: To remove the secretions properly the correct way to cough is an
effective cough which is included in a series of chest physiotherapy. Chest
physiotherapy is a nursing action performed by various methods, one of which is
coughing exercises to remove secretions. Effective cough is a method of coughing
correctly, where the client can save energy so that he does not get tired and can expel
phlegm maximally (Apriyadi, 2015). Chest physiotherapy is a series of nursing actions
consisting of percussion, vibration, and postural drainage. : To find out the successful
application of chest physiotherapy to the management of airway clearance in
pulmonary TB patients. Methodology: Tracing is done by using Google Scholar with
keywords for each variable that has been selected to find articles according to the
inclusion and exclusion criteria then a review is conducted. Results: Effective chest
physiotherapy and cough can be used as an ineffective management of airway
clearance in pulmonary TB patients. chest physiotherapy and cough exercises can
effectively remove mucus and help patients deal with complaints of shortness of breath
and are able to remove mucus on the airway. the ineffectiveness of the airway
clearance is resolved due to drug administration and oxygen therapy, and the
intervention of deep breathing exercises and effective cough exercises. it is proven that
the effective coughing which is carried out for three days is able to help Mr. M in
issuing a secret. the application of effective cough exercises and respiratory muscle
exercises carried out for 5 days in the morning and evening are effective against the
patency of the airway so that the application of reducing tightness in pulmonary TB
patients. Conclusion: In issuing the implementation secret given to the patient, chest
physiotherapy can help overcome the problem of ineffective airway cleansing. After
the researchers conducted nursing care for patients with pulmonary TB by fulfilling
the airway clearance in the isolation room at Putri Hijau Hospital in Medan by
applying chest physiotherapy, it was proven to be able to overcome the problem of an
ineffective airway cleansing.
Keywords: chest physiotherapy, clear airway, pulmonary tuberculosis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis paru TB paru merupakan penyakit yang masih
menjadi masalah utama kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang.
Dengan masuknya kuman Tuberkulosis maka akan menginfeksi saluran nafas
bawah dan dapat menimbulkan terjadinya batuk produktif dan darah. Disini akan
menurunkan fungsi kerja silia dan mengakibatkan penumpukan sekret pada
saluran pernafasan (Pranowo, 2016). Tuberkulosis atau biasa disingkat dengan
TBC adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi kompleks
Mycobacterium Tuberculosis yang ditularkan melalui dahak (droplet) dari
penderita tuberkulosis paru kepada individu lain yang rentan (Ginanjar, 2017).
Untuk mengeluarkan sekret dengan baik caranya dengan cara batuk yang
benar yaitu batuk efektif yang termasuk dalaam serangkaian fisioterapi dada.
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan
berbagai metode salah satunya adalah latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.
Batuk efektif adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien
dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal (Apriyadi, 2015).
Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang
terdiri atas perkusi, vibrasi, dan postural drainage.
2
Rangkaian fisioterapi dada terbagi menjadi tiga bagian, langkah yang
pertama adalah Perkusi disebut juga clapping merupakan pukulan kuat, bukan
berarti sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk
seperti mangkuk. Tujuan dari perkusi secara mekanik dapat melepaskan secret
yang melekat dinding bronchus. Langkah yang kedua adalah vibrasi yaitu getaran
kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada
dinding dada klien. Tujuan vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan
turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mucus yang kental.Sering dilakukan
bergantian dengan perkusi.Dan langkah yang ke tiga adalah Postural drainage
merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen
paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik
untuk melakukannya yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam
sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan
apabila secret klien berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika
klien mengalami demam.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan
jalan nafas pada pasien TB paru.
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan
jalan nafas pada pasien TB paru.
3
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti menambah pengalaman dalam mengaplikasikan penerapan
fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
b. Bagi institusi sebagai ilmu pengetahuan tentang penerapan fisioterapi dada
terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
c. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan
penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada pasien
TB paru.
4
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur
1. Framework yang digunakan
Proses dan cara dalam mendapatkan artikel atau jurnal yang dijadikan
sebagai bahan acuan yang akan dimasukkan kedalam literature review ini
dimulai dari pemilihan topik atau judul dan masalah, kemudian penulis
mengakses google scholar pada aplikasi dengan memasukkan judul dan kata
kunci, kemudian memilih jurnal yang berkaitan dengan judul atau masalah yang
dipilih, kemudian dianalisis dan memilih jurnal dengan rentang 5 tahun terakhir
yang sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga ada 5 jurnal yang dipilih untuk
dijadikan acuan dalam penyusunan literature review ini.
2. Kata kunci yang digunakan
Design penelitian yang masuk dalam literatur review ini menggunakan
Literatur review. Metode penelitian ini metode terbaik dalam menjawab
pertanyaan klinis di lapangan. Tipe studi yang direview adalah semua jenis
penelitian yang menggunakan penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru. Partisipan yang ditentukan untuk
review tidak dibatasi. Kata kunci dari literature review ini adalah fisioterpi dada,
bersihan jalan nafas, Tb paru.
5
3. Data Base atau aplikasi yang digunakan
Dalam pencarian data dan artikel yang direview menggunakan Google
Scholar untuk memenuhi materi dan artikel yang akan direview.
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1. Kriteria Inkluisi
Kriteria inkluisi merupakan kriteria dimana artikel yang mewakili kriteria
yang memenuhi syarat sebagai arikel dalam literature review (Notoatmodjo,
2016). Kriteria inkluisi dalam literature review ini meliputi :
a. Artikel yang memiliki judul penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
b. Artikel dengan rentang tahun 5 tahun terakhir.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria eksklusi dimana artikel yang tidak
dapat mewakili artikel karena tidak memenuhi syarat sebagai arikell literature
review, Kriteria eksklusi dalam literature review ini adalah :
a. Artikel dengan judul yang bukan penerapan fisioterapi dada terhadap
manajemen bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
b. Artikel dengan rentang tahun melebihi 5 tahun.
6
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
Penulusuran menggunkan Google scholar
Identifikasi melalui pencarian Google
Scholar dengan keyword penerapan
fisioterapi dada terhadap manajemen
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru yaitu sebanyak 369 artikel
Artikel diekslusi berdasarkan :
• Artikel yang bukan merupakan
jurnal keperawatan sebanyak 48
artikel
• Artikel dengan jurnal
keperawatan sebanyak 321
artikel
Identification
Artikel yang dinilai layak adalah sebanyak
321 artikel
Excluded by full text :
• Judul dan isi tidak saling
berkaitan sebanyak artikel 34
• Hanya terdapat abstrak 31
• Hanya terdapat pendahuluan 27
• Hanya terdapat daftar pustaka 4
• Artikel yang sesuai atau layak
untuk dinilai sebanyak 225
Screnning
7
Bagan Hasil Pencarian Jurnal Fisioterapi Dada & Batuk Efektif
Eligibility
Artikel yang terpilih berdasarkan kriteria
inklusi adalah sebanyak 225 artikel.
Excluded dari analisis data :
• Cara menganalisis tidak
dilaporkan sebanyak artikel 85
• Hasilnya tidak ditujukan untuk
tujuan penelitian sebanyak
artikel 135
• Artikel yang sesuai kriteria
inklusi dan layak untuk direview
sebanyak 5 artikel
Jumlah artikel yang memenuhi syarat
review yaitu sebanyak 5 artikel.
Fisioterapi dada
143
20 April 2020 Batuk efektif
231
8
Tabel 1. Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Penelitian
Hari/
Tanggal
Studi
Tempat Penelitian
Jumlah Sampel
Usia
Intervensi
Metode
Penelitian
Outcomes
Senin, 20
April 2020
Fisioterapi dada dan
batuk efektif sebagai
penatalaksanaan
ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
pada pasien TB paru
Di RSUD Kota
Kendari / Rusna
Tahir, Dhea Sry Ayu
Imalia, & Siti
Muhsinah 2019
RSUD Kota
Kendari
Sampel dalam
studi kasus ini
berfokus pada
satu orang pasien
yang menjalani
perawatan di
RSUD Kota
Kendari dengan
diagnosa medis
TB paru
36
Tahun
Penerapan
fisioterapi dada
dan batuk efektif
Jenis penelitian
ini adalah
deskriptif
dengan
pendekatan
observasional
melalui studi
kasus untuk
memperoleh
gambaran
penerapan
fisioterapi dada
dan batuk efektif
pada pasien TB
paru.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan ditunjang oleh teori dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya
maka peneliti berasumsi bahwa
fisioterapi dada dan batuk efektif
dapat digunakan sebagai
penatalaksanaan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas pada pasien
TB paru.
9
Senin, 20
April 2020
Penerapan batuk
efektif dan fisioterpi
dada pada pasien TB
paru yang
mengalami
ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Di RSUD Koja
Jakarta Utara / Egeria
Dorina Sitorus,
Rosita Magdalena
Lubis, & Eni
Kristiani 2018
RSUD Koja Jakarta
Utara
Metode ini
dilakukan
terhadap dua
orang pasien TB
paru yang
mengalami
ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas.
38 dan
42 tahun
Penerapan
fisioterapi dada
dan batuk efektif
Metode yang
digunakan
adalah
wawancara
terstruktur, studi
dokumen, dan
observasi.
Terapi latihan batuk efektif yang
dilakukan selama 5 hari pada pagi
dan sore hari menunjukkan bahwa
fisioterapi dada dan latihan batuk
efektif dapat mengeluarkan mukus
dan membantu pasien mengatasi
keluhan sesak nafas serta mampu
mengeluarkan lendir pada jalan
nafas.
Senin, 20
April 2020
Penerapan teknik
batuk efektif
mengatasi
ketidakefektifan
bersihan jalan napas
pada tn. m dengan
tuberculosis / Siti
Fatimah &
Syamsudin 2019
RSUD. Kota
Magelang
Sampel studi
kasus ini
menggunakan
satu orang pasien
59
Tahun
Penerapan
batuk efektif
Metode untuk
menyelidiki dan
mempelajari
suatu kejadian
mengenai
keadaan
seseorang yang
dilakukan
secara
integrative,
Masalah
keperawatan dengan
ketidakefektifan bersihan jalan
nafas teratasi karena
pemberian obat dan terapi oksigen,
dan intervensi latihan nafas dalam
dan
latihan batuk efektif.
10
komperhensif
agar
memperoleh
pemahaman
yang mendalam
tentang individu
dan untuk
menemukan
tujuan agar
masalah yang
dalam individu
dapat
terselesaikan.
Senin, 20
April 2020
Asuhan keperawatan
klien dewasa TBC
denhan masalah
ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Di RS. Panti Waluya
Sawahan Malang /
Reza Novita
Anggraeni,
Wisoedhanie Widi
RS. Panti Waluya
Sawahan Malang
Studi kasus ini
dilakukan
terhadap dua
orang pasien
32 dan
48 tahun
penerapan
latihan teknik
batuk efektif
dan fisioterapi
dada
Penelitian ini
menggunakan
desain studi
kasus yaitu
untuk
melakukan
tindakan asuhan
keperawatan
pada kklieen
TBC
terbukti bahwa tindakan batuk
efektif yang dilakukan selama tiga
hari mampu membantu Tn. M
dalam mengeluarkan secret
11
Anugrahanti, &
Wibowo 2019
Senin, 20
April 2020
Studi kasus
pemenuhan bersihan
jalan nafas pada
pasien TB paru Di
Rumah Sakit TK II
Putri Hijau Medan /
Deni Susyanti,
Mompang Tua
Parlagutan, &
Susiana Marbun 2018
Rumah Sakit TK II
Putri Hijau Medan
Subjek studi
kasus ii adalah
satu orang pasien
dengan kasus TB
paru yang
memiliki
masalah bersihan
jalan nafas
45
Tahun
Penerapan
teknik batuk
efektif dan
fisioterapi dada
Penelitian ini
merupakan
penelitian
deskriptif
dengan
rancangan studi
kasus
Berdasarkan hasil penelitian
penerapan latihan batuk efektif
dan latihan otot
pernafasan sebagai manajemen
bersihan jalan nafas pada Ny.M
dengan
diagnosa medis TB paru
peneliti mengambil kesimpulan
bahwa penerapan
latihan batuk efektif dan latihan
otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5
hari di pagi dan sore hari efektif
terhadap kepatenan jalan nafas
sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB
Paru
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Hasil yang didapatkan dari 5 artikel tentang penerapan fisioterapi dada
dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif tidak terdapat perbedaan
yang signifikan setelah dilakukan teknik fisioterapi dada.
Artikel pertama yang dilakukan Di RSUD Kota Kendari, dengan metode
penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2-3 kali/hari dengan durasi selama
5 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa fisioterapi dada dan batuk efektif dapat
digunakan sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada
pasien TB paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa dari
studi kasus ini adalah fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai
penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru dengan
kriteria hasil kepatenan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas normal,
irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan
sputum.
Artikel ke-2 yang dilakukan Di RSUD Koja Jakarta Utara dengan metode
penelitian wawancara terstruktur, studi dokumen, dan observasi. dengan frekuensi
pemberian 3 kali/hari dengan durasi selama 3 hari. Mendapatkan hasil penelitian
bahwa latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien
mengatasi keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa melakukan fisioterapi
13
dada dan mengajarkan batuk efektif dapat memperbaiki kondisi umum klien.
evaluasi keberhasilan penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif pada kedua klien
menunjukan bahwa Tn. S dan Tn. M sama- sama cepat membaik hal tersebut
disebebkan karena Tn. S dan Tn. M sama-sama mematuhi program fisioterapi dada
dan batuk efektif.
Artikel ke-3 yang dilakukan Di RSUD. Kota Magelang dengan metode
penelitian integrative dan komprehensif dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari
dengan durasi selama 3 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa masalah
keperawatan dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi karena pemberian
obat dan terapi oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif.
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa tindakan batuk efektif
dilakukan dua kali sehari dengan bantuan keluarga ataupun mandiri, dan auskultasi
didapatkan hasil suara ronkhi masih terdengar tetapi hanya di sebelah kanan saja
dan sudah berkurang dari hari sebelum 30 dilakukan tindakan batuk efektif pada Tn.
M. Jadi, terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari
mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret.
Artikel ke-4 yang dilakukan Di RS. Panti Waluya Sawahan Malang dengan
metode deskriptif dengan frekuensi pemberian 3 kali/hari dengan durasi selama 3
hari. Mendapatkan hasil terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan
selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret. Sehingga
dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa implementasi yang diberikan
pada pasien yaitu fisioterapi dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan
jalan nafas tidak efektif.
14
Artikel ke-5 yang dilakukan Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan
dengan metode penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari dengan
durasi selama 5 hari. Mendapatkan hasil manajemen bersihan jalan nafas pada
Ny.M dengan diagnosa medis TB paru peneliti mengambil kesimpulan bahwa
penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan nafas sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik
kesimpulan bahwa setelah peneliti melakukan asuhan keperawatan pada pasien tb
paru dengan pemenuhan pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi rumah
sakit putri hijau medan dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat
mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
B. PEMBAHASAN
Penetapan kriteria yang ketat pada metode sangat mempengaruhi jumlah
artikel yang didapat. Penentuan artikel yang diambil awalnya hanya terbatas pada
artikel menggunakan metode penelitian deskriptif, wawancara, gambaran dengan
rentang tahun 2018-2020. Setelah dilihat bahwa jumlah artikel yang didapatkaan
terbatas, kriteria pengambilan artikel selanjutnya diturunkan. Artikel dengan
metode penelitian deskriptif dan tahun penelitian 2018 dan 2019 akhirnya tetap
dimasukkan selama tetap terkait dengan teknik batuk efektif terhadap masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif. Setelah menurunkan kriteria berupa metode
penelitian, akhirnya artikel yang didapatkan berjumlah 5 artikel. Hasil yang sejalan
ditunjukkan pada hasil penelitian diartikel, hasil penelitian secara umum
15
menyebutkan bahwa teknik batuk efektif memang terbukti signifkan mambantu
mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
Pengkajian yang dilakukan dalam 5 artikel yang direview tidak terdapat
perbedaan dengan pengkajian di teori, dimana dalam teori pengkajian yang
dilakukan dengan masalah bersihan jalan nafas berfokus pada pengkajian system
pernafasan yang teridir dari Inspeksi : Sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas, dan
menggunakan otot bantu pernafasan. Palpasi : Vokal fremitus. Perkusi : Bunyi
pekak. Dan Auskultasi : Suara nafas ronkhi. Pola batuk dan produksi sputum.
Artikel pertama yang dilakukan Di RSUD Kota Kendari, dengan metode
penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2-3 kali/hari dengan durasi selama
5 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa fisioterapi dada dan batuk efektif dapat
digunakan sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada
pasien TB paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa dari
studi kasus ini adalah fisioterapi dada dan batuk efektif dapat digunakan sebagai
penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru dengan
kriteria hasil kepatenan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas normal,
irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan, pasien mampu mengeluarkan
sputum.
Artikel ke-2 yang dilakukan Di RSUD Koja Jakarta Utara dengan metode
penelitian wawancara terstruktur, studi dokumen, dan observasi. dengan frekuensi
pemberian 3 kali/hari dengan durasi selama 3 hari. Mendapatkan hasil penelitian
bahwa latihan batuk efektif dapat mengeluarkan mukus dan membantu pasien
mengatasi keluhan sesak nafas serta mampu mengeluarkan lendir pada jalan nafas.
16
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa melakukan fisioterapi
dada dan mengajarkan batuk efektif dapat memperbaiki kondisi umum klien.
evaluasi keberhasilan penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif pada kedua klien
menunjukan bahwa Tn. S dan Tn. M sama- sama cepat membaik hal tersebut
disebebkan karena Tn. S dan Tn. M sama-sama mematuhi program fisioterapi dada
dan batuk efektif.
Artikel ke-3 yang dilakukan Di RSUD. Kota Magelang dengan metode
penelitian integrative dan komprehensif dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari
dengan durasi selama 3 hari. Mendapatkan hasil penelitian bahwa masalah
keperawatan dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi karena pemberian
obat dan terapi oksigen, dan intervensi latihan nafas dalam dan latihan batuk efektif.
Sehingga dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa tindakan batuk efektif
dilakukan dua kali sehari dengan bantuan keluarga ataupun mandiri, dan auskultasi
didapatkan hasil suara ronkhi masih terdengar tetapi hanya di sebelah kanan saja
dan sudah berkurang dari hari sebelum 30 dilakukan tindakan batuk efektif pada Tn.
M. Jadi, terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan selama tiga hari
mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret.
Artikel ke-4 yang dilakukan Di RS. Panti Waluya Sawahan Malang dengan
metode deskriptif dengan frekuensi pemberian 3 kali/hari dengan durasi selama 3
hari. Mendapatkan hasil terbukti bahwa tindakan batuk efektif yang dilakukan
selama tiga hari mampu membantu Tn. M dalam mengeluarkan secret. Sehingga
dalam artikel pertama menarik kesimpulan bahwa implementasi yang diberikan
17
pada pasien yaitu fisioterapi dada dapat membantu mengatasi masalah bersihan
jalan nafas tidak efektif.
Artikel ke-5 yang dilakukan Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan
dengan metode penelitian deskriptif dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari dengan
durasi selama 5 hari. Mendapatkan hasil manajemen bersihan jalan nafas pada
Ny.M dengan diagnosa medis TB paru peneliti mengambil kesimpulan bahwa
penerapan latihan batuk efektif dan latihan otot pernafasan yang dilaksanakan
selama 5 hari di pagi dan sore hari efektif terhadap kepatenan jalan nafas sehingga
mengurangi sesak pada pasien TB Paru. Sehingga dalam artikel pertama menarik
kesimpulan bahwa setelah peneliti melakukan asuhan keperawatan pada pasien tb
paru dengan pemenuhan pemenuhan bersihan jalan nafas di ruang isolasi rumah
sakit putri hijau medan dengan menerapkan fisioterapi dada terbukti dapat
mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
Dari ke-5 hasil artikel terdapat kesamaan dengan teori, dimana dalam teori
Dianasari (2016) menyebutkan bahwa dengan fisioterapi dada yang dilakukan
secara rutin dengan frekuensi 2-3 kali sehari selama 3-5 hari akan memberikan hasil
yang signifikan. Sehingga pasien yang mendapatkan intervensi fisioterapi dada akan
merasa relaks, tidak mengeluarkan banyak tenaga, sesak berkurang, dan
pengeluaran secret yang efektif.
Dalam penelitian Pranowo (2018) membuktikan bahwa fisioterapi dada yang
dilakukan selama 3 hari dengann frekuensi 2x sehari sangat efektif dalam
pengeluaran sputum dan membantu membersihkan secret pada jalan nafas serta
18
mampu mengatasi sesak nafas pada pasien TB paru Di ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Mardi Rahayu Kudus.
Penelitian yang dilakukan Septherisa (2018) membuktikan bahwa adanya
efektifitas fisioterapi dada dalam peningkatan sekresi mucus dan membantu
mengatasi sesak nafas setelah dilakukan latihann batuk efektif selama 5 hari dengan
frekuensi 3x sehari.
Dari hasil yang didapatkan dalam 5 artikel yang direview tujuan
dilakukannya fisioterapi dada tidak terdapat perbedaan dengan teori, dimana dalam
teori tujuan dilakukan fisioterapi dada adalah membantu pasien dalam mengatasi
masalha dengan jalan nafas yang tidak paten, sehingga semua yang menghambat
dijalan nafas maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada
saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang di derita seseorang
(Ghofar, 2016).
Tingkat keberhasilan dari hasil fisioterapi dada yang dilakukan dari ke-5
artikel yang direview tidak terdapat perbedaan dengan teori dimana kepatenan jalan
napas yang terdiri dari empat kriteria hasil yaitu frekuensi napas, irama napas, suara
napas tambahan, dan kemampuan mengeluarkan sputum. Sehingga penggunaan
fisioterapi dada sangat berpengaruh dalam menngatasi masalah bersihan jalan nafas.
Penggunaan fisioterapi dada dengan frekuensi 2-3 kali sehari yaitu pagi,
sore dan malam hari. Dengan fisioterapi dada yang dilakukan secara rutin akan
memberikan hasil yang signifikan. Sehingga pasien yang mendapatkan intervensi
fisioterapi dada akan merasa relaks, tidak mengeluarkan banyak tenaga, sesak
berkurang, dan pengeluaran secret yang efektif.
19
intervensi fisioterapi dada ini memiliki peluang yang besar untuk
dipraktikkan di tatanan klinis dan komunitas khususnya Di Indonesia. Kondisi ini
didukung oleh banyaknya kelebihan dari teknik ini. Alat yang digunakan dalam
melakukan fisioterapi dada sangat mudah dan teknik batuk efektif ini tidak
menimbulkan efek yang buruk terhadap pasien. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
pada sampel manusia yang lebih banyak dengan karakter yang berbeda.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
20
A. Kesimpulan
1. Penerapan fisioterapi dada membantu mengatasi masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif terhadap pasien TB paru dengan masalah bersihan jalan nafas tidak
efektif.
2. Fisioterapi dada terbukti dapat membantu mengatasi masalah bersihan jalan
nafas tidak efektif terhadap pasien TB paru dengan masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif.
3. Fisioterapi dada terbukti dapat membantu pasien TB mengeluarkan sekret
dengan efektif.
4. Fisioterapi dada terbukti tidak menimbulkan kelelahan yang berlebih pada
pasien TB saat mengeluarkan sekret dengan efektif.
5. Fisioterapi dada terbukti dapat membantu jalan nafas pasien menjadi paten pada
pasien TB.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Peneliti berharap agar hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan
nafas pada pasien TB paru.
2. Bagi Institusi
21
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu bahan
pembelajaran khususnya penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan informasi
untuk penerapan fisioterapi dada terhadap manajemen bersihan jalan nafas pada
pasien TB paru.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Reza Novita, Anugrahanti Wisoedhanie Widi, & Wibowo. (2019). Asuhan
keperawatan klien dewasa TBC dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas Di
RS. Panti Waluya Sawahan Malang. Di peroleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.googe.ac.id-repository.stikespantiwaluya.ac.id
Carpenito & Moyet. (2019). Konsep Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Diperoleh tanggal 22
Januari 2020, dari http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id.
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Perencanaan Konsep Dan Kerangka Kerja.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Fatimah Siti & Syamsudin. (2019). Penerapan teknik batuk efektif mengatasi ketidakefektifan bersihan
jalan napas pada tn. m dengan tuberculosis. Di peroleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.google.ac.id-ejournal.akperkbn.ac.id
Herdinan, T. H. & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.
Ginanjar. (2017). Karya Tulis Ilmiah Faktor Resiko TB Paru. Diperoleh tanggal 22 Januari 2020,
dari https://osf.io/preprints/inarxiu.
Kowalak. (2012). Mudahnya Belajar Sistem Imun. Yogyakarta : Nuha Medika.
Moorhead, Sue & Johnson Marion, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi
Kelima. Jakarta : Elsevier.
Mutaqqin, Arif. (2013). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi 1. Yogyakarta: MediAction.
Nursalam. (2012). Konsep Dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pranowo, (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi Dada pada Kasus Tuberkulosis Paru Di RSP. Ario
Wirawa. Diperoleh tanggal 22 Januari 2020, dari http://ejournal.bsi.ac.id.
Sitorus Egeria Dorina, Lubis Rosita Magdalena, & Kristiani Eni. (2018). Penerapan batuk efektif
dan fisioterpi dada pada pasien TB paru yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan
nafas Di RSUD Koja Jakarta Utara. Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari
https://scholar.google.ac.id-ejournal.husadakaryajaya.ac.id
Somantri, Irman. (2014). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Susanto, Diana. (2017). Respirologi. Jakarta : EGC.
Susyanti Deni, Parlagutan Mompang Tua, & Marbun Susiana. (2018). Studi kasus pemenuhan
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Di
peroleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.googe.ac.id-jurnal.kesdammedan.ac.id
Susyanti Deni, Parlagutan Mompang Tua, & Marbun Susiana. (2018). Studi kasus pemenuhan
bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan.
Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.google.ac.id-jurnal.kesdammedan.ac.id
Tahir Rusna, Imalia Dhea Sry Ayu, & Muhsinah Siti. (2019). Fisioterapi dada dan batuk efektif
sebagai penatalaksanaan ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien TB paru Di
RSUD Kota Kendari. Diperoleh tanggal 20 April 2020 dari https://scholar.google.ac.id-
myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP
PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.