PENCEGAHAN TRANSMISI VERTIKAL HIV/AIDS DARI IBU KE BAYI OLEH : 1. SINTADEWI DHARMASUARI (1170121029) 2. NI WAYAN YANTI IRMA (1170121030) 3. I.G.A. ISTRI SUYUDHARMA PATNI (1170121031) PEMBIMBING : dr. A.A. RAKA BUDAYASA, Sp.OG (K)
PENCEGAHAN TRANSMISI VERTIKAL HIV/AIDS DARI IBU KE
BAYI
OLEH :1. SINTADEWI DHARMASUARI
(1170121029)2. NI WAYAN YANTI IRMA
(1170121030)3. I.G.A. ISTRI SUYUDHARMA PATNI
(1170121031)
PEMBIMBING :dr. A.A. RAKA BUDAYASA, Sp.OG
(K)
CAKUPAN PEMBAHASAN
• LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
• DEFINISI HIV/AIDS• EPIDEMIOLOGI• ETIOLOGI• PATOFISIOLOGI• TRANSMISI• DIAGNOSIS• PENCEGAHAN
TRANSMISI VERTIKAL
TINJAUAN PUSTAKA
STATUS PASIEN
PEMBAHASAN
RINGKASAN
LATAR BELAKANG
JUMLAH ♀ TERINFEKSI
HIV ↑
ASIA TENGGARA
th 2010 ± 57 ribu ibu
terinfeksi HIV
INDONESIAPrevalensi usia
15-49 th 2,4% di PAPUA BARAT
Transmisi Vertikal(hamil,
melahirkan, menyusui)
pencegahan transmisi HIV ibu
ke anak
Sumber : Riskesdas, 2013
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Aquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Suhaimi dkk, 2009
EPIDEMIOLOGI Data Kementerian
Kesehatan (2012) menunjukkan dari 43.624 ibu hamil yang menjalani test HIV, sebanyak 1.329 (3,01%) ibu hamil dinyatakan positif HIV
ETIOLOGI Partikel HIV adalah virus
RNA yang ber-envelop Berbentuk bulat sferis
dengan diameter 80-120 nm Partikel yang infeksius
terdiri dari dua untai single stranded RNA positif yang berada di dalam inti protein virus (ribonukleoprotein)
Dikelilingi oleh lapisan envelope fosfolipid yang ditancapi oleh 72 buah tonjolan (spikes) glikoprotein.
PATOFISIOLOGIProduk darah, sperma, cairan tubuh menyebar melalui transmisi seksual dari mukosa genital virus memperbanyak diri secara cepat dan dikuti dengan perusakan sel limfosit T CD4 gejala berkurangnya daya tahan tubuh yang progresif
Sumber : Kemenkes RI, 2013
TRANSMISI VIRUS HUBUNGAN
SEKSUAL pajanan oleh
DARAH, produk darah, atau organ dan jaringan telah terkontaminasi HIV
PENULARAN DARI IBU yang Menderita HIV ke Janin dalam KandungannyaSumber : Kemenkes,
2013
PENULARAN
VERTIKALIBU Jumlah Virus
Jumlah CD4Status GiziInfeksi
BAYI & ANAK
UK & BBLR
Periode pemberian ASILuka di mulut bayi
TINDAKAN OBSTETRIK
Jenis persalinan
Lama persalinan
KPDSUMBER : Kemenkes, 2013
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUJANG
DIAGNOSIS HIV
TANYAKAN
FR (multipatner, seks tanpa pengaman,
Rx. Tranfsusi,
penyalahgunaan obat-
obatan
Suami meninggal dg sebab tak jelas?
Diare kronis, ↓ BB >10% ,
IMS (+)?
Tanda infeksi ooportunistik ?
Pernah minum ARV?
SUMBER : PEDOMAN PRAKTEK KLINIS RSUD SANJIWANI, 2015
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUJANG
DIAGNOSIS HIV
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
STATUS GENERAL
STATUS OBSTETRI
INSPEKSI (sekaligus
melihat tanda-tanda infeksi oportunistik)
PALPASI (LEOPOLD)
AUSKULTASI
SUMBER : PEDOMAN PRAKTEK KLINIS RSUD SANJIWANI, 2015
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUJANG
DIAGNOSIS HIV
Menggunakan spesimen darah
VIROLOGIS (deteksi DNA
& RNA)
SEROLOGIS (antibodi
HIV)
SUMBER : Kemenkes, 2013
Di indonesia ?
•RAPID TEST•ELISA
SEROLOGIS
SUMBER : Kemenkes, 2013
SUMBER : Kemenkes, 2013
PENCEGAHAN TRANSMISI VERTIKALANTE PARTUM• ANC sedini mungkin HIV terpantau melalui pemeriksaan
darah• Rutin konsumsi ARV ↓viral load• Rencanakan prosedur persalinan yang aman SCINTRA PARTUM• Tanda inpartu (+) segera ke yankes terdekat untuk
rencanakan persalinan cepat mendapat penanganan• Tetap minum ARV secara teratur hingga persalinan
berlangsung• Pemilihan partus yg aman diputuskan oleh ibu setelah
mendapat konselingPOST PARTUM• IBU pemberian makanan bayi & konsumsi ARV
postpartum• BAYI pemberian ARVSUMBER : Kemenkes (2013), Money et al (2013), Lallement (2013), WHO (2010)
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN Nama : IR JK : Perempuan Umur : 18 th Status : Menikah Pddk: SD Pekerjaan : Swasta Agama : Islam Alamat : Gianyar Tgl MRS : 7 juni 2015 No. RM : 53.01.50
ANAMNESIS Keluhan Utama
Sakit perut hilang timbul
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Triage Kebidanan mengeluh sakit perut hilang timbul pk 05.00 WITA. Nyeri perut dirasakan dari perut bagian atas menyebar ke bawah, makin lama makin sering dan makin kuat serta tidak hilang dengan istirahat serta mengeluh keluar air pervaginam pk 09.00 WITA. Gerak janin (+) baik
Riw. Menstruasi :HPHT : Lupa Tafsiran Persalinan :
17/06/2015
Riw. Obstetri :1. 2011/Prematur/SC
(e.c gawat janin/♀/<2000 gr/Normal/4 th (suami pertama)
2. Hamil ini (suami kedua)
Riwayat ANC :4 kali di Bidan, dan di Sp.OG > 3x
Riwayat Kontrasepsi :Tidak menggunakan
Riwayat Menstruasi :Menarche usia 12 th, siklus tidak teratur, lama 4 hari, vol: 60 cc, keluhan saat haid (-)
Riwayat Menikah :Menikah 2x (usia 18 th). Suami I (3 tahun), Suami 2 (1 tahun)
Riwayat Penyakit Terdahulu:
Riwayat SC e.c gawat janin. Riwayat penyakit seperti asma, penyakit jantung, hiertensi, dan DM disangkal
Riwayat AlergiMemiliki alergi makanan (daging ayam dan ikan)
Pemeriksaan Fisik1. Status Present :
TB/BB : 150 cm/59 kg BMI : 26,2 TD : 110/70 mmHg RR : 20x/menitHR : 80x/menit T.ax : 36 oC
2. Status General : dbN
3. Status Obstetri :Mamae : Inspeksi : Hiperpigmentasi areola mamae,
payudara tampak menggantung, penonjolan glandula Montgomery (+)
Abdomen : Inspeksi : perut tampak membesar ke
depan, striae gravidarum (+), luka bekas operasi (-)
Palpasi : Pemeriksaan Leopold
LEOPOLD ITeraba bagian besar, lunak, bulat kesan bokong
LEOPOLD II Teraba bagian bidang
datar, konsistensi keras, dan memanjang di bagian perut kiri pasien kesan bokong
Teraba bagian kecil janin di perut bagian kanan kesan ekstremitas
LEOPOLD IIITeraba bagian bulat, besar, konsistensi keras, dan melenting kesan kepala
LEOPOLD IVBagian terbawah janin susah digerakkan sudah masuk pintu atas panggul (divergen)
AuskultasiDJJ (+) 152x/menitBising usus (+) normal
VT (pk 10.00) :Pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (-) jernihTeraba kepala, sutura sagitalis melintang, ↓H ITidak teraba bagian kecil/tali pusat
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan USG
Janin tunggal, FHB (+), FM (+), preskepBPD : 8,7 ~ 35W4D AVE : 35W5DAC : 38,1 ~ 37W2DEDD : 09/07/2015FL : 7,0 ~ 35W5DEFW : 2958 gramPlasenta corpus posterior grade IIIAFI : 6,9
Darah LengkapWBC :11,7PLT : 199HB : 9,4BT/CT : 3’15’’/7’10’’Hct : 27,9Rapid Test : (+)
DiagnosisG2P0101, 38-39 minggu, T/H, LMR (Bekas SC 1x), PK I (keluar air), B24, Anemia Ringan
Hasil Lab VCT (+) diputuskan dilakukan SC
Penatalaksanaan Pdx : DL, BT/CT, VCTTx :
Ekspektatif pervaginamIVFD RL ~ 20 tpm
Mx : keluhan, VS, DJJ, hisKIE : pasien dan
keluarga tentang rencana tindakan dan komplikasi perjalanan penyakit
Pk 15.00 WITA (07/06/2015) Telah dilakukan SC pk 14.10 WITA, Lahir bayi ♀, 3000 gr, AS 8-9
S : kedua kaki belum dapat digerakkanO : St. present :
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
N : 84x/menit T.ax : 36 oC
St. obstetri :Abdomen : TFU 2 jari bpst, kontraksi (+) baik,luka operasi terawat, vagina :Lokia (+), perdarahan aktif (-)
Ass : P1102 SC hari 0 + B24
Pdx : DL 6 jam post SCTx :
IVFD RL + 20 iu oksitosin ~ 30 tpm s/d 12 jam post SCCeftazidine 3x1 gr ivAnalgetik ~ Ts anestesiARV 2x1DC 1x24 jam Rawat 6 jam lanjut minum sedikit
Mx : keluhan, VSKIE
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI1. Pasien mengatakan
kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua dengan suami kedua Riwayat multipartner (+)
2. Pasien juga tidak menggunakan alat kontrasepsi kondom sebagai pelindung dari infeksi HIV
Menurut Panduan Praktek Klinis RSUD Sanjiwani Gianyar, 2015, adanya riwayat multipartner dan aktivitas seks yang tidak aman merupakan salah satu faktor risiko terinfeksi HIV
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI
3. Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal dan belum adanya tanda-tanda infeksi oportunistik.
Adanya tanda-tanda infeksi oportunistik seperti lymphadenopathy generalisata, pneumonia pneumonitis jiroveci, TB paru, sarcoma Kaposi, herpes zoster, infeksi jamur dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh karena infeksi HIV menyebabkan penurunan daya tahan tubuh inangnya secara progresif
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI
4. Pasien baru mengetahui (+) HIV setelah usia kehamilan 38 minggu sehingga belum pernah mendapatkan terapi ARV
Menurut WHO, ibu hamil yang belum pernah mendapatkan ARV sebelumnya harus mengkonsumsi ARV jenis Niverapine dosis tunggal 200 mg 2-3 jam sebelum dilakukan terminasi kehamilan
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI
5. Pasien memilih tindakan persalinan dengan cara perabdominal (SC)
Ada 2 pilihan tindakan persalinan dalam kasus ibu dengan infeksi HIV yaitu persalinan pervaginam dan perabdominal (SC)
Persalinan pervaginam dapat dilakukan bila sudah mulai terapi ARV pd minggu ke 14/jumlah viral load < 1.000 kopi/
Jika terapi ARV baru diberikan UK ≥ 36 minggu SC lebih menekan risiko
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI
7. Bayi yang dilahirkan dengan ibu (+) HIV ini diberikan AZT 4 mg/KgBB @12 jam ~ 4 minggu
WHO merekomnedasikan apabila bayi yang dilahirkan dengan tindakan persalinan perabdominal / pervaginam diberikan : ARV (AZT) 2 x 15 mg
pada bayi dg BBL > 2.500 gram
ARV (AZT) 2 x 10 mg pada bayi dg BBL < 2.500 gram
PEMBAHASAN
KEADAAN PASIEN TEORI
6. Ibu bayi lebih memilih susu formula setelah dikonseling dan diyakinkan untuk menghindari mixed feeding yang mempunyai risiko lebih besar.
Pemberian makanan bayi pasca dilahirkan oleh ibu yang (+) HIV ada 2 yaitu : Susu Formula (risiko
0%) ASI Ekslusif (5-15%)
Namun risiko jika mixed feeding 24,1%
RINGKASAN
1. Aquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
2. Pada tahun 2010 diperkirakan terdapat 57.000 ibu hamil terinfeksi HIV di regional Asia Tenggara
3. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis (faktor risiko), pemeriksaan fisik (status present, status general, dan status obstetri), dan pemeriksaan penunjang.
4. Pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dilakukan meliputi pencegahan antepartum, pencegahan intrapartum, dan pencegahan postpartum.
5. Setelah dilakukan tindakan caesarean section, dilakukan konseling terhadap pasien mengenai pencegahan penularan HIV/AIDS ke bayi setelah persalinan seperti pemberian makanan pada bayi serta pemberian ARV profilaksis pada bayi
M A T U R S U K S M A. . .