Top Banner
MAKALAH TUTORIAL SKENARIO II PENDEKATAN MASALAH KESEHATAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial Blok Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat Disusun oleh : Kelompok tutorial VI Pembimbing : drg. Erna Sulistyani, M.Kes 1
38

LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Oct 26, 2015

Download

Documents

dewimartinda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

MAKALAH TUTORIAL

SKENARIO II

PENDEKATAN MASALAH KESEHATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial

Blok Manajemen Kesehatan Gigi Masyarakat

Disusun oleh :

Kelompok tutorial VI

Pembimbing : drg. Erna Sulistyani, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2013

1

Page 2: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Pembimbing : drg. Erna Sulistyani, M.Kes

Ketua : Nugraheni Tri Rahayu (111610101057)

Scriber Meja : Dewi Martinda H. (111610101073)

Scriber Papan : Lita Damafitra (111610101054)

Anggota :

1. Maharja Jathi P. (111610101027)

2. Vanda Ayu Kartika H. (111610101050)

3. Dian Fajariani (111610101061)

4. Anugerah Nur Yuhyi (111610101063)

5. Fitria Krisnawati (111610101064)

6. Tiara Fortuna B.B. (111610101067)

7. Khamda Rizki Dhamas (111610101069)

8. Sheila Dian P. (111610101071)

9. Nurbaetty Rochmah (111610101074)

10. Deo Agusta R.P. (111610101083)

2

Page 3: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tutorial skenario II pada blok Manajemen Kesehatan Gigi

Masyarakat pada minggu kedua dengan judul Pendekatan Masalah Kesehatan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok VI pada

skenario kedua.

Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. drg. Erna Sulistyani, M.Kes, selaku tutor pembimbing yang telah membimbing

jalannya diskusi tutorial kelompok VI Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi pengembangan

ilmu yang telah didapatkan.

2. Teman-teman kelompok tutorial VI dan semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan–perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga

laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, 16 Mei 2013

Tim Penyusun

3

Page 4: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................1

Daftar Anggota Kelompok ..................................................................................2

Kata Pengantar ....................................................................................................3

Daftar Isi .............................................................................................................4

Skenario ..............................................................................................................5

Step 1...................................................................................................................6

Step 2...................................................................................................................7

Step 3...................................................................................................................7

Step 4...................................................................................................................9

Step 5...................................................................................................................10

Step 7...................................................................................................................11

Kesimpulan..........................................................................................................25

Daftar Pustaka .....................................................................................................27

4

Page 5: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

SKENARIO II

PENDEKATAN MASALAH KESEHATAN

Tingkat ekonomi masyarakat Kecamatan Rejo Agung tergolong menengah

keatas. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas sudah memadai, termasuk

sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi yang bertugas disana

sering menemukan pasien dengan tingkat karies yang tinggi, bahkan pada usia

remaja banyak pasien yang sudah kehilangan gigi cukup banyak. Pola makan

masyarakat Rejo Agung cenderung menyukai makanan yang siap saji, yang

banyak mengandung karbohidrat. Untuk mengetahui masalah kesehatan gigi yang

ada dan menyelesaikannya drg. tersebut menggunakan pendekatan masalah

kesehatan. Apakah pendekatan masalah kesehatan yang tepat untuk kasus di atas?

5

Page 6: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

STEP 1

1. Pendekatan (approach) :

Suatu upaya memecahkan masalah

Suatu metode atau cara

Proses

Konsep atau cara berpikir

2. Masalah kesehatan :

Keadaan kesehatan yang tidak sesuai dengan harapan

Masalah :

Dampak

Sesuatu yang tidak disukai

Sesuatu yang salah

Sesuatu yang tidak wajar

Gangguan

Sesuatu yang mengenai individu dan butuh penyelesaian

Suatu keadaan dimana timbul dikarenakan adanya penyebab

Kenyataan yang berbeda dari harapan

Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa aman, nyaman

tidak hanya fisik tetapi juga mental dan sosial.

3. Puskesmas :

Tempat untuk mendapatkan pencegahan atau pengobatan dari suatu

masalah kesehatan

Unit pelayanan kesehatan yang biasanya terdapat di desa atau

kecamatan

Pelayanan kesehatan untuk pembangunan kesehatan

4. Karbohidrat :

Unsure rantai carbon yang dikonsumsi oleh makhluk hidup untuk

sumber energy

Polisakarida, disakarida, monosakarida

6

Page 7: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

STEP 2

1. Bagaiman kriteria masyarakat yang tergolong menengah ke atas?

2. Apakah ada hubungan makanan siap saji dengan tingkat karies tinggi?

3. Apakah hubungan tingkat ekonomi dengan tingkat karies?

4. Faktor apa yang menyebabkan tingkat karies tinggi, sedangkan pelayanan

kesehatan memadai?

5. Bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan oleh dokter gigi?

STEP 3

1. Kriteria masyarakat yang tergolong menengah ke atas :

Pendapatan atau penghasilan tetap dan dapat memenuhi kebutuhan

sehari-hari

Dapat memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier

2. Hubungan makanan siap saji dengan tingkat karies tinggi :

Makanan cepat saji adalah makanan dengan penyajian cepat dengan

bahan pengawet

Contoh makanan cepat saji : Mie instan, soda, roti + selai + meses

Makanan cepat saji yang ada hubungan dengan tingkat karies adalah

soda, roti + selai + meses

Makanan cepat saji yang tidak ada hubungan dengan tingkat karies

adalah junk food

3. Hubungan tingkat ekonomi dengan tingkat karies :

Tingkat ekonomi menengah ke atas sibuk dengan pekerjaan

makan makanan cepat saji kurang menjaga kesehatan mulut

4. Faktor yang menyebabkan tingkat karies tinggi :

Masyarakat Kecamatan Rejo Agung malas untuk menjaga kebersihan

mulut dan malas ke Puskesmas

7

Page 8: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Kurangnya pengetahuan masyarakat Kecamatan Rejo Agung terhadap

kebersihan rongga mulut

Pelayanan kesehatan yang kurang memberikan sosialisasi untuk

masyarakat Kecamatan Rejo Agung

Pola hidup atau gaya hidup dan pola makan masyarakat Kecamatan

Rejo Agung yang tidak terkontrol

Tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan Rejo Agung rendah

5. A. Identifikasi masalah

B. Cara berpikir

C. Mencari penyebab

D. Langkah penyelesaian masalah

8

Page 9: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Masalah Kesehatan

Identifikasi Masalah

Macam-macamPendekatan Masalah Kesehatan

Mencari Penyebab

Tindakan Penyelesaian

STEP 4

Mapping

9

Page 10: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

STEP 5

Learning Objective

1. Mampu menjelaskan cara identifikasi masalah kesehatan.

2. Mampu menjelaskan macam-macam pendekatan masalah kesehatan.

3. Mampu menjelaskan pendekatan masalah kesehatan yang sesuai skenario.

10

Page 11: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

STEP 7

1. Identifikasi Masalah Kesehatan

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan

program kesehatan diperlukan proses perencanaan yang akan

menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan

holistik). Langkah-langkah perencanaan yang dilakukan adalah analisis

situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan,

melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, dan

menyusun rencana operasional.

Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah

gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang

mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan,

dan pelayan kesehatan). Menurut definisi, masalah adalah terdapatnya

kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Oleh sebab itu, cara

perumusan masalah yang baik adalah kalau perumusan masalah tersebut

jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan

secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif.

Identifikasi dan dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian

dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan

seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang

ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul merupakan masalah dari

masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi

masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya.

Perencanaan pada hakikatnya adalah suatu bentuk rancangan

pemecahan masalah. Oleh sebab itu langkah awal dalam perencanaan

kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan. Sumber

masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara

lain : 

a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada

11

Page 12: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

b. Surveilans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit

c. Survey kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan

perencanaan kesehatan

d. Hasil kunjungan lapangan supervisi.

Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran.

Ukuran-ukuran yang paling lazim dipakai adalah angka kematian

(mortalitas) dan angka kesakitan  (morbiditas). Masalah  kesehatan harus

diukur karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga sumber

daya yang ada betul-betul dipergunakan untuk mengatasi masalah

kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi.

Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam

mengidentifikasi masalah kesehatan, yakni:

1) Pendekatan Logis

Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan

mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-

penyakit yang ada dalam masyarakat.

2) Pendekatan Pragmatis

Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak

aman yang ditimbulkan penyakit/kecelakaan. Dengan demikian ukuran

pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya

masyarakat untuk memperoleh  pengobatan, misalnya jumlah orang

yang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.

3) Pendekatan Politis

Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar

pendapat  orang-orang penting dalam suatu masyarakat (pemerintah

atau tokoh-tokoh masyarakat). 

2. Macam-macam Pendekatan Masalah Kesehatan

12

Page 13: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Genetik

LingkunganMasalah

kesehatanPerilaku

Masyarakat

Pelayanan Kesehatan

A. Pendekatan Bloom

Paradigma hidup sehat H. L Bloom menjelaskan 4 faktor utama

yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan individu /masyarakat.

Keempat factor tersebut merupakan factor determinan (penentu)

timbulnya masalah kesehatan pada seorang individu atau kelompok

masyarakat.

Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku individu atau

kelompok masyarakat, faktor lingkungan (sosial ekonomi, politik,

fisik), faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya) dan

faktor genetic (keturunan). Keempat faktor tersebut berinterakis secara

dinamis yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat

kesehatan kelompok masyarakat. Diantara keempat faktor tersebut,

factor perilaku manusia merupakan factor determinan yang paling

besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor

lingkungan.

Faktor genetik

13

Page 14: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan

atau masyarakat . Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan

terjadi secara evolutif dan paling sukar dideteksi. Faktor genetic

perlu mendapat perhatian di bidang pencegahan penyakit. Misalnya

: seorang anak lahir dari orang tua penderita DM akan mempunyai

resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir bukan dari

penderita DM. Untuk upaya pencegahan , anak yang lahir dari

penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai factor

genetic yang diturunkan dari orangtuanya. Oleh karenanya ia harus

selalu mengatur dietnya, teratur berolah raga dan upaya

pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang factor genetiknya

berkembang menjadi factor resiko terjadinya DM pada dirinya.Jadi

dapat diumpamakan , genetic adalah peluru (bullet) tubuh manusia

adalah pistol (senjata), dan lingkungan/perilaku manusia adalah

pelatuknya (trigger)

Faktor pelayanan kesehatan

Ketersediaannya sarana pelayanan, tenaga kesehatan, dn pelayanan

kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh pada derajat

kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan ketrampilan petugas

kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapn saran dan prasarana

serta dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan

seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah

kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok

masyarakat.

Faktor perilaku masyarakat.

Faktor ini terutama di Negara berkembang paling besar

pengaruhnya terhadap munulnya gangguan kesehatan atau masalah

kesehatan di masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan

(health service) tanpa disertai perubahan perilaku (peran serta)

14

Page 15: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial

berkembang di masyarakat.

Faktor lingkungan.

Lingkungan yang terkendali, akibat sikap hidup dan perilaku

masyarakat yang baik akan dapat menekan berkembangnya

masalah kesehatan. Untuk menganalisis program kesehatan di

lapangan H.L Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi

dan mengelompokkan masalah sesuai dengan factor-faktor yang

berpengaruh pada status kesehatan masyarakat

B. Pendekatan Wheel

Merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara

manusia dan lingkungan. Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau

manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya. Disekitar

pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3

sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik. Besarnya komponen-

kompenen dari roda tergantung kepada masalah penyakit tertentu yang

menjadi perhatian kita. Untuk penyakit-peyakit bawaan (herediter) inti

genetik relatif lebih besar. Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti

15

Page 16: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan

sektor biologi lingkungan yang paling berperanan.

Pada model roda, mendorong pemisahan perincian faktor pejamu

dan lingkungan, yaitu suatu perbedaan yang berguna untuk analisa

epidemiologi.

Unsur Penyebab (agent), terdiri daripada:

Unsur penyebab biologis

Unsur penyebab nutrisi

Unsur penyebab kimiawi

Unsur penyebab fisika

Unsur penyebab psikis

Unsur Pejamu (host)

Manusia sebagai makhluk biologis, mempunyai sifat biologis:

umur, jenis kelamin, ras, keturunan, bentuk anatomis tubuh, fungsi

fisiologis, keadaan imunitas, status gizi, status kesehatan secara umum.

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai: adat, kebiasaan,

agama, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, kebiasaan hidup

Unsur Lingkungan (Environment)

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam

menentukan proses terjadinya interaksi antara pejamu dan agent dlaam

proses terjadinya penyakit, secara garis besar, unsur lingkungan dapat

dibagi 3:

1. Lingkungan Biologis : Segala flora dan fauna yang ada disekitar

manusia, yaitu: microorganisme yang patogen dan yang tidak patogen,

berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan

manusia, fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit

tertentu terutama penyakit menular.

2. Lingkungan Fisik : Udara, keadaan cuaca, geografis dan

geologis, air, unsur kimiawi lainnya, radiasi.

16

Page 17: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

3. Lingkungan Sosial : Semua bentuk kehidupan sosial budaya,

ekonomi, politik, sistem organisasi, serta institusi/ peraturan yang

berlaku, pekerjaan, urbanisasi, bencana alam, perkembangan ekonomi.

Sama seperti model jaring – jaring penyebab, model roda

memberikan penekanan akan perlunya mengidentifikasi faktor

etiologis multiplle suatu penyakit tanpa menitik beratkan pada agen

penyakit. Contoh : binatang yang menjadi pembawa (reservoir) virus

rabies lebih diperhatikan daripada virus rabies itu sendiri. Model roda

memberikan batasan yang jelas faktor penjamu dengan faktor

lingkungan, batasan ini tidak terlalu jelas dalam model jaring- jaring

penyebab kesehatan lainnya.

C. Pendekatan Segitiga Epidemiologi

Model segitiga epidemiologi menggambarkan kejadian suatu

penyakit yang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu host, agent, dan

environment.

Host atau pejamu adalah manusia yang mudah terkena atau

rentan (susceptible) terhadap suatu bibit penyakit (virus, bakteri,

parasit, jamur, dsb) yang dapat menyebabkan ia sakit. Contoh :

Penyakit campak mempunyai kecenderungan untuk menyerang

anak-anak, khususnya anak dibawah umur lima tahun. Kekebalan

terhadap campak memang sudah dibawa sejak lahir, tetapi mulai

menurun sejak usia 9 bulan. Kondisi ini menyababkan bayi

sebelum berumur 9 bulan perlu diberikan imunisasi untuk lebih

meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap virus campak.

Agent adalah faktor yang menjadi bibit penyakit yang menjadi

penyebab suatu penyakit. Penyebab penyakit ada yang bersifat

biologis, fisik, kimia, dan sosiopsikologis.

17

Page 18: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Contoh :

Yang bersifat biologis : kuman mikrobakterium tuberkulosa

menyebabkan penyakit TBC paru-paru. HIV menjadi penyebab

AIDS.

Yang bersifat fisik : sinar ultra violet dapat meningkatkan

resiko host terkena tumor kulit.

Yang bersifat kimia : nikotin dalam rokok menyebabkan

kanker paru-paru.

Yang bersifat sosio-psikologis : suasana kerja sehari-hari yang

selalu menegangkan akan berpengaruh pada kesehatan jiwa

karyawan.

Environment atau lingkungan adalah situasi atau kondisi di luar

host atau agent yang memudahkan interkasi antara keduanya.

Faktor ini juga dapat menjadi resiko timbulnya gangguan penyakit

pada host karena lingkungan memberikan peluang agent untuk

berkembang (breeding). Lingkungan dapat dibedakan menjadi

lingkungan biologis, fisik, kimia, dan sosial ekonomi.

Contoh :

Lingkungan biologi : di suatu wilayah (lagoon) akan

memudahkan nyamuk anopheles berkembang. Lingkungan

seperti ini akan memudahkan terjadinya penularan penyalit

malaria.

Lingkungan kimia : lysol yang dipakai membersihkan kotoran

penderita Cholera akan melemahkan kuman vibrio cholera

sehingga penularannya dapat dibatasi.

Lingkungan sosial : situasi rumah yang padat hunian (banyak

anggota keluarga) akan memudahkan penularan penyakit

scabies di antara penghuninya.

Lingkungan fisik : sinar ultra violet akan memudahkan

timbulnya kanker kulit.

18

Page 19: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

E

E

Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor egen, pejamu

dan lingkungan, John Gordon menganalogikan sebagai timbangan

pengumpil (pengungkit) dengan lingkungan sebagai titik tumpunya.

Pada dasarnya selalu terjadi hubungan dan pengaruh timbal balik

antara faktor-faktor pejamu, agen dan lingkungan, yang berusaha

mencapai suatu keadaan keseimbangan. Perubahan dari keseimbangan

dapat dilihat dari contoh-contoh berikut ini.

Gambar segitiga epidemologi :

1.

Keterangan :

A: Agent

H: Host

E: Environment

Timbangan tersebut menggambarkan tercapainya keseimbangan,

sehingga baik agent maupun host tidak ada yang dirugikan dan pada

keadaan ini tedapat suasana hidup berdampingan secara damai antara

agent dan host.

2.

19

Page 20: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

E

E

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan dari kemampuan

agent untuk menginfeksi serta menimbulkan penyakit pada manusia.

3.

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan peningkatan

proporsi kerentanan dari populasi manusia, misalnya karena

menurunnya imunitas dari host itu sendiri. Misalnnya pada saat musim

pancaroba, seringkali imunitas manusia itu menurun sehingga lebih

rentan terserang berbagai penyakit. Sehingga walaupun jumlah agent

normal namun dapat pula terjadi penyakit bila imunitas host sendiri

mengalami penurunan.

4.

20

Page 21: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

E

Perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan pergeseran titik

tumpu ke arah host sehingga menggambarkan bahwa perubahan

lingkungan tersebut merangsang penyebaran agen yang menyebabkan

peningkatan kemampuan agen untuk menginfeksi. Misalnya pada

suatu desa tertentu pada awalnya memiliki sumber air yang bersih,

tetapi kemudian terjadi banjir yang membawa berbagai macam

mikroorganisme penyebab penyakit sehingga mengkontaminasi air

minum di desa tersebut, maka terjangkitlah wabah penyakit pada desa

tersebut oleh karena air minum yang sudah terkontaminasi.

5.

Disamping itu, perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan

perubahan kerentanan pejamu (host), sehingga terjadi pergeseran titik

tumpu ke arah agent. Keadaan ini terjadi misalnya pada perkembangan

daerah industri yang pesat menyebabkan konsentrasi zat-zat pencemar

di udara meningkatkan kerentanan (memudahkan terserang penyakit)

pada manusia, terutama infeksi saluran pernafasan.

D. Pendekatan Jaring-jaring Sebab Akibat

Merupakan salah satu dari 3 konsep dasar epidemiologi (segitiga

epidemiologi, jaring-jaring sebab akibat, roda) yang memberikan

21

Page 22: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

gambaran tentang hubungan sebab akibat yang berperan dalam

terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Pada model “jaring-jaring sebab akibat” terdapat berbagai macam

sebab; sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri

sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab” dan

”akibat”.

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan

mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah

atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Dengan demikian

timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan cara

memotong rantai pada berbagai titik.

Dengan model jaringan sebab akibat hendaknya ditunjukkan

bahwa pengetahuan yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme

terjadinya penyakit tidaklah diperuntukkan bagi usaha-usaha

pemberantasan yang efektif. Oleh karena banyaknya interaksi-interaksi

ekologis maka seringkali kita dapat mengubah penyebaran penyakit

dengan mengubah aspek-aspek tertentu dari interaksi manusia dengan

lingkungan hidupnya tanpa intervensi langsung pada penyebab

penyakit.

Kekurangan dari model ini, peneliti tidak dapat mengidentifikasi /

sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan

pencegahan dari berbagai arah. Sedangkan, kelebihan dari model ini,

peneliti dapat mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja

yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit / masalah kesehatan

lainnya.

Berikut ini contoh pendekatan jaring-jaring sebab akibat :

22

Page 23: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

KEMISKINAN

PENDIDIKANRENDAH

PRODUKSI BAHAN

MAKANAN RENDAH

DAYA BELI RENDAH

FASILITAS KESEHATANKURANG

PENGETAHUAN GIZI RENDAH

KONSUMSI MAKANAN TDK MEMADAI

KESEHATAN KURANG

PENYAKIT KURANG GIZI

DAYA TAHAN TUBUH & PENYERAPAN GIZI TERGANGGU

3. Pendekatan Masalah yang Sesuai dengan Skenario

Pendekatan yang sesuai untuk skenario adalah pendekatan

H.L.Blum. Dikemukakan ada 4 faktor yang berperan, seperti halnya

dengan konsep kedua, tetapi disini lebih diperjelas besarnya peranan

masing-masing faktor. Secara berurut, makin besar, keempat faktor itu

adalah :

1) Faktor lingkungan

2) Faktor hereditas

3) Faktor pelayanan kesehatan

4) Faktor perilaku masyarakat (Gaya hidup)

23

Page 24: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

Di dalam skenario terdapat adanya 4 faktor yang berperan tersebut,

antara lain :

1) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang berperan disini adalah lingkungan sosial

ekonomi, ditemukan bahwa tingkat ekonomi masyarakat tergolong

menengah ke atas, hal ini menjadi faktor pendukung dari kebiasaan

mengkonsumsi makanan cepat saji yang dilakukan oleh masyarakat.

2) Faktor hereditas

Dokter gigi sering menemukan pasien dengan tingkat karies yang

tinggi, bahkan pada usia remaja banyak pasien sudah kehilangan gigi

cukup banyak. Hal ini menunjukkan adanya faktor hereditas yang

berperan, yaitu gigi yang rentan terhadap karies.

3) Faktor pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan telah memadai, namun mungkin kurang adanya

promosi dari pihak puskesmas serta tidak adanya waktu dari

masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut,

ditambah lagi dengan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah

terhadap pentingnya menjaga kesehatan terutama kesehatan gigi dan

mulut.

5) Faktor perilaku masyarakat (Gaya hidup)

Ditemukan gaya hidup masyarakat yang cenderung menyukai

makanan yang siap saji, yang banyak mengandung karbohidrat. Dan

hal inilah juga yang menjadi faktor pemicu timbulnya karies.

24

Page 25: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

KESIMPULAN

1. Identifikasi masalah kesehatan dapat diperoleh dari :

a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada

b. Surveilans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit

c. Survey kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan

perencanaan kesehatan

d. Hasil kunjungan lapangan supervisi.

Ada tiga cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan, yakni pendekatan logis, pendekatan pragmatis dan

pendekatan politis.

Pendekatan identifikasi masalah kesehatan yang cocok untuk skenario

adalah pendekatan logis karena secara logis, identifikasi masalah

kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat

yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat. Pada

skenario, dokter gigi mengukur karies gigi.

2. Macam-macam pendekatan masalah kesehatan, yakni :

a. Pendekatan Bloom

H. L Bloom menjelaskan 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi

derajat kesehatan individu /masyarakat. Keempat faktor tersebut terdiri

dari faktor perilaku individu atau kelompok masyarakat, faktor

lingkungan (sosial ekonomi, politik, fisik), faktor pelayanan kesehatan

(jenis, cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetic (keturunan).

b. Pendekatan Wheel

Merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara

manusia dan lingkungan. Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau

manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya. Disekitar

pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3

sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.

25

Page 26: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

c. Pendekatan Segitiga Epidemiologi

Model segitiga epidemiologi menggambarkan kejadian suatu penyakit

yang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu host, agent, dan

environment.

d. Pendekatan Jaring-jaring Sebab-Akibat

Merupakan salah satu dari 3 konsep dasar epidemiologi (segitiga

epidemiologi, jaring-jaring sebab akibat, roda) yang memberikan

gambaran tentang hubungan sebab akibat yang berperan dalam

terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

3. Pendekatan yang sesuai untuk skenario adalah pendekatan H.L.Blum.

Dimana dikemukakan ada 4 faktor yang berperan, yakni :

a. Faktor lingkungan

Lingkungan sosial ekonomi tingkat ekonomi masyarakat menengah

ke atas kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji

b. Faktor hereditas

Ditemukan pasien dengan tingkat karies yang tinggi banyak pasien

usia remaja sudah kehilangan gigi faktor hereditas (gigi yang rentan

terhadap karies)

c. Faktor pelayanan kesehatan

Kurang adanya promosi dari pihak puskesmas tidak adanya waktu

dari masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tingkat

kesadaran masyarakat yang rendah terhadap OH

d. Faktor perilaku masyarakat (Gaya hidup)

Ditemukan gaya hidup masyarakat yang cenderung menyukai

makanan yang siap saji banyak mengandung karbohidrat faktor

pemicu timbulnya karies.

26

Page 27: LAPtut Pendekatan Masalah Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, DR. MPH. 1988. Administrasi Kesehatan. Jakarta : Bina Rupa

Aksara

Heru, Subari, dkk. 2004. Manajemen epidemiologi. Yogyakarta : Media Pressindo

Kusnopranoto, Haryono. 1986. Kesehatan lingkungan. Jakarta: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Maidin, Alimin, dr.MPH. 2010. Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kota Padang. Padang : Dinas

Kesehatan Kota Padang

Muninjaya, Gde. 2004. Manajemen Kesehatan : Edisi 2. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta

Reinke A, William. 1994. Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan

Efektifitas    Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

27