Tanaman anggrek Dendrobium, Phalaenopsis, Oncidium, dan Vanda beserta kerabatnya serta tanaman anggrek jenis lain telah banyak diusahakan. Tanaman anggrek merupakan salah satu kelompok tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Banyaknya variasi bentuk dan warna bunga anggrek merupakan salah satu keunggulan dari bunga anggrek. Hal ini sangat mendorong terciptanya varietas-varietas baru yang dapat dikembangkan dan dibudidayakan secara baik di Indonesia, karena kondisi iklim yang sesuai. Pertumbuhan tanaman anggrek baik vegetatif maupun generatif tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik. Namun lebih banyak ditentukan oleh faktor lingkungan seperti: cahaya, suhu dan kelembaban, serta pemeliharaan tanaman seperti: penyiraman, pemupukan, media tumbuh, dan pengendalian hama dan penyakit. Berdasarkan habitatnya tanaman anggrek dibagi dalam 2 golongan yaitu epifit dan terestrial. Anggrek epifit adalah anggrek yang hidup menumpang pada batang pohon atau sejenisnya, namun tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya dan membutuhkan naungan. Anggrek terestrial adalah anggrek yang hidup dan tumbuh di atas permukaan tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. Melihat tipe pertumbuhan batangnya, anggrek dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu anggrek simpodial yaitu anggrek yang mempunyai pertumbuhan batang terbatas seperti: Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium; serta anggrek tipe monopodial yaitu anggrek yang mempunyai pertumbuhan batang yang tidak terbatas seperti: Vanda dan kerabatnya. Gambar 1. Anggrek simpodial Gambar 2. Anggrek monopodial EKOLOGI EKOLOGI MENGENAL ANGGREK MENGENAL ANGGREK PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1. Intensitas cahaya Intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman anggrek di dalam pertumbuhan dan perkembangannya sangat berbeda, tergantung pada jenis, ukuran dan umurnya. Misalnya anggrek epifit membutuhkan intensitas cahaya matahari berkisar antara 1500 – 3000 fc. Sedangkan anggrek terestrial membutuhkan intensitas cahaya matahari 4000 – 5000 fc. 2. Suhu Kebutuhan suhu pada tanaman anggrek sangat tergantung pada jenisnya. Anggrek yang tumbuh di dataran rendah membutuhkan suhu siang berkisar antara 24 – 33 o C dan suhu malam 21 – 27 o C. Sedangkan untuk anggrek yang tumbuh di dataran tinggi membutuhkan suhu siang berkisar antara 18 – 27 o C dan suhu malam berkisar antara 13 – 18 o C. 3. Kelembaban Pada umumnya anggrek membutuhkan kelembaban tinggi yaitu berkisar antara 60- 80%. Pada malam hari kelembaban tidak terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan busuk akar dan busuk tunas. Kelembaban yang terlalu rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman.