Top Banner
LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Leukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertambahan jumlah sel darah putih (leukosit). Pertambahan ini sangat cepat dan tidak terkendali serta bentuk sel-sel darah putihnya tidak normal. Pada pemeriksaan mikroskopis apus darah tepi terlihat sel darah putih muda, besar-besar dan selnya masih berinti (disebut megakariosit) putih (neoplasma hematology). Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai keganasan sel darah putih (neoplasma hematology). Leukemia ini sering berakibat fatal meskipun leukemia limpositik yang menahun (chronic lympocytic leucaemia), dahulu disebut sebagai jenis leukemia yang bisa bisa bertahan lama dengan pengobatan yang intensif. Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingat tingginya risiko anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan bahwa para orangtua perlu perhatian dan kesigapan. Terutama terhadap anak-anak yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejala kanker. Lebih ditekankan para orangtua, terutama masyarakat awam, mengetahui dan mendapatkan informasi cukup tentang kanker dan tumor yang menyerang anak-anak. Masyarakat diharapkan tahu banyak, sadar, percaya, dan akhirnya berbuat sesuatu untuk menghadapi kanker ini. Sekarang seluruh warga Indonesia harus memberikan perhatian khusus pada kanker anak yang antara lain adalah kanker darah atau leukemia, kanker tulang, saraf, ginjal, dan getah bening. Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbeda dari orang dewasa, karena mereka masih di usia pertumbuhan. Kanker darah atau leukemia merupakan bertambahnya sel darah abnormal -- sel sarah putih-- secara berlebihan dan tidak terkendali, dan penyebarannya ke seluruh tubuh sangat cepat. bertahan lama dengan pengobatan yang intensif. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Dapat menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan masalahkesehatan terutama leukemia
26

LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Feb 04, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

LEUKIMIABAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANGLeukemia (kanker darah) merupakan suatu penyakit yang

ditandai dengan pertambahan jumlah sel darah putih (leukosit).Pertambahan ini sangat cepat dan tidak terkendali serta bentuksel-sel darah putihnya tidak normal. Pada pemeriksaan mikroskopisapus darah tepi terlihat sel darah putih muda, besar-besar danselnya masih berinti (disebut megakariosit) putih (neoplasmahematology).

Beberapa ahli menyebut leukemia sebagai keganasan sel darahputih (neoplasma hematology). Leukemia ini sering berakibat fatalmeskipun leukemia limpositik yang menahun (chronic lympocyticleucaemia), dahulu disebut sebagai jenis leukemia yang bisa bisabertahan lama dengan pengobatan yang intensif.

Kemungkinan anak-anak terkena kanker cukup tinggi. Mengingattingginya risiko anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkanbahwa para orangtua perlu perhatian dan kesigapan. Terutamaterhadap anak-anak yang memiliki gejala-gejala mirip dengan gejalakanker. Lebih ditekankan para orangtua, terutama masyarakat awam,mengetahui dan mendapatkan informasi cukup tentang kanker dantumor yang menyerang anak-anak. Masyarakat diharapkan tahu banyak,sadar, percaya, dan akhirnya berbuat sesuatu untuk menghadapikanker ini. Sekarang seluruh warga Indonesia harus memberikanperhatian khusus pada kanker anak yang antara lain adalah kankerdarah atau leukemia, kanker tulang, saraf, ginjal, dan getahbening. Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbedadari orang dewasa, karena mereka masih di usia pertumbuhan. Kankerdarah atau leukemia merupakan bertambahnya sel darah abnormal --sel sarah putih-- secara berlebihan dan tidak terkendali, danpenyebarannya ke seluruh tubuh sangat cepat. bertahan lama denganpengobatan yang intensif.

B.     TUJUAN1.      Tujuan Umum

Dapat menerapkan asuhan keperawatan pada anak denganmasalahkesehatan terutama leukemia

Page 2: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

2.      Tujuan Khususa.       Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada

klien dan keluarga dengan masalah leukemia.b.      Mahasiswa mampu menganalisa data dengan

masalah leukemia.c.       Mahasiswa mampu menyusun rencana dan

interfensi keperawatanterhadap klien denganleukemia.

d.      Mahasiswa  mampu  melakukan  implementasi sesuai  denganinterfensi keperawatan yang telahdisusun.

e.       Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadapimplementasikeperawatan yang telah dilaksanakan.

BAB IIPEMBAHASAN

A.    KONSEP DASAR MEDIS1.      DEFINISI

             Leukimia adalah proliferasi sel darah putihyang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. (Suriadi,& Rita yuliani, 2001 : 175).Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi seldarah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 :248 ).

Page 3: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

             Leukimia adalah suatu keganasan pada alatpembuat sel darah berupa proliferasio patologis selhemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sumtulang dalam membentuk sel darah normal dan adanyainfiltrasi ke jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer,dkk, 2002 : 495).             Leukimia adalah suatu keganasan pada alatpembuat sel darah berupa poliferasi sel hemopoetik mudayang di tandai oleh adanya kegagalan sumsum tulang dalampembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi kejaringan tubuh lain. ( Kapita Selekta kedokteran, 2000 )

2.      KLASIFIKASIa.       Leukemia Mielogenus Akut (LMA)

LMA mengenai sel sistem hematopoetik yang kelakberdiferensiasi ke semua sel mieloid; monosit,granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit,dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena.Insidensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling seringterjadi.

b.      Leukemia Mielogenus Krinis (LMK)LMK juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stemmieloid. Namu lebih banyak sel normal dibanding bentukakut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMK jarangmenyerang individu dibawah 20 tahun. Manifestasi miripdengan gambaran LMA tetapi dengan tanda dan gejala yanglebih ringan. Pasien menunjukkan tanpa gejala selamabertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampaijumlah yang luar biasa, limpa membesar.

c.       Leukemia Limfositik Kronis (LLK)LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50– 70 tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkangejala. Penyakit baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisikatau penanganan penyakit.

d.      Leukemia Limfositik Akut (LLA)LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast.Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebih banyakdibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun,setelah usia 15 tahun. LLA jarang terjadi. Limfosit

Page 4: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringanperifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal.

3.      ETIOLOGI             Penyebab leukemia masih belum diketahui secarapasti hingga kini. Menurut hasil penelitian, orang denganfaktor risiko tertentu lebih meningkatkan risiko timbulnyapenyakit leukemia.a.       Host

1)      Umur, jenis kelamin, rasInsiden leukemia secara keseluruhan bervariasi menurutumur. LLA merupakan leukemia paling sering ditemukanpada anak-anak, dengan puncak insiden antara usia 2-4tahun, LMA terdapat pada umur 15-39 tahun, sedangkanLMK banyak ditemukan antara umur 30-50 tahun. LLKmerupakan kelainan pada orang tua (umur rata-rata 60tahun). Insiden leukemia lebih tinggi pada priadibandingkan pada wanita. Tingkat insiden yang lebihtinggi terlihat di antara Kaukasia (kulit putih)dibandingkan dengan kelompok kulit hitam.Leukemia menyumbang sekitar 2% dari semua jeniskanker. Menyerang 9 dari setiap 100.000 orang diAmerika Serikat setiap tahun. Orang dewasa 10 kalikemungkinan terserang leukemia daripada anak-anak.Leukemia terjadi paling sering pada orang tua. Ketikaleukemia terjadi pada anak-anak, hal itu terjadipaling sering sebelum usia 4 tahun.

2)      Faktor GenetikInsiden leukemia pada anak-anak penderita sindrom downadalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Kelainanpada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut.Insiden leukemia akut juga meningkat pada penderitadengan kelainan kongenital misalnya agranulositosiskongenital, sindrom Ellis Van Creveld, penyakitseliak, sindrom Bloom, anemia Fanconi, sindrom WiskottAldrich, sindrom Kleinefelter dan sindrom trisomi D.Pada sebagian penderita dengan leukemia, insidenleukemia meningkat dalam keluarga. Kemungkinan untuk

Page 5: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

mendapat leukemia pada saudara kandung penderita naik2-4 kali.19 Selain itu, leukemia juga dapat terjadipada kembar identik.Berdasarkan penelitian Hadi, et al (2008) di Irandengan desain case control menunjukkan bahwa orangyang memiliki riwayat keluarga positif leukemiaberisiko untuk menderita LLA (OR=3,75; CI=1,32-10,99)artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 3,75kali memiliki riwayat keluarga positif leukemiadibandingkan dengan orang yang tidak menderitaleukemia.

b.      Agent1)      Virus

Beberapa virus tertentu sudah dibuktikan menyebabkanleukemia pada binatang. Ada beberapa hasil penelitianyang mendukung teori virus sebagai salah satu penyebableukemia yaitu enzyme reserve transcriptase ditemukandalam darah penderita leukemia. Seperti diketahuienzim ini ditemukan di dalam virus onkogenik sepertiretrovirus tipe C yaitu jenis RNA yang menyebabkanleukemia pada binatang.Pada manusia, terdapat bukti kuat bahwa virusmerupakan etiologi terjadinya leukemia. HTLV (virusleukemia T manusia) dan retrovirus jenis cRNA, telahditunjukkan oleh mikroskop elektron dan kultur padasel pasien dengan jenis khusus leukemia/limfoma sel Tyang umum pada propinsi tertentu di Jepang dansporadis di tempat lain, khususnya di antara NegroKaribia dan Amerika Serikat.

2)      Sinar RadioaktifSinar radioaktif merupakan faktor eksternal yangpaling jelas dapat menyebabkan leukemia. Angkakejadian LMA dan LGK jelas sekali meningkat setelahsinar radioaktif digunakan. Sebelum proteksi terhadapsinar radioaktif rutin dilakukan, ahli radiologimempunyai risiko menderita leukemia 10 kali lebihbesar dibandingkan yang tidak bekerja di bagiantersebut. Penduduk Hirosima dan Nagasaki yang hidup

Page 6: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

setelah ledakan bom atom tahun 1945 mempunyaiinsidensi LMA dan LGK sampai 20 kali lebih banyak.Leukemia timbul terbanyak 5 sampai 7 tahun setelahledakan tersebut terjadi. Begitu juga dengan penderitaankylosing spondylitis yang diobati dengan sinar lebihdari 2000 rads mempunyai insidens 14 kali lebihbanyak.

3)      Zat KimiaZat-zat kimia (misal benzene, arsen, pestisida,kloramfenikol, fenilbutazon) diduga dapat meningkatkanrisiko terkena leukemia.18 Sebagian besar obat-obatandapat menjadi penyebab leukemia (misalnya Benzene),pada orang dewasa menjadi leukemia nonlimfoblastikakut.Penelitian Hadi, et al (2008) di Iran dengan desaincase control menunjukkan bahwa orang yang terpaparbenzene dapat meningkatkan risiko terkena leukemiaterutama LMA (OR=2,26 dan CI=1,17-4,37) artinya orangyang menderita leukemia kemungkinan 2,26 kali terpaparbenzene dibandingkan dengan yang tidak menderitaleukemia.

4)      MerokokMerokok merupakan salah satu faktor risiko untukberkembangnya leukemia. Rokok mengandung leukemogenyang potensial untuk menderita leukemia terutama LMA.Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa merokokmeningkatkan risiko LMA. Penelitian Hadi, et al (2008)di Iran dengan desain case control memperlihatkanbahwa merokok lebih dari 10 tahun meningkatkan risikokejadian LMA (OR=3,81; CI=1,37-10,48) artinya orangyang menderita LMA kemungkinan 3,81 kali merokok lebihdari 10 tahun dibanding dengan orang yang tidakmenderita LMA. Penelitian di Los Angles (2002),menunjukkan adanya hubungan antara LMA dengankebiasaan merokok. Penelitian lain di Canada olehKasim menyebutkan bahwa perokok berat dapatmeningkatkan risiko LMA. Faktor risiko terjadinyaleukemia pada orang yang merokok tergantung padafrekuensi, banyaknya, dan lamanya merokok.

c.       Lingkungan (Pekerjaan)

Page 7: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Banyak penelitian menyatakan adanya hubungan antarapajanan pekerjaan dengan kejadian leukemia. Dalam sebuahpenelitian yang dilakukan di Jepang, sebagian besarkasus berasal dari rumah tangga dan kelompok petani.Hadi, et al (2008) di Iran dengan desain case controlmeneliti hubungan ini, pasien termasuk mahasiswa,pegawai, ibu rumah tangga, petani dan pekerja di bidanglain. Di antara pasien tersebut, 26% adalah mahasiswa,19% adalah ibu rumah tangga, dan 17% adalah petani.Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orangyang bekerja di pertanian atau peternakan mempunyairisiko tinggi leukemia (OR = 2,35, CI = 1,0-5,19),artinya orang yang menderita leukemia kemungkinan 2,35kali bekerja di pertanian atau peternakan dibandingorang yang tidak menderita leukemia.

4.      PATOFISIOLOGIPada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai

pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normalberkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai dengankebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darahputih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Merekaterlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidakberfungsi seperti biasanya. Sel leukemi memblok produksisel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi.Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain padasumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebutberfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan.

Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuanmengenai aberasi kromosomal yang terdapat pada pasiendengan leukemia. Perubahan kromosom dapat meliputiperubahan angka, yang menambahkan atau menghilangkanseluruh kromosom, atau perubahan struktur termasuktranslokasi (penyusunan kembali), delesi, inversi daninsersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubahbahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubahdianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal.

Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sistem selmenjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan

Page 8: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut seringkalimelibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahangenetik sel yang kompleks). Translokasi kromosom mengganggupengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga selmembelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnyasel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempatdari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang normal.Kanker ini juga bisa menyusup ke dalam organ lainnyatermasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, danotak.

5.      PATHWAYS

6.      MANIFESTASI KLINIS

Page 9: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

             Manifestasi klinik yang sering dijumpai padapenyakit leukemia adalah sebagai berikut :

a.       AnemiaDisebabkan karena produksi sel darah merah kurangakibat dari kegagalan sumsum tulang memproduksi seldarah merah. Ditandai dengan berkurangnya konsentrasihemoglobin, turunnya hematokrit, jumlah sel darahmerah kurang. Anak yang menderita leukemia mengalamipucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.

b.      Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksiDisebabkan karena adanya penurunan leukosit, secaraotomatis akan menurunkan daya tahan tubuh karenaleukosit yang berfungsi untuk mempertahankan dayatahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.

c.       PerdarahanTanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dariadanya perdarahan mukosa seperti gusi, hidung(epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang seringdisebut petekia. Perdarahan ini dapat terjadi secaraspontan atau karena trauma. Apabila kadar trombositsangat rendah, perdarahan dapat terjadi secaraspontan.

d.      Penurunan kesadaranDisebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormalke otak dapat menyebabkan berbagai gangguan sepertikejang sampai koma.

e.       Penurunan nafsu makanf.       Kelemahan dan kelelahan fisik

7.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKa.        Pemeriksaan laboratorium

1)      Darah tepi            Pada pemeriksaan darah tepi ditemukansel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis(60%), kadang-kadang leukopenia (25%). Jumlahleukosit biasanya berbanding langsung dengan jumlahblas. Jumlah leukosit neutrofil seringkali rendah,demikian pula dengan kadar hemoglobin dantrombosit. Hasil pemeriksaan sum-sum tulangbiasanya menunjukkan sel blas yang dominan

Page 10: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

            Gejala yang terlihat dari darah tepiberdasarkan pada kelainan sum-sum tulang berupaadanya pansitopenia, limositosis yang kadang-kadangmenyebabkan gambaran darah tepi monoton.

2)      Sumsum tulang            Dari pemeriksaan sum-sum tulang akanditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiridari sel limfopoitik patologis sedangkan sistemlain terdesak

3)      Biopsi limpa            Pemeriksaan ini memperlihatkanproliferasi sel leukimia dan sel yang berasal darijaringan limpa yang terdesak

b.       Cairan cerebrospinalBila sel patologis dan protein meningkat, makamerupakn suatu leukimia meningeal. Kedaan ini dapatterjadi setiap saat pada perjalanan penyakit. Untukpencegahannya adalah dengan pemberian metotreksat(MTX).                                                                                        (Ngastiyah, 1997)

8.      PENATALAKSANAANa.        Program terapi

Pengobatan terutama ditunjukkan untuk 2 hal (NettyTejawinata, 1996) yaitu:1)      Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:

·         Tranfusi sel darah merah padat (PocketRed Cell-PRC) untuk mengatasi anemi. Apabilaterjadi perdarahan hebat dan jumlah trombositkurang dari 10.000/mm³, maka diperlukan transfusitrombosit.

·         Pemberian antibiotik profilaksis untukmencegah infeksi.

2)      Pengobatan spesifikTerutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel yangabnormal. Pelaksanaannya tergantung padakebijaksanaan masing-masing rumah sakit, tetapiprinsip dasar pelaksanaannya adalah sebagaiberikut:

Page 11: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

·         Induksi untuk mencapai remisi: obatyang diberikan untuk mengatasi kanker seringdisebut sitostatika (kemoterapi). Obat diberikansecara kombinasi dengan maksud untuk mengurangisel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemikmaupun intratekal sehingga dapat mengurangigejala-gajala yang tampak.

·         Intensifikasi, yaitu pengobatan secaraintensif agar sel-sel yang tersisa tidakmemperbanyak diri lagi.

·         Mencegah penyebaran sel-sel abnormal kesistem saraf pusat

·         Terapi rumatan (pemeliharaan)dimaksudkan untuk mempertahankan masa remis

3)      Fase Pelaksanaan Kemoterapi:·         Fase Induksi

Dimulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan.Pada fase ini diberikan terapi kortikosteroid(prednison), vineristin, dan L-asparaginase. Faseinduksi dinyatakan berhasil jika tanda-tandapenyakit berkurang atau tidak ada dan di dalamsumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kuurangdari 5%.

·         Fase profilaksis sistem saraf pusatPada fase ini diberikan terapi methotrexate,cytarabine, dan hydrocortison melalui intratekaluntuk mencegah invasi sel leukemia ke otak.Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya padapasien leukemia yang mengalami gangguan sistemsaraf pusat.

·         KonsolidasiPada fase ini, kombinasi pengobatan dilakukanuntuk mempertahankan remisis dan mengurangijumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh.Secara berkala, dilakukan pemeriksaan darahlengkap untuk menilai respon sumsum tulangterhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsumtulang, maka pengobatan dihentikan sementara ataudosis obat dikurangi.

b.       Pengobatan imunologik

Page 12: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Bertujuan untuk menghilangkan sel leukemia yang ada didalam tubuh agar pasien dapat sembuh sempurna.Pengobatan seluruhnya dihentikan setelah 3 tahunremisi terus menerus.

c.        RadioterapiRadioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untukmembunuh sel-sel leukemia. Sinar berenergi tinggi iniditujukan terhadap limpa atau bagian lain dalam tubuhtempat menumpuknya sel leukemia. Energi ini bisamenjadi gelombang atau partikel seperti proton,elektron, x-ray dan sinar gamma. Pengobatan dengancara ini dapat diberikan jika terdapat keluhanpendesakan karena pembengkakan kelenjar getah beningsetempat.

d.       Transplantasi Sumsum TulangTransplantasi sumsum tulang dilakukan untuk menggantisumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yangsehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan olehdosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selainitu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untukmengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Padapenderita LMK, hasil terbaik (70-80% angkakeberhasilan) dicapai jika menjalani transplantasidalam waktu 1 tahun setelah terdiagnosis dengan donorHuman Lymphocytic Antigen (HLA) yang sesuai. Padapenderita LMA transplantasi bisa dilakukan padapenderita yang tidak memberikan respon terhadappengobatan dan pada penderita usia muda yang padaawalnya memberikan respon terhadap pengobatan.

e.        Terapi SuportifTerapi suportif berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yag ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasiefek samping obat. Misalnya transfusi darah untukpenderita leukemia dengan keluhan anemia, transfusitrombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibiotikuntuk mengatasi infeksi.

9.      KOMPLIKASIBerikut ini dapat dicermati komplikasi yang timbul padaleukimia:

Page 13: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

a.       Anemia (kurang darah) : hal ini dikarenakanproduksi sel darah merah kurang atau akibat perdarahan

b.      Terinfeksi berbagai penyakit : hal inidikarenakan sel darah putih yang ada kurang berfungsidengan baik meskipun jumlahnya berlebihan tetapi sudahberubah menjadi ganas sehingga tidak mampu melawaninfeksi dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Disamping itu, pada leukimia, obat-obatan anti leukimiamenurunkan kekebalan.

c.       Perdarahan : hal ini terjadi sebagai akibatpenekanan sel leukimia pada sum-sum tulang sehinggasel pembeku darah  produksinya berkurang.

d.      Gangguan metabolisme·         Berat badan turun·         Demam tanpa infeksi yang jelas·         Kalium dan kalsium darah meningkat,

malahan ada yang rendah·         Gejala asidosis sebagai akibat asam laktat

meningkate.       Penyusupan sel leukimia pada organ-organ:

·         Terlihat organ limpa membesar·         Gejala gangguan saraf otak·         Gangguan kesuburan·         Tanda-tanda bendungan pembuluh pembuluh

darah paru

Penyebab KematianTelah diketahui bahwa leukimia (kanker darah) merupakansatu penyebab kematian. Hal ini dikarenakan seseorang yangdidiagnosa menderita leukimia, sepanjang hidupnya harusberhadapan dengan:

a.       Penyakit infeksib.      Perdarahanc.       Gabungan infeksi dan perdarahand.      Gangguan fungsi organ fital seperti otak,

jantung dan paru akibat penyusupan sel leukimia                                                                                    (Faisal Yatim, 2003)

Page 14: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

B.     KONSEP DASAR KEPERAWATAN1.      Pengkajian

1.       Keluhan UtamaNyeri tulang sering terjadi, lemah nafsu makan

menurun, demam (jika disertai infeksi)  juga disertai dengan sakit kepala.

2.    Riwayat Perawatan Sebelumnya3.   Riwayat kelahiran anak :

a.    Prenatalb.    Natalc.    Post natal

4.   Riwayat Tumbuh KembangBagaimana pemberian ASI, adakah ketidaknormalan pada

masa pertumbuhan dan kelainan lain ataupun sering sakit-sakitan.

5.    Riwayat keluargaInsiden LLA lebih tinggi berasal dari saudara kandung

anak-anak yang terserang terlebih pada kembar monozigot (identik).

2.      Pemeriksaan Fisik :a.    Keadaan Umum tampak lemah

Kesadaran composmentis selama belum terjadi komplikasi.b.    Pemeriksaan Kepala Leher

Rongga mulut : apakah terdapat peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri), perdarahan gusiKonjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP.

c.    Pemeriksaan IntegumenAdakah ulserasi ptechie, ekimosis, tekanan turgor menurun jika terjadi dehidrasi

d.   Pemeriksaan Dada dan Thorax-     Inspeksi bentuk thorax, adanya retraksi intercostae.

-     Auskultasi suara nafas, adakah ronchi (terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada

-     Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)-     Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.

Page 15: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

e.    Pemeriksaan Abdomen-     Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran,terdapat bayangan vena

-     auskultasi peristaltic usus,-     palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa.

3.      Diagnosa Keperawatana.       Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya

sistem pertahanan tubuhb.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

akibat anemiac.       Resiko terhadap cedera : perdarahan yang

berhubungan dengan penurunan jumlah trombositd.      Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan

dengan mual dan muntahe.       Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang

berhubungan dengan efek samping agen kemoterapif.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang

berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah,efek samping kemoterapi dan atau stomatitis

g.      Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis darileukaemia

h.      Kerusakan integritas kulit berhubungan denganpemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas.

i.        Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesiaatau perubahan cepat pada penampilan.

j.        Perubahan proses keluarga berhubungan denganmempunyai anak yang menderita leukemia.

k.      Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaanpotensial kehilangan anak.

4.      Intervensi Keperawatana.       Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya

sistem pertahanan tubuhTujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksiIntervensi :

Page 16: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

1)      Pantau suhu dengan telitiRasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

2)      Tempatkan anak dalam ruangan khususRasional : untuk meminimalkan terpaparnya anak darisumber infeksi

3)      Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakituntuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan baikRasional : untuk meminimalkan pajanan pada organismeinfektif

4)      Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempatmunculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum,ulserasi mukosa, dan masalah gigiRasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi

5)      Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulutdengan baikRasional : rongga mulut adalah medium yang baik untukpertumbuhan organisme

6)      Berikan periode istirahat tanpa gangguanRasional : menambah energi untuk penyembuhan danregenerasi seluler

7)      Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usiaRasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh

8)      Berikan antibiotik sesuai ketentuanRasional : diberikan sebagai profilaktik ataumengobati infeksi khusus

b.                    Intoleransi aktivitas berhubungandengan kelemahan akibat anemia

Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitasIntervensi :1)      Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan

ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitassehari-hariRasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan

2)      Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahattanpa gangguanRasional : menghemat energi untuk aktifitas danregenerasi seluler atau penyambungan jaringan

3)       Kaji kemampuan untuk berpartisipasi padaaktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan

Page 17: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual danmembantu pemilihan intervensi

4)      Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari danambulasiRasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugasperawatan diri

c.        Resiko terhadap cedera/perdarahan yangberhubungan dengan penurunan jumlah trombositTujuan : klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahanIntervensi :1)      Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan

khususnya pada daerah ekimosisRasional : karena perdarahan memperberat kondisi anakdengan adanya anemia

2)      Cegah ulserasi oral dan rectalRasional : karena kulit yang luka cenderung untukberdarah

3)      Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukaninjeksiRasional : untuk mencegah perdarahan

4)      Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembutRasional : untuk mencegah perdarahan

5)      Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanandarah menurun, denyut nadi cepat, dan pucat)Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalammengatasi perdarahan

6)      Hindari obat-obat yang mengandung aspirinRasional : karena aspirin mempengaruhi fungsitrombosit

7)      Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntukmengontrol perdarahan hidungRasional : untuk mencegah perdarahan

d.      Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungandengan mual dan muntahTujuan :- Tidak terjadi kekurangan volume cairan- Pasien tidak mengalami mual dan muntahIntervensi :1)      Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya

kemoterapi

Page 18: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Rasional : untuk mencegah mual dan muntah2)      Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan

program kemoterapiRasional : untuk mencegah episode berulang

3)      Kaji respon anak terhadap anti emeticRasional : karena tidak ada obat antiemetik yangsecara umum berhasil

4)      Hindari memberikan makanan yang beraromamenyengatRasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mualdan muntah

5)      Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransidengan baik

6)      Berikan cairan intravena sesuai ketentuanRasional : untuk mempertahankan hidrasi

e.       Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yangberhubungan dengan efek samping agen kemoterapiTujuan : pasien tidak mengalami mukositis oralIntervensi :1)      Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus

oralRasional : untuk mendapatkan tindakan yang segera

2)      Hindari mengukur suhu oralRasional : untuk mencegah trauma

3)      Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikatorberujung kapas, atau jari yang dibalut kasaRasional : untuk menghindari trauma

4)      Berikan pencucian mulut yang sering dengancairan salin normal atau tanpa larutan bikarbonatRasional : untuk menuingkatkan penyembuhan

5)      Gunakan pelembab bibirRasional : untuk menjaga agar bibir tetap lembab danmencegah pecah-pecah (fisura)

6)      Hindari penggunaan larutan lidokain pada anakkecilRasional : karena bila digunakan pada faring, dapatmenekan refleks muntah yang mengakibatkan resikoaspirasi dan dapat menyebabkan kejang

7)      Berikan diet cair, lembut dan lunak

Page 19: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Rasional : agar makanan yang masuk dapat ditoleransianak

8)      Inspeksi mulut setiap hariRasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

9)      Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotanRasional : untuk membantu melewati area nyeri

10)  Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksidadan susu magnesiaRasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dandapat membusukkan gigi, memperlambat penyembuhandengan memecah protein dan dapat mengeringkan mukosa

11)  Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuanRasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositis

12)  Berikan analgetikRasional : untuk mengendalikan nyeri

f.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yangberhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah,efek samping kemoterapi dan atau stomatitisTujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuatIntervensi :1)      Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat

anak makanRasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalahakibat langsung dari mual dan muntah serta kemoterapi

2)      Izinkan anak memakan semua makanan yang dapatditoleransi, rencanakan unmtuk memperbaiki kualitasgizi pada saat selera makan anak meningkatRasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal

3)      Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisigizi, seperti susu bubuk atau suplemen yang dijualbebasRasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi

4)      Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan danpemilihan makananRasional : untuk mendorong agar anak mau makan

5)      Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikittapi seringRasional : karena jumlah yang kecil biasanyaditoleransi dengan baik

Page 20: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

6)      Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalorikaya nutrientRasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkanbegitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisasuplemen dapat memainkan peranan penting dalammempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat

7)      Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulittrisepRasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisiprotein kalori, khususnya bila BB dan pengukuranantropometri kurang dari normal

g.      Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis darileukaemiaTujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurunsampai tingkat yang dapat diterima anakIntervensi :1)      Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5

Rasional : informasi memberikan data dasar untukmengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi

2)      Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misalpemantauan suhu non invasif, alat akses venaRasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman

3)      Evaluasi efektifitas penghilang nyeri denganderajat kesadaran dan sedasiRasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis.Waktu pemberian atau obat

4)      Lakukan teknik pengurangan nyeri nonfarmakologis yang tepatRasional : sebagai analgetik tambahan

5)      Berikan obat-obat anti nyeri secara teraturRasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri

h.      Kerusakan integritas kulit berhubungan denganpemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitasTujuan : pasien mempertahankan integritas kulitIntervensi :1)      Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di

dalam mulut dan daerah perianalRasional : karena area ini cenderung mengalamiulserasi

2)      Ubah posisi dengan sering

Page 21: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Rasional : untuk merangsang sirkulasi dan mencegahtekanan pada kulit

3)      Mandikan dengan air hangat dan sabun ringanRasional : mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasikulit

4)      Kaji kulit yang kering terhadap efek sampingterapi kankerRasional : efek kemerahan atau kulit kering danpruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasipada beberapa agen kemoterapi

5)      Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk danmenepuk kulit yang keringRasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulit

6)      Dorong masukan kalori protein yang adekuatRasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yangnegatif

7)      Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatasarea yang teradiasiRasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan

i.        Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesiaatau perubahan cepat pada penampilanTujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilakukoping positifIntervensi :1)      Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan)

yang serupa gaya dan warna rambut anak sebelum rambutmulai rontokRasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaianrambut terhadap kerontokan rambut

2)      Berikan penutup kepala yang adekuat selamapemajanan pada sinar  matahari, angin atau dinginRasional : karena hilangnya perlindungan rambut

3)      Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipisitu tetap bersih, pendek dan halusRasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial

4)      Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3hingga 6 bulan dan mungkin warna atau teksturnya agakberbedaRasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadapperubahan penampilan rambut baru

Page 22: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

5)      Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yangsesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf,topi, tata rias, dan pakaian yang menarikRasional : untuk meningkatkan penampilan

j.        Perubahan proses keluarga berhubungan denganmempunyai anak yang menderita leukaemiaTujuan : pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuantentang prosedur diagnostik atau terapiIntervensi :1)      Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan

dilakukan pda anakRasional : untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidakperlu

2)      Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpultanpa gangguan dari staffRasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresiperasaan

3)      Bantu keluarga merencanakan masa depan,khususnya dalam membantu anak menjalani kehidupan yangnormalRasional : untuk meningkatkan perkembangan anak yangoptimal

4)      Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannyamengenai kehidupan anak sebelum diagnosa dan prospekanak untuk bertahan hidupRasional : memberikan kesempatan pada keluarga untukmenghadapi rasa takut secara realistis

5)      Diskusikan bersama keluarga bagaimana merekamemberitahu anak tentang hasil tindakan dan kebutuhanterhadap pengobatan dan kemungkinan terapi tambahanRasional : untuk mempertahankan komunikasi yangterbuka dan jujur

6)      Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidaksesuai dengan kenyataan yang adaRasional : untuk mencegah bertambahnya rasa khawatirankeluarga

k.      Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaanpotensial kehilangan anakTujuan : pasien atau keluarga menerima dan mengatasikemungkinan kematian anak

Page 23: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

Intervensi :1)      Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluarga

Rasional : pengetahuan tentang proses berdukamemperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadapapa yang dialami dan dapat membantu pasien dankeluarga lebih efektif menghadapi kondisinya

2)      Berikan kontak yang konsisten pada keluargaRasional : untuk menetapkan hubungan saling percayayang mendorong komunikasi

3)      Bantu keluarga merencanakan perawatan anak,terutama pada tahap terminalRasional : untuk meyakinkan bahwa harapan merekadiimplementasikan

4)      Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannyamelalui bermainRasional : memperkuat normalitas perasaan atau reaksiterhadap apa yang dialami

5.      ImplementasiImplementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaankeperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif.Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaanketerampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawatsehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikiantujuan dari rencana yang telah ditentukan dapat tercapai (Wong.D.L.2004:hal.331).

6.      EvaluasiEvaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencanakeperawatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. MenurutWong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil yang diharapkan pada kliendengan leukemia adalah :

a.       Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksib.      Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai

tingkat kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransiaktifitas.

c.       Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.d.      Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak

mengalami mual dan muntahe.       Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak

adanya rasa tidak nyamanf.       Masukan nutrisi adekuat

Page 24: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

g.      Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan danatau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidakmengeluhkan perasaan tidak nyaman.

h.      Kulit tetap bersih dan utuhi.        Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan

kerontokan rambut, anak membantu menentukan metode untukmengurangi efek kerontokan rambut dan menerapkan metode inidan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.

j.        Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentangprosedur, keluarga menunjukkan pengetahuan tentang penyakitanak dan tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaanserta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama anak.

k.      Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontakkeperawatan, keluarga dan anak mendiskusikan rasa takut,kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada tahapterminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yangadekuat.

BAB IIIPENUTUP

A.    KESIMPULANLeukemia adalah suatu jenis kanker darah. Gangguan ini

disebabkan olehsel darah putih yang diproduksi melebihi jumlahyang seharusnya ada. Leukemiaakut pada anak adalah suatu kelainanatau mutasi pembentukan sel darahputiholeh  sumsum  tulang  anak  maupun gangguan  pematangan  sel-

Page 25: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

sel  tersebutselanjutnya.  Gangguan ini  sekitar 25-30%  jumlahnya  dari  seluruh  keadaankeganasan yang didapat padaanak.

Leukemia ada 4 jenis berdasarkan asal dan kecepatanperkembangan selkanker yaitu Leukemia Mieloblastik Akut (LMA),Leukemia Mielositik Kronik (LMK), Leukemia Limfoblastik Akut(LLA), dan Leukemia Limfositik Kronik (LLK) (Medicastore, 2009).

Gejala – gejala yang dirasakan antara lain anemia,wajahpucat, sesak nafas, pendarahan gusi, mimisan, mudah memar,penurunanberat badan, nyeri tulang dan nyeri sendi.

Penyebab utama penyakit kelainan darah ini sampai sekarangbelumdiketahui secara pasti, dan masih terus diteliti. Namun,faktor genetik berperancukup penting pada beberapa penelitian yangdilakukan. Dengan kata lain, adahubungannya dengan faktorketurunan, selain tentunya banyak faktor penyebablain yangbervariasi sesuai kasus per kasus dan jenis subtipe yang didapat.

Terapi yang diberikan pada penderita leukemia akut bertujuanuntuk menghancurkan sel-sel leukemia dan mengembalikan sel-seldarah yang normal.Terapi yang dipakai biasanya adalah kemoterapi(pemberian obat melalui infus),obat-obatan,  ataupun  terapi  radiasi.  Untuk  kasus-kasus tertentu,  dapat  jugadilakukan transplantasi sumsum tulang belakang.Mengenaikemungkinan keberhasilan terapi, sangat tergantung waktupenemuanpertama penyakit si penderita. Apakah dalam stadium awal atausudahlanjut, subtipe penyakit, teratur tidaknya jadwal terapi yangdilakukan, timbul Relapse (kambuh) atau tidak selama terapi maupunkemungkinan penyebab yangbisa diperkirakan.

B.     SARANBagi keluarga sebaiknya memahami bagaimana tatalaksana terapeutikuntuk pasien leukemia agar penyakitnya tidak memasuki stadiumlanjut.

Page 26: LEUKIMIA BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA

2000.Kapita Selekta Kedokteran . Jakarta: Media aeskulapiusFKUI.  Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit Edisi 2.Jakarta:EGCSuriadi & Rita. 2006. Asuhan Keperawatan anak Edisi 2.Jakarta:Sagung Setohttp://bantarmerak64.blogspot.com/2013/04/asuhan-keperawatan-leukemia-pada-anak.htmlhttp://delfielizablog.wordpress.com/2012/12/09/15/http://jilioetamey.blogspot.com/2012/05/asuhan-keperawatan-dengan-leukemia-pada.htmlhttp://mocos-87.blogspot.com/p/askep-leukimia.html