-
INTERPRETASI
PETA ANOMALI BOUGUER
CERRO DE SAN CRISTOBAL, CHILI
Mata Kuliah :
Eksplorasi Gaya Berat - B
Dosen Pengampu :
Anik Hilyah, S.Si, MT
Disusun oleh :
Ahmad Qomaruddin Arsyadi
3713100019
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2014 / 2015
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
1
Langkah-langkah Interpretasi
Memasukkan peta anomaly bouguer ke dalam surfer melalui new base
map, lalu
import peta yang dimaksud
Peta yang sudah masuk dalam surfer masih memiliki 2 skala yang
berbeda
Mengatur peta masuk dalam skala gambar pada property manager
map
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
2
Melakukan digitasi peta untuk menghasilkan peta kontur anomaly
bouguer yang
baru. Dilakukan digitasi pada setiap garis yang memiliki nilai
anomaly. Setelah
didigit, lalu disimpan dalam bentuk ekstensi .dat
Dilakukan untuk semua garis kontur anomaly.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
3
File dat hasil digitasi dibuka dalam excel melalui
perintah-perintah berikut ini
seperti gambar di bawah.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
4
Semua file hasil digitasi dibuka di excel dan nantinya akan
disatukan dalam satu
file excel.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
5
Semua file disatukan dalam satu excel dan di sebelah kanan
diberikan nilai
anomaly bouguernya.
Hasil penyatuan digitasi dalam excel diubah menjadi grid agar
nantinya bisa
dibentuk dalam kontur kembali.
Hasil digitasi peta kontur anomaly bouguer
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
6
Selanjutnya dilakukan filter dengan low pass filter metode
moving average, dan
hasilnya sebagai berikut
Setelah didapatkan nilai anomaly regional, maka bisa didapatkan
residualnya
dengan cara mengurangkan anomaly bouguer dengan anomaly
regional, hasilnya
peta kontur sebelah kanan
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
7
Selanjutnya dilakukan digitasi 3 titik untuk garis slice pada
peta residual
Kemudian pada menu grid klik slice
Dipilih grid yang akan dilakukan slice yakni grid residual
\
Lalu dipilih digitasi yang akan melakukan slice
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
8
Lalu diketik nama file output yang akan dibentuk.
Hasil slice kemudian dicopy pada IX2D untuk mengetahui bentukan
anomalinya.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
9
Dapat pula plot grafik pada excel.
Dan untuk mengetahui benda anomaly bouguer, digunakan Grav2dc
dengan
menambahkan body pada bagian bawah. Dibuat sehingga misfit
seminimal
mungkin.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
10
Hal ini dilakukan pada slice kedua.
-
[UTS] Eksplorasi Gaya Berat
Teknik Geofisika ITS ||| Ahmad Qomaruddin Arsyadi ||| 3713100019
11
Dari hasil slicing, diketahui bentuk kurva baik dari IX2D,
excel, maupun
grav2dc. Kurva tersebut berlawanan dengan keadaan geologi yang
ada. Daerah
cerro de dan cristobal merupakan bukit yang bentuknya hampir
mirip seperti
kubah. Dari slice horizontal dan vertical pada peta residual
didapatkan kurva yang
melengkung ke bawah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan
densitas pada
benda anomalinya. Dari data data yang sudah di dapatkan,
diperkirakan bentuk
benda anomaly yang ada dalam kawasan tersebut ialah sphere
dengan densitas
lebih kecil dari densitas batuan di sekitarnya. Akibat perbedaan
densitas tersebut,
terbentuk anomaly yang bila dikurvakan memiliki kurva melengkung
ke bawah
dan hampir memusat di tengah.