Step 11. Murphy sign : suatu pemeriksaan yang di lakukan untuk
mengetahui apakah ada peradangan pada vesicafellea dgn cara
meletakan jempol pada perbatasan antara arcus costa kanan dan tepi
lateral MRA dan positive jika pasien saat menarik nafas terhenti
nafasnya karena sakitStep 21. Mengapa dirasakn nyeri terus menerus
tidak reda di perut kanan atas?2. Mengapa nyerinya bisa menjalar
sampai bahu kanan?3. Apa hubungan penyakit pasien dengan konsumsi
pil kb oral?4. Apa hub dgn obesitas dan peningkatan kolesterol
dengan kasus scenario?5. Hub dgn peningkatan suhu?6. Pengaruh jenis
kelamin?7. Hub Murphy sign positive dgn keluhan?8. DDStep 31.
Mengapa dirasakn nyeri terus menerus tidak reda di perut kanan
atas?Factor inflamasi menyebabkan nyeriPenekanan organ akibat salah
satu ada mengalami pembesaran menekan saraf2 skitar menjalar ke
bahu kananKnapa jdi 1 jam? Tergantung ambang batasSystem analgesia
system penekan rasa nyeri (subjective) tiap org beda2 untuk
menghambat impuls (baik akibt inflamasi, peregangan) pengeluaran
bradikinin dll merangsang nosi reseptor system afferent a delta
(cepat), serabut c (nyeri lama) masuk medulla spinalis keluarnya
neurotransmitter menghubungkan antar nervus masuk area limbig
persepsi nyeri 2. Mengapa nyerinya bisa menjalar sampai bahu
kanan?Penekanan organ adanya rangsangan nervus phrenicus c 3,4,5
menjalar ke bahu kananMacam 2 nyeri?Nyeri alih = Nyeri visceral =
pada organ yang berrongga, misal gaster, nyeri tumpulNyeri somatic
= nyeri yang terasa jika ada kelainan pada peritoneum, rasa
tertusuk3. Apa hubungan penyakit pasien dengan konsumsi pil kb
oral?Kandungan pil kb (progesterin dan estrogen) esterogen
peningkatan kolesterol kristalisasi4. Apa hub dgn obesitas dan
peningkatan kolesterol dengan kasus scenario?Peningkatan kolesterol
pengurangan kadar kolesterol melalui empedu tidak seimbang antara
kadar kolesterol dan lesitin hipersaturasi kolesterol kristalisasi
kolesterol batu empedu5. Hub dgn peningkatan suhu?Akibat proses
inflamasi6. Pengaruh jenis kelamin?Pengaruh hormone esterogen pada
wanita yang peningkatannya di picu dengan konsumsi pil kb 7. Hub
Murphy sign positive dgn keluhan?Murphy sign untuk mengetahui
proyeksi fundus vesica fellea jika ada peradangan pada vesica
fellea akn menyebabkan nyeri8. DDKolesistolitiasis1. Definisi
Adanya batu pada vesica fellea2. Factor resikoa. Usiab. Jenis
kelaminc. BBd. Geografi dan etnike. Lingkungan f. Penyakit yang di
dapatg. Hereditas 3. Pathogenesis Peningkatan kolesterol
pengurangan kadar kolesterol melalui empedu tidak seimbang antara
kadar kolesterol dan lesitin hipersaturasi kolesterol kristalisasi
kolesterol batu empedu4. Jenis batua. Batu kolesterol
b. Batu pigmen i. Coklat1. Di ductus2. Tunggal, lunak,
berminyak3. radiolusenii. Hitam 1. Di vesica fellea2. Kecil,
banyak, mudah remuk3. Radioopaq5. Manifestasi klinika. Nyeri
kolikb. Nyeri alihc. Muald. Kolesistisis (akut dan kronik)1.
DefinisiPeradangan yang terjadi pada kandung empedu bisa akut,
kronis yang biasanya berhubungan dengan batu empedu2. Etiologi
Statis batu empedu Sumbatan pada ductus Infeksi Iskemik pada
kandung empedu 3. Klasifikasi Akalkulosa trauma, pasca bedah yang
mengenai vesica fellea Kalkulosa di sertai batu empedu4.
Pathogenesis dan patofisiologi Pathogenesis Peningkatan esterogen
penumpukan kolesterol kristalisasi kolesterol batu kolesterol
melukai dinding vesica fellea atau menyumbat saluran yang
mengakibatkn distensi peradangan InfeksiDetoksifikasi hepar tidak
efektik masuk hepatosit bersama kolesterol
infeksipatofisiologiPeningkatan esterogen penumpukan kolesterol
kristalisasi kolesterol batu kolesterol melukai dinding vesica
fellea atau menyumbat saluran yang mengakibatkn distensi peradangan
nyeri di perut kanan atas5. Factor risikoa. Perempuan >
laki-lakib. Umurc. BBd. Kehamilane. Vegetarian f. Pasca bedahg.
Obat obatanh. Genetic i. 6. Penegakan diagnosisa. Anamnesisb. Px
fisiki. Murphy sign +7. Px penunjanga. USGb. Serologi c. GGTd.
ALPe. PCTf. ERCP8. Pencegahana. Diet yang seimbangb. Olahraga
teraturc. 9. Penatalaksanaan10. Komplikasi11. PrognosisAtresia
biliarisHepatitis neonatalLI d kirim k [email protected] 71.
Mengapa dirasakn nyeri terus menerus tidak reda di perut kanan
atas?Konsekuensi yang mungkin terjadi pada kolelitiasis adalah
kolik. Jika terjadi penghambatan saluran empedu oleh sumbatan batu
empedu, tekanan akan meningkat dalam saluran empedu dan peningkatan
kontraksi peristaltik di daerah sumbatan menyebabkan nyeri viseral
pada daerah epigastrik, mungkin dengan penyebaran nyeri ke punggung
dan disertai muntah.(Silbernagl S, Florian Lang. Color Atlas of
Pathophysiology. New York: Thieme Stuttgart; 2000.)2. Mengapa
nyerinya bisa menjalar sampai bahu kanan?Penekanan organ adanya
rangsangan nervus phrenicus c 3,4,5 menjalar ke bahu kananMacam 2
nyeri?Nyeri merupakan gejala fisiologis tubuh yang menunjukan bahwa
jaringan mengalami kerusakan akibat gangguan kimia, mekanis, suhu
dan infeksi. Nyeri bersifat subyektif karena dirasakan orang dapat
berbeda beda tergantung dari derajat nyeri dan kepekaannya.
Mekanisme nyeri melibatkan banyak serabut saraf di perifer,
mediator nyeri, medulla spinalis dan saraf pusat. Indera untuk
nyeri adalah ujung ujung saraf (sensory nerve endings) yang berada
hampir di seluruh permukaan tubuh/kulit. Terbentuk 2 (dua) jalur
nyeri berdasarkan jarak stimulusnya ke otak yaitu nyeri cepat dan
nyeri lambat. Nyeri lambat stimulusnya dihantarkan oleh serat C
akar dorsal di medulla spinalis (sumsum tulang belakang) dengan
kecepatan 0,5-2 m/det, sedangkan nyeri cepat akan dihantarkan
melalui system nosiseptor (serat A) dengan kecepatan 12-30
m/det.Klasifikasi NyeriBerdasarkan waktu Nyeri akut: onset (mula
terjadinya) cepat dan durasi (lama terjadinya) singkat, contoh
nyeri karena trauma
Nyeri kronis : Nyeri yang diderita sudah lama dan sudah mendapat
terapi, contoh nyeri rematik, osteoarthritis atau kanker.
Berdasarkan Lokasi NyeriNyeri somatic : nyeri yang terlokalisasi
hanya pada tempat terjadinya kerusakan, bersifat tajam, mudah
dilihat dan mudah ditangani, contoh nyeri karena trauma atau
sayatan.
Nyeri visceral : nyeri yang terkait kerusakan organ dalam,
contoh nyeri karena trauma di hati atau paru-paru.
Nyeri reperred/rujukan : nyeri yang dirasakan jauh dari lokasi
nyeri, contoh nyeri angina.
Berdasarkan persepsi nyeriNyeri Nosiseptis : kerusakan
jaringannya jelas
Nyeri neuropatik : kerusakan jaringan tidak jelas, kerusakan
berhubungan dengan kelainan pada susunan saraf.
(http://pharos.co.id/news-a-media/beritakesehatan/310-nyeriotot.html)3.
Apa hubungan penyakit pasien dengan konsumsi pil kb oral?Pemakaian
tablet KB (estrogen) sekresi kolesterol meningkat dan kadar
chenodeoxycholat rendah, padahal chenodeoxycholat efeknya
melarutkan batu kolesterol dan menurunkan saturasi kolesterol.
Penelitian lain menyatakan bahwa tablet KB pengaruhnya hanya sampai
tiga tahun.(Lesmana L. Batu Empedu dalam Buku Ajar Penyakit Dalam
Jilid 1. Edisi 3. Jakarta:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.2000.380-4.)4. Apa hub dgn obesitas dan
peningkatan kolesterol dengan kasus scenario?Pada orang yang
mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi maka
kadar kolesterol dalam kandung empedu sangat tinggi sehingga akan
menurunkan garam empedu dan mengurangi kontraksi atau pengosongan
kandung empedu. Orang-orang gemuk dimana sekresi kolesterol lebih
tinggi sehingga terjadi supersaturasi.(Lesmana L. Batu Empedu dalam
Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi 3. Jakarta:Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2000.380-4.)5. Hub dgn
peningkatan suhu?Akibat proses inflamasi6. Pengaruh jenis
kelamin?Pengaruh hormone esterogen pada wanita yang peningkatannya
di picu dengan konsumsi pil kb 7. Hub Murphy sign positive dgn
keluhan?Murphy sign untuk mengetahui proyeksi fundus vesica fellea
jika ada peradangan pada vesica fellea akn menyebabkan nyeri8.
DDKolesistolitiasis1. Definisi adanya atau pembentukan batu empedu
; batu ini mungkin terdapat dalam kandung empedu atau dalam duktus
choledochus.(Dorland, 2006)2. Factor resiko20% of women and in 8%
of men over the age of 40.(Harrisons principles, 16th edition)
Jenis kelamin Umur Hormone wanita Infeksi Kegemukan Paritas Factor
genetik(Kapita selekta, jilid I edisi 3)3. Pathogenesis Tiga faktor
utama dalam pembentukan batu kolesterol antara lain perubahan
komposisi empedu hepar, pembentukan inti kolesterol dan gangguan
fungsi kandung empedu.Peranan infeksi walaupun infeksi dikatakan
menjadi faktor penting dalam pembentukan batu kolesterol, DNA
bakteri ditemukan dalam batu ini. Secara konsep, bakteri mungkin
terdekonjugasi dalam garam empedu selama absorpsi dan penurunan
kelarutan kolesterol. Infeksi bilier berperan dalam pembentukan
batu pigmen coklat, mayoritas mengandung bakteri pada pemeriksaan
dengan mikroskop elektron.Umur peningkatan prevalensi kolelitiasis
secara bermakna tiap tahunnya, kemungkinan peningkatan isi
kolesterol dalam empedu. Pada umur 75 tahun, 20% laki-laki dan 35%
wanita memiliki kolelitiasis. Kolelitiasis kedua batu pigmen dan
tipe kolesterol sudah dilaporkan pada anak.Genetik pasien dengan
kolelitiasis secara relatif frekuensi batu meningkat dua sampai
empat kali, tidak tergantung pada umur, berat badan dan diet
mereka. Alel apoE4 lipoprotein E memiliki predisposisi pembentukan
batu kolesterol. Frekuensi apoE4 lebih tinggi pada pasien dengan
riwayat kolesistektomi dibandingkan penderita tanpa batu empedu.
Adanya apoE4 memiliki prediksi kekambuhan batu secara cepat setelah
litotripsi. Mekanisme ini masih belum jelas walaupun apolipoprotein
E mungkin memainkan peranan absorpsi lipid diet, transport dan
distribusi ke jaringan. ApoE4 tidak dihubungkan dengan pembentukan
kolelitiasis baru selama kehamilan.Obesitas sindrom metabolik pada
obesitas, resistensi insulin, diabetes mellitus tipe II, hipertensi
dan hiperlipidemia erat kaitannya dengan peningkatan sekresi
kolesterol hepar dan merupakan faktor resiko pembentukan batu
kolesterol. Biasanya terjadi pada wanita dengan umur kurang dari 50
tahun. Obesitas erat kaitannya dengan peningkatan sintesis
kolesterol. Tidak ada perubahan yang konsisten pada volume kandung
empedu post prandial. Pola makan (2100 kJ per hari) bisa
menghasilkan cairan empedu dan pembentukan batu empedu simtomatis
pada individu dengan obesitas. Sejumlah kecil lemak dalam diet
untuk menjaga pengosongan kandung empedu dapat menurunkan resiko
pembentukan batu empedu. Diet peningkatan diet kolesterol
meningkatkan kolesterol empedu tetapi tidak ada data epidemiologi
dan pola makan yang memaparkan asupan kolesterol dengan
kolelitiasis.Sirosis hepatis sekitar 30% pasien sirosis menderita
kolelitiasis. Resiko pembentukan kolelitiasis sangat berhubungan
kuat dengan sirosis Childs grade C dan sirosis alkoholik dengan
insiden tiap tahunnya 5%. Mekanismenya masih belum jelas. Semua
pasien dengan penyakit hepatoseluler menunjukkan derajat hemolisis
yang bervariasi. Walaupun sekresi asam empedu menurun, batu yang
terbentuk biasanya merupakan batu pigmen hitam. Phospolipid dan
sekresi kolesterol juga menurun sehingga empedu tidak tersaturasi.
(Sherlock S, Dooley J. Disease of the Liver and Billiary System.
11th ed. Oxford: Blacwell Science; 2002.) (Heuman M Douglas.
Cholelithiasis. Avaliable from:
http://www.emedicine.com/med/topic836.htm.)4. Jenis batuSecara
normal, empedu terdiri atas 70% garam empedu (terutama cholic dan
asam chenodeoxycholic), 22% pospholipid (lechitin), 4% kolesterol,
3% protein dan 0,3% bilirubin. Terdapat tiga tipe utama batu empedu
antara lain batu kolesterol, pigmen hitam dan pigmen coklat. Di
negara barat lebih banyak ditemukan batu kolesterol. Walaupun batu
ini predominan terdiri atas kolesterol (51-99%), diantara semua
tipe, memiliki komponen kompleks dan mengandung proporsi yang
bervariasi dari kalsium karbonat, fosfat, bilirubinate, dan
palmitat, fospolifid, glikoprotein dan mukopolisakarida. Batu
pigmen hitam terdiri atas 70% kalsium bilirubinat dan lebih banyak
terjadi pada pasien dengan anemia hemolitik dan sirosis. Batu
pigmen coklat jarang terjadi, dibentuk dalam saluran empedu
intrahepatik dan ekstrahepatik sama halnya yang terjadi pada
kandung empedu. Batu pigmen coklat dibentuk dari stasis dan infeksi
dalam sistem empedu oleh bakteri E. coli dan Klebsiella spp.
Istilah batu pigmen empedu digunakan untuk batu yang mengandung
kolesterol kurang dari 30%. Terdapat dua tipe yaitu batu pigmen
hitam dan coklat.Batu pigman hitam sebagian besar mengandung pigmen
bilirubin polimer terlarut dengan kalsium fosfat dan karbonat.
Tidak mengandung kolesterol. Mekanisme pembentukan batu masih belum
jelas, tetapi hipersaturasi empedu dengan bilirubin terkonjugasi,
mengubah pH dan kalsium dan overproduksi matrik organik
(glikoprotein) juga berperan. Dari semua kasus, 20-30% kolelitiasis
adalah batu pigmen coklat. Insiden ini meningkat dengan
bertambahnya umur. Batu empedu hitam biasanya menyertai hemolisis
kronis, biasanya pada penyakit sickle cell atau spherocytosis
herediter dan prostese mekanik misalnya pada katup jantung dalam
sirkulasi. Semua penyakit tersebut diatas menunjukkan peningkatan
prevalensi dengan segala bentuk sirosis khususnya alkoholik.Batu
pigmen coklat mengandung kalsium bilirubinat, kalsium palmitat dan
stearat seperti halnya kolesterol. Bilirubinat dipolimeralisasi
tidak seluas batu hitam. Batu coklat jarang ditemukan dalam kandung
empedu. Batu ini terbentuk di duktus biliaris dan berhubungan
dengan stasisnya empedu dan infeksi empedu. Penampakan biasanya
radiolusen. Bakteri ditemukan lebih dari 90%. Pembentukan batu
berhubungan dengan dekonjugasi bilirubin diglukuronide oleh bakteri
-glukoronidase.(Beckingham, IJ. Gallstone disease. In: ABC of
Liver, Pancreas and Gall Bladder. London: BMJ Books; 2001.)(Heuman
M Douglas. Cholelithiasis. Avaliable from:
http://www.emedicine.com/med/topic836.htm.)5. Etiologia. Production
of bile supersaturated with cholesterolb. Decrease in bile content
of either phospholipids or bile acidsc. Biliary stasis or impaired
gallbladder motilityd. Hemolytic diseasese. Biliary infection(Frank
J Domino,the -5 minute clinical consult 2008, 16th edition)
6. Manifestasi klinika. Mostly asymptomatic (80%)-5-10% become
symptomatic each year-Over their lifetime,