Skenario 1 Perkembangan Wajah Seorang ibu muda, umur 28 tahun, datang ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu ini hamil anak pertama dan selalu merasa kekhawatiran yang sangat atas kehamilannya. Pada saat pemeriksaan keadaan janinnya, si dokter mengatakan pada si ibu usia kehamilannya 3 minggu dan si ibu harus menjaga kehamilannya dan harus selalu menjaga asupan makanannya untuk pertumbuhan dan perkembangan si janin, agar nantinya ketika si janin lahir dalam keadaan sehat. Kemudian si ibu bertanya sama si dokter, pada usia kehamilan 3 minggu sudah terjadi pertumbuhan apa saja dan apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janinnya? STEP 1 (Identifikasi Kata Sulit) 1. Spesialis kandungan dan kebidanan Merupakan orang yang ahli dalam bidang kandungan melalui pendidikan khusus . 2. Pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan merupakan proses pertumbuhan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dalam proses tertentu. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang bersifat progresif yang menyebabkan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario 1
Perkembangan Wajah
Seorang ibu muda, umur 28 tahun, datang ke dokter spesialis kandungan dan
kebidanan untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu ini hamil anak pertama dan
selalu merasa kekhawatiran yang sangat atas kehamilannya. Pada saat
pemeriksaan keadaan janinnya, si dokter mengatakan pada si ibu usia
kehamilannya 3 minggu dan si ibu harus menjaga kehamilannya dan harus selalu
menjaga asupan makanannya untuk pertumbuhan dan perkembangan si janin, agar
nantinya ketika si janin lahir dalam keadaan sehat. Kemudian si ibu bertanya sama
si dokter, pada usia kehamilan 3 minggu sudah terjadi pertumbuhan apa saja dan
apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janinnya?
STEP 1 (Identifikasi Kata Sulit)
1. Spesialis kandungan dan kebidanan
Merupakan orang yang ahli dalam bidang kandungan melalui pendidikan
khusus .
2. Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses pertumbuhan fisiologis yang bersifat
progresif dan kontinyu dalam proses tertentu. Sedangkan perkembangan
merupakan proses perubahan yang bersifat progresif yang menyebabkan
terciptanya kemampuan dan sifat-sifat psikis yang baru.
3. Janin
Merupakan mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum
kelahiran.
4. Khawatir
Perasaan resah, gelisah, dan takut akan terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan.
STEP 2 (Menetapkan Permasalahan)
1. Apa saja yang terjadi pada janin usia 3 minggu ?
1
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan janin ?
3. Makanan apa sajakah yang dapat dikonsumsi dan dihindari pada saat
kehamilan ?
4. Kelainan-kelainan apa sajakah yang terjadi pada janin usia minggu ke tiga ?
STEP 3 (Analisis Masalah)
1. Yang terjadi pada janin usia 3 minggu
Zigot yang berada di dalam rahim akan membentuk blastosit. Minggu
ke-1 merupakan persiapan secara hormonal. Pada minggu ke-2 terjadi
perubahan dinding rahim untuk pelepasan telur yang ditandai dengan
penebalan dinding. Pada minggu ke-3 terjadilah ovulasi dan pembentukan sel
darah merah tak berinti hingga minggu ke-4. Pada minggu ke-4 dan 5
terbentuklah sel darah merah berinti.
Pada minggu ke-3 ini, bentuk blastokis zigot akan bergerak dari tuba
falopii ke dinding rahim, dan menempel. Proses ini menghasilkan hormon
chorionic gonadotropin sehingga dihasilkan hormon yang berfungsi
mendeteksi kehamilan. Kehamilan akan terasa di minggu ke 3 ini, karena
kehamilan dapat di tes, dengan ada atau tidaknya hormon tersebut. Dari daerah
rahim terdapat sebuah daerah yang membentuk suatu piringan yang berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan dan pelekatan janin tersebut. Tardapat bulatan
yang terbentuk dari ectoderm dan endoderm, yang kemudian dikenal dengan
sebutan stomatodeum, dan ectoderm yang akan berperan sebagai bakal gigi.
Stomatodeum akan menjadi bakal dari bagian depan mulut. Perubahan-
perubahan ini dpat terjadi dengan cepat dan signifikan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
a. Faktor dari ibu
Kesehatan ibu
Kesehatan dari ibu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari janin, sebagai contoh seorang ibu yang terkena
infeksi dari toksoplasma. Infeksi ini akan berdampak buruk bagi janin,
2
janin akan menderita kelainan tertentu bahkan kematian. Sama halnya
dengan faktor komplikasi. Komplikasi pada ibu akan membahayakan
bagi janin terutama pada umur 3 minggu pertama.
Penyakit yang menyertai kehamilan
Kebiasaan buruk ibu hamil
b. Faktor dari janin
Faktor genetik
Penyimpanan dalam rahim
c. Faktor dari plasenta
Plasenta merupakan fasilitas dari ibu ke bayi yang berfungsi
menyalurkan asupan gizi untuk kesehatan janin.
d. Faktor lingkungan
Radiasi yang dapat mengakibatkan kematian sel pada embrio
Obat-obatan dan zat kimia
Stress atau keadaan psikis ibu yang kurang baik
Aktivitas fisik ibu yang berlebihan
Hal ini mengakibatkan kelelahan yang sangat dan dapat
mengakibatkan keguguran pada janin.
Faktor ekonomi yang kurang
Hal ini mengakibatkan berkurangnya suplai asupan nutrisi yang
dibutuhkan oleh janin.
3. Makanan yang dapat dikonsumsi dan yang harus dihindari pada saat
kehamilan
Makanan yang dapat dikonsumsi pada saat kehamilan :
a. Zat kalori : merupakan sumber energi dari glukosa yang juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan lemak dan protein.
b. Asam folat : dapat menghindari kelainan congenital.
Contoh makanan yang mengandung asam folat adalah bayam, hati sapi,
jeruk. Selain itu asam folat juga menambah bentukan sel darah merah
selama kehamilan.
3
c. Mineral : untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin. Mineral
terkandung dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.
d. Protein : pelekatan plasenta mebutuhkan zat protein. Protein dapat
diperolehh dari daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
e. Zat besi : menghindari anemia dengan membentuk tambahan sel darah
merah saat kehamilan. Selain itu, zat besi juga berfungsi untuk
meningkatkan kadar Hb dalam darah. Zat besi dapat diperoleh dari daun
bayam, daun kangkung, daun singkong, daun papaya, daging, dan hati.
f. Vitamin B : berguna pada pembentukan sistem jantung, otot, dan saraf
agar berfungsi dengan baik.
g. Kalsium dan fosfor : berguna dalam pembentukan tulang dan menambah
berat badan janin.
h. Vitamin E : berguna untuk pembentukan sel darah merah yang sehat.
Contoh makanan yang mengandung vitamin E adalah biji-bijian dan
kacang-kacangan.
i. Vitamin K : berguna dalam pembentukan faktor-faktor koagulasi darah.
j. Vitamin D : berguna dalam pertumbuhan tulang dan gigi janin. Contoh
makanan yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan,
dan susu.
Makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil :
a. Makanan yang banyak mengandung zat kimia, seperti pewarna, pengawet,
dan pemanis buatan yang terlalu banyak,karena makanan seperti ini akan
mengakibatkan efek karsinogenik.
b. Makanan yang kurang matang/mentah.
Contoh: pemasakan hati dan telur yang kurang matang dapat
mengakibatkan masih terdapatnya bakteri salmonella yang dapat
menyebabkan diare akut pada ibu.
c. Sushi, yang menggunakan bahan daging ikan mentah, karena mengandung
bakteri toksoplasma.
4
d. Keju dari kambing dan domba. Keju jenis ini dapat membawa listeria yang
mengakibatkan keguguran.
e. Minuman beralkohol. Minuman ini dapat menyebabkan kelainan pada
janin.
f. Makanan junk food/makanan cepat saji.
g. Makanan yang kurang dicuci bersih.
h. Ikan tuna dan ikan yang berukuran besar lainnya, yang ditakutkan
mengandung banyak merkuri di dalamnya.
i. Makanan beralkohol, seperti tape, akan mempengaruhi janin apabila
dikonsumsi terlalu banyak.
4. Kelainan pada janin usia 3 minggu umumnya bersifat fatal, karena bentukan
gumpalan yang terbentuk pada minggu ke 3 akan berkembang menjadi organ-
organ pada janin pada minggu selanjutnya. Kelainan ini belum terlalu terlihat
jika di deteksi dengan alat USG, namun akan terdeteksi pada pertumbuhan dan
perkembangan di minggu selanjutnya. Kelainan pada janin usia 3 minggu
antara lain :
Malformasi
Terjadi saat minggu ke 3 pada janin, yaitu saat organogenesis.
Mengakibatkan ketidak adanya struktur total maupun parsial. Hal ini
terjadi akibat dari lingkungan/genetic yang bekerja secara independen
maupun secara bersamaan.
Disrupsi
Disrupsi disebabkan oleh adanya proses destruktif.
Deformasi
Deformasi terjadi akibat gaya mekanis yang mencetak suatu bagian janin
pada jangka waktu yang lama. Deformasi ini mengakibatkan kelainan pada
musculoskeletal.
5
STEP 4 (Mapping)
STEP 5 (Learning Objectives)
1. Mampu memahami dan menjelaskan proses pertumbuhan dan Perkembangan
wajah.
2. Mampu memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan wajah.
3. Mampu memahami dan menjelaskan gangguan pada pertumbuhan dan
perkembangan wajah.
6
STEP 7
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Wajah
Tulang-tulang wajah berkembang secara intramembranosis dari pusat
osifikasi pada mesensim neural crest tonjolan wajah embrionik.
Penggabungan tonjolan-tonjolan wajah terjadi melalui dua tahap
perkembangan pada letak yang berbeda : melalui penggabungan tonjolan
frontonasali, maksila, dan mandibula, atau melalui penggabungan komponen-
komponen maksilanasal sentral. Penyatuan dari organ yang awalnya
merupakan tonjolan terpisah, terjadi ketika groove yang memisahkan hilang
akibat perpindahan keadan atau proliferasi mesensim di bawahnya.
Penggabungan tonjolan nasal medial yang dahulunya terletak bebas dengan
tonjolan nasal lateral dan maksila pada tiap sisi, membutuhkan disintegrasi
dari pemukaan kontak epithelia (sayap nasal), memungkinkan bergabungnya
sel-sel mesensim di bawahnya.
Pusat osifikasi untuk sepertiga atas wajah adalah tulang frontal, yang juga
berperan pada pertumbuhan bagian depan neurokranium. Karena tulang
frontal juga bagian dari kalvaria, muncul pusat osifikasi intramembranosis
tunggal pada minggu ke-8, untuk tiap tulang nasal dan lakrimal pada membran
yang menutupi kapsul tulang rawan nasal. Tonjolan maksila embrionik
berkembang dari pusat osifikasi intramembranosis (Sperber, 1991).
Tahapan-tahapan dalam pertumbuhan dan perkembangan wajah, antara
lain sebagai berikut :
a. Pertumbuhan dan perkembangan prochordal plate
Wajah mulai berkembang selama minggu ketiga dan memiliki panjang
3mm. Pada tahap ini, prochordal plate (calon membran bukofaringeal)
mulai terlihat di bilaminar embryonic disc. Prochordal terletak di
stomatodeum, yang sebelah kranial dibatasi prominensia frontal di bagian
depan, dan di kaudal oleh pericardial swelling (pembengkakan
perikardial). Membran bukofaringeal yang membentuk dasar stomatodeum
pecah pada akhir minggu ketiga. Kemudian terbentuk hubungan
7
komunikasi antara stomatodeum dengan ujung kranial usus yang disebut