Modul Hematopoeitin OSCE Comprehensive Reinforcer 2007 HEMOSTASIS Hemostasis : keseimbangan mekanisme antara prokoagulan dengan antikoagulan yang dilakukan tubuh apabila terjadi kerusakan dalam pembuluh darah. mekanisme untuk menghentikan perdarahan secara spontan melalui spasme pembuluh darah,sumbat trombosit, pembekuan darah dan pertumbuhan jaringan ikat Kryopresipitat : Suatu plasma darah beku yang dicarirkan dalam suhu 4 C yang berisi faktor VIII dan fibrinogen(faktor I). Mekanisme hemostasis Respons hemostasis normal terhadap kerusakan vaskular bergantung pada interaksi yang terkait erat antara dinding pembuluh darah, trombosit yang bersirkulasi, dan faktor pembekuan trombosit. 1. Vasokontriksi Vasokontriksi segera pada pembuluh darah yang terluka dan konstriksi refleks pada arteri kecil dan arteriol di sekitarnya menyebabkan perlambatan awal aliran darah ke daerah perlukaan. Jika terdapat kerusakan yang luas, reaksi vaskular ini mencegah keluarnya darah. Aliran darah yang berkurang aktivasi kontak pada trombosit dan faktor koagulasi. Zat amine vasoaktif dan tromboksan A 2 yang dilepaskan dari trombosit, serta fibrinopeptida yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
HEMOSTASIS
Hemostasis :
keseimbangan mekanisme antara prokoagulan dengan antikoagulan yang dilakukan tubuh
apabila terjadi kerusakan dalam pembuluh darah.
mekanisme untuk menghentikan perdarahan secara spontan melalui spasme pembuluh
darah,sumbat trombosit, pembekuan darah dan pertumbuhan jaringan ikat
Kryopresipitat :
Suatu plasma darah beku yang dicarirkan dalam suhu 4 C yang berisi faktor VIII dan
fibrinogen(faktor I).
Mekanisme hemostasis
Respons hemostasis normal terhadap kerusakan vaskular bergantung pada interaksi yang
terkait erat antara dinding pembuluh darah, trombosit yang bersirkulasi, dan faktor
pembekuan trombosit.
1. Vasokontriksi
Vasokontriksi segera pada pembuluh darah yang terluka dan konstriksi refleks pada
arteri kecil dan arteriol di sekitarnya menyebabkan perlambatan awal aliran darah ke
daerah perlukaan. Jika terdapat kerusakan yang luas, reaksi vaskular ini mencegah
keluarnya darah. Aliran darah yang berkurang aktivasi kontak pada trombosit dan
faktor koagulasi. Zat amine vasoaktif dan tromboksan A2 yang dilepaskan dari trombosit,
serta fibrinopeptida yang dilepaskan selama pembentukan fibrin, juga mempunyai
aktivitas vasokontriksi.
2. Reaksi trombosit dan pembentukan sumbat hemostasis primer
Setelah timbul kerusakan pada lapisan endotel, terjadi perlekatan awal trombosit pada
jaringan ikat terpajan, yang di perkuat oleh VWF. Kolagen yang terpajan dan trombin
trombosit melepaskan isi granulanya dan mengaktifkan sintesis prostaglandin
pembentukan tromboksan A2. ADP yang dilepaskan trombosit membengkak dan
beragregasi. Trombosit lain dari darah yang bersirkulasi ditarik ke daerah cedera.
Agregasi trombosit yang berkelanjutan membesarnya sumbat hemostasis yang segera
menutupi daerah jarinagn ikat yang terpajan. Sumbat hemostasis primer yang tidak stabil
yang dihasilkan oleh reaksi trombosit ini dalam beberapa menit pertama setelah cedera
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
biasanya cukup untuk mengendalikan perdarahanuntuk sementara. Ada kemungkinan
bahwa prostasiklin yang dihaslkan oleh sel endotel dan sel otot polos dinding pembuluh
darah, berperan penting dalam membatasi besarnya sumbat trombosit awal tersebut.
3. Stabilisasi sumbat trombosit oleh fibrin
Hemostasis definitif tercapai apabila fibrin yang dibentuk oleh koagulasi darah
ditambahkan pada massa trombosit tersebut serta oleh retraksi atau pemadatan bekuan
yang diinduksi oleh trombosit.
Setelah cedera vaskular, aktivasi faktor jaringan mengaktifkan faktor VII untuk
mengawali kaskade koagulasi. Agregasi trombosit dan reaksi pelepasan mempercepat proses
koagulasi dengan cara menyediakan fosfolipid membran yang berlimpah. Trombin yan
dihasilkan pada daerah cedera, mengubah fibrinogen plasma yang terlarut menjadi fibrin,
memperkuat agregasi dan sekresi trombosit, dan mengaktifkan faktor XI dan XIII serta
kofaktor V dan VIII. Komponen fibrin pada sumbat hemostasis tersebut berubah menjadi
massa padat fibrin yang berikatan silang.
Hoffbrand, A.V. dkk, KAPITA SELEKTA HEMATOLOGI. Edisi IV
Faktor Yang Berperan Dalam Hemostasis (Jelaskan)
1. Trombosit (produksi,faktor yang mempengaruhi pembentukan trombosit, nilai normal,
struktur, fungsi)
Produksi:
Trombosit diproduksi di sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasmamegakariosit.
prekusor megakariosit megakioblas muncul melelui differensiasi sel induk hemopoietik
.megakariosit akan mengalami pematangan,volum sitoplasma akn membesar dan terjadi
penambahan jumlah lobus inti. Tiap megakariosit bertanggung jawab untuk menghasilkan
sekitar 4000 trombosit. Interval waktu semenjak differensiasi sel induk manusia sampai
produksi trombosit=10 hari. Pengatur utama trombosit=trombopoietin yang dihasilkan di
hati dan ginjal.trombosit mempunyai prekusor utama untuk trombopoietin yaitu C-MPL
IL II juga dapat meningkatkan trombosit dalam sirkulasi
Jml trombosit normal=150.000 - 450.000 /mmk
Struktur
- membran plasma berinvaginasi ke dalam trombosit untuk membentuk suatu
membran terbuka/kanalikular sebagai tempat protein koagulasi plasma diabsorbsi
secara selektif.
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
- Bagian dalam trombosit terdapat=kalsium,nukleotida( ADP dan ATP),dan
serotonin
Struktur trombosit :
Secara ultrasruktur, trombosit terdiri atas :
Zona perifer : terdiri dari glikokalik, suatu membran ekstra yang terletak dibagian
paling luar, didalamnya terdapat membran plasma, dan lebih dalam lagi terdapat
sistem kanal terbuka. Pada membran plasma dan sistem kanal terbuka tersusun dari
fosfolipid.
Zona sol-gel : terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen, sistem tubulus padat (berisi
nukleotida adenin dan kalsium). Selain itu juga terdapat trombostenin, suatu
protein penting untuk fungsi kontraktil.
Zona organela : terdiri atas granula padat (berisi nukleotida adenin/ADP, serotonin,
3/membran fosfolipoprotein trombosit) dan organela (lisosom dan retikulum
endoplasmik).
Antigen Trombosit
Trombosit juga mengekspresikan antigen ABO dan antigen leukosit manusia (human
leucocyte antigen, HLA) klas I, tetapi tidak mengekspresikan HLA klas II
Antigen trombosit manusia:
- protein permukaan trombosit
- antigen ABO
- antigen leukosit manusia(HLA) KLAS I
Fungsi Trombosit
Membentuk sumbat mekanik terhadap cedera vaskular selama respon hemostasis
normal
Reaksi Trombosit Berupa
- Adhesi
- Sekresi
- Agregasi
- Fusi
- Aktivitas Prokoagulan
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
Reaksi Pelepasan Trombosit
Pemajan kolagen dan kerja trombin menyebabkan trombosit mengeluarkan isi
granulanya=ADP,serotonin,fibrinogen,enzim lisosom,beta tromboglobulin dan faktor
penetral heparin kolagen dan trombin akan mengaktifkan sintesis prostaglandin
trombosit terjadi pelepasan diasilgliserol dan inositol trifosfat dari membran
membentuk tromboksan A2,yang menurunkan kadar CAMP dan mencetuskan
reaksi pelepasan trombosit/.
2. Faktor Koagulasi
Faktor koagulasi
Nama Bentuk aktif sumber
I Fibrinogen Sub unit fibrin HatiII Protrombin Protease serin HatiIII Faktor jaringan Reseptor atau kofaktorIV KalsiumV Faktor labil/pro akselerin Kofaktor HatiVI Faktor V teraktivas/akselerinVII Prokovertin Protease serin HatiVIII Faktor anti hemofilik,faktor hemofilia
AKofaktor Sel endotel vaskuler
IX Faktor christmast,faktor hemofili B Protease serin HatiX Faktor stuart power Protease serin HatiXI PTA(plasma tromboplastin
antecedent),hemofilia CProtease serin Hati
XII Faktor hageman transglutaminaseXIII Faktor yang menstabilkan fibrin (untuk
membuat benang2 fibrin agar stabil/lebih dikuatkan lagi.
Obat-obat fibrinolitik dipakai secara luas dalam praktek klinik.TPA terapeutik telah disintesis
menggunakan teknologi rekombinan DNA. Streptokinase (suatu zat dari bakteri) adalah
peptida yang dihasilkan oleh Streptococcus hemolyticus dan membentuk kompleks dengan
plasminogen, yang mengubah molekul plasminogen lain menjadi plasmin. Urokinase adalah
TPA yang mula-mula diisolasi dari urine manusia.
Plasmin mampu memecah fibrinogen, fibrin, faktor V,VIII, serta banyak protein lain.
Pemecahan ikatan peptida pada fibrin dan fibrinogen menghasilkan berbagai produk
pemecahan (degradasi). Fragmen terkecil D dan E dapat di deteksi dalam jumlah besar dalam
plasma pasien dengan koagulasi intravaskular diseminata.
Pemeriksaan Fungsi Hemostasis
a. Hitung Darah dan Pemeriksaan Sediaan Apus Darah
Untuk menentukan adanya trombositopeni/tidak dan dapat juga mengetahui penyebabnya,
seperti leukmia akut.
b. Uji Skrinning Pembekuan Darah
Menilai sistem ‘ntrinsik’ dan ‘ekstrinsik’ dan perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Ini
digunakan dalam diagnosis gangguan pembekuan darah.
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
c. Pemeriksaan Khusus Faktor Pembekuan
Sebagian pemeriksaan didasarkan pada APTT (masa tromboplastin parsial teraktivasi) dan
PT (masa protrombin). Pada pemeriksaan ini semua faktor ada dalam plasma substrat
kecuali faktor yang akan diukur.
d. Masa Perdarahan
1. Uji fungsi Trombosit : Agregometri trombosit. Yang mengukur penurunan serapan
cahaya dalam plasma kaya trombosit sejalan dengan agregasi trombosit. Agregasi awal
disebabkan oleh suatu zat external, agregasi sekunder adalah respon terhadap zat
penyebab agregasi yang dilepaskan dari trombosit sendiri. 5 zat penyebab agregasi
eksternal yang paling banyak dipakai adalah ADP, kolagen, ristosetin, asam arakdonat,
dan adrenalin. Flow sytometri dgunakan untuk mengidentifikasi defek glikoprotein
trombosit.
2. Uji Fungsi Fibrinolisis : Ada sejumlah metode imunologik untuk mendeteksi produk
pemecahan fibrinogen atau fibrin dalam serum. Penngkatan fbrinolisis dapat dideteksi
kadar plasminogen dalam darah yang rendah.
Pemeriksaan Laboratorium Hemostasis
1. Rumple Leed (RL)
Tujuan : menguji ketahanan dinding kapiler pembuluh darah
Hasil :
(-) < 10 ptekiae (dlm 5 menit)
(+) > 10 ptekiae (dlm 5 menit)
2. Bleeding time / masa perdarahan
Tujuan : menilai faktor hemostasis yg letaknya ekstravaskuler
Metoda :
Ivy
o voler lengan bawah (T 40 mmHg) tusuk lancet sedalam 3 mm isap dg
kertas saring tiap 30 detik
o N : 1 – 6 menit
Duke
o Di telinga
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
o N : 1 – 3 menit
3. Clotting time / masa penjendalan
Tujuan : Mendeteksi kualitas dan kuantitas faktor koagulasi secara keseluruhan
Nilai normal : 9 – 15 menit
Gelas arloji : 2 – 6 menit
4. Jumlah trombosit
Tujuan : mengetahui kuantitas trombosit
Cara :
o Langsung
Manual : Brecher, Herweden
Semi otomatik
Otomatik
o Tak langsung Fonio
Nilai normal : 150.000 – 400.000 / mm3
5. Protrombin Time (PT) / Plasma Protrombin Time (PPT)
Tujuan :
Menguji faktor koagulasi jalur ekstrinsik (VII) & jalur bersama (V, X)
Memonitor terapi anti koagulan oral
Cara :
Plasma + Ca 2+ + tromboplastin jaringan terbentuk jendalan dideteksi dgn
fotodetektor (37 0C)
Waktu yg diperlukan utk pembentukan jendalan PT
Nilai normal : 11 -15 detik ( atau beda dgn kontrol ≤ 2 detik )
6. Activated Partial Tromboplastin Time (APTT)
Tujuan :
Menguji faktor koagulasi jalur intrinsik (VIII, IX, XI, XII) & bersama (V, X)
Memonitor terapi heparin
Cara :
Plasma + Ca 2+ + tromboplastin jaringan terbentuk jendalan dideteksi dgn
fotodetektor (37 0C)
Waktu yg diperlukan utk pembentukan jendalan APTT
Nilai normal : 20 - 40 detik
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
7. Trombin Time
Tujuan : menguji perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Cara : plasma + reagen trombin bekuan (370 C)
Nilai normal : 16 – 20 detik
Pemeriksaan Tujuan Nilai normal Makna klinisMasa perdarahan Menilai fungsi trombosit
dan vaskular2-9,5 menit Memanjang pada
trombositopenia, trombositopati, peny von Willebrand, makan aspirin, terapi antikoagulansia dan uremia
Hitung trombosit Menilai konsentrasi trombosit
150.000-400.000/mmk
Menurun pada ITP dan keganasan sutul.Obat-obatan, khususnya agen kemoterapeutik, dapat menyebabkan masa perdarahan yang memanjang.Meningkat pada permulaan gangguan mieloproliferatif.Sesudah splenektomi, dapat merupakan predisposisi terjadinya trombosis di kemudian hari.
Retraksi bekuan Menilai kemampuan trombosit untuk membentuk bekuan fibrin.
Bekuan akan beretraksi sampai menjadi setengah dari ukuran semula dalam 1 jam, bekuan menjadi kuat dalam 24 jam bila tidak diganggu
Retraksi bekuan jelek pada trombositopenia dan polisitemia, bekuan akan lisis pada fibrinolisis
Masa pembekuan Lee-White ( koagulasi )
Menilai mekanisme pembekuan- waktu yang diperlukan oleh darah untuk memadatkan bekuan setelah kontak dengan gelas
6-12 menit Tes yang relatif tidak peka.Memanjang pada defisiensi faktor pembekuan yang berat, terapi antikoagulansia yang berlebih, dan antibiotika tertentu, memendek pada terapi kortikosteroid.
Masa protrombin ( PT ) Menilai jalan pembekuan ekstrinsik dan biasa
11-16 detik Memanjang pada defisiensi faktor VII, X dan fibrinogen, terapi dikumarol yang berlebihan, peny hati berat, DIC, dan defisiensi vit K
Masa tromboplastin parsial teraktivasi ( APTT, activated Partial Thromboplastin Time )
Menilai jalan pembekuan intrinsik dan biasa
26-42 detik Memanjang pada defisiensi faktor VIII sampai XII dan fibrinogen, pada terapi antikoagulansia dalam sirkulasi, peny hati berat, DIC, dan defisiensi vit K
Masa trombin ( TT , Menilai pembentukan 10-13 detik Memanjang pada kadar
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
trombin time atau masa pembekuan trombin )
fibrin dari fibrinogen fibrinogen yang rendah, DIC dan peny hati, terapi antikoagulansia dan pada disproteinemia.
Tes pembentukan tromboplastin ( TGT, thromboplastin generation test )
Menilai kemampuan membentuk tromboplastin
12 detik atau kurang
Memanjang pada trombositopenia dan defisiensi faktor VIII sampai XII dan antikoagulan dalam sirkulasi
Test D-Dimer Menilai produk pemecahan bekuan fibrin plasma
Meningkat pada DIC, emboli paru, infark, terapi trombolitik, pembedahan trauma.
Tes agregasi trombosit Menguji fungsi trombosit
Trombosit mengalami agregasi dalam waktu tertentu bila disentuhkan dengan zat seperti ADP,kolagen, epinefrin
Agregasi berkurang atau tidak ada pada trombisitopenia, makan aspirin, gangguan mieloproliferatif, peny hati berat, disproteinemia, peny von Willebrand
Macam-Macam Kelainan Hemostasis Berdasarkan Penyebabnya
A. Kelainan Vaskular
a. Herediter
i. Telangiektasis hemoragik herediter
Kelainan ini jarang terjadi, diwariskan sebagai autosomal dominan, dijumpai
pembengkakan mkrovaskuler melebar, yang muncul selama masa anak dan bertambah
ketika dewasa. Telangiektasia ni muncul pada kulit, selaput lendir dan organ2 dalam.
Perdarahan saluran cerna berulang menyebabkan anemi defsiensi besi kronis.
Pengobatannya adalah dengan embolisasi, terapi laser, estrogen, asam traneksamat
dan suplementasi besi.
ii. Kelainan Jaringan Ikat
Contohnya pada Sindrom Ehlers-Danlos terdapat kelainan kolagen herediter disertai
dengan purpura yang terjadi akibat gangguan agregasi trombosit, hiperekstensibilitas
sendi dan kulit pecah2 yang hiperelastis. Contoh lain, Pseusdoxanthoma elastikum
disertai perdarahan dan trombosis arteri. Kasus ringan muncull dengan memar setelah
trauma.
b. Didapat
i. Mudah memar sederhana : terjadi pada wanita sehat.
ii. Purpura senilis : disebabkan atrofi jarngan penunjang pembuluh darah kulit,
ditemukan pada aspek dorsal lenganbawah dan tangan.
Modul Hematopoeitin
OSCE Comprehensive Reinforcer 2007
iii. Purpura yang berkaitan dengan infeksi. Infeksi bakteri, virus, riketsia yang
menyebabkan purpura karena kerusakan vaskuler oleh organisme akbat pembentukan
komplex imun, misalnya campak, demam dengue, septikemia meningokok.
iv. Sindrom Henoch-Scholein, pada anak dan menyertai infeksi akut. Ruam purpura
desertai edem lokal dan gatal biasanya paling menonjol pada pantat dan permukaan
ekstensor kaki bagian bawah dan siku.
v. Skorbut.Pada defisiens vit C, gangguan kolagen menyebabkan ptechie perifolikuler,
memar dan perdarahan mukosa.
vi. Purpura steroid. Berkaitan dengan terapi steroid.
B. Trombositopenia
a. Kegagalan Produksi Trombosit
Merupakan penyebab trombositopeni terbanyak dan bagian dari kegagalan sumsum
tulang generalisita. Dapat disebabkan oleh toksisitas obat dan infeksi virus. Kadang
bersifat kongenital akibat mutasi reseptor trombopoietin c-MPL.
b. Peningkatan Destruksi Trombosit
i. Purpura Trombositopenia autoimun (idiopatik)
ii. ITP Kronis
Merupakan kelainan yang sering terjadi pada usia 15-60th. Itp adalah penyebab
tersering trombostopeni tanpa anemia atau netropenia. Penyakit ini basanya idiopatik
tapi dapat ditemukan bersama penyakit lain seperti SLE (Lupus Eritematus Sistemik),