SIFAT – SIFAT SIFAT – SIFAT CAMPURAN CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID LARUTAN DAN KOLOID
BackgroundBackground Hampir semua gas, cairan dan padatan yang ada Hampir semua gas, cairan dan padatan yang ada
dimuka bumi terdiri dari campuran berbagai senyawadimuka bumi terdiri dari campuran berbagai senyawa Campuran secara fisik dicirikan oleh komposisinya Campuran secara fisik dicirikan oleh komposisinya
yang bervariasi dan masing-masing komponen masih yang bervariasi dan masing-masing komponen masih mempertahankan sifat individualnyamempertahankan sifat individualnya
Ada 2 jenis campuran yang umum yaitu larutan dan Ada 2 jenis campuran yang umum yaitu larutan dan koloidkoloid
Larutan adalah campuran homogen dimana masing-Larutan adalah campuran homogen dimana masing-masing komponennya tidak terbedakan dan berada masing komponennya tidak terbedakan dan berada dalam satu fasadalam satu fasa
Koloid adalah campuran heterogen dimana satu Koloid adalah campuran heterogen dimana satu komponen terdispersi sebagai partikel halus pada komponen terdispersi sebagai partikel halus pada komponen lainnyakomponen lainnya
Dalam larutan Dalam larutan partikel-partikel adalah individual partikel-partikel adalah individual atom, ion atau molekulatom, ion atau molekul
Dalam koloid partikel-partikel adalah makromolekul Dalam koloid partikel-partikel adalah makromolekul atau agregasi dari molekul kecil yang tidak cukup atau agregasi dari molekul kecil yang tidak cukup besar untuk mengendapbesar untuk mengendap
Jenis – jenis LarutanJenis – jenis Larutan Biasanya larutan didefinisikan dengan adanya solut Biasanya larutan didefinisikan dengan adanya solut
(zat terlarut) dan solven (pelarut). Solven adalah (zat terlarut) dan solven (pelarut). Solven adalah komponen yang jauh lebih banyak dibanding solutkomponen yang jauh lebih banyak dibanding solut
Pada beberapa kasus istilah bercampur (miscible) Pada beberapa kasus istilah bercampur (miscible) digunakan untuk larutan yang terbentuk pada digunakan untuk larutan yang terbentuk pada berbagai proporsi (tidak harus solvennya banyak)berbagai proporsi (tidak harus solvennya banyak)
Kelarutan (S) adalah jumlah maksimum solut yang Kelarutan (S) adalah jumlah maksimum solut yang terlarut pada solven dan suhu tertentuterlarut pada solven dan suhu tertentu
Solut yang berbeda akan memiliki kelarutan Solut yang berbeda akan memiliki kelarutan berbeda, misalnya: S NaCl = 39,12 g/100 mL air berbeda, misalnya: S NaCl = 39,12 g/100 mL air pada 100pada 100ooC sedangkan S AgCl = 0,0021 g/100 mL C sedangkan S AgCl = 0,0021 g/100 mL air pada 100air pada 100ooCC
Istilah larutan encer dan pekat juga menunjukkan Istilah larutan encer dan pekat juga menunjukkan jumlah relatif solut namun secara kualitatifjumlah relatif solut namun secara kualitatif
Larutan liquid-liquid dan solid-liquidLarutan liquid-liquid dan solid-liquid
Pengamatan ilmiah menunjukkan bahwa ada Pengamatan ilmiah menunjukkan bahwa ada kecenderungan like dissolves like dalam kelarutan kecenderungan like dissolves like dalam kelarutan solut dalam solvensolut dalam solven
Air mampu melarutkan garam karena gaya ion-Air mampu melarutkan garam karena gaya ion-dipole sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada dipole sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada pada garam sehingga mampu menggantikannyapada garam sehingga mampu menggantikannya
Minyak tidak dapat larut dalam air karena gaya Minyak tidak dapat larut dalam air karena gaya dipole-dipole terinduksi yang lemah tidak dapat dipole-dipole terinduksi yang lemah tidak dapat menggantikan gaya dipole-dipole (ikatan-H) pada menggantikan gaya dipole-dipole (ikatan-H) pada air sehingga minyak tidak dapat menggantikan air sehingga minyak tidak dapat menggantikan molekul airmolekul air
Larutan yang memenuhi like dissolves like Larutan yang memenuhi like dissolves like mensyaratkan adanya kesetaraan kekuatan gaya mensyaratkan adanya kesetaraan kekuatan gaya untuk dapat mengatasi gaya dalam solven dan solutuntuk dapat mengatasi gaya dalam solven dan solut
Larutan Gas-LiquidLarutan Gas-Liquid
Gas-gas yang bersifat non polar seperti NGas-gas yang bersifat non polar seperti N22 atau hampir non polar seperti NO memiliki titik atau hampir non polar seperti NO memiliki titik didih rendah karena gaya antar molekulnya didih rendah karena gaya antar molekulnya yang lemahyang lemah
Hal ini menyebabkannya tidak larut dalam air Hal ini menyebabkannya tidak larut dalam air dan titik didihnya berkorelasi dengan dan titik didihnya berkorelasi dengan kelarutan dalam air tersebutkelarutan dalam air tersebut
Gas non polar sebagian besar memiliki nilai Gas non polar sebagian besar memiliki nilai kelarutan kecil, kecuali jika gas ini berinteraksi kelarutan kecil, kecuali jika gas ini berinteraksi kimia dengan solven, seperti Okimia dengan solven, seperti O22 dalam darah dalam darah atau COatau CO22 dalam air (membentuk HCO dalam air (membentuk HCO33
--))
Korelasi antara Titik Didih dan Korelasi antara Titik Didih dan Kelarutan dalam AirKelarutan dalam Air
GasGas Kelarutan Kelarutan (M)(M)
Titik didih Titik didih (K)(K)
HeHe
NeNe
NN22
COCO
OO22
NONO
4,2 x 104,2 x 10-4-4
6,6 x 106,6 x 10-4-4
10,4 x 1010,4 x 10-4-4
15,6 x 1015,6 x 10-4-4
21,8 x 1021,8 x 10-4-4
32,7 x 1032,7 x 10-4-4
4,24,2
27,127,1
77,477,4
81,681,6
90,290,2
121,4121,4
Perubahan Energi dalam Proses Perubahan Energi dalam Proses PelarutanPelarutan
Agar suatu zat dapat larut ada 3 tahapan:Agar suatu zat dapat larut ada 3 tahapan:1.1. Partikel solut harus terpisah satu sama lainPartikel solut harus terpisah satu sama lain
2.2. Beberapa partikel solven harus terpisah untuk Beberapa partikel solven harus terpisah untuk memberi ruang bagi partikel solutmemberi ruang bagi partikel solut
3.3. Partikel solut dan solven harus bercampur menjadi Partikel solut dan solven harus bercampur menjadi satusatu
Energi akan diserap saat terjadi pemisahan Energi akan diserap saat terjadi pemisahan partikel sebaliknya energi akan dilepas ketika partikel sebaliknya energi akan dilepas ketika partikel bergabung dan tertarik satu sama lainpartikel bergabung dan tertarik satu sama lain
Kesimpulannya pelarutan akan disertai Kesimpulannya pelarutan akan disertai perubahan entalpiperubahan entalpi
Perubahan Entalpi PelarutanPerubahan Entalpi Pelarutan Partikel solut terpisah satu sama lainPartikel solut terpisah satu sama lain
Solut (agregat) + kalor Solut (agregat) + kalor solut (terpisah) solut (terpisah) ΔΔHHsolutsolut > 0 > 0
Partikel solven terpisah satu sama lainPartikel solven terpisah satu sama lainSolven (agregat) + kalor Solven (agregat) + kalor solven (terpisah) solven (terpisah) ΔΔHHsolvensolven > 0 > 0
Partikel solut dan solven bergabungPartikel solut dan solven bergabungSolut (terpisah) + solven (terpisah) Solut (terpisah) + solven (terpisah) larutan + Kalor larutan + Kalor ΔΔHHcampcamp < 0 < 0
Perubahan entalpi total pelarutan (Perubahan entalpi total pelarutan (ΔΔHHlarlar) ) adalah jumlah seluruh entalpi yang ada adalah jumlah seluruh entalpi yang ada yaitu:yaitu:ΔΔHHlarlar = = ΔΔHHsolutsolut + + ΔΔHHsolvensolven + + ΔΔHHcampcamp
Kalor HidrasiKalor Hidrasi Proses terpisahnya molekul air dan Proses terpisahnya molekul air dan
bergabungnya dengan solut adalah proses bergabungnya dengan solut adalah proses hidrasi dan hidrasi dan ΔΔHHsolvensolven + + ΔΔHHcampcamp = = ΔΔHHhidrasihidrasi
Sehingga: Sehingga: ΔΔHHlarlar = = ΔΔHHsolutsolut + + ΔΔHHhidrasihidrasi Kalor hidrasi selalu negatif karena energi Kalor hidrasi selalu negatif karena energi
yang dibutuhkan untuk memisah molekul yang dibutuhkan untuk memisah molekul air jauh dilampaui oleh energi yang dilepas air jauh dilampaui oleh energi yang dilepas ketika ion bergabung dengan molekul air ketika ion bergabung dengan molekul air (interaksi ion-dipole)(interaksi ion-dipole)
ΔΔHHsolutsolut untuk padatan ionik nilainya sama untuk padatan ionik nilainya sama dengan negatif dengan negatif ΔΔHHkisikisi sehingga sehingga ΔΔHHlarutanlarutan = - = -ΔΔHHkisikisi + + ΔΔHHhidrasihidrasi
Proses Pelarutan dan Tendensi Proses Pelarutan dan Tendensi kearah Ketidakteraturankearah Ketidakteraturan
Dialam ada kecenderungan sebagian Dialam ada kecenderungan sebagian besar sistem menjadi lebih tak teratur besar sistem menjadi lebih tak teratur dalam istilah termodinamik entropi sistem dalam istilah termodinamik entropi sistem cenderung meningkatcenderung meningkat
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistemsistem
Dalam konteks larutan, pembentukan Dalam konteks larutan, pembentukan larutan secara alamiah terjadi, tetapi larutan secara alamiah terjadi, tetapi pembentukan solut murni atau solven pembentukan solut murni atau solven murni tidak terjadi secara alamimurni tidak terjadi secara alami
Pelarutan melibatkan perubahan entalpi Pelarutan melibatkan perubahan entalpi dan juga entropi sistemdan juga entropi sistem
Kelarutan sebagai Proses Kelarutan sebagai Proses KesetimbanganKesetimbangan
Jika kita membayangkan solut terpisah dari Jika kita membayangkan solut terpisah dari agregatnya dan bergabung dengan solven, agregatnya dan bergabung dengan solven, namun pada saat yang sama partikel solut namun pada saat yang sama partikel solut lain menubruk solut yang bergabung lain menubruk solut yang bergabung dengan solven dan membuatnya terlepas dengan solven dan membuatnya terlepas maka terjadi 2 proses berlawanan yaitu maka terjadi 2 proses berlawanan yaitu solut bergabung dan terpisah lagi dari solut bergabung dan terpisah lagi dari solvensolven
Dalam larutan jenuh, kedua proses ini Dalam larutan jenuh, kedua proses ini terjadi dalam laju yang sama sehingga tidak terjadi dalam laju yang sama sehingga tidak ada perubahan konsentrasi larutanada perubahan konsentrasi larutanSolut (tak larut) Solut (tak larut) ↔ solut (terlarut)↔ solut (terlarut)
Kelarutan Gas dalam AirKelarutan Gas dalam Air
Jika solut berupa solid atau liquid maka Jika solut berupa solid atau liquid maka ΔΔHHsolutsolut > 0 karena dibutuhkan energi > 0 karena dibutuhkan energi untuk membuat partikel terpisah, tetapi untuk membuat partikel terpisah, tetapi pada gas energi ini tidak diperlukan pada gas energi ini tidak diperlukan karena gas sudah terpisah satu sama karena gas sudah terpisah satu sama lain sehingga lain sehingga ΔΔHHsolut gassolut gas = 0 dan = 0 dan ΔΔHHlarlar selalu < 0.selalu < 0.
Dalam kaitan ini kelarutan gas akan Dalam kaitan ini kelarutan gas akan menurun drastis jika temperatur menurun drastis jika temperatur meningkatmeningkat
Hukum HenryHukum Henry
Kelarutan suatu gas (SKelarutan suatu gas (Sgasgas) berbanding lurus ) berbanding lurus dengan tekanan parsial gas (Pdengan tekanan parsial gas (Pgasgas) diatas ) diatas larutanlarutan
SSgasgas = k = kHH x P x Pgasgas
Dimana kDimana kHH adalah konstanta Henry dan adalah konstanta Henry dan memiliki nilai tertentu untuk kombinasi memiliki nilai tertentu untuk kombinasi gas-solven pada T tertentugas-solven pada T tertentu
Unit SUnit Sgasgas adalah mol/L dan P adalah mol/L dan Pgasgas adalah atm adalah atm maka unit kmaka unit kHH adalah mol/L . atm adalah mol/L . atm
Ekspresi Kuantitatif KonsentrasiEkspresi Kuantitatif Konsentrasi
Kosentrasi adalah proporsi senyawa dalam Kosentrasi adalah proporsi senyawa dalam campuran sehingga ia merupakan sifat campuran sehingga ia merupakan sifat intensif yaitu sifat yang tidak tergantung intensif yaitu sifat yang tidak tergantung pada jumlah campuran yang adapada jumlah campuran yang ada
1 L NaCl 0,1 M sama konsentrasinya 1 L NaCl 0,1 M sama konsentrasinya dengan 1 mL NaCl 0,1 Mdengan 1 mL NaCl 0,1 M
Konsentrasi sering dituliskan dalam rasio Konsentrasi sering dituliskan dalam rasio jumlah solut terhadap jumlah larutan, jumlah solut terhadap jumlah larutan, namun ada juga rasio solut terhadap namun ada juga rasio solut terhadap solvensolven
Beberapa Definisi KonsentrasiBeberapa Definisi Konsentrasi
Molaritas : Jumlah mol solut yang terlarut Molaritas : Jumlah mol solut yang terlarut dalam 1 L larutandalam 1 L larutan
Molalitas : Jumlah mol solut yang terlarut Molalitas : Jumlah mol solut yang terlarut dalam 1000 g (1 kg) solvendalam 1000 g (1 kg) solven
Bagian per massa : jumlah massa solut per Bagian per massa : jumlah massa solut per jumlah massa larutanjumlah massa larutan
Bagian per volume : volume solut per Bagian per volume : volume solut per volume larutanvolume larutan
Fraksi mol : rasio jumlah mol solut Fraksi mol : rasio jumlah mol solut terhadap jumlah total mol (solut + solven)terhadap jumlah total mol (solut + solven)
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Ada 4 sifat larutan yang sangat Ada 4 sifat larutan yang sangat dipengaruhi oleh kuantitas solut dalam dipengaruhi oleh kuantitas solut dalam larutan larutan 4 sifat koligatif (kolektif) 4 sifat koligatif (kolektif)
Sifat itu adalah penurunan tekanan uap, Sifat itu adalah penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotikdan tekanan osmotik
Awal mulanya sifat koligatif digunakan Awal mulanya sifat koligatif digunakan untuk melihat pengaruh solut elektrolit dan untuk melihat pengaruh solut elektrolit dan non elektrolit terhadap sifat larutannon elektrolit terhadap sifat larutan
Penurunan Tekanan UapPenurunan Tekanan Uap
Untuk solut dengan karakter non volatil Untuk solut dengan karakter non volatil dan non elektrolit seperti gula, solut ini dan non elektrolit seperti gula, solut ini tidak terdisosiasi dan tidak menguaptidak terdisosiasi dan tidak menguap
Tekanan uap pelarut murni lebih besar Tekanan uap pelarut murni lebih besar dari larutan karena pada yang murni dari larutan karena pada yang murni kecenderungan uap memicu entropi besarkecenderungan uap memicu entropi besar
Sedangkan pada larutan dengan solut Sedangkan pada larutan dengan solut entropi besar sudah ada dalam larutan entropi besar sudah ada dalam larutan sehingga penguapan menjadi berkurangsehingga penguapan menjadi berkurang
Hukum Raoult: PHukum Raoult: Psolvensolven = X = Xsolvensolven × P× P00solvensolven
XXsolvensolven + X + Xsolutsolut = 1 atau X = 1 atau Xsolvensolven = 1 - X = 1 - Xsolutsolut
Kenaikan Titik DidihKenaikan Titik Didih
Karena tekanan uap larutan lebih rendah Karena tekanan uap larutan lebih rendah (turun) dibanding pelarut murni, maka (turun) dibanding pelarut murni, maka konsekuensinya larutan juga akan konsekuensinya larutan juga akan mendidih pada suhu yang lebih tinggimendidih pada suhu yang lebih tinggi
Titik didih larutan adalah suhu dimana Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan uap sama dengan tekanan tekanan uap sama dengan tekanan eksternal (1 atm)eksternal (1 atm)ΔΔTTbb ∞ m atau ∞ m atau ΔΔTTbb = K = Kbb × m × m
Dimana m molalitas larutan dan KDimana m molalitas larutan dan Kbb adalah adalah konstanta kenaikan titik didih molalkonstanta kenaikan titik didih molalΔΔTTbb = T = Tbb(larutan) – T(larutan) – Tbb(solven)(solven)
Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan Konstanta Kenaikan Titik Didih Molal dan penurunan Titik Beku beberapa Pelarutpenurunan Titik Beku beberapa Pelarut
SolvenSolven Titik Titik Didih Didih ((ooC)C)
KKbb ((ooC/m)C/m)
Titik Titik Leleh (Leleh (ooC)C)
KKff ((ooC/m)C/m)
As. AsetatAs. Asetat
BenzenBenzenKarbon disulfidKarbon disulfid
CClCCl44KloroformKloroform
Dietil EterDietil Eter
EtanolEtanol
AirAir
117,9117,9
80,180,1
46,246,2
76,576,5
61,761,7
34,534,5
78,578,5
100,0100,0
3,073,07
2,532,53
2,342,34
5,035,03
3,633,63
2,022,02
1,221,22
0,5120,512
16,616,6
5,55,5
-111,5-111,5
-23-23
-63,5-63,5
-116,2-116,2
-117,3-117,3
0,00,0
3,903,90
4,904,90
3,833,83
3030
4,704,70
1,791,79
1,991,99
1,861,86
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku Seperti halnya dalam penguapan hanya Seperti halnya dalam penguapan hanya
solven yang menguap, dalam pembekuan solven yang menguap, dalam pembekuan juga hanya senyawa solven yang juga hanya senyawa solven yang membekumembeku
Titik beku larutan adalah suhu dimana Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap larutan sama dengan tekanan pelarut murnitekanan pelarut murni
Pada suhu ini solven beku dan larutan Pada suhu ini solven beku dan larutan yang masih mencair berada dalam yang masih mencair berada dalam kesetimbangankesetimbanganΔΔTTff ∞ m ∞ m atau atau ΔΔTTff = K = Kff × m × mΔΔTTff = T = Tff (solven) – T (solven) – Tff (larutan) (larutan)
Tekanan OsmotikTekanan Osmotik
Tekanan osmotik didefinisikan Tekanan osmotik didefinisikan sebagai tekanan yang harus sebagai tekanan yang harus diberikan untuk mencegah diberikan untuk mencegah pergerakan air dari solven ke larutan pergerakan air dari solven ke larutan seperti pada gambar sebelum iniseperti pada gambar sebelum ini
Tekanan ini berbanding lurus dengan Tekanan ini berbanding lurus dengan jumlah solut dalam volume larutanjumlah solut dalam volume larutan
ΠΠ ∞ n ∞ nsolutsolut/V/Vlarutanlarutan atau atau ΠΠ ∞ M ∞ M
ΠΠ = (n = (nsolutsolut/V/Vlarutanlarutan) RT = MRT) RT = MRT