Top Banner
PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN BIBIT CABAI RAWIT BERBASIS IoT SKRIPSI ALIM ALPARAHAB M1A115010 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI JAMBI 2021
115

PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

Dec 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN

PENYIRAMAN BIBIT CABAI RAWIT BERBASIS IoT

SKRIPSI

ALIM ALPARAHAB

M1A115010

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2021

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …
Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN

PENYIRAMAN BIBIT CABAI RAWIT BERBASIS IoT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Program Studi Teknik Elektro

ALIM ALPARAHAB

M1A115010

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2021

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …
Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

RIWAYAT HIDUP

Alim Alparahab lahir di Desa Baru Lempur Kecamatan

Gubung Raya Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Kaharudin dan

Afrida. Penulis menempuh pendidikan di SD Negri 09/III

Desa Baru Lempur dan lulus pada tahun 2009, kemudian

melanjutkan pendidikan di MTS Swasta Lempur dan lulus

pada tahun 2012, selanjutnya menempuh pendidikan di

SMK Negri 2 Kota Sungai Penuh dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun 2015

melanjutkan pendidikan di Universitas Jambi Program Studi Teknik Elektro

Jurusan Teknik elektro dan Sistem Informatika Fakultas Sains dan Teknologi.

Selama menempuh pendidikan penulis cukup aktif mengikuti kegiatan

akademik maupun non-akademik. Penulis juga aktif dalam mengikuti berbagai

organisasi kampus diantaranya Majelis Aspirasi Mahasiswa (MAM), Himpunan

Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO), Ikatan Mahasiswa Lempur Jambi (IML-

J).

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya

atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen

Monitoring dan Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IOT”. Semoga dengan

penulisan skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia

pendidikan.

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas penyertaan berkat

serta kesehatan yang diberikan kepada hambanya tanpa mengenal waktu dan

lelah untuk memberikan perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan semestinya. Judul tugas akhir ini adalah

“Pengembangan Instrumen Monitoring dan Penyiraman Bibit Cabai Rawit

Berbasis IoT”.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Jambi. Didalam penulisan tugas akhir ini dan

pendidikan di Universitas Jambi penulis banyak mendapat dukungan yang luar

biasa dari berbagai pihak (UNTUK DIKENANG DIHARI TUA NANTI) oleh sebab

itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Alloh SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan

kekuatan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada kedua orang tua tercinta yang selama ini telah membantu

peneliti dalam bentuk perhatian, kasih sayang, semangat, serta do’a

yang tidak henti-hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Kemudian terimakasih untuk

kakak tercinta Ronal dan Marinda yang telah memberikan dukungan

serta perhatian kepada peneliti.

3. Kepada Bapak Nehru, S.Si., M.T. selaku dosen pemimbing utama dan

ketua jurusan Teknik Elektro dan Sistem Informatika.

4. Kepada Bapak Samratul Fuady, S.T., M.T. selaku dosen pemimbing

pendamping dan ketua program studi Teknik Elektro.

5. Kepada Bapak Haerul Pathoni S.Pd., M.PFis. selaku dosen pemimbing

Akademik selama peneliti melakukan perkuliahan di Universitas Jambi.

6. Kepada Bapak Andreo Yudertha, S.T., M.Eng. sebagai dosen yang

membimbing dan acuan peneliti dalam membangun platform IoT.

7. Kepada dosen Teknik Elektro dan seluruh staf akademik yang selalu

membantu dalam memberikan fasilitas, ilmu, serta pendidikan pada

peneliti hingga dapat menunjang dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada rekan-rekan Teknik Elektro 2015 dan rekan-rekan Himpunan

Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO).

9. Kepada Mas Fajarudin Sidik dan Muhammad Puat selaku mentor selama

peneliti melakukan penelitian.

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

10. Kepada Mak’e Desi Arisandi dan Pak’e Bir Ali yang telah membantu

peneliti dalam bentuk perhatian, semangat, serta do’a yang tidak henti-

hentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada Chanel Youtube Web Programing UNPAS, yang telah

memberikan ilmu tentang web programing yang sangat bermanfaat.

12. Yang terakhir kepada seseorang yang amat special ♥Bunga Debi Lestari♥

yang telah membantu peneliti dalam bentuk, perhatian, semangat, do’a

yang tidak henti-hentinya mengalir serta ocehannya yang selalu diulang-

ulangi CEPAT LAH TAMAT (selesaikanlah kuliahnya), meskipun ocehan

tersebut membuat kepala peneliti tambah pusing, namun peneliti sangat

menyadari dan memahami bahwa ocehan tersebut hanyalah sebuah

motivasi agar peneliti lebih semangat dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa segala sesuatu di dinia ini tidak ada

yang sempurna, tak se-ideal yang dibayangkan, demikian pula halnya dengan

tugas akhir ini, semoga dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita,

Aamiin yaa rabbal alamin.

Jambi,

Penulis

Alim Alparahab

M1A115010

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

RINGKASAN

Penyiraman pada tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman. Untuk mempermudah

proses penyiraman dan monitoring dilakukan sebuah penelitian dengan

membuat suatu bentuk pengembangan instrumen monitoring dan penyiraman

tanaman otomatis berbasis IoT. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan

sensor kelembaban tanah (Moisture Sensor), dan sensor DHT11 serta

mengunakan sistem control berbasis mikrikontroller NodeMCU sebagai

pengolah data masukan sensor dan perantara dengan database. Dalam sistem

kontrol penyiraman dan monitoring ini, pengontrollan dilakukan menggunakan

website yang dihubungkan ke NodeMCU controller melalui web hosting. Pada

halaman website kita dapat melakukan penyiraman secara manual, penyiraman

terjadwal, dan penyiraman otomatis. Proses pengontrollan sistem ini dapat

dilakukan dimanapun kapanpun ketika terkoneksi internet secara real time.

Dari hasil pengujian, alat dapat melakukan penyiraman dan monitoing sesuai

dengan yang diharapkan. Alat dapat melakukan penyiraman dengan debit air

yang dikeluarkan sebanyak 33.333 ml/detik.

Kata kunci : Tanaman cabai rawit, penyiram tanaman, monitoring, sensor

DHT11, sensor Moisture, Mikrokontroler esp8266, NodeMCU

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

LAMPIRAN ...................................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 4

2.2 Tanaman Cabai Rawit.............................................................................. 5

2.3 Internet of Things (IoT)............................................................................. 6

2.4 Website ................................................................................................... 7

2.5 Bahasa pemprograman Web .................................................................. 10

2.6 JSON ..................................................................................................... 13

2.7 Mikrokontroller ...................................................................................... 14

2.8 Moisture sensor ...................................................................................... 16

2.9 Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 ................................................... 16

2.10 Relay ................................................................................................... 17

2.11 LCD (Liquid Crystal Display) ................................................................. 17

III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 18

3.1 Metode Penelitian .................................................................................. 18

3.2 Diagram Alur Penelitian ......................................................................... 19

3.3 Alat dan Bahan ..................................................................................... 20

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem .................................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 42

4.1 Implementasi Sistem ............................................................................. 42

4.2 Pengujian Hardware .............................................................................. 44

4.3 Pengujian Algoritma dan Program .......................................................... 50

4.4 Pengujian Software ................................................................................ 64

4.5 Pengujian Penyiraman manual .............................................................. 71

4.6 Pengujian Penyiraman Terjadwal ........................................................... 71

4.7 Pengujian Penyiraman Otomatis ............................................................ 72

4.8 Pengujian Nilai Baca Sensor .................................................................. 73

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

ii

4.9 Perhitungan Debit Air ............................................................................ 75

4.10 Evaluasi .............................................................................................. 75

4.11 Modal yang Dikeluarkan ...................................................................... 76

V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 76

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 76

5.2 Saran .................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ..................................................................................................... 80

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Cabai Rawit (Benihkita.com, 2020) .................................................. 6 Gambar 2. Konseptual Internet Of thing (Nurfitriana, 2019) .............................. 7 Gambar 3. NodeMCU (Nyebarilmu.com, 2017) ................................................. 15 Gambar 4. Moisture sensor (Saptaji.com, 2018)............................................... 16 Gambar 5. Sensor DHT11 (Laboratory, 2016) ................................................. 17 Gambar 6. Relay (Ino, 2018) ............................................................................ 17 Gambar 7. LCD (Liquid Crystal Display) ......................................................... 18 Gambar 8. Penelitian Pengembangan ADDIE ................................................... 18 Gambar 9. Diagram Alur Penelitian ................................................................. 19 Gambar 10. Blok diagram Sistem .................................................................... 21 Gambar 11. Arsitektur Sistem ......................................................................... 22 Gambar 12. Rangkaian hubungan Komponen ................................................. 23 Gambar 13. LCD Display ................................................................................. 24 Gambar 14. NodeMCU..................................................................................... 24 Gambar 15. Sensor Kelembaban Tanah ........................................................... 25 Gambar 16. Sensor DHT11 ............................................................................. 25 Gambar 17. Buzzer ......................................................................................... 25 Gambar 18. Baterai ......................................................................................... 26 Gambar 19. Motor DC/pump .......................................................................... 26 Gambar 20. Relay ........................................................................................... 26 Gambar 21. Rangkaian Skematik Elektronika ................................................. 27 Gambar 22. (a). Box Komponen Tampak Samping, (b). Box Komponen Tampak

Atas ................................................................................................................ 28 Gambar 23. (a). Media Tanam Tampak Samping, (b). Media Tanam Nampak

Depan, (C). Media Tanam Nampak Atas ........................................................... 30 Gambar 24. Nozzle Sprayer Elektrik ................................................................ 30 Gambar 25. Posisi Output Air ......................................................................... 30 Gambar 26. Use Case Diagram ........................................................................ 31 Gambar 27. Algoritma Website ........................................................................ 32 Gambar 28. Flowchart Program Penyiraman Manual ....................................... 33 Gambar 29. Flowchart Program Pengelolaan Jadwal Penyiraman .................... 34 Gambar 30 Flowchart Penyiraman Terjadwal................................................... 37 Gambar 31. State Diagram penjadwalan ......................................................... 38 Gambar 32. Flowchart Pengelolaan Penyiraman Otomatis ............................... 39 Gambar 33. Flowchart Penyiraman Otomatis .................................................. 40 Gambar 34. Flowchart menghapus data sensor ............................................... 41 Gambar 35. Algoritma Perangkat keras ........................................................... 42 Gambar 36. Implementasi Sistem Pada Tanaman ............................................ 43 Gambar 37. Implementasi Box Komponen ....................................................... 44 Gambar 38. Perbandingan pengukuran suhu HTC-02 dan DHT11 .................. 48 Gambar 39. Perbandingan pengukuran kelembaban HTC-02 dan DHT11 ........ 48 Gambar 40. Script Koneksi Wifi ....................................................................... 51 Gambar 41. (a) Sistem Koneksi Wifi (b) Sistem Menampilkan Status IoT .......... 51 Gambar 42. Script Untuk Baca Sensor Suhu .................................................. 52 Gambar 43. Script Untuk Baca Sensor Kelembaban Tanah ............................. 52 Gambar 44. Script Pengiriman Data ke Server ................................................. 53 Gambar 45. Script Proses penentuan Parameter Sensor .................................. 54 Gambar 46. Script Proses Penampilan Data .................................................... 55 Gambar 47. Script Penampilan Tabel Riwayat Data Sensor ............................. 55

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

iv

Gambar 48. Dokumentasi Tampilan Grafik dan Tabel Data Sensor ................. 56 Gambar 49. Script Untuk Tombol Penyiraman Manual .................................... 57 Gambar 50. Script Proses Penyiraman Manual ................................................ 58 Gambar 51. Script Penjadwalan Penyiraman ................................................... 58 Gambar 52. Script Penyiraman Terjadwal ........................................................ 59 Gambar 53. (a) Pengisian Jadwal Penyiraman dan (b) Jadwal penyiraman ....... 60 Gambar 54. Script Pengelolaan Penyiraman Otomatis ..................................... 60 Gambar 55. Script Penyiraman Otomatis ........................................................ 61 Gambar 56. (a) Proses Pengelolaan Penyiraman otomatis, (b) setpoint sensor

yang telah disimpan ........................................................................................ 62 Gambar 57. Script Proses Hapus Data Sensor ................................................. 63 Gambar 58. (a) Tombol Hapus Data Sensor (b) Halaman Setelah Hapus Data

Sensor............................................................................................................. 64 Gambar 59. (a) Halaman login yang benar dan (b) Halaman Dashboard .......... 66 Gambar 60. (a) Halaman login jika input data salah dan (b) tampilan kembali ke

halaman login ................................................................................................. 67 Gambar 61. Dokumentasi Pengujian Tombol Penyiraman Manual ................... 68 Gambar 62. (a) Gambar Tombol Penyiraman Terjadwal (b) Gambar Halaman

Update/Edit Jadwal ........................................................................................ 69 Gambar 63. (a) Gambar Tombol Penyiraman Otomatis, (b) Gambar Halaman

Update/Edit Penyiraman Otomatis .................................................................. 70

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

v

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1. Pengujian Motor Dc/Pump ................................................................. 45

Tabel 2. Pengujian Relay ................................................................................. 45

Tabel 3. Pengujian Buzzer ............................................................................... 46

Tabel 4. Pengujian Sensor DHT11 ................................................................... 46

Tabel 5. Data pengukuran suhu HTC-2 dengan DHT11 ................................... 47

Tabel 6. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah................................................. 49

Tabel 7. Data pengukuran Digital soil analyzer dan Moisture sensor ............... 49

Tabel 8. Pengujian LCD ................................................................................... 50

Tabel 9. Skenario Pengujian ............................................................................ 64

Tabel 10. Skenario Pengujian Halaman Login .................................................. 65

Tabel 11. Pengujian Halaman Dashboard ....................................................... 67

Tabel 12. Pengujian Penyiraman Manual ......................................................... 71

Tabel 13. Pengujian Penyiraman Terjadwal ...................................................... 72

Tabel 14. Pengujian Penyiraman Otomatis....................................................... 72

Tabel 15. Pengujian sensor .............................................................................. 74

Tabel 16. Pembiayaan Modal Pembuatan Sistem ............................................. 76

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

vi

LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1: Dokumentasi Pembuatan Box Komponen .................................... 80

Lampiran 2: Dokumentasi Media Tanaman ..................................................... 81

Lampiran 3: Dokumentasi Tampilan Pertumbuhan Tanaman .......................... 82

Lampiran 4: Dokumentasi Pengujian Hardware ............................................... 84

Lampiran 5: Kode Program controller .............................................................. 89

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia memiliki berbagai macam jenis perkebunan, salah satunya

yaitu perkebunan cabai rawit, cabai rawit menjadi suatu komoditas sayuran

yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Cabai rawit (Capsicum

frutescens L) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai ekonomi

tinggi dan cocok untuk dikembangkan didaerah tropika seperti di Indonesia.

Tanaman hortikultura yang multifungsi, dapat digunakan sebagai bumbu

masak, saus atau sambal dan bahan campuran obatobatan serta banyak

kandungan gizi (Hilda Karim, 2016)

Pesatnya perkembangan pertanian cabai tidak diimbangi dengan

penerapan teknologi didalamnya, dalam tahap pemeliharaan bibit khususnya

pada proses penyiraman. Tanaman Cabai rawit membutuhkan kelembaban

tanah berkisar 60-80% dan suhu 18°C-30°C supaya dapat tumbuh optimal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelembaban tanah adalah kandungan air

yang terdapat pada tanah tanaman. Untuk itu perlu dijaga keseimbangan dan

ketersediaan air supaya tanaman dapat tumbuh subur tanpa mengalami

kelebihan dan juga kekurangan air yang mempengaruhi tingkat kelembaban

tanah (Suhendri, 2015)

Waktu yang baik untuk proses penyiraman bagi bibit tanaman cabe

rawit adalah pagi dan sore hari, karena pada saat ini lah suhu dari udara

sekitar dalam kondisi normal. Jika tanaman disiram pada siang hari maka akan

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karena ketika suhu dalam

keadaan tinggi atau panas dan proses penyiraman dilakukan ini dapat

menyebabkan tanaman layu bahkan mengalami kematian.

Pada umumnya pemilik atau petani biasanya melakukan penyiraman

secara manual dengan memberikan air sesuai jadwal. Namun cara ini kurang

efektif, karena membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Namun disisi lain

pemilik juga tidak bisa meninggalkan tanaman dalam kurun waktu yang lama,

karena tanaman dapat kekurangan air dan menyebabkan kematian. Untuk

mengatasi masalah tersebut maka diperlukan alat yang dapat membantu

pemilik tanaman atau petani melakukan penyiraman dengan mudah, tidak

memakan waktu, menguras tenaga dan dapat memantau kondisi suhu tanaman

secara realtime. Proses penyiraman yang dilakukan secara manual yang umum

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

2

digunakan para pemilik tanaman atau petani dapat digantikan dengan suatu

alat penyiraman yang bisa dikontrol dari jarak jauh, dalam artian

memanfaatkan Internet of things. Alat penyiraman ini akan menggunakan

perangkat sensor sebagai masukan dan mikrokontroler sebagai pengolah data

yang masuk kemudian dikirim ke pengguna/client sebagai informasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sudah

hampir digunakan pada berbagai bidang. Indonesia sebagai negara agraris

dengan sumber daya alam yang besar harus diolah secara maksimal. Maka

pentingnya penerapan teknologi dan internet sebagai media pembantu untuk

pemeliharaan tanaman. Karena setiap tanaman harus diperhatikan dengan

sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan pernyataan diatas penulis ingin membuat judul penelitian

ini dengan judu “Pengembangan Instrument Monitoring dan Penyiraman

Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diambil Rumusan masalah,

yaitu:

1. Bagaimana cara Pengembangan Instrumen Monitoring dan Penyiraman Bibit

Cabai Rawit Berbasis IoT ?

2. Bagaimana membangun sistem penyiraman yang bisa mengatur jadwal

penyiraman sesuai dengan waktu yang diinginkan ?

1.3 Batasan Masalah

Dikarenakan luasnya ruang lingkup pada Pengembangan Instrumen

Monitoring dan Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT ini, maka penulis

membuat batasan masalah agar pembahasan nantinya tidak mengambang,

maka pembatasan masalah meliputi:

1. Mengoperasikan relay untuk pompa air.

2. Sistem kontrol dengan berbasis mikrokontroller NodeMCU sebagai pengolah

data masukan sensor dan sebagai perantara dengan Database.

3. Mengunakan sensor kelembaban tanah (Moisture sensor), sensor suhu dan

kelembaban udara jenis (DHT11)

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tujuan yang ingin penulis capai, antara

lain sebagai berikut:

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

3

1. Melakukan Pengembangan Instrumen Monitoring dan Penyiraman Bibit

Cabai Rawit Berbasis IoT.

2. Membangun sistem penyiraman yang bisa mengatur jadwal penyiraman

sesuai dengan waktu yang diinginkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari adanya penelitian ini adalah:

1. Membantu masyarakat khususnya para pemilik tanaman atau petani pada

saat proses penyiraman

2. Membantu masyarakat khususnya para pemilik tanaman atau petani

dalam proses Memonitor suhu kelembaban udara sekitar tananam dan

kelembaban tanah tanaman.

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang terkait

dengan topik penelitian yang di ambil, kajian penelitian terdahulu sebagai

bahan refrensi bagi penelitian dalam menentukan metode penelitian.

Perancangan Alat Penyiram Tanaman Otomatis berbasis Sensor dan

Mikrokontroler

Jacquline M.S. Waworundeng dkk, ”Perancangan alat penyiram tanaman

otomatis berbasis sensor dan mikrokontroler”, 2017. Alat penyiram tanaman

dirancang dengan menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Board, sensor

kelembaban tanah (Moisture Sensor), relay, dan Solenoid Valve. Sensor

kelembaban tanah mendeteksi kondisi tanah apakah lembab atau kering. Jika

tanah dalam kondisi lembab maka alat tidak aktif. Sebaliknya jika kondisi

tanah kurang lembab atau kering, maka sensor mengirim sinyal ke

mikrokontroler untuk mengkatifkan relay yang terhubung ke solenoid valve

untuk mengalirkan air lewat pipa air yang tesedia dan melakukan fungsi

penyiraman secara otomatis. Jika sensor mendeteksi kadar air dalam tanah

telah berada pada kondisi lembab, maka sensor mengrimkan sinyal ke

mikrokontroler untuk dapat me-nonaktifkan relay dan solenoid valve serta

menghentikan fungsi penyiraman. Alat otomatis ini dapat digunakan untuk

membantu pekerjaan penyiraman tanaman berdasarkan hasil deteksi sensor

tekait kadar kelembaban air dalam tanah (Jacquline M.S. Waworundeng dkk,

2017)

Prototype Alat Penyemprot Air Otomatis Pada Kebun Pembibitan Sawit

Berbasis Sensor Kelembaban dan Mikrokontroler AVR Atmega8

Viktorianus Ryan Juniardy dkk, “Prototype alat penyemprot air otomatis

pada kebun pembibitan sawit berbasis sensor kelembaban dan mikrokontroler

AVR Atmega8”, 2014. Pada penelitian ini dibuatlah sebuah sistem otomatis

dengan menggunakan mikrokontroler AVRATmega8 sebagai pengendali utama

sistem. Dengan variabel kelembaban media tanam sebagai pengatur waktu

penyiraman, dibuatlah sebuah prototype alat penyemprot air yang dapat

melakukan penyiraman secara otomatis. Prototype alat penyemprot air otomatis

ini dilengkapi empat buah sensor kelembaban tanah yang digunakan untuk

membaca nilai kelembaban media tanam kelapa sawit sekaligus berfungsi

sebagai masukan sistem, LCD sebagai media monitoring kinerja sistem, dan

relay yang berfungsi menghidupkan dan mematikan pompa air yang terhubung

ke instalasi pipa penyiraman media tanam. Penyiraman bibit kelapa sawit

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

5

dilakukan ketika sensor kelembaban tanah mendeteksi nilai kelembaban di

dalam media tanam telah berada di bawah ambang batas bawah sistem bekerja

dan menghentikan penyiraman ketika hasil pembacaan sensor menunjukan

nilai kelembaban media tanam berada di atas ambang batas atas sistem bekerja

(Viktorianus Ryan Juniardy dkk, 2014).

Rancang Bangun Penyiram Tanaman Berbasis Arduino Uno Menggunakan

Sensor Kelembaban YL-39 Dan YL-69

Erricson Zet Kafiar dkk, melakukan penelitian dengan judul “rancang

bangun penyiram tanaman berbasis arduino uno menggunakan sensor

kelembaban YL-39 Dan YL-69”, 2018. Penelitian ini dilakukan dengan

merancang bangun suatu yang dapat menyiram tanaman secara menggunakan

sensor kelembaban tanah YL-69 yang dikendalikan oleh arduino uno dan

diinstruksikan kepada android untuk menampilkan nilai kelembaban tanah

sesuai dengan pH tanah. Sistem penyiram tanaman yang telah dibuat dapat

menyiram tanaman secara otomatis. Android akan menerima dan menampilkan

nilai dari kondisi tanah apakah kering, lembab atau basah sesuai dengan

pembacaan dari sensor kelembaban tanah (Erricson Zet Kafiar dkk, 2018).

2.2 Tanaman Cabai Rawit

Cabai (Capsicum sp.) merupakan tanaman perdu dari famili

terongterongan (Solanaceae) yang dikenal sejak dulu sebagai bumbu masakan.

Awalnya tanaman cabai merupakan tanaman liar di hutan-hutan. Tanaman

cabai awal mulanya berasal dari benua Amerika. Beberapa suku disana seperti

suku Inca (Amerika Selatan), Maya (Amerika Tengah), dan Aztek (Meksiko)

menjadikannya sebagai bumbu masakan. Adalah pelaut legendaris Christoper

Columbus lah kemudian yang pertama kali berjasa menyebarluaskannya ke

Italia, Spanyol, hingga kemudian ke seluruh dunia (Makmur, 2017). Cabai

adalah tanaman tropis / sub-tropis dan merupakan salah satu tanaman paling

berharga di India. Persyaratan ideal untuk menanam tanaman ini adalah iklim

hangat dan lembab dan suhu 20 hingga 250 C (Rekha Prabha, 2018)

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

6

Gambar 1. Cabai Rawit (Benihkita.com, 2020)

Cabai rawit memiliki bentuk yang lebih kecil dari cabai merah maupun

cabai keriting namun memiliki tingkat kepedasan mencapai 50.000-100.000

pada skala Scoville*. Selain di Indonesia, cabai rawit cukup populer di negara

Asia Tenggara lainnya seperti malaysia. Dalam bahasa Inggris, cabai rawit

dikenal dengan nama Thai Pepper atau bird's eye chili pepper. Di Indonesia,

cabai rawit biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat sambal,

rujak, dan makanan pedas lainnya. Selain itu cabai rawit juga dibuat menjadi

chili oil dan digunakan sebagai pelengkap makanan gorengan.

2.3 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (Internet untuk Segalanya) atau dikenal juga dengan

singkatan IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas

manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.

Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya,

termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan,

elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya

tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan

selalu aktif. (Sugiono, 2017).

Istilah IoT mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan pertama

kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, cofounder and executive

director of the Auto-ID Center di MIT. Pada dasarnya, IoT mengacu pada benda

yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam

struktur berbasis internet (Wikipedia, 2020).

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

7

Gambar 2. Konseptual Internet Of thing (Nurfitriana, 2019)

Internet of Things mengacu pada pengidentifikasian suatu objek yang

direpresentasikan secara virtual di dunia maya atau Internet. Jadi dapat

dikatakan bahwa Internet of Things adalah bagaimana suatu objek yang nyata di

dunia ini digambarkan di dunia maya (Internet). Metode yang digunakan oleh

Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa

mengenal jarak. Pengimplementasian Internet of Things sendiri biasanya selalu

mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang

ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring

sebuah ruangan maka pengimplementasian Internet of Things itu sendiri harus

mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah,

berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan

internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti

hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet

of Things menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati

menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol

sesuatu. Banyak manfaat yang didapatkan dari internet of things. Pekerjaan

yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien (Wikipedia, 2020).

2.4 Website

Website atau situs menurut (Anggiani Septima Riyadi, 2012) dapat

diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks,

data gambar diagram atau gerak, data animasi, suara, video dana tau gabungan

dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk

satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis

apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

8

hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu

berubah-ubah, da nisi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik

serta pengguna website.

Web Server

Web server adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai penerima

permintaan yang dikirimkan melalui browser kemudian memberikan tanggapan

permintaan dalam bentuk halaman situs web atau lebih umumnya dalam

dokumen HTML. Namun, web server dapat mempunyai dua pengertian berbeda,

yaitu sebagai bagian dari perangkat keras (hardware) maupun sebagai bagian

dari perangkat lunak (software).

Jika merujuk pada hardware, web server digunakan untuk menyimpan

semua data seperti HTML dokumen, gambar, file CSS stylesheets, dan file

JavaScript. Sedangkan pada sisi software, fungsi web server adalah sebagai

pusat kontrol untuk memproses permintaan yang diterima dari browser.

Jadi sebenarnya semua yang berhubungan dengan website biasanya

juga berhubungan dengan web server, karena tugas web server adalah

mengatur semua komunikasi yang terjadi antara browser dengan server untuk

memproses sebuah website (Yasin, 2018).

Domain

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah

alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah

website, atau dengan kata lain nama domain adalah alamat yang digunakan

untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh:

http://www.baliorange.net. Nama domain diperjual belikan secara bebas di

internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu terbeli di salah

satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol

panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa

sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya untuk

umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai

dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.

Hosting

Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam

harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email,

statistik, database dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.

Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

9

yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data

yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website.

Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Pengguna akan

memperoleh kontrol panel yang terproteksi dengan username dan password

untuk administrasi websitenya. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk

dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama penyewaan web

hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari

perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di

Indonesia maupun Luar Negeri (Harminingtyas, 2014).

Database

Basis data (Database) adalah kumpulan file-file yang saling berelasi,

relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu basis

data menunjukkan kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup informasi.

Dalam satu file terdapat data record yang sejenis, sama besar, sama bentuk,

merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu recordterdiri dari field-

field yang saling berhubungan untuk menunjukan bahwa field tersebut dalam

satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Suatu sistem

manajemen basis data berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set

program untuk mengakses data tersebut. Jadi sistem manajemen basis data

dan set program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil

data dan membaca data (Mhd Bustanur Rahmad, 2014)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang

disebut DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem

perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, memelihara,

mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan

DBMS, penggunan akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang

ada (Ahmad, 2014).

1. MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database yang bersifat open source.

MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan

oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

Menurut (Andika, 2011) MySQL merupakan sistem manajemen database

yang bersifat relasional. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan

menjadi lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai

dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

10

menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk

mengelola database-database relasional yang ada di dalamnya.

MySQL adalah RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi

GPL. Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak

boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu

SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian

database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh

user maupun program-

program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih

unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti

untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.

2. PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi/perangkat lunak bebas

(opensource) yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan

untuk menangani administrasi database MySQL melalui jaringan lokal maupun

internet. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya

(mengelola basis data, tabe-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks,

pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain). Perbedaan

phpMyAdmin dengan MySQL terletak pada fungsi. PhpMyAdmin merupakan

alat untuk memudahkan dalam mengoperasikan database MySQL, sedangkan

MySQL adalah database tempat penyimpanan data. Phpmyadmin sendiri

digunakan sebagai alat untuk mengolah atau mengatur data pada MySQL

(Rahmawati Erma S, 2020).

2.5 Bahasa pemprograman Web

Bahasa Pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi

standar untuk memerintah komputer agar menjalankan fungsi tertentu. Bahasa

pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan

semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini

memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data

mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

11

disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil

dalam berbagai situasi (Saragih, 2018).

HTML

HTML yang merupakan singkatan dari Hyper Text Markup Language

adalah serangkaian kode program yang merupakan dasar dari representasi

visual sebuah halaman Web. Didalamnya berisi kumpulan informasi yang

disimpan dalam tag-tag tertentu, dimana tag-tag tersebut digunakan untuk

melakukan format terhadap informasi yang dimaksud. Berbagai pengembangan

telah dilakukan terhadap kode HTML dan telah melahirkan teknologi-teknologi

baru di dalam dunia pemrograman web. Kendati demikian, sampai sekarang

HTML tetap berdiri kokoh sebagai dasar dari bahasa web seperti PHP, ASP, JSP

dan lainnya. Bahkan secara umum, mayoritas situs web yang ada di Internet

pun masih tetap menggunakan HTML sebagai teknologi utama mereka

(Frederick Constantianus, 2005)

Java Script & CSS

Java Script adalah kode-kode program kecil yang dapat digunakan

untuk membuat halaman web terlihat lebih dinamis. Dengan menggunakan

Java Script kita dapat menambahkan beberapa fitur yang dapat membuat

tampilan lebih menarik serta dapat juga membatasi aksi dari pengguna. Dengan

Java Script, navigasi menu yang lebih canggih serta efek grafis sederhana dapat

dilakukan.

Cascading Style Sheet merupakan kepanjangan dari CSS. Penggunaan

CSS membuat pemrograman Web menjadi lebih mudah karena kita dapat

melakukan penyeragaman format terhadap elemen-elemen yang sama dalam

situs dengan cepat. Saat ini hampir semua situs berbasis HTML menggunakan

CSS untuk meningkatkan keluwesan tampilan. CSS dapat disimpan dalam file

terpisah dengan ekstensi css, dan setiap perubahan yang dilakukan pada file

tersebut akan mempengaruhi seluruh dokumen HTML yang terkait padanya.

Dengan demikian, waktu untuk melakukan perubahan terhadap situs dengan

jumlah halaman yang banyak dapat dikurangi berkat bantuan CSS.

PHP

PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam

pembuatan website yang bersifat server side yang di-Embed dalam HTML.

Artinya dalam suatu dokumen HTML dapat dimasukkan skrip PHP.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

12

Hypertext Preprocessor atau PHP mempunyai beberapa kemampuan yang

merupakan kelebihan tersendiri bagi PHP, Kemampuan tersebut antara lain:

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

13

1. Koneksi dan query database yang sederhana.

2. Dapat bekerja pada platform sistem operasi baik berbasis Windows maupun

UNIX

Diperoleh fakta bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman Open

Source yang digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan

dapat disimpan dalam bentuk HTML. Keuntungan utama menggunakan PHP

adalah script PHP tidak benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi

menyediakan banyak fitur tambahan untuk programmer professional. Meskipun

PHP lebih difokuskan sebagai script Server Side, penulisan program Server Side.

Hal ini adalah target utam PHP. Diperlukan tiga hal agar script PHP dapat

bekerja antara lain, PHP Parser (CGI atau Servermodule), server web dan

browser web. Menjalankan server web terlebih dahulu, kemudian mengakses

keluaran program PHP melalui browser web dan melihat halaman web (Arwin

Kasnady, 2016)

Ajax

Ajax (Asynchronous JavaScript and XML) adalah seperangkat teknik

pengembangan web di sisi klien untuk membuat aplikasi web asinkron. Dengan

ajax, aplikasi web dapat mengirim dan mengambil data dari server secara tidak

sinkron (di latar belakang) tanpa mengganggu tampilan data pada halaman yang

ada. Ajax merupakan teknik pengembangan web untuk membuat suatu

aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk membuat website agar lebih

responsive, sehingga seluruh halaman web tidak harus reload setiap kali

pengguna meminta request (Fakhri, 2019)

Kelebihan menggunakan Ajax:

a) Membuat permintaan kepada server tanpa membuat kembali (reload)

halaman.

b) Data yang dikirim sedikit sehingga menghemat bandwith dan

mempercepat koneksi

c) Proses dilakukan dibelakang layar

d) Banyak didukung oleh browser-browser baru yang populer

e) Aplikasi yang dibangun semakin interaktif dan dinamis

2.6 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang

ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan

dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

14

Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember

1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa

pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum

digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript,

Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai

bahasa pertukaran data. JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini

dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct),

kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list),

atau associative array.

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan

bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar

(list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada

dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini

dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian

karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa

pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini (Herdiana, 2014).

2.7 Mikrokontroller

Menurut (Sutarsi Suhaeb, 2017), Mikrokontroler adalah sebuah

komputer kecil (”special purpose computers”) di dalam satu IC yang berisi CPU,

memori, timer, saluran komunikasi serial dan paralel, Port input/output, ADC.

Mikrokontroller digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu program.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang

mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian

terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu

sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan

komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi – aksi sederhana

untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer

(Sutanto, 2014).

NodeMCU

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri

dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan

Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa

pemrograman scripting Lua. Istilah NodeMCU secara default sebenarnya

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

15

mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat keras development

kit (robotika unja, 2019).

Gambar 3. NodeMCU (Nyebarilmu.com, 2017)

Gambar 3 diatas merupakan kaki pin yang ada pada NodeMCU.

Berikut penjelasan dari pin-pin NodeMCU tersebut.

ADC: Analog Digital Converter. Rentang tegangan masukan 01v, dengan

skup nilai digital 0-1024.

RST: berfungsi mereset modul

EN: Chip Enable, Active High

IO16: GPIO16, dapat digunakan untuk membangunkan chipset dari

mode deep sleep

IO14: GPIO14; HSPI_CLK

IO12: GPIO12: HSPI_MISO

IO13: GPIO13; HSPI_MOSI; UART0_CTS

VCC: Catu daya 3.3V (VDD)

CS0: Chip selection

MISO: Slave output, Main input.

IO9: GPIO

IO10 GBIO10

MOSI: Main output slave input

SCLK: Clock

GND: Ground

IO15: GPIO15; MTDO; HSPICS; UART0_RTS

IO2: GPIO2; UART1_TXD

IO0: GPIO0

IO4: GPIO4

IO5: GPIO5

RXD: UART0_RXD; GPIO3

TXD: UART0_TXD; GPIO1

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

16

2.8 Moisture sensor

Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah,

kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat

kelembaban. Semakin banyak air, membuat tanah lebih mudah menghantarkan

listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit

menghantarkan listrik (resistansi besar), (Kurniawan, 2015).

Lebih banyak air dalam tanah akan membuat tanah lebih mudah

menghantarkan listrik, sedangkan tanah kering akan mempersulit untuk

menghantarkan listrik (nilai resistansi kurang). Sensor soil moisture dalam

penerapannya membutuhkan daya sebesar 3.3 v atau 5 V dengan keluaran

tegangan sebesar 9 – 4.2 V. Sensor ini mampu membaca kadar air yang

memiliki 3 kondisi yaitu:

1. 0 – 300: tanah basah / di dalam air

2. 300 – 800: tanah lembab

3. 800 – 1023: tanah kering / udara bebas

Gambar 4. Moisture sensor (Saptaji.com, 2018)

2.9 Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan

kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama

dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur

kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program

memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini

menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

17

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari

respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference.

Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat

produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu

dan kelembaban.

Gambar 5. Sensor DHT11 (Laboratory, 2016)

2.10 Relay

Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik dan merupakan

komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni

Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (Sepereangkat kontak Saklar). Relay

menggunakan perinsip Elektromagnetik untuk menggerakan kontak saklar

sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi (Rafiuddin Syam, 2013).

Gambar 6. Relay (Ino, 2018)

2.11 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display yang dapat

digunakan untuk menampilkan berbagai hal berkaitan dengan aktivitas

mikrokontroller, salah satunya adalah menampilkan teks yang terdiri dari

berbagai karakter. LCD banyak digunakan karena fungsinya yang bervariasi,

dan juga pemrogramannya yang mudah.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

18

Untuk dapat menghubungkan LCD dengan mikrokontroler, PORT pada

LCD perlu dihubungkan dengan PORT yang sesuai dengan PORT pada

mikrokontroler. PORT pada mikrokontroler ini tidak dapat digunakan untuk

fungsi yang lain (e.g. fungsi I/O), tetapi didekasikan khusus untuk fungsi LCD

(Budiyanto, 2010).

Gambar 7. LCD (Liquid Crystal Display)

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

18

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah

produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, dengan tujuan

mendapatkan produk baru yang memiliki kualitas lebih baik dari sisi kinerja,

dan efesiensi alat. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibutuhkan suatu

metode dalam pembuatannya agar tersusun secara sistematis.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation). Model desain instruksional ADDIE

yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1990) merupakan model desain

pembelajaran/pelatihan yang bersifat generik menjadi pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,

dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Sehingga membantu

instruktur pelatihan dalam pengelolaan pelatihan dan pembelajaran (Ningrum,

2020)

AnalysisDesign

Evaluate

DevelopImplement

Gambar 8. Penelitian Pengembangan ADDIE

Pada tahap analysis, dilakukan pengumpulan literatur terkait dari

berbagai sumber yang berkaitan dengan topik penelitian, seperti dari buku,

laporan penelitian, jurnal, arikel, dan situs website serta dari penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap design, dilakukan

perancangan sistem, perancangan perangkat keras, dan perancangan perangkat

lunak. Pada tahap development, membangun sesuai dengan perancangan

sistem yang sudah dirancang. Pada tahap implementation, berdasarkan

perancangan sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan implementasi

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

19

untuk mengetahui seberapa efektif sistem yang dibuat. Pada tahap evaluation,

memperbaiki tahap alur sistem yang tidak sesuai dengan hasil perancangan.

3.2 Diagram Alur Penelitian

Alur penelitian digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam agenda

penelitian yang akan dilakukan agar penulis dapat melakukan penelitian secara

terstruktur dan dapat menyelesaikan penelitian tepat pada waktunya, juga agar

penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Tidak

Mulai

Menentukan Sensor dan

Aktuator

Perancangan Sistem:

1. Perangkat keras

2. Perangkat Lunak

Implementasi dan Pengujian

Sistem

Apakah

Sudah benar

?

Ya

Penyusunan Laporan Akhir

Selesai

Studi Literatur

Gambar 9. Diagram Alur Penelitian

Berdasarkan alur penelitian pada gambar 9 maka dapat diuraikan

penjelasan masing-masing tahapan dalam penelitian adalah penelitian dimulai

dari tahap pertama, yaitu studi literatur yang didapatkan penulis mencari dan

mempelajari literatur dari berbagai sumber yang berkaitan dengan topik

penelitian, seperti dari buku, laporan penelitian, jurnal, arikel, dan situs

website serta dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Tahap kedua menentukan jenis-jenis sensor dan aktuator yang digunakan,

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

20

untuk sistem yang akan dirancang berdasarkan hasil dan saran dari penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah ditentukan gambaran

sistem yang akan dirancang, dilakukan juga kajian lebih dalam dan uji coba

perangkat-perangkat yang akan digunakan pada sistem yang akan diterapkan.

Tahap ketiga dilakukan perancangan sistem, dimana mempunyai dua tujuan

utama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem dan untuk

memberikan gam baran yang jelas dan rancangan yang lengkap. Tahap

keempat, yaitu implementasi sistem, berdasarkan sistem yang telah

direncanakan kemudian dilakukan implementasi sistem serta pembahasan

mengenai tampilan dan fitur sistem. Kemudian dilakukan pengujian. Apabila

pada sistem ditemukan kegagalan, maka sistem akan dirancang kembali untuk

perbaikan. Tahap ini akan dilakukan terus-menerus hingga sistem dapat

memenuhi kebutuhan. Selanjutnya tahap kelima dimana setelah sistem

penyiraman yang dibuat memenuhi kebutuhan maka tahap terakhir adalah

pengambilan data dan penyusunan laporan.

3.3 Alat dan Bahan

Berikut merupakan alat serta bahan yang digunakan dalam penelitian

ini sebagai berikut:

Alat:

1. Solder Listrik

2. Breadboard

3. Adaptor 5 Volt dan 12 Volt

4. Laptop

Bahan:

1. Timah solder

2. Kabel Jumper

3. Sensor kelembaban tanah (Moisture sensor), dan Sensor DHT11

4. Mikrokontroller NodeMCU ESP 8266.

5. Relay

6. Motor Dc/Pump

7. Aplikasi Fritzing

8. Aplikasi Balsamiq Mockups 3

9. Aplikasi XAMPP Server

10. Aplikasi Arduino IDE

11. Aplikasi Sublime Text 3

12. Visio 2016

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

21

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Pada penelitian ini dilakukan analisis kebutuhan alat penyiraman dan

monitoring bibit cabai rawit, untuk sistem mampu mengetahui kadar suhu

udara dan kelembaban tanah tanaman secara realtime, sistem mampu

melakukan penyiraman secara manual dan terjadwal dan dapat di kontrol dari

jarak jauh. Penulis menentukan kebutuhan dari sistem penyiraman dan

monitoring yang harus dipenuhi oleh sistem yang dikembangkan. Analisis ini

akan dijabarkan dari beberapa hal.

Jaringan Internet

Agar sistem dapat bekerja secara realtime maka dibutuhkan jaringan

internet. Jaringan internet mutlak diperlukan dalam pembuatan sistem

instrumen monitoring dan penyiraman bibit cabai rawit ini. Penggunaan

jaringan internet ini diperuntukkan dalam upaya mengirimkan paket-paket

data. Beberapa data yang berasal dari sensor yang telah diambil, yang

selanjutnya diolah dan akan dikirim ke website dalam bentuk paket-paket data

dengan menggunakan jaringan internet.

Blok Diagram Sistem

Rancangan blok diagram ini untuk mendapatkan gambaran dalam

rekayasa teknologi. Dalam pengembangan teknologi membutuhkan gambaran

yang jelas untuk sebuah sistem. Sehingga akan sangat dibutuhkan sebuah blok

diagram untuk menjelaskan sistem dengan gambaran hubungan antar bagian.

Catu Daya5v DC

Sensor Suhu

Sensor Kelembaban

Tanah

LCDDisplay

Buzzer

Relay Pompa Air

NodeMCU

(ESP8266)

Input ProsesOutput

Server pada perangkatpengguna

Internet

Gambar 10. Blok diagram Sistem

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

22

Berdasarkan gambaran blok diagram ini dapat dilihat yaitu terdiri dari

beberapa bagian, bagian ini terdiri dari Input, Proses dan Output. Dalam bagian

Input terdiri dari beberapa komponen elektronik yang berguna sebagai data

masukan, komponen ini merupakan gabungan dari catu daya 5v (Powerbank),

sensor kelembaban tanah, dan sensor suhu. Sedangkan bagian proses

merupakan bagian gabungan dari mikrokontroller NodeMCu sebagai pengolah

masukan data sensor dan pengembangan dalam bentuk perangkat lunak

aplikasi, antarmuka, dan sistem komunikasi data yang diterima dari bagian

Input. Kemudian yang terakhir yaitu output, pada bagian ini merupakan bagian

reaksi dari proses input, ketika sensor membaca nilai suhu dan kelembaban

tanah, maka akan dikeluarkan berupa nilai-nilai dan grafik pada server, atau

output berupa komponen lain seperti relay dan buzzer akan menyala. Perlu

diketahui, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan komponen

utama yaitu NodeMCU dan perangkat penguna harus terhubung dengan server

melalui koneksi interntet.

Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem merupakan gambaran garis besar cara kerja sistem

yang digambarkan melalui model-model yang saling berhubungan. Gambar 11

arsitektur Sistem terlihat sebagai berikut:

Server

NodeMCU

Modul Relay

Moisture sensor

Internet

Server

Perangkat

pengguna

DHT11

Sumber Air Pompa Air

Tanaman

Buzzer

Gambar 11. Arsitektur Sistem

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

23

Untuk mengetahui kadar suhu kelembaban tanaman dan

mengoperasikan relay bisa dilakukan oleh pengguna/client melalui smartphone

atau webrowser dengan mengakses server melalui jaringan internet. Perintah

yang dikehendaki oleh pengguna/client kemudian diproses oleh NodeMCU

sebagai penggontrol utama perangkat, pengguna/client juga dapat melakukan

penyiraman secara terjadwal dengan mengupdate jadawal penyiraman pada

perangkat lunak, kemudian secara otomatis perangkat akan melakukan

penyiraman sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Perancangan Perangkat Keras Elektronika

1. Rangkaian Hubungan Komponen

Tahap ini meliputi semua proses yang mengacu pada pembuatan

perangkat keras yang terdiri dari pembuatan elektronika dan mekanik.

Pembuatan perangkat elektronika meliputi pembuatan rangkaian keseluruhan

sistem. Sedangkan pembuatan mekanik meliputi perencanaan rangkaian,

percobaan sementara, pembuatan papan rangkaian, serta pemasangan

komponen yang terhubung pada mikrokontroler. Pada gambar 12 dibawah ini

dapat dilihat penulis mengunakan 2 buah nodeMCU, tujuan mengunakan 2

buah nodeMCU adalah untuk menutupi kekurangan pin analog pada nodeMCU,

dikarenakan pada nodeMCU yang digunakan hanya terdapat 1 buah pin analog.

Gambar 12. Rangkaian hubungan Komponen

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

24

a) LCD Display

Liquid crystal display (LCD) merupakan jenis media tampilan. LCD

digunakan untuk menampilkan informasi mengenai sistem ketika terhubung

wifi, ketika proses penyiraman manual dan terjadwal. Pada penelitian ini,

rangkaian LCD yang digunakan yaitu modul 12C.

Gambar 13. LCD Display

b) NodeMCU

Pada penelitian ini, penulis mengunakan mikrokontroller NodeMCU

ESP8266, turunan pengembangan dari modul platporm IoT (Internet Of Things)

keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir menyerupai

dengan platform Arduino, tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk

“Connected to Internet”.

Gambar 14. NodeMCU

c) Sensor Kelembaban Tanah

Berikut ini merupakan sensor kelembaban tanah yang digunakan,

berfungsi sebagai media pendeteksi kadar air tanaman dengan tegangan kerja

3.3V-5V, berukuran PCB: 3.2 cm x 1.4 cm

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

25

Gambar 15. Sensor Kelembaban Tanah

d) Sensor Suhu DHT11

Sensor ini digunakan untuk membaca besaran kelembaban udara

dengan spesifikasi :

Tegangan input : 3.5 – 5 VDC

Sistem komunikasi : Serial

Range suhu : 0°C - 50°C

Range kelembaban : 20% - 90% RH

Gambar 16. Sensor DHT11

e) Buzzer

Buzzer digunakan sebagai sistem indikasi suara dari perankgat keras

elektronika yang dibangun, sederhana nya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu

positive dan negative dengan tegangan input 3 – 12V.

Gambar 17. Buzzer

f) Baterai

Baterai digunakan sebagai power supply untuk motor Dc/pump dengan

tegangan output 12 V.

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

26

Gambar 18. Baterai

g) Motor DC/pump

Motor DC/pump digunakan sebagai elemen yang berfungsi untuk

menyerap sekaligus mendorong air yang akan disiram pada tanaman.

Gambar 19. Motor DC/pump

h) Relay

Relay digunakan sebagai elemen saklar/pemutus tegangan input motor

DC/pump dengan spesifikasi :

1 channel output.

Tegangan suplai 5 – 7.5 VDC

Dilengkapi dengan high-current relay: 250 VAC 10A; 30 VDC 10A

Gambar 20. Relay

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

27

2. Rangkaian Skematik Elektronika

1

23

45

6

78

9

10

+ -12 volt

5 volt

11

Gambar 21. Rangkaian Skematik Elektronika

Pada gambar 21 ini akan menjelaskan gambaran rangkaian elektronik

pada alat yang akan di buat. Perancangan ini dimaksud agar tercapai sesuai

dengan yang di inginkan.

1. LCD display

2. NodeMCU (2)

3. Moisture Sensor (2)

4. DHT11

5. Buzzer

6. Battery (5 volt & 12 volt)

7. Relay

8. Motor DC/pump

Komponen Pendukung

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

28

Perancangan komponen pendukung bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan sistem dalam melakukan segala proses yang terjadi pada saat

bekerja, agar dapat menjaga kehandalan dan keefisienan sistem.

1. Box Komponen

Box komponen berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk perangkat

elektronika, tujuan pengunaan box komponen agar perangkat elektronika dapat

terlindungi dari air dan gangguan lainnya yang dapat merusak kinerja

perangkat.

220 mm

130 mm

Ruangan

Pompa

Ruangan

baterai

Ruangan

Perangkat

220 mm

220 mm

(a) (b)

Gambar 22. (a). Box Komponen Tampak Samping, (b). Box Komponen Tampak Atas

Box komponen dirancang dengan ukuran 220 mm x 220 mm dengan

ketinggian 130 mm. Pada gambar diatas dapat dilihat gambaran dari box

komponen yang akan dibangun.

2. Media Tanaman

Media tanaman benih cabai rawit yang digunakan adalah dengan cara

bedengan. Bedengan dibangun dengan ukuran 500 mm x 700 mm, dan tinggi

penutup bedengan 900 mm.

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

29

500 mm

900 mm

700 mm

(a) (b)

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

30

700 mm

500 mm

(c)

Gambar 23. (a). Media Tanam Tampak Samping, (b). Media Tanam Nampak Depan, (C). Media Tanam Nampak Atas

3. Nozzle Sprayer Elektrik

Agar dapat menghasilkan Output air yang bagus, sehingga air yang

disiram ke tanaman bisa merata dan air yang dikeluarkan tidak terlalu deras,

maka dibutuhkan sebuah nozzle sprayer elektrik. Nozzle ini dihubungkan pada

ujung selang yang berdiameter 11 mm dengan panjang 1200 mm.

Gambar 24. Nozzle Sprayer Elektrik

Perancangan Posisi Output Air

Pada tahap ini menjelaskan posisi output air yang akan disiram pada

tanaman, tujuan dari perancangan ini agar memperjelas objek tanaman yang

akan disiram. Objek penyiraman yaitu tempat pembibitan Cabe Rawit, pada

penelitian ini objek penyiraman di buat berukuran 500 x 700 mm dengan tinggi

900 mm.

Tanaman

Box KomponenInput Air

1200 mm

Gambar 25. Posisi Output Air

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

31

Perancangan perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak (software) adalah perancangan yang

berkaitan dengan pembuatan dan pemeliharaan produk perangkat lunak secara

sistematis, termasuk pengembangan dan modifikasi yang dilakukan pada waktu

yang tepat dan dengan mempertimbangkan faktor lainnya.

Perancangan perangkat lunak ini terbagi menjadi beberapa bagian

perancangan yang dilakukan, yaitu perancangan use case diagram dan

perancangan flowchart.

a. Perancangan Use Case Diagram

Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa

saja yang diperlukan dari suatu sistem. Jadi dapat digambarkan dengan detail

bagaimana suatu sistem memproses atau melakukan sesuatu, bagaimana cara

aktor akan menggunakan sistem, serta apa saja yang dapat dilakukan terhadap

sistem. Berikut ini pada gambar 26 akan ditampilkan Use Case Diagram dari

perangkat lunak yang akan dibangun.

Pemilik Tanaman

Penyiraman Tanaman

Penyiraman Otomatis

Pengelolaan Jadwal

penyiraman

Penyiraman Tanaman

Terjadwal & OtomatisPerangkat Penyiraman

Menghapus Data Sensor

Gambar 26. Use Case Diagram

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

32

Diagram aktivitas di atas menggambarkan interaksi aktor dengan sistem

penyiraman tanaman. Perangkat lunak penyiraman tanaman ini terdapat 5

fungsionalitas utama yang terdiri dari Penyiraman Tanaman untuk

mengoperasikan perangkat penyiram, Pengelolaan Jadwal Penyiraman

tanaman, Penyiraman Otomatis dan Penghapusan data bacaan sensor, peran

Perangkat penyiraman yaitu melakukan Penyiraman Tanaman Terjadwal dan

penyiraman otomatis.

Algoritma dan Flowchart

1. Algoritma perangkat lunak

Algoritma pada gambar 27 menjelaskan langkah-langkah dalam proses

pengunaan website yang dibangun. Untuk dapat mengakses website tersebut

user harus mengunjungi website dengan memasukan nama domain pada kolom

teks pencarian webrowser, setelah mengunjungi halaman website user harus

melakukan login dengan memasukan user name dan password yang benar.

Kemudian setelah melakukan login user dapat mengkases halaman pada

website seperti melakukan penyiraman manual, penyiraman terjadwal,

penyiraman otomatis dan menghapus data bacaan sensor.

Mulai

Kunjungi website

(dengan nama domain)

Melakukan login

pada website

Masukan

user name

dan

password

Siram terjadwalSiram manual Hapus data sensor

Selesai

Siram Otomatis

Gambar 27. Algoritma Website

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

33

Dari algoritma pada gambar 27 diatas, ketika user telah berhasil

melakukan login maka user akan dapat mengkases halaman website, dan dapat

melakukan penyiraman secara manual, terjadwal, otomatis dan menghapus

data sensor. Dari masing-masing fungsi tersebut akan dijelaskan alur proses

kerja sistem yang terjadi, dengan flowchart dibawah ini.

a) Flowchart program penyiraman manual

Mulai

Tekan Tombol Penyiraman

Alat menyiram selama 2

detik

Apakah Alat Berhasil

Menyiram ?

Selesai

Ya

Tidak

Gambar 28. Flowchart Program Penyiraman Manual

Gambar 28 menjelaskan proses penyiraman secara manual. Untuk

melakukan penyiraman secara manual user harus menekan tombol penyiraman

manual pada halaman website, ketika tombol ditekan sistem akan mengirim

sinyal pada kontroller untuk melakukan penyiraman, penyiraman akan berjalan

selama 2 detik. Lamanya durasi respon dari kontroller ketika tombol

penyiraman manual ditekan tergantung dari koneksi internet yang digunakan,

jika koneksi internet bagus maka durasi respon semakan cepat.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

34

b) Flowchart Pengelolaan Jadwal Penyiraman

Mulai

Tekan

Tombol

Penyiraman

Terjadwal

Tambah

Jadwal

Simpan

Jadwal

Penambahan

Jadwal Berhasil ?

Selesai

Ya

Tidak

Edit Jadwal

Update

Jadwal

Update Jadwal

Berhasil ?

YaTidak

Hapus Jadwal

Menghapus

Jadwal

Jadwal Berhasil

Dihapus ?

Ya

Tidak

Mengisi

Kolom Teks

Edit Jadwal

Mengisi Kolom

Teks Tambah

Jadwal

Gambar 29. Flowchart Program Pengelolaan Jadwal Penyiraman

Pada gamabar 29 ini menjelaskan proses penyiraman secara terjadwal,

untuk melakukan penyiraman terjadwal user dapat menekan tombol

penyiraman terjadwal pada halaman website. Ketika tombol ditekan user akan

diarahakan pada halaman jadwal penyiraman, pada halaman jadwal

penyiraman user akan diarahkan pada tiga kondisi yaitu, menambah jadwal,

mengedit jadwal dan menghapus jadwal. Jadwal penyiraman yang dibuat oleh

user akan tersimpan pada database, sistem akan secara terus menerus

melakukan penyesuaian jadwal penyiraman, apabila jadwal telah sesuai dengan

waktu yang ditentukan maka alat akan menyiram secara otomatis selama satu

menit. Pada gambar 30 dan 31 dibawah akan dijelaskan dari proses

penyesuaian jadwal pada database dan proses penyiraman yang dilakukan oleh

kontroller ketika jadwal telah sesuai dengan waktu yang diingankan.

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

35

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

36

c) Flowchart dan State Diagram Penyiraman Terjadwal

Pada flowchart yang dirancang di bawah ini dibagi menjadi dua kondisi,

yang pertama adalah flowchart pengecekan jadwal penyiraman dan yang ke dua

adalah flowchart penyiraman penyiraman ketika jadwal telah sesuai.

Mulai

Memeriksa

jadwal

penyiraman

Data jadwal

penyiraman

Mengambil

data jadwal

penyiraman

Mengirim

data jadwal

Ada

Jadwal ?

Menyiram

sesuai jadwal

Tidak ada

Ada

Alat menyiram selama

1 menit

Selesai

Alat stanbay

menunggu perintah

menyiram

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

37

Gambar 30 Flowchart Penyiraman Terjadwal

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

38

Autentikasi Jadwal

Autentikasi Penyiraman

Off

Menerima

Jadwal

Perangkat Aktif

Jadwal Masuk

Pengecekan

Jadwal

Pengiriman

Sinyal

Jadwal Sesuai

Mulai

Pengiriman Selesai

Jadwal Tidak

Sesuai

Gambar 31. State Diagram penjadwalan

State diagram pada gambar 31 menjelaskan proses penjadwalan

penyiraman, proses ini berawal pada saat kondisi sistem dalam keadaan mati

(Off), kemudian ketika ada transisi mengaktifkan sistem, maka status sistem

akan berubah dari state (Off) menjadi State (Siap menerima jadwal), bila jadwal

di masukan sistem akan menyesuiakan jadwal penyiraman yang telah

dimasukan di database, proses ini akan terjadi secara terus menerus ketika

jadwal masih ada pada database, apa bila jadwal tersebut sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan maka perangkat akan mengirim sinyal ke controller untuk

melakukan penyiraman.

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

39

d) Flowchart Pengelolaan Penyiraman Otomatis

Mulai

Tekan

Tombol

Penyiraman

Otomatis

Tambah

Penyiraman

Mengisi

Kolom Teks

Penyiraman

Simpan

Penyiraman

Penambahan

Penyiraman

Berhasil ?

Selesai

Ya

Tidak

Edit

penyiraman

Mengisi

Kolom Teks

Penyiraman

Update

Penyiraman

Update

penyiraman

Berhasil ?

Ya

Tidak

Hapus

Penyiraman

Menghapus

Penyiraman

Penyiraman

Berhasil Dihapus

?

Ya

Tidak

Gambar 32. Flowchart Pengelolaan Penyiraman Otomatis

Gambar 32 menunjukan proses penyiraman secara otomatis, proses

penyiraman otomatis hampir sama dengan proses penyiraman terjadwal pada

gambar 29 diatas, yang membedakan adalah pada penyiraman otomatis ini kita

harus menginput nilai ADC/hasil bacaan sensor pada halaman kolom teks

penyiraman otomatis. Nilai ADC/hasil bacaan sensor ini berkisar 0-1024

dengan parameter yang telah penulis tentukan pada program yaitu jika sensor

terbaca <300 (tanah basah), jika >300-<800 (tanah lembab), dan >800-<1024

(tanah kering). Pada gambar 33 dibawah akan dijelas secara detail proses

penyesuaian nilai ADC/nilai bacaan sensor dan proses penyiaman otomatis.

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

40

e) Flowchart Penyiraman Otomatis

Mulai

Memeriksa

data

penyiraman

otomatis

Data

penyiraman

otomatis

Mengambil

data

penyiraman

otomatis

Mengirim

data

Ada data ?

Menyiram

sesuai data

penyiraman

otomatis

Tidak ada

Ada

Baca sensor

Alat stanbay

menunggu perintah

menyiram

Apakah nilai sensor kelembaban

dan sensor suhu kecil/sama dengan

(615 & 24°C) ?

Alat menyiram

Apakah nilai sensor kelembaban

dan sensor suhu kecil/sama dengan

(615 & 24°C) ?

Selesai

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Gambar 33. Flowchart Penyiraman Otomatis

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

41

Pada gambar 33 flowchart bagian kiri menunjukan proses pengambilan

data pada database, kemudian sistem mengirim sinyal kepada kontroller untuk

melakukan penyiraman. Flowchat bagian kanan menunjukan proses pada

kontroller, sebelum melakukan penyiraman kontroller terlebih dahulu membaca

nilai sensor, apabila nilai bacaan sensor tidak sama atau lebih besar dari nilai

setpoint yang diinput oleh user maka alat akan menyiram secara otomatis,

hinga nilai sensor terbaca sama atau lebih kecil dari nilai setpoint yang diinput

oleh user.

f) Flowchart menghapus data sensor

Mulai

Tekan Tombol

Hapus Data Sensor

Hapus Data

Berhasil ?

Selesai

Ya

Tidak

Gambar 34. Flowchart menghapus data sensor

Gambar 34 menjelaskan flowchart menghapus data sensor pada

halaman website, tujuan menghapus data sensor adalah agar data tidak

menumpuk. Jika data yang tersimpan pada website terlalu banyak maka ini

sangat berpengaruh pada kenerja sistem.

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

42

2. Algoritma perangkat keras

Mulai

Koneksi wifi

Berhasil ?

Ya

Tidak

Tampilkan

status online

Baca Sensor

Sensor

kelembaban tanah

Sensor

kelembaban tanahDHT 11

Hasil

Kirim data ke

Server

Selesai

Input nama

wifi dan

password

Gambar 35. Algoritma Perangkat keras

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

43

Algoritma pada gambar 35 diatas menjelaskan proses yang terjadi pada

perangkat keras, dimana ketika perangkat keras diberi tegangan, perangkat

akan terhubung ke jaringan wifi, setelah terhubung ke jaringan wifi, kemudian

menampilkan status pada layar LCD, dilanjutkan dengan membaca parameter

dari masing-masing sensor dan data dari parameter sensor dikirim ke halaman

server.

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan pada pengujian yang dilakukan oleh penulis

akan dijelaskan pada bab ini. Tujuan dari bab ini adalah untuk mengetahui

tingkat keberhasilan terhadap perancangan sistem yang telah diajukan dan

dikerjakan. Tahapan pengujian yang akan dilakukan antaralain:

1. Implementasi Sistem

2. Pengujian hardware

3. Pengujian algoritma dan program

4. Pengujian software

5. Pengujian penyiraman manual

6. Pengujian penyiraman terjadwal

7. Pengujian penyiraman otomatis

8. Pengujian bacaan sensor

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi merupakan hasil dari tampilan rancangan program yang

telah dilakukan pada bab sebelumnya sehingga dapat menghasilkan suatu

sistem. Tujuan dari implementasi adalah menerapkan sistem yang telah

dirancang pada kondisi yang sebenarnya. Adapun hasil dari implementasi

rancangan dapat diuraikan sebagai berikut.

Implementasi Sistem Pada Tanaman

Pada tahap ini akan menguraikan penjelasan kondisi sitem dalam

kenyataan sebenar nya, mulai dari penguraian posisi atau penempatan sensor

yang digunakan dan posisi box komponen.

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

43

Gambar 36. Implementasi Sistem Pada Tanaman

Dapat dilihat pada gambar diatas, posisi sensor kelembaban tanah

terletak pada bagian sisi kanan dan sisi kiri tanaman, tujuan penematan sensor

pada bagian tersebut agar dapat membaca kadar air tanaman dengan optimal.

Pada bagian atas terdapat sensor suhu dan posisi output air, penempatan

posisi output air dibagian atas supaya air yang disiram pada tanaman dapat

keluar secara optimal dan dapat menjangkau disetiap sudut atau sisi tanaman.

Kemudian box komponen terletak pada samping tanaman dan dimasukan

dalam sungkup persemaian tanaman, tujuan penempatan box komponen

tersebut agar dapat meminimalisir box komponen terkena air hujan dan

gangguan binatang liar.

Implementasi Box Komponen

Pada tahap ini akan menguraikan bagian-bagian dari box komponen dan

posisi instrument yang digunakan.

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

44

Gambar 37. Implementasi Box Komponen

Gambar di atas menampilkan tampilan implementasi dari box komponen

yang telah dirancang, pada box komponen tersebut terdapat tiga buah ruangan

dimana setiap ruangan memunyai fungsi yang berbeda. Ruangan yang pertama

yaitu ruangan perangkat, ruangan ini sebagai tempat penempatan dari

perangkat yang telah dibangun, pada perangkat terdapat sebuah LCD yang

berfungsi sebagai media untuk menampilkan status perangkat ketika telah

terkoneksi wifi. Ruangan yang kedua yaitu tempat penempatan pompa yang

berfungsi sebagai pendorong air yang akan disiram pada tanaman. Kemudian

yang terakhir yaitu ruangan baterai/aki, dimana baterai/aki yang berfungsi

sebagai arus masukan untuk pompa air.

4.2 Pengujian Hardware

Pengujian hardware ini dilakukan untuk mengetahui fungsi dari masing-

masing komponen sehingga ketika dijalankan dapat menghasilkan output sesuai

dengan yang diinginkan.

Pengujian Motor DC/Pump

Dalam pembuatan alat ini, penulis mengunakan motor dc/pump sebagai

alat pendorong air yang akan disiram.

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

45

Tabel 1. Pengujian Motor Dc/Pump

Skenario pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

Menghubungkan motor

dc/pump ke baterai aki

12V

Motor dc/pump menyala

Sesuai

Pada tabel hasil dari percobaan menyalakan motor dc/pump, motor

berhasil menyala dan mengeluarkan air yang cukup deras. Dengan hasil yang

demikian dapat dinyatakan bahwa motor layak untuk digunakan.

Pengujian Relay

Dalam pembuatan alat ini, penulis mengunakan relay yang berfungsi

sebagai saklar pemutus tegangan input motor dc/pump, sehingga motor dapat

dimatikan (ON/OFF).

Tabel 2. Pengujian Relay

Skenario pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

Relay dihubungkan ke

catu daya 3 V dari

NodeMCU, data ke pin

D5 dan grounding ke

pin GND

Relay menyala

Sesuai

Tabel percobaan relay, relay berhasil bekerja sesuai dengan yang

diharapkan yaitu dapat memutuskan tegangan input dari motor, dengan hasil

yang demikian dinyatakan bahwa relay bisa untuk digunakan.

Pengujian Buzzer

Pada pembuatan alat ini, penulis mengunakan buzzer sebagai indikator

suara (alarm) ketika sistem aktif dan motor dc/pump melakukan proses

penyiraman.

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

46

Tabel 3. Pengujian Buzzer

Skenario pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

Buzzer dibuhungkan ke

catu daya 3 V dari

NodeMCU, data ke pin

D7

Buzzer menyala

(Bersuara)

Sesuai

Pada tabel percobaan buzzer, buzzer berhasil menyala dan mengeluarkan

suara. Dengan hasil yang demikian dinyatakan bahwa buzzer bisa digunakan.

Pengujian Sensor

Pada pembuatan alat ini, penulis mengunakan sensor DHT11 dengan

sensor kelembaban tanah yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kadar

air tanaman.

Tabel 4. Pengujian Sensor DHT11

Skenario pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

Sensor dihubungkan ke

catu daya 3 V dari

NodeMCU, data ke pin

D6, dan grounding ke

pin GND

Sensor dapat membaca suhu

Sesuai

Sensor suhu dan kelembaban diuji dengan cara mengukur suhu dan

temperatur lalu hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan alat ukur

temperatur dan kelembaban yaitu HTC-2. HTC-2 merupakan alat ukur yang

dapat berfungsi sebagai jam, hygrometer, dan termometer. Berikut ini

merupakan spesifikasi dari HTC-2 :

Model : HTC-2

Temperature measurement range : -10°C - +50°C

Temperature measurement accuracy : +- 1°C

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

47

Temperature resulation : +-0,1°C

Humidity measurement range : 10% - 99% RH

Humidity measurement accuracy : +-5% RH

Humidity resolution : 1%

Baterai : AAA 1.5 V

Data dari hasil pengukuran sensor HTC-2 dan DHT11 dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 5. Data pengukuran suhu HTC-2 dengan DHT11

Sampel

Pengukuran HTC-2 Pengukuran DHT11 Galat (%)

Suhu (°) Kelembaban

(%) Suhu (°)

Kelembaban

(%) Suhu Kelembaban

1 31,8 65 32,0 68 0,6 4,61

2 31,7 65 32,0 68 0,9 4,61

3 31,9 65 32,0 68 0,3 4,61

4 31,8 65 32,0 68 0,6 4,61

5 32,0 65 32,10 68 0,3 4,61

6 31,8 65 32,0 68 0,6 4,61

7 32,0 65 32,10 68 0,3 4,61

8 31,7 65 32,0 68 0,9 4,61

9 32,0 65 32,10 68 0,3 4,61

10 31,9 65 32,0 68 0,3 4,61

Rata-rata 0,51 4,61

Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali dengan rentang waktu selama 5

menit, dari hasil pengukuran perbandingan sensor dilakukan perhitungan

galat. Untuk mendapatkan galat pengukuran, dilakukan perhitungan

menggunakan rumus galat sebagai berikut:

Setelah mendapatkan hasil galat pengukuran, kemudian mencari nilai

rata-rata dari pengukuran DHT11 terhadap pengukuran HTC-02 dengan

mengunakan rumus:

Sehingga didapat nilai rata-rata galat pengukuran sebanyak 0,51 %.

Hasil pengujian HTC-2 dan sensor DHT11 juga disajikan dalam bentuk grafik

pada gambar 38, pada gambar dapat dilihat dimana terdapat perbedaan nilai

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

48

yang tidak terlalu signifikan dengan selisih 0,51% dengan demikian dapat

dinyatakan sensor layak untuk digunakan.

Gambar 38. Perbandingan pengukuran suhu HTC-02 dan DHT11

Gambar 39. Perbandingan pengukuran kelembaban HTC-02 dan DHT11

31,5

31,6

31,7

31,8

31,9

32

32,1

32,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suhu (°C

)

Sampel

Perbandingan pengukuran suhu HTC-02 dan DHT11

HTC-2 DHT11

63

64

65

66

67

68

69

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kele

mbaban (R

H)

Sampel

Perbandingan pengukuran Kelembaban HTC-02 dan DHT11

HTC-2 DHT11

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

49

Tabel 6. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah

Skenario Pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

Sensor dihubungkan ke catu daya 3 V dari NodeMCU, data

ke pin Ao dan grounding ke

pin GND

Sensor dapat membaca kelembaban tanah

Sesuai

Sensor kelembaban tanah diuji dengan cara menancapkan sensor

kedalam permukaan tanah, kemudian hasil dari bacaan sensor dibandingkan

dengan hasil pengukuran dari Digital soil analyzer. Digital soil analyzer

merupakan 1 alat ukur yang mempunyai 4 fungsi yaitu mengukur pH tanah,

kelembaban tanah, temperature/suhu tanah, pencahayaan tanaman. Untuk

digital analyzer nilai kelembaban dibagi atas tiga bagian yaitu, DRY atau kering

dengan rentang 0%-30%, NOR atau lembab dengan rentang 40%-60% dan WET

atau basah dengan rentang 70%-80%.

Tabel 7. Data pengukuran Digital soil analyzer dan Moisture sensor

Sampel Pengukuran Digital soil analyzer Pengukuran Moisture sensor

Kelembaban Tanah Kelembaban Tanah (%)

1 DRY 0,06%

2

DRY

10,13%

3

DRY

19,84%

4

DRY

29,74%

5

NOR

39,85%

6

NOR

50,04%

7

NOR

59,89%

8

WET

69,95%

9

WET

80,15%

10 WET 90,06%

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

50

Pengujian LCD

Pada pembuatan alat ini, penulis juga mengunakan LDC display yang

berfungsi sebagi laya monitor ketika alat telah aktif, LCD akan menampilakn

informasi status alat ketika telah aktif.

Tabel 8. Pengujian LCD

Skenario pengujian Hasil yang diinginkan Hasil

LCD dihubungkan ke catu

daya NodeMCU, sda ke pin D3,

scl ke pin D4, dan grounding

ke pin GND

LCD dapat menyala

Sesuai

4.3 Pengujian Algoritma dan Program

Pembahasan ini bertujuan untuk mengulas serta malihat bagaimmana

sistem yang telah dirancang dapat bekerja dengan baik. Pada pembahasan ini

akan diuraikan beberapa proses pada sistem sehingga dapat dilihat sejauh

mana keberhasilan sistem yang dirancang. Adapun proses tersebut adalah

proses koneksi ke jaringan local (wifi), proses baca data sensor, proses

pengiriman data

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

51

Program Koneksi Wifi

Controller menghubungkan sistem dengan jaringan wifi, apabila pada

area sekitar tidak ada wifi yang sesuai dengan script kodingan (program) yang

telah dibuat maka sistem tidak akan dapat bekerja, namun jika sistem berhasil

terhubung ke jaringan wifi maka sistem akan menampilkan status IoT dan akan

siap melakukan proses selanjutnya.

Gambar 40. Script Koneksi Wifi

Terlihat pada gambar 40 potongan Script jaringan wifi yang akan

digunakan pada sistem, Script yang berwana kuning adalah Usernama dan

password dari jaringan wifi tersebut. Dibawah ini akan ditampilkan gambaran

Controller yang sudah terhubung dan yang belum terhubung dengan jaringan

wifi.

(a) (b)

Gambar 41. (a) Sistem Koneksi Wifi (b) Sistem Menampilkan Status IoT

Program Pembacaan Data Sensor dan Proses Kirim Ke Serve

Proses ini meliputi beberapa bagian yang akan penulis jelaskan

berdasarkan alur kerja yang sistem butuhkan. Bagian-bagian tersebut adalah

proses pembacaan data sensor dan proses pengiriman data ke Server.

//Node MCU

ESP8266WiFiMulti WiFiMulti;

HTTPClient http;

float vref = 3.3;

float resolusi = vref*100/1023;

String payload;

const char* ssid = "alim123";

const char* password = "alim123";

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

52

a) Baca Data Sensor

Pada bagian ini proses utama yang akan dilakukan oleh Controller yaitu

pembacaan data sensor dan pengiriman data ke Sercer, data sensor yang dibaca

adalah sensor kelembaban tanah dan sensor suhu.

1. Baca Sensor Suhu

int baca_dht()

{

delay(100);

float h = dht.readHumidity();

float t = dht.readTemperature();

float f = dht.readTemperature(true);

float hif;

float hic;

if (isnan(h) || isnan(t) || isnan(f)) {

Serial.println(F("Failed to read from DHT sensor!"));

}

else

{

hif = dht.computeHeatIndex(f, h);

hic = dht.computeHeatIndex(t, h, false);

}

return hic;

}

Gambar 42. Script Untuk Baca Sensor Suhu

Terlihat pada gambar 42 diatas merupakan potongan Script pada

Nodemcu untuk membaca suhu area sekitar tanaman. Kemudian setelah sensor

bekerja kemudian Controller akan mengirim data ke Server dan kemudian akan

ditampilkan pada layar monitor.

2. Baca Sensor Kelembaban Tanah

int baca_sensor(int port)

{

return (analogRead(port)); }

int baca_tombol(int port)

{

return (digitalRead(port)); }

Gambar 43. Script Untuk Baca Sensor Kelembaban Tanah

Terlihat pada gambar 43 diatas Script yang berwarna kuning merupakan

potongan Script untuk membaca sensor kelembaban tanah dengan mengunakan

pin analog pada Nodemcu, tujuan pengunaan pin analog agar bisa

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

53

menghasilkan keluaran nilai yang kontinu sehingga penulis dapat membuat

parameter dari bacaan sensor.

b) Proses Kirim Data

Berikut dibawah ini akan dilampikran Script potongan program proses

pengiriman data bacaan sensor, data akan dikirimkan ke Server sebagai

informasi bagi penguna atau client.

void kirim_internet(int nilai,String nilai2,float nilai3)

{

if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)) {

USE_SERIAL.print("[HTTP] Memulai...\n");

http.begin("http://penyiramanbibit.com/

admin/admin3/tabel/data_realtime_sensor/baca.php?

data=" + (String) nilai + "&data2=" + nilai2 + "&data3=" + (String) nilai3 );

USE_SERIAL.print("http://penyiramanbibit.com/admin/admin3/

tabel/data_realtime_sensor/

baca.php?data=" + (String) nilai + "&data2=" +

nilai2 + "&data3=" + (String) nilai3 );

USE_SERIAL.print("[HTTP] Melakukan GET ke server...\n");

int httpCode = http.GET();

if(httpCode > 0) {

USE_SERIAL.printf("[HTTP] kode response GET: %d\n", httpCode);

if(httpCode == HTTP_CODE_OK) {

payload = http.getString();

//USE_SERIAL.println(payload);

const size_t capacity = JSON_OBJECT_SIZE(3) + JSON_ARRAY_SIZE(2) + 60;

DynamicJsonBuffer jsonBuffer(capacity);

JsonObject& root = jsonBuffer.parseObject(payload);

if (!root.success()) {

USE_SERIAL.println(F("Parsing failed!"));

lcd_view("Server Error ",0,1,0);

Gambar 44. Script Pengiriman Data ke Server

Setelah controller mendapatkan data, maka controller akan mengirimkan

data sensor tersebut ke dalam server. Perintah script yang digunakan untuk

controller mengirimkan data tersebut pada Gambar 44, Alamat IP menjadi

patokan kemana data tersebut akan dikirim, pada penelitian ini penulis telah

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

54

mengantikan alamat IP dengan nama domain http://penyiramanbibit.com.

Dengan demikian server dapat digunakan secara onile (realtime), dengan jangka

waktu yang digunakan selama satu tahun, jika waktu telah melewati batas

maka server harus diaktifkan kembali dengan memperpanjang masa hosting

dan domain server.

Setelah proses pembacaan sensor selesai dan data dikirim ke Server,

kemudian PHP akan menetukan parameter dari bacaan sensor kelembaban

tanah tersebut.

1. PHP Menentukan Parameter Masukan Sensor Kelembapan Tanah

if($s < 301)

{

echo "Tanah Basah";

}

else if($s > 300 && $s<801)

{

echo "Tanah Lembab";

}

Else

{

echo "Tanah Kering";

}

?></td>

Gambar 45. Script Proses penentuan Parameter Sensor

Terlihat pada gambar 45 diatas potongan Script PHP untuk membaca

parameter sensor, pada Script tersebut terdapat tiga parameter yang penulis

buat yaitu jika kecil dari 301 maka parameter nya “Tanah Basah”, jika besar

dari 300

& kecil dari 801 maka parameter nya “Tanah Lembab” dan jika besar dari 801

maka parameter nya “Tanah Kering”. Setelah PHP menentukan parameter dari

sensor kemudian akan ditampilkan pada layar monitor.

Program Penampilan Data Sensor

Setelah proses baca data dan proses pengiriman data sensor selesai

kemudian sistem menampilkan hasil pada layar monitor, penampilan data

sangat penting dilakukan karena data bacaan sensor ini berguna sebagai

informasi bagi pengguna. Berikut akan ditampilkan potongan Script penampilan

data:

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

55

Highcharts.chart('grafik', {

chart: {

type: 'line'

},

title: {

text: '<b>GRAFIK</b>' },

subtitle: { text: 'Grafik Data <?php echo $judul;?>'

},

xAxis: {

type: 'category'

},

yAxis: {

title: {

text: 'Jumlah Data ' }

},

Gambar 46. Script Proses Penampilan Data

Terlihat pada gambar 46 potongan script dari proses penampilan data,

dari script diatas dapat dilihat data sensor yang ditampilkan dalam bentuk

grafik dengan bertipe line, kemudian selanjutnya sistem juga akan ditampilkan

riwayat dari data sensor yang ditampilkan dalam berbentuk tabel. Berikut akan

dilampirkan potongan script penampilan riwayat pengiriman data:

<div style="overflow-x:auto;">

<table <?php tabel(100,'%',1,'left'); ?> >

<tr>

<th>No</th>

<th>Id&nbsp;realtime&nbsp;sensor</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Tanggal</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Jam</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Sensor1</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Status</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Sensor2</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Status</th>

<th align="center" class="th_border cell" >Sensor3</th>

Gambar 47. Script Penampilan Tabel Riwayat Data Sensor

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

56

Terlihat pada gambar 47 potongan script untuk menampilkan riwayat

data sensor, script yang berwarna kuning menjelaskan beberapa riwayat yang

ditampilkan diantaranya adalah riwayat ID realtime sensor, riwayat tanggal,

riwayat waktu/jam data sensor dikirim, riwayat sensor kelembaban, riwayat

sensor suhu dan yang terkahir riwayat parameter (status) sensor kelembaban

tanah, penampilan data ini bertujuan agar penguna dapat melihat riwayat data

sensor sebelumnya.

Gambar 48. Dokumentasi Tampilan Grafik dan Tabel Data Sensor

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

57

Program Penyiraman Manual

Penyiraman merupakan proses utama yang dilakukan oleh sistem, karna

ini sesuai dengan tujuan dari penulisan penelitian ini yaitu membuat perangkat

penyiraman yang dapat di kontrol dari jarak jauh, dibawah ini akan

dilampirkan potongan script program dari proses penyiraman, pada proses

penyiraman manual ini terdapat dua proses yaitu pada sisi server dan pada sisi

Controller.

1. Script Pada Server

</script>

<center>

<a class="btn btn-success" href="manual.php" >PENYIRAMAN MANUAL</a>

<!--<a class="btn btn-primary" href="../data_penyiraman_otomatis/index.php"

>PENYIRAMAN OTOMATIS</a> -->

<a class="btn btn-warning" href="../data_penyiraman_terjadwal/index.php"

>PENYIRAMAN TERJADWAL</a>

<a class="btn btn-danger" href="hapus.php" >HAPUS SEMUA DATA

REALTIME SENSOR</a>

</center>

<br>

<br>

Gambar 49. Script Untuk Tombol Penyiraman Manual

Terlihat pada gambar 49 script yang berwarna kuning program untuk

proses penyiraman secara manual, ketika tombol telah ditekan maka Server

akan mengirim perintah ke controller untuk melakukan proses penyiraman,

setelah perintah diterima controller akan melakukan penyiraman, berikut

dibawah ini akan dilampirkan script proses penyiraman.

2. Script Pada Controller

delay(2000);

}

void aktifkan(int port)

{

digitalWr ite(port,HIGH);

}

void matikan(int port)

{

digitalWrite(port,LOW);

}

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

58

Gambar 50. Script Proses Penyiraman Manual

Terlihat pada gambar 50 script program penyiraman manual pada

controller, script yang berwarna merah menunjukan proses mengaktifkan dan

mematikan pompa¸ jika relay menerima signal HIGH, maka pompa akan aktif

dan jika relay menerima signal LOW, maka pompa akan mati. Kemudian

terlihat pada script yang berwarna kuning adalah proses lama waktu

penyiramanan yaitu selama dua detik, jika waktu menyiram telah sesuai

dengan waktu yang di setting maka pompa akan berhenti menyiram.

Program Proses Penjadwalan Penyiraman

<a class="btn btn-warning"

href="../data_penyiraman_terjadwal/index.php">PENYIRAMAN

TERJADWAL</a>

$id_penyiraman_terjadwal=id_otomatis("data_penyiraman_terjadwal","id_penyira

man_terjadwal","10");

$jam=xss($_POST['jam']); $pesan=xss($_POST['pesan']);

$pompa=xss($_POST['pompa']);

$buzzer=xss($_POST['buzzer']); $status=xss($_POST['status']);

$query=mysql_query("insert into data_penyiraman_terjadwal values ( '$id_penyiraman_terjadwal'

,'$jam'

,'$pesan' ,'$pompa'

,'$buzzer'

,'$status'

)");

Gambar 51. Script Penjadwalan Penyiraman

Terlihat pada gambar 51 script program penyiraman terjadwal, script

yang berwarna kuning untuk tombol penyiraman terjadwal. Ketika tombol

ditekan User akan diarahkan untuk mengisi jadwal sesuai waktu yang

diinginkan, pada script yang berwarna merah terdapat beberapa kolom teks

yang harus diisi yaitu, mengisi waktu/jam, pesan, memilih pompa, buzzer, dan

yang terakhir status. Setelah semua selesai diisi kemudian data akan disimpan

pada database, script yang berwarna hijau merupakan script program proses

kirim simpan jadawal ke database.

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

59

$id_realtime_sensor=id_otomatis("data_realtime_sensor","id_realtime_sensor","10

");

$tanggal=date("Y-m-d H:i:s");

$jam=date("H:i:s");

$query=mysql_query("insert into data_realtime_sensor values (

'$id_realtime_sensor'

,'$tanggal'

,'$jam'

,'Stop alarm'

Gambar 52. Script Penyiraman Terjadwal

Jika jadwal telah dibuat dan dimasukan ke database, sistem akan

menyesuaikan proses penyiraman sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

ketika jadwal telah sesuai maka sistem akan menyiram secara otomatis, sistem

akan menyiram selama satu menit dari jadwal yang telah ditentukan, apabila

telah menyiram selama satu menit sistem akan berhenti dengan sendiri.

(a)

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

60

(b)

Gambar 53. (a) Pengisian Jadwal Penyiraman dan (b) Jadwal penyiraman

Program Pengelolaan Penyiraman Otomatis

<a class="btn btn-blue"

href="../data_penyiraman_otomatis/index.php">PENYIRAMAN OTOMTIS</a>

$id_penyiraman_otomatis=id_otomatis("data_penyiraman_otomatis","id_penyira

man_otomatis","10");

$min_sensor_kelembapan1=xss($_POST['min_sensor_kelembapan1']); $min_sensor_kelembapan2=xss($_POST['min_sensor_kelembapan2']);

$min_sensor_suhu=xss($_POST['min_sensor_suhu']);

$status=xss($_POST['status']);

$query=mysql_query("insert into data_penyiraman_otomatis values ( '$id_penyiraman_otomatis'

,'$min_sensor_kelembapan1'

,'$min_sensor_kelembapan2'

,'$min_sensor_suhu' ,'$status'

Gambar 54. Script Pengelolaan Penyiraman Otomatis

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

61

Terlihat pada gambar 54 script program penyiraman otomatis, script yang

berwarna kuning untuk tombol pengelolaan penyiraman otomatis. Ketika

tombol ditekan User akan diarahkan untuk mengisi kolom teks pengelolaan

penyiraman otomatis, pada script yang berwarna merah terdapat beberapa

kolom teks yang harus diisi yaitu, mengisi setpoint minimal sensor kelembaban

satu dan dua, minimal sensor suhu kemudian status. Setelah semua selesai

diisi kemudian data akan disimpan pada database, script yang berwarna hijau

merupakan script program proses kirim simpan setpoint penyiraman ke

database.

$id_realtime_sensor=id_otomatis("data_realtime_sensor","id_realtime_sensor","10

");

$tanggal=date("Y-m-d H:i:s");

$jam=date("H:i:s");

$query=mysql_query("insert into data_realtime_sensor values (

'$id_realtime_sensor'

,'$tanggal'

,'$jam'

,'1024'

,'Stop alarm'

)");

Gambar 55. Script Penyiraman Otomatis

Jika setpoint sensor telah dibuat dan dimasukan ke database, sistem

akan menyesuaikan nilai masukan sensor yang terbaca, ketika nilai masukan

sensor lebih tinggi dari nilai setpoint sensor maka alat akan melakukan

penyiraman secara otomatis, penyiraman akan dilakukan secara terus menerus

ketika nilai masukan sensor belum sesuai dengan nilai setpoint yang telah

dibuat.

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

62

(a)

(b)

Gambar 56. (a) Proses Pengelolaan Penyiraman otomatis, (b) setpoint sensor yang telah disimpan

Program Proses Hapus Data Sensor

Proses hapus data sensor bertujuan untuk menghapus semua data

masukan sensor yang dikirim oleh controller pada server, menghapus data

sensor agar data yang di simpan ke database tidak menumpuk dan terlalu

penuh, jika terlalu penuh ini akan berpengaruh terhadap kerja sistem.

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

63

<a class="btn btn-danger" href="hapus.php" >HAPUS SEMUA DATA

REALTIME SENSOR</a>

</center>

<br>

<br>

<?php include '../../../include/all_include.php';

$query=mysql_query("DELETE from data_realtime_sensor");

header('Location:index.php');

?>

Gambar 57. Script Proses Hapus Data Sensor

Terlihat pada gambar 57 diatas potongan Script hapus data sensor,

ketika tombol hapus data realtime sensor dihapus maka sistem akan

menghapus semua data sensor pada database. Script yang berwarna kuning

merupakan peroses penghapusan data sensor dari database. Dibawah ini dapat

dilihat tampilan gambar proses penghapusan data sensor.

(a)

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

64

(b)

Gambar 58. (a) Tombol Hapus Data Sensor (b) Halaman Setelah Hapus Data

Sensor

4.4 Pengujian Software

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat

berfungsi dengan sesuai dan dapat menghasilkan keluaran yang di harapkan.

Pada tahap ini akan meliputi beberapa pengujian terhadap sistem. Hal ini

bertujuan untuk melihat sejauh apa tingkat keberhasilan sistem berdasarkan

kategori setiap bagian yang memegang peranan penting tehadap sistem.

Beberapa tahap pengujian ini juga akan dikelompokkan berdasarkan

kebutuhan yang penulis anggap penting.

Tabel 9. Skenario Pengujian

Pengujian Keterangan

- Login

- Halaman Dashboard

- Pengguna Login dan menjalankan aktivitas

- Pengelolaan halaman Dashboard, Melakukan

Penyiraman manual, Update jadwal, edit jadwal,

mengelola penyiraman otomatis, hapus jadwal

dan Menerima data bacaan sensor

Pengujian Halaman Login

Halaman login difungsikan untuk pengguna apakah memiliki izin akses

dari sistem ini, pada halaman ini terdapat 2 buah button, yaitu button login

dan button cancel.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

65

Tabel 10. Skenario Pengujian Halaman Login

Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Kesimpulan

- Masuk kehalam Login

- Memasukan Username

dan Password yang

benar

- Klik tombol Login

(Lihat Gambar 59)

- Buka halaman Login

- Memasukan Username

dan Password yang

salah

- Klik tombol Login

(Lihat Gambar 60)

Admin masuk kedalam

halaman sistem web

serta memiliki hak

akses

(Lihat Gambar 59)

Menerima notifikasi

Username dan password

salah, Halaman login

akan kembali ke

halaman login kosong.

(Lihat Gambar 60)

Benar/Diterima

Benar/Diterima

(a)

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

66

(b)

Gambar 59. (a) Halaman login yang benar dan (b) Halaman Dashboard

(a)

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

67

(b)

Gambar 60. (a) Halaman login jika input data salah dan (b) tampilan kembali ke

halaman login

Pengujian Halaman Dashboard

Pengujian halaman Dashboard ini dilakukan untuk mengetahui apakah

pada halaman ini user dapat mengunakan tombol-tombol yang ada, dan dapat

berguna seperti yang diharapkan.

Tabel 11. Pengujian Halaman Dashboard

Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Kesimpulan

- Berada di halaman Dashboard - Tekan tombol

penyiraman manual

(Lihat Gambar 61)

- Berada di halaman

Dashboard - Tekan tombol

penyiraman terjwal

- Update/edit Jadwal

- Sistem melakukan

penyiraman manual

- Admin dapat mengupdate/mengedit

jadwal penyiraman

Benar/Diterima

Benar/Diterima

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

68

penyiraman

(Lihat Gambar 62)

- Berada di halaman Dashboard - Tekan tombol siram

otomatis - kelola penyiraman

otomatis

(Lihat Gambar 63)

(Lihat Gambar 62)

- Admin dapat mengelola penyiraman

otomatis

(Lihat Gambar 63)

Gambar 61. Dokumentasi Pengujian Tombol Penyiraman Manual

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

69

(a)

(b)

Gambar 62. (a) Gambar Tombol Penyiraman Terjadwal (b) Gambar Halaman Update/Edit Jadwal

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

70

(a)

(b)

Gambar 63. (a) Gambar Tombol Penyiraman Otomatis, (b) Gambar Halaman Update/Edit Penyiraman Otomatis

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

71

4.5 Pengujian Penyiraman manual

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat

melakukan penyiramaan secara manual, pengujian ini dilakukan dengan cara

menekan tombol penyiraman manual pada halaman Dashboard, kemudian

mengamati sistem apakah dapat berkerja sesui dengan yang diharapkan.

Tabel 12. Pengujian Penyiraman Manual

Pengujian Durasi respon sistem ketika tombol

ditekan (Detik) Status

1 5 Aktif

2 5 Aktif

3 5 Aktif

4 4 Aktif

5 4 Aktif

6 4 Aktif

7 4 Aktif

8 5 Aktif

9 5 Aktif

10 4 Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan durasi dari respon sistem

ketika tombol penyiraman manual ditekan, lamanya durasi respon sistem

sangat bergantung pada kondisi jaringan internet yang digunakan, jika jaringan

internet yang digunakan bagus maka durasi respon semakin cepat.

4.6 Pengujian Penyiraman Terjadwal

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat

melakukan penyiraman secara terjadwal, pengujian ini dilakukan dengan cara

menekan tombol penyiraman terjadwal, kemudian menambahkan jadwal-jadwal

penyiraman sesuai waktu yang diinginkan, kemudian mengamati sistem apakah

dapat menyiram sesui waktu yang diinginkan.

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

72

Tabel 13. Pengujian Penyiraman Terjadwal

Pengujian Jadwal Penyiraman (WIB) Status

1 12:30 Aktif

2 13:30 Aktif

3 14:30 Aktif

4 15:30 Aktif

5 16:30 Aktif

6 17:30 Aktif

7 18:30 Aktif

8 19:30 Aktif

9 20:30 Aktif

10 21:30 Aktif

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyiraman terjadwal dapat

berjalan susuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh user, dengan

demikian maka alat dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Selama

jadwal yang di tentukan uleh user tidak dihapus/dirubah maka alat akan

melakukan penyiraman kembali sesuai dengan jadwal penyiraman yang ada.

4.7 Pengujian Penyiraman Otomatis

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat

melakukan penyiraman secara otomatis, pengujian ini dilakukan dengan cara

menekan tombol penyiraman otomatis, kemudian mengatur nilai setpoint sensor

sesuai yang diinginkan user, kemudian mengamati sistem apakah dapat

membaca nilai setpoint sensor dan melakukan penyiraman secara otomatis.

Tabel 14. Pengujian Penyiraman Otomatis

Pengujian Setpoint

Kelembaban

1 (%)

Setpoint Kelembaban

2 (%)

Setpoint

DHT11(°)

Kelembaban Terbaca 1

(%)

Kelembaban Terbaca 2

(%)

DHT11 Terbaca

(°)

Status

1 58,5 58,5 34 100 100 36 Aktif

2 68,3 68,3 34 100 100 36 Aktif

3 78,1 78,1 34 100 100 36 Aktif

4 83,0 83,0 34 100 100 36 Aktif

5 87,8 87,8 34 100 100 36 Aktif

6 58,5 58,5 40 100 100 36 Tidak Aktif

7 68,3 68,3 40 100 100 36 Tidak Aktif

8 68,3 78,1 40 100 100 36 Tidak Aktif

9 78,1 83,0 40 100 100 36 Tidak Aktif

10 87,8 87,8 40 100 100 37 Tidak Aktif

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

73

Pada tabel 14 diatas dapat dilihat pengujian 1-5 alat berhasil melakukan

penyiraman otomatis, hal ini dikarenakan nilai sensor terbaca lebih besar dari

nilai setpoint yang di buat. Kemudian pada pengujian 6-10 alat tidak berhasil

melakukan penyiraman, ini dikarenakan salah satu nilai setpoint sensor

(DHT11) lebih besar dari nilai sensor terbaca. Syarat alat melakukan

penyiraman otomatis adalah ketika nilai sensor yang terbaca lebih besar dari

nilai setpoint yang diatur oleh user.

4.8 Pengujian Nilai Baca Sensor

Pengujian ini bertujun untuk melihat sejauh mana kemampuan sensor

dalam mendeteksi kadar air pada tanah tanaman, pengujian ini dilakukan

dengan cara menancapkan sensor pada tanah tanaman, kemudian diamati dan

dicatat sebagai data perbandingan apakah sensor dapat bekerja sesui dengan

yang diharapkan.

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

74

Tabel 15. Pengujian sensor

Pengujian Kelembaban

1 (ADC) Nilai

(%) Kelembaban

2 (ADC) Nilai

(%)

Status DHT11

(°)

1 661 64,5% 640 62,5% Tanah Lembab 38°

2 682 66,6% 677 66,1% Tanah Lembab 38°

3 681 66,5% 685 66,8% Tanah Lembab 38°

4 674 65,8% 686 66,9% Tanah Lembab 38°

5 667 65.10% 684 66,7% Tanah Lembab 38°

6 663 64,7% 680 66,4% Tanah Lembab 38°

7 657 64,1% 673 65,7% Tanah Lembab 38°

8 653 63,7% 670 65,4% Tanah Lembab 38°

9 652 63,6% 665 64,9% Tanah Lembab 38°

10 648 63,2% 661 64,5% Tanah Lembab 38°

11 643 62,7% 658 64,2% Tanah Lembab 38°

12 641 62,5% 656 64,0% Tanah Lembab 38°

13 639 62,4% 653 63,7% Tanah Lembab 38°

14 637 62,2% 646 63,0% Tanah Lembab 38°

15 634 61,9% 644 62,8% Tanah Lembab 38°

16 634 61,9% 643 62,7% Tanah Lembab 38°

17 632 61,7% 639 62,4% Tanah Lembab 38°

18 632 61,7% 636 62,1% Tanah Lembab 38°

19 632 61,7% 636 62,1% Tanah Lembab 38°

20 626 61,1% 633 61,8% Tanah Lembab 38°

21 622 60,7% 628 61,3% Tanah Lembab 34°

22 622 60,7% 624 60,9% Tanah Lembab 38°

23 620 60,5% 622 60,7% Tanah Lembab 38°

24 618 60,3% 620 60,5% Tanah Lembab 35°

25 616 60,1% 619 60,4% Tanah Lembab 38°

26 616 60,1% 618 60,3% Tanah Lembab 38°

27 614 59,9% 616 60,1% Tanah Lembab 38°

28 615 60,0% 617 60,2% Tanah Lembab 38°

29 613 59,8% 616 60,1% Tanah Lembab 38°

30 610 59,5% 615 60,0% Tanah Lembab 38°

Rata-rata kelembaban tanah 62,97 %

Dari tabel 15 dapat dilihat hasil dari pengujian bacaan sensor pada

tanah tanaman, kemudian menghitung nilai persentasi kelembaban tanah

tanaman dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

75

Setelah menghitung nilai persentasi kelembaban tanah tanaman, kemudian

menghitung nilai rata-rata kelembaban tanah tanaman yang terbaca

mengunakan rumus sebagai berikut:

Sehingga didapatkan nilai rata-rata kelembaban tanah terbaca adalah 62,97%.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa kelembaban tanah tanaman telah

sesuai dengan kelembaban ideal yang tercantum pada latar belakang yaitu 60-

80%.

4.9 Perhitungan Debit Air

Perhitungan debit air bertujuan untuk mengetahui berapa banyak

jumlah air yang dikeluarkan oleh sistem ketika melakukan penyiraman. Pada

perhitungan ini penulis melakukan perhitungan dengan mengunakan Rumus

Pada alat yang telah dibuat dan telah dilakukan pengujian, air yang

dikeluarkan dalam kurun waktu 1 menit yaitu 2 liter. Maka dibawah ini akan

dijelaskan perhitungan mengkonversikan debit air yang dikeluarkan dari satuan

liter/menit ke satuan ml/detik.

Diketahui = volume 2 liter

Waktu 1 menit

Debit

= 2 liter/menit

2 liter/menit =…………… ml/detik ?

= 33.333 ml/detik

4.10 Evaluasi

Setelah dilakukan serangkaian pengujian terhadap sistem yang telah

penulis rancang, evaluasi dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh apa sistem

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

76

dapat bekerja. Sehingga penulis dapat memberikan kesimpulan serta spesifikasi

terhadap sistem yang telah penulis rancang.

Berdasarkan hasil pengujian ini, sistem yang penulis rancang dapat

menjalankan program sesuai dengan gambaran yang penulis harapkan. Mulai

dari percobaan membaca sensor kelembaban tanah, percobaan membaca

sensor suhu, percobaan pengiriman data sensor, percobaan penyiraman

manual, percobaan penyiraman terjadwal dan percobaan menghapus data

sensor. Sehingga sistem dapat menjalankan program sesuia dengan perintah

yang diberikan.

Pengujian terhadap waktu yang menjadi dasar utama untuk

menentukan tingkat efisiensi penggunaan waktu pada sistem ini juga sangat

diperlukan. Sehingga dengan merujuk pada rumusan masalah yang menjadi

permaasalahan utama pada penyiraman bibit cabai rawit, yang mana dapat

membangun sistem penyiraman sesuai dengan waktu yang diinginkan.

4.11 Modal yang Dikeluarkan

Dalam pembuatan Pengembangan Instrument Monitoring dan

Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT ini, penulis membutuhkan banyak

komponen pendukung. Berikut ini penulis akan merinci dan menghitung

jumlah total ataupun perkiraan modal yang telah dikeluarkan untuk

menyelesaikan alat ini. Jumlah yang akan penulis rincikan tidak termasuk

biaya selama pengembangan. Jumlah ini hanya sebatas dari komponen yang

telah menjadi sebuah sistem Pengembangan Instrument Monitoring dan

Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT. Dibawah ini adalah rinciannya:

Tabel 16. Pembiayaan Modal Pembuatan Sistem

No Nama Barag Jumlah Barang Harga/Unit Total Harga

1 NodeMCU 2 Rp.48.000 Rp.96.000

2 LCD 16x2 I2C 1 Rp.16.000 Rp.16.000

3 Moisture Sensor 2 Rp.16.000 Rp.32.000

4 DHT11 1 Rp.16.000 Rp.16.000

5 Buzzer 1 Rp.1.500 Rp.1.500

6 Relay 1 Rp.3.700 Rp.3.700

7 Motor DC/pump 1 Rp.163.000 Rp.163.000

8 Papan PCB 2 Rp.7.000 Rp.14.000

9 Kabel micro USB 1 Rp.15.000 Rp.15.000

10 Saklar Switch 1 Rp.1.400 Rp.1.400

11 Box komponen 1 Rp.150.000 Rp.150.000

Total Rp.508.000

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

76

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan skema yang telah diusulkan dalam penelitian ini mulai dari

rumusan masalah, perancangan arsitektur sistem, perancangan perangkat

keras, perancangan perangkat lunak, perancangan interface, serta pengujian

sistem, maka dari itu dapat diambil beberapa kesimpuan.

Telah merancang dan merealisasikan Instrument Monitoring dan

Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT, memanfaatkan mikrokontroller

NodeMCu, sensor kelembaban tanah, sensor suhu, motor DC/pump, buzzer,

relay, LCD display dengan fungsional sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan.

a) sitem dapat melakukan penyiraman secara manual.

b) Sistem dapat melakukan penyiraman otomatis sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan.

c) Sistem dapat dikontrol melalui jaringan WiFi secara local.

2. Telah merancang dan merealisasikan perangkat lunak untuk Instrument

Monitoring dan Penyiraman Bibit Cabai Rawit Berbasis IoT.

a) Dapat mengelola Jadwal penyiraman

b) Dapat mengatur nilai setpoint sensor untuk penyiraman otomatis

c) Dapat menampilkan status kelembaban tanah tanaman dan suhu

sekitar tanaman

5.2 Saran

Dalam melakukan penelitian Tugas Akhir ini tidak terlepas dari berbagai

kekurangan yang terjadi. Sehingga untuk dapat menjadi acuan perbaikan

dalam penelitian atau pengembangan di masa mendatang maka diperlukan

beberapa masukan dari penulis untuk dapat digunakan, yaitu:

1. Mensederhanakan penjadwalan melalui modul tambahan pada

perangkat keras yaitu RTC (Real Time Clock) guna untuk perangkat keras

mengenal waktu real time.

2. Melakukan pengembangan dengan board yang memiliki pin lebih

banyak, untuk menambahkan berbagai sensor lainnya.

3. Menambah pembahasan mengenai data perbandingan sebelum alat

dibuat dan sesudah alat dibuat.

4. Melakukan kolaborasi dengan Dinas Pertanian, untuk mendapatkan

data perbandingan dengan alat yang mereka gunakan.

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

77

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2014). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL.

Andika, R. (2011). penerapan CI (coideigniter) dalam pengembangan sistem

informasi manajemensurat dan pengarsipan. fakultas sains dan

teknologi universitas isam negeri syarif hidayatullah jakarta.

Anggiani Septima Riyadi, E. R. (2012). perancangan sistem informasi berbasis

website subsistem guru di sekolah pesantren persatuan islam 99

rancabango. Jurnal algoritma sekolah tinggi teknologi garut, 3.

Arduino. (2019, agust 6). codevele. Retrieved from How to Use a Buzzer –

Arduino Tutorial: https://codevele.com/tutorials/arduino/how-to-use-a-

buzzer-arduino-tutorial.html

Arwin Kasnady, P. S. (2016). Analisis Model View Controller (Mvc) Pada Bahasa

Php. Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 e-ISSN : 2528-5114.

Benihkita.com. (2020). Benih Cabe Rawit Hijau Genie (Bintang Asia). Retrieved

from benihkita.com: https://www.benihkita.com/benih-cabe-rawit-

hijau-genie-bintang-asia/

Budiyanto, S. (2010). Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi

Gelombang Radio. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana.

Code, Z. (2020, Januari 7). Perbedaan dan perbandingan WebSocket vs

Socket.io. Retrieved from QODR Bee: http://qodrbee.com/online/web-

programming/compare-websocket-vs-socket-io/

Erricson Zet Kafiar, Elia Kendek Allo, & Dringhuzen J. Mamahit . (2018).

Rancang Bangun Penyiram Tanaman Berbasis Arduino Uno

Menggunakan Sensor Kelembaban YL-39 Dan YL-69 . Jurnal Teknik

Elektro dan Komputer Vol.7 No.3, Juli-Oktober 2018, ISSN : 2301-8402 .

Fakhri, k. (2019). Blog Fakhri. Retrieved from Pengertian Ajax, Kegunaan,

Kelebihan Dan Kekurangan Lengkap:

https://fakhrikmt.blogspot.com/2019/04/pengertian-ajax-kegunaan-

kelebihan-dan.html

Frederick Constantianus, B. R. (2005). Analisa dan Desain Sistem Bimbingan

Tugas Akhir Berbasis Web dengan Studi Kasus Fakultas Teknologi

Informasi . Jurnal Informatika UKM, Vol. I, No. 2, Desember 2005: 93 -

106.

Harminingtyas, R. (2014). Analisis Layanan Website Sebagai Media Promosi,

Media. Jurnal STIE Semarang, VOL 6, NO3, EdisiOktober2014.

Herdiana, Y. (2014). Aplikasi Rumus Matematika SMA. Jurnal Ilmiah Komputer

dan Informatika (KOMPUTA). Edisi.Volume, Februari 2014, ISSN :2089-

9033.

Hilda Karim, A. N. (2016). Seleksi Bakteri Antagonis Asal Rizosfer Tanaman

Cabai (Capsicum sp) untuk Menekan Penyakit Layu Fusarium secara in

vitro . Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 152-156 , ISSN 2579-

5686 (Online) ISSN 2086-6755 , 152-156.

Page 96: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

78

Hub, A. P. (2018, November 24). Retrieved from

https://create.arduino.cc/projecthub/MisterBotBreak/how-to-use-an-

lcd-screen-8c993f

Ino, E. (2018, Oktober). Electro ino. Retrieved from relay:

https://electroino.com/relay/.

Jacquline M.S. Waworundeng, Novian Chandra Suseno, & Roberth Ricky Y

Manaha. (2017). Perancangan Alat Penyiram Tanaman Otomatis berbasis

Sensor dan Mikrokontroler . Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu.

Kurniawan, M. A. (2015). Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis

Mikrokontroler Dengan Android Sebagai Media Monitoring.

Laboratory, N. (2016, juni 11). Narin laboratory. Retrieved from [TUTORIAL]

Antarmuka Sensor Suhu dan Kelembaban Udara Menggunakan Arduino:

https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-antarmuka-sensor-suhu-dan-

kelembaban-udara-menggunakan-arduino.htm

Makmur, D. (2017). Kitab Sakti Petani Cabai. Retrieved from

https://dadimakmur.com/wp-

content/uploads/2017/10/Kitab%20Sakti%20Petani%20Cabai.pdf

Mhd Bustanur Rahmad, T. S. (2014). Perancangan Sistem Informasi Inventory

Spare Part Elektronik Berbasis Web Php(Studi Cv. Human Global

Serviceyogyakarta). Jurnal Sarjana Teknik Informatikae-ISSN: 2338-5197

Volume 2 Nomor 2, Juni 2014.

Muhammad Rizki Samsul Ariefin, Cucu Suhery, & Yulrio Brianorman . (2014).

Sistem Real-Time Untuk Manajemen Mobil Antarkota Menggunakan

Node Js Berbasis Tcp/Ip. Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA

Universitas Tanjungpura.

Ningrum, A. P. (2020, Februari 5). Retrieved from Academia Premium:

https://www.academia.edu/35384105/Pemaparan_Tahap_Design_dala

m_Model_Penelitian_ADDIE

Nurfitriana, N. S. (2019, juli 8). Retrieved from 5 Platform IoT yang paling

populer di tahun 2018: https://jos.co.id/5-platform-iot-yang-paling-

populer-di-tahun-2018/

Nyebarilmu.com. (2017, july 26). Apa itu Module NodeMCU ESP8266? Retrieved

from Nyebarilmu.com: https://www.nyebarilmu.com/

Otomasi, R. D. (2019). Modul NodeMCU. jambi: Robotika dan Otomasi Fakutas

Tektnik Universitas Jambi 2019/2020.

Partaonan Harahap, Cholish , & Ananda Kamaru Zaman . (2013). Perancangan

Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Arduino Uno Memakai

Joystick . Seminar Nasional Teknik Elektro 2018.

Rafiuddin Syam, S. M. (2013). Dasar Dasar Teknik Sensor . Makassar:

Universitas Hasanuddin .

Rahmawati Erma S, I. S. (2020). Implementasi Phpmyadmin Pada Rancangan

Sistem Pengadministrasian. Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 2, Hal. 38 -

44. pISSN : 2460-3333, eISSN : 2579 - 907X.

Page 97: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

79

Rekha Prabha, E. S. (2018). Design and Development of an IoT Based Smart

Irrigation and Fertilization System for Chilli Farming. 978-1-5386-3624-

4/18/$31.00. 2018 IEEE.

Rilva, S. O. (2021). Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno Dengan

Sumber Daya Panel Surya. Jurnal Engineering.

Saptaji.com. (2018, december 21). mengukur kelembaban tanah sensor soil

moisture pada arduino. Retrieved from saptaji.com: http://saptaji.com/

Saragih, R. R. (2018, juni). Pemrograman Dan Bahasa Pemrograman. Retrieved

from www.researchgate.net:

https://www.researchgate.net/publication/329885312_Pemrograman_d

an_Bahasa_Pemrograman

Sugiono, Tutuk Indriyani, & Maretha Ruswiansari. (2017). Kontrol Jarak Jauh

Sistem Irigasi Sawah Berbasis Internet Of Things (IoT). Jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama

Surabaya .

Suhendri, B. I. (2015). Sistem pengontrolan kelembaban tanah pada media

tanam cabai rawit menggunakan mikrokontroler atmega16 dengan

metode pd (proportional & derivative). Jurnal Coding, Sistem Komputer

Universitas Tanjungpura, 45-56.

Sutanto, H. (2014, April 29). mikrokontroler.tripod. Retrieved from Konsep

Mikrokontroler: http://www.mikrokontroler.tripod.com

Sutarsi Suhaeb, S. M. (2017). Buku Ajar Mikrokontroler Dan Interace. Makassar:

http://www.unm.ac.id/.

Viktorianus Ryan Juniardy, Dedi Triyanto, & Yulrio Brianorman . (2014).

Prototype Alat Penyemprot Air Otomatis Pada Kebun Pembibitan Sawit

Berbasis Sensor Kelembaban Dan Mikrokontroler Avr Atmega8. Jurnal

Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura.

Wikipedia. (2020). Retrieved from Internet untuk segala.

Yasin. (2018, April 24). Retrieved from Apa itu web Server dan Fungsinya ?:

https://www.niagahoster.co.id/blog/web-server-adalah/

Yatini, I., Nurwiyati, F. W., & Rini. (2017). Aplikasi Chatting Akakom Career

Center (Membuat Chatting Seperti Whatsapp). Jurnal Informasi Interaktif,

STMIK AKAKOM Yogyakarta.

Page 98: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

80

LAMPIRAN

Lampiran 1: Dokumentasi Pembuatan Box Komponen

Page 99: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

81

Lampiran 2: Dokumentasi Media Tanaman

Page 100: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

82

Lampiran 3: Dokumentasi Tampilan Pertumbuhan Tanaman

Minggu Pertama

Page 101: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

83

Minggu Kedua

Minggu Ketiga

Page 102: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

84

Minggu Keempat

Lampiran 4: Dokumentasi Pengujian Hardware

Page 103: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

85

Pengujian Sensor Kelembaban Tanah

Page 104: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

86

Pengujian Sensor Suhu DHT11

Page 105: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

87

Pengujian Relay

Page 106: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

88

Pengujian LCD

Page 107: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

89

Lampiran 5: Kode Program controller

#include <Arduino.h>

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <ESP8266WiFiMulti.h>

#include <ESP8266HTTPClient.h>

#include <ArduinoJson.h>

#include "DHT.h"

#define USE_SERIAL Serial

#define DHTPIN D6

#define DHTTYPE DHT11

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

//Node MCU

ESP8266WiFiMulti WiFiMulti;

HTTPClient http;

float vref = 3.3;

float resolusi = vref*100/1023;

String payload;

const char* ssid = "alim123";

const char* password = "alim123";

//LCD

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#include <Wire.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

Page 108: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

90

//DEKLARASI

int kelembapan1;

int tombol;

int relay;

int scl_lcd;

int sda_lcd;

int status_alat;

int buzzer;

int baca_sensor(int port)

{

return (analogRead(port));

}

int baca_tombol(int port)

{

return (digitalRead(port));

}

void konek_wifi()

{

USE_SERIAL.begin(9600);

USE_SERIAL.setDebugOutput(false);

WiFi.begin(ssid, password);

while(WiFi.status() != WL_CONNECTED) {

delay(500);

USE_SERIAL.print(".");

}

USE_SERIAL.println("");

USE_SERIAL.println("WiFi terhubung ");

USE_SERIAL.print("SSID: ");

USE_SERIAL.println(WiFi.SSID());

USE_SERIAL.print("IP Address: ");

USE_SERIAL.println(WiFi.localIP());

}

Page 109: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

91

String s_pompa;

String s_buzz;

String s_pesan;

int pompa = 0;

int buzz = 0;

int pesan = 0;

void kirim_internet(int nilai,String nilai2,float nilai3)

{

if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)) {

USE_SERIAL.print("[HTTP] Memulai...\n");

http.begin("http://penyiramanbibit.com/admin/admin3/tabel/data_realtime_se

nsor/baca.php?data=" + (String) nilai + "&data2=" + nilai2 + "&data3=" +

(String) nilai3 );

USE_SERIAL.print("http://penyiramanbibit.com/admin/admin3/tabel/data_rea

ltime_sensor/baca.php?data=" + (String) nilai + "&data2=" + nilai2 + "&data3="

+ (String) nilai3 );

USE_SERIAL.print("[HTTP] Melakukan GET ke server...\n");

int httpCode = http.GET();

if(httpCode > 0) {

USE_SERIAL.printf("[HTTP] kode response GET: %d\n", httpCode);

if(httpCode == HTTP_CODE_OK) {

payload = http.getString();

//USE_SERIAL.println(payload);

const size_t capacity = JSON_OBJECT_SIZE(3) +

JSON_ARRAY_SIZE(2) + 60;

DynamicJsonBuffer jsonBuffer(capacity);

JsonObject& root = jsonBuffer.parseObject(payload);

if (!root.success()) {

USE_SERIAL.println(F("Parsing failed!"));

lcd_view("Server Error ",0,1,0);

Page 110: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

92

return;

}

USE_SERIAL.println(root["pompa"].as<char*>());

USE_SERIAL.println(root["buzz"].as<char*>());

USE_SERIAL.println(root["pesan"].as<char*>());

s_pompa = (root["pompa"].as<char*>());

s_buzz = (root["buzz"].as<char*>());

s_pesan = (root["pesan"].as<char*>());

lcd_view("Koneksi Server",0,1,0);

}

} else {

USE_SERIAL.printf("[HTTP] GET gagal, error: %s\n",

http.errorToString(httpCode).c_str());

lcd_view("Server Error ",0,1,0);

}

http.end();

}

delay(2000);

}

void aktifkan(int port)

{

digitalWrite(port,HIGH);

}

void matikan(int port)

{

digitalWrite(port,LOW);

}

Page 111: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

93

int baca_dht()

{

delay(100);

float h = dht.readHumidity();

float t = dht.readTemperature();

float f = dht.readTemperature(true);

float hif;

float hic;

if (isnan(h) || isnan(t) || isnan(f)) {

Serial.println(F("Failed to read from DHT sensor!"));

}

else

{

hif = dht.computeHeatIndex(f, h);

hic = dht.computeHeatIndex(t, h, false);

}

return hic;

}

void lcd_view(String pesan,int pos1,int pos2,int cls)

{

if (cls==1)

{

lcd.clear();

}

lcd.setCursor(pos1,pos2);

lcd.print(pesan);

}

void bip(int lama)

{

Page 112: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

94

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(lama);

digitalWrite(buzzer, LOW);

delay(lama);

}

void setup() {

//SERIAL

Serial.begin(9600);

dht.begin();

//PINMODE

pinMode(A0, INPUT);

pinMode(D0, INPUT);

pinMode(D1, OUTPUT);

pinMode(D2, OUTPUT);

pinMode(D3, OUTPUT);

pinMode(D4, OUTPUT);

pinMode(D5, OUTPUT);

pinMode(D6, OUTPUT);

pinMode(D7, OUTPUT);

pinMode(D8, OUTPUT);

//SET VALIABEL

kelembapan1 = A0;

tombol = D0;

buzzer=D7;

sda_lcd = D3;

scl_lcd = D4;

relay = D5;

Page 113: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

95

//LCD

Wire.begin(scl_lcd, sda_lcd);

lcd.begin();

lcd.home();

//MULAI

bip(100);

bip(100);

lcd_view("Penyiraman Bibit",0,0,0);

lcd_view("Loading Wifi.....",0,1,0);

konek_wifi();

lcd_view("Tekan Tombol ON",0,0,1);

}

void cek_tombol()

{

/*

}

char receivedChar;

String s;

String sensor_serial;

void baca_sensor_serial()

Page 114: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

96

if (s.toInt() > 200 && s.toInt()<1024)

{

sensor_serial = s;

}

s = "";

}

else

{

s = s + receivedChar;

}

delay(100);

}

}

void loop() {

baca_sensor_serial();

status_alat=1;

if (status_alat==1)

{

kirim_internet(baca_sensor(kelembapan1),sensor_serial,baca_dht());

pompa = s_pompa.toInt();

buzz = s_buzz.toInt();

if (pompa == 1)

{

aktifkan(relay);

}

else

{

matikan(relay);

Page 115: PENGEMBANGAN INSTRUMEN MONITORING DAN PENYIRAMAN …

97

}

if (buzz == 1)

{

aktifkan(buzzer);

}

else

{

matikan(buzzer);

}

lcd_view(s_pesan,0,0,1);

}