Rangkuman Kimia • Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit A. Pengertian Larutan Elektrolit (sumber: www.bantubelajar.com) Gambar di atas merupakan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap: (a) Larutan non elektrolit (b) Larutan elektrolit lemah (c) Larutan elektrolit kuat Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion. Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air kapur. Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka,dan larutan H2S. Jadi, Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya, lampu pada alat uji elektrolit akan menyala.
17
Embed
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolitosis.man2kotamalang.sch.id/wp-content/uploads/2020/05/... · 2020. 5. 20. · A. Pengertian Larutan Elektrolit (sumber: ... Berdasarkan definisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rangkuman Kimia
• Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
A. Pengertian Larutan Elektrolit
(sumber: www.bantubelajar.com)
Gambar di atas merupakan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap:
(a) Larutan non elektrolit (b) Larutan elektrolit lemah (c) Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, sebabnya karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion.
Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk
gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air
kapur. Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi
menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan
amonia, larutan cuka,dan larutan H2S.
Jadi, Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat
dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk
ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat
dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui
ion-ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya, lampu pada alat uji
elektrolit akan menyala.
Contoh Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Berikut ini contoh larutan elektrolit dan non elektrolit, secara umum:
• Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami peristiwa reduksi dan oksidasi. Reaksi oksidasi (melepas elektron), reaksi reduksi (menerima elektron) Bilangan oksidasi (biloks) merupakan bilangan bulat positif atau negatif suatu unsur
dalam membentuk senyawa. Konsep reaksi redoks berdasar perubahan harga bilangan oksidasi adalah konsep redoks yang lebih universal dalam menjelaskan tentang reaksi redoks.
Konsep perkembangan Redoks.
Konsep Reduksi Oksidasi
1. Konsep dgn Oksigen
melepas Oksigen
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
mengikat Oksigen
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
2. Konsep dgn e– pengikatan e– e– + Na+ → Na pelepasan e–
2Cl– → Cl2 + 2e–
3. Konsep dgn biloks
Biloks (bil. oksidasi) turun Biloks (bil. oksidasi) naik
4. Konsep dgn Hidrogen (H)
pengikatan Hidrogen +H2 CH3COCH3 → CH3CH(OH)CH3
pelepasan Hidrogen oks.
CH3CH2OH → CH3CHO + H2
Aturan menentukan biloks.
1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0. 2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai
dengan jenis muatan ionnya. 3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan
golongannya. 4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu. 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya. 6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. 7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan
dengan non-logam = +1. 8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam
senyawa non-peroksida = -2.
o Reaksi Disproporsionasi dan Reaksi Konproporsionasi.
• R. Disproporsionasi : reaksi redoks yang reduktor & oksidatornya berasal dari zat yang sama.
• R. Konproporsionasi : reaksi redoks yang hasil reduksi & hasil oksidasinya berasal dari zat yang sama. Contoh: 1) 0 –1 +1
Cl2(g) + 2KOH(aq) → KCl(aq) + KClO(aq) + H2O(l)
dari zat yang sama, REAKSI DISPROPORSIONASI / AUTOREDOKS.
dari zat yang sama, disebut REAKSI KONPROPORSIONASI.
• Rumus Kimia
▪ Dinyatakan dengan lambang dan jumlah atom-atom yang terkandung dalam unsur atau
senyawa. Lambang dan angka menunjukkan nama dan jumlah atom tsb
▪ Rumus Empiris: menyatakan perbandingan paling sederhana atom-atom dalam senyawa
▪ Rumus Molekul : menunjukkan jumlah atom sebenarnya dalam senyawa
▪ Rumus Struktur : menunjukkan jumlah atom dan ikatan antar atom
▪ Rumus kimia digunakan untuk menulis persamaan kimia agardapat memberikan
informasi kualitatif terkait nama zat pereaksi dan produk serta informasi kuantitatif
tentang komposisi kimia dan jumlah zat pereaksi dan produk.
▪ Nama dan rumus senyawa ionik diberi nama dengan nama kation dahulu kemudian anion
1. untuk ion gol. A muatan ion sama dengan nomor golongan kecuali Sn dan Pb
2. untuk kation gol. IA dan IIA muatan ion= nomor golongan
3. untuk anion gol.A muatan ion=nomor golongan – 8
➢ penamaan senyawa ionik biner (senyawa ionic yang terdiri atas 2 jenis unsur): nama