STEP 11. Milier: Lesi yang ukurannya sebesar kepala jarum
pentul2. Penyebaran diskrit: Terpisah tetapi dekat.STEP 21.
Definisi dari Adneksa dan klasifikasi?2. Diagnosis dan DD apa yang
muncul?3. Apa kelainan yang muncul pada skenario?4. Etiologi,
Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik,
prognosis,predileksi,pencegahan?5. Apa klasifikasi penyakit dari
skenario?6. Perbedaan dari masing-masing DD?STEP 31. Definisi dari
Adneksa dan klasifikasi?Adneksa kulit merupakan struktur yang
berasal dari epidermis tetapiberubah bentuk dan fungsinya, terdiri
dari kelenjar keringat, kelenjarsebasea, rambut dan kuku
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21475/4/Chapter%20II.pdf
Klasifikasi: Rambut Kuku Kelenjar : a. Keringat (sudorifera)
:Kelenjar keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung : air
asam laktat glukosa pH 4-6,8
AspekEkrinApokrin
BesarKecilBesar
LetakTerletak dangkal di dermisTerletak lebih dalam
SekretEncerLebih kental
MuaraLangsung di permukaan kulit
LetakSeluruh permukaan kulit Terutama : Telapak tangan dan kaki
Dahi Aksila Aksila Areola mamae Pubis Labia minor Saluran telinga
luar
Dipengaruhi Saraf kolinergik Panas Stres emosional Saraf
adrenergik
kelainan Ekrin Miliaria=biang keringat=keringat buntet=liken
tropikus= prickle heatAdalah kelainan kulit akibat retensi keringat
, ditandai dengan adanya vesikel miliar
Klasifikasia. Miliaria kristalina
Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah banyak
berkeringat missal karena hawa panas Vesikel bergerombol tanpa
tanda radang pada bagian badan yang tertutup pakaian Tidak member
keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus Pada gambaran
histopatologik gelembung intra /subkorneal. Pengobatan tidak perlu
diklakukan cukup menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan
ventilasi baik, pakaian tipis dan menyerap keringatb. Miliaria
Rubra
Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina terdapat
pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekan pakaian Terlihat papul
merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang sangat gatal dan
pedih Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic Pada
gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada stratum spinosum
sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di
epidermis Terapi : pakaian yang tipis dan tidak dapat mengisap
keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol -2%
Losio Faberi dapat pula digunakan, c. Miliaria profunda
Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis Kelainan ini
biasanya timbul setelah miliaria rubra Ditandai dengan papul putih,
keras, berukuran 1-3mm terutama terdapat di badan dan ekstermitas
Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih banyak
berupa papul daripada vesikel Tidak gatal dan tidak terdapat
eritema Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar
keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa
infiltrasi sel radang Apokrin Bromhidrosis
keadaan dimana bau yang menusuk hidung keluar dari kulit.
Bromhidrosis apokrin (akibat penguraian keringat apokrin oleh
bakteri Gram negatif) Bromhidrosis ekrin (akibat degradasi
mikrobiologik stratum korneum yang melunak karena produksi keringat
ekrin yang berlebihan) Kromhidrosis Kelainan dimana sekresi
keringat apokrin berwarna Bentuk klinis : fasial dan aksiler.
diduga akibat peningkatan ekskresi keringat apokrin diikuti oleh
oksidasi yang meningkat pada lipofuchsin (pigmen bentuk granuler
yang normal terdapat pada kelenjar apokrin) Hidradenitis Supurativa
Definisi : merupakan penyakit kronis supuratif dan sikatrikal pada
kulit lokasi kelenjar apokrin, terutama di aksila dan anogenital.
Etiopatogenesis : terjadi sumbatan keratin pada duktus apokrin
distal karena trauma selanjutnya terjadi pelebaran duktus masuknya
bakteri (stapilokokus, streptokokus dan e. Coli) terjebak di dalam
lumen duktus. Bakteri tumbuh dan berkembang dengan nutrisi dalam
duktus apokrin peradangan. Manifestasi klinik Hidradenitis
supurativa Awal : Papul eritem nyeri dengan/tanpa adanya pustul di
puncaknya, pada daerah apokrin. Soliter/multiple jarang lebih dari
tiga. Beberapa hari berubah menjadi abses, tanpa terapi akan pecah
dan pada penyembuhan terjadi fibrosis. Stadium I Abses soliter /
multipel tanpa ada jaringan parut atau sinus. Stadium II Abses
rekuren dengan sinus dan sikatrik Stadium III Abses difus dengan
sinus multipel dan saling berhubungan.KELENJAR SEBASEA ( KELENJAR
MINYAK )
Akne
DefinisiPenyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun
folikel pilosebasea, yang ditandai dengan adanya komedo, papul,
nodus, pustule, dan kista pada tempat predileksinya.( ilmu penyakit
kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)
Klasifikasia. akne vulgaris
Terjadi karena perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar
akibat pengaruh berbagai factor penyebab akne tropikalis akne
fulminan akne mekanika pioderma fasialeb. akne venenata
terjadi penitupan oleh masa eksternal akne kosmetika pomade acne
akne klor akne akibat kerja akne deterjenc. akne komedonal ( fisis
)
saluran sinar ultraviolet , sinar matahari, atau sinar
radioaktif solar comedones akne radiasi (sinar X, kobal)( ilmu
penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013) Etiopatogenesisa)
Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Keratinisasi dalam
folikel yang biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat
sehingga sukar lepas dari saluran folikel tersebut.b) Produksi
sebum yang meningkat yang menyebabkan peningkatan unsur komedogenik
dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne.c) Terbentuknya
fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi
folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada
patogenesis penyakit.d) Peningkatan jumlah flora folikel yang
berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim
lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.e) Terjadinya respon hospes
berupa pembentukan circulating antibodies yang memperberat akne.f)
Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid,
gonadotropin serta ACTH yang mungkin menjadi faktor penting pada
kegiatan kelenjar sebasea.g) Terjadinya stres yang dapat memicu
kegiatan kelenjar sebasea, baik secara langsung / melalui
rangsangan terhadap kelenjar hipofisis.h) Faktor lain ; usia, ras,
familial, makanan, cuaca/ musim yang secara tidak langsung dapat
memicu peningkatan proses patogenesis tersebut.( ilmu penyakit
kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)
b. Sebasea2. Diagnosis dan DD apa yang muncul? Apa Etiologi,
Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis
dari masing-masing DD?
DD : a. MiliariaDefinisi : Kelainan kulit (dermatitis) yang
muncul akibat tersumbatnya saluran kelenjar keringat ekrin,
ditandai dengan adanya vesikel milier.Etiologi : Biasanya timbul
akibat udara panas/lembab, atau karena pengaruh pakaian yang tidak
menyerap keringat, tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat oleh
bakteri yang menimbulkan peradangan dan edema akibat keringat yang
keluar dan diabsorbsi oleh epidermis atau dermis.Author:Nikki A
Levin, MD, PhD,Associate Professor of Medicine, Division of
Dermatology, University of Massachusetts Medical School
Patofisiologi : dinomer 5Patogenesis : Miliaria adalah penyakit
obstruksi yang jinak dengan tanda vesikopustula. Penyakit ini
mengkhawatirkan orang tua karena onset dan penyebarannya yang akut.
(13). Stimulus primer dari perkembangan miliaria adalah kondisi
panas dan kelembaban yang tinggi yang menyebabkan pengeluaran
keringat yang banyak. Oklusi kulit karena penggunaan pakaian,
perban atau seprei plastik dapat menyebabkan pengumpulan keringat
di permukaan kulit dan overhidrasi dari stratum korneum. Pada orang
yang beresiko, termasuk bayi, yang relative mempunyai kelenjar
ekrin immatur, overhidrasi dari stratum korneum kemungkinan sudah
bisa menyebabkan sumbatan acrosyringium. (1)Jika kondisi panas dan
lembab masih bertahan, keringat akan banyak diproduksi kembali,
tetapi tidak dapat disekresikan ke permukaan kulit karena adanya
penyumbatan saluran. Sumbatan ini menyebabkan terjadinya kebocoran
keringat dalam perjalanannya ke permukaan kulit, baik di dermis
maupun epidermis yang berhubungan dengan anhidrosis. Dengan adanya
kebocoran tersebut, akan menyebabkan inflamasi dan lesi yang
sifatnya asimptomatik. (1) Bakteri normal kulit, seperti
Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus, kemungkinan
juga berperan dalam patogenesis miliaria. Pasien dengan miliaria
mempunyai bakteri per unit area kulit 3 kali lebih banyak dibanding
orang yang sehat. (1)Pada fase akhir miliaria, bisa ditemukan
hiperkeratosis dan parakeratosis dari acrosyringium. Adanya
sumbatan hiperkeratotik bisa menyumbat saluran ekrin. (1) Sumbatan
parakeratotik pada saluran keringat mungkin dihasilkan dari luka
sel-sel epidermal yang melapisi saluran keringat. Pada keadaan yang
biasa, luka ini disebabkan maserasi akibat air keringat. Sumbatan
juga dapat terjadi pada dermatosis yang meradang. Perubahan kimia
yang terjadi sehingga kelembaban merangsang pembentukan luka pada
keratin belum diketahui. (3) Akan tetapi, hal ini sekarang di
percaya tidak terlalu berpengaruh dan bukan penyebab utama
penyumbatan keringat. (1)
Terapi : TERAPIFirst Line Therapy(8)1. Preventif (8)Usaha-usaha
preventif dilaksanakan dengan mengontrol panas dan kelembaban
sehingga keringat tidak distimulasi. Cara-caranya antara lain
mengobati demam, tidak menggunakan pakaian yang tidak menyerap
keringat, mencegah evaporasi, aktivitas yang terbatas, penggunaan
air conditioner, atau pindah ke tempat yang iklim lebih dingin.
(1,8)2. Pengobatan simptomatik dengan pengobatan topikal
(8)Pengobatan topikal seperti calamine, boric acid atau menthol dan
penggunaan sabun pada waktu mandi. (1)Losio faberi dapat pula
diberikan, dengan komposisi : (5) Acid. Salicylic. 1 %Talc. venetum
10 %Oxyd. Zinc. 10 %Amyl. Oryzae 10 %Spiritus ad. 200 ccUntuk
memberikan efek antipruritus dapat ditambahkan mentholum atau
camphora pada losio faberi. (5)3. Pengobatan agen antibiotik
(8)Pengobatan ini dipercaya dapat mengurangi terjadinya miliaria
(1)Second Line Therapy(8)1. Pengobatan kortikosteroid topikal(8)2.
Pengobatan sistemik(8)Profilaksis miliaria dengan antibiotik oral
dengan retinoid oral, vitamin A dan vitamin C dilaporkan sukses.
(1)Third Line Therapy(8)Pengobatan lanolin anhydrous yang dipercaya
mencegah penyumbatan saluran, sehingga keringat dapat mengalir ke
permukaan kulit. (1,8)
KategoriLanolin AnhidrousCalamine Lotion
Dosis DewasaDigunakan pada kulit yang terkena miliaria sebelum
melakukan aktivitas di cuaca panasDigunakan pada kulit yang terkena
miliaria
Dosis AnakSama seperti dewasaSama seperti dewasa
KontraindikasiHipersensitivitasHipersensitivitas
InteraksiTidak dilaporkanTidak dilaporkan
PemakaianPemakaian LuarPemakaian Luar
( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)
Manifestasi Klinik :Miliaria RubraPenyakit ini lebih berat
daripada miliaria kristalina, terdapat pada badan dan tempat-tempat
tekanan atau gesekan pakaian.(5) Miliaria rubra meliputi lesi papul
yang eritematous dan papulovesikel berdiameter kurang lebih 1 4 mm
disertai dengan makula eritem, gatal yang luar biasa, serta sensasi
seperti terbakar, tertusuk atatu perasaan geli. (1,9,12). Pada bayi
lesi terjadi pada leher, dan aksilla. Sedangkan pada dewasa, lesi
terjadi pada daerah kulit yang tertutup di mana terjadi gesekan,
area ini termasuk leher, bagian atas badan, dan sela-sela tubuh.
Terdapat juga pada muka dan area pergelangan, tetapi minimal. (1)
Pada stadium akhir, anhidrosis terjadi pada kulit yang terkena.
(1)
Prognosis
b. Prurigo : Definisi : Erupsi papul yang kronikCiri : lesi
berupa papul, tidak berwarna, folikel berbentuk kubah, disertau
rasa gatal.c. Folikulitis : Ciri : terlihat pustul folikel kecil
berbentuk kubah, masing-masing lesi terpisah(diskrit) , nyeri, suhu
tubuh meningkat.d. Gigitan seranggaCiri : Pruritas, eritem yang
jelas, gatal , edem,rasa terbakar dan panase. DKA Definisi : Kontak
langsung secara berulang dengan alergen3. Apa kelainan yang muncul
pada skenario? Kongenital: Inflamasi: Neoplasma :4. Etiologi,
Patofisiologi, patogenesis, terapi, manifestasi klinik, prognosis
pada skenario?Diagnosis berdasarkan Anamnesis : muncul bintil
kemerahan berair di kening,leher dan punggung, ada rasa gatal dan
rewel. Px : papul , vesikel ukuran milier penyebara diskrit di
daerah kening, leher, punggung atas dan ada eritem. Diagnosis
sementara : kelainan kongenitalEtiologi : 5. Apa klasifikasi
penyakit dari skenario? Miliaria=biang keringat=keringat
buntet=liken tropikus= prickle heatAdalah kelainan kulit akibat
retensi keringat , ditandai dengan adanya vesikel miliar
Klasifikasid. Miliaria kristalina
Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah banyak
berkeringat missal karena hawa panas Vesikel bergerombol tanpa
tanda radang pada bagian badan yang tertutup pakaian Tidak member
keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus Pada gambaran
histopatologik gelembung intra /subkorneal. Pengobatan tidak perlu
diklakukan cukup menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan
ventilasi baik, pakaian tipis dan menyerap keringate. Miliaria
Rubra
Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina terdapat
pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekan pakaian Terlihat papul
merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang sangat gatal dan
pedih Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic Pada
gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada stratum spinosum
sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di
epidermis Terapi : pakaian yang tipis dan tidak dapat mengisap
keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol -2%
Losio Faberi dapat pula digunakan, f. Miliaria profunda
Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis Kelainan ini
biasanya timbul setelah miliaria rubra Ditandai dengan papul putih,
keras, berukuran 1-3mm terutama terdapat di badan dan ekstermitas
Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih banyak
berupa papul daripada vesikel Tidak gatal dan tidak terdapat
eritema Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar
keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa
infiltrasi sel radang ( ilmu penyakit kulit dan kelamin, edisi
keenam, 2013)
6. Kenapa bayi rewel jika cuaca panas dan saat berkeringat?Belum
ada pematangan kelenjar keringat pada saat berkeringat tersumbat
keratinKarena penyumbatan keratin sehingga kelenjar keringatnya tdk
sampai permukaan kulit dimungkinkan adanya infeksi staphylococcus
pada kelenjar sudorifera yang mengeluarkan toksin pruritogen
mediataor inflamasi seperti prostaglandin yang menimbulkan
nyeri.
PatofisiologiPanas, lembab berlebihan
Keringat berlebih
Oklusi (pemblokan) permukaan kulit karena pakaian, perban,
dll.Keringat tertahan di stratum korneum
Duktus kelenjar keringat ekrin tersumbatJika persisten, akan
terjadi kebocoran keringat di epidermis/dermis dari duktus
Miliaria kristalinaMiliaria RubraMiliaria Profunda
Kebocoran di S. korneum di subcornealdi papilla dermis( ilmu
penyakit kulit dan kelamin, edisi keenam, 2013)
STEP 4
KULITEPIDERMISDERMISSUBKUTANKELENJARKONGINETALNEOPLASMAINFLAMASISUDORIFERASEBACEA