Top Banner
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Digitasi adalah proses pengubahan data grafis analog menjadi data grafis Dalam struktur data vector yang disimpan dalam bentuk titik, garis, dan area. Objek, area, atau, fenomena yang didelinasi merupakan objek, area atau fenomena yang telah diinterpretasi sebelumnya sesuai kepentingan. Digitasi merupakan salah satu proses input data yang dilakukan setelah data grafis dapat ditayangkan pada layar monitor dalam format JPEG/JPG atau GeoTiFF/TiFF. Penyimpanan data grafis menggunakan format JPEG/JPG akan kehilangan kordinat grafisnya, penyimpanan data grafis dengan format GeoTiFF/TiFF kordinat geografisnya masih tetap utuh. Data grafis yang dapat didigitasi dapat diperoleh melalui kopi data atau atau melalui scanning. Umunya sebelum dilakukan digitasi data grafis dalam
31

Laporan SIG Acara 2

Apr 23, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan SIG Acara 2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Digitasi adalah proses pengubahan data grafis analog

menjadi data grafis Dalam struktur data vector yang

disimpan dalam bentuk titik, garis, dan area. Objek,

area, atau, fenomena yang didelinasi merupakan objek,

area atau fenomena yang telah diinterpretasi sebelumnya

sesuai kepentingan. Digitasi merupakan salah satu proses

input data yang dilakukan setelah data grafis dapat

ditayangkan pada layar monitor dalam format JPEG/JPG atau

GeoTiFF/TiFF.

Penyimpanan data grafis menggunakan format JPEG/JPG

akan kehilangan kordinat grafisnya, penyimpanan data

grafis dengan format GeoTiFF/TiFF kordinat geografisnya

masih tetap utuh. Data grafis yang dapat didigitasi dapat

diperoleh melalui kopi data atau atau melalui scanning.

Umunya sebelum dilakukan digitasi data grafis dalam

Page 2: Laporan SIG Acara 2

bentuk raster tersebut dibuka, diolah, dan disimpan dalam

menggunakan ER Mapper.

B. Tujuan Praktikum

1. Melakukan digitasi “on-screen” pada citra sesuai dengan

peruntukan peta.

2. Mengetahui dan mampu melakukan teknik-teknik

penyuntingan data vektor.

C. Manfaat

1. Memberikan wawasan mengenai software ArcView yang

berbasiskan pemetaan dan sekaligus mampu

mengoperasikan software ArcView dalam melakukan digitasi

on-screen pada peta digital dan penyuntingan data

vektor.

2. Memberi batasan pada suatu wilyah sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan tertentu.

48

Page 3: Laporan SIG Acara 2

3. Mengaplikasikan dan memanfaatkan SIG dalam kegiatan

sehari-hari.

II. TINJAUAN PUSTAKA

49

Page 4: Laporan SIG Acara 2

A. Pengertian Digitasi

Digitasi adalah Proses pemasukan data spasial melalui

konversi data analog (hardcopy) ke data digitasi dan

disimpan dalam bentuk titik, garis dan poligon atau area.

Digitasi dapat dilakukan dengan cara dua hal, antara

lain;

1. Digitasi manual

Digitasi manual adalah penelusuran poligon atau

kumpulan pixel terklasifikasi pada hardcopy

menggunakan digitizer. Adapun langkah-langkah dalam

digitasi manual, yaitu tetapkan Titik Ikat Converage

(TIC) pada batas area yang akan digitasikan, setelah

itu tetapkan batas koordinat area tersebuta, dalu

tentukan user identitas (user_id) (Teknomo, 2008).

2. Digitasi on Screen

Digirasi on screen adalah penelusuran batas

kenampakan objek pada citra yang akan ditayangkan pada

50

Page 5: Laporan SIG Acara 2

layar monitor. Digitasi on screen merupakan suatu

teknik digitasi atau proses konversi dari data format

raster ke dalam format vektor. Pada teknik ini, peta

yang akan digitasi terlebih dahulu harus dibawa ke

dalam format raster baik itu melalui proses scanning

dengan alat scanner atau dengan pemotretan (Prahasta,

2005). 

Screen digitizing merupakan proses digitasi yang

dilakukan di atas layar monitor denganbantuan mouse.

Screen digitizing atau sering disebut juga dengan

digitasi on screen dapat digunakansebagai alternatif input

data digital tanpa menggunakan meja digitizer. Tiga unsur

spasial (feature) yang dapat dibentuk melalui digitasi on

screen ini antara lain point (titik), line (garis), dan

polygon (area) (Budiyanto, 2002).

Screen digitizing merupakan proses digitasi yang dilakukan

di atas layar monitor dengan bantuan mouse. Screen

51

Page 6: Laporan SIG Acara 2

digitizing atau sering disebut juga dengan digitasi on

screen dapat digunakan sebagai alternatif input data

digital tanpa menggunakan alat digitizer. Tiga unsur

spasial (feature) yang dapat dibentuk melalui digitasi on

screen ini antara lain point, line, dan polygon. Proses

digitasi on-screen adalah digitasi yang dilakukan pada

layar monitor komputer dengan memanfaatkan berbagai

perangkat lunak sistem informasi geografis seperti Arc

View, Map Info, AutoCad Map, dan lain-lain (Murni, 1992).

Data sumber yang akan didigitasi dalam metode ini

tidak dalam bentuk peta analog atau hardcopy. Data sumber

tersebut terlebih dahulu disiam (scan) dengan perangkat

scanner. Penyiaman ini akan membentuk sebuah data yang

mirip dengan hardcopy yang disiam, dalam bentuk data

raster dengan format file

seperti .jpg, .bmp, .tiff, .gif, dan lain-lain (Elly,

2009).

52

Page 7: Laporan SIG Acara 2

Menurut Prahasta (1980), Arcview GIS

mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian

rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

komponen-komponen penting sebagai berikut :

1. Project

Suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView

GIS. Sebuah project berisi pointers yang merujuk pada

lokasi fisik (direktori dalam disk) di mana dokumen-

dokumen tersebut disimpan, selain juga menyimpan

informasi- informasi pilihan pengguna (user

preferences) untuk project-nya (ukuran, simbol, warna

dan sebagainya). Semua dokumen yang terdapat di dalam

sebuah project dapat diaktifkan, dilihat, dan diakses

melalui project window.

2. Theme

Suatu bangunan dasar sistem ArcView. Themes

merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang

membentuk suatu “tematik” tertentu. Sumber data yang

53

Page 8: Laporan SIG Acara 2

dapat direpresentasikan sebagai theme adalah

shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster.

3. View

Representasi grafis informasi spasial dan dapat

menampung beberapa ”layer” atau “theme” informasi

spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster).

4. Table

Berisi informasi deskriptif mengenai layer

tertentu. Setiap baris data (record) mendefinisikan

sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu

poligon batas propinsi) di dalam basisdata

spasialnya; setiap kolom (field) mendefinisikan

atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama,

luas, keliling atau populasi suatu propinsi) yang

bersangkutan.

5. Chart

54

Page 9: Laporan SIG Acara 2

Hasil suatu query terhadap suatu tabel data. Bentuk

chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar,

column, xy scatter, area, dan pie.

6. Layout

Untuk menggabungkan semua dokumen (view, table, dan

chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak

(biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy).

7. Script

Bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang

digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView. ArcView

menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan

Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi

tampilan (user interface).

B. Pemetaan

Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka

bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan

buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta,

55

Page 10: Laporan SIG Acara 2

system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur muka

bumi yang disajikan (Paryono, 1994). Kemajuan di bidang

teknologi khususnya di bidang computer mengakibatkan

suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada selembar

kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat

disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan

pada layar monitor yang dikenal dengan peta maya

(Virtualmaps atau softcopy).

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan

pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan

dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah

atau skala peta yang dihasilkan.Format digital terdiri

dari 2 macam :

1. Raster

Merupakan format data dengan satuan pixel

(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi

(pixel per inch). Tipe format initidak bagus digunakan

untuk pembuatan peta digital, karena akan terjadi

56

Page 11: Laporan SIG Acara 2

korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau

pengecilan. Contoh format data raster : bitmap

(seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG

(Budianto, 2010).

2. Vektor

Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan

koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format

ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau

sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig),

tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift). Oleh karena itu,

pekerjaan pemetaan saatini tidak hanya membuat peta

saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi spasial

melalui pengembangan basis data (Budianto, 2010).

Basis data tersebut dapat diolah lebih lanjut

sehingga dapat menghasilkan berbagai informasi kebumian

(geo informasi) yang dibutuhkan oleh para perencana

ataupengambilan keputusan. Karakteristik pemetaan digital

sangat cocok untuk perencanaan tata runag yang perubahan

57

Page 12: Laporan SIG Acara 2

informasi spasialnya relative capat perubahan tata ruang

dapat langsung direkam sgera mungkin oleh peta digital

sehingga informasi yang dibutuhkan oleh perencana selalu

dapt mengikuti perubahan di lapangan pada saai ini

(Avery, 1989). Adapun Tahap-tahap dalam pemetaan

digital :

1. Membangun basis geografi

2. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan,

nama batuan, sesar, kekar, dan morfologi

3. Untuk pemetaan sistem irigasi ini, seluruh data yang

dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.

C. Penyuntingan Data Vektor

Pengeditan (editing) merupakan bentuk pengolahan data

masukkan untuk memperbaiki data spasial dari berbagai

kesalahan pada waktu proses pemasukan data dan atau pada

waktu digitasi. Kesalahan pada data raster (peta, foto

udara,dan citra) dapat diedit menggunakan program Er

58

Page 13: Laporan SIG Acara 2

Mapper melalui proses restorasi citra, baik restorasi

radiometrik maupun restorasi geometrik. Kesalahan pada

data vektor hasil digitasi dapat diedit menggunakan

program Arc View melalui digitasi ulang, atau menggunakan

Arc Info melalui fasilitas ARCEDIT. Beberapa kesalahan

yang timbul pada waktu digitasi adalah : (1) garis yang

belum tersambung atau poligon yang belum tertutup

(undershoot); (2) garis dan poligon yang berlebih

(overshoot); (3) poligon yang belum diberi label; (4)

poligon yang memiliki lebih dari satu label; (5) user_id

yang salah atau tidak sama dengan user_id yang digunakan

(Philippe Rigaux et.al, 2002).

Kemudian hasil dari tahap editing diolah dengan

menambahkan data deskriptif yang melekat pada tiap titik,

arc, dan poligon. Annotasi (pemberian tulisan pada

luasan), Labelling (pemberian informasi terhadap objek

geografis), dan Attributing (tahap penambahan atribut secara

59

Page 14: Laporan SIG Acara 2

detail terhadap hasil dari tahap labelling) adalah proses-

proses yang terjadi dalam tahap selanjutnya.

Informasi yang disajikan dalam SIG merepresentasikan

data yang telah diolah. Data dalam SIG merupakan hasil

pencitraan ulang dari model permukaan bumi yang ada dan

dinyatakan dalam empat notasi, yakni Titik (node), Garis

(arc), dan luasan atau polygon (polygon).

1. Titik (Node)

Notasi titik adalah pencitraan objek atau benda

tunggal, tanpa panjang dan tanpa luasan serta

ditampilkan dengan koordinat tunggal. Misalnya letak

lokasi suatu, dan letak pohon.

2. Garis (Arc)

Notasi garis merupakan pencitraan terhadap beberapa

notasi titik yang terhubung menjadi garis, mempunyai

panjang namun tanpa luasan, mempunyai koordinat awal

dan akhir, dapat mewakili suatu koordinat diskrit.

Misalnya jalan dan sungai.

60

Page 15: Laporan SIG Acara 2

3. Luasan atau Poligon (Polygon)

Notasi polygon merupakan gabungan dari beberapa

notasi garis (polyline) yang membentuk kurva tertutup,

mempunyai panjang dan luasan dengan koordinat awal

berhimpit dengan koordinat akhir. Misalnya suatu

provinsi.

Editing data grafis dilakukan untuk memperbaiki

coverage akibat adanya kesalahan yang dibuat pada waktu

digitasi. Editing dalam SIG dapat dilakukan menggunakan

program ARC_VIEW dan menggunakan program ARC_INFO.

Kesalahan digitasi berupa : a) kelebihan garis (overshoot);

b) garis yang belum menyambung (undershoot); c) poligon

yang belum diberi label; d) poligon yang kelebihan label;

e) adanya gap antara dua garis atau dua poligon yang

belum tertutup; dan f) Nilai User-ID (Paryono, 1994).

61

Page 16: Laporan SIG Acara 2

Data Spasial terdiri dari data vektor dan data raster

dan merupakan suatu data yang mengacu pada posisi, obyek,

dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data vektor

ialah informasi posisi point, garis dan polygon disimpan

dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi point

dideskripsikan melalui sepasang koordinat x,y. Bentuk

garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai

kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon,

seperti zona projectdisimpan sebagai pengulangan

koordinat yang tertutup. Data raster ialah model data ini

terdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil

scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau

pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada

bagaimana image tersebut digambarkan. Sebagai contoh,

pada sebuah image hasil penginderaan jarak jauh dari

sebuah satelit (Mulders,1987).

III. METODE PRAKTIKUM

62

Page 17: Laporan SIG Acara 2

A. Tempat dan Waktu Praktikum

Praktikum Sistem Informasi Geografi dilaksanakan di

Laboratorium Sistem Informasi Geografi Fakultas

Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

yang bertepatan pada tanggal 7 April 2014.

B. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan adalah data spasial berupa

citra yang telah diklasifikasi, lembar pengamatan, dan

software SIG berupa ER Mapper dan Arc View. Sedangkan

alat-alat yang digunakan adalah perangkat keras komputer

berupa monitor, keyboard, CPU, mouse dan alat tulis.

C. Cara kerja

Digitasi “On-Screen”

1. Program ArcView dijalankan dengan mengklik ikon yang

ada di desktop.

63

Page 18: Laporan SIG Acara 2

2. Dipanggil citra yang telah dikalisifikasikan pada

acara ke-2 melalui cara Add Theme yang ada pada tool

bar.

3. Diatur properti tampilan untuk unit-unit jarak dan

jarak peta secara berurutan menjadi meter dan

kilometer.

4. Dibuat tema Polygon baru melalui menu New Theme pada

menu bar.

5. Dibuat bidang persegi empat disekeliling citra yang

hendak di digitasi denagn menggunakan rectangle pada tool

bar.

6. Dimulailah mendigitasi citra sesuai dengan klasifikasi

yang telah ditentukan.

7. Hasil digitasi disimpan kedalam dua file yakni Project

(*.apr) dan Shape File (*.shp) pada folder yang

sesuai.

Penyuntingan Polygon

64

Page 19: Laporan SIG Acara 2

1. Arc View 3.3 dibuka dan peta RBI yang telah disimpan

dalam format GeoTiff / TiFF atau BIL ditampilkan

dengan cara klik sub menu add theme lalu pilih data

yang akan ditampilkan.

2. Kemudian dianjutkan langkah-langkah dalam editing,

dipilih menu file > klik sub menu extentions > cek list

Edit Tools (ET) lalu klik OK.

3. kemudian diklik Edit Tools kemudian klik icon EDIT

THEM > Show Edit Tools maka akan muncul gambar berikut

:

4. Dilakukan pengeditan sesuai kasus yang ada.

65

Page 20: Laporan SIG Acara 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

66

Page 21: Laporan SIG Acara 2

Gambar 1. Hasil digitasi rempoah.

67

Page 22: Laporan SIG Acara 2

B. Pembahasan

Digitasi adalah proses pengubahan data grafis anolog

(gambar) menjadi data grafis digital (numerik) dalam

struktur data vektor yang disimpan dalam bentuk titik

(point), garis (line), dan area (polygon). Obyek, area

atau fenomena yang dideliniasi atau didigitasi merupakan

obyek, area atau fenomena yang telah diinterpretasi

sebelumnya sesuai kepentingannya.

Didgitasi merupakan salah satu proses input data yang

dilakukan setelah data grafis dapat ditayangkan pada

layar monitor dalam format JPEG/JPG atau Geo TiFF/TIFF.

Penyimpanan data grafis menggunakan format JPEG/JPG akan

kehilangan koordinat geografisnya, penyimpanan data

grafis dengan format Geo TiFF/TIFF koordinat geografisnya

masih tetap utuh. Data grafis yang dapat didigitasi

diperoleh melalui copy data atau melalui pelarikan

(scanning). Umumnya sebelum dilakukan digitasi data

Page 23: Laporan SIG Acara 2

grafis dalam bentuk raster tersebut dibuka, diolah dan

disimpan menggunakan Er Mapper.

Secara teoritis, digitasi adalah proses pengubahan

data grafis analog dan atau digital menjadi data grafis

digital dalam struktur data vektor yang disimpan dalam

bentuk titik (point) seperti kota, titik riangulasi;

garis (line) seperti batas administrasi, jalan, jalan KA;

dan area (polygon) seperti sawah, pemukiman, tegalan,

hutan, rawa, desa, dan sungai. Digitasi dapat dilakukan

pada gambar (grafis analog) menggunakan meja digitasi

(digitizer) dan pada tanyangan (display) gambar dilayar

monitor (digitasi on-screen). Digitasi pada layar monitor

banyak memberikan keuntungan bagi penggunanya, yaitu

selain mudah dikerjakan hasilnya secara langsung dapat

diedit dan ditanyangkan bersama-sama dengan data

grafisnya. Dengan demikian tingkat kesalahan digitasi

adalah sangat kecil.

69

Page 24: Laporan SIG Acara 2

Akurasi data vektor yang telah dihasilkan dari

pengolahan data raster terhadap kondisi lapang dapat

ditingkatkan dengan melakukan penyuntingan (editing).

Penyuntingan pada data vektor merupakan pengubahan bentuk

bidang dengan memanfaatkan logika dan algoritma tertentu

yang dilakukan oleh pengolah data secara langsung maupun

dengan bantuan komputer. Objek vektor yang ada dalam

penyuntingan meliputi titik (point), garis (line), dan

bangun (polygon). Ada banyak teknik dalam penyuntingan

data vektor, tetapi semua teknik itu mendasarkan pada

emapt hal yaitu memisahkan, menggabungkan, memindahkan

dan menghapus.

1. Pemisahan

Pemisahan pada data vektor dilakukan ketika suatu

bidang memiliki atribut yang berbeda dan akan

disajikan secara demikian. Bidang yang bisa dipisah

harus memiliki ukuran maka dari itu, objek vektor yang

dapat dipisah hanya garis dan bangun. Hal penting yang

70

Page 25: Laporan SIG Acara 2

perlu diperhatikan dalam memisah suatu bidang yaitu

bagian yang hendak dipisah dan relevansi pemisahnya.

Contoh teknik penyuntingan data vektor dengan dasar

pemisahan yaitu split line with polygon, split polygon

with line dan explore.

2. Penggabungan

Penggabungan data vektor dilakukan ketika dua atau

lebih bidang memiliki atribut yang sama. Tujuan

penggabungan data vektor yaitu mempermudah pembaca

dengan mengurangi jumlah bidang tanpa mengubah

ukurannya. Contoh teknik penyuntingan pada vektor

dengan dasar penggabungan yaitu merge, overlay, dan

union.

3. Pemindahan

Pemindahan data vektor yaitu merubah posisi nodal

bidang. Pengubahan posisi nodal bidang dapat dilakukan

71

Page 26: Laporan SIG Acara 2

secara terpisah untuk mengubah bentuk dan ukuran

bidang maupun secara menyeluruh untuk menyesuaikan

posisi bidang. Contoh teknik penyuntingan pada vektor

dengan dasar pemindahan yaitu warp shape, register and

transform dan drag and drop.

4. Penghapusan

Pengahapusan data vektor hanya dilakukan jika suatu

bidang tidak diperlukan atau tidak sesuai dengan

tujuan pembentukannya. Penghapusan suatu bidang

mendasarkan pada pertimbangan penganalisis data dan

relevansinya terhadap algoritma penghapusan jika

dilakukan dengan bantuan komputer. Contoh teknik

penyuntingan pada vektor dengandasar pengahapusan

yaitu delete shape, clip shape dan clip line with

polygon.

Pada praktikum yang kami lakukan, proses digitasi

dilakukan dengan software Arc View. Digitasi dimulai

72

Page 27: Laporan SIG Acara 2

dengan bidang-bidang yang terdapat pada peta sehingga

dihasilkan beberapa bidang diantaranya sawah, hutan,

pemukiman, pabrik, sungai, lapangan, dan informasi

lainnya seperti jalan desa. Hasil digitasi yang ada

kemudian dapat digunakan untuk membuat layout pada acara

selanjutnya.

Pada praktikum acara 2 ini menggunakan digitasi On-

Screen. Digitasi On Screen di bagi kedalam 3 kelompok

berdasarkan type shape filenya yaitu:

1. Digitasi Point

Digitasi untuk membuat simbol fasilitas umum, tempat

wisata, Gunung, Kota, dll.

2. Digitasi Line

Digitasi untuk membuat jalan tol, arteri dan kolektor;

sungai.

3. Digitasi Polygon

Digitasi untuk membuat wilayah Kabupaten, Kota dll

(Gisiger, 1996).

73

Page 28: Laporan SIG Acara 2

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Digitasi on screen pada dasarnya adalah melakukan

tracing (menelusuri) dan mengeblat objek-objek yang ada di

permukaan bumi yang tampak di peta dengan cara kerja

mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada pada peta

menjadi kumpulan koordinat. Hasil digitasi yang didapat

berupa bidang sawah, hutan, pemukiman, pabrik, sungai,

74

Page 29: Laporan SIG Acara 2

lapangan, sumur dan informasi lainnya seperti jalan desa

yang terdapat pada peta.

B. Saran

Alan Sebaiknya sebelum praktikum diadakan pengarahan

terlebih dahulu, agar praktikan dapat memahami terlebih

dahulu dalam pengaplikasian.

DAFTAR PUSTAKA

Budianto, Eko. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan Arc ViewGIS. Andi Offset. Yogyakarta.

75

Page 30: Laporan SIG Acara 2

Budiyanto, Eko. 2002.Sistem Informasi Geografis MenggunakanArcView GIS,. Andi. Yogyakarta.

Elly, M. Jafar. 2009. Sistem Informasi Geografis. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Mastra, R. 1993. Konsep Sistem Informasi Geografis, TuturialWorkshop. Informatika. Bandung

Mulders, M.A., 1987. Remote Rensing in Soil Science.Department of Soil Science and Geology, AgriculturalUniv. of Wageningen, Netherlands. ESEVIER-Amsterdam.

Murni, A. 1992. Pengantar Pengolahan Citra. Elex MediaKomputindo. Jakarta.

Paryono, Petrus. 1994. Sistem Informasi Geografis. PenerbitAndi. Yogyakarta.

Philippe Rigaux et.al, 2002. Spatial Databases WithApplication to GIS. Morgan Kaufman : San Francisco

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsepDasar. Penerbit Informatika.Bandung.

Teknomo, K. 2008. GIS tutorial. Website:htttp://karditeknomo.co.id/tutorial diakses padatanggal 5 mei 2014

76

Page 31: Laporan SIG Acara 2

77