Top Banner
LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS KOTA SURAKARTA DISUSUN OLEH : NAMA : AGUNG KURNIYANTO ISMAIL NIM : 141314048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
22

LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS KOTA SURAKARTA

May 13, 2023

Download

Documents

Mengthy Benu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM

PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK

MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS

KOTA SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGUNG KURNIYANTO ISMAIL

NIM : 141314048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik ii

Page 3: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

mampu menyelesaikan Laporan Wawancara Dalam Perspektif

Agama Katolik Menurut Romo Didik di Gereja St. Antonius Kota

Surakarta ini dengan baik. Sebagai rasa syukur, penulis

mengucapkan shalawat dan salam kepada kekasih-Nya,

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Semoga kita semua menjadi khalifah-Nya yang membawa

kebaikan di muka bumi.

Tujuan penulis menulis laporan wawancara ini,

selain untuk memenuhi tugas pendidikan agama, penulis

juga ingin mengetahui makna keselamatan dalam

perspektif agama Katolik, sehingga dapat memperkaya

wawasan pengetahuan khususnya dalam agama Katolik.

Dengan pengetahuan baru ini, diharapkan toleransi umat

beragama semakin terjaga dengan baik.

Sebagaimana diketahui bahwa dewasa ini toleransi

umat beragama adalah menjadi bagian penting dalam

kehidupan manusia. Disini, penulis akan merangkum hasil

wawancara dengan seorang tokoh agama Katolik yang sudah

matang akan kemampuan agamanya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tulisan ini

masih menyimpan banyak kekurangan. Untuk itu, dengan

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik iii

Page 4: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

rendah hati penulis sampaikan bahwa segala kritik dan

saran untuk perbaikan penulis harapkan dan tentunya

akan diterima dengan hati yang lapang dada.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 27 Oktober 2014

Penulis

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik iv

Page 5: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

DAFTAR ISI

COVER ............................................. i

KATA PENGANTAR ....................................

.................................................ii

DAFTAR ISI ........................................

................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik

.............................................3

Oleh Romo Didik – Gereja St. Antonius Surakarta

B. Perayaan Keagamaan Dalam Tradisi Katolik ..... 5

C. Pengalaman Keselamatan ....................... 7

Oleh Agung Kurniyanto Ismail

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ...................................

............................................11

B. SARAN ........................................

............................................11

C. HARAPAN ......................................

............................................12

DAFTAR PUSTAKA ....................................

.................................................13

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik v

Page 6: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap manusia pasti menginginkan keselamatan,

baik keselamatan di dunia maupun keselamatan di akhirat

kelak. Berbagai cara telah dilakukan manusia demi

memperoleh keselamatan, salah satunya yaitu dengan

memeluk suatu agama untuk dijadikan sebagai pedoman

hidup. Keselamatan diartikan sebagai cara seseorang

untuk dapat terbebas dari bahaya, malapetaka, bencana,

maupun sesuatu keadaan buruk yang memungkinkan terjadi

pada manusia.

Dalam agama satu dengan agama yang lain mempunyai

cara untuk memaknai keselamatan berbeda-beda walaupun

pada akhirnya sebenarnya mempunyai tujuan yang sama.

Tidak jarang karena perbedaan tersebut justru membuat

seseorang menjadi fanatik dan merasa agamanya yang

paling benar. Akibatnya konflik dan perseteruan tidak

dapat dihindarkan, bahkan tidak jarang konflik yang

seharusnya tidak terjadi tersebut berujung pada

kematian dan membuat dendam antara umat satu dengan

yang lainnya. Hal ini sangat berbeda jauh dengan makna

keselamatan yang seharusnya membawa manusia ke dalam

kehidupan yang jauh dari malapetaka maupun terbebas

dari bencana.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik Page 1

Page 7: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

Terkadang memang perlu bagi setiap umat beragama

mengenal agama lain, disamping memperkaya wawasan dan

pengetahuan mengenai kepercayaan umat lain, hal ini

juga dapat mempererat tali persaudaraan antar umat

beragama, sehingga tercipta kehidupan yang damai dan

sejahtera. Perbedaan seharusnya menjadi sebuah kearifan

lokal yang harus dijaga dan dapat dijadikan sebagai

kekayaan budaya bangsa yang adiluhung.

Dengan demikian, tugas ini sangat bermanfaat bagi

mahasiswa, utamanya bagi penulis sendiri, karena dengan

mencari tahu akan makna keselamatan dalam perspektif

agama lain dapat memperkaya wawasan dalam beragama.

Selain itu dengan kegiatan studi lapangan ini membuat

mahasiswa dapat mengenal lebih dekat tentang ajaran

keselamatan dalam agama lain, mempererat hubungan dan

silaturahmi antar umat beragama, dan setidaknya

meminimalkan terjadinya konflik karena faktor

fanatisme.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 2

Page 8: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

BAB II

PEMBAHASAN

A.MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA

KATOLIK

Menurut Romo Didik, keselamatan yang utama

sejatinya adalah rahmat berasal dari Tuhan yang menjadi

hak prerogratif Allah dan semata-mata karena kebaikan

Allah. Tuhan menawarkan keselamatan kepada seluruh

umat-Nya. Tetapi banyak diantara manusia yang

mengabaikan tawaran keselamatan tersebut. Tawaran akan

keselamatan yang berasal dari Tuhan tersebut kebanyakan

ditolak oleh manusia yang dicerminkan oleh perbuatan-

perbuatan manusia yang rusak, dimana perbuatan yang

dimaksud seharusnya tidak dilakukan oleh manusia,

tetapi perbuatan tersebut kenyataannya dilakukan oleh

kebanyakan manusia. Tetapi karena cinta Allah yang

sangat besar dan Dia tidak menghendaki manusia binasa,

maka ia berkenan hadir untuk menemani kita sebagai

manusia. Dengan hadirnya Yesus Kristus diharapkan dapat

menerima tawaran akan keselamatan dan manusia bertobat

kepada Allah.

Kehadiran Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat

tidak serta merta dapat diterima oleh manusia. Tidak

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 3

Page 9: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

sedikit penolakan-penolakan yang diterima Yesus

Kristus. Tetapi kasih cinta Tuhan tidak pernah berhenti

dan putus, maka Dia selalu mengupayakan agar manusia

kembali kepada-Nya. Termasuk ketika dalam kehadiran,

penyertaan dan konsekuensi-Nya, Tuhan Yesus Kristus

harus berkorban hingga menempuh pada masa dimana Dia

harus wafat dan melalui proses kebangkitan-Nya. Hal ini

tidak lain karena Yesus Kristus dengan harapan yaitu

agar manusia bersedia menerima-Nya. Dia rela berkorban

untuk menebus dosa-dosa yang telah diperbuat manusia.

Manusia digambarkan dalam keadaan tersandra akibat

dosa-dosanya. Dengan demikian, karena cinta kasih

Allah, Tuhan Yesus Kristus dengan segala penyertaan-Nya

selama didunia harus menerima konsekuensinya wafat di

kayu salib untuk menebus dosa manusia. Keselamatan

dimaknai dengan menerima dan mengakui Yesus Kristus

sebagai juru selamat dengan menunjukkan perbuatan dalam

kehidupan sehari-hari. Sikap perbuatan baik tersebut

tidak dimaknai sebatas subyeknya saja, semata-mata

Tuhan dapat dibeli dengan perbuatan-perbuatan baik

kita. Tetapi perbuatan baik tersebut seharusnya

dimaknai sebagai persembahan diri. Jika ditelaah

kembali, antara dosa dan kebaikan manusia, dosa-lah

yang lebih berat dibandingkan dengan kebaikan yang ada

pada manusia. Kebaikan yang Tuhan berikan kepada

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 4

Page 10: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

manusia adalah belas kasih Allah yang tidak boleh

diragukan manusia.

Salah satu dari sekian banyak ayat yang menjadi

pegangan keselematan bagi umat katolik tertulis dalam

Perjanjian Baru Injil Lukas bahwa “Roh Tuhan ada pada-Ku,

oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik

kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku18 untuk

memberikan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan

penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang

yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”19

(Luk. 4:18-19)

Ayat dalam Injil Deuterokanonika yang juga

digunakan sebagai pegangan iman seorang katolik

tertulis dalam Perjanjian Baru Injil Yohanes

difirmankan bahwa “Kata Yesus kepadanya:Akulah jalan dan

kebenaran hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,

kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6)

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa,

makna keselamatan dalam perspektif agama katolik yaitu

bersedia menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat

dan mengaplikasikan nilai-nilai yang menjadi ajaran-Nya

dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 5

Page 11: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

B.PERAYAAN KEAGAMAAN DALAM TRADISI KATOLIK

Kata perayaan, dalam agama Katolik mengacu pada

istilah liturgi. Liturgi merupakan doa resmi Gereja.

Doa resmi itu dilakukan sepanjang tahun liturgi yang

berpusat pada hari Minggu dan memuncak pada pesta

tahunan Paskah. Liturgi terwujud dalam bentuk ibadat

harian dan perayaan sakramen-sakramen. Keseluruhan doa

tersebut bersumber dan mewujudkan secara nyata misteri

Paskah yakni kurban Kristus yang menyelamatkan manusia.

Dalam mencapai keselamatan diperlukan beberapa

tata cara yang harus dilakukan, seperti yang Romo Didik

katakan bahwa perayaan keagamaan dalam tradisi katolik

terangkum dalam “Tri Hari Suci” yaitu Kamis Putih, Jumat

Agung, dan Paskah. Kamis Putih adalah hari dimana

perayaannya dilakukan pada hari Kamis sebelum hari raya

Paskah. Pada hari ini, umat Katolik memperingati

peristiwa Perjamuan Terakhir, tepat pada satu malam

sebelum Yesus wafat dikayu salib. Selanjutnya Jumat

Agung, yaitu hari raya wafatnya Isa Almasih yang

diperingati dalam peristiwa penyaliban Yesus. Sedangkan

hari raya Paskah dilakukan dalam rangka memperingati

peristiwa kebangkitan Yesus setelah tiga hari

disalibkan. Hari raya Paskah merupakan hari raya yang

terpenting dan sebagai puncak perayaan keagamaan umat

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 6

Page 12: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

Katolik.Perhitungan hari raya Paskah dihitung pada hari

Minggu setelah bulan purnama pertama setelah tanggal 20

Maret.

Selain Tri Hari Suci, umat Katolik juga mempunyai

perayaan keagamaan lain, seperti perayaan Ekaristi,

Epifani, Rabu Abu, Minggu Palem, Kabar Sukacita

(Annunciation), Kerahiman Ilahi (Divine Mercy),

Kenaikan Isa Almasih, Pentakosta, Tritunggal Mahakudus

(Holy Trinity), Natal, dan lain sebagainya.

Upacara keagamaan tersebut tidak lain sebagai cara

manusia mengingat Tuhan dan sebagai persembahan dalam

hubungannya dengan Tuhan secara vertikal. Hal ini

dimaksudkan untuk mencapai keselamatan diperlukan

beberapa persembahan dari manusia yang ditujukan kepada

Tuhan Yang Mahakuasa.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 7

Page 13: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

C.PENGALAMAN KESELAMATANSetiap orang tentunya mempunyai pengalaman akan

keselamatan yang pernah terjadi dalam dirinya. Tentu

saja, keselamatan tersebut tidak lepas dari campur

tangan Tuhan Yang Maha Penyelamat. Kuasa-Nya yang luar

biasa benar-benar membuktikan bahwasanya Dia-lah yang

patut kita agungkan. Tiada daya dan upaya manusia tanpa

seijin Allah Yang Maha Perkasa.

Seringkali Tuhan menyelamatkan hidup saya. Banyak

pengalaman dimana kuasa-Nya selalu menghampiri saya

setiap saat. Salah satunya dengan cara-Nya

menyelamatkan hidup saya ketika saya lulus Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini semakin membuktikan

khususnya kepada saya bahwa Tuhan Maha Pengasih dan

Penyayang.

Ketika saya telah menyelesaikan SMK jurusan

Pariwisata di Kota Surakarta. Saya mendaftarkan diri

untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) dengan melamar beasiswa Bidik Misi yang

didanai oleh pemerintah. Saya memilih program studi

(prodi) Hubungan Internasional di Universitas

Brawijaya, Malang sebagai pilihan pertama. Sedangkan

untuk pilihan prioritas kedua, saya memilih prodi

Manajemen di Universitas Diponegoro, Semarang.

Sementara itu, untuk menunggu hasil pengumuman

SNMPTN, saya melamar pekerjaan di sebuah perusahaan

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 8

Page 14: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

swasta di Kota Surakarta. Alhamdulillah, saya diterima

sebagai staff Administrasi di perusahaan tersebut. Hal

yang membuat saya senang untuk bekerja perusahaan

tersebut yaitu kami selalu melaksanakan ibadah pagi

(Salat Duha) bersama-sama. Rekan-rekan kerja disana

juga sangat baik, mereka selalu mengingatkan satu sama

lain ketika waktunya ibadah sudah datang. Saya sangat

beruntung, selain bisa diterima diposisi yang saya

inginkan, saya juga merasa lebih dekat dengan-Nya.

Ketika pengumuman SNMPTN, saya dinyatakan tidak

diterima dikedua universitas yang saya pilih. Tetapi,

semangat saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi tidak surut. Saya mendaftarkan diri kembali

dengan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SBMPTN). Pilihan prioritas saya di Universitas

Udayana, Bali. Pilihan prioritas kedua saya memilih

Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto. Selanjutnya

Universitas Negeri Yogyakarta saya tempatkan sebagai

pilihan prioritas terakhir. Dengan percaya diri akan

kemampuan yang saya miliki, saya mengambil prodi

Manajemen.

Tiba pada saat pengumuman SBMPTN, saya dinyatakan

tidak diterima disemua universitas yang telah saya

pilih. Saya sempat frustasi dengan keadaan tersebut.

Tetapi, lagi-lagi semangat saya untuk dapat melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi tidak surut. Akhirnya

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 9

Page 15: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

saya mendaftarkan diri dalam ujian mandiri di

Universitas Negeri Semarang. Tetapi pada jadwal yang

ditentukan untuk ujian, saya tidak dapat menghadirinya

karena masalah pekerjaan kantor, dan juga kebetulan

pada waktu itu saya sedang ditempatkan di luar kota,

tepatnya di Pacitan, Jawa Timur.

Tidak langsung menyerah, saya kembali mencoba

mendaftarkan diri ke Universitas Ahmad Dahlan,

Yogyakarta dengan jurusan manajemen melalui jalur

beasiswa Bidik Misi. Hasil pengumuman menyatakan saya

tidak diterima. Akhirnya saya mendaftarkan diri saya di

Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Yogyakarta

melalui jalur beasiswa BAKKIN (Beasiswa dari yayasan

LIA). Sebenarnya saya kurang minat dengan jurusan di

STBA LIA Yogyakarta tersebut. Sejak Sekolah Menengah

Pertama (SMP), saya selalu mendapatkan nilai buruk

untuk bahasa asing. Tetapi saya tetap mencoba

mendaftakan diri saya di STBA LIA Yogyakarta. Saya

berdoa kepada Yang Mahakuasa supaya perjuangan saya

selama ini untuk dapat melanjutkan pendidikan ke

jenjang perguruan tinggi tidak sia-sia. Bahkan saya

pernah bernazar jika saya diterima di STBA LIA

Yogyakarta, saya akan puasa selama 30 hari.

Tepat tiga bulan saya bekerja sebagai staff

administrasi, saya mendapat kabar mengejutkan dari STBA

LIA Yogyakarta, bahwa saya diterima di program studi

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 10

Page 16: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

DIII Bahasa Inggris. Saya benar-benar tidak menyangka

saya akan diterima disana, mengingat nilai-nilai saya

selama SMP dan SMK yang buruk di bahasa asing, justru

sekarang saya diterima di STBA LIA Yogyakarta dengan

beasiswa BAKKIN. Setelah saya renungkan betul-betul,

saya ingat bahwa saya ingin sekali dapat melanjutkan

pendidikan saya di luar negeri. Ternyata inilah, kado

istimewa yang Allah SWT berikan kepada saya. Kemudian

keesokan harinya, saya memutuskan untuk berhenti

bekerja sebagai staff administrasi dan menjalani hidup

yang baru sebagai mahasiswa.

Surat pengunduran diri saya diterima oleh wakil

manajer, tetapi saya diminta untuk bekerja hingga sore

hari untuk hari terakhir. Pada pukul 15.00 saya

meninggalkan kantor cabang Pacitan dimana tempat saya

bekerja untuk menuju rumah saya di Kota Surakarta. Tiga

jam kemudian saya sampai di rumah saya. Setelah salat

maghrib dan berkemas, saya melanjutkan perjalanan saya

menuju Yogyakarta dalam kondisi yang sangat melelahkan.

Pasalnya keesokan harinya saya harus mengikuti

Orientasi Mahasiswa Baru (Rimasba) di kampus STBA LIA

Yogyakarta, jadi saya tetap memutuskan berkendara

sendiri ke Yogyakarta pada hari itu juga. Dalam kondisi

ngantuk berat, saya nekat berkendara dari Kota Surakarta

menuju Yogyakarta. Akibatnya insiden kecelakaan terjadi

pada diri saya, beruntung hanya kecelakaan-kecelakaan

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 11

Page 17: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

kecil yang saya alami, sehingga saya masih dapat

mengikuti Rimasba keesokan harinya. Saya masih

bersyukur karena hanya kecelakaan kecil saja yang

menimpa saya.

Setahun kemudian, saya kembali mendaftarkan diri

di Universitas Sanata Dharma dengan jalur Bidik Misi.

Prioritas pertama saya di prodi Psikologi, kedua

Akuntansi, dan yang terakhir Pendidikan Sejarah. Saya

hampir tidak percaya dengan jawaban Tuhan yang

menyatakan saya diterima di prodi Pendidikan Sejarah.

Terkadang saya berpikir, begitu bodohkah diriku,

sehingga saya hanya layak masuk di prodi tersebut.

Sampai sekarangpun saya masih sering berpikir demikian,

tetapi bagaimanapun juga saya tetap yakin rencana Tuhan

adalah yang terbaik.

Hingga saat ini saya tetap masih melanjutkan

pendidikan saya di STBA LIA Yogyakarta dengan

menggantinya ke kelas malam. Bagaimanapun juga saya

memang harus bersyukur atas rahmatnya, saya sebagai

anak penjual angkringan dapat kuliah di dua perguruan

tinggi di Yogyakarta. Dari pengalaman saya tersebut,

saya sadar kenapa Tuhan tidak mengabulkan permohonan

saya untuk kuliah dengan jurusan Hubungan

Internasional, karena bila diteliti kembali seorang

mahasiswa Hubungan Internasional harus memiliki

kemampuan lebih dalam bidang bahasa, politik, dan

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 12

Page 18: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

hukum. Sedangkan kemampuan saya dalam berbahasa inggris

masih sangat kurang. Akhirnya Tuhan memberikan saya

jawaban yang tepat, yaitu STBA LIA Yogyakarta. Saya

masih berharap setelah lulus dari STBA LIA Yogyakarta

dan Universitas Sanata Dharma, saya dapat melanjutkan

pendidikan saya ke jenjang S2 di luar negeri. Ternyata

Tuhan juga tidak ingin besok saya mengalami kesulitan

dalam berkomunikasi di luar negeri, kemudian Dia

menyelamatkan saya dengan memberikan saya STBA LIA

Yogyakarta sebagai jawaban atas doa saya. Karena itu,

saya yakin bahwa rencananya selalu luar biasa.

Demikian, disamping keselamatan-keselamatan yang saya

alami, Tuhan juga mengajarkan kesabaran kepada saya dan

menjadikan saya lebih tangguh.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 13

Page 19: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULANMemahami agama yang berbeda dengan kepercayaan

yang kita anut, selain memperkaya kita akan wawasan dan

pengetahuan dalam hal beragama, juga dapat

meminimalikan konflik yang terjadi karena perbedaan

yang ditimbulkan karena fanatisme. Pada dasarnya semua

agama mengajarkan kepada kebaikan, menghormati dan

menghargai sesama. Dengan memahami makna keselamatan

dalam perspektif agama-agama mampu membuat kita menutup

diri akan fanatisme yang ujungnya membawa malapetaka

serta jauh dari konsep keselamatan. Kegiatan wawancara

dengan tokoh agama ini selain sebagai ajang silaturahmi

juga sebagai momen untuk saling terbuka dan mengenal

satu sama lain.

B.SARANDalam melaksanakan proses wawancara, ada beberapa

tokoh agama yang meminta surat pengantar dari

universitas, meskipun tidak semua dari mereka

menanyakan persoalan ini. Tetapi akan lebih baik lagi

jika sebelum mahasiswa ditugaskan untuk mengadakan

wawancara, pihak kampus melalui dosen penanggung jawab

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 14

Page 20: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

atau koordinator memberikan surat pengantar, mengingat

bahwa kegiatan wawancara ini terkait dengan kampus

sebagai lembaga yang bertanggung jawab pertama kalinya.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 15

Page 21: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

C.HARAPANPenulis berharap semoga kegiatan semacam ini

selalu diadakan bagi mahasiswa yang mengambil mata

kuliah Pendidikan Agama, mengingat manfaat dan reaksi

positif yang berguna utamanya bagi mahasiswa sendiri.

Dengan kegiatan ini mahasiswa setidaknya menjadi lebih

dekat dengan tokoh agama yang berbeda dengan

kepercayaan mahasiswa, sehingga dapat menjadi ajang

silaturahmi antar umat beragama dan mempererat

persaudaraan. Melalui kegiatan semacam ini, mahasiswa

dapat memahami makna keselamatan dalam perspektif

agama-agama dengan baik dan benar, sehingga diharapkan

tidak berpaham fanatisme.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 16

Page 22: LAPORAN WAWANCARA MAKNA KESELAMATAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK  MENURUT ROMO DIDIK DI GEREJA ST. ANTONIUS  KOTA SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab Deuterokanonika

Raharjo, Budi dkk. 2014. Makna Keselamatan Dalam Perspektif

Agama-agama. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata

Dharma.

Makna Keselamatan Dalam Perspektif Agama Katolik 17