This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI(STERILISASI ALAT DAN BAHAN PADA
PENGUJIAN MIKROBIOLOGI)
DISUSUN OLEH KELOMPOK D1
10060310105 Siti Aminah
10060310106 Irma Yunita Aryani
10060310107 Selly Nurul Ulfah
10060310108 Haniva Humanisya
10060310109 Tara Verina
ASISTEN KELOMPOK:
Firman Ardiansyah, S. Si.
LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT C/DPROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MIPAUNISBA
2011
I. Tujuan
1. Dapat memahami dan melaksanakan proses sterilisasi yang tepat dan sesuai untuk alat
dan bahan yang digunakan pada pengujian mikrobiologi serta mampu menyiapakan dan
membuat media steril untuk pengujian mikrobiologi.
2. Dapat mengamati hasil dari proses sterilisasi alat dan bahan pada pengujian
mikrobiologi.
II. Teori Dasar
Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup
yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi
tentang bakteri (bakteriologi), virus (virologi), khamir dan jamur (mikologi); protozoa
(protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk
dimasukkan ke dalam kelompok tersebut di atas.
Sebelum melakukan percobaan dengan mikroorganisme atau mikroba, diperlukan
proses dekontaminasi (proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga
objek aman untuk ditangani) terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme yang aktif dari
suatu sistem bakteri atau virus. Ada beberapa metode dekontaminasi yaitu : Sterilisasi,
Desinfeksi, dan Sanitasi. Mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan (Madigan, MT. Brock Biology of
Microorganisms : 2)
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara
sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media.
Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan.
Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme
yang tidak diinginkan agar tidak ikut tumbuh, atau suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad
renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang
paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992) atau pemusnahan atau eliminasi
semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri, yang sangat resisten (Levinson W.
2008. Review of Medical Microbiology & Imunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-
Hill Companies, Inc).
Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu :
1. Sterilisasi uap (panas lembap)
Ini merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena
dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter
sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring
dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.
(Validation of Pharmaceutical Processes : 151)
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun
tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke
dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Sterilisasi ini dilakukan dengan autoklaf.
Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit dan
menggunakan tekanan 15 psi (2 atm). Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh
secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap
jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering
yaitu :
· Suhu
· Panas tersembunyi yang berlimpah
· Kemapuan untuk membentuk kondensasi air
· Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
(The Art of Compounding : 407)
Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan
autoklaf:
- harus ditunggu selama bekerja
- hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan
tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus
dan gelas-gelas dapat pecah).
2. Sterilisasi panas kering
Sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas yang
tidak memiliki skala/ukuran misalnya: petri, tabung gelas, botol pipet, kemudian alat-
alat bedah, dan bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi
dengan uap destilasi dalam udara panas-oven, seperti minyak lemak, paraffin,
petrolatum cair, gliserin, propilen glikol, serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan
beberapa obat yang lain (The Art of Compounding : 404).
Sterilisasi ini dilakukan dengan oven pensteril. Prinsipnya adalah protein mikroba
pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh
oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati. Suhu yang digunakan ini,
terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik.
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini
berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang
terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu
pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan.
Karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan dengan
uap air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu
yang lebih panjang. Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C
paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam.
3. Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi)
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini
menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan
mikroorganisme tersebut. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya
akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Filter biasanya terbuat
dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus karena virus
tidak akan tersaring dengan metode ini.
Kegunaan:
- Untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya Urea
Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin.
- Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis
Faktor- faktor dari filter bakteri yaitu keseimbangan permukaan antara bahan dari
filter dengan bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan
listrik dan filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain
(Validation of Pharmaceutical Processes : 151).
4. Sterilisasi kimia
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh
mikroorganisme dan sporanya. Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk
mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir
jalur sterilisasi. Sterilisasi gas biasanya digunakan untuk bahan yang tidak bisa
difiltrasi, tidak tahan panas dan tidak tahan radiasi atau cahaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi
gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri
tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi
melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan,
persyaratan desain khusus pada bahan pengemas (Pharmaceutical Technology : 281).
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen