Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan – bahan hasil pertanian memiliki banyak bentuk yang beragam sehingga bentuk dan ukuran yang tidak seragam, maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam keseragaman bentuk. Bahan-bahan hasil pertanian sangat rentan mengalami kerusakan baik saat masih di lahan maupun selama dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai factor, baik fisik, mekanik, termis, biologis, fisiologis, dan kimia. Para konsumen dalam hal ini memiliki karakteristik khusus untuk mempertimbangkan karakteristik fisik bahan hasil pertanian. Bentuk dan ukuran berat serta warna yang seragam merupakan hal yang pertama dilihat oleh para konsumen dan yang dipilih konsumen. Untuk mencegah kerusakan terhadap bahan hasil pertanian tersebut, maka diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termis. Oleh sebab itu dilakukanlah praktikum mengenai karakteristik fisik bahan hasil pertanian untuk
34

Laporan Tphp Print

Dec 07, 2015

Download

Documents

Agriculture
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Tphp Print

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan – bahan hasil pertanian memiliki banyak bentuk yang beragam

sehingga bentuk dan ukuran yang tidak seragam, maka dari itu diperlukan ilmu

untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk

mengklasifikasinya kedalam keseragaman bentuk.

Bahan-bahan hasil pertanian sangat rentan mengalami kerusakan baik saat

masih di lahan maupun selama dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-

kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai factor, baik fisik, mekanik,

termis, biologis, fisiologis, dan kimia.

Para konsumen dalam hal ini memiliki karakteristik khusus untuk

mempertimbangkan karakteristik fisik bahan hasil pertanian. Bentuk dan ukuran

berat serta warna yang seragam merupakan hal yang pertama dilihat oleh para

konsumen dan yang dipilih konsumen. Untuk mencegah kerusakan terhadap

bahan hasil pertanian tersebut, maka diperlukan pengetahuan tentang karakteristik

watak sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik,

mekanik, dan termis.

Oleh sebab itu dilakukanlah praktikum mengenai karakteristik fisik bahan

hasil pertanian untuk mengklasifikasikan bentuk standard dan ukuran standar

produk hasil pertanian.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini yaitu :

1. Menentukan bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran,

kebundaran, kebulatan

2. Menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan

volume dan luas permukaannya

Page 2: Laporan Tphp Print

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bentuk dan Ukuran

Bentuk dan ukuran merupakan dua sifat yang tidak dapat dipisahkan dalam

mendeskripsikan sifat fisik bahan secara jelas. Untuk menetukan bentuk suatu

produk beberapa parameter harus diukur terlebih dahulu. Beberapa kriteria dapat

digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran yaitu : bentuk acuan (chartered

standard), kebundaran (roundness) dan kebulatan (sphericity).

Dalam proses pengolahan suatu bahan hasil pertanian, bentuk dan ukuran

suatu komoditi merupakan parameter yang penting didalam penilaian. Bentuk dan

ukuran merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan pada suatu obyek. Pada

umumnya bentuk dan ukuran ini digunakan untuk menggambarkan obyek secara

fisual. Dalam penggolongan tingkat mutu (grading) biasanya ukuran dan bentuk

merupakan faktor mutu yang pertama kali di lihat. Beberapa kriteria yang

termasuk ukuran adalah :

1.      Bobot

Bobot suatu bahan dapat diukur dengan berbagai jenis neraca sejak yang halus

sampai kasar, tergantung kepada tingkat ketelitian pengukuran yang di kehendaki.

Dimana bobot suatu bahan tersebut dapat di catat sebagai bobot total, bobot rata-

rata, dan bobot persatuan tertentu.

2.      Volume

Pengukuran volume ada dua pengertian yaitu: volume nyata (volume bahan

tesebut dalam suatu wadah tertentu) dan volume mutlak (suatu bahan adalah

volume bahan itu sendiri).

3.      Panjang, lebar, diameter

Panjang, lebar dan diameter suatu bahan dapat di ukur dengan menggunakan

berbagai alat pengukur seperti penggaris, micrometer, dan vernier caliper.

4.      Kerapatan

Kerapatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu ; kerapatan nisbi

(perbandingan antara kerapatan suatu bahan pada suatu suhu tertentu dengan

kerapatan standar), nyata (perbandingan antara massa suatu bahan pada suhu

Page 3: Laporan Tphp Print

tertentu dengan massa air pada suhu yang sama) dan kerapatan mutlak

(perbandingan antara bobot dengan volume bahan).

5.      Luas bidang

Sebagian besar semua hasil pertanian memiliki ukuran yang tidak beraturan.

Pengukuran luas bidang dari bahan yang tak beraturan di lakukan dengan dua cara

yaitu : penimbangan dan simpon,s rule. Sedangkan yang termasuk ke dalam

bentuk adalah :

1.      Oval

2.      Simetri

3.      Melengkung

Untuk mendefinisikan bentuk, beberapa parameter dimensional perlu diukur.

Pada keadaan dimana bentuk dan ukuran berpengaruh pada proses suatu

hubungan dapat digambarkan dengan satu persamaan berdimensi dua sebagai

berikut :

I = ( b, u) Rumus ......................... 3

Dimana : I = indeks yang dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.

Bentuk komoditas produk pangan dapat dikelompokkan sebagai bentuk

umum dan bentuk normal. Bentuk umum komoditas menyatakan bentuk yang

dapat dideskripsikan dan diukur secara fisik. Dalam pengawasan mutu produk

bentuk komoditas padat yang bersifat umum dapat dinyatakan seperti ketiga

bentuk dasar atau bentuk turunannya yaitu bulat, lonjong, silinder, kerucut, kubus,

bundar dan lain-lain.

2.2 Kebundaran

Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda

padat. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar 0-1. Apabila nilai kebundaran suatu

bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan tersebut mendekati bentuk

bundar. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk memperkirakan

kebundaran suatu benda. Beberapa macam metode yang biasa digunakan adalah

roundness, roundness ratio dan rata-rata roundness (gambar 2).

Roundness=FmFc

Dimana, Fm = luas permukaan proyeksi terbesar dalam posisi bebas

Page 4: Laporan Tphp Print

(natural rest position)

Fc = luas permukaan lingkaran terkecil yang membatasi

Gambar 2. Kebundaran (Roundness)

Meanroundness= rnR

Dimana, r = jari-jari lingkaran sudut

R = jari-jari lingkaran maksimum di dalam bidang gambar

N = jumlah sudut-sudut yang ada

Roundnessratio= rR

Dimana r = jari-jari lingkaran yang paling tajam

R = jari-jari rata-rata dari obyek (mean radius)

2.3 Bentuk Acuan (Chartered Standard)

Dengan menggunakan bentuk acuan, bentuk dari produk dapat ditentukan

dengan menggunakan istilah yang telah ada pada gambar acuan. Pengamatan

dengan bentuk acuan ini merupakan metode yang sangat sederhana dan

merupakan metode yang bersifat subyektif karena dipengaruhi oleh praduga

seseorang sehingga pengamat yang berbeda dapat memberikan pengamatan yang

Page 5: Laporan Tphp Print

berbeda pula. Untuk itu diperlukan pengamatan yang berpengalaman atau ahli

pengamat, sehingga hasil pengamatan dapat dipertanggungjawabkan.

buah apel buah persik kentang

Gambar 1. Contoh bentuk acuan untuk apel, buah persik dan kentang

2.4 Kebulatan (Sphericity)

Konsep dasar geometri dari kebulatan (sphericity) mengacu pada sifat

isoperimetri dari sebuah bola. Ekspresi tiga dimensi dari suatu benda dapat

digunakan untuk memperkirakan kebulatannya dengan persamaan sebagai berikut:

Sphericity=D e

Dc

Dimana :

De = diameter bola yang mempunyai volume yang sama dengan benda contoh

Dc = diameter bola terkecil yang dapat mengelilingi benda contoh, atau

diameter terpanjang dari benda contoh

Sphericity menyatakan karakter bentuk relatif suatu benda terhadap suatu bola

yang volumenya sama. Dianggap suatu volume benda padat adalah suatu

“triaxial ellipsoid” dengan titik singgung l, b dan t dan diameter bola yang

mengelilinginya adalah titik potong terpanjang l dari ellipsoida, maka derajat

kebulatan (sphericity) dapat dinyatakan sebagai :

Sphericity=(lb t )

13

a

dimana, l = intersep terpanjang

b = intersep terpanjang normal ke l

Page 6: Laporan Tphp Print

t = intersep terpanjang normal ke l dan b

Gambar 3. Intersep garis pada biji-bijan

Ketiga intersep tersebut tidak harus bersinggunggan satu dengan yang lainnya

pada satu titik.

Sphericity juga dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

Sphericity= didc

Dimana :

di = diameter lingkaran terbesar di dalam benda

dc = diameter dari lingkaran terbesar yang membatasi benda

Gambar 4. Kebulatan (Sphericity)

2.5 Pengukuran Dimensi Sumbu

Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijan, garis besar proyeksi

dari setiap objek dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat pembesar photo

(photographics enlarger), namun cara sederhana juga dapat pula dilakukan

dengan metode proyeksi dengan menggunakan OHP (Overhead Projector).

Adapun cara penggunaan pengukuran dimensi sumbu menggunakan OHP

adalah sebagai berikut :

Page 7: Laporan Tphp Print

1.       Bahan diletakan di atas OHP untuk diproyeksikan.

2.       Kertas milimeter blok dipasangkan pada layar, sehingga proyeksi bahan

berada di atas kertas milimeter blok tersebut.

3.       Buatlah pola pada kertas milimeter blok sesuai dengan batas garis tepi dari

bahan.

4.       Setelah dilakukan penjiplakan pola (tracing) maka sumbu a, b, dan c dari

bahan dapat diukur. Sumbu a adalah sumbu terpanjang (sumbu mayor), sumbu b

adalah sumbu pertengahan (sumbu intermediate) dan sumbu c adalah sumbu

terpendek (sumbu minor)

2.6 Kemiripan Terhadap Benda-Benda Geometri

Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk bahan hasil

pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan dengan benda-benda

geometri tertentu, seperti bulat memanjang (prolate spheroid), bulat membujur

(oblate spheroid), dan kerucut berputar atau silinder. Adapun definisi dari masing-

masing bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Bulat memanjang (prolate spheroid) adalah bentuk yang terjadi apabila

sebuah bentuk elips berputar pada sumbu panjangnya. Salah satu contoh dari

bentuk ini adalah buah lemon (sejenis jeruk sitrun).

2.      Bulat membujur (oblate spheriod) adalah bentuk yang terjadi apabila sebuah

elips berputar pada sumbu pendeknya. Salah satu contohnya adalah buah anggur.

3.      Kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut atau

silinder (tabung). Contohnya adalah wortel.

Page 8: Laporan Tphp Print

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu :

1. Jangka

2. Jangka Sorong

3. Kertas millimeter block

4. Over Head Projector (OHP)

5. Penggaris

6. Planimeter

7. Spidol warna

3.1.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu :

1. Mentimun

2. Tomat

3. Telur

4. Jeruk

5. Wortel

3.2 Prosedur Percobaan

1) Menentukan kebundaran (roundness) kentang dan telur dengan

menggunakan OHP

a. Tempatkan bahan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan

b. Gambarlah proyeksi bahan pada kertas millimeter block

c. Tentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas (Ap)

dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan (Ap)

dengan planimeter

d. Hitunglah kebundaran (roundness) bahan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

Page 9: Laporan Tphp Print

Roundness ( Rd )= ApAc

=r1

2

r22

Dimana: r1=diameter dalam, r2=diameter luar

2) Menentukan kebulatan (sphericity) kentang dan tomat

a. Ukurlah sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri dari dari sumbu a

(sumbu terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet), c

(sumbu terpendek/minor)

b. Hitunglah kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

sphericity=(abc )

13

a

Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.

3) Menentukan volume dan luas permukaan teoritis jeruk dan wortel

a. Ukurlah sumbu a, b dan c dari bahan

b. Tentukanlah kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri: bulat

memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid), dan

kerucut berputar atau silinder

c. Hitunglah volume dan luas permukaan teoritis bahan dengan

persamaan di bawah ini:

Bulat memanjang (prolate spheroid)

V= 43(πa b2)

e=[1−( ba )

2]12

S=2 π b2+2 πabe

sin−1 e

Bulat membujur (oblate spheroid)

V= 43(π a2 b)

e=[1−( ba )

2]12

Page 10: Laporan Tphp Print

S=2π b2+2 πb2

eln( 1+e

1−e )Keterangan:

- V = volume

- S = luas permukaan

- a = sumbu memanjang elips (major axes)

- b = sumbu membujur elips (minor axes)

- e = eksentrisitas

Kerucut berputar atau silinder

V=( π3 )h (r1

2+r1 r2+r22 )

S=π (r1+r 2) [ h2+ (r1−r2 )2 ]12

Keterangan:

- r1 = jari-jari bagian dasar kerucut

- r2 = jari-jari bagian puncak kerucut

- h = tinggi benda

Page 11: Laporan Tphp Print

BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Data kelompok 1

Pengamatan

(Bahan)Ke

r1

(mm)

r2

(mm)

A(mm

)

b(mm

)

c(mm

)

h(mm

)Rd Sp

V(m3)

S(m2)

Roundness

(Telur)

147.5

720.43

5

2 4867.5

0.51

3 46 60 0.59

Sphericity(Tomat)

1 58.8 50.5 340.79

2 57.3 53 330.81

3 51.660.4

540.4

50.972

Kemiripan Benda dgn Geometri(Ketimun)

1 144 41.51.0388x10-

3

2.883

Hasil Perhitungan Kelompok 1 :

Rd

1) Rd=r1

2

r22=

47.52

722 =0.435

2) Rd=r1

2

r22=

482

67.5=0.506

3) Rd=r1

2

r22=

462

602=0.588

Sp

1) Sp=(abc )1 /3

a=

(58.8 × 50.5× 34 )1 /3

58.8=0.792

Page 12: Laporan Tphp Print

2) Sp=(abc )1 /3

a=

(57.3 × 53.5× 33 )1/3

57.3=0.813

3) Sp=(abc )1 /3

a=

(51.6 × 60.45 ×40.45 )1/3

51.6=0.972

Geometri (Bulat Memanjang)

V= 43

( πa b2)=43

( π × 144 × 41.52 )=1038836.726 mm3=1.0388 ×10−3m3

Mencari nilai e

e=(1−( ba )

2)1/2

=(1−( 41.5144 )

2)1 /2

=0.9576

S=2 π b2+2 πabe

sin−1 e

¿2 π × 41.52+2π144 × 41.5

0.9576sin−10.9576

¿2883104.929 mm2

¿2.883 m2

Tabel 2. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Kelompok 2

Pengamatan

(bahan)

ke

r1

mm

r2

mm

a

mm

b

mm

c

mm

h

mm

Rd

mm

Sp

mm

V

m3

S

m2

Roundness 1

2

3

94

80

67

102

100

95

0,849

0,64

0,497

Sphericity 1

2

3

60,5

58,1

69,6

46,5

44

45,1

16,9

16,3

19,5

0,598

0,597

0,566

Kemiringan

Benda dgn geometri

1

2

69,1 54,4 1,088x

10−3

0,07

3395

Page 13: Laporan Tphp Print

3

Perhitungan dari tabel kelompok 2

1. Roundness

Rd 1= r 12

r 22 =942

1022 =0,8493 mm

Rd 2= r 12

r 22 =802

1002=0,64 mm

2. Sphericity

Sp 1=(abc )

13

a=

(60,5× 46,5 ×16,9)13

60,5=0,5988

Sp 2=(abc )

13

a=

(58,1× 44 × 16,3)13

58,1=0,5967

Sp 3=(abc)

13

a=

(69,6× 45,1× 19,5)13

69,6=0,5662

3. Kemiripan Geometri

V= 43

( π a2b )=43

(π (69,1×10−3 )2(54,4 ×10−3))=¿

1,088×10−3m3

e=[1−( ba )

2]12=[1−( 54,4 ×10−3

69,1 ×10−3 )2]

12=0,6166 m2

S=2π a2+2 πb2

eln( 1+e

1−e )¿2 π (69,1× 10−3)2+2π

(54,4×10−3)2

0,6166ln( 1+0,6166

1−0,6166 ) ¿0,073395

Page 14: Laporan Tphp Print

Tabel 3. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran Kelompok 3

Pengamat

an

(Bahan)

K

e

-

r1

(m

m)

r2

(m

m)

a

(m

m)

b

(m

m)

c

(m

m)

h

(m

m)

Rd Sp V

(m3)

S

(m2)

Roundnes

s

(Tomat)

1 66 82 0,6

4

2 55 82 0,4

4

3 63 72 0,7

6

Sphericit

y

(Jeruk)

1 52,1 66,1 33,2 0,9

3

2 52,2 66,3 25,0

5

0,8

3

3 48,1 62,2 18,0 0,7

8

Kemiripa

n benda

dg

geometri

bahan

1 4 13,7 113,

8

3,08

x

10−5

6,35

x

10−3

Hasil Perhitungan Kelompok 3 :

Roundness (kebundaran)

Rd = ApAc

= r12

r 22

1. Rd = 662

822 = 0,64

Page 15: Laporan Tphp Print

2. Rd = 552

822 = 0,45

3. Rd = 632

722 = 0,76

Sphericity (kebulatan)

Sp = (a × b×c )1/3

a

1. Sp = (52,1 ×66,1 ×33,2)1/3

52,1 = 0,93

2. Sp = (52,2 ×66,3 ×24,05)1 /3

52,2 = 0,83

3. Sp = (48,1× 62,2× 18,0)1 /3

48,1 = 0,78

Kemiripan

Kerucut berputar / silinder (wortel)

V = ( π3 )h(r 12+r 1r 2+r 22)

V = ( π3 )113,8(42+(4 × 13,7)+13,72)

V = 3,08 x 10−5 m3

S = π (r1+r2 ) ¿

S = π (4+13,7 ) ¿

S = 6,35 x 10−3 m2

Tabel 4. Hasil Pengukuran Bentuk dan Ukuran (Kelompok 4)

Page 16: Laporan Tphp Print

Pengama

tan

Ke r1 (mm) r2

(mm)

a

(mm)

b

(mm)

c

(mm

)

Rd Sp V (m3)

×10−9

S (m3)

×10−9

Roundes

s

(Telur)

1 45 71 0,4017

2 47,5 64 0,5508

3 46,5 71 0,4289

Sphericit

y

(Tomat)

1 49 48 29,2 0,8357

2 56,7 55 21,25 0,7137

3 59,4 58,8 28,5 0,7802

Geometri

(Mentim

un)

1 128 45,4 110512

2,153

2716390,

893

2

3

(Sumber : Data Hasil Praktikum. 2015)

Hasil Perhitungan Kelompok 4

- Roundess

Telur 1=¿¿

Telur 2=¿¿

Telur 3=¿¿

- Sphericity

Sp=¿¿

Tomat 1 → Sp=¿¿

Tomat 2 → Sp=¿¿

Tomat 3 → Sp=¿¿

- Geometri (Mentimun)

Volume=43

( π .a .b2 )

Volume=43

( π .128. 45 , 42 )¿=1105122,153× 10−9 m3

e=¿

Page 17: Laporan Tphp Print

e=¿ = 0,935

S=2π b2+2 πabe

sin−1 . e

S=2π (45,4)2+2π(128)(45,4 )

0,935sin−1 .0,935=2716390,893 × 10−9 m3

Tabel 5. Hasil Pengukuran Bahan Hasil Pertanian (Kelompok 5)

Peng-amatan

Ke- r1(mm)

r2(mm)

a(mm)

b(mm)

c(mm)

h(mm)

Rd Sp V(m3)

S(m2)

Round-ness

tomat

1 59 73 0,6532 55 72 0,5843 56 73 0,588

Spheri-citytelur

1 45,4 45,1 28,4 0,8532 44,4 44,3 32,4 0,8993 44,3 43,8 31,9 0,893

Geo-metriwortel

1 6,175 4,65 137,95 1,28.10-5

4,69.10-3

Hasil Perhitungan kelompok 5

1. Kebundaran (Roundness)

Rd = AcAp

= r12

r 22

Roundness 1 (Rd1) = AcAp

= r12

r 22 = 5,92

7,32 = 0,653

Roundness 2 (Rd2) = AcAp

= r12

r 22 = 5,52

7,22 = 0,584

Roundness 3 (Rd3) = AcAp

= r12

r 22 = 5,62

7,32 = 0,588

2. Kebulatan (Sphericity)

Page 18: Laporan Tphp Print

Sp = ¿¿

Sp1=¿¿

Sp2=¿¿

Sp3=¿¿

3. Geometri Wortel

V=( π3 )h(r1

2+r1 r2+r22 )

¿( π3 )137,95 (6,1752+6,175.4,65+4,652 )=12,780 cm3

¿1,278 .10−5 m3

S=π (r1+r 2) [ h2+ (r1−r2 )2 ]12

¿ π (6,175+4,65 ) [137,952+(6,175−4,65 )2 ]12 =46,916 cm2

¿4,6916. 10−3m2

Page 19: Laporan Tphp Print

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu tentang karakteristik fisik bahan hasil

pertanian praktikan melakukan beberapa kali proses praktikum yaitu menentukan

bentuk suatu bahan hasil pertanian berdasarkan ukuran, kebundaran, kebulatan,

serta menentukan hubungan antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan

volume dan luas permukaannya.

Dari hasil praktikum diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa suatu

bahan hasil pertanian dari suatu komoditi mempunyai bentuk dan ukuran yang

berbeda-beda hal ini disebabkan karena komoditas hasil pertanian merupakan

komoditas yang hidup yang memiliki system metabolism dan pemecahan sel yang

berbeda-beda di setiap buahnya sehingga dalam penanganannya dilakukan system

sortasi sebelum bahan hasil pertanian itu ditangani selanjutnya.

Hasil praktikum menentukan kebundaran (roundness) dari tomat

kelompok 5 memiliki nilai kebundaran pada tomat ke 1 bernilai 0,653 sedangkan

pada kelompok 4 nilai kebundarannya yang paling baik adalah 0,69. Menurut

literatur nilai kebundaran suatu bahan berkisar antara 0-1, yang artinya apabila

nilai kebundaran mendekati 1, maka dapat dipastikan bahan hasil pertanian

tersebut hamper berbentuk bundar. Dari hasil praktikum menentukan kebundaran

tersebut didapati nilai yang hampir sama diantara 2 kelompok tersebut. Besar

kecilnya nilai kebundaran suatu bahan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dari

bahan itu sendiri.

Page 20: Laporan Tphp Print

Kemudian hasil praktikum menentukan kebulatan (Sphericity) pada

kelompok 5 didapati hasil yang mendekati 1 bernilai 0,899, sedangkan pada

kelompok 4, didapati salah satu data bahan hasil pertaniannya 0,891, artinya data

bahan hasil pertanian sangat baik, mendekati angka 1, yangcbahan tersebut sudah

mendekati bentuk bulat. Dalam menentukan kebulatan dari bahan yang harus

diperhatikan adalah dalam menentukan harga koefisien b dan c, dimana dalam hal

ini nilai dari koefisien c harus lebih kecil dari koefisien b.

Kemudian dalam menentukan volume dan luas permukaan hal yang harus

dilakukan adalah menentukan koefisien a, b, dan c dari bahan timun, sedangkan

untuk wortel yang harus dilakukan adalah menentukan koefisien r1, r2, dan h.

Kemudian menentukan kemiripan bahan terhadap bentuk geometri setelah

diperoleh nilai koefisien a, b, dan c, serta koefisien r1, r2 dan h kedalam masing-

masing persamaan bahan. Data pengukuran kemiripan terhadap benda-benda

geometri untuk wortel memiliki bentuk acuan kerucut, yaitu meruncing kea rah

bagian puncak. Sedangkan mentimun mempunyai bentuk acuan standard bulat

panjang. Dari hasil praktikum menunjukkan wortel memiliki volume sebesar

1,28 ×10−5m3.

Page 21: Laporan Tphp Print

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bias diambil pada praktikum kali ini yaitu :

1. Nilai kebundaran suatu bahan berkisar antara 0-1 artinya jika nilai roundness

mendekati 1 maka bentuk bahan tersebut semakin bundar, begitu pula dengan

sphericity.

2. Roundness dan sphericity memiliki perbedaan dimana roundness merupakan 2

dimensi atau bundarnya bahan sedangkan sphericity merupakan 3 dimensi atau

kemiripan dengan bola (bulat).

3. Volume dan luas permukaan suatu bahan hasil pertanian dapat ditentukan dengan

melihat kemiripan dengan benda-benda tertentu.

4. Wortel memiliki acuan kerucut, sedangkan mentimun mempunyai bentuk acuan

standard bulat panjang.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran dari praktikum ini yaitu :

1. Ketelitian pada saat praktikum sangat diperlukan agar hasil yang didapat jauh

lebih presisi.

2. Sebaiknya OHP yang digunakan pada saat praktikum tidak hanya 1, melainkan

setiap kelompok memiliki alat tersebut agar praktikum ini dapat berjalan lebih

cepat tanpa harus menunggu giliran.

Page 22: Laporan Tphp Print

3. Disarankan agar pada saat praktikum, praktikan memahami betul materi yang

akan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Zain, Sudaryanto, Ujang Suhadi, Sawitri dan Ulfi Ibrahim. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Pustaka Giratuna, Bandung.

John. 2011. Materi Sifat Fisik Pangan (Bentuk dan Ukuran). Terdapat pada : http://johnbalya.blogspot.com/2011/04/materi-sifat-fisik-pangan-bentuk-dan.html . Diakses pada tanggal 22 September 2015 Pukul 21.32 WIB)

Rusendi, Dedi, Sudaryanto, Sarifah Nurjanah, Asri Widyasanti. 2015. Penuntun Praktikum Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Bandung.

Page 23: Laporan Tphp Print

LAMPIRAN

Page 24: Laporan Tphp Print
Page 25: Laporan Tphp Print
Page 26: Laporan Tphp Print