Top Banner

of 39

Laporan Ubi Kayu Pak Sirajuddin

Oct 10, 2015

Download

Documents

TaufikKurachman

sadsad sajjda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

user

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk taraf hidup masyarakat, berdampak pada peningkatan konsumsi energi. Berbagai energi tak terbarukan yang menjadi pilihan saat ini mulai mengalami banyak masalah seperti naiknya harga minyak mentah, jumlahnya yang terus berkurang dan polusi yang ditimbulkannya berdampak buruk bagi lingkungan. Kementerian Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2008 menyebutkan bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia hanya cukup untuk 11 tahun ke depan, sementara cadangan gas alam mencukupi untuk 68 tahun ke depan dan cadangan batubara habis dalam waktu 110 tahun kedepan (Kaban, 2009).

Salah satu kebijakan yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah diatas adalah dengan melakukan diversifikasi energi, antara lain berupa energi dari biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Energi biomassa sebagai salah satu komponen energi terbarukan cukup banyak, tersebar di berbagai tempat khususnya di pedesaan, dan diperkirakan potensinya mencapai 49.81 GW (Dewan Riset Nasional, 2010). Biomassa umumnya merupakan limbah yang berasal dari limbah pertanian atau perkebunan, peternakan, limbah industri pengolahan kayu dan lain-lain yang dapat dikonversi menjadi energi dalam bentuk bahan bakar cair, gas,padat, panas, dan listrik..

Energi biomassa merupakan sumber energi alternatif di antara sumber-sumber energi alternatif yang perlu mendapat prioritas dalam pengembangannya dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Sumber energi biomassa mempunyai keuntungan pemanfaatan menurut Syafii (2003) dalam Juliana (2008) antara lain, sumber energi ini dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang dapat diperbaharui, sumber energi ini relatif tidak mengandung unsur sulfur sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagaimana yang terjadi pada bahan bakar fosil, dan pemanfaatan energi biomassa juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah.Produksi ubi kayu di indonesia sangat besar dan merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar kedua di Asia setelah Thailand, sementara di dunia menempati urutan kelima setelah Nigeria, Brazil, Thailand, dan Kongo dengan total produksi 23.922.075 ton/tahun (Deptan, 2012).Ubi kayu yang mengandung karbohidrat dan berkalori tinggi sehingga dapat diolah menjadi bahan setengah jadi seperti tepung ubi kayu, pati ubi kayu, produk bahan jadi seperti seperti keripik, tape, dan untuk industri bioproses yang menghasilkan produk sebagai bahan baku pembuatan maltodekstrin, sirup glokosa, sirup fruktosa, sorbitol dan bioetanol. Meningkatnya industri pengolahan ubi kayu di Indonesia memiliki korelasi terhadap jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah ubi kayu pada umumnya berasal dari batang, daun dan kulit.. Setiap 1 kg ubi kayu dapat menghasilkan 10 15% limbah kulit (Nduponipop, 2008). Kulit ubi kayu merupakan bahan berlignoselulosa yang memiliki kandungan pati (stach) (44 -59% berat), serat (17,5-27,4%) yang merupakan bahan dasar pembuatan biobriket.Pemanfaatan kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan briket melalui proses pirolisis, yaitu proses penguraian kulit ubi kayu menghasilkan gas, cair dan kokas. Penelitian biobriket terus berkembang termasuk bagaimana cara meningkatkan nilai kalornya, jenis bahan baku, waktu pirolisis, komposisi perekat, penambahan aditif seperti kanji, mollase, slope pekat (fuse oil), minyak residu dari industri dan lain sebagainya. Pada penelitian ini fokus untuk menentukan temperatur pada proses pirolisis dan penambahan bahan aditif gliserol untuk meningkatkan kualitas biobriket. 1. 2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kondisi optimum (temperatur) pirolisis pada pembuatan biobriket dari limbah kulit ubi kayu.

2. Menentukan jumlah bahan aditif gliserol pada pembuatan biobriket dari limbah kulit ubi kayu untuk meningkatkan kualitas biobriket.1. 3. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi ilmiah mengenai perkembangan baru dalam pemanfaatan limbah kulit ubi kayu biobriket sebagai energi alternatif yang baru dan terbarukan.

2. Membantu pemerintah dan masyarakat secara luas untuk memperoleh dan menyediakan sumber dan pasokan energi dalam mengatasi krisis energi akibat menurunnya sumber energi fosil.

3. Mendukung program pemerintah dalam menggalakkan pemakaian energi alternatif.4. Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah kulit ubi kayu..

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Ubi Kayu

Ubi kayu merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia. Ubi kayu dikenal di Indonesia dengan nama lain ketela pohon atau singkong. Ubi kayu memiliki nama botani Manihot esculenta Crantz tapi lebih dikenal dengan nama lain Manihot utilissima. Tanaman ubi kayu termasuk ke dalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, famili Euphorbiaceae, genus Manihot dengan spesies esculenta Crantz dengan berbagai varietas (Rukmana, 1997).

Laporan United Nation Industrial Development Organizatin (UNIDO) menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar kedua di Asia setelah Thailand, sementara di dunia menempati urutan kelima setelah Nigeria, Brazil, Thailand, dan Kongo (Deptan, 2012). Tabel 2.1. Luas Panen, Produktivitas-Produksi Tanaman Ubi Kayu Indonesia (Ton) 2012)

TahunLuas Panen(Ha)Produktivitas(Ku/Ha)Produksi(Ton)

20051.213.460159.0019.321.183

20061.227.459163.0019.986.640

20071.201.481166.3619.988.058

20081.204.933180.5721.756.991

20091.175.666187.4622.039.145

20101.183.047202.1723.918.118

20111.184.696202.9624.044.025

20121.119.784213.6323.922.075

Sumber : Deptan 2012Tabel 2.2. Luas Panen, Produktivitas-Produksi Tanaman Ubi Kayu Kaltim (Ton) 2012)

TahunLuas Panen(Ha)Produktivitas(Ku/Ha)Produksi(Ton)

20056114154.00 93.885

20066.549155.00101.249

20076.593159.86105.395

20087.532154.3116.218

20097.681163.67125.714

20106.554167.93110.061

20115.214176.18 91.858

20124.701176.22 82.843

Sumber : Deptan 2012

Umumnya, ubi kayu atau yang lebih dikenal dengan singkong ini dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pangan, misalnya untuk keripik, singkong goreng, industri tape dan industri tapioka. Dari seluruh pemanfaatan tersebut, terdapat limbah padat yang dihasilkan, yaitu onggok dari industri tapioka dan kulit singkong dari semua jenis penggunaan.

2.2. Komposisi Kimia Ubi Kayu

Tanaman ubi kayu yang dapat dimanfaatkan untuk pangan dan pakan adalah umbi dan daunnya. Daun ubi dimanfaatkan untuk sayuran dan ternyata di samping mengandung klorofil dan vitamin, juga mengandung protein yang cukup tinggi. Umbi ubi kayu merupakan sumber karbohidrat dengan kalori yang lebih tinggi dibanding karbohidrat yang lain, dan memiliki kadar protein, lemak dan vitamin yang rendah. Kulit ubi kayu yang hampir selalu dipisahkan dalam banyak proses perlakuan segar atau pengeringan ternyata belum dimanfaatkan. Kulit ubi kayu mengandung pati, serat, protein yang cukup tinggi dan mengandung mineral seperti Ca, Mg dan P. Komposisi kimia ubi kayu yang terdiri atas daun, umbi dan kulit kayu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3. Komposisi Kimia Ubi KayuKomposisiDaunUmbi SegarKulit Ubi

Air2523-457,9-10,32

Pati (starch)44,8420-3644-59

Protein28,80,8-12,5-3,7

Lemak-0,2-0,50,8-2,1

Abu8,230,3-0,50,2-2,3

Serat4,580,817,5-27,4

Ca--0,42-0,77

Mg--0,12-0,24

P--0,02-0,1

HCN (ppm)-18,0-309,5

Sumber : Hasil Analisa dari 30 varietas (Limsila, 2002)

2.3. BiomassaBiomassa merupakan bahan hayati yang biasanya dianggap sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable) (Sandy, 2006)

Biomassa berfungsi sebagai :

a. Sebagai penyedia sumber karbon untuk energi,

b. Dengan teknologi modern dalam pengkonversiannya dapat menjaga emisi pada tingkat yang rendah.

c. Mendorong percepatan rehabilitasi lahan terdegradasi dan perlindungan tata air.

d. Digunakan untuk menyediakan berbagai vektor energi, baik panas, listrik atau bahan bakar kendaraan. ( Anonim, 2006)

Cara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena pada umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan. Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan bakar (Duryatmo Sardi, 2008).

2.4. Biobriket

Biobriket adalah arang aktif hasil dari pirolisis pada suhu tertentu yang dipadatkan setelah melalui proses penumbukan menjadi serbuk arang, pencampuran bahan perekat dan pencetakan (Bahri, 2007).

Biobriket juga terbuat dari residu berkarbon, dan digunakan untuk pembakaran dan kegunaan lain yang berhubungan. Pada beberapa produk, bahan tambahan juga diperlukan seperti lilin untuk menambah pembakaran dan substansi lainnya untuk memberikan bau yang menyenangkan dan warna yang seragam (Wijayanti, 2009).

Pembuatan biobriket tergolong mudah, karena teknologinya sangat sederhana. Proses pembuatan biobriket meliputi empat tahap utama, yaitu pengeringan, penggerusan, pencampuran, dan pembentukan campuran menjadi biobriket.

Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Bio-Briket

Sumber bahan baku biobriket merupakan pemanfaatan limbah agroindustri yang kurang memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku biobriket akan berdampak terhadap pengurangan biaya (cost) produksi.

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung:

1. Peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan.

2. Penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya.

3. Mengurangi keperluan akan tempat penimbunan karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan. Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat.

Dalam pembuatan biobriket terdapat beberapa faktor mempengaruhi kualitas biobriket yang dihasilkan antara lain :1. Jenis Bahan Baku

Secara tidak langsung sifat briket arang dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Bahan dengan berat jenis tinggi akan menghasilkan biobriket dengan kerapatan, kadar karbon terikat, dan nilai kalori yang tinggi.

2. Bahan Perekat

Penambahan perekat bertujuan untuk menggabungkan dua atau lebih substrak yang sulit atau tidak dapat saling berkaitan dengan sendirinya sehingga diperoleh bentuk yang diinginkan. Bahan perekat yang digunakan sebaiknya memiliki bau yang baik, harga murah, mudah didapat, mempunyai daya rekat yang baik, tidak menimbulkan asap, mempunyai daya serap tinggi, dan mudah diperoleh. Macammacam jenis bahan perekat yang dapat digunakan pada produk biobriket arang antara lain perekat tapioka, perekat karet alam, molase, ter dan masih banyak jenis perekat lain yang dapat digunakan.

3. Ukuran Partikel

Pada persiapan dan pengolahan bahan baku biobriket dilakukan proses penghalusan dan pengayakan. Bahan baku yang telah diarangkan kemudian diperkecil ukurannya. Dan kemudian dilanjutkan dengan pengayakan sehingga diperoleh ukuran partikel yang seragam. Makin halus ukuran partikel arang semakin baik kualitas biobriket yang dihasilkan.

4. Tekanan

Umumnya semakin tinggi tekanan yang diberikan akan cenderung menghasilkan biobriket arang dengan kerapatan yang semakin tinggi.Kualitas biobriket pada umumnya ditentukan berdasarkan sifat fisik dan kimianya antara lain ditentukan oleh kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekan, dan nilai kalor. Briket arang yang bersih dan memiliki kadar abu yang rendah tentunya dapat mempengaruhi kebersihan lingkungan sekitarnya pada saat briket tersebut digunakan. Biobriket juga harus mempunyai kekerasan yang merata sehingga disamping untuk memudahkan pada saat akan dibakar, juga dapat memberikan nyala api yang baik. Standar kualitas secara baku untuk briket arang Indonesia mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan juga mengacu pada sifat briket arang buatan Jepang, Inggris, dan USA seperti pada tabel 2.6

Tabel 2.6 Sifat briket arang buatan Jepang, Inggris, USA, dan Indonesia

Sifat Arang BriketJepangInggrisAmerikaSNI no 1/6235/2000

Kadar air (%)6-83,66,28

Kadar zat menguap (%)15-3016,419-2815

Kadar abu (%)3-65,98,38

Kadar karbon terikat (%)60-8075,36077

Keteguhan tekan (g/cm3)60-6512,762-

Nilai kalor kal/g6000-7000728962305000

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 1994 Wardi (1969) dalam Agus Triono (2006) menyatakan bahwa arang yang bermutu baik harus mempunyai persyarata n sebagai berikut:

1. Warna hitam dengan nyala kebiruan

2. Bersih tidak berdebu, kalau dipegang tidak memberi noda hitam

3. Mengeluarkan sedikit asap dan tidak berbau

4. Menyala terus tanpa dikipas dan tidak memercikan bara api

5. Abu sisa pembakaran sekecil mungkin

6. Tidak terlalu cepat terbakar

7. Menghasilkan kalor panas tinggi dan konstan2.5. PirolisisPirolisis merupakan proses dekomposisi lignosellulosa oleh panas dengan oksigen yang terbatas menghasilkan gas, padat dan cair, yang jumlahnya tergantung pada jenis bahan, metode dan kondisi lain dari pirolisator. Pada suhu 170(C komponen kayu akan mengalami pengeringan. Komponen biomassa yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin akan terdekomposisi sesuai dengan mekanisme dan kecepatan masing-masing. Selulosa terdekomposisi pada suhu 200-260oC, hemiselulosa pada 260-300(C sedangkan lignin pada suhu 310-500( C atau lebih.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pirolisa menurut Merrit dan White (1993:102) dalam Ghozali (2008):

a. Waktu Pemanasan

Bila waktu pemanasan diperpanjang, maka reaksi pirolisis makin sempurna sehingga hasil arang semakin menurun, tetapi cairan dan gas semakin meningkat. Waktu pemanasan berbeda-beda tergantung pada jenis dan jumlah bahan yang diolah, misalnya kayu oak memerlukan waktu sepuluh jam.

b. Suhu Pemanasan

Semakin tinggi suhu, arang yang diperoleh semakin berkurang, tetapi hasil cairan dan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya zat-zat terurai dan teruapkan. Untuk kayu oak suhu pirolisis yang dibutuhkan 205-450C, serbuk gergaji 225C, sabut kelapa 315C, tempurung kelapa 320C dan daun tebu 260C.

c. Kadar Air

Pengaruh kadar air umpan umumnya yaitu apabila kadar air umpan tinggi pembakaran dalam alat pirolisa kurang baik jalannya dan bara yang terbentuk mudah mati sehingga makin lama waktu yang diperlukan. Hal ini disebabkan karena uap air yang dilepas makin banyak. Kadar air untuk macam-macam zat tidak sama misalnya sekam padi 13,08%.

d. Ukuran Bahan dan Jenis Bahan

Keberhasilan proses pirolisa juga dipengaruhi oleh ukuran dan jenis bahan, makin cepat pemerataan panas keseluruhan sampel, maka makin sempurna jalannya pirolisa (Sri Wahyuni, dkk 2006 dalam Aprilinawati 2008). Jika ukuran partikel kecil maka partikel dapat dipanaskan secara merata di seluruh bagian (Acikgos, 2004 dalam Aprilinawati 2008). Semakin besar ukuran partikel, maka pemanasan partikel akan berlangsung lambat sehingga suhu rata-rata partikel akan lebih rendah. Hal ini mengakibatkan hasil volatil akan lebih sedikit (Beis, 2002 dalam Aprilinawati 2008)

Tahap awal dari pengolahan biomassa dengan proses pirolisis ini adalah pengeringan. Tujuan utamanya adalah mengurangi kadar air dalam kandungan produk hingga mencapai sekitar 10-15% komposisi produk. Tahap selanjutnya adalah penggerindaan biomassa. Tahap ini sangat penting agar menghasilkan ukuran biomassa yang relatif kecil. Dengan ukuran biomassa yang kecil diharapkan dapat meningkatkan transfer massa dan panas (Bridgwater, 2003 dalam Aprilinawati 2008).2.6. Perekat TapiokaPenambahan perekat dalam pembuatan briket arang dimaksudkan agar partikel arang saling berikatan dan tidak mudah hancur. Ditinjau dari jenis perekat yang digunakan, briket dapat dibagi menjadi:

1. Briket yang sedikit atau tidak mengeluarkan asap pada saat pembakaran. Jenis perekat ini tergolong kedalam perekat yang mengandung zat pati.

2. Briket yang banyak mengeluarkan asap pada saat pembakaran. Jenis perekat ini tahan terhadap kelembaban tetapi selama pembakaran menghasilkan asap.

Perekat dari zat pati, dekstrin, dan tepung jagung cenderung sedikit atau tidak berasap. Sedangkan perekat dari bahan ter, pith, dan molase cenderung lebih banyak menghasilkan asap (Hartoyo & Roliadi 1978 dalam Agus Triono 2006). Perekat pati dalam bentuk cair sebagai perekat menghasilkan briket arang bernilai rendah dalam hal kerapatan, keteguhan tekan, kadar abu, dan kadar zat meguap. Tetapi akan lebih tinggi dalam hal kadar air, kadar karbon terikat, dan nilai kalornya apabila dibandingkan dengan briket arang yang mnggunakan molase (tetes tebu) akan menghasilkan briket yang sangat kuat dan baik mutu pembakarannya, akan tetapi berasap (Sudrajat 1983 dalam Agus Triono 2006). Komposisi kimia pati dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut:

Tabel 2.7. Komposisi kimia pati

KomposisiJumlah (%)

Air9-8

Protein0,3-1

Lemak0,1-0,4

Abu0,1-0,8

Serat Kasar81-89

Sumber: Kirk dan Othmer (1967) dalam Agus Triono (2006)

Perekat kanji dibuat dari tepung tapioka ditambah dengan air. Perekat tapioka umum digunakan sebagai bahan perekat pada briket arang, karena banyak terdapat di pasaran dan harganya relatif murah. Pertimbangan lain bahwa perekat kanji dalam penggunaannya menimbulkan asap yang lebih sedikit dibandingkan bahan lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa briket arang dengan tepung kanji sebagai bahan perekatnya akan sedikit menurunkan nilai kalornya bila dibandingkan dengan nilai kalor kayu dalam bentuk aslinya (Sudrajat & Soleh 1994 dalam Agus Triono 2006).

Kelemahan perekat kanji atau tapioka mempunyai sifat tidak tahan terhadap kelembaban. Hal ini disebabkan tapioka mempunyai sifat dapat menyerap air dari udara. Kadar perekat dalam briket tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan penurunan mutu briket arang yang sering menimbulkan banyak asap. Kadar perekat yang digunakan umumnya tidak lebih dari 5%. (Goutara & Wijaya 1975 dalam Agus Triono 2006)

2.6. Bahan Aditif GliserolGliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas 3 atom karbon. Jadi tiap atom karbon mempunyai gugus OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua, tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida dan trigliserida. Adapun rumus molekul gliserin dapat ditunjukkan pada Gambar 2.2Gambar 2.2 Rumus Molekul GliserolSifat fisik dari gliserol yaitu merupakan cairan tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental dengan rasa yang manis, densitas 1,261 ,titik lebur 18,2oC, titik didih 290oC. Gliserol alami pada dasarnya diperoleh sebagai produk samping di dalam produksi asam lemak, ester lemak atau sabun dari minyak atau lemak dan dari hasil samping pembuatan biodiesel. Gliserol dapat digunakan pada industri makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik, pengolahan tembakau, pelumas, campuran semen, sabun, detergen, aspal, keramik, pengolahan kayu dan kulit, emulsifier, serta untuk menaikkan nilai kalor pada pembuatan biobriket dan biopellet. (Ulpa D.R, 2011)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda, sedangkan untuk analisa nilai kalori dan proximate di PT. Carsurin. Ltd. Waktu penelitian dilakukan selama 8 bulan mulai persiapan penelitian (persiapan bahan baku), proses penelitian, analisis hasil penelitian, pengolahan data dan penyusunan laporan akhir.

3.2. Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi limbah kulit ubi kayu, aquadest, tepung tapioka (perekat), gliserol.

3.2.2. AlatPeralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Alat Pirolisis,Oven, gegep, Desikator , Neraca Digital, Cetakan Briket, Hot plate, Gelas Kimia, Spatula, Furnace, Alat Calorific Value (Parr 6200 Calorimeter), Covered Crucible, Cawan Porselen, Screening, Sieve Shaker

3.3. Variabel Penelitian

Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain:

3.3.1. Variabel Tetap

a. Waktu pirolisis (2 jam)

b. Konsentrasi perekat tapioka 10%

3.3.2 Variabel Tidak Tetap

a. Temperatur Pirolisis Temperatur (300o C, 400o C, 500o C)b. Jumlah bahan aditif (5%, 10%, 15%,20%) dari 100% bahan baku 3.3 Prosedur Penelitian

a. Pengeringan bahan baku

Potongan kulit ubi kayu terlebih dahulu dijemur dibawah sinar matahari sampai kering untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam bahan baku.

b. Proses pirolisis

Waktu pirolisis adalah 2 jam dengan temperatur 300o C, 400o C, 500o C kemudian memasukkan hasil yang didapat kedalam plastik sampel.

c. Proses penggilingan dan ScreeningSetelah proses pirolisis, sampel digiling dengan menggunakan blender untuk mengecilkan ukuran partikel. Kemudian sampel diayak dengan ukuran mesh 70 .

d. Pembuatan perekat

Tepung tapioka dicampur dengan aquadest dengan komposisi yang telah ditentukan (10%), lalu dipanaskan diatas pemanas dan diaduk perlahan agar tidak terjadi penggumpalan.

e. Pencampuran antara bahan baku, perekat dan bahan aditif gliserolBahan baku hasil penyaringan dicampur dengan perekat kanji dan ditambahkan bahan aditif gliserol dengan perbandingan tertentu dan diaduk secara merata..f. Pencetakan

Hasil pencampuran antara bahan baku, perekat dan bahan aditif selanjutnya dimasukkan kedalam mesin cetakan briket.

g. Pengeringan dan analisa kualitasBriket yang telah dicetak masih basah sehingga perlu dikeringkan dalam oven dengan suhu 40C selama 24 jam dan briket tersebut dilakukan pengujian sifat fisis dan kimia untuk mengetahui kualitas briket yang dihasilkan.3.4. Rancangan Penelitian

Penelitian dimulai dari tahap pengambilan bahan baku limbah kulit ubi kayu. Perlakuan awal yang meliputi perlakuan fisik berupa pengeringan dan pengecilan ukuran. Selanjutnya sampel dipirolisis dengan temperatur 300o C, 400o C dan 500o C yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kalor, mengurangi asap saat pembakaran, menurunkan kadar air dan selanjutnya dicampur dengan bahan perekat (kanji) dan bahan aditif gliserol untuk dijadikan biobriket. Penelitian ini fokus untuk menentukan temperatur pirolisis serta komposisi campuran antara limbah kulit ubi kayu dan bahan aditif sehingga diperoleh kualitas biobriket yang sesuai dengan standar SNI.01-6235-2000 tentang Syarat Kualitas Biobriket.Dengan demikian diharapkan melalui penelitian diperoleh teknik, metode dan kondisi yang tepat untuk dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas konversi limbah kulit ubi kayu menjadi biobriket yang merupakan salah satu cara untuk mengatasi krisis energi dan solusi penangan limbah khususnya limbah kulit ubi kayu.Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh diolah berdasarkan parameter yang diteliti ditabulasi dan dibuat grafik. Data hasil analisa biobriket pada penelitian ini diuji kadar mutunya yaitu kadar air, kadar abu, volatile matter, dan nilai kalor. Setelah mendapatkan data data hasil analisa biobriket kemudian dibandingkan hasilnya dengan standar SNI.01-6235-2000. tentang kualitas biobriket.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tentang optimasi proses pirolisis dan jumlah bahan aditif pada pembuatan biobriket dari limbah kulit ubi kayu yang bertujuan ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum (temperatur) pirolisis dan jumlah bahan aditif gliserol terhadap kualitas biobriket. Dalam penelitian ini hasil briket sangat tergantung dari bahan baku yang digunakan sehingga diperlukan analisis bahan baku terlebih dahulu. Tabel 4.1 menunjukkan hasil analisa bahan baku yang digunakan sebelum pirolisis. Tabel 4.1 Karakteristik Bahan Baku Biobriket Sebelum PirolisisBahan BakuKadar Air (%)Volatile Metter (%)Ash Content (%)Fixed Carbon (%)Nilai Kalor (kal/g)

Kulit Ubi Kayu10,5062,119,2718,123680

Sumber : Hasil analisa (2013).

Karakteristik bahan baku biobriket sebelum dipirolisis termasuk dalam kualitas rendah karena nilai kalor yang dimiliki hanya 3680 kal/g (kurang dari 5000 kal/g), oleh karena itu dilakukan karbonisasi dengan proses pirolisis. Hasil analisa untuk pengaruh temperartur pirolisis dan jumlah bahan aditif gliserol terhadap terhadap kualitas briket kulit ubi kayu dapat dilihat pada tabel 4.2.Tabel 4.2 Pengaruh variasi temperatur dan variasi konsentrasi aditif gliserol terhadap kualitas briketTemperatur Pirolisis

(o C )% aditif gliserol dalam 100% sampleKadar Air (%)Ash Content (%)Volatile Metter (%)Fixed Carbon (%)Nilai Kalor (kal/g)

30009,318,3947,2035,104534

58,957,5947,5935,874552

108.707,2549,9134,144600

156,567,1250,8735,454671

206,186,9951,0935,744800

40008,4211,0935,7344,764563

57,589,0037,4845,944756

106,168,6437,6247,585006

155,937,9138,7647,405120

205,297.5840,2346,905180

50007,2513,0635,5044,194668

56,8012,8335,8944,484680

106,3710,9436,1246,575012

155,859,8040,2344,125278

204,299,0740,1646,485378

Sumber : Hasil Analisa (PT Carsurin Ltd 2013).

4.1. Pengaruh variasi temperatur dan variasi aditif gliserol terhadap kadar air pada biobriket limbah kulit ubi kayu. Kadar air dalam pembuatan biobriket sangat berpengaruh terhadap kualitas briket. Semakin tinggi kadar air akan menyebabkan kualitas briket menurun, terutama akan berpengaruh terhadap nilai kalor dan akan lebih sulit untuk dinyalakan. Arang sangat mudah untuk menyerap air atau arang mempunyai sifat higroskopis yang tinggi, oleh karena itu penentuan mengenai kadar air bertujuan untuk mengetahui sifat higroskopis biobriket kulit ubi kayu. Kandungan air yang terkandung dalam kulit ubi kayu berada di atas standar SNI yaitu 10.50%. Hal ini menunjkkan bahwa nilai kadar air belum memenuhi standar SNI. Untuk menurunkan kadar air yang terkandung pada biobriket maka dilakukan proses pirolisis dengan temperatur 300o C, 400o C, 500o C dan penambahan bahan aditif gliserol 5%, 10%, 15%,20%. Kandungan air hasil pirolisis dapat dilihat pada grfik 2.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Pengaruh Variasi Temperatur dan Aditif Gliserol Terhadap Kadar Air

Dari garafik 4.1 diperoleh bahwa kandungan air yang terkandung dalam biobriket hasil pirolisis mengalami penurunan dengan naiknya temperatur. Kadar air yang terendah yaitu pada temperatur 500o C. Hal ini ini disebabkan karena air yang terkandung dalam bahan baku mengalami penguapan. Penambahan bahan aditif gliserol pada pembuatan biobriket selain bertujuan untuk meningkatkan nilai kalori biobriket juga dapat mengurangi kandungan air. Pada grafik dapat dilihat nilai kadar air pada masing-masing temperatur mengalami penurunan. Kandungan kadar air terendah pada penambahan aditif gliserol 20%. Hal ini disebabkan karena gliserol dapat mengisi ruang-ruang yang kosong pada briket dan menghasilkan kerapatan yang tinggi jika dibandingkan dengan yang lainnya sehingga daya serap terhadap air menjadi lebih rendah.

4.2 Pengaruh variasi temperatur dan variasi aditif gliserol terhadap kadar abu pada biobriket limbah kulit ubi kayu. Kadar abu merupakan bahan sisa dari pembakaran yang sudah tidak memiliki nilai kalor atau tidak memiliki unsur karbon lagi. Salah satu unsur penyusun abu adalah silika. Pengaruh kadar abu terhadap kualitas briket arang kurang baik, terutama terhadap nilai kalor yang dihasilkan. Kandungan kadar abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor briket arang, sehingga akan menurunkan kualitas briket arang Nilai kadar abu pada variasi temperatur dan variasi aditif gliserol dapat dilihat pada gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Pengaruh Variasi Temperatur dan Aditif Gliserol Terhadap Kadar Abu Dari grafik 4.2 nilai kadar abu mengalami peningkatan dengan naiknya temperatur. Kadar abu tertinggi dari hasil pirolisis pada temperatur 500 oC dan terendah 300 oC. Jika dibandingkan dengan standar kualitas biobriket Amerika kadar abu 8,3% dan Indonesia dengan kadar abu 8%, temperatur pirolisis sebaiknya 300 oC - 400 oC. Tingginya kadar abu pada temperatur 500 oC disebabkan karena bahan pengotor yang terkandung di dalam bahan baku mengalami dekomposisi sehingga mengahsilkan abu yang berpengaruh terhadap kualitas biobriket. Penambahan aditif gliserol pada pembuatan biobriket dapat menurunkan kadar abu. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa makin tinggi jumlah bahan aditif gliserol yang ditambahkan pada biobriket, kandungan abu semakin kecil. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah karbon yang terkandung dalam biobriket sehingga dapat mengurangi kandungan abu. 4.3 Pengaruh variasi temperatur dan variasi aditif gliserol terhadap kadar zat menguap pada biobriket limbah kulit ubi kayu.Zat menguap adalah zat (volatile matter) yang dapat menguap sebagai hasil dekomposisi senyawa-senyawa didalam arang selain air. Kandungan kadar zat menguap yang tinggi didalam briket arang akan menimbulkan asap yang lebih banyak pada saat briket dinyalakan. Tinggi rendahnya kadar zat mudah menguap dipengaruhi oleh suhu dan lamanya proses pengolahan arang. Kadar zat menguap pada variasi temperatur dan jumlah aditif gliserol dapat dilihat pada grafik 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Pengaruh Variasi Temperatur dan Aditif Gliserol Terhadap Kadar Zat Mudah Menguap Dari grafik 4.3 nilai zat yang mudah menguap (volatil matter) mengalami penurunan dengan naiknya temperatur. Kadar zat yang menguap terendah pada temperatur 500 oC. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu pengarangan maka kesempatan untuk menguapkan kadar zat mudah menguap semakin besar, sehingga didapatkan kadar zat mudah menguap yang rendah dan keadaan ini dapat menjadikan kualitas briket arang semakin baik. Kadar zat menguap yang dihasilkan pada penambahan aditif gliserol semakin tinggi seiring dengan penambahan konsentrasi gliserol. Hal ini disebabkan karena gliserol mengandung zat-zat yang pada saat karbonisasi tidak mudah terurai untuk waktu dan suhu yang digunakan pada penelitian ini sehingga penambahan gliserol meningkatkan nilai kadar zat menguap yang dihasilkan. Berdasarkan pengujian kadar zat mudah menguap briket arang, bila dibandingkan dengan spesifikasi briket arang asal Jepang (15%-30%), Amerika (19%-28%), Inggris (16,4%), dan Indonesia (15%) maka kadar zat menguap briket arang hasil penelitian ini belum memenuhi standar karena nilai kadar zat menguapnya tinggi.

4.4. Pengaruh variasi temperatur dan variasi aditif gliserol terhadap kadar kadar karbon terikatKarbon terikat (fixed carbon) yaitu fraksi karbon (C) yang terikat didalam arang selain fraksi air, zat menguap dan abu. Keberadaan karbon terikat didalam briket arang dipengaruhi oleh nilai kadar abu dan kadar zat menguap. Kadar karbon terikat akan bernilai tinggi apabila nilai kadar abu dan kadar zat menguap briket arang tersebut rendah. Briket arang yang baik diharapkan memiliki kadar karbon terikat yang tinggi.Kadar karbon terikat berpengaruh terhadap nilai kalor bakar briket arang. Nilai kalor briket akan tinggi apabila nilai karbon terikatnya tinggi pula.Nilai kadar karbon terikat pada variasi temperatur dan jumlah aditif gliserol dapat dilihat pada grafik 4.4.

Gambar 4.4 Pengaruh Variasi Temperatur dan Aditif Gliserol Terhadap Kadar Karbon Terikat (Fixed Carbon)Dari grafik 4.4 nilai karbon terikat (fixed carbon) mengalami kenaikan pada temperatur 400 oC yaitu 47,58 % dan pada saat tempertur mencapai 500 oC karbon terikat mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pada temperatur tersebut kadar abu yang dihasilkan tinggi sehingga dapat mempengaruhi jumlah karbon terikat pada proses pirolisis. Pada penambahan aditif gliserol jumlah karbon terikat meningkat seiring dengan bertambahnya aditif gliserol.. Hal ini disebabkan karena gliserol dapat mengurangi kadar air dan kadar abu sehingga berpengaruh terhadap jumlah karbon terikat pada briket.4.5. Pengaruh variasi temperatur dan variasi aditif gliserol terhadap nilai kalor

Pengujian terhadap nilai kalor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana nilai panas pembakaran yang dihasilkan oleh briket arang. Semakin tinggi nilai kalor briket arang semakin baik pula kualitas briket arang yang dihasilkan. Nilai kalori sangat ditentukan kadar air dan kadar abu briket dan zat yang mudah menguap. Semakin tinggi kadar air dan kadar abu briket arang serta semakin besar zat yang menguap akan menurunkan nilai kalor briket arang yang dihasilkan. Nilai kalori pada variasi temperatur dan jumlah aditif gliserol dapat dilihat pada grafik 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5 Pengaruh Variasi Temperatur dan Aditif Gliserol Terhadap Nilai KaloriDari grafik 4.5 diperoleh nilai kalori mengalami peningkatan dengan naiknya temperatur. Nilai kalori terendah pada tempertur 300o C dan tertinggi pada temperatur 500o C. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu pengarangan maka kadar air semakin kecil dan jumlah zat yang menguap lebih banyak sehingga dapat meningkatkan nilai kalori briket dan menjadikan kualitas briket lebih baik. Nilai kalori yang dihasilkan pada penambahan aditif gliserol semakin tinggi seiring dengan penambahan konsentrasi gliserol. Nilai kalori tertinggi diperoleh pada jumlah aditif gliserol sebesar 20%. Hal ini disebabkan karena gliserol selain memiliki nilai kalor yang tinggi juga dapat mengisi ruang-ruang kosong pada briket dan menghasilkan kerapatan yang tinggi sehingga daya serap terhadap air menjadi lebih rendah dan mengurangi jumlah abu yang dihasilkan pada pembuatan briket.

4.6. Karakteristik briket arang limbah kulit ubi kayu dengan variasi temperatur pirolisis dan variasi aditif gliserol dibandingkan dengan Briket Arang Buatan Jepang, Inggris, Amerika dan SNI

Perbandingan nilai briket arang kulit ubi kayu dibandingkan dengan briket arang buatan Jepang, Inggris, Amerika dan SNI dapat dilihat pada tabel 4.3Tabel 4.3 Perbandingan nilai briket arang kulit ubi kayu dibandingkan dengan briket arang buatan Jepang, Inggris, Amerika dan SNI

Sifat Arang BriketJepangInggrisAmerikaSNI no 1/6235/2000Briket Arang Limbah Ubi Kayu degan aditif gliserol

Kadar air (%)6-83,66,284,29-9,31

Kadar zat menguap (%)15-3016,419-281535,50-51,09

Kadar abu (%)3-65,98,386,99-13,06

Kadar karbon terikat (%)60-8075,3607734,14-47,58

Kekuatan tekan (kgg/cm2)60-6512,762--

Nilai kalor kal/g6000-70007289623050004534-5378

Jika dibandingkan dengan briket arang standar SNI maka beberapa sifat fisik dan kimia briket arang ini masih termasuk dalam standar tersebut. Beberapa sifat seperti kadar zat menguap dan kadar karbon terikat walaupun berada dibawah standar tetapi nilai kalor pada briket arang ini termasuk cukup tinggi bahkan pada perlakuan temperatur 400o C dan 500o C dengan jumlah aditif gliserol 10%, 15% dan 20% nilai kalor briket arang ini lebih tinggi dibandingkan briket arang SNI.BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:

.1. Temperatur optimum pirolisis pada pembuatan biobriket dari limbah kulit ubi kayu adalah 400o C dengan nilai kalori 5006 kal/g, kadar air 6,16% dan kadar abu 8,64%.2. Jumlah bahan aditif gliserol yang ditambahkan dalam 100% bahan baku adalah 10% dengan nilai kalori 5006 kal/g, kadar air 6,16% dan kadar abu 8,64%.

5.2. Saran

1. Menguji pengaruh temperatur dan jumlah bahan aditif gliserol yang ditambahkan terhadap kekuatan tekan pada biobriket.

Menggunakan perekat dan bahan aditif yang lain yang dapat meningkatkan kualitas briket.

2. Daftar pustakaAngga Y dan Kartika K., 2012. Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gerrgaji Kayu Jati. Laporan Penelitian Proses Kimia. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Diponegoro. SemarangAnonim, (2007) Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Id.wikipedia.org/wiki/kulitdurian, 14 Juni 2012, 16.00

Anonim, (2008), Standar Kualitas Briket, www. wordpress.com, diakses 4 Mei

2012, 21.00

Aprilinawati. 2008. Asap Cair Dari Limbah Ampas Tebu Pabrik Gula Cinta Manis Melalui Proses Pirolisa. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

Arif, E. dan Patabang, D., 2007, Pengolahan limbah kulit kemiri sebagai sumber bahan bakar alternatif, Proc. SNTTM VI-2007, Universitas Syahkuala , Banda Aceh.

Arif, E., Oskar, I., dan Pallangan, Y., 2008, Pengolahan limbah kulit jambu mente sebagai sumber bahan bakar alternatif, Proc. SNTTM-VII-2008 , Universitas Sam Ratulangi, Manado

Arif, E., Tukan, T. , dan Samsius, R.C., 2009, Pemanfaatan limbah kulit kacang tanah sebagai sumber bahan bakar alternatif, Proc. Seminar Nasional Thermofluid 2009, Universitas Gajah Mada, Jogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2012. Data jumlah produksi hasil pertanian sekunder di Indonesia.Bahri, S., 2007, Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nangroe Aceh Darussalam, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Bhattacharya, S.C., R. Bhatia, M.N. Islam, dan N. Shah. 1985. Densified Biomass in Thailand: Potential, Status and Problems. Biomass 8: 255-266.

Gonzlez, J. F., S Romn, J. M. Encinar, dan G. Martnez. 2008. Pyrolysis of various biomass residues and char utilization for the production of activated carbons Journal of Analytical and Applied Pyrolysis, doi:10.1016.

Ghozali, R. Ahmad. 2008. Analisis Derajat Keasaman ( pH ) Asap Cair Limbah Kayu Tembesu Melalui Proses Pirolisa. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang

Hambali, E dan Mujdalipah, S., (2007), Teknologi Bioenergi, Agra Media Pustaka, JakartaIskandar, H. dan Santosa, K D., 2005, Cara Pembuatan Arang Kayu-Alternatif Pemanfaatan Limbah Kayu oleh Masyarakat, Malinau: CIFOR.

Ismu, U A., 1998. Membuat Briket Bio Arang. Yokyakarta : KanisiusKaban, R., 2009. Teknologi Bioenergi, Jakarta: Agromedia PustakaKardianto Pria, 2009, Pengaruh jumlah variasi jumlah campuran perekat terhadap karakteristik arang briket batang, Semarang (UNNES).

Limsila,A.,S,Tungsukul,P.Sarawat,W.Watanamonta,A.Boonsing,S.Pichitporn,2002Cassava leaf production in Thailand. Cassava researceh and Development in Asia.Exploring New Opportunities for an Ancient Crop.Proc.The Seventh Regional Workshop hel in Bangkok, Thailand,pp 472-480.

Ooi Chin Chin dan Kamal M Siddiqui. 2000. Characteristics of some biomass briquettes prepared under modest die pressures. Biomass and Bioenergy 18:223228.

PT. Carsurin,( 2012), Prosedur Laboratorium dan Quality Control, Samarinda

Rustini. 2004. Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu Pinus (Pinus merkusii Jungh. Et de Vr.) dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Sandy, B H., (2006), Biomassa, www.eng.wima.ac.id, 2 Mei 2012, 20.00Sukma, H., 2012, Pembuatan Briket Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pirolisis lambat, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November

Triono, A., 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) dan Sengon (Paraserianthes facataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.) [skripsi]. Bogor. Departemen Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.Ulpa Dwi R. 2011. "Pembuatan Edible Film dari Campuran Ekstrak Pepaya (Carica papaya L), Kanji dan Gliserin sebagai Bahan Pengemas". Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara

Wijayanti, D. S., 2009, Karakteristik Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Kayu Dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit, Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.Yakub, A., 2006. Pengujian Contoh Batubara. Bandung. ATC Course

LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan

Foto 1. Limbah Kulit Ubi Kayu

F

Foto 2. Pencucian Kulit Ubi Kayu

Foto 3. Pengeringan Bahan Baku

Foto 4. Pembuatan Bahan Perekat (Tapioka)

Foto 5. Bahan Aditif Gliserol

Foto 6. Pencampuran Bahan

Foto 7. Briket Kulit Ubi Kayu

Foto 8. Alat Analisa Kualitas Biobriket

2. Biodata Peneliti

Ketua PelaksanaA. Identitas Diri

1Nama Lengkap (dengan gelar) Sirajuddin, ST, M.Si

2Jenis Kelamin Laki-Laki

3Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4NIP/NIK/Identitas lainnya 197009091999031001

5NIDN 0009097002

6Tempat dan Tanggal Lahir Watampone, 09 September 1970

7E-mail [email protected]

9Nomor Telepon/HP 081350456987

10Alamat Kantor Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Politeknik Negeri Samarinda

11Nomor Telepon/Faks (0541)260588/(0541)260355

12Lulusan yang Telah DihasilkanS-1 = ... orang; S-2 = ... orang; S-3 = ... orang

13. Mata Kuliah yg Diampu1. Elemen Mesin

2. Pengetahuan Bahan

3. Statistik

4. Utilitas

5. Kimia

B. Riwayat Pendidikan

S-1S-2`S-3

Nama Perguruan TinggiUniv. Muslim IndonesiaUniversitas MulawarmanUniversitas Mulawarman

Bidang IlmuTeknik KimiaLingkunganKehutanan

Tahun Masuk-Lulus1990-19962010-20122012-

Judul Skripsi/Thesis/DisertasiPerancangan Pabrik Methyl Chlorida dari Methanol dan HClPemanfaatan Sampah Organik Menjadi Bioetanol Melalui Proses HidrolisisPemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Menjadi Bioetanol Dan Biobriket Sebagai Energi Biomassa Melalui Proses Delignifikasi, Pirolisis dan Hidrolisis Asam.

Nama Pembimbing/PromotorIr. H. AbdunoorProf. Ichrar AsbarProf. Dr. Ir. Bandi Soepratono, M.Agr

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No.TahunJudul PenelitianPendanaan

Sumber*Jml (Juta Rp)

12007Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Air Kutai KertanegaraBalitbangda Kukar50

22008Konservasi Sumber Daya Air KukarBalitbangda Kukar50

32009Kajian Teknologi Pengolahan Air Tanah KukarBalitbangda Kukar50

Dst.

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No.TahunJudul Pengabdian Kepada MasyarakatPendanaan

Sumber*Jml (Juta Rp)

12010Teknologi Pengolahan Tanah Desa BatuahAPBN50

2

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pen gabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No.Judul Artikel IlmiahNama JurnalVolume/Nomor/Tahun

1Teknologi Pengolahan Air TanahMekanik2011

2Pengaruh Komposisi Biomassa Terhadap Kualitas Biobriket Sebagai Bahan Bakar AlternatifSains dan Terapan Kimia2013

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

NoNama Pertemuan Ilmiah /SeminarJudul Artikel IlmiahWaktu danTempat

1Seminar Hasil PenelitianPeningkatan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Air Kutai KertanegaraTENGGARONG

2Seminar Hasil PenelitianKonservasi Sumber Daya Air KukarTENGGARONG

3Seminar Hasil PenelitianKajian Teknologi Pengolahan Air Tanah KukarTENGGARONG

4Pelatihan Teknologi Pengolahan Air Tanah Batuah Kukar

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam dalam penyusunan laporan Penelitian Dosesn Senior.Samarinda, 15 Oktober 2013( Sirajuddin, ST, M.Si )

Anggota PelaksanaA. Identitas Diri

1Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Harjanto, M.Sc

2Jenis Kelamin Laki-Laki

3Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4NIP/NIK/Identitas lainnya 196106291990031001

5NIDN 0029066102

6Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 29 Juni 1961

7E-mail [email protected]

9Nomor Telepon/HP 0811556711

10Alamat Kantor Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Politeknik Negeri Samarinda

11Nomor Telepon/Faks (0541)260588/(0541)260355

12Lulusan yang Telah DihasilkanS-1 = ... orang; S-2 = ... orang; S-3 = ... orang

13. Mata Kuliah yg Diampu1. Kimia Analisis Klasik

2. Kimia Analisis Instrumen

B. Riwayat Pendidikan

S-1S-2`

Nama Perguruan TinggiUniversitas Gadjah MadaUniversity of Kentucki USA

Bidang IlmuKimiaKimia

Tahun Masuk-Lulus1979-19861994-1996

Judul Skripsi/Thesis/DisertasiMendalami Proses Pembuatan Asil Klorida Menurut VogelStudies of The Electronic Spectrum of Monobromo Silylene and The Infrared Spectrum of Thionylimide

Nama Promotor PembimbingDr. WarsitoDr. Dennis Clouthier

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No.TahunJudul PenelitianPendanaan

Sumber*Jml (Juta Rp)

12010Pengaruh Panjang Gelombang Terhadap Kinerja Spektrofotometri Serapan Atom Untuk Analisa Kuantitatif Logam BesiMandiri-

22010Proses Desulfurisasi Hasil Pembakaran Briket Batubara Dengan Menggunakan Adsorben Dari Karbon AktifMandiri-

32009Pengaruh Volume H2SO4 dan Waktu Hidrolisis Pada Pembuatan Bioetanol dari Tandan Kosong Kelapa SawitMandiri-

42013Pemanfaatan Produk Padat dan Cair Hasil Pirolisis Gambut APHB50

Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penyusunan laporan Penelitian Dosen Senior.Samarinda, 15 Oktober 2013( Drs. Harjanto, M.Sc )Pengeringan dengan Sinar matahari (2-3 hari) dan Pengecilan Ukuran

Bahan Baku

(Kulit Ubi Kayu)

CH2OH

|

CHOH

|

CH2OH

Waktu (120 menit,)

Temperatur (300o C, 400o C, 500o C)

Pirolisis (Pengarangan)

Penggerusan dan Pengayakan 70 mesh

Bahan Aditif (gliserol) (5%, 10%, 15%,20%) campuran

Bahan Perekat (10%) dari 100% sampel

Pencampuran

Pencetakan dan Pengeringan 40oC, 24 jam

Kanji

5 g, dalam 50 mL aquadest (dipanaskan)

Analisa Kualitas

Biobriket

PAGE

24

Chart8

Moisture

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Ash Content

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.937.9138.7647.404,4065,0065006

5.297.5840.2346.904,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Volatil Matter

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Fixed Carbon

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value (2)

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514552

8.707.2549.9134.144,1894,7894600

6.567.1250.8735.454,2404,8404671

6.186.9951.0935.744,3784,9784800

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784563

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9325006

5.938.6238.7646.694,4065,0065120

5.298.1140.2346.374,7785,37851805180

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7805012

5.859.8040.2344.124,3034,9035278

4.299.0740.1646.484,5805,1805378

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

_1428673594.vsdLimbah biomassa

Pengeringan

Sortasi

Penyeragaman ukuran

Pengarangan/karbonisasi

Penambahan perekat

Pengadukan

Pengempaan

Biobriket

A

A

Chart9

Moisture

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Ash Content

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.937.9138.7647.404,4065,0065006

5.297.5840.2346.904,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Volatil Matter

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Fixed Carbon

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.937.9138.7647.404,4065,0065006

5.297.5840.2346.904,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value (2)

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514552

8.707.2549.9134.144,1894,7894600

6.567.1250.8735.454,2404,8404671

6.186.9951.0935.744,3784,9784800

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784563

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9325006

5.938.6238.7646.694,4065,0065120

5.298.1140.2346.374,7785,37851805180

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7805012

5.859.8040.2344.124,3034,9035278

4.299.0740.1646.484,5805,1805378

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Chart4

Moisture

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Ash Content

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Volatil Matter

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Fixed Carbon

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value (2)

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Chart6

Moisture

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Ash Content

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Volatil Matter

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Fixed Carbon

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value (2)

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514552

8.707.2549.9134.144,1894,7894600

6.567.1250.8735.454,2404,8404671

6.186.9951.0935.744,3784,9784800

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784563

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9325006

5.938.6238.7646.694,4065,0065120

5.298.1140.2346.374,7785,37851805180

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7805012

5.859.8040.2344.124,3034,9035278

4.299.0740.1646.484,5805,1805378

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Chart2

Moisture

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Ash Content

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Volatil Matter

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori300400500

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

3004005009.318.427.25

5007.2513.0635.5044.194,0684,66846683004005008.957.586.80

6.8012.8335.8944.484,0804,68046803004005008.706.166.37

6.3710.9436.1246.574,1804,78047803004005006.565.935.85

5.859.8040.2344.124,3034,90349033004005006.185.294.29

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Fixed Carbon

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value (2)

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29

Caloric Value

TemperaturMoistureAsh ContentVolatil MatterFixed CarbonCalori

3009.318.3947.2035.103,9344,5344534

8.957.5947.5935.874,0514,6514651

8.707.2549.9134.144,1894,7894789

6.567.1250.8735.454,2404,8404840

6.186.9951.0935.744,3784,9784978

4008.4211.0935.7344.763,8784,4784478

7.58937.4845.944,1564,7564756

6.168.6437.6247.584,3324,9324932

5.938.6238.7646.694,4065,0065006

5.298.1140.2346.374,7785,3785378

5007.2513.0635.5044.194,0684,6684668

6.8012.8335.8944.484,0804,6804680

6.3710.9436.1246.574,1804,7804780

5.859.8040.2344.124,3034,9034903

4.299.0740.1646.484,5805,1805180

0%5%10%15%20%

9.318.958.706.566.18

8.427.586.165.935.29

7.256.806.375.854.29